#
#
#
Kekasih, jangan kau Tanya cinta dimana, ia sudah menjadi reruntuhan benteng
imajinasi
Tuangkan dan minumlah dari puing-puingnya, berkisahlah atas namaku selama air
mata masih meleleh
Bagaimana cinta telah menjadi cerita masa lalu, dan sekarang menjadi cerita duka
yang mendalam
#
#
Aku tak melupakanmu, sebab rayuan mulut manismu yang telah memanggilku
dengan lembut
Tanganmu yang panjang menjulur seperti tangan dari balik ombak yang nyaris
tenggelam
Ludah ciumanmu menyirap pengembara malam, tapi di mana pancaran cahaya
matamu?
#
#
Wahai kekasih, itu hari ketika aku mengunjungi sarangmu, sebagai burung rindu
yang menyanyikan kepedihan
Kau sudah sok penting, menuding, menghakimi seperti penguasa
Sementara rinduku padamu menekan hatiku, penantian seperti bara dalam darahku
#
#
#
Ia telah menjauh dari mataku, cinta penuh pukau, penuh keagungan dan anggun
Tegap melangkah seperti malaikat indah yang menindas kerakusan
Wangi memukau seperti angin bukit di tepi mimpi malam itu.
C.
.
.
.
.
.
.
D.
: / : / : + / : "" /:
" / : " / : "" . "
:+ / : /
+ "" / :
:+= / : / :
"".
: / : / : "-" / : /:
"".
: ""
E. Analisis Balaghoh
Ilmu Maani
1. Kalam insyai
Kalam insyai dapat berupa perintah (amar), larangan (nahi),
panggilan (nida) dan pertanyaan (istifham).
a. Nida
Bait pertama
, karena terdapat huruf nida yaitu
Bait ketujuh
, karena terdapat huruf nida yaitu
b. Amar
Bait Kedua
) (berkisahlah (minumlah), (tuangkan),
Bait Kesepuluh
) (lepaskan (berikan aku),
c. Nahi
Bait pertama
(jangan kau tanya), karena merupakan kalimat
larangan.
d. Istifham
Bait ketiga
, karena terdapat huruf istifham
yaitu ( bagaimana).
Bait keenam
, karena terdapat huruf istifham
yaitu ( dimana).
2. Kalam khobari
Bait pertama
, karena mengandung kabar.
Bait kesepuluh
, karena mengandung kabar.
Bait keempat
# ,
karena mengandung kabar.
Ilmu Bayan
1. Istiarah Makniyah
Istiarah makniyah adalah gaya bahasa yang menganggap benda-benda
mati, tidak bernyawa memiliki keinginan, maksud, aktifitas seperti manusia.
Bait ketujuh
, artinya: sebagai burung rindu yang
menyanyikan kepedihan. Kalimat tersebut bermajaz istiarah
makniyah karena menganggap burung bisa bernyanyi
sebagaimana manusia.
Bait kesembilan
, artinya: Sementara rinduku padamu
Ilmu Badi
1. Sajak mutawazi
Bait satu tiga
, , ,, karena fashilah dan qofiyah
mereka sama, yakni -
Bait keempat keenam
, ,, karena fashilah dan qofiyah sama,
yaitu -
2. Sajak Muthoraf
Bait kesepuluh
,, karena fashilah berbeda dan qofiyahnya sama,
yakni ,
Bait sepuluh dua belas
,
,, karena fashilah berbeda, dan qofiyahnya
sama.
Bait tiga belas lima belas
, ,, karena fashilah berbeda, dan
qofiyahnya sama.
3. Jinas Ghairu Taam
Bait kedua
karena berbeda dari segi macam huruf
Bait kesepuluh
,, karena berbeda pada macam huruf.