ABSTRAK: Salah satu bahasa yang fenomenal dengan keindahannya baik dari
segi lafal atau pun makna yakni bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa
yang digunakan dalam al-Quran dan hadits. Al-Quran dengan segala keindahan
bahasanya, membuat peneliti tertarik untuk membahas sebagian kecil dari sisi
keindahan bahasanya. Salah satu keindahan yang dibahas dalam penelitian ini
adalah bentuk jinas dalam al-Quran. Jinas adalah keserupaan dua kata dalam
empat hal, yakni jenis huruf, syakal, urutan huruf dan jumlah huruf. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk jinas yang terdapat dalam al-
Quran juz 29, (2) mendeskripsikan fungsi dari jinas yang terdapat dalam al-Quran
juz 29 yang telah ditemukan, dan (3) membuat rancangan pembelajaran materi
jinas untuk perkuliahan ilmu balaghah sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan peneliti. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Metode tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mendekripsikan
materi tentang pada jinas dan mengungkap bentuk-bentuk jinas dalam al-Quran
juz 29. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa temuan dari jinas dalam juz 29
adalah sebanyak 20 bentuk jinas. Fungsi utama dari jinas adalah nilai keindahan
pada susunan kata tersebut, keserasian yang terbentuk memberikan perhatian
khusus agar orang yang membaca dan mendengarkan terfokus pada bacaan.
Seperti beberapa ayat al-Quran yang membahas tentang adzab di hari kiamat,
dimana merupakan berita yang mengerikan bagi umat manusia. Akan tetapi
dengan segala keindahan lafal al-Quran, berita tersebut disampaikan dengan
keindahan bahasa yang luar biasa.
Bahasa Arab merupakan ungkapan yang digunakan oleh orang Arab untuk
mengungkapkan maksud mereka (Gholayaini:1993). Selain sebagai alat
berkomunikasi, bahasa arab juga merupakan bahasa yang digunakan di dalam al-
Quran dan hadis, yang merupakan pedoman utama dalam kehidupan umat islam.
Al-Quran merupakan salah satu mukjizat terbesar nabi Muhammad SAW
disebabkan adanya beberapa faktor, salah satunya adalah kekayaan gaya bahasa
dalam al-Quran, keindahan lafal dan juga keindahan makna. Dalam aspek bahasa,
al-Quran memiliki tingkat fas̩ ahah dan balaghah yang tinggi. Tidak hanya indah
dari segi makna saja, akan tetapi lafadz al-Quran juga memiliki keindahan yang luar
biasa. Dalam hal ini muncullah ilmu yang akan membantu dan memudahkan umat
Islam untuk memahami dan mangagumi gaya bahasa dan keindahan bahasa dalam
al-Quran yaitu ilmu balaghah.
Dalam ilmu balaghah terdapat cabang ilmu yang secara husus mempelajari
tentang keindahan makna dan lafal, yaitu ilmu badi’. Ilmu badi’ merupakan cabang
ilmu yang mana dengan ilmu tersebut diketahui keistimewaanyang dapat membuat
kalimat menjadi indah, bagus, dan menghiasinya dengan kebaikan dan keindahan
setelah kalimat tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi dan telah jelas makna
yang dikehendaki (al-Hasyimi, 1994:176). Dalam penelitian ini peneliti melakukan
penelitian dalam al-Quran terkait keindahan bahasanya, yakni keindahan dari segi
lafal. Keindahan lafal bisa diungkap, salah satunya adalah dengan mengungkap
bentuk jinas dalam al-Quran. Jinas merupakan subbab pada pembahasan
muhassinat lafdziyah, yakni dalam ilmu badi’. Hasan (1996:485) menyatakan
bahwa jinas adalah
َْ ْ ْ ُّ َ َّ َ َ َ
" َيخ َت ِل َفا ِفي امل ْع َنى،النط ِق "أ ْن َيتش َاب َه الل ْفظ ِان ِفي yang berarti dua kata yang mirip dalam
َّ ”, َُ
Di dalam ayat tersebut terdapat 2 (dua) kata yang sama persis, yaitu kata “الساعة
akan tetapi kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Yang dimaksud dari kata
َُ َّ ” yang pertama adalah hari kiamat, sedangkan maksud dari kata yang kedua
“الساعة
ْ َ
”مخ َر ًجا terdapat perbedaan pada dua huruf dimana letak mahraj nya tidak
huruf bisa saja terjadi di awal, di tengah, dan akhir. Seperti contoh dalam firman
Allah QS. Al-Qiyamah ayat 29-27.
َْ َ ُ َّ َّ َ ْ َ
)۳۰-۲۹: (القيامة. ِإلى َ ِرّب َك َي ْو َم ِئ ٍذ امل َس ِاق.الس ِاق
َّ اق ب
ِ والتف ِت الس
Artinya: “dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada tuhanmulah pada ahri
itu kamu dihalau”. (QS. Al-Qiyamah:29-30)
Al-Jinās al-muzdawij disebut juga dengan al-jinas al-mukarrar atau al-jinas
al-muraddad. Yaitu apabila ada jinas yang letaknya beriringan dengan jinas yang
lain. seperti bentuk jinas lahiq yang letak kedua lafal jinas tersebut berjajar
atauberiringan. seperti contoh pada QS an-Naml ayat 22 berikut.
َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ََْ َ َ َ َ
)۲۲ : ال أ َحط ُّت ِب َما ل ْم ت ِحط ِب ِه َو ِج ْئ ُت َك ِم ْن َس َب ٍإ ِبن ٍبإ َي ِق ْي ٍن ( النمل فمكث غير ب ِعي ٍد فق
Artinya: “maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-Hud), lalu ia berkata, aku
telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari
negeri saba’ membawa sesuatu berita yang meyakinkan”.
Al-Jinās al-Mutlaq, Al-Hasyimi (1960:399) menyatakan dalam bukunya
Jawahiru al-Balaghah terkait pengertian dari al-Jinās al-Mutlaq sebagai berikut.
ُ َو ُه َو ُت َواف ُق ُر ْك َن ْيه في ْال ُح ُر ْوف َو َت ْرت ْيب َها ب ُد ْون َأ ْن َي ْج َم َع َها ا ْشت َق
.اق ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Artinya: “cocoknya lafal dalam segi huruf dan tartib huruf, dengan tidak berkumpul
dari akar kata yang sama”.
Seperti contoh dalam QS asy-Syu’ara ayat 168 berikut.
ْ ُ ّ َ َ
)۱6۸( ال ِإ ِني ِل َع َم ِلك ْم ِم َن ال َق ِال ْي َن ق
Artinya: “Dia (Lut) berkata, aku sungguh benci kepada perbuatanmu”.
Al-Jinās al-Isytiqāq Adalah keserupaan dua lafal dalam huruf dan urutan
hurufnya dan lafal tersebut berasal dari akar kata yang sama. Artinya, dua lafal yang
serupa pelafalannya dan berasal dari akar kata yang sama. Dengan kata lain ada dua
lafal yang berbeda akantetapi jika dikembalikan pada asal kata nya maka jadi sama.
Berikut contoh al-Jinās al-Isytiqāq pada QS al-Kafirun ayat 3,
َ َ َْ َ
)۳( َوال أن ُت ْم َع ِاب ُد ْون َما أ ْع ُب ُد
Artinya: “dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah”.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode tersebut
sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mendekripsikan materi tentang pada
jinas dan mengungkap bentuk-bentuk jinas dalam al-Quran juz 29. Mustari
(2012:19) menyebutkan salah satu karakteristik dari penelitian kualitatif adalah
kebanyakan analisis dilakukan dengan kata-kata.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data berupa kata-kata yang
merupakan bentuk dari Jinas, yang bersumber dari ayat al-Qur’an dalam juz 29.
Seperti yang dinyatakan oleh Taufiq (2018:43) bahwa sumber data adalah sumber
dimana data itu didapatkan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan
beberapa tabel untuk mengumpulkan data. Sedangkan tehnik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik dokumentasi, yaitu
mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang terkait penelitian.
Berdasarkan tema yang diangkat oleh peneliti, tehnik analisis yang
digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
mengikuti prosedur analisis sebagai berikut. (1) Menyeleksi data yang layak dipakai
sesuai masalah penelitian, (2) Menandai kata yang merupakan pola jinas, (3)
Memasukkan data dalam tabel penjaringan dan tabel data frekuensi jinas. (4)
Mengklasifikasikan data yang didapatkan dari al-qur’an juz 28 dan 29 sesuai materi
jinas, (5) Memaparkan hasil penelitian.
5. Al-Mudaṡir 5
6. Al-Qiyamah 3
7. Al-Insan 2
8. Al-Mursalat 3
Jumlah 20
a. Al-Jinās Al-Mumāṡil
Peneliti menemukan bahwa Al-Jinās Al-Mumāṡil dalam al-Quran juz 28 dan 29
berjumlah satu yang terletak dalam QS. Al-Mulk ayat 29.
b. Al-Jinās Al-Mud̩ari’
َ ْ َْ َ َ ْ ُُ
﴾24﴿ ﴾ كل ْوا َواش َرُب ْوا َه ِن ْي ًئا ِب َما أ ْسل ْف ُت ْم ِفى األ َّي ِام الخ ِال َي ِة22﴿ ِفى َج َّن ٍة َع ِال َي ٍة
Artinya: “ dalam surga yang tinggi. (kepada mereka dikatakan), ‘makan dan
minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari
yang telah lalu.
َ ََ َ َْ ۤ
﴾3﴿ ﴾ َو ِإ َّن ل َك أل ْج ًرا غ ْي َر َم ْم ُن ْو ٍن2﴿ َما أن َت ِب ِن ْع َم ِة َ ِرّب َك ِب َم ْج ُن ْو ٍن
Artinya: “dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila. Dan
sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putus”.
Ayat 2 dan 3 surat al-Qalam, kata ( َمجْ ن ُ ْو ٍنgila) dan ( َم ْمنُ ْو ٍنputus-putus)
merupakan bentuk dari al-Jinās al-Lāhiq, dimana kedua kata tersebut memiliki
kemiripan dalam pelafalan akan tetapi terdapat juga perbedaan yakni pada huruf
kedua pada kata tersebut yang merupakan dua jenis huruf yang berbeda, dan kedua
kata tersebut memiliki makna yang berbeda.
ً َ َ َ َۤ َ ٌ َْ ً ً ْ َ َْ َ ََ َّ َف َع َص ى ِف ْر ُع ْو ُن
﴾ ِإ َّن َه ِذ ِه تذ ِك َرة ف َم ْن شا َء َّاتخذ ِإلى َ ِرّب ِه َس ِب ْيال16﴿ الر ُس ْو َل فأخذن ُه أخذا َو ِب ْيال
﴾19﴿
Artinya: “namun Fir’aun mendurhakai rasul itu, maka kami siksa dia dengan
siksaan yang berat. Sungguh, ini adalah peringatan, barangsiapa
menghendaki,niscaya dia mengambil jalan (yang lurus) kepada tuhannya.
ً َ ً َ
Ayat 16 dan 19 surat al-Muzammil, kata و ِب ْيالdan س ِب ْيالmerupakan bentuk
dari al-Jinās al-Lāhiq, dimana pada kedua katamemiliki kemiripan dalam hal
syakal, urutan huruf, dan juga jumlah huruf, akan tetapi terdapat perbedaan jenis
huruf pertama pada kata tersebut, dan huruf tersebut terletak dalam maharijul huruf
yang berbeda.
َ َْ َ َٰ َ
﴾10﴿ ﴾ َعلى الكا ِف ِرْي َن غ ْي ُر َي ِس ْي ٍر9﴿ فذ ِل َك َي ْو َم ِئ ٍذ َي ْو ٌم َع ِس ْي ٌر
Artinya: “maka itulah hari yang serba sulit. Bagi orang-orang kafir tidak mudah.
َ َ َ َ ْ ٌ َ َّ َ
﴾30﴿ ﴾ َعل ْي َها ِت ْس َعة َعش َر29﴿ احة ِلل َبش ِرلو
Artinya: “yang menghanguskan kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas
(malaikat penjaga).
َ َ َ َ
Ayat 29 dan 30 surat al- al-Mudaṡṡir, بش ِرdan عش َرmerupakan bentuk dari
al-Jinās al-Lāhiq, yakni dua kata yang memiliki kemiripan dalam pelafalan dengan
makna yang berbeda. Kemiripan dan perbedaan kedua kata tersebut yakni dalam
syakal, jumlah huruf, dan urutan huruf, perbedaannya adalah jenis huruf pertama
pada kata, yang merupakan dua huruf yang berbeda dan dalam mahrijul huruf yang
berbeda juga.
ٌ َ َ َّ َ ٌ َ ٌََُْْ ُ
﴾23﴿ اظ َرة
ِ ﴾ ِإلى ِربها ن22﴿ اض َرة
ِ وجوه يوم ِئ ٍذ ن
Artinya: “wajah-wajah orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Memandang
tuhannya”.
ٌ َ ٌ َ
Ayat 22 dan 23 surat al-Qiyamah, kata اض َرة
ِ نdan اظ َرة
ِ نmerupakan bentuk
dari al-Jinās al-Lāhiq. Huruf ketiga dari kedua kata tersebut terdiri dari dua jenis
ٌ َ
huruf yang berbeda dan tidak dalam maharijul huruf yang berdekatan. Kata اض َرة
ِ ن
ٌ َ
dan اظ َرة
ِ نmemiliki kemiripan dalam pelafalan dan juga memiliki perbedaan dalam
makna keduanya.
ُْ َ ْ
﴾6﴿ ُعذ ًرا أ ْو نذ ًرا
Artinya: “ untuk memberikan alasan-alasan atau memberikan peringatan”.
ُْ ُْ
Ayat 6 surat al-Mursalat, kata عذ ًراdan نذ ًراjuga merupakan bentuk dari al-
Jinās al-Lāhiq. Huruf pertama dari kedua kata tersebut terdiri dari dua jenis huruf
yang berbeda dan tidak dalam maharijul huruf yang berdekatan. Keduanya
memiliki kesamaan dalam pelafalan dan perbedaan dalam segi makna.
d. al-Jinās al-Qalb kull
Peneliti menemukan bahwa al-Jinās al-Qalb kull dalam al-Quran juz 28 dan
29 berjumlah satu, yakni al-Jinās al-Qalb kull dalam QS. al- Mudaṡṡir ayat 3.
ََ
﴾3﴿ َو َر ِّب َك فك ِّب َر
Artinya: “dan agungkanlah Tuhanmu”.
َ ّ َّ
Kata jinas adalah َ ِربكdan ك ِب ْر, dikatakan al-Jinās al-Qalb kull dikarenakan
pelafan yang hampir sama, yang mana terdapat perbedaan dalam urutan huruf yang
berkebalikan sepenuhnya.
ً ْ َ ًْ َ َ َّ ً َ َّ ً ْ َ ً ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َّ
﴾6﴿( اش َئة ال ْي ِل ِه َي أش ُّد َوطأ َوأق َو ُم ِق ْيال
ِ ﴾ ِإن ن5﴿ ِإنا سنل ِقى عليك قوال ث ِقيال
Artinya: “sesungguhnya kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.
Sugguh (bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan di waktu itu)
lebih berkesan”.
Ayat 5 dan 6 surat al-Muzammil, dalam ayat ini yang termasuk pada bentuk
ً َ ً
jinas adalah kata ث ِق ْيالdan ِق ْيال, dimana perbedaan terletak pada jumlah huruf dalam
kata. Terdapat pengurangan satu huruf pertama berupa huruf ( )ثpada kata kedua.
dari Al-Jinās an-Nāqi̩ s al-Marduf. Terdapat pengurangan huruf mim pada kata
pertama.
an-Nāqis̩ al-Muktafi. dimana perbedaan terletak pada jumlah huruf dalam kata.
Terdapat pengurangan satu huruf di tengah berupa huruf alif pada kata pertama.
Kedua kata juga memiliki perbedaan dalam makna.
g. Al-Jinās Al-Muzdawij
ُْ َ ْ
﴾6﴿ ُعذ ًرا أ ْو نذ ًرا
Artinya: “ untuk memberikan alasan-alasan atau memberikan peringatan”.
ْ ُْ
Ayat 6 surat al-Mursalat, Jinas yang dimaksud adalah kata ُعذ ًرا dan نذ ًرا.
Kedua kata tersebut termasuk al-jinās al-lāhiq dan terletak beriringan atau berjajar.
Dikatakan al-Jinas al-muzdawij dikarenakan letak jinas yang beriringan dengan
kata jinas lain.
ََ
﴾3﴿ َو َر ِّب َك فك ِّب َر
Artinya: “dan agungkanlah Tuhanmu”.
َ
Ayat 3 surat al-Mudaṡṡir, Jinas yang dimaksud adalah kata َ ِّرب َك dan ك ِّب َر.
Kedua kata tersebut termasuk al-Jinās al-Qalb kull dan terletak beriringan atau
berjajar. Dikatakan al-Jinas al-muzdawij dikarenakan letak jinas yang beriringan
dengan kata jinas lain.
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
581
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab
h. Al-Jinās al-Isytiqāq
َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َل
﴾44﴿ ض األق ِاو ْي ِل ولو تقو علينا بع
Artinya: “dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas
(nama) kami.
Ayat 44 surat al-Haqqah, Al-Jinās al-Isytiqāq merupakan dua kata yang
memiliki kemiripan dan berasal dari akar kata yang sama. Jinas dalam ayat tersebut
َ ََ ْ ََ
adalah kata تق َّولdan اوي ِل ٌ ْ َ
ِ أق, kedua kata tersebut berasal dari akar kata قول.
dan pendengar menjadi lebih fokus pada bacaan. Seperti pada kata ُه َوyang diulang
ُ
dua kali dalam surat al-Mulk ayat 29. Kata ه َوyang pertama yang berarti kata ganti
ُ
yang kembali kepada tuhan (Allah), dan kata ه َوyang kedua yang berarti seseorang,
yang digunakan sebagai penekanan kata sebelumnya. Seperti juga pada kata اق َ
ٍ رdan
َ
ِفرا ِق, keduanya memiliki makna yang berbeda yang tidak saling terkait. Akan tetapi
keserasian dan kemiripan kedua lafal itu memunculkan keindahan yang membuat
pembaca dan pendengar merasa tenteram dan nyaman.
Memberikan keindahan bahasa meskipun sesuatu yang disampaikan adalah
sebuah ancaman atau berita buruk seperti kiamat, siksa kubur, dan lain-lain.
Muhassinat lafdziyah terutama unsur jinas tidak tidak terbatas hanya dalam kalimat
yang menyampaikan berita yang membahagiakan saja seperti kenikmatan akan
tetapi unsur jinas juga muncul dalam ayat yang berupa ancaman ataupun berita
َ َ
yang tidak baik. kata ع ِال َيةdan خ ِال َيةyang berada dalam surat ayat 23 dan 24, dalam
ayat ini menggambarkan tentang penerimaan rapot amal dan implikasinya. Bahwa
dalam ayat ini rapot amal tersebut diberikan melalui tangan kiri yang menandakan
keselamatan bagi mereka dari hari yang sangat terik . Dan mereka mendapatkan
balasan surga yang yang tinggi dan kenikmatan-kenikmatan dalam surga. Dalam
ayat tersebut menggunakan salah satu pola jinas. Kemudian pada surat al-Mudatsir
ayat 9 dan 10, kata َع ِس ْير dan َي ِس ْيرyang merupakan pola dari jinas. Ayat ini
SIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
Al-Hasyimi, Ahmad. 1960. Jawahirul Balaghah. Bairut: Al-Maktabah al-
Asyriyyah.
Gholayaini, Musthofa. 1993. Jami’ud Durus Al Arobiyah Al juz Al Awwal. Bairut:
Al maktabah Al ashriyah.