Anda di halaman 1dari 11

TAUJIH

MAKALAH
diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Umum Seminar
Pendidikan Agama Islam (KU300) dosen pengampu Dr.H. Endis
Firdaus,M.Ag.

Oleh :
Ilham Akbar Arifin NIM 1303605
Nur Arifin
Abdul Muharram

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016

Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrohim,
Puji

syukur

kehadirat

Allah

SWT

yang

senantiasa

melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis


mampu menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat
serta

salam

selalu

tercurah

kepada

junjungan

kita,

Nabi

Muhammad SAW, suri tauladan dan cahaya petunjuk bagi umat


Islam sedunia. Semoga syafaatnya mengiringi kita di hari akhir.
Amin.
Makalah ini ditulis sebagai bukti pertanggung jawaban
penulis kepada Dosen mata kuliah yang bersangkutan atas tugas
yang

diberikan

kepada

penulis.

Makalah

ini

juga

penulis

persembahkan kepada Beliau untuk dapat dijadikan sebagai


salah satu acuan pembelajaran selanjutnya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang terkait dengan penulisan makalah ini. Tiada Gading yang
Tak Retak sehingga kritik dan perbaikan serta penilaian
terhadap makalah ini sangat penulis butuhkan. Mohon maaf
apabila ditemukan beberapa kesalahan yang bersifat teknik
maupun

dalam

bentuk

penulisan

bermanfaat.

dan

ejaan.

Semoga

Bandung, April, 2016

Penulis

Kata Pengantar

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.

Latar Belakang Masalah............................................................................1

B.

Rumusan Masalah.....................................................................................1

C.

Tujuan Penulisan.......................................................................................2

D.

Manfaat Penulisan.....................................................................................2

E.

Sistematika Penulisan................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A.

Pengertian Taujih.......................................................................................3
2

B.

Contoh Taujih............................................................................................4

C.

Perbedaan Taujih dan Tauriyah.................................................................5

BAB III....................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................6
A.

Kesimpulan................................................................................................6

B.

Saran dan Rekomendasi............................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Quran diturunkan oleh Allah Swt kepada Rasulullah Saw sebagai
petunjuk bagi umat manusia. Selain itu Al-Quran sebagai Kalamullah memiliki
fungsi sebagai mukjizat yang bertujuan untuk menunjukkan keagungan Allah
Swt melalui Kalam-Nya yang tidak tertandingi oleh satu pun bangsa Arab yang
saat itu sedang mengagungkan karya sastra. Maka tidak mengherankan jika
kemudian banyak orang-orang Arab yang akhirnya mengikuti ajakan Rasulullah
Saw untuk memeluk Islam dikarenakan kekaguman mereka atas Al-Quran salah
satu contohnya yaitu Islamnya Umar bin Khatab saat mendengarkan ayat dari
surat Toha.
Al-Quran meski tidak tergolong karya sastra, namun memiliki nilai sastra
yang tidak tertandingi. Hal ini berpengaruh pada perkembangan ilmu bahasa dan
kesusastraan Arab. Untuk meningkatkan perkembangan ilmu kebahasaan maka
dikembangkanlah ilmu Badi.
Ilmu Badi adalah Ilmu untuk mengetahui cara membentuk kalam yang
baik sesudah memelihara muthobaqoh dan kejelasan dilalahnya (Akhdori, 1982).
Salah satu materi pembahasan Ilmu Badi yang perlu dipahami adalah mengenai
Taujih atau Ilham.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Taujih?
2. Bagaimana contoh dari Taujih?
3. Apa perbedaan Taujih dan Tauriyah?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian Taujih.
2. Mengetahui contoh dari Taujih.
3. Mengetahui perbedaan antara Taujih dan Tauriyah.
D. Manfaat Penulisan
1. Teoretis
Untuk memperkaya wawasan pembaca mengenai Taujih sebagai
salah satu bagian pembahasan Ilmu Badi.
2. Praktis
Untuk menambah pengetahuan pembaca

sehingga

dapat

memperindah penyampaian suatu gagasan khususnya yang berkaitan


dengan bahasa Arab.
E. Sistematika Penulisan
Adapun Sistematika Penulisan makalah ini terdiri dari :
Bab 1 Pendahuluan meliputi: Latar Belakang, Rumusan
Masalah,

Tujuan Penulisan, Manfaat

penulisan, dan Sistematika Penulisan.


Bab 2 Pembahasan meliputi:

Pengertian Tujih, Contoh Taujih

serta Perbedaan Taujih dan Tauriyah.


Bab 3 Penutup meliputi: Kesimpulan dan Saran
Daftar pustaka

BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Taujih
Taujih merupakan mashdar dari kata yang maknanya
adalah bimbingan atau pengarahan. Sedangkan pengertian taujih dalam istilah
ulama balaghah adalah :



Taujih adalah mendatangkan kalimat yang memungkinkan dua makna yang
berlawanan secara seimbang, seperti mengejek, memuji, agar orang yang
mengucapkan dapat mencapai tujuannya, yaitu tidak memaksudkan pada salah
satunya secara ekplisit ?????.
Adapun Usamah al-Bahiry mengemukakan bahwa Taujih adalah:

,
, ,
, ,

, ,
.
Taujih adalah membuat/menghasilkan suatu kalimat yang yang memungkinkan
dua makna yang berlawan, seperti memuji dan mencela, mengutuk dan
mendoakan. Dalam taujih kedua kalimat ini tidak hanya harus memilii makna
yang berbeda, tetapi juga harus berlawanan dan keduanya harus memiliki makna
yang seimbang, karena jika salah satu memiliki makna dekat dan yang lainnya
jauh, maka termasuk pada tauriyah dan bukan taujih (al-Bahiry, 2006).

Jalaluddin Abu Abdillah mengemukakan bahwa taujih adalah suatu bentuk


kalimat yang memungkinkan dua maksud yang berbeda.
Dari ketiga pengertian daiatas maka dapat disimpulkan bahwa taujih
merupakan suatu ungkapan kalimat yang memungkinkan dua makna yang
berlawanan dan kedua makna ini memiliki kedudukan makna yang seimbang.

F. Contoh Taujih
Al-Bahiry (2006, Hlm. 71) mengemukakan bahwa diantara contoh taujih
yaitu ucapan Rasulullah Saw:

"
Menurut Al-Bahiry hadits ini memungkinkan maksud memuji atau mencela.
Pertama : Jika kamu tidak melakukan perbuatan yang membuatmu malu maka
lakukanlah sekehendakmu.
Kedua : Jika kamu tidak memiliki rasa malu yang mencegahmu melakukan
perbuatan haram, maka lakukanlah sekehendakmu.
Selain itu ada pula beberapa contoh taujih yang dikutip oleh.....
diantaranya ucapan Basyr yang menceritakan Amru, seseorang yang matanya
buta.

#
Si Amru telah menjahit mantel untukku
Mudah-mudahan kedua matanya sama
Ungkapan syair di atas mempunyai dua makna. Pertama, bisa bermakna
doa agar Amr sembuh, sedangkan kedua bisa bermakna sebaliknya, yaitu agar
buta keduanya.

G. Perbedaan Taujih dan Tauriyah


Apabila melihat pengertian, karakteristik dan contoh, taujih sepintas
terlihat hampir sama dengan tauriyah. Namun demikian diantara keduanya
terdapat beberapa perbedaan, yaitu :
1. Tauriyah terdapat pada kata, sedangkan taujih terdapat pada kalam.
2. Pada tauriyah, dari kedua pengertian yang dikandungnya hanya satu yang
dimaksud, yaitu makna jauh. Sedangkan pada taujih tidak jelas makna
yang dimaksudnya.

BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan

H. Saran dan Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, J. a. (t.thn.). Al-Iidoh fi Ulum al-Balaghah. beirut: Daar al-Kutub alilmiyah.


Akhdori, I. (1982). Ilmu Balaghah Tarjamah Jauhar Maknun. Bandung:
Alma'arif.
al-Bahiry, U. (2006). Taysir al-Balaghah. Tanta: Universitas Tanta.

Anda mungkin juga menyukai