Oleh:
ABSTRAK
Salah satu bidang ilmu dalam tata kebahasaan Bahasa Arab adalah ilmu Balaghoh. Di dalamnya
memuat pembahasan tentang tasybih, yaitu ilmu yang menjelaskan perumpamaan atau
penyerupaan. Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang mengandung perumpamaan-
permpamaan, maka dari itu, ilmu tasybih sangat penting dipelajari oleh mufasir agar nantinya tidak
ada kesalahan dalam menafsirkan Al Qur’an. Makalah ini memuat pembahasan tentang tasybih
secara lengkap, mulai dari definisi, rukun, pembagian, dan tujuan dari tasybih tersebut. Selain itu,
terdapat contoh analisa tasybih yang kami ambil dari surat Ibrahim. Alasan kami memilih untuk
menganalisa surat ibrahim yaitu karena surat Ibrahim termasuk surat yang tidak terlalu panjang
dan memuat beberapa ayat yang mengandung Tasybih.
ABSTRACT
One of the fields of knowledge in Arabic grammar is Balaghoh science. In it contains a discussion
of tasybih, namely the science that explains parables or likenesses. In the Qur'an there are many
verses that contain parables, therefore, the science of tasybih is very important to be studied by
commentators so that later there will be no mistakes in interpreting the Qur'an. This paper
contains a complete discussion of tasybih, starting from the definition, pillars, division, and
purpose of the tasybih. In addition, there are examples of tasybih analysis that we take from the
Surah Ibrahim. The reason we chose to analyze the Surah ibrahim is because the Surah ibrahim
is a letter that is not too long and contains several verses that contain tasybih.
PENDAHULUAN
1
Susunannya sangat indah dan sarat akan makna. Memahami dan menafsirkannya
pun tidaklah mudah. Salah satu dari sekian disiplin ilmu yang dapat digunakan
untuk memahami makna dan kandungan Al-Qur’an adalah balaghah, karena
balaghah merupakan disiplin ilmu yang mendatangkan makna yang agung dan
jelas dengan ungkapan yang benar lagi fasih, memberi kesan yang mendalam di
hati dan sesuai dengan situasi dan kondisi. Menurut pembagiaanya, balaghah
dibagi menjadi 3 : ilmu bayan, ilmu badi, dan ilmu ma"ani. Sebagai salah satu
cabang ilmu balaghah, Ilmu Bayan merupakan ilmu yang membahas stalistika
atau gaya bahasa Arab. Dengan ilmu ini maka jelaslah apa yang dimaksud oleh
mutakallim. Tasybih juga merupakan salah satu cabang dari pembahasan ilmu ini
yang didalamnya terdapat penjelasan dan perumpamaan. Tasybih merupakan
langkah awal untuk menjelaskan suatu makna dan sarana untuk menjelaskan sifat.
Dengan tasybih, maka kita dapat menambah ketinggian makna dan kejelasannya
serta dapat membuat makna tampak lebih indah. Berikut adalah pembahasan
tentang tasybih dan analisa mengenai tasybih yang terdapat dalam surat Ibrahim.
PEMBAHASAN
A. Definisi Tasybih
أداةJJالتشبيه اصطالحا "عقد مماثلة بين األمرين أو أكثر قصد اشتراكهما في صفة أو أكثر ب
لغرض يقصده المتكلّم
2
“Tasybih secara terminologis, menyerupakan antara dua perkara
atau lebih yang memiliki kesamaan sifat (satu atau lebih) dengan satu
alat, karena ada tujuan yang dikehendaki oleh pembicara.”1
Penjelasan bahwa suatu hal atau beberapa hal memiliki kesamaan sifat
dengan yang lain. Penjelasan tersebut menggunakan huruf kaf atau
sejenisnya, baik tersurat maupun tersirat.2
1
https://bahasaarabios.wordpress.com/2019/11/05/kajian-tasybih-dalam-disiplin-ilmu-balaghah-
pembelajaran-bahasa-arab/
2
Ali al-Jarim dan Musthafa Amin, Al-Balaghah al-Wadhihah, (Jakarta : Raudhah Press, 2007),
hlm. 25
3
Sagala, Rumadani 2016, Balaghoh hal 18
3
Musyabbah adalah sesuatu yang diserupakan.
Musyabbah bih adalah sesuatu yang diserupakan dengannya.
Wajh Syabah adalah sifat atau aspek kesamaan yang ada pada
kedua unsur tersebut yaitu pada musyabbah dan musyabbah bih.
Adat tasybih adalah lafadz yang digunakan untuk menunjukkan
tasybih.
Contoh:
ُبحر في السعة
ِ ك كا ل
َ علم
Jأداة المشبه به وجه الشبه المشبه
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah bahwa baik wajh syabah
maupun adat tasybih terkadang disebutkan dan adakalanya juga dibuang
salah satunya sebagaimana akan dijelaskan nanti.
C. Pembagian Tasybih
4
1. Tasybih Ditinjau Dari Musyabbah dan Musyabbah bih
Berdasarkan sifat tharfain-nya:
a. Hissiyyâni, adalah tasybih yang musyabbah-nya berbentuk mufrad
dan musyabbah bih-nya dapat dirasakan oleh panca indera, contoh:
أوفي كالشمس في الضياء
(Ilmu itu seperti orang hidup dan kebodohan itu seperti orang mati).
5
(Wajahmu bagaikan rembulan)
b. Murakkabani adalah tasybih yang musyabbah dan musyabbah bih-
nya berbentuk murakkab.
c. Mukhtalifâni, adalah tasybih yang musyabbah-nya berbentuk mufrad
dan musyabbah bih-nya berbentuk murakkab. Dan sebaliknya.
contoh :
الماء المالح كالسم
(air yang asin itu bak racun)
Berdasarkan jumlah tharfain-nya
a. Tasybih Malfûf, adalah mendatangkan beberapa musyabbah dengan
sistem athaf, lalu musyabbah bih-nya pun begitu pula.
Contoh: “Hai burung yang basah dan kering, dalam sarangnya
seperti anggur dan kurma yang busuk”.
6
2. Tasybih Ditinjau dari Adat Syabah-nya :
7
Kalau ada suatu pohon namun tidak ada buahnya maka akan terasa
kurang afdol/manfaat begitu pula ilmu yang tidak diamalkan.
4
https://www.ilmuakademika.id/2018/12/tasybih-tamsil-al-quran.html
8
Contohnya :
- “ jangan kau ingkari bila melihat orang dermawan yang tidak memiliki
kekayaan, sebab banjir adalah musuh dari tempat yang tinggi”.5
اليبس
ِ ّ . ترجُو النّجاةَ و ل ْم تسلُك مسالكها
إن السفينةَ ال تجريْ علي
- Artinya: Engkau mengharap kesuksesan tetapi engkau tidak jalani
jalan menuju keberhasilan itu. Sesungguhnya kapal laut tidak
mungkinn berjalan di atas tanah.
b. Tasybih Baligh adalah tasybih yang tidak menyebutkan „adat al-tasybih
dan wajh al-syibhnya dalam rangkaian sebuah ungkapan.
Contohnya :
أنت شمس
“ Engkau adalah matahari, Engkau adalah bulan, Engkau adalah cahaya
di atas cahaya”
c. Tasybih Maqlub
5
Suryaningsih, Iin dan Hendrawanto Ilmu Balaghah: Tasybih dalam Manuskrip “Syarh Fi Bayan
al-Majaz wa al-Tasybih wa al-Kinayah” hal. 5
6
https://hahuwa.blogspot.com/2017/04/macam-macam-tasybih-tamtsil-dhimni-dan.html
9
D. Tujuan Tasybih
Tujuan Tasybih yang kembalinya kepada musyabbah ada enam macam :
1. Menerangkan keadaan Musyabbah.
2. Menerangkan ukuran keadaan Musyabbah. Sifatnya sudah diketahui
tetapi ukurannya belum diketahui.
3. Menerangkan kemungkinan adanya Musyabbah.
4. Menetapkan keadaan Musyabbah.
5. Menghiasi Musyabbah.
6. Menjelekkan Musyabbah.
ٌ ِب هَّللا ُ َمثَاًل َكلِ َمةً طَيِّبَةً َك َش َج َر ٍة طَيِّبَ ٍة أَصْ لُهَا ثَاب
فِى ال َّس َمٓا ِءJت َوفَرْ ُعهَا َ َأَلَ ْم ت ََر َك ْيف
َ ض َر
10
"Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan
cabangnya (menjulang) ke langit," (QS. Ibrahim 14: Ayat 24)
"Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah
dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun."
Keterangan :
KESIMPULAN
11
berdasarkan wajh al-syibh dan „adat al-tasybih (memuat tasybih mursal, tasybih
muakkad, tasybih mufashal, tasybih mujmal, dan tasybih baligh). Berdasarkan
bentuk wajh al-syibhnya (memuat Tasybih ghair at tamsil dan tasybih at tamsil).
Dan yang terakhir adalah tasybih yang keluar dari kaidah yaitu tasybih dhimmiy.
Keberadaan tasybih dalam ayat-ayat Al Qur’an yaitu untuk memperindah
kebahasaan Al Qur’an. Terdapat 3 tasybih dalam surat Ibrahim, yaitu pada ayat
18, 24, dan 26. Ketiganya merupakan tasybih mursal mujmal jika dilihat dari ada
tidaknya adat dan wajh syibeh.
Daftar Pustaka
https://bahasaarabios.wordpress.com/2019/11/05/kajian-tasybih-dalam-disiplin-
ilmu-balaghah-pembelajaran-bahasa-arab/, diakses pada 12 Oktober 2021 pukul
12.50
http://ohmakalah.blogspot.com/2015/10/balaghoh-tasybih.html?m=1, diakses
pada 12 Oktober 2021 pukul 13.30
https://hahuwa.blogspot.com/2017/10/contoh-tasybih-dalam-al-quran.html?m=1,
diakses pada 12 Oktober 2021 pukul 13.40
https://hahuwa.blogspot.com/2017/04/macam-macam-tasybih-tamtsil-dhimni-dan.html
12