1. Jinas mumatsil
Adalah gaya bahasa jinas yang kedua kata serupa tersebut terbentuk dari jenis yang sama, seperti
isim dengan isim atau fiil dengan fiil.
- Isim dengan isim
Contoh isim dengan isim ini antara lain perkataan al-Maarri:
#
(kami tidak menjumpai seorang manusiapun selain engkau yang dapat dijadikan tempat
berlindung. Engkau selalu menjadi hiasan bagi mata zaman).
Kedua lafad yang sama dalam pelafalan adalah kata insan. Lafad yang pertama adalah
isim, dan yang kedua juga dari isim. Yang pertama berarti manusia, dan yang kedua berarti
hiasan.
Ahmad hindawi lebih jauh lagi membagi jinas mumatsil ini dengan melihat dari sisi bentuk
katanya- menjadi jinas mumatsil antara isim mufrad dengan isim mufrad, jinas mumatsil antara
isim mutsanna dengan isim mutsanna, jinas mumatsil antara isim jama dengan isim jama, jinas
mumatsil antara isim mufrad dengan isim jama, juga jinas mumatsil antara fiil dengan fiil.[24]
- Fiil dengan fiil
Contoh fiil dengan fiil antara lain lafad dengan lafad dalam firman Allah dalam Q.S
al-Anam:
(dan mereka melarang orang lain mendengarkan al-Quran, dan mereka sendiri menjauhkan
darinya).
Lafad adalah dari fiil yang berarti melarang, sedangkan juga dari fiil yang berarti
menjauhkan diri.
2. Jinas mustaufi
Adalah apabila kedua lafad yang sama dalam pelafalan tersebut berbentuk isim dengan fiil, atau
isim dengan dharaf.
Seperti contoh berikut ini:
- isim dengan fiil
seorang penyair ketika meratapi putranya bernama Yahya:
#
(anakku ini telah kuberi nama Yahya, dengan harapan agar dia hidup terus [sampai tuanya],
tetapi tidak ada jalan bagiku untuk menolak ketentuan allah tentang dirinya[kematian]).
Lafad /yahya adalah isim atau kata benda dan berarti Yahya (nama orang), sedangkan lafad
kedua /yahya adalah fiil atau kata kerja yang berarti hidup.
- Dharaf dengan isim
Contohnya adalah lafad /baina dengan lafad /bani dalam firman Allah Q.S Thaha:
(sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata: kamu telah memecah antara Bani Israil
dan kamu tidak memelihara amanatku).
Lafad yang serupa dalam pengucapan adalah dan yang pertama berbentuk dharaf dan
berarti antara dan yang kedua berbentuk isim dan berarti Bani Israil.
3. Jinas isytiqaq
Adalah apabila dua lafad yang serupa tersebut dari asal kata yang sama.
Contoh jenis jinas ini adalah lafad /aqim dengan lafad /al-qayyim dalam firman allah Q.S
al-Rum; 43 yang berbunyi:
(oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus [islam], sebelum dating dari
Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya, pada hari itu mereka terpisah).
Lafad dan keduanya berasal dari kata yang sama, yaitu . sedangkan artinya berbeda;
yang pertama berarti hadapkanlah, dan yang kedua berarti lurus.
5. Jinas al-mutasyabih
Adalah jinas yang apabila dua lafadnya memiliki kesamaan dalam bentuk tulisan, namun
dibedakan oleh bentuk strukturnya. Pertama dari satu kata, dan yang lainnya tersusun dari dua
kata.
Contoh puisi busti berikut ini:
#
(apabila seorang raja tidak memiliki jiwa bermurah hati, tinggalkan dia, dan kekuasannya segera
sirna).
Dua lafad yang serupa adalah lafad , kata yang pertama berarti dermawan, dan yang kedua
berarti hancur. Kedua kata tersebut bila dilihat dari asal kata, adalah sebagai berikut;
(dermawan) berasal dari dua kata, yaitu (mempunyai) dan (pemberian). Sedangkan yang
kedua berasal dari satu kata, yaitu isim fail dari kata (pergi). Dengan kata lain, yang
pertama itu susunannya idhafah, dan yang kedua mufrad.
6. Al-jinas al-murakkab
Yaitu jinas yang salah satu dari dua lafad yang serupa tersusun dari dua lafad (murakkab). kedua
lafadnya memiliki kesamaan dalam empat hal (huruf-syakal-jumlah-urutan), namun dibedakan
oleh asal bentuk tulisan yang ada.
Contoh puisi busti berikut ini:
#
(apabila seorang raja tidak memiliki jiwa bermurah hati, tinggalkan dia, dan kekuasannya segera
sirna).
Perhatikan kata yang pertama (terpisah antara kata yang satu dengan yang lainnya) dan
(bersambung), karena memang satu kata. Kedua lafad tersebut kendati berbeda dalam
penulisannya, namun dari sisi bacaannya sama.
7. Al-jinas al-mudhari
Yaitu gaya bahasa yang kedua lafadnya hampir serupa dalam pelafalan, namun dibedakan oleh
hanya satu huruf, huruf yang berlainan tersebut berdekatan makhraj-nya.
Contoh firman Allah Q.S al-Anam; 26:
(dan mereka melarang orang lain mendengarkan al-Quran, dan mereka sendiri menjauhkan
darinya).
Lafad yang serupa dalam pelafalan adalah dan keduanya dibedakan oleh huruf ()
dengan (). Huruf yang berbeda tersebut berdekatan makhraj. Lafad berarti mereka
melarang, sedangkan lafad berarti menjauhkan diri.
Sekiranya perbedaan itu lebih dari satu huruf, maka bukan termasuk dalam gaya bahasa jinas.
Ahmad handawi mengatakan jika perbedaan itu terjadi lebih dari satu huruf, maka kalimat
tersebut bukan dinamakan gaya bahasa jinas, ini mengingat telah jauhnya kesamaan antara kedua
lafadnya.[25]
Dalam jinas mudhari (antara bentuk mufrad dengan mufrad) kadang perbedaannya terjadi pada
huruf pertama, dan terkadang pada huruf tengahnya. Jinas al-mudhari terkadang terjadi antara
dua lafad yang sama-sama bentuk mutsanna, sedang perbedaannya berada pada huruf pertama,
kadang pada huruf di tengahnya. Jinas al-mudhari terkadang terjadi antara dua lafad yang sama-
sama bentuk jama (plural), kadang antara dua lafad yang satu jama dan satunya mufrad. Jinas
al-mudhari terkadang terjadi antara dua lafad yang sama-sama bentuk fiil, sedangkan
perbedaannya berada pada huruf pertama, terkadang pada huruf di tengah dan kadang berada di
akhir kalimatnya.[26]
8. Al-jinas al-lahiq
Yaitu gaya bahasa yang kedua kata yang serupa dalam pengucapannya tersebut dibedakan oleh
satu huruf, huruf yang berlainan tersebut berjauhan makhraj-nya.
Contoh firman Allah Q.S al-Humazah;1:
(kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela).
Kata /humazah dengan /lumazah hanya dibedakan oleh satu huruf, dan keduanya
berjauhan makhrajnya. Kata berarti pengumpat, dan kata berarti pencela. Kedua lafad
jinas tersebut berbeda pada huruf pertamanya.
Jinas al-lahiq ini adakalanya terjadi antara dua isim mufrad yang berbeda huruf pertamanya,
adakalanya terjadi di tengah kalimat, dan adakalanya terjadi di akhir kalimat. Jinas al-lahiq juga
kadang terjadi antara dua isim jama (plural) yang berbeda pada huruf pertamanya, dan kadang
berbeda di tengah kalimatnya. Jinas al-lahiq juga kadang terjadi antara dua fiil yang berbeda di
awal hurufnya, dan kadang di tengah kalimat.[27]
9. Al-jinas al-naqish
Adalah gaya bahasa yang kedua lafadnya serupa dalam pengucapan dan dibedakan oleh jumlah
hurufnya. Dinamakan jinas naqish ini lebih disebabkan karena lafad yang satu kurang dari lafad
yang lainnya. Perbedaan tersebut mungkin terjadi pada permulaan kalimat, tengah, maupun di
akhir kalimat.
Contoh tambahan di awal kata, seperti dalam firman Allah Swt dalam Q.S al-Qiyamah; 29:
(dan bertaut betis kiri dengan kanan, kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau).
Kata yang berdekatan dalam pelafalan adalah dan . lafad berarti betis, sedangkan
lafad berarti dihalau.
Contoh tambahan di tengah kata, seperti dalam ungkapan yang berbunyi:
Lafad berarti sedangkan berarti .
Contoh tambahan di akhir kata, seperti dalam syair Abu Tamam berikut ini:
#
(mereka berdiri tegak dengan tongkat yang kuat, sedang anda melompat dengan pedang terhunus
lagi tajam).
Kata yang berdekatan dalam pelafalannya adalah dan , juga kata dan .
lafad berarti pedang, sedangkan lafad berarti tajam.