Anda di halaman 1dari 15

P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan

E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

USLUB JINAS DALAM AL-QURAN JUZ 29 (STUDI ANALISIS


BALAGHAH)

Ridail Maghfiroti Uyubah


Dr. Hanik Mahliatussikah, M.Hum, Dr. Muhammad Alfan, S.Pd, M.Pd
Universitas Negeri Malang
lailanur292@gmail.com

ABSTRAK: Salah satu bahasa yang fenomenal dengan keindahannya baik dari
segi lafal atau pun makna yakni bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa
yang digunakan dalam al-Quran dan hadits. Al-Quran dengan segala keindahan
bahasanya, membuat peneliti tertarik untuk membahas sebagian kecil dari sisi
keindahan bahasanya. Salah satu keindahan yang dibahas dalam penelitian ini
adalah bentuk jinas dalam al-Quran. Jinas adalah keserupaan dua kata dalam
empat hal, yakni jenis huruf, syakal, urutan huruf dan jumlah huruf. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk jinas yang terdapat dalam al-
Quran juz 29, (2) mendeskripsikan fungsi dari jinas yang terdapat dalam al-Quran
juz 29 yang telah ditemukan, dan (3) membuat rancangan pembelajaran materi
jinas untuk perkuliahan ilmu balaghah sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan peneliti. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Metode tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mendekripsikan
materi tentang pada jinas dan mengungkap bentuk-bentuk jinas dalam al-Quran
juz 29. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa temuan dari jinas dalam juz 29
adalah sebanyak 20 bentuk jinas. Fungsi utama dari jinas adalah nilai keindahan
pada susunan kata tersebut, keserasian yang terbentuk memberikan perhatian
khusus agar orang yang membaca dan mendengarkan terfokus pada bacaan.
Seperti beberapa ayat al-Quran yang membahas tentang adzab di hari kiamat,
dimana merupakan berita yang mengerikan bagi umat manusia. Akan tetapi
dengan segala keindahan lafal al-Quran, berita tersebut disampaikan dengan
keindahan bahasa yang luar biasa.

KATA KUNCI: Uslub Jinas, Juz 29, Dan Analisis Balaghah.

Bahasa Arab merupakan ungkapan yang digunakan oleh orang Arab untuk
mengungkapkan maksud mereka (Gholayaini:1993). Selain sebagai alat
berkomunikasi, bahasa arab juga merupakan bahasa yang digunakan di dalam al-
Quran dan hadis, yang merupakan pedoman utama dalam kehidupan umat islam.
Al-Quran merupakan salah satu mukjizat terbesar nabi Muhammad SAW
disebabkan adanya beberapa faktor, salah satunya adalah kekayaan gaya bahasa
dalam al-Quran, keindahan lafal dan juga keindahan makna. Dalam aspek bahasa,
al-Quran memiliki tingkat fas̩ ahah dan balaghah yang tinggi. Tidak hanya indah
dari segi makna saja, akan tetapi lafadz al-Quran juga memiliki keindahan yang luar

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


570
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

biasa. Dalam hal ini muncullah ilmu yang akan membantu dan memudahkan umat
Islam untuk memahami dan mangagumi gaya bahasa dan keindahan bahasa dalam
al-Quran yaitu ilmu balaghah.
Dalam ilmu balaghah terdapat cabang ilmu yang secara husus mempelajari
tentang keindahan makna dan lafal, yaitu ilmu badi’. Ilmu badi’ merupakan cabang
ilmu yang mana dengan ilmu tersebut diketahui keistimewaanyang dapat membuat
kalimat menjadi indah, bagus, dan menghiasinya dengan kebaikan dan keindahan
setelah kalimat tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi dan telah jelas makna
yang dikehendaki (al-Hasyimi, 1994:176). Dalam penelitian ini peneliti melakukan
penelitian dalam al-Quran terkait keindahan bahasanya, yakni keindahan dari segi
lafal. Keindahan lafal bisa diungkap, salah satunya adalah dengan mengungkap
bentuk jinas dalam al-Quran. Jinas merupakan subbab pada pembahasan
muhassinat lafdziyah, yakni dalam ilmu badi’. Hasan (1996:485) menyatakan
bahwa jinas adalah
َْ ْ ْ ُّ َ َّ َ َ َ
"‫ َيخ َت ِل َفا ِفي امل ْع َنى‬،‫النط ِق‬ ‫"أ ْن َيتش َاب َه الل ْفظ ِان ِفي‬ yang berarti dua kata yang mirip dalam

pelafalannya, akan tetapi maknanya berbeda.


Dalam berbagai kitab balaghah, Jinas dibagi menjadi beberapa macam
jinas. Hasan (1996: 487—498) mengklasifikasikan macam-macam jinas sebagai
berikut.
1. Al-Jinās at-Tam )‫(الجناس التام‬
Adalah keserupaan dua kata dalam empat hal, yakni macam-macam huruf,
jumlah huruf, syakal atau harakat dan urutannya, akan tetapi dengan arti yang
berbeda. Seperti contoh dalam QS Ar-Rum ayat 55 berikut.
ُ ْ ُ ْ ُ ُ َ َّ ُ ُ َ َ ْ َ َ
َ ‫امل ْجر ُمو َن َما َلب ُثوا َغ ْي َر َس‬
)۵۵: ‫اع ٍة (الروم‬ ِ ِ ‫ويوم تقوم الساعة يق ِسم‬
Artinya: “Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang
berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)".

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


571
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

َّ ”, َُ
Di dalam ayat tersebut terdapat 2 (dua) kata yang sama persis, yaitu kata “‫الساعة‬

akan tetapi kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Yang dimaksud dari kata
َُ َّ ” yang pertama adalah hari kiamat, sedangkan maksud dari kata yang kedua
“‫الساعة‬

adalah kata yang berarti waktu.


Hasan (1996) mengklasifikasikan al-Jinās at-Tam menjadi lima bentuk
jinas, yakni al- Jinas at-Tam al-Mumāṡil, al-Jinās at-Tam al-Mustaufi, al-Jinās at-
Tam al-Mutasyābih, al-Jinās at-Tam al-Mafrūq, dan al-jinās at-Tam al-Marfuw.
Al Jinas at-Tam al-Mumāṡil, adalah keserupaan dua kata yang mana kedua kata
tersebut berasal dari jenis kata yang sama. Seperti isim (kata benda) dengan isim,
fi’il (kata kerja) dengan fi’il dan huruf (pelengkap) dengan huruf. Al-Jinās at-Tam
Al-Mustaufi, merupakan Merupakan kemiripan dua kata yang berasal dari dua jenis
kata yang berbeda, seperti isim (kata benda) dengan fi’il (kata kerja). al-Jinās at-
Tam al-Mutasyābih, adalah jinas tam yang kedua lafalnya memiliki keserupaan
dalam penulisan, akan tetapi salah satu dari lafal tersebut berupa kata yang mufrod
(tunggal) sedangkan yang satunya lagi berupa kata murakkab (tersusun). al-Jinās
at-Tam al-Mafrūq, Merupakan jinas tam yang kedua lafal nya berbeda dalam
penulisan, dan salahsatu dari kedua kata tersebut berupa kata yang murakkab. al-
jinās at-Tam al-Marfuw, Merupakan jinas tam yang salah satu lafalnya merupakan
bagian dari lafal lain. Yaitu dua lafal yang sama, salahsatu lafal terdiri dari lafal
yang mufrod, sedangkan satunya terdiri atas kata yang murakkab (tersusun), yaitu
terdiri dari satu kata dan sebagian lainnya.
2. Al-Jinās Ghairu at-Tam )‫(الجناس غير التام‬
Adalah keserupaan dua kata dalam pelafalan dan berbeda makna. Jika dalam
jinas tam terdapat empat hal kesamaan, yakni macam-macam huruf, jumlah huruf,
syakal atau harakat dan urutannya, maka dalam jinas ghairu tam ini salah satu
syarat tersebut tidak terpenuhi. Jinas ghairu tam dibedakan menjadi beberapa
bentuk, sebagai berikut.
Al-Jinās Al-Mud̩ari’, Seperti yang telah jelaskan oleh al-Hasyimi (1960:
َ ‫اخت َالف ُر ْكن ْيه في َح ْر َف ْين َل ْم َي َت َب‬
“ ‫اع َدا‬
ْ ‫َ ُ ْ ُن‬
‫يكو ِب‬
397) bahwa al-jinās al-mud̩ari’ adalah ِ ِ ِ ِ ِ ِ

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


572
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

ْ َ
‫”مخ َر ًجا‬ terdapat perbedaan pada dua huruf dimana letak mahraj nya tidak

berjauhan. berikut contoh pada firman Allah QS Al-An’am ayat 26.


َ ‫َو ُه ْم َي ْن َه ْو َن َع ْن ُه َو َي ْن َأ ْو َن َع ْن ُه َوإن ُي ْهل ُكو َن إ َّال َأ ُنف َس ُه ْم َو َما َي ْش ُع ُر‬
)26( ‫ون‬ ِ ِ ِ
Artinya: “dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan al-Qur’an dan mereka
sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri
mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari”.
Al-Jinās Al-Lāh̩iq, adalah dua kata yang hampir sama, di mana perbedaan
terletak pada dua huruf yang mahrajnya berjauhan. Dapat disimpulkan bahwa al-
jinās al-lāh̩iq ini adalah kebalikan dari al-jina al-mud̩ori’. QS Al-Adiyat ayat 7-8.
َ َ َ ْ ٌ ‫َوإ َّن ُه َع َل َٰى ََٰذل َك َل َشه‬
)۸( ‫) َو ِإ َّن ُه ِل ُح ِ ّب الخ ْي ِر لش ِد ٌيد‬۷( ‫يد‬ ِ ِ ِ
Artinya: “dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkaranyya.
Dan sesungguhnya ia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.”
Al-Jinās Al-Muh̩arraf, dua kata yang hampir sama, dimana perbedaan
terletak pada syakal atau harakat. Seperti contoh dari perkataan dari Muadz r.a.
ّ ‫َا َّلد ْي ُن َي ْه ُد ُم‬
‫الد ْين‬
ِ
Artinya: “hutang itu menghancurkan/merobohkan agama”.
Al-Jinas al-qalb adalah kesesuaian dua kata, di mana perbedaan terletak
pada susunan huruf kedua kata tersebut. Al-Jinās al-qalb ada tiga macam yaitu
ba’d̩u (susunan kata terbalik hanya sebagian), kull (susunan huruf berbalik secara
keseluruhan) dan al-maqlub al-mujannah̩ (jinas qalb yang terletak ujung awal dan
ujung akhis sebuah syair atau prosa). Berikut contoh al-Jinās al-Qalb ba’ad̩ dari
salah satu do’a Rasulullah saw.
ْ ‫َا َّلل ُه َّم‬
ْ ‫اس ُت ْر َع ْو َرات َنا َو‬
‫آمن َر ْو َعا ِت َنا‬ ِ
Artinya: “Ya Allah, tutupilah aurat ku (aib dan sesuatu yang tidak pantas dilihat
orang) dan tentramkalah aku dari rasa takut”.
Al-Jinās an-nāqi̩ s, Dua kata yang memiliki keserupaan pada jenis huruf,
harakat, dan urutan huruf, akan tetapi berbeda dalam jumlah atau bilangan huruf,
dikarenakan pengurangan satu atau dua huruf pada salah satu kata. Pengurangan

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


573
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

huruf bisa saja terjadi di awal, di tengah, dan akhir. Seperti contoh dalam firman
Allah QS. Al-Qiyamah ayat 29-27.
َْ َ ُ َّ َّ َ ْ َ
)۳۰-۲۹: ‫ (القيامة‬.‫ ِإلى َ ِرّب َك َي ْو َم ِئ ٍذ امل َس ِاق‬.‫الس ِاق‬
َّ ‫اق ب‬
ِ ‫والتف ِت الس‬
Artinya: “dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada tuhanmulah pada ahri
itu kamu dihalau”. (QS. Al-Qiyamah:29-30)
Al-Jinās al-muzdawij disebut juga dengan al-jinas al-mukarrar atau al-jinas
al-muraddad. Yaitu apabila ada jinas yang letaknya beriringan dengan jinas yang
lain. seperti bentuk jinas lahiq yang letak kedua lafal jinas tersebut berjajar
atauberiringan. seperti contoh pada QS an-Naml ayat 22 berikut.
َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ََْ َ َ َ َ
)۲۲ : ‫ال أ َحط ُّت ِب َما ل ْم ت ِحط ِب ِه َو ِج ْئ ُت َك ِم ْن َس َب ٍإ ِبن ٍبإ َي ِق ْي ٍن ( النمل‬ ‫فمكث غير ب ِعي ٍد فق‬
Artinya: “maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-Hud), lalu ia berkata, aku
telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari
negeri saba’ membawa sesuatu berita yang meyakinkan”.
Al-Jinās al-Mutlaq, Al-Hasyimi (1960:399) menyatakan dalam bukunya
Jawahiru al-Balaghah terkait pengertian dari al-Jinās al-Mutlaq sebagai berikut.
ُ ‫َو ُه َو ُت َواف ُق ُر ْك َن ْيه في ْال ُح ُر ْوف َو َت ْرت ْيب َها ب ُد ْون َأ ْن َي ْج َم َع َها ا ْشت َق‬
.‫اق‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Artinya: “cocoknya lafal dalam segi huruf dan tartib huruf, dengan tidak berkumpul
dari akar kata yang sama”.
Seperti contoh dalam QS asy-Syu’ara ayat 168 berikut.
ْ ُ ّ َ َ
)۱6۸( ‫ال ِإ ِني ِل َع َم ِلك ْم ِم َن ال َق ِال ْي َن‬ ‫ق‬
Artinya: “Dia (Lut) berkata, aku sungguh benci kepada perbuatanmu”.
Al-Jinās al-Isytiqāq Adalah keserupaan dua lafal dalam huruf dan urutan
hurufnya dan lafal tersebut berasal dari akar kata yang sama. Artinya, dua lafal yang
serupa pelafalannya dan berasal dari akar kata yang sama. Dengan kata lain ada dua
lafal yang berbeda akantetapi jika dikembalikan pada asal kata nya maka jadi sama.
Berikut contoh al-Jinās al-Isytiqāq pada QS al-Kafirun ayat 3,
َ َ َْ َ
)۳( ‫َوال أن ُت ْم َع ِاب ُد ْون َما أ ْع ُب ُد‬
Artinya: “dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah”.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


574
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode tersebut
sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mendekripsikan materi tentang pada
jinas dan mengungkap bentuk-bentuk jinas dalam al-Quran juz 29. Mustari
(2012:19) menyebutkan salah satu karakteristik dari penelitian kualitatif adalah
kebanyakan analisis dilakukan dengan kata-kata.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data berupa kata-kata yang
merupakan bentuk dari Jinas, yang bersumber dari ayat al-Qur’an dalam juz 29.
Seperti yang dinyatakan oleh Taufiq (2018:43) bahwa sumber data adalah sumber
dimana data itu didapatkan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan
beberapa tabel untuk mengumpulkan data. Sedangkan tehnik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik dokumentasi, yaitu
mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang terkait penelitian.
Berdasarkan tema yang diangkat oleh peneliti, tehnik analisis yang
digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
mengikuti prosedur analisis sebagai berikut. (1) Menyeleksi data yang layak dipakai
sesuai masalah penelitian, (2) Menandai kata yang merupakan pola jinas, (3)
Memasukkan data dalam tabel penjaringan dan tabel data frekuensi jinas. (4)
Mengklasifikasikan data yang didapatkan dari al-qur’an juz 28 dan 29 sesuai materi
jinas, (5) Memaparkan hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1) Klasifikasi Bentuk Jinas Dalam Al-Quran Juz 29
Berikut hasil temuan bentuk-bentuk jinas yang terdapat dalam al-Quran juz 29.
Tabel frekuensi jinas dalam al-Quran juz 29
No Nama Surat Frekuensi Jinas
1. Al-Mulk 1
2. Al-Qalam 1
3. Al-Haqqah 2
4. Al-Muzammil 3

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


575
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

5. Al-Mudaṡir 5
6. Al-Qiyamah 3
7. Al-Insan 2
8. Al-Mursalat 3
Jumlah 20

Berdasarkan tabel tersebut peneliti mengklasifikasikan data-data yang telah


diperoleh berdasarkan bentuk-bentuk jinas. Bentuk jinas tersebur antara lain adalah
Al-Jinās Al-Mumāṡil, Al-Jinās Al-Mud̩ari’, Al-Jinās Al-Lāh̩iq, al-Jinās al-Qalb
kull, Al-Jinās An-Nāqi̩ s al-marduf, Al-Jinās An-Nāqi̩ s al-muktafi, Al-Jinās Al-
Muzdawij, dan Al-Jinās al-Isytiqāq.

a. Al-Jinās Al-Mumāṡil
Peneliti menemukan bahwa Al-Jinās Al-Mumāṡil dalam al-Quran juz 28 dan 29
berjumlah satu yang terletak dalam QS. Al-Mulk ayat 29.

‫ض َال ٍل ُمبِي ٍْن‬ َ َ‫علَ ْي ِه ت َ َو َّك ْلنَا ف‬


َ ‫ست َ ْعلَ ُم ْونَ َم ْن هُ َو فِى‬ َّ ‫قُ ْل هُ َو‬
َ ‫الرحْم۟ ُن َءا َمنَّا ِب ِه َو‬
)29: ‫(الملك‬
Lafal jinas adalah ‫ ُه َو‬dan ‫هُ َو‬ yang mana keduanya memiliki kemiripan dalam
pelafalan akan tetapi berbeda dalam makna.

b. Al-Jinās Al-Mud̩ari’

َ ْ َْ َ َ ْ ُُ
﴾24﴿ ‫﴾ كل ْوا َواش َرُب ْوا َه ِن ْي ًئا ِب َما أ ْسل ْف ُت ْم ِفى األ َّي ِام الخ ِال َي ِة‬22﴿ ‫ِفى َج َّن ٍة َع ِال َي ٍة‬
Artinya: “ dalam surga yang tinggi. (kepada mereka dikatakan), ‘makan dan
minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari
yang telah lalu.

Ayat 22 dan 24 surat al-Haqqah, kata ‫عا ِليَ ٍة‬


َ dan ‫ خَا ِليَ ِة‬termasuk pada jinas
mudhori’ dikarenakan jenis huruf pertama pada kedua kata tersebut berbeda, akan
tetapi dalam maharijul huruf (tempat keluarnya huruf hijaiyah) yang sama.
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
576
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

َ ْ ً َّ َ َ ‫ُث َّم َع َب‬


﴾25﴿ ‫﴾ ِإ ْن َهذا ِإال ق ْو ُل ال َبش ِر‬22﴿ ‫س َو َب َس َر‬
Artinya: “lalu berwajah masam dan cemberut. Ini hanyalah perkataan manusia.
Ayat 22 dan 25 surat al-Mudaṡṡir, di kedua akhir ayat terdapat kata ‫ بس َر‬dan
َ َ
َ
‫ َبش ِر‬yang merupakan bentuk dari al-Jinas al-Mud̩ori’.
َۤ َ ‫هللا َك‬
‫﴾ ُي ْد ِخ ُل َم ْن َيشا ُء ِفى َر ْح َم ِت ِه‬30﴿ ‫ان َع ِل ْي ًما َح ِك ْي ًما‬ ُ ‫َو َما َت َش ُاء ْو َن إ َّال َأ ْن َي َش ۤا َء‬
َ ‫هللا إ َّن‬
ِ ِ
َ َ َ َ ّٰ
﴾31﴿ ‫َوالظ ِل ِم ْي َن أ َع َّد ل ُه ْم َعذ ًابا أ ِل ْي ًما‬
Artinya: “tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila
dikehendaki Allah, sungguh Allah maha mengetahui dan bijaksana. Dia
memasukkan siapapun yang dia kehendaki ke dalam rahmatnya (surga), adapun
bagi orang-orang yang dzalim disediakan-nya adzab yang pedih.
َ َ
Ayat 30 dan 31 surat al-Insan, kata ‫ ع ِل ْي ًما‬dan ‫ أ ِل ْي ًما‬memiliki kemiripan dalam

pelafalannya akan tetapi berbeda dalam makna. Terdapat perbedaan dalam


pelafalan kedua kata tersebut yakni berbedanya jenis huruf pertama dalam kata
tersebut.
c. Al-Jinās Al-Lāh̩iq

َ ََ َ َْ ۤ
﴾3﴿ ‫﴾ َو ِإ َّن ل َك أل ْج ًرا غ ْي َر َم ْم ُن ْو ٍن‬2﴿ ‫َما أن َت ِب ِن ْع َم ِة َ ِرّب َك ِب َم ْج ُن ْو ٍن‬
Artinya: “dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila. Dan
sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putus”.

Ayat 2 dan 3 surat al-Qalam, kata ‫( َمجْ ن ُ ْو ٍن‬gila) dan ‫( َم ْمنُ ْو ٍن‬putus-putus)
merupakan bentuk dari al-Jinās al-Lāhiq, dimana kedua kata tersebut memiliki
kemiripan dalam pelafalan akan tetapi terdapat juga perbedaan yakni pada huruf
kedua pada kata tersebut yang merupakan dua jenis huruf yang berbeda, dan kedua
kata tersebut memiliki makna yang berbeda.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


577
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

ً َ َ َ َۤ َ ٌ َْ ً ً ْ َ َْ َ ََ َّ ‫َف َع َص ى ِف ْر ُع ْو ُن‬
‫﴾ ِإ َّن َه ِذ ِه تذ ِك َرة ف َم ْن شا َء َّاتخذ ِإلى َ ِرّب ِه َس ِب ْيال‬16﴿ ‫الر ُس ْو َل فأخذن ُه أخذا َو ِب ْيال‬

﴾19﴿

Artinya: “namun Fir’aun mendurhakai rasul itu, maka kami siksa dia dengan
siksaan yang berat. Sungguh, ini adalah peringatan, barangsiapa
menghendaki,niscaya dia mengambil jalan (yang lurus) kepada tuhannya.
ً َ ً َ
Ayat 16 dan 19 surat al-Muzammil, kata ‫ و ِب ْيال‬dan ‫ س ِب ْيال‬merupakan bentuk

dari al-Jinās al-Lāhiq, dimana pada kedua katamemiliki kemiripan dalam hal
syakal, urutan huruf, dan juga jumlah huruf, akan tetapi terdapat perbedaan jenis
huruf pertama pada kata tersebut, dan huruf tersebut terletak dalam maharijul huruf
yang berbeda.

َ َْ َ َٰ َ
﴾10﴿ ‫﴾ َعلى الكا ِف ِرْي َن غ ْي ُر َي ِس ْي ٍر‬9﴿ ‫فذ ِل َك َي ْو َم ِئ ٍذ َي ْو ٌم َع ِس ْي ٌر‬
Artinya: “maka itulah hari yang serba sulit. Bagi orang-orang kafir tidak mudah.

Ayat 9 dan 10 surat al-Mudaṡṡir, kata ‫ ع ِسي ٌر‬dan ‫سي ٍْر‬


ْ َ
ِ َ‫ ي‬memiliki kemiripan
dalam pelafalan, seperti halnya pada temuan sebelumnya. Kemiripan tersebut yakni
dalam hal syakal, urutan huruf, dan juga jumlah huruf, akan tetapi terdapat
perbedaan jenis huruf pertama pada kata tersebut, dan huruf tersebut terletak dalam
maharijul huruf yang berbeda.

َ َ َ َ ْ ٌ َ َّ َ
﴾30﴿ ‫﴾ َعل ْي َها ِت ْس َعة َعش َر‬29﴿ ‫احة ِلل َبش ِر‬‫لو‬
Artinya: “yang menghanguskan kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas
(malaikat penjaga).
َ َ َ َ
Ayat 29 dan 30 surat al- al-Mudaṡṡir, ‫ بش ِر‬dan ‫ عش َر‬merupakan bentuk dari

al-Jinās al-Lāhiq, yakni dua kata yang memiliki kemiripan dalam pelafalan dengan
makna yang berbeda. Kemiripan dan perbedaan kedua kata tersebut yakni dalam
syakal, jumlah huruf, dan urutan huruf, perbedaannya adalah jenis huruf pertama

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


578
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

pada kata, yang merupakan dua huruf yang berbeda dan dalam mahrijul huruf yang
berbeda juga.

ٌ َ َ َّ َ ٌ َ ٌََُْْ ُ
﴾23﴿ ‫اظ َرة‬
ِ ‫﴾ ِإلى ِربها ن‬22﴿ ‫اض َرة‬
ِ ‫وجوه يوم ِئ ٍذ ن‬
Artinya: “wajah-wajah orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Memandang
tuhannya”.
ٌ َ ٌ َ
Ayat 22 dan 23 surat al-Qiyamah, kata ‫اض َرة‬
ِ ‫ ن‬dan ‫اظ َرة‬
ِ ‫ ن‬merupakan bentuk
dari al-Jinās al-Lāhiq. Huruf ketiga dari kedua kata tersebut terdiri dari dua jenis
ٌ َ
huruf yang berbeda dan tidak dalam maharijul huruf yang berdekatan. Kata ‫اض َرة‬
ِ ‫ن‬
ٌ َ
dan ‫اظ َرة‬
ِ ‫ ن‬memiliki kemiripan dalam pelafalan dan juga memiliki perbedaan dalam
makna keduanya.

ُْ َ ْ
﴾6﴿ ‫ُعذ ًرا أ ْو نذ ًرا‬
Artinya: “ untuk memberikan alasan-alasan atau memberikan peringatan”.
ُْ ُْ
Ayat 6 surat al-Mursalat, kata ‫ عذ ًرا‬dan ‫ نذ ًرا‬juga merupakan bentuk dari al-

Jinās al-Lāhiq. Huruf pertama dari kedua kata tersebut terdiri dari dua jenis huruf
yang berbeda dan tidak dalam maharijul huruf yang berdekatan. Keduanya
memiliki kesamaan dalam pelafalan dan perbedaan dalam segi makna.
d. al-Jinās al-Qalb kull
Peneliti menemukan bahwa al-Jinās al-Qalb kull dalam al-Quran juz 28 dan
29 berjumlah satu, yakni al-Jinās al-Qalb kull dalam QS. al- Mudaṡṡir ayat 3.

ََ
﴾3﴿ ‫َو َر ِّب َك فك ِّب َر‬
Artinya: “dan agungkanlah Tuhanmu”.
َ ّ َّ
Kata jinas adalah ‫ َ ِربك‬dan ‫ك ِب ْر‬, dikatakan al-Jinās al-Qalb kull dikarenakan

pelafan yang hampir sama, yang mana terdapat perbedaan dalam urutan huruf yang

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


579
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

berkebalikan sepenuhnya.

e. Al-Jinās An-Nāqi̩ s al-marduf

ً ْ َ ًْ َ َ َّ ً َ َّ ً ْ َ ً ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َّ
﴾6﴿( ‫اش َئة ال ْي ِل ِه َي أش ُّد َوطأ َوأق َو ُم ِق ْيال‬
ِ ‫﴾ ِإن ن‬5﴿ ‫ِإنا سنل ِقى عليك قوال ث ِقيال‬
Artinya: “sesungguhnya kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.
Sugguh (bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan di waktu itu)
lebih berkesan”.
Ayat 5 dan 6 surat al-Muzammil, dalam ayat ini yang termasuk pada bentuk
ً َ ً
jinas adalah kata ‫ ث ِق ْيال‬dan ‫ ِق ْيال‬, dimana perbedaan terletak pada jumlah huruf dalam

kata. Terdapat pengurangan satu huruf pertama berupa huruf ( ‫ )ث‬pada kata kedua.

Kedua kata juga memiliki perbedaan dalam makna.

ُ ‫﴾ َو َظ َّن َأ َّن ُه ْالف َر‬27﴿ ‫َوق ْي َل َم ْن َ اق‬


﴾28﴿ ‫اق‬ ِ ٍ‫ر‬ ِ
Artinya: “dan dikatakan (kepadanya), siapa yang dapat menyembuhkan?. Dan dia
yakin itulah waktu perpisahan (dengan dunia)”.
Ayat 27 dan 28 surat al-Qiyamah, kata yang merupakan bentuk dari jinas
adalah kata ‫اق‬ َ َ ُ
ٍ ‫ ر‬dan ‫ ِفراق‬, dimana perbedaan terletak pada jumlah huruf dalam kata.
Terdapat pengurangan satu huruf pertama berupa huruf (‫ )ف‬pada kata kedua. Kedua

kata juga memiliki perbedaan dalam makna.

ُ ‫﴾ إ َلى َ ّب َك َي ْو َمئذ ْاملَ َس‬29﴿ ‫الساق‬


﴾30﴿ ‫اق‬ َّ ‫َو ْال َت َّف ِت‬
ُ ‫الس‬
َّ ‫اق ب‬
ٍِ ‫ِ ِر‬ ِ ِ
Artinya: “dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Kepada tuhanmu lah pada
hari itu engkau dihalau”.
Ayat 29 dan 30 surat al-Qiyamah, kata
ُ ‫ َّس‬dan ‫اق‬
‫اق‬ ُ ‫ َم َس‬merupakan bentuk

dari Al-Jinās an-Nāqi̩ s al-Marduf. Terdapat pengurangan huruf mim pada kata
pertama.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


580
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

f. Al-Jinās An-Nāqis̩ al-Muktafi


Peneliti menemukan bahwa Al-Jinās an-Nāqis̩ al-Muktafi dalam al-Quran
juz 28 dan 29 terdapat dalam QS. Al-Insan ayat 3 dan 5, berikut QS. Al-Insan: 3
dan 5.
ُ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ‫َّ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ َن‬ َ َ
‫﴾ ِإن األبرار يشربو ِمن كأ ٍس كان ِمز‬3﴿ ‫الس ِب ْي َل ِإ َّما ش ِاك ًرا َو ِإ َّما ك ُف ْو ًرا‬
‫اج َها كاف ْو ًرا‬ َّ ‫إ َّنا َه َد ْي َن ُه‬
ِ
﴾5﴿
Artinya: “sungguh kami telah menunjukkan kepada jalan yang lurus; ada yang
bersyukur ada pula yang kufur. Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan
minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur”.
َُ ُ َ
Ayat 3 dan 5 surat al-Insan, ‫ كف ْو ًرا‬dan ‫ كاف ْو ًرا‬merupakan bentuk dari Al-Jinās

an-Nāqis̩ al-Muktafi. dimana perbedaan terletak pada jumlah huruf dalam kata.
Terdapat pengurangan satu huruf di tengah berupa huruf alif pada kata pertama.
Kedua kata juga memiliki perbedaan dalam makna.
g. Al-Jinās Al-Muzdawij

ُْ َ ْ
﴾6﴿ ‫ُعذ ًرا أ ْو نذ ًرا‬
Artinya: “ untuk memberikan alasan-alasan atau memberikan peringatan”.
ْ ُْ
Ayat 6 surat al-Mursalat, Jinas yang dimaksud adalah kata ‫ُعذ ًرا‬ dan ‫نذ ًرا‬.
Kedua kata tersebut termasuk al-jinās al-lāhiq dan terletak beriringan atau berjajar.
Dikatakan al-Jinas al-muzdawij dikarenakan letak jinas yang beriringan dengan
kata jinas lain.
ََ
﴾3﴿ ‫َو َر ِّب َك فك ِّب َر‬
Artinya: “dan agungkanlah Tuhanmu”.
َ
Ayat 3 surat al-Mudaṡṡir, Jinas yang dimaksud adalah kata ‫َ ِّرب َك‬ dan ‫ك ِّب َر‬.
Kedua kata tersebut termasuk al-Jinās al-Qalb kull dan terletak beriringan atau
berjajar. Dikatakan al-Jinas al-muzdawij dikarenakan letak jinas yang beriringan
dengan kata jinas lain.
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
581
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

h. Al-Jinās al-Isytiqāq
َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ‫َ َ ْ َ َ َّ َل‬
﴾44﴿ ‫ض األق ِاو ْي ِل‬ ‫ولو تقو علينا بع‬
Artinya: “dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas
(nama) kami.
Ayat 44 surat al-Haqqah, Al-Jinās al-Isytiqāq merupakan dua kata yang
memiliki kemiripan dan berasal dari akar kata yang sama. Jinas dalam ayat tersebut
َ ََ ْ ََ
adalah kata ‫ تق َّول‬dan ‫اوي ِل‬ ٌ ْ َ
ِ ‫أق‬, kedua kata tersebut berasal dari akar kata ‫قول‬.

2) Fugsi Jinas Dalam Al-Quran


Pada keterangan sebelumnya dijelaskan bahwa, dalam ilmu balaghah
terdapat cabang ilmu yang secara husus mempelajari tentang keindahan makna dan
lafal, yaitu ilmu badi’. Ilmu badi’ merupakan cabang ilmu yang mana dengan ilmu
tersebut diketahui keistimewaan yang dapat membuat kalimat menjadi indah,
bagus, dan menghiasinya dengan kebaikan dan keindahan setelah kalimat tersebut
sesuai dengan situasi dan kondisi dan telah jelas makna yang dikehendaki (al-
Hasyimi, 1994:176).
Dari pengertian tersebut dapat disimpilkan bahwasanya ilmu badi’ memiliki
nilai sastra yang tinggi. Rangkaian kata yang tersusun membentuk kalimat-kalimat
yang indah dan keindahan makna yang tinggi, yang mampu menarik perhatian
pembaca. Dalam al-Quran mengandung unsur-unsur ilmu balaghah yang termasuk
didalamnya adalah muhassinat maknawiyah dan juga muhassinat lafdziyah. Dalam
muhassinat lafdziyah terdapat unsur jinas, yang secara pasti memberikan unsur
keindahan dan keistimewaan dari segi lafalnya.
Jinas dalam bahasa arab adalah dua kata yang memiliki pelafalan yang sama
dengan makna yang berbeda. Dengan kata lain, jinas adalah pengulangan dua kata
yang memiliki kemiripan dalam pelafalan dengan makna yang berbeda. Dengan
demikian, berdasarkan hasil penelitian peneliti menyimpulkan beberapafungsi jinas
sebagai berikut.
Memberikan keindahan pada bahasa dengan adanya pengulangan kata yang
sama atau hampir sama. Adanya kesesuaian pada lafadz tersebut membuat pembaca

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


582
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di P-ISSN 2598-0637 P-ISSN 2598-063
Indonesia E-ISSN 2621-5632 E-ISSN 2621-563

dan pendengar menjadi lebih fokus pada bacaan. Seperti pada kata ‫ ُه َو‬yang diulang
ُ
dua kali dalam surat al-Mulk ayat 29. Kata ‫ ه َو‬yang pertama yang berarti kata ganti

ُ
yang kembali kepada tuhan (Allah), dan kata ‫ ه َو‬yang kedua yang berarti seseorang,

yang digunakan sebagai penekanan kata sebelumnya. Seperti juga pada kata ‫اق‬ َ
ٍ ‫ ر‬dan
َ
‫ ِفرا ِق‬, keduanya memiliki makna yang berbeda yang tidak saling terkait. Akan tetapi
keserasian dan kemiripan kedua lafal itu memunculkan keindahan yang membuat
pembaca dan pendengar merasa tenteram dan nyaman.
Memberikan keindahan bahasa meskipun sesuatu yang disampaikan adalah
sebuah ancaman atau berita buruk seperti kiamat, siksa kubur, dan lain-lain.
Muhassinat lafdziyah terutama unsur jinas tidak tidak terbatas hanya dalam kalimat
yang menyampaikan berita yang membahagiakan saja seperti kenikmatan akan
tetapi unsur jinas juga muncul dalam ayat yang berupa ancaman ataupun berita
َ َ
yang tidak baik. kata ‫ ع ِال َية‬dan ‫ خ ِال َية‬yang berada dalam surat ayat 23 dan 24, dalam

ayat ini menggambarkan tentang penerimaan rapot amal dan implikasinya. Bahwa
dalam ayat ini rapot amal tersebut diberikan melalui tangan kiri yang menandakan
keselamatan bagi mereka dari hari yang sangat terik . Dan mereka mendapatkan
balasan surga yang yang tinggi dan kenikmatan-kenikmatan dalam surga. Dalam
ayat tersebut menggunakan salah satu pola jinas. Kemudian pada surat al-Mudatsir
ayat 9 dan 10, kata ‫َع ِس ْير‬ dan ‫ َي ِس ْير‬yang merupakan pola dari jinas. Ayat ini

menggambarkan tentang datangnya hari kiamat, dengan ditiupnya sangkakala yang


suara gemanya begitu keras dan mengesankan, olehkarena itu disifatilah pada hari
itu kesulitan bagi orang-orang kafir dan dipertegas dengan tidak ada bayangan
kemudahan sama sekali. Berita yang terdengar mengerikan yang diperuntukkan
bagi orang-orang kafir tersebut dikemas dengan indah dalam al-Quran. Salah
satunya adanya unsur jinas di dalamnya.

SIMPULAN

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


583
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
P-ISSN 2598-0637 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
E-ISSN 2621-5632 Sastra Arab

Balaghah berarti wusul wa al-intiha’ (sampai dan selesai). Dalam ilmu


balagah terdapat tiga cabang ilmu, yaitu ilmu ma’ani, ilmu bayan, dan ilmu badi’.
setelah susunan kata benar, dan gaya bahasa yang digunakan sesuai situasi dan
kondisi maka selanjutnya adalah bagaimana menghias kalimat tersebut dengan
ilmu badi’. Ilmu badi’ merupakan ilmu yang mengajarkan bagaimana dapat
menghias serta memperindah kalimat, baik dari sisi lafadz atau makna. Salah satu
unsur dalam ilmu badi’ adalah jinas. jinas adalah dua kata yang mirip dalam
pelafalannya, akan tetapi memiliki makna yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti ragam bentuk jinas dalam al-Quran
juz 29. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa bentuk jinas dalam al-Quran juz
29, Bentuk jinas tersebut antara lain adalah Al-Jinās Al-Mumāṡil, Al-Jinās Al-
Mud̩ari’, Al-Jinās Al-Lāh̩iq, al-Jinās al-Qalb kull, Al-Jinās An-Nāqi̩ s al-marduf,
Al-Jinās An-Nāqi̩ s al-muktafi, Al-Jinās Al-Muzdawij, dan Al-Jinās al-Isytiqāq. Dari
penelitian ini disimpulkan beberapa fungsi dari jinas salah satunya adalah untuk
memperindah kalimat dengan adanya pengulangan kata yang sama atau hampir
sama.

DAFTAR RUJUKAN
Al-Hasyimi, Ahmad. 1960. Jawahirul Balaghah. Bairut: Al-Maktabah al-
Asyriyyah.
Gholayaini, Musthofa. 1993. Jami’ud Durus Al Arobiyah Al juz Al Awwal. Bairut:
Al maktabah Al ashriyah.

Hasan, Abdurrahman. 1996. Al-Balaghah Al-Arabiyah Ususuha Wa Ulumuha Wa


Fununuha, Juz 2. Damaskus: Dar Al-Qalam.
Taufiq, Wildan. 2018. Metode Penelitian Bahaa Arab. Bandung: PT Refika
Aditama
Muatari, Muhammad. 2012. Pengantar Metode Penelitian. Yokyakarta:
LaksBang PRESSindo.
Sayyid, Quthb. 2002. Tafsir Fi Dzilalil Quran, terj. Aunur Rofiq Shaleh Tamhid.
Jakarta: Robbani Press.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019


584
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai