PEMBAHASAN
A. ilmu maani
kalâm khabar . Dikatakan benar jika maknanya sesuai dengan realita, dan dikatakan dusta
(kadzb) jika maknanya bertentangan dengan realita.
ۚ َفِ ِحين5ر ُم ٰس5 َ 5نِينَ َغ ْي5صِ ْأ َ ْم ٰولِ ُكم ُّمح55ِب هَّللا ِ َعلَ ْي ُك ْم ۚ َوأُ ِح َّل لَ ُكم َّما َو َرٓا َء ٰذلِ ُك ْم أَن تَ ْبتَ ُغوا ب
َ ت أَيْمٰ نُ ُك ْم ۖ ِك ٰت
ْ ت ِمنَ النِّ َسٓا ِء ِإاَّل َما َملَ َك َ َْو ْال ُمح
ُ ص ٰن
َ ض ْيتُم بِِۦه ِم ۢن بَ ْع ِد ْالفَ ِر
يض ِة ۚ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َعلِي ًما َح ِكي ًما َ ضةً ۚ َواَل ُجنَا َح َعلَ ْي ُك ْم فِي َما ت َٰر ُ
َ اتُوه َُّن أجُو َره َُّن فَ ِري5ََٔفَ َما ا ْستَ ْمتَ ْعتُم بِ ِهۦ ِم ْنه َُّن فَٔـ
dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu
miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan
bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini
bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka,
berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah
mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah
menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat
kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
F. Al-Insya
Kalâm insyâi adalah suatu kalimat yang tidak bisa disebut benar atau dusta Jika seorang
mutakallim mengucapkan suatu kalâm insyâi, mukhâthab tidak bisa menilai bahwa ucapan
mutakallim itu benar atau dusta.
1. Amr
Secara bahasa amr bermakna perintah. Sedangkan dalam terminologi ilmu balâghah amr adalah,
Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami .
turunkan (Al Quran) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah
muka(mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah
mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti
.berlaku
2. Nahy
Makna nahyu secara bahasa adalah melarang, menahan, dan menentang. Sedangkan dalam
terminologi ilmu balâghah nahyu adalah, (Tuntutan meninggalkan suatu perbuatan dari pihak
yang lebih tinggi ).
ْ َلُوا هَّللا َ ِمن ف5ََٔ ْبنَ ۚ َوسْٔـ5يبٌ ِّم َّما ا ْكت ََس5َص
ِ ٓا ِء ن5صيبٌ ِّم َّما ا ْكتَ َسبُوا ۖ َولِلنِّ َس َ ْض ۚ لِّلر ٰ َ ض َل هَّللا ُ بِِۦه بَ ْع
ۗ لِ ِٓۦه5ض ِ َِّجا ِل ن ٍ ض ُك ْم عَلى بَع َّ ََواَل تَتَ َمنَّوْ ا َما ف
إِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ ُك ِّل َش ْى ٍء َعلِي ًما
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu
lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa
yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan,
dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu
ُ َو ُّدوا لَوْ تَ ْكفُرُونَ َك َما َكفَرُوا فَتَ ُكونُونَ َس َوٓا ًء ۖ فَاَل تَتَّ ِخ ُذوا ِم ْنهُ ْم أَوْ لِيَٓا َء َح ٰتّى يُهَا ِجرُوا فِى َسبِي ِل هَّللا ِ ۚ فَإِن ت ََولَّوْ ا فَ ُخ ُذوهُ ْم َوا ْقتُلُوهُ ْم َحي
ْث
َصيرًا ِ َو َجدتُّ ُموهُ ْم ۖ َواَل تَتَّ ِخ ُذوا ِم ْنهُ ْم َولِيًّا َواَل ن
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu
menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-
penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan
dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di
,antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong
َواَل تَ ِهنُوا فِى ا ْبتِغَٓا ِء ْالقَوْ ِم ۖ ِإن تَ ُكونُوا تَأْلَ ُمونَ فَإِنَّهُ ْم يَأْلَ ُمونَ َك َما تَأْلَ ُمونَ ۖ َوتَرْ جُونَ ِمنَ هَّللا ِ َما اَل يَرْ جُونَ ۗ َو َكانَ هَّللا ُ َعلِي ًما َح ِكي ًما
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita
kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu
menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan
.adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
َواَل تُ ٰج ِدلْ َع ِن الَّ ِذينَ يَ ْختَانُونَ أَنفُ َسهُ ْم ۚ إِ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ َمن َكانَ َخوَّانًا أَثِي ًما
Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang
dosa,
3. Tamanni
رًا لَّهُ ْم5انَ خَ ْي55ونَ بِ ِهۦ لَ َك55ُا يُو َعظ55اخ ُرجُوا ِمن ِد ٰي ِر ُكم َّما فَ َعلُوهُ إِاَّل قَلِي ٌل ِّم ْنهُ ْم ۖ َولَوْ أَنَّهُ ْم فَ َعلُوا َم
ْ َولَوْ أَنَّا َكتَ ْبنَا َعلَ ْي ِه ْم أَ ِن ا ْقتُلُ ٓوا أَنفُ َس ُك ْم أَ ِو
َوأَ َش َّد ت َْثبِيتًا
(Dan seandainya Kami wajibkan kepada mereka) an sebagai penafsiran ("Bunuhlah dirimu,"
atau, "Keluarlah kamu dari kampungmu,") sebagaimana telah Kami lakukan terhadap Bani Israel
(tidaklah mereka akan melakukannya) apa yang diharuskan itu (kecuali sebagian kecil) dibaca
marfu` sebagai badal dan manshub sebagai mustatsna (di antara mereka. Dan sekiranya mereka
melakukan apa yang dinasihatkan kepada mereka itu) yakni menaati Rasul (tentulah hal itu lebih
baik bagi mereka dan lebih menguatkan) lebih memantapkan keimanan mereka. [Surah An-
Nisaa ([)النساء4] ayat 66]
4. Istifham
Suatu kalimat yang menggunakan kata tanya dinamakan jumlah istifhâmiyyah , yaitu kalimat
yang berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu yang belum diketahui sebelumnya
dengan menggunakan salah satu huruf istifhâm .
فَ َك ْيفَ إِ َذا ِج ْئنَا ِمن ُك ِّل أُ َّم ۭ ٍة بِ َش ِهي ٍد َو ِج ْئنَا بِكَ ع َٰلى ٰهٓؤُٓاَل ِء َش ِهيدًا
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi
(rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas
.mereka itu (sebagai umatmu)
َ َفَ َما لَ ُك ْم فِى ْال ُم ٰنفِقِينَ فِئَتَ ْي ِن َوهَّللا ُ أَرْ َك َسهُم بِ َما َك َسب ُٓوا ۚ أَتُ ِريدُونَ أَن تَ ْهدُوا َم ْن أ
ض َّل هَّللا ُ ۖ َو َمن يُضْ لِ ِل هَّللا ُ فَلَن تَ ِج َد لَهۥُ َسبِياًل
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang
munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka
sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan
Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk
.memberi petunjuk) kepadanya
5. An-nida
Secara bahasa nidâ artinya panggilan. Sedangkan dalam terminology ilmu balâghah nidâ adalah,
tuntutan mutakallim yang menghendaki seseorang agar menghadapnya.
لُوا ۚ َوإِن ُكنتُم5بِي ٍل َح ٰتّى تَ ْغت َِس5ابِ ِرى َس5َا إِاَّل ع55ًونَ َواَل جُ نُب5ُا تَقُول55وا َم5 ٰك ٰرى َح ٰتّى تَ ْعلَ ُم5 ٰلوةَ َوأَنتُ ْم ُس5الص َّ وا5ُوا اَل تَ ْق َرب55ُٰيٓأَيُّهَا الَّ ِذينَ َءا َمن
َ ض ٓى أَوْ ع َٰلى َسفَ ٍر أَوْ َجٓا َء أَ َح ٌد ِّمن ُكم ِّمنَ ْالغَٓائِ ِط أَوْ ٰل َم ْستُ ُم النِّ َسٓا َء فَلَ ْم تَ ِجدُوا َمٓا ًء فَتَيَ َّم ُموا
ۗ ص ِعيدًا طَيِّبًا فَا ْم َسحُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ٰ َّْمر
إِ َّن هَّللا َ َكانَ َعفُ ًّوا َغفُورًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu dekati salat sedangkan kamu dalam keadaan
mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan dan tidak pula dalam keadaan junub
kecuali sekadar melewati jalan hingga kamu mandi lebih dulu, Dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau seseorang di antaramu datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh
perempuan kemudian kamu tidak mendapat air maka bertayamumlah kamu dengan debu yang
suci, lalu sapulah muka dan tanganmu Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha
Pengampun
Hai orang-orang yang diberi Alkitab! Berimanlah kamu kepada apa-apa yang telah Kami
turunkan yang membenarkan apa yang berada padamu sebelum Kami mengubah mukamu lalu
Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuk mereka sebagaimana Kami telah mengutuk
pendurhaka-pendurhaka di hari Sabtu dan urusan Allah pasti berlaku
َ َر5ونَ َع5ض َر ْبتُ ْم فِى َسبِي ِل هَّللا ِ فَتَبَيَّنُوا َواَل تَقُولُوا لِ َم ْن أَ ْل ٰق ٓى إِلَ ْي ُك ُم الس َّٰل َم لَسْتَ ُم ْؤ ِمنًا تَ ْبتَ ُغ
د5َ 5 ُّد ْنيَا فَ ِعن5 و ِة ال5ض ْال َح ٰي َ ٰيٓأَيُّهَا الَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓوا إِ َذا
َ ِيرةٌ ۚ َك ٰذل
ك ُكنتُم ِّمن قَ ْب ُل فَ َم َّن هَّللا ُ َعلَ ْي ُك ْم فَتَبَيَّنُ ٓوا ۚ إِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِيرًا َ ِهَّللا ِ َمغَانِ ُم َكث
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bepergian di jalan Allah maka selidikilah janganlah
kamu katakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu kamu bukan seorang mukmin
dengan maksud, menuntut harta benda kehidupan dunia padahal di sisi Allah harta yang banyak
demikianpulalah keadaan kamu dahulu lalu Allah melimpahkan karunia-Nya kepadamu karena
itu selidikilah Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
ٰيٓأَيُّهَا الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ُكونُوا قَ ٰ ّو ِمينَ بِ ْالقِ ْس ِط ُشهَدَٓا َء هَّلِل ِ َولَوْ ع َٰل ٓى أَنفُ ِس ُك ْم أَ ِو ْال ٰولِ َد ْي ِن َواأْل َ ْق َربِينَ ۚ إِن يَ ُك ْن َغنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاهَّلل ُ أَوْ ٰلى بِ ِه َما ۖ فَاَل
ْرضُوا فَإ ِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِيرًا ِ ى أَن تَ ْع ِدلُوا ۚ َوإِن ت َْل ُٓۥوا أَوْ تُع ٓ تَتَّبِعُوا ْالهَ ٰو
Hai orang-orang yang beriman! Hendaklah kamu menjadi penegak keadilan, menjadi saksi
karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau kedua ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika
ia kaya atau miskin, maka Allah lebih utama bagi keduanya Maka janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu agar berlaku adil Dan jika kamu mengubah atau berpaling maka sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
رْ بِاهَّلل ِ َو َم ٰلٓئِ َكتِ ِهۦ َو ُكتُبِ ِهۦ55ُ ُل ۚ َو َمن يَ ْكف5 ى أَن َز َل ِمن قَ ْب ِ ب الَّ ِذى نَ َّز َل ع َٰلى َرسُولِ ِهۦ َو ْال ِك ٰت
ٓ ب الَّ ِذ ِ ٰيٓأَيُّهَا الَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓوا َءا ِمنُوا بِاهَّلل ِ َو َرسُولِ ِهۦ َو ْال ِك ٰت
ض ٰل بَ ِعيدًا اًۢل َ ض َّل َ اخ ِر فَقَ ْد ِ َو ُر ُسلِ ِهۦ َو ْاليَوْ ِم الْ َء
Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab
yang diturunkan-Nya kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan-Nya sebelumnya, dan
barangsiapa yang ingkar kepada Allah, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat, maka
sungguhnya ia telah sesat sejauh-jauhnya. [Surah An-Nisaa ([)النساء4] ayat 136]
B. Bayan
Ilmu bayan ialah ilmu untuk mengetahui tentang cara mendatangkan suatu pengertian yang
ditunjukan atasnya dengan perkataan yang muthobaqoh (sesuai) dengan muqtadhol-halnya dan
dengan susunan yang berbeda-beda dalam menjelaskan dilalahnya.
1. Tasybih
Menurut bahasa tasybih berarti tamsil ( ٌل5 )تَ ْمثِ ْيyang artinya penyerupaan atau perumpamaan.
Sedangkan menurut istilah adalah Menjelaskan bahwa suatu perkara bersekutu dengan yang
lainnya dalam satu sifat atau lebih dengan menggunakan perantara yaitu kaf ( )كdan sejenisnya
baik secara tersurat maupun tersirat.
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu
sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu
cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan
perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
almusyabbah nya: (هاnya/istri) dan musyabbah bih nya: ( المعلقةgantungan/terkatung katung dan
adat tasybihnya: kaf/ك, wajhu syibaihnya: perasaan yang seperti digantungkan (janda tidak,
bersuami pun tidak) sehingga membuat nya terkatung katung.
2. Majaz
Kata “majaz” diambil dari fiil madhi جاز,artinya melewati. Sedangkan arti majaz dalam istilah
ilmu balaghah ialah : Majaz ialah lafaz yang digunakan pada selain arti yang ditetapkan karena
adanya persesuaian serta qarinah (pertanda) yang mencegah untuk menghendaki makna aslinya.
3. Isti'aroh
Kata isti 'arah secara etimologi adalah bentuk isim mashdar darifiil madhy "ista'ara" yang artinya
meminjam. Kata ini terambil dari kalam Arab"ista'ara al-mala" yang artinya "Thalabahu
'Ariyatan" (menjadikannya sebagai pinjaman). Sedangkan secara terminologi, isti 'arah
didefinisikan sebagai kata yang dipakai bukan pada makna aslinya karena ada 'alaqah
musyabbahah (hubungan keserupaan) dan disertai qarinah (tanda-tanda) yang mencegah
dimaksudkannya makna asli.
َ َّإِ َّن ْال ُم ٰنفِقِينَ ي ُٰخ ِد ُعونَ هَّللا َ َوهُ َو ٰخ ِد ُعهُ ْم َوإِ َذا قَا ُم ٓوا إِلَى الص َّٰلو ِة قَا ُموا ُك َس ٰالى يُ َرٓاءُونَ الن
اس َواَل يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ إِاَّل قَلِياًل
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya
(dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
َد5 ُّد ْنيَا فَ ِعن5 و ِة ال5ض ْال َح ٰي َ ونَ ع55ض َر ْبتُ ْم فِى َسبِي ِل هَّللا ِ فَتَبَيَّنُوا َواَل تَقُولُوا لِ َم ْن أَ ْل ٰق ٓى إِلَ ْي ُك ُم الس َّٰل َم لَسْتَ ُم ْؤ ِمنًا تَ ْبتَ ُغ
َ ر5َ َ ٰيٓأَيُّهَا الَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓوا إِ َذا
َ ِيرةٌ ۚ َك ٰذل
ك ُكنتُم ِّمن قَ ْب ُل فَ َم َّن هَّللا ُ َعلَ ْي ُك ْم فَتَبَيَّنُ ٓوا ۚ إِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِيرًا َ ِهَّللا ِ َمغَانِ ُم َكث
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan
janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan
seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di
dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu
Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.