Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ PEMBANGIAN KALIMAH ( ISIM, FI’IL, HURF )”


Dosen : Muhammad Mustofa, M. Pd.
Mata Kuliah : Bahasa Arab Profesi

Oleh kelompok 1:
Nur Hafidzotul Milah : 1911010396

JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan


hidayahnya, makalah ini dapat kami selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi
Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai
syarat dalam diskusi kelompok pada mata kuliah Bahasa Arab Profesi, di UIN
RADEN INTAN LAMPUNG dan atas dasar itulah maka kami mengharapkan
semoga makalah ini bisa digunakan sebagai bahan diskusi kelompok sebagaimana
mestinya.
Mengingat isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar
tercapainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah, baik masalah
individu ataupun masalah kelompok.
Mudah-mudahan makalah ini besar manfaatnya bagi para pembaca dan
khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan
kesuksesan dalam belajar.

Bandar Lampung, 04 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

MAKALAH “ PEMBANGIAN KALIMAH ( ISIM, FI’I, HURF )” ............... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan .......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5

a. Pengertian Isim, Fi’il, dan Hurf ................................................................... 5

b. Jenis-Jenis Isim, fi’il, dan hurf ..................................................................... 6

c. Perbedaan Isim, Fi’il, dan Hurf .................................................................. 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 12

A. Kesimpulan ................................................................................................ 12

B. Saran ........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam memulai penulisan Bahasa Arab, ilmu nahwu sudah lazim bagi
para ulama nahwiyyin memulainya dengan menguraikan nama kalam terlebih
dahulu, sebab dengan demikian itu akan mudah mengetahui isim, fi’il dan
huruf sebagai mufrod kalimah.
dalam kitab jurumiyah, yang dinamakan kalam adalah:

‫الكالم هو اللفظ المركب المفيد با لوضع‬

Artinya: Kalam adalah lafadz (ucapan) yang tersusun ( dari beberapa kalimat )
yang berfaidah ( ada maknanya ) bil wadhi ( ada maksudnya ).1

Maksudnya, kalam menurut istilah ahli ilmu Nahwu, ialah harus memenuhi 4
syarat:

a. Lafadz, yaitu:

‫الصوة المشمل على بعض الحروف الهجا ئيه‬

Artinya: “suara yang meliputi sebagian huruf hijaiyah”

Contoh: ‫كتاب‬, ‫ ( زيد‬Buku, Jaid ).

1
Kh. Anwar Moch, Ilmu Nahwu Terjemah Matan Al- Ajurumiyyah dan Imrithi (Kudus: PT Sinar Baru Algensindo, 2003),
hlm 01

1
Jadi, suara ayam, bedug, kaleng, petir, mesin dan sebagainya tidak termasuk
lafadz.

b. Morokkab (tersusun), yaitu:

‫ما تركب من كلمتين فا كثرا‬

Artinya: “kalimat yang tersusun dua kalimat atau lebih banyak”.

Contoh: ‫ ( زيد قائم‬zaid berdiri )

Jadi, kalau satu kalimat saja, bukan termasuk Murakkab. Yang dimaksud
“kalimah” disini adalah kata.

c. Mufid (berfaedah), yaitu :

‫ما افا د فا ئد ة يحسن السكو ت من المتكلم و السا مع عليها‬

Artinya: “Ungkapan berfaedah yang dapat memberi pemahaman sehingga


pendengarnya dan yang mendengarkannya, sama-sama mengerti”.

Contoh : ‫ ( زيد قائم‬Zaid Berdiri )

Sebagai jawaban dari ‫كيف حال زيد ؟‬

Jadi, perkataan yang janggal didengar karena tidak dapat dipahami


maksudnya, tidak termasuk mufid, misalnya :

2
.) Apabila Zaid Berkata ( ‫ان قام زيد‬

Tanpa dilengkapi kalimat lainnya. Kalau perkataan itu ingin sempurna,


maka harus ada tambahannya seperti :

‫ ( ان قال زيد قمت‬Apabila Zaid berdiri, akupun berdiri ).

d. Wadho ( bahasa arab), yaitu:

‫جعل الفظ دليل على معنا‬

Artinya: “menjadikan lafaznya supaya menunjukan pada suatu makna


(arti)”
Kalam baru terbentuk apabiala terdiri dari dua isim atau terdiri dari fi’il dan
isim. Jadi, pembicaraan orang mengigau walaupun berbahasa arab, tidak
termasuk wadho’ menurutr ahli nahwu.2

2
Kh. Anwar Moch, Ilmu Nahwu Terjemah Matan Al- Ajurumiyyah dan Imrithi (Kudus: PT Sinar Baru Algensindo, 2003),
hlm 02

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Isim, Fi’il, dan Hurf ?
2. Sebutkan jenis-jenis Isim, Fi’il, dan Hurf ?
3. Apa perbedaan antara isim, Fi’il dan Hurf ?
4. Berikan contoh dari Isim, Fi’il dan hurf ?

C. Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian dari isim, fi’il dan hurf.
2. Agar mengetahui jenis-jenis isim, fi’il dam hurf.
3. Agar paham perbedaan antara isim, fi’il dan hurf.
4. Agar tahu contoh-contoh dari isim, fi’il dan hurf.

4
BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Isim, Fi’il, dan Hurf


• Isim

Isim adalah kata benda atau nama orang atau nama hewan atau nama
kota, yang tidak disertai dengan keterangan waktu.3

Dalam kitab Jurumiyyah disebutkan :

‫وهوكلمة دلت على معنى قى نفسها ولم تقترن بزمن وضعا‬

Artinya : Kalimah ( kata ) yang menunjukan makna mandiri dan tidak


disertai dengan pengertian zaman. ( dengan kata lain, isim adalah kata benda
). Contoh : 4 ‫ عائشة‬,‫ احمد‬,‫بيت‬

• Fi’il

Fi’il adalah kata yang menunjukan pekerjaan disertai dengan


keterangan waktu, ( Sudah berlalu, sedang dikerjakan, dan akan
dikerjakan )

Dalam kitab Nahwu Wadhih disebutkan :

‫خاص‬
ّ ‫ك ّل لفظ يد ّل على حصول عمل في زمن‬
Artinya : setiap lafadzh yang menunjukkan suatu pekerjaan pada masa
tertentu5.

Contoh : ‫ كتب‬,‫ جلس‬,‫نصر‬

3
Ma’rif Syamsul. Nahwu Kilat ( Bandung: Nuansa Aulia, 2008 ) hlm. 17
4
Kh. Anwar Moch, Ilmu Nahwu Terjemah Matan Al- Ajurumiyyah dan Imrithi (Kudus: PT Sinar Baru Algensindo, 2003),
hlm 04
5
Al Jarim Ali, Amin Mustofa. Nahwu Wadhih Jilid 1, ( Kediri: Al-Hidayah, 2009 ) hlm.04

5
• Hurf

Hurf adalah kata yang tidak bisa berdiri sendiri.

Dalam kitab Nahwu Wadhih disebutkan :

‫كل لفظ ال يظهر معناه كامال االّ مع غيره‬

Artinya : Setiap lafadzh yang tidak sempurna maknanya kecuali jika


digabungkan bersama lainnya (dalam suatu kalimat).6

Contoh : ‫ من‬, ‫ على‬, ‫في‬

b. Jenis-Jenis Isim, fi’il, dan hurf


• Isim

Pembagian isim berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu :

Kata benda laki laki/ menunjukan laki-laki ) ‫( مذكر‬dan kata benda


perempuan/ yang menunjukan perempuan ) ‫ ( مؤنث‬.

Pembagian kata benda berdasarka jenis dalam bahasa arab adalah sangat
penting karena hal ini akan menyangkut pada pemakaian dhomir (kata ganti)
dan juga pemakaian fi’il (kata kerja).7

Contoh : ‫ سبورة‬, ‫ بيت‬, ‫ فا طمة‬,‫احمد‬

Pembagian isim berdasarkan bilangannya terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Isim Mufrod ( ‫) مفرد‬

6
Al Jarim Ali, Amin Mustofa. Nahwu Wadhih Jilid 1, ( Kediri: Al-Hidayah, 2009 ) hlm.04
7
As’at Irsyadi Kamran, Najah Zughrofiyatun, ‘Arobiyah Sahlatun, ( Sukarame: Ma’had Al’Jami’ah
UIN Raden Intan Lampung ) Hlm 147

6
Isim Mufrod Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada
mudzakar maupun muannast.

Contohnya : ‫ سبورة‬,‫قلم‬,‫كتاب‬

2. Isim Tastniyah

Isim Tastniyah Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada
mudzakar maupun muannast.

Contohnya : ‫ سبورتان‬, ‫ قلمان‬, ‫كتبان‬

3. Isim Jama’
Isim Jama’ Adalah isim yang menunjukkan arti jama’ baik pada
mudzakar maupun muannats. Isim jamak berdasarkan keteraturan
bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :
• Isim Jama’ Taksir
Isim Jama’ Taksir Adalah isim jama’ yang berubah dari bentuk
mufrodnya dengan perubahan yang tidak beraturan sehingga perlu
dihafal.
Contoh : ‫ رسول‬, ‫ رسل‬, ‫بيت – بيوت‬
• Isim Jama’ Salim
Isim Jama’ Salim Adalah isim jama’ yang berubah dari bentuk
mufrodnya dengan perubahan yang teratur.

Isim Jama’ Salim terbagi menjadi 2 :

1. Isim Mudzakar Salim


Isim jama’ salim yang menunjukkan arti laki-laki.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ و‬+‫ ن‬dan ‫ ي‬+ ‫ ن‬pada bentuk
mufrodnya.
Contoh : ‫مسلمين – مسلمون‬

7
2. Isim Muannats Salim

Isim jama’ salim yang menunjukkan arti perempuan.


Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ ا‬+ ‫ ت‬pada bentuk
mufrodnya.8

Contoh : ‫مسلمات‬

4. Isim Berdasarkan Kejelasnnya, terbagi menjadi 2 macam :


• Isim Nakiroh ( ‫) نكرة‬

Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas


kekhususannya. Dengan kata lain bahwa isim tersebut belum
pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan “…yang mana?”

Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam.

Contoh : ‫ مكتبة‬, ‫ كتاب‬, ‫مدرسة‬

• Isim Ma’rifah ( ‫) معرفة‬

Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas


kekhususannya. Dengan kata lain isim tersebut telah diketahui secara
pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan “… yang
mana?”.

isim-isim yang termasuk isim ma’rifah adalah :

1) Isim yang diawali dengan alif lam : ‫ الكتاب‬, ‫المدرسة‬


2) Isim Dhomir (Kata Ganti) : ‫ هو‬, ‫ هي‬,‫ انت‬,‫انا‬
3) Isim Maushul (Kata Sambung) : ‫ التى‬, ‫الذ‬
4) Isim Isyaroh (Kata Tunjuk) : ‫ هذه‬, ‫هذا‬
5) Isim yang diawali dengan huruf munada (huruf panggilan)
!‫يااحمد‬

8
As’at Irsyadi Kamran, Najah Zughrofiyatun, ‘Arobiyah Sahlatun, ( Sukarame: Ma’had Al’Jami’ah
UIN Raden Intan Lampung ) Hlm 151

8
6) Isim ‘Alam (Nama orang atau benda) : ‫ عائشة‬,‫احمد‬
7) Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifah ‫المدرسة‬,‫الكتاب‬
.9
• Fi’il
Fi’il ( kata kerja ) terbagi menjadi 3 :
1) Fi’il Madhi ( ‫) فعل ماضي‬

Fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukan arti suatu pekerjaan
atau peristiwa pada masa yang telah lalu/waktu lampau

Contoh : ‫ اكل‬,‫ كتب‬,‫جلس‬

2) Fi’il Mudhori’ ( ‫) فعل مضرع‬

Fi’il mudhori’ adalah kata kerja yang menunjukan arti suatu


pekerjaan yang akan dilakukan atau sedang dilakukan.

Contoh : ‫يأكل‬,‫ يكتب‬,‫يجلس‬

3) Fi’il Amr
Fi’il amr adalah kata perintah atau yang akan dikerjakan.
Contoh : ‫ كل‬,!‫ اُكتب‬,!‫اجلس‬
• Hurf

Huruf yang dimaksud di sini bukan seluruh huruf hijaiyyah (dari alif,
ba, ta dst) tetapi huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu shorof adalah
huruf hijaiyyah yang memiliki arti, baik tersusun dari 1 huruf saja atau 2
huruf atau 3 huruf. Jadi huruf hijaiyyah adalah yang memiliki arti khusus,
baik yang 1 huruf maupun 2 huruf.

Contoh huruf hijaiyyah yang 1 huruf namun memiliki arti adalah ‫ أ‬artinya
apakah, ‫ب‬
ِ artinya dengan, ‫ ت‬bisa digunakan untuk huruf sumpah jadi selain

9
As’at Irsyadi Kamran, Najah Zughrofiyatun, ‘Arobiyah Sahlatun, ( Sukarame: Ma’had Al’Jami’ah
UIN Raden Intan Lampung ) Hlm 141

9
ِ َ ‫و‬, kita bisa juga bersumpah dengan ‫اّلل‬
kita bersumpah dengan ‫ّللا‬ ِ َ ‫ت‬, fa artinya
maka ‫ س‬artinya akan, ‫ ك‬artinya seperti, ‫ و‬artinya dan.

Ini contoh huruf hijaiyyah yang memiliki arti. 10

c. Perbedaan Isim, Fi’il, dan Hurf

Kita bisa mengetahui perbedaan antara Isim, Fi’il dan Hurf dengan
mengetahui arti dari kata tersebut. Selain itu, kita juga bisa mengetahui
perbedaan isim, fi’il dan hurf dengan mengetahui ciri-cirinya.

➢ Ciri – ciri Isim

1. Diakhiri tanwin, seperti: ‫ مس ِْجدًا – مس ِْجد‬-‫ مس ِْجد‬.


2. Diawali alif lam, seperti: ُ‫ْالمس ِْجد‬
3. Idhofah, yaitu kumpulan mudhof dan mudhof ilaih, seperti

: ‫ بِس ِْم هللاِ ؛‬, ‫ب؛ مس ِْج ِد ْالحر ِام‬


ِ ‫حبِيْبُ ْالق ْل‬

4. Kedatangan huruf khafad .

Di Antaranya :

1. ‫ = مِ ن‬dari
2. ‫ = إِلى‬ke
3. ‫ =عن‬dari
4. ‫ =على‬di atas
5. ‫ =فِي‬di dalam
6. َّ‫=رب‬
ُ banyak/sedikit
7. ‫ =ب‬dengan
8. ‫ = ك‬seperti
9. ‫ =ل‬milik/kepunyaan

Contoh: ‫مِ ن ْالمس ِْج ِد ْالحر ِام‬

10
https://nurulhuda1.weebly.com/semester-1/october-15th-2015

10
➢ Ciri Kalimat Fi’il (Artinya, tidak ada ciri yang 4 tadi)

1. Fi’il madhi (maknanya telah) cirinya mabni (mabni fathah, dhommah,


sukun). Contoh : ‫( نصر‬Nashoro = Telah menolong)
2. Fi’il mudhore’, cirinya apabila pada awalnya terdapat huruf zaidah yang
ُ ‫( ي ْن‬Yanshuru = Sedang
4, yaitu Hamzah-Nun-Ya-Ta. Contoh : ‫ص ُر‬
menolong)
3. Fi’il Amar (Bermakna perintah, umumnya diakhiri dengan sukun).
ُ ‫( ا ُ ْن‬Unshur = Tolonglah)11
Contoh : ‫ص ْر‬

➢ Ciri Hurf

Kata sambung atau suatu kata yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa
lainnya (Isim atau Fiil).

‫ = ِإلى‬ke
‫ =عن‬dari
‫ =على‬di atas
‫ =فِي‬di dalam

11
https://nurulhuda1.weebly.com/semester-1/october-15th-2015

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata,


misalkan pada dhomir (kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang
hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan
saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti untuk
dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab,
tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read :
Bahasa Internasional). Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah
singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang

menulis", maka cukup dengan menggunakan kalimat ‫يكتب‬dan ini


sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-
laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita

gunakan kalimat ‫تكتب‬saja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan
bahasa arab di atas bahasalain.

Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dari suatu lafadz


yang berfaidah yang mampu membuat yang diajak bicara diam karena
mengerti. Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata),
dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian). Maksud dari berfaidah adalah
bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al
Kalimah adalah kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk
sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il, isim, harf) atau lebih, baik

12
berfaidah atau tidak. Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang
tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara dapat memahami
maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut
harus dalam bahasa Arab.
Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan,


tumbuhan, benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain.

B. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak


kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
makalah tersebut penulis meminta kritik yang membangun dari para
pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ma’arif, Syamsul. 2008. Nahwu Kilat. Bandung: Nuansa Aulia.

Kh. Anwar, Moch. 2003. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurmiyyah dan
Imrithy. Kudus: PT Sinar Baru Algensindo.

As’at Irsyadi Kamran, Najah Zughrofiyatun. 2019. ‘Arobiyah Sahlatun.


Sukarame: Ma’had Al-Jami’ah UIN Raden Intan Lampung.

Al-Jarim, Ali. Amin, Mustofa. 2009. Nahwu Wadhih Jilid 1. Kediri: Al-Hidayah,

Saiful, Iman, Mu’min. 2008. Kamus Ilmu Nahwu dan Shorof. Jakarta: Amzah.

https://nurulhuda1.weebly.com/semester-1/october-15th-2015

14

Anda mungkin juga menyukai