Anda di halaman 1dari 18

Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063

Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

ANALISIS STRUKTURAL CERPEN ‫ مات أهلي‬KARYA


KAHLIL GIBRAN

A.M. Miftah Anshori dan Zuhairoh


Universitas Negeri Malang
miftahanshori20@gmail.com

ABSTRAK: Kahlil Gibran dalam kegelisahannya terhadap bangsanya dan bangsa


sekitar lingkungannya atas peperangan yang tiada henti, dia menuliskan
kegelisahannya dalam suatu karya bebentuk cerpen yang berjudul ‫مات أهلي‬, penulis
akan menggunakan kajian analisis struktural yang terkandung dalam cerpen ini.
Analisa struktural ini terkait dengan aspek intrisik dalam cerpen. Teori struktural
ini telah ada sejak zaman Yunani, Aristoteles telah mengenalkan strukturalisme
dengan konsep wholeness, unit, complexity dan coherence. dalam makalah ini
penulis akan berpusat pada pembahasan analisa tentang tema, fakta cerita, sarana
cerita dan hubungan antar unsur. Hal ini penting karena dengan menganalisa
cerpen ini menggunakan pisau analisis struktural kita dapat mengetahui makna
lain dari salah satu karya Kahlil Gibran ini, yang dalam hal ini adalah cerpen yang
ditulis olehnya.
KATA KUNCI: Struktural, Kahlil Gibran, Cerpen, Unsur Intrisik.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah


Library Research atau kajian pustaka. Penulis mendapatkan informasi dari
beberapa literatur dan buku yang berkaitan dengan sastra. Penelitian ditujukan
untuk menemukan makna yang terkandung dalam cerpen karya Kahlil Gibran
tersebut. Kajian analisa yang dilakukan secara Struktural menganalisa suatu karya
dengan apa adanya dari karya tersebut dan berfokus pada teks itu sendiri.

HASIL PEMBAHASAN
Kronologi Penulisan Cerpen ‫مات أهلي‬

Cerita ini berawal dari kegelisahan Kahlil Gibran akan dampak peperangan
yang terjadi di lingkungannya, Dampak peperangan tersebut menimbulkan wabah
kelaparan, peningkatan pengangguran dan pada akhirnya terjadi krisis ekonomi di
negaranya. Ismail Khalidi seorang penulis mengatakan, penyair Lebanon-Amerika
yang terkenal Kahlil Gibran menulis cerpen ‫ مات أهلي‬terinspirasi dari kejadian Great

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


615
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

Famine tahun 1915-1918. Dia menulis dari rumah adopsinya di Boston,


Massachusetts, Gibran, yang berimigrasi ke Amerika Serikat ketika masih kecil dari
Gunung Lebanon di provinsi Ottoman, Suriah Besar, menyesali penyakit dan
kelaparan yang telah merenggut nyawa sekitar 500.000 orang.

Dia dihantui oleh rasa bersalah karena hidup aman dan damai sementara
rakyatnya tewas. "Apa yang dapat dilakukan seorang putra yang diasingkan untuk
rakyatnya yang kelaparan, dan apa nilainya bagi mereka adalah ratapan seorang
penyair yang tidak hadir?" Gibran menulis. (Sarah Moawad & Muftah, 2016)

Kelaparan, yang melenyapkan hampir separuh populasi Gunung Lebanon ,


menandai jumlah kematian tertinggi Perang Dunia I, berdasarkan
populasi. Laporan saksi mata merinci adegan mengerikan penderitaan dan
kelaparan, seperti halnya gambaran dan cerita yang kita lihat dari Suriah hari
ini . Seperti yang mereka lakukan sekarang, penduduk banyak Suriah yang
melarikan diri dari kematian dan kehancuran, bermigrasi ke daerah yang baru untuk
mencari kelangsungan hidup.

Gelombang pertama imigran dari Suriah datang ke Amerika Serikat


antara akhir 1800-an dan awal 1920-an . Mencari keamanan dan ekonomi, ratusan
ribu imigran Kristen yang sebagian besar pergi ke "tanah kesempatan", sampai
Undang-Undang Keimigrasian tahun 1924 membuat pemotongan signifikan ke
imigrasi, menciptakan kuota dan membatasi keseluruhan imigrasi dan penerimaan
pengungsi ke Amerika Serikat untuk pertama kali. (Sarah Moawad & Muftah,
2016)

Hal inilah yang kiranya penulis dapat dapatkan dari proses pencarian secara
historis, latar belakang apa yang menjadikan Kahlil Gibran menuliskan cerpen ‫مات‬

‫أهلي‬ ini. Beberapa literature menyebutkan bahwa kisah ini adalah sebuah puisi,

namun beberapa literature yang lain menyebutkan bahwasanya karya sastra ini
mendekati cerita pendek daripada disebut dengan sebuah puisi.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


616
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

Prinsip dan Teori Strukturalisme

Strukturalisme adalah cabang penelitian sastra yang tak bisa lepas dari
aspek-aspek linguistic. Sejak zaman Yunani, Aristoteles telah mengenalkan
strukturalisme dengan konsep wholeness, unit, complexity dan coherence. Menurut
Jean Piaget strukturalisme mengandung 3 hal pokok. Pertama, gagasan keseluruhan
(wholeness), dalam arti bahwa bagian-bagian atau unsurnya menyesuaikan diri
dengan seperangkat kaidan intrisik yang menentukan baik keseluruhan struktur
maupun bagian-bagiannya. Kedua, gagasan transformasi (transformation), struktur
itu menyanggupi prosedur transformasi yang terus menerus memungkinkan
pembentukan bahan-bahan baru. Ketiga, keteraturan mandiri (self regulation) yaitu
tidak memerlukan hal-hal di luar dirinyauntuk mempertahankan prosedur
transformasinya, struktur itu otonom terhadap rujukan lain. (Hanik Mahliatussikah,
2018)

Karya sastra mempunyai sistem yang terdiri atas unsur yang saling
berhubungan. Untuk mengetahui kaitan antar unsur dalam sebuah karya sastra itu
sangat tepat jika penelaahan teks sastra diawali dengan pendekatan struktural.
Pendekatan struktur dalam menganalisis karya sastra, sudah sangat sering
digunakan. Hal ini menandakan bahwa pendekatan ini mudah dipahami dan
dilaksanakan dalam pengkajian sastra.
Analisis struktural yang digunakan dalam analisis karya sastra adalah
analisis struktural yang berfokus pada teks itu sendiri (Huda: 2008). Jadi dalam
menganalisis suatu karya prosa yang berfokus pada teksnya ada beberapa yang
unsur yang harus diketahui yaitu tema, fakta cerita (alur/plot, tokoh dan penokohan,
seting/latar), sarana cerita (konflik, klimaks, gaya bahasa, sudut pandang) dan
hubungan antar unsurnya.
Analisis struktur dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengkaji,
mendiskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik yang bersangkutan
(Nurgiantoro, 2005).
Teeuw (1997) berpendapat bahwa analisis struktural bertujuan untuk
membongkar dan memperkaya secara cermat. Keterkaitan dan keterjalinan semua

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


617
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna yang
menyeluruh.
HASIL ANALISA
A. Analisis cerpen ‫ مات أهلي‬karya Kahlil Gibran

1. Tema
Tema merupakan sesuatu yang menjadi dasar sebuah karangan
(Eddi 1991). Tema merupakan makna yang terkandung dalam sebuah
cerita (Stantin dan Kenni dalam Nurgiyantoro, 2005:67). Tema adalah
makna cerita, gagasan sentral atau pikiran utama yang mendasari karya
sastra (Sudjiman 1988:4). Dalam Kamus KBBI dijelaskan tema
merupakan pokok pikiran: dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai
sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dsb) (KBBI elektronik:
v1.1). Dapat disimpulkan bahwa tema merupakan dasar cerita, gagasan
sentral, atau ide pokok yang mendasari sebuah karya sastra dan
menghubungkan unsur-unsur lain dalam sebuah cerita.
Berdasarkan tingkat keutamaannya, tema dibagi menjadi dua,
yaitu: tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah pokok cerita,
artinya makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar
novel. Adapun tema minor adalah makna yang terdapat pada bagian-
bagian tertentu sebuah cerita (Nurgiyantoro, 1995). Melda (2013)
berpendapat bahwa tema mayor adalah tema yang sangat menonjol dan
tema minor adalah tema yang tidak begitu menonjol.
Setelah keseluruhan cerita dari awal sampai akhir dibaca, maka
dapat dikemukakan bahwa tema mayor yang terkandung dalam cerpen
‫مات أهلي‬ ini adalah penderitaan, tercermin dari isi cerpen yang

keseluruhannya menceritakan tentang penduduk sebuah negara yang


menderita karena krisis ekonomi yang dialami oleh negara tersebut.
Selain tema mayor, dalam cerpen ‫ مات أهلي‬ini juga ditemukan beberapa

tema minor, berdasarkan hasil analisis peneliti, tema minor yang


terkandung dalam cerpen ini adalah:
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
618
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

a) Kedamaian negara yang ditempati


Penulis yang merupakan seorang imigran, yang menghabiskan
sebagian waktu menulisnya di negara orang, menceritakan
kedamaian yang ada di negara yang ditinggalinya saat itu. Seperti
pada kutipan cerita di bawah ini:
.........................................

‫وأنا في هذه البالد القصية أسير بين قوم فرحين مغبوطين يتناولون املآكل‬
ّ
‫األسرة الناعمة ويضحكون لأليام‬ ‫الشهية واملشارب الطيبة وينامون على‬

.‫واأليام تضحك لهم‬

..........................................

‫وأنا هاهنا أعيش في رغد وسالم‬

..........................................

‫ السائرين في موكب املوت نحو‬،‫ولكني لست مع قومي الجائعين املضطهدين‬

‫ بل أنا هاهنا وراء البحار السبعة أعيش في ظل الطمأنينة‬،‫مجد االستشهاد‬

‫ أنا هاهنا بعيد عن النكبة واملنكوبين وال أستطيع أن أفتخر‬.‫وخمول السالمة‬

.‫بش يء‬

...........................................
b) Kematian. Dapat kita lihat dalam kutipan cerpen berikut:
.................................
ّ ‫ ومن لم يمت منهم جوعا فني ب‬،‫مات أهلي جائعين‬
.....................‫حد السيف‬

.................................

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


619
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
‫‪P-ISSN 2598-0637‬‬ ‫‪Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan‬‬
‫‪E-ISSN 2621-5632‬‬ ‫‪Sastra Arab‬‬

‫مات أهلي أذل ميتة‪. ................‬‬

‫‪.................................‬‬

‫ماتوا وأكفهم ممدودة نحو الشرق والغرب وعيونهم محدقة بسواد الفضاء‪.‬‬

‫ماتوا صامتين ألن آذان البشرية قد أغلقت دون صراخهم‪ ،‬ماتوا ألنهم لم‬

‫يحبوا أعداءهم كالجبناء ولم يكرهوا محبيهم‪ ،‬ماتوا ألنهم لم يكونوا مجرمين‪،‬‬

‫ماتوا ألنهم لم يظلموا الظاملين‪ ،‬ماتوا ألنهم كانوا مساملين‪ ،‬ماتوا جوعا في‬

‫األرض التي تدر عسال‪ .‬ماتوا ألن الثعبان الجهنمي قد التهم كل ما في حقولهم‬

‫من املواش ي وما في أحراشهم من األقوات‪ ،‬ماتوا ألن األفاعي أوالد األفاعي قد‬

‫تنفسوا السموم في الفضاء الذي كانت تملؤه أنفاس األرز وعطور الورد‬

‫والياسمين‪.‬‬

‫‪..........................................‬‬
‫‪c) Kelaparan.‬‬
‫‪Krisis ekonomi yang dialami oleh negara ini menjadikan‬‬
‫‪penduduknya menderita, kelaparan, kehausan. Disimpulkan dari‬‬
‫‪penggalan cerpen berikut:‬‬
‫‪..................................‬‬

‫مات أهلي جائعين‪...................‬‬

‫لو كنت جائعا بين أهلي الجائعين مضطهدا بين قومي املضطهدين‬

‫‪..................................‬‬

‫‪Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019‬‬


‫‪620‬‬
‫‪HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang‬‬
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

‫ لو‬،‫لكان الطفل الجائع يلقطني ويزيل بحياتي يد املوت عن نفسه‬.............

‫كنت ثمرة يانعة في بساتين بالدي لكانت املرأة الجائعة تتناولني وتقضمني‬

.‫طعاما‬

.............‫لكان الرجل الجائع‬.....................


2. Fakta cerita
Sebuah cerita terbangun karena ada pelaku/ tokoh, melalui para
tokoh itulah pembaca dapat mengikuti jalannya seluruh cerita. Untuk
menghidupkan watak para tokoh tergantung bagaimana jalan ceritanya
(alur/ plot) dan latar cerita. Tokoh dan penokohan, Alur/ plot, setting/ latar
merupakan fakta-fakta cerita. Elemen-elemen ini berfungsi sebagai catatan
kejadian imajinatif dari sebuah cerita. Ketiganya saling berkaitan dan
saling mendukung dalam membangun sebuah tema cerita. Jika dirangkum
menjadi satu, semua elemen ini dinamakan “struktur faktual” atau
“tingkatan faktual” cerita. Struktur fktual merupakan salah satu aspek
cerita. Struktur faktual adalah bagian cerita yang disorot dari satu sudut
pandang (Stanton, 2007:22).
a) Tokoh dan penokohan
Tokoh dan penokohan adalah 2 hal yang berbeda dalam cerpen.
Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa atau
berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh cerita
biasanya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang
atau benda yang diinsankan (Sudjiman, 1988:16). Tokoh terdiri atas
perasaan, kemauan, nafsu, dan hidup dalam lingkungan manusia
serta dapat dipertanggung jawabkan dari sudut pandang psikologis
(Hudson, 1955:191). Sedangkan penokohan adalah penggambaran
para tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinnya yang meliputi
sifat, sikap, tingkah laku, pandangan hidup, keyakinan, adat istiadat,
dan lain sebagainya (Suharianto, 1982:31).

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


621
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

Dalam cerpen ‫ مات أهلي‬ini ada 5 tokoh yang ditampilkan, yaitu:

1) Aku: Protagonis, ditunjukkan dari kegelisahannya dan


ketakutannya atas penderitaan yang menimpa bangsa yang ada
di lingkungannya. Dari aspek psikologis diketahui tokoh aku
berwatak memiliki idealisme dalam hidup
2) Bangsa atau Umat: Protagonis, diceritakan mereka yang terkena
penderitaan tokoh utama (aku)
3) Pemimpin atau penguasa: Antagonis, diceritakan oleh tokoh
(aku) bahwa pemimpin yang mendambakan perdamaian, namun,
menyebabkan penderitaan bagi bangsa dan umat.
4) Kalian: penggambaran tokoh kalian ditunjukkan pada bangsa
dan umat.
5) Anda: tokoh anda ditujukan pada pembaca yang menikmati
cerpen ini.

b) Alur/plot
Alur/ plot merupakan a)rangkaian peristiwa yang direkadan
dijalin dengan seksamadan menggerakkan jalan cerita melalui rumitan
ke arah klimaks dan selesaian, b) jalinan peristiwa dalam karya sastra
untuk mencapai efek tertentu, pautannya dapat diwujudkan oleh
hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab
akibat (Moeliono dkk, 1990:24). Cerpen ini menggunakan alur mundur/
flashback, karena penulis menceritakan sebuah kejadian yang telah
terjadi pada masa lalu, ini tercermin dalam paragraf pertama sampai
paragraf akhir.
Struktur alur terdiri dari lima bagian, yaitu:
1) Situation, merupakan penggambaran suatu keadaan. Situasi yang
terjadi dalam cerpen ini adalah situasi yang sedang genting,
digambarkan dengan keresahan tokoh aku diawal cerita, dimana
tokoh aku menceritakan keadaan penduduk negaranya yang

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


622
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

menderita, dan dia meratapi kesendiriannya, yang berada jauh


dari negaraya, juga jauh dari keluarganya.
2) Generating Circumstances, merupakan bagian yang
menggambarkan mulainya peristiwa-peristiwa yang
bersangkutan. Pada paragraf kedua dalam cerpen ini mulai
dijelaskan penyebab tokoh aku merasa resah dan gelisah. Banyak
penduduk negaranya yang kelaparan, hingga meninggal dengan
keadaan menyakitkan.
3) Rising action, merupakan bagian yang memperlihatkan keadaan
yang mulai memuncak. Tokoh aku pada kelanjutan ceritanya
mulai mengungkapkan apa yang sedang terjadi dalam kehidupan
di negaranya tersebut.
4) Climax, merupakan bagian yang menunjukkan puncak peristiwa
yang telah terjadi sejak awal, puncak penderitaan yang dialami
penduduk negara tersebut dapat dilihat dari kutipan cerita
berikut:
‫ ودموعنا ال تروي‬،‫إن نواحنا ال يسد رمقهم‬.................

...................،‫غليلهم‬

Tokoh aku tidak tahu harus berbuat apalagi untuk menyelamatkan


negaranya dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh peperangan
beberapa waktu lalu.
5) Denounment, merupakan bagian alur yang memberikan
pemecahan dari semua peristiwa. Tokoh aku pasrah dengan
keadaan yang ada dan mengharap yang terbaik dari Tuhan Yang
Maha Kasih.

c) Setting/ latar
Sudjiman dalam Wirwan (2009) mengatakan setting adalah segala
keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang,
dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Menurut

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


623
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

Stanton (1965; 9) latar merupakan suatu lingkungan terjadinya peritiwa-


peristiwa dalam suatu cerita. Bagian-bagian latar merupakan latar
belakang yang nyata. Dijelaskan pula bahwa latar berupa waktu, hari,
tanggal, dan keadaan. Sesuai dengan pengertisn yang dijabarkan, latar/
setting dalam cerpen ‫ مات أهلي‬ini adalah:

1) Setting tempat yang dimaksud dalam cerpen ini adalah negara


Lebanon dan Suriah. Seperti yang tertulis dalam cerpen :
‫ وال بثمرة ياعنة‬،‫لست بسنبلة من القمح في سهول سوريا‬....................

.............‫في أودية لبنان وهذه هي نكبتي‬

2) Setting waktu: pada tahun 1915-1918 (terjadinya perang dunia


pertama)
3) Setting sosial: kehidupan penduduk Lebanon dan suriah yang
menderita akibat perang dunia pertama.
3. Sarana cerita
Selain tema dan fakta cerita, sarana cerita juga merupakan unsur
pembentuk sebuah serita. Sarana cerita dapar diartikan sebagai metode
dalam mengarang, memilih dan menyusun detail certaagar mencapai
pola-pola yang bermakna (Stanton, 2012: 46). Metode semacam ini
perlu, agar pembaca dapat melihat berbagai fakta melalui kacamata
pengarang, memahami fakta-fakta tersebut sehinggapengalaman pun
dapat dibagi. Sarana cerita meliputi sudut pandang penceritaan dan gaya
bahasa. Sudut pandang (point of view) merupakan cara, strategi, teknik,
siasat yang sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan
ceritanya (Nurgiyantoro, 1995). Menurut Didik Wijaya, Sudut pandang
atau point of view di dalam sebuah cerita, prinsipnya adalah siapa yang
menceritakan cerita tersebut. Sudut pandang dapat dibagi menjadi dua
yaitu sudut pandang orang pertama dan ketiga. Dan dalam cerpen ini
pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama. Ini jelas terlihat
pada setiap paragraf yang ada dalam cerpen ‫ مات أهلي‬ini.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


624
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

Sedangkan gaya bahasa (style) adalah cara pengucapan bahasa


dalam prosa, atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan
sesuatu yang akan dikemukakan. Pada hakekatnya, gaya bahasa
merupakan teknik pemilihan ungkapan kebahasaan yang dirasa dapat
mewakili sesuatu yang ingin diungkapkan. Huda (2008) mengungkapkan
beberapa pembagian gaya bahasa menurut beberapa pendapat yaitu:
Menurut Abrams (1981), unsur style terdiri dari fonologi, sintaksis,
leksikal, retorika. Di pihak lain leech and short (1981 dalam
nurgiyantoro, 1995) mengemukakan unsur style terdiri dari leksikal
(diksi), gramatikal (struktur kalimat), pemajasan (gaya bahasa kiasan),
penyiasatan struktur (repetisi, paralelisme, anaphora, pertanyaan retoris)
dan pencitraan (imagery). Dari penjelasan tersebut, ada beberapa style
yang digunakan dalam cerpen ini, yaitu:
‫وغمرت الدموع والدماء هضبات بالدي‬

“Bukit-bukit di negaraku terendam air mata dan darah.”

yang dimaksud dalam kalimat ini adalah keadaan negara suriah dan
lebanon yang sedang dijajah, yang membuat daerah-daerah di negara
tersebut bersimbah darah,tentunya penjajahan ini membuat
penduduknya mengalami kesedihan yang mendalam, sehingga
dikatakan dalam cerpen ini bahwa negara tersebut terendam air mata dan
darah. Penggambaran fenomena seperti ini dalam ilmu Badi’ dinamakan
dengan Husnut Ta’lil.

‫ويضحكون لأليام واأليام تضحك لهم‬

“Mereka tersenyum pada hari-hari, dan hari-haripun tersenyum pada


mereka.”

Pada kalimat ini menjelaskan orang-orang yang hidup di negara yang


ditempati penulis, yang hari-harinya dipenuhi dengan kebahagiaan dan
kegembiraan yang bisa membuat mereka hidup dengan tenang dan

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


625
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

damai, tanpa ada kegelisahan dan kesedihan, tanpa harus menghabiskan


hidupnya untuk berperang. Dalam disiplin ilmu Badi’, ungkapan seperti
ini mengandung Husnut Ta’lil

‫والليالي سوادا‬

“Hari-hari hitam”

Maksud dari kata hari-hari hitam ini adalah mereka para penduduk yang
negaranya sedang dijajah selalu menjalani hari-harinya dengan
kegelisahan, kesedihan, ancaman, penderitaan, penindasan, dan
kematian, dan hal-hal buruk yang dialaminya itu disimbolkan dengan
warna hitam, warna yang kelam, suram, dan gelap. Dalam disiplin ilmu
balaghah, kata ini berupa Kinayah dengan penisbatan (‫)الكناية عن النسبة‬

yang mana makna asli yang terkandung dalam “Hari-hari hitam” adalah
penyimbolan sesuatu yang buruk dengan warna hitam.

‫يد املوت‬

“Tangan maut”

Tangan maut yang dimaksud dalam cerpen ini adalah para penjajah,
dimana merekalah yang menjadi penyebab kematian para penduduk
negara tersebut, karena merekalah nyawa para penduduk negara
terancam. Dalam disiplin ilmu Balaghah kalimat atau ugkapan ini
mengandung Kinayah yang menunjukkan sesuatu yang disifat ( ‫الكناية‬

‫)عن املوصوف‬, karena ungkapan ini digunakan untuk mensifati

kekejaman penjajah.

‫يعتنق األبدية والسيف‬

“Memeluk maut dengan pedang”

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


626
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

Penduduk negara tersebut berani menghadapi kematian, agar negaranya


merdeka, damai, terbebas dari jajahan, agar tiada lagi penderitaan yang
mereka alami. Dalam ilmu Balaghah hal ini termasuk dalam Kinayah
yang menunjukkan sifat (‫)الكناية عن الصفة‬ dengan perumpamaan

memeluk maut dengan pedang yang berarti sifat keberanian untuk


melawan penjajah.

Dari beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa Kahlil Gibran banyak


menggunakan makna konotasi berupa penyerupaan, penggambaran atau
majas dengan menyandarkan sesuatu tidak lazim pada sesuatu yang
semestinya.

SIMPULAN
Analisis struktural yang digunakan dalam analisis karya sastra adalah
analisis struktural yang berfokus pada teks itu sendiri (Huda, 2008). Jadi dalam
menganalisis suatu karya prosa yang berfokus pada teksnya ada beberapa yang
unsur yang harus diketahui yaitu tema, fakta cerita (tokoh dan penokohan, alur/
plot, setting/ latar), dan sarana cerita (sudut pandang/ ponit of view dan gaya
bahasa/ style)
Hasil analisa cerpen ‫ مات أهلي‬karya Kahlil Gibran ia;ah sebagai berikut:

1. Tema mayor: penderitaan


Tema minor : kedamaian Amerika, kematian, dan kelaparan.
2. Fakta cerita
a. Tokoh dan penokohan
a) Aku: Protagonis
b) Bangsa atau Umat: Protagonis
c) Pemimpin atau penguasa: Antagonis
d) Kalian: Bangsa dan umat, Protagonis.
e) Anda: Pembaca,
b. Alur/plot: Flashback/mundur

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


627
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

c. Setting/latar dan waktu


a) Setting tempat: Negara lebanon dan Suriah
b) Setting waktu: 19-15-1918 M (pada perang dunia pertama)
c) Setting sosial: kehidupan penduduk lebanon dan suriah yang
menderita
3. Sarana Cerita
a. Sudut pandang: orang pertama
b. Gaya bahasa: tidak langsung (banyak menggunakan makna konotasi,
Kinayah dan majas)

DAFTAR RUJUKAN

Arini, Merna. 2011. Unsur-Unsur Pembangun Fiksi.


https://mernaarini.wordpress.com/2011/08/13/unsur-unsur-pembangun-
fiksi/amp/. (Online). 13 Agustus 2011

Dede, Melda. 2013. Analisis Novel.


http://meldadedee.blogspot.com/2013/04/analisis-novel.html?m=1.
(Online).Diakses pada 05 Maret 2019.

Hakim, Abdul. 2012. Analisis Struktural Karya Prosa Bahasa Arab.


http://nadifsiregar.blogspot.com/2012/01/analisis-struktural-karya-prosa-
bahasa-arab.html?m=1. (Online). Diakses pada 07 Maret 2019.

Mahliatussikah, Hanik. 2018. Pembelajatan Prosa: Teori dan Penerapa dalam


Prosa Arab. Malang: Universias Negeri Malang.

Mata Politik. 2018. Awal Mula Perang Suriah: Bagaimana Konflik Panjang dan
berdarah bisa Terjadi?. https://www.matamatapolitik.com/in-depth-awal-
mula-konflik-suriah-bagaimana-konflik-panjang-dan-berdarah-bisa-
terjadi/. (Online). Diakses pada 08 Maret 2019.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


628
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

Moawad, Sarah & Muftah. 2016. Ismail Khalidi’s “Dead Are My People”
Examines White Supremacy & Immigration in America, Then and Now.
https://www.arabamerica.com/ismail-khalidis-dead-people-examines-
white-supremacy-immigration-america-now/. (Online). Diakses pada 09
Maret 2019.

Mulyana, Budi. 2008. Sejarah Mengenai Suriah dan Lebanon.


https://bmulyana.wordpress.com/2008/02/19/sejarah-mengenai-suriah-dan-
lebanon/amp/#. (Online). Diakses pada 07 Maret 2019.

Nurgiantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.

Pedia, Biografi. 2015. Biografi Kahlil Gibran Seorang Sastrawan.


https://www.biografipedia.com/2015/08/biografi-kahlil-gibran-seorang-
sastrawan.html. (Online). Diakses pada 09 Maret 2019.

Pujiono, Muhammad. 2006. Analisis Nilai-Nilai Religius Dalam Cerpen Karya


Miyazawa Kenji. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Radhosa, Cucuk. 2013. Teori dan Aplikasi Strukturalisme: Teori Sastra 1.


Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Yogyakarta.

Rifai, Arif. 2018. Pengertian Karya Sastra. https://kumparan.com/muhammad-


rifai1524060704869/pengertian-karya-sastra. (Online). Diakses pada 06
Maret 2019.

Syahputra, dedi. 2008. Riwayat Hidup Kahlil Gibran.


https://Dedisyaputra.wordpres.com/2008/11/11/riwayat-hidup-kahlil-
gibran/amp/#top. (Online). Diakses pada 08 Maret 2019.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


629
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
‫‪P-ISSN 2598-0637‬‬ ‫‪Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan‬‬
‫‪E-ISSN 2621-5632‬‬ ‫‪Sastra Arab‬‬

‫‪Lampiran‬‬

‫مات أهلي‬

‫بقلم‪ :‬خليل جبران‬

‫مات أهلي وأنا على قيد الحياة أندب أهلي في وحدتي وانفرادي‪ .‬مات أحبائي وقد‬
‫أصبحت حياتي بعدهم بعض مصابي بهم‪ ،‬مات أهلي وأحبائي وعمرت الدموع والدماء هضبات‬
‫بالدي‪ ،‬وأنا هاهنا أعيش مثلما كنت عائشا عندما كان أهلي وأحبائي جالسين على منكبي الحياة‬
‫وهضبات بالدي مغمورة بنور الشمس‬
‫‪.‬مات أهلي جائعين‪ ،‬ومن لم يمت منهم جوعا فني ّ‬
‫بحد السيف‪ ،‬وأنا في هذه البالد‬
‫القصية أسير بين قوم فرحين مغبوطين يتناولون املآكل الشهية واملشارب الطيبة وينامون على‬
‫ّ‬
‫األسرة الناعمة ويضحكون لأليام واأليام تضحك لهم‪.‬‬

‫مات أهلي أذل ميتة‪ ،‬وأنا هاهنا أعيش في رغد وسالم وهذه هي املأساة املستتبة على‬
‫مسرح نفس ي‪ .‬لو كنت جائعا بين أهلي الجائعين مضطهدا بين قومي املضطهدين‪.‬‬

‫لكانت األيام أخف وطأة على صدري‪ ،‬والليالي أقل سوادا أمام عيني‪ .‬ألن من يشارك‬
‫أهله باألس ى والشدة يشعر بتلك التعزية ال علوية التي يولدها االستشهاد‪ ،‬بل يفتخر بنفسه‬
‫ألنه يموت بريئا من األبرياء ولكني لست مع قومي الجائعين املضطهدين‪ ،‬السائرين في موكب‬
‫املوت نحو مجد االستشهاد‪ ،‬بل أنا هاهنا وراء البحار السبعة أعيش في ظل الطمأنينة وخمول‬
‫السالمة‪ .‬أنا هاهنا بعيد عن النكبة واملنكوبين وال أستطيع أن أفتخر بش يء‪.‬‬

‫وماذا عس ى يقدر املنفى البعيد أن يفعل ألهله الجائعين‪ ،‬ليت شعري‪ ،‬ماذا ينفع ندب‬
‫الشاعر ونواحه؟‬

‫لو كنت سنبلة من القمح نابتة في تربة بالدي لكان الطفل الجائع يلقطني ويزيل بحياتي‬
‫يد املوت عن نفسه‪ ،‬لو كنت ثمرة يانعة في بساتين بالدي لكانت املرأة الجائعة تتناولني‬
‫وتقضمني طعاما‪.‬‬
‫‪Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019‬‬
‫‪630‬‬
‫‪HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang‬‬
‫‪Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di‬‬ ‫‪P-ISSN 2598-0637‬‬ ‫‪P-ISSN 2598-063‬‬
‫‪Indonesia‬‬ ‫‪E-ISSN 2621-5632‬‬ ‫‪E-ISSN 2621-563‬‬

‫لو كنت طائرا في فضاء بالدي لكان الرجل الجائع يصطادني ويزيل بجسدي ظل القبر‬
‫عن جسده‪ .‬ولكن‪ُ ،‬‬
‫وام ّر قلباه‪ ،‬لست بسنبلة من القمح في سهول سوريا‪ ،‬وال بثمرة يانعة في‬
‫أودية لبنان وهذه هي نكبتي‪.‬‬

‫هذه هي املأساة املوجعة التي تعقد لساني وتكبل يدي ثم توقفني بال عزم‪ ،‬وال إرادة وال‬
‫عمل‪.‬‬

‫يقولون لي ما نكبة بالدك سوى جزء من نكبة العالم‪ ،‬وما الدموع والدماء التي أهرقت‬
‫في بالدك سوى قطرات من نهر الدماء والدموع املتدفقة ليال ونهارا في أودية األرض وسهولها‪.‬‬
‫نعم‪ ..‬ولكن نكبة بالدي نكبة خرساء نكبة بالدي جريمة حيلت بها رؤوس األفاعي والثعابين نكبة‬
‫بالدي مأساة بغير أناشيد وال مشاهد‪.‬‬

‫لو ثار قومي على حكامهم الطغاة وماتوا جميعا متمردين لقلت إن املوت في سبيل‬
‫الحرية أشرف من املوت في ظالل االستسالم‪ ..‬ومن يعتنق األبدية والسيف في يده كان خالدا‪.‬‬

‫لو اشتركت أمتي بحرب األمم وانقرضت عن بكرة أبيها في ساحة القتال لقلت هي‬
‫العاصفة الهوجاء تصهر بعزمها األغصان الخضراء واليابسة معا‪.‬‬

‫ولو زلزلت األرض زلزالها وقلبت ظهر بالدي صد ًرا وغمر التراب أهلي وأحبائي لقلت هي‬
‫النواميس الخفية تتحرك بمشيئة قوة فوق قوى البشر‪ ،‬فمن الجهالة أن نحاول إدراك‬
‫أسرارها وخفاياها‪ ،‬ولكن لم يمت أهلي متمردين وال هلكوا محاربين‪ ،‬وال زعزع الزلزال بالدهم‬
‫ماتوا وأكفهم ممدودة نحو الشرق والغرب وعيونهم محدقة بسواد الفضاء‪.‬‬

‫ماتوا صامتين ألن آذان البشرية قد أغلقت دون صراخهم‪ ،‬ماتوا ألنهم لم يحبوا‬
‫أعداءهم كالجبناء ولم يكرهوا محبيهم‪ ،‬ماتوا ألنهم لم يكونوا مجرمين‪ ،‬ماتوا ألنهم لم يظلموا‬
‫الظاملين‪ ،‬ماتوا ألنهم كانوا مساملين‪ ،‬ماتوا جوعا في األرض التي تدر عسال‪ .‬ماتوا ألن الثعبان‬
‫الجهنمي قد التهم كل ما في حقولهم من املواش ي وما في أحراشهم من األقوات‪ ،‬ماتوا ألن األفاعي‬
‫أوالد األفاعي قد تنفسوا السموم في الفضاء الذي كانت تملؤه أنفاس األرز وعطور الورد‬
‫والياسمين‪.‬‬

‫‪Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019‬‬


‫‪631‬‬
‫‪HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang‬‬
‫‪P-ISSN 2598-0637‬‬ ‫‪Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan‬‬
‫‪E-ISSN 2621-5632‬‬ ‫‪Sastra Arab‬‬

‫مات أهلي وأهلكم أيها السوريون‪ ،‬فماذا نستطيع أن نفعل ملن لم يمت منهم؟‬
‫إن نواحنا ال يسد رمقهم‪ ،‬ودموعنا ال تروي غليلهم‪ ،‬إذن ماذا نفعل لننقذهم من الجوع‬
‫والشدة؟ هل نبقى مرتابين‪ ،‬مترددين‪ ،‬متكاسلين‪ ،‬مشغولين عن املأساة العظمى بتوافه الحياة‬
‫وصغائرها؟ إن العاطفة التي تجعلك‪ ،‬يا أخي السوري‪ ،‬تعطي شيئا من حياتك ملن يكاد يفقد‬
‫حياته هي األمر الوحيد الذي يجعلك حريا بنور النهار وهدوء الليل‪ .‬وأن الدرهم الذي تضعه في‬
‫اليد الفارغة املمدودة إليك هو الحلقة الذهبية التي تصل ما فيك من البشرية بما فوق‬
‫البشرية‪.‬‬

‫جبران خليل جبران‬


‫مجلة الفنون عام ‪1917‬‬

‫‪Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019‬‬


‫‪632‬‬
‫‪HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang‬‬

Anda mungkin juga menyukai