Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AL - TADHAD (Antonim)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Fiqh Al - Lughah
Dosen Pengampu :
Dr. Ade Nandang. S, M.Ag

Disusun Oleh:

1. Siska Mulyani : 1182030123


2. Syalwa Azizah Noor : 1182030132
3. Yusup : 1182030151

Kelompok 9 - Kelas D
Semester 5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Yang Maha
Pengasih dan Penyayang karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugasmakalah tentang “Al–Tadhad” ini dengan sebaik mungkin,
meskipun masih ada kekurangan didalamnya. Solawat serta salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.


Ade Nandang. S, M.Ag. selaku dosen mata kuliah Fiqh Al-Lughah yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca mengenai Al-Tadhad. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini masih ada kekurangan dan belum sempurna. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki
makalah yang akan kami susun selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa kritik dan saran yang bersifat membangun.

Bandung, Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................2


A. Pengertian ................................................................................................................2

B. Pendapat ulama tentang al Thadad ..........................................................................2

C. Sebab-Sebab Adanya Lafadz Al-tadhad ..................................................................3

D. Macam-Macam al-Tadhad .......................................................................................4-5

E. Al-Tadhad dalam Al-Qur’an ....................................................................................6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................7


DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistem fiqh lughoh dalam bahasa Arab sangat menarik untuk dikaji,
terutama mengenai relasional kebahasaan karena ada beberapa bagian sistem
fiqh lughoh yang konsepnya berbeda dengan sistem kebahasaan yang lain.
Selain itu dalam bahasa Arab, banyak sekali ditemukan fenomena khusus
kebahasaan yang telah mendorong para ahli bahasa melakukan kajian untuk
mengungkap rahasia dibaliknya, terutama mengenal kajian leksikal.
Dalam fenomena kebahasaan, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa
yang paling unik. Hal ini dikarenakan bahasa Arab mempunyai karakter dalam
sistem kebahasaannya sendiri yang berbeda dengan sistem bahasa lainnya.
Namun dengan minimnya referensi yang ada, akan mempersulit pelajar maupun
mahasiswa untuk mengkaji hal tersebut. Sehingga kami ingin memberikan
penjelasan tentang “At-Tadhad” yang artinya antonim atau lawan kata untuk
memberi sedikit referensi sebagai media untuk mengkaji antonim tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberi kemudahan untuk para pembacanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan At-Tadhad?
2. Bagaimana menurut pendapat para Ulama mengenai At-Tadhad?
3. Apa saja sebab-sebab adanya lafadz At-Tadhad?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian At-Tadhad
2. Untuk mengetahui pendapat para Ulama mengenai At-Tadhad
3. Untuk mengetahui sebab-sebab adanya lafadz At-Tadhdad

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut bahasa idhdhad (Antonim) berasal dari kata ‫ ضد يضد ضد‬yang
berarti menolak, berlawanan, atau kontradiksi. Sedangkan menurut
istilah idhdhad (Antonim) adalah sebuah lafadz yang menghendaki makna dan
lawan katanya, ada dua kata yang berlawanan maknanya atau beberapa pasangan
kata yang mempunyai arti berlawanan.
Kridalaksana mendefinisikan antonim sebagai oposisi makna dalam
pasangan leksikal yang dapat dijenjangkan yaitu beberapa pasangan kata yang
mempunyai arti berlawanan. Al-Tadhad (antonim) adalah lafadz yang
mempunyai makna ganda tapi berlawanan seperti kata ‫ الجون‬berarti putih dan
hitam, lafadz ‫ الجلل‬berarti agung dan berarti hina contoh dalam kalimat berikut :

Dalam kalimat yang pertama lafadz ‫ الجلل‬berarti agung, sedangkan


kalimat yang kedua lafadz ‫الجلل‬ berarti hina. Lafadz ‫ أسر‬berarti
menyembunyikan dan memperlihatkan, lafadz ‫ البين‬berarti berpisah dan
menyambungkan, lafadz ‫ السبل‬berarti halal dan berarti haram lafadz ‫ الرجاء‬yang
berarti harapan dan takut, lafadz ‫ الحميم‬yang berartiair dingin dan air panas,
lafadz ‫ المولي‬yang berarti hamba sahaya dan tuan, lafadz ‫ الرس‬yang berarti
memperbaiki dan merusak, lafadz ‫ الرعيب‬yang berarti pemberani dan penakut,
lafadz ‫ الرهوة‬yang berarti tanah tinggi dan tanah rendah. Al-Thadad merupakan
bagian dari musytarak al-Lafdzi tetapi Musytarak al-Lafdzi tidak bisa disebut al-
Thadad.
B. Pendapat ulama tentang al Thadhad
Al-Thadhad merupakan bentuk khusus dari bentuk-bentuk isytirok al-
lafdzi yang telah disebutkan sebelumnya, dengan demikian para peneliti berbeda
pendapat tentang adanya lafadz musytarak. Sebagian berpendapat bahwa al
thadad tidak ada. Diantaranya berpendapat seperti itu ibnu darastawih, ibnu
darastawih menentang al-thadad dengan segala bentuknya. Dia menulis kitab
yang judulnya ‫ أبطاال األضداد‬. ibnu Sidah dalam kitabnya ‫ المحصص‬meriwayatkan

2
bahwa salahsatu gurunya mengingkari adanya al-Tadhad sebagaimana
diberitakan oleh ahli bahasa.
Sebagian ulama berpendapat bahwa al-Tadhad itu ada, mereka pun
memberikan contoh-contoh yang banyak. Diantaranya yang berpendapat seperti
ini adalah al-khalil, sibawaih, abu ubidah, abu zaid all-anshari, ibnu faris, ibnu
sidah, ibnu juraij,Tsaalibi, mubarrad dan suyuti. Suyuthi dan dured telah
menghitung al thadad mencapai 100 kata. Ulama kelompok ini banyak
menyusun kitab terkenal diantaranya : ‫ كتاب األضداد‬susunan ibnu al anbari yang
didalamnyaterhitung lafadz al-Thadad kurang lebih 400 kata.
Kedua kelompok ini terkadang menyimpang dari apa yang mereka
sampaikan dan yang disesalkan adalah mengingkari adanya Al-Tadhad dan
mereka menta’wil contoh-contoh dengan ta’wilan yang keluar dari bab ini
sebagaimana telah dilakukan oleh kelompok pertama yakni kelompok yang
mengingkari Al-tadhad.
C. Sebab-Sebab Adanya Lafadz Al-tadhad
Diantara yang menjadi sebab munculnya Al-Tadhad adalah sebagai berikut :
1. Faktor eksternal
a. Perbedaan dialek, misalnya kata ‫ الطدفة‬yang dapat bermakna ‫“ الظلوة‬gelap”
dan ‫“ الضىء‬terang.
b. Pinjaman bahasa asing, misalnya kata ‫ جلل‬yang berasal dari bahasa ibrani
yang bermakna “menggelinding” berubah makna dalam bahasa Arab
menjadi bermakna ‫“ كريم‬mulia” dan ‫“ حقير‬hina”
c. Motivasi sosial, misalnya sebgai kata yang menunjukkan rasa optimisme,
pesimisme, ejekan atau bahkan sebagai kata karma, seperti kata ‫عاقل‬
“berakal” untuk orang yang sesungguhnya bodoh.
2. Faktor internal
a. Motivasi relasi lafaz, misalnya perbedaan akar kata, substitusi konsonan
akar kata ataupun perubahan tempat konsonan akar kata. Relasi lafadz hal
ini disebabkan oleh beberapa hal :
1) Perbedaan asal kata/derivasi seperti pada kata ‫ ضاع‬yang dapat bermakna
‘hilang’ dimana berasal dari kata ‫ضاع – يضيع – ضياعا‬
2) Substitusi konsonan akar kata )‫ (األبدال‬seperti pada kata ‫ رسأ‬yang
bermakna ‫( رهظأ‬menampakkan) dan ‫( متك‬menyembunyikan). Makna ‫شرأ‬

3
berasal dari kata ‫اإلظهار‬yaitu dengan mensubstitusi konsonan ‫ س‬menjadi
‫ش‬
3) Perubahan tempat akar kata seperti pada kata ‫ راص‬yang bermakna ‫جمع‬
mengumpulkan dan ‫( منه‬memisahkan).
b. Motivasi relasi makna/bentuk misalnya sebagai kata yang menunjukkan
perluasan makna, majas, penegasan ataupun untuk menggeneralisasikan
makna aslinya. Relasi bentuk seperti pada kata yang maknanya dapat ‫الركوب‬
menjadi partisip aktif yaitu ‘yang mengendarai’ atau dapat pula menjadi
prinsip pasif yaitu ‘yang dikendarai’.
3. Faktor historis
a. Peninggalan masa lalu seperti yang diungkapkan Giese Kontranimi
merupakan ungkapan manusia yang berupa pemikiran orang-orang di
masa lampau
b. Keadaan asasi kata, maksunya ungkapan yang menjadi kontranimi sejak
awal memang sudah begitu adanya, namun pendapat demikian ditentang
oleh Ibnu Sayyid yang mengatakan bahwa tidak dibenarkan memberi dua
makna bertentangan pada satu kata dalam waktu yang bersamaan.
Diantara yang menjadi sebab munculnya lafadz Al-Tadhad adalah sebagai
berikut :
1. Makna asal suatu lafadz digunakan pada makna umum yang berlawanan,
sebagian orang lupa pada penggunaan makna tersebut sehingga menduga
bahwa itu bagian dari lafadz yang mempunyai dua makna yang
berlawanan.contoh seperti lafadz ‫ الصريم‬digunakan dalam ungkapan ‫ليل‬
‫نهار الصريم‬, ‫ الصريم‬padahal makna asal dari kata ‫ الصريم‬adalah ‫القطع‬
(putus), penggunaan makna tersebut karena melihat kenyataan bahwa
apabila siang datang malam tidak ada dan begitu sebaliknya apabila
malam datang dan siang tidak ada. Begitu juga lafadz ‫ السدفة‬berarti gelap
dan terang padahal makna ‫ تلسدفة‬asalnya adalah ‫ ( السّر‬tertutup ).
2. Perubahan makna suatu lafadz dari makna asli kepada makna majazi
karena alasan Tafa’ul ( berharap kebaikan ) seperti contoh lafadz ‫البصير‬
sebutan bagi orang buta dan lafadz ‫ السليم‬sebutan bagi orang yang digigit
ular. Dan karena alasan ‫ ( تهكم‬mengejek ), seperti lafadz ‫ابو البيضاء‬
sebutan bagi orang yang berkulit hitam atau perubahan makna tersebut

4
karena tujuan seperti menjauhi pengungkapan yang kurang disukai,
seperti penyebutan .‫ المولى‬,‫ عبد‬,‫ السيد‬.
3. Kesesuaian antara dua lafadz dalam satu sighat sharfiyah ( bentuk
perubhan kata ), seperti lafadz ‫ مجتث‬bisa berarti ‫ الذي يجتث الشئ‬dan berarti
pula ‫ الذي يجتث‬adapun isim fail dari lafadz ‫ يجتث‬adalah ‫ مجتثث‬dan isim
maf’ulnya ‫ مجتث‬lalu berkembang kesesuaian antara dua lafadz baik isim
fail dan isim maf’ul karena alasan idgham. Contoh lain seperti lafadz
‫ المختار‬yang berarti ‫الذي المختار‬ dan lafadz ‫ المبتاع‬yang berari ‫ البائع‬dan
‫المبيع‬
4. Perbedaan kabilah-kabilah arab dalam menggunakan suatu lafadz, seperti
lafadz ‫ وثب‬yang digunakan oleh kabilah Himyar dengan arti ‫ قعد‬dan
kabilah Mudlar dengan arti ‫ ظفر‬lafadz ‫ السدفة‬digunakan oleh kabilah
Tamim dengan arti ‫ الضوء‬dan lafadz ‫ سجد‬berarti ‫ إنتصب‬menurut kabilah
Thai dan berarti ‫ انحنى‬menurut kabilah-kabilah lain.
D. Macam-Macam al-Tadhad
1. Antonim mutlak yaitu perlawanan makna binary/ ‫( الحاد‬pasangan) contoh:
 ‫( موت‬kematian) yang berlawanan dengan ‫( حياة‬kehidupan)
 ‫( رجل‬laki-laki) yang berlawanan makna dengan ‫( مرأة‬perempuan)
 ‫( ظلم‬gelap) yang berlawanan makna dengan ‫( نور‬cahaya)
2. Antonim bertingkat yaitu perlawanan makna bertingkat/‫( المتدرج‬gradable)
contoh:
 ‫( كبير‬besar), ‫( متوسط‬sedang) dan ‫( صغير‬kecil)
 ‫( جفف‬musim kemarau), ‫( امطار‬musim hujan), ‫( ربيع‬musim semi) dan ‫خريف‬
(musim gugur)
3. Antonim berlawanan yaitu perlawanan makna timbal balik/ ‫( العكسي‬converse)
contoh:
 (suami) berlawanan makna timbal balik dengan (istri)
 (dokter) berlawanan makna timbal balik dengan (pasien)
 (guru) berlawanan timbal balik dengan (murid)
4. Antonim garis lurus yaitu perlawanan makna berhubungan dengan gerak dan
arah/‫( االتجاهي‬reversi) contoh:
 (atas) berlawanan makna dengan (bawah)
 (kanan) berlawanan makna dengan (kiri)

5
 (keluar) berlawanan makna dengan (masuk)
5. Antonim garis lurus yaitu perlawanan berdasarkan garis lurus (melawan
arah) contoh :
 ‫( شوال‬utara) lawan kata ‫( جنب‬selatan)
 ‫( شرق‬timur) lawan kata ‫( غرب‬barat)
E. Al-Tadhad dalam Al-Qur’an
Beberapa contoh kata yang terbentuk al-addad dalam al-qur’an diantaranya:
1. Kata ‫ االشتراء‬kata ini memiliki dua arti yang bertentangan yaitu arti yang pertama
adalah “membeli”(‫ )االبتياع‬surat at-Taubah: 111.
Arti ‫االشتراء‬yang kedua adalah “menjual” (‫ )باعو‬Pengertian ini terdapat dalam
surat al-Baqarah: 90.
ّ kata ini juga memiliki arti yang berlawanan yaitu “yakin” ‫ يقين‬dan
2. Kata ‫ظن‬
“kira-kira: atau “ragu” )‫(شك‬
Pengertian yang pertama dapat dilihat dalam surat al-Baqarah: 45-46 dan Al-
haqqoh:20
3. ‫ ( نحن جعلناها تذكرة ومتاعا للمقوين‬Q.S Al-Waqi’ah : 73). ‫ للمقوين‬bermakna yang tidak
memiliki bekal dan tidak memiliki harta dan bermakna banyak harta dan
memiliki kendaraan yang kuat’.
4. ... ‫ وأسروا الندامة لما رأوا العذاب‬... (Q.S Yunus 54). ‫أسر‬bermakna ‫كتم‬
(menyembunyikan) dan ‫( أظهر‬menampakkan).

6
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Al-Tadhad adalah lafadz yang mempunyai makna ganda tapi berlawanan seperti
kata ‫ الجون‬berarti putih dan hitam, lafadz ‫ الجلل‬berarti agung dan berarti hina contoh
dalam kalimat berikut : ‫جلل تخطاتك مصيبة كل جلل مصاحب هذا‬

Al-Thadad merupakan bentuk khusus dari bentuk-bentuk isytirok al-lafdzi yang


telah disebutkan sebelumnya, dengan demikian para peneliti berbeda pendapat tentang
adanya lafadz musytarak

Sebab-Sebab Adanya Lafadz Al-tadhad yaitu faktor eksternal, faktor internal dan
faktor historis. Adapun macam-macam al-Tadhad antara lain antonim mutlak, antonim
bertingkat, antonim berlawanan, antonim garis samping dan antonim garis lurus.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nandang Ade S. ‫اللغة‬ ‫فقه‬.CV Insan Mandiri: Bandung. 2012.


Guntur henry tarigan. Pengajaran semantic. Angkasa : bandung.

http://ejournal.inaifas.ac.id/index.php/alfusha/article/dpwnload/185/167/

https://id.scribd.com/document/440673180/At-Tadhad

Anda mungkin juga menyukai