Share
Tuesday, June 16, 2009 at 6:44am
Contoh kalimat:
( َرَأى أحمُد إبراهيمro'a ahmadu ibrohiima)
= رأىmelihat
= أحمُدAhmad
= إبراهيمIbrahim.
Di dalam ilmu nahwu, akan dipelajari bahwa setelah kata kerja (dalam kalimat
tersebut kata kerjanya )رأى, maka:
Cara meng'irobnya:
( َرَأىro'a) adalah kata kerja
ُ أحمدadalah kata benda berfungsi subjek yang rofa' dan tanda rofa'nya dengan
dhommah.
أبراهيَمadalah kata benda berfungsi objek yang nashob dan tanda nashobnya dengan
fathah
Pembahasan tentang I'rob rofa', nashob, jar, dan jazm akan dipelajari lebih detail pada
pembahasan-pembahasan berikutnya.
Dengan pertimbangan jumlah Fans sudah cukup banyak, maka pembahasan ilmu
nahwu kita mulai. Sebelumnya kita sudah bahas sekilas tentang pengertian nahwu.
Sekarang kita masuki pembahasan detail ilmu nahwu. Pertama-tama, kita awali
dengan pembahasan mengenai "kata" ()الكلمة.
Kata ()الكلمة
ٌج
لُ ( َرrojulun) = seorang lelaki,
سٌد
َ ( َأasadun) = singa,
( َزْهَرٌةzahrotun) = bunga,
( َقَمٌرqomarun) = bulan,
( القَاِهَرُةAlqoohiroh) = Kairo,
( َيوٌمyaumun) = hari,
ٌسِتْقلل
ْ ( ِاistiqlaalun) = kemerdekaan.
.
Kita dapat mengenal isim pada kalimat dengan ciri-ciri berikut:
o Berakhiran kasroh, seperti تِ أنا في الَبْي, maka kata ت
ِ البيadalah isim,
sebab berakhiran kasroh.
o Berakhiran tanwin, seperti ل ًج
ُ ت َر ُ رأي, maka kata لًجُ َرadalah isim,
sebab berakhiran tanwin.
o Diawali dengan alim lam, seperti ت ْ س شرَقُ الشم, maka kata س ُ الشم
adalah isim sebab diawali alim lam.
o Di dahului huruf jar (kata depan), seperti ت إلى السماء ُ ظْر
َ َن, karena إلى
merupakan huruf jar, maka kata setelahnya yaitu السماءadalah isim.
3. Huruf (ف
ُ = )الحْرkata depan, kata penghubung, atau kata sambung.
Yaitu kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan
dengan kata lain.
Contoh:
( إلىila) = ke,
( ِفيfi) = di,
ِ (bi) = dengan,
ب
( َوwa) = dan,
( أْوaw) = atau,
Pertanyaan:
1. Apa pengertian ilmu nahwu?
2. Sebutkan contoh-contoh isim, fi'il, dan huruf! (selain contoh-contoh di atas)
Pelajaran Nahwu 2 ()الجملة المفيدة
Share
Setelah mempelajari kata (isim, fi'il, dan huruf), kita masuki pembahasan
baru, yaitu kalimat sempurna. Dalam bahasa arab diistilahkan dengan
ُفي ْد َة
ِ م ُ َ مل
ُ ة ال ْ ج
ُ ( الjumlah mufidah).
• Lafadz ي ّ ِ ( أبو عَلAbu 'Aliyyin) = Bapaknya Ali ..., terdiri dari dua
kata, tapi tidak memberikan makna sempurna (tidak ada
keterangan yang menjelaskan keadaan Bapak Ali), sehingga tidak
dapat dikatakan kalimat sempurna, baru dikatakan kalimat
sempurna jika lafadznya
ض
ٌ ْ مري
َ ي
ّ ( أبو علAbu 'Aliyyin Mariidhun) = Bapaknya Ali sakit.
Peringatan!
o ب
ٌ ِ حمد ُ طال
َ ( أAhmadu thoolibun) = Ahmad adalah seorang
siswa. Jumlah (kalimat) tersebut diawali dengan أحمد
sehingga dinamakan jumlah ismiyyah.
2. Jumlah Fi'liyyah.
Yaitu jumlah yang diawali dengan fi'il. Seperti:
o ٌ ساَفـَر محمد
َ (Saafaro Muhammadun) = Telah berpergian
Muhammad. Jumlah (kalimat) tersebut diawali dengan ر َ ساَفـ
َ
(Saafaro), dimana ر َ َ
فـ سا
َ merupakan fi'il, sehingga
dinamakan jumlah fi'liyyah.
Perhatian!
Share
Kebun (ة
ٌ قـ
َ حدِ يـ
َ ) ; mobil (ة
ٌ سـّيـاَر
َ ) ; guru perempuan (
ة
ٌ سـ
َ مد َّر
ُ )
6.
7.
gunung-gunung ٌ جـَبـا
(ل ٌ َ جـب
ِ ), isim mufrodnya (ل َ )
Yaitu lima macam isim yang bentuk dan perubahannya sama, yaitu:
Pemuda (فـَتى
َ )ال, Petunjuk (دى
َ )الُهـ, Musa (سى
َ مـو
ُ )
o Ibrohim (م
ُ )إبراهي, tidak bisa dibaca tanwin : (م
ٌ )إبراهي
o Masjid-masjid (د
ُ ج
ِ سا
َ م
َ ), tidak bisa dibaca tanwin : (د
ٌ ج
ِ سا
َ م
َ )
Pertanyaan:
1. Apa perbedaan ilmu nahwu dan shorof?
2. Sebutkan macam-macam isim ditinjau dari jenis dan
jumlahnya, disertai dengan contoh.
3. Buatlah isim mufrod berikut menjadi isim mutsanna dan
jama' mudzakkar/muannats salim:
ب َ (Tholibun = murid)
ٌ ِ طال
ةٌ َ من
ِ مؤ
ُ (Mu'minatun = seorang mukminah)
.
Share
• perubahan
Maksudnya adalah perubahan dari dhommah ke fathah, dari fathah
ke kasroh, dari dhommah ke sukun, dst.
• akhir kata
I'rob hanya membahas akhir kata saja, tidak di depan dan tidak di
tengah kata.
• karena perbedaan 'amil yang masuk ke dalam kalimat.
Perbedaan 'amil akan mengakibatkan perbedaan kedudukan suatu
kata di dalam kalimat. Jadi perubahan akhir kata disebabkan oleh
kedudukannya (sebagai subjek, objek, dst) yang berbeda-beda di
dalam kalimat.
• secara lafadz
Tanda akhir katanya jelas, terlihat, dan terbaca, seperti dhommah,
fathah, kasroh.
• atau muqoddaroh.
Tanda akhir katanya tidak terlihat dan tidak terbaca, dan ini dialami
oleh kata-kata yang berakhiran huruf 'illah (huruf berpenyakit).
Huruf-huruf 'illah ada 3 : alif ( ا/ )ى, ya ()ي, dan wawu ()و.
Contoh I'rob
• Kalimat ً ت َزْيدا
ُ ْ ( َرأيro-aitu Zaidan) = Saya melihat Zaid.
• سى
َ ْ مو
ُ جـاَء
َ (jaa-a Muusaa) = Musa telah datang.
• سى
َ ْ مو
ُ ت
ُ ْ ( َرأيro-aitu Muusaa) = Saya melihat Musa.
• سى
َ ْ مو
ُ ِت ب
ُ مَرْر
َ (marortu bi Muusa) = Saya berpapasan dengan
Musa.
(سى
Perhatikan, kata َ ْ مو
ُ ) tidak terlihat mengalami perubahan, namun
sebenarnya kata "Musa" (سى َ ْ مو
ُ ) pada ketiga kalimat di atas mengalami
perubahan (dhommah, fathah, dan kasroh) seperti yang dialami oleh kata
"Zaid" زَيـد, akan tetapi perubahannya secara muqoddaroh (tersembunyi).
Macam-macam I'rob
Tadi sudah sekilas disinggung tentang macam-macam i'rob. I'rob terdiri
dari 4 macam:
1. Rofa' ٌ ْ)َرف
(ع
3. Jarr (ر
ّ ج
َ ) atau Khofad (ض
ٌ ف
ْ خ
َ ), untuk selanjutnya kita gunakan
"jarr".
4. Jazm (م
ٌ جْز
َ )
Tanda aslinya adalah sukun
Catatan
• Catatan pertama:
o isim (kata benda) hanya memiliki 3 jenis i'rob, yaitu rofa',
nashob, dan jarr.
• Catatan kedua:
• Catatan ketiga:
Tidak semua tanda rofa' itu dhommah, tanda nashob itu fathah,
tanda jarr itu kasroh, tanda jazm itu sukun.
• Catatan keempat:
Tidak semua yang rofa' itu subjek, Tidak semua yang nashob itu
objek, dan Tidak semua yang jarr itu yang diawali oleh huruf jarr.
o isim yang ber-i'rob rofa', selain fa'il (subjek), juga naibul fa'il,
mubtada', khobar, isim kaana, dan khobar inna..
o isim yang ber-i'rob nashob, selain maf'ulun bihi (objek), juga
khobar kaana, isim inna, maf'ul muthlaq, istitsna, haal,
tamyiz, dll
o isim yang ber-i'rob jarr, selain majrur (yang didahului oleh
huruf jarr), juga mudhof ilaihi.
o fi'il (mudhori') yang ber-i'rob nashob adalah yang didahului
oleh alat-alat penashob, seperti ن َ
ْ ( أan), ( حتىhatta), dll.
o fi'il yang ber-i'rob jazm adalah yang didahului oleh alat-alat
penjazm, seperti م ْ ( َلـlam), dll.
o fi'il yang ber-i'rof rofa' adalah yang tidak didahului oleh alat
penashob ataupun alat penjazm.
Pertanyaan:
(untuk dijawab sendiri)