Anda di halaman 1dari 31

Sumpah Dalam Al-Quran

(Aqsam Al-Qur’an)
Disusun Oleh
Asra Mijrajullaili
19710003
Tinjauan Umum Tentang Qasam

Dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang memberi


penegasan pada suatu pernyataan .Penegasan ini berben
tuk pernyataan “sumpah” yang langsung difirmankan
oleh Allah. Sumpah dalam konotasi bahasa Al-Qur’an
disebut dengan qasam atau aqsam.
Kata sumpah berasal dari bahasa Arab (Al-Qasamu) yang ber-
makna(Al-Yamin) yaitu menguatkan sesuatu dengan menyebut
kan sesuatu yang diagungkan dengan menggunakan huruf-
huruf (sebagai perangkat sumpah) seperti ‫( و‬wawu), ‫( ب‬ba’)
dan huruf lainnya. Akan tetapi, yang paling lazim digunakan
atau dipakai dalam sumpah adalah huruf ‫( و‬wawu).
Menurut bahasa, aqsam merupakan bentuk jamak dari qasama
yang berarti al-half yakni sumpah, begitu juga dengan kata
yamin. Qasam dan yamin adalah dua kata sinonim yang mem-
punyai makna yang sama.

Secara terminologi qasam diartikan sebagai ungkapan yang di-


pakai untuk memberikan penegasan atau pengukuhan suatu
pesan dengan menggunakan kata-kata qasam.
Qasam didefinisikan juga sebagai pengikat jiwa (hati) untuk tidak
melakukan atau melakukan sesuatu, dengan suatu makna yang dipandang
besar, agung, baik secara hakiki maupun secara i’tiqadi, oleh orang yang
bersumpah. Selain itu, qasam Al-Qur’an dapat pula diartikan dengan gaya
bahasa Al-Qur’an yang berfungsi menegaskan atau mengukuhkan suatu
pesan atau pernyataan dengan menyebut nama Allah atau ciptaan-Nya.
Unsur-Unsur Qasam
Munculnya suatu sumpah akan dibarengi dengan adanya unsur-unsur yang mendukung sumpah tersebut. Tanpa
adanya unsur-unsur tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pernyataan sumpah. Unsur-unsur qasam terdiri dari :

Adat Qasam
Adat qasam adalah alat atau perangkat yang digunakan untuk bersumpah, baik meng-
gunakan fi’il qasam maupun huruf seperti wawu, ba’, ta’. Perangkat qasam baik yang
berbentuk uqsimu ataupun ahlifu harus disertai dengan huruf ba’ seperti yang terdapat
pada dalam surat An-Nahl.
‫اّللِ َج ْه َد أ َ ْي َمانِ ِه ْم‬ َ ‫َوأ َ ْق‬
َ ِ‫س ُموا ب‬
“Mereka bersumpah dengan nama Allah” (QS. An-Nahl [16]:38)
Muqsam Bih
Muqsam bih yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah sebagai penguat pembicaraan. Sum-
pah dalam Al-Qur’an ada kalanya dengan memakai nama yang Agung (Allah),dan ada
kalanya dengan menggunakan nama-nama ciptaan-Nya. Umat Islam dilarang bersum-
pah dengan menyebut nama selain Allah. Seperti yang telah disabdakan Rasulullah
SAW.
َ‫ّللاِ فَقَ ْد َكفَ َر أ َ ْو أَش َْرك‬ َ َ‫َم ْن َحل‬
َ ‫ف ِبغَ ْي ِر‬
“Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah maka dia telah kafir atau berbuat syirik.”
(HR. Ibnu Hibban dan Tirmidzi)
Muqsam ‘Alaih (Jawab Qasam)
Muqsam‘ alaih yaitu isi atau bentuk berita yang dilakukan dalam bersumpah atau
sesuatu yang disumpahkan, berfungsi sebagai jawaban dari qasam. Seperti firman
Allah SWT.
َ ‫﴾ ِإنَكَ لَ ِم َن ا ْل ُم ْر‬٢﴿‫آن ا ْل َح ِك ِيم‬
َ ‫س ِل‬
﴾٣﴿‫ين‬ ِ ‫﴾ َوا ْلقُ ْر‬١﴿‫يس‬
“Yaa siin. Demi Al Quran yang penuh hikmah. Sesungguhnya kamu salah seorang
dari rasul-rasul“ (QS. Yaasiin [36]:1-3)
Macam-Macam Qasam Dalam Al-Qur`an Allah bersumpah

Dalam Al-Qur’an dalam tiga bentuk :


Pertama, Allah bersumpah dengan
dzat-Nya seperti dalam surat Az-Dzariyat
ayat 23.
Kedua, Allah bersumpah dengan fi’il-Nya
dalam surat As-Syams ayat 5-7.
Ketiga, Allah bersumpah dengan maf’ul-
Nya seperti dalam surat An-Najm ayat 1.
Jika dilihat dari segi isi atau materi, qasam dalam Al-Qur’an terdiri atas lima macam, yaitu:

a. Qasam yang menunjukkan Artinya: Demi (rombongan) yang

pada keesaan Allah, surat bershaf-shaf dengan sebenar-benar


nya. Dan demi (rombongan) yang
As-Shaffat ayat 1-4:
melarang dengan sebenar-benarnya
(dari perbuatan maksiat). Dan demi
﴾٢﴿ ‫ت َزجْ ًرا‬
ِ ‫اج َرا‬ َّ َ‫﴾ف‬١﴿ ‫صفًّا‬
ِ ‫الز‬ ِ ‫صافَّا‬
َ ‫ت‬ َّ ‫َوال‬
(rombongan) yang membacakan
ِ ‫فَالتَّا ِليَا‬
ِ ‫﴾ ِإ َّن ِإلَ َه ُك ْم لَ َو‬٣﴿ ‫ت ِذ ْك ًرا‬
﴾٤﴿ ‫احد‬
pelajaran. Sesungguhnya Tuhanmu
benar-benar Esa
b. Qasam yang menunjukkan kebenaran c. Qasam yang menunjukkan kebenaran
Al-Qur’an, surat Ad-Dukhan ayat 1-3: rasul, surat Yasin ayat 1-3:

ِ ‫ب ا ْل ُم ِب‬
)٢( ‫ين‬ ِ ‫) َوا ْل ِكتَا‬١( ‫حم‬ َ ‫) ِإنَّكَ لَ ِم َن ا ْل ُم ْر‬٢( ‫آن ا ْل َح ِك ِيم‬
َ ‫س ِل‬
)٣( ‫ين‬ ِ ‫) َوا ْلقُ ْر‬١( ‫يس‬
َ ‫ِإنَّا أَ ْن َز ْلنَا ُه ِفي لَ ْيلَ ٍة ُم َب‬
)٣( ‫ار َك ٍة ِإنَّا ُكنَّا ُم ْنذ ِِري َن‬
Artinya: Yaa siin. Demi al-Qur‟an yang penuh
hikmah. Sesungguhnya kamu salah seorang dari
Artinya: Haa mim. Demi Kitab (al-Qur‟an) yang
rasul-rasul.
menjelaskan. Sesungguhnya kami menurunkannya
pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguh-
nya Kamilah yang memberi peringatan.
d. Qasam yang menunjukkan adanya e. Qasam yang menunjukkan sikap manu-
balasan, janji dan ancaman, surat Az- sia atau keadaan manusia, surat Al-Lail
Dzariyat ayat 1-5: ayat 1-4:

﴾٣﴿ ‫س ًرا‬ ِ ‫﴾فَا ْل َج ِاريَا‬٢﴿ ‫ت ِو ْق ًرا‬


ْ ُ‫ت ي‬ ِ ‫﴾فَا ْل َح‬١﴿ ‫ت َذ ْر ًوا‬
ِ ‫ام ََل‬ ِ ‫َوالذَّ ِاريَا‬ ﴾٢﴿ ‫﴾والنَّ َه ِار ِإ َذا ت َ َجلَّى‬
َ ١﴿ ‫َواللَّ ْي ِل ِإ َذا يَ ْغشَى‬
َ َ‫ُون ل‬
﴾٥﴿ ‫صادِق‬ َ ‫عد‬َ ‫﴾ ِإنَّ َما تُو‬٤﴿ ‫ت أ َ ْم ًرا‬ ِ َ‫فَا ْل ُمق‬
ِ ‫س َما‬ َ ‫﴾ ِإ َّن‬٣﴿ ‫َو َما َخلَقَ الذَّك ََر َو ْاْلُنثَى‬
َ َ‫س ْعيَ ُك ْم ل‬
﴾٤﴿ ‫شتَّى‬

Artinya: Demi (angin) yang menerbangkan debu Artinya: Demi malam apabila menutupi (cahaya
dengan kuat. Dan awan yang mengandung hujan.
siang). Dan siang apabila terang benderang. Dan
Dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah.
pencitaan laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya
Dan (Malaikat-malaikat) yang membagi-bagi
usaha kamu memang berbeda-beda.
urusan. Sesungguhnya apa yang djanjikan kepada
mu pasti benar.
Tujuan Qasam Al-Qur’an

Qasam dalam Al-Qur’an bertujuan untuk memberikan penegasan dan pengu


-kuhan atas informasi yang disampaikan. Hal ini sejalan dengan tanggapan
manusia pada umumnya terhadap ajaran yang disampaikan kepada manusia.
Dengan kata lain tujuan sumpah adalah untuk memperkuat pemberitaan ke-
pada orang lain, yang mungkin akan mengingkari kebenarannya, sehingga
Pemberitaan tersebut dapat diterima dengan yakin.
Diantara golongan manusia itu ada yang meragukan, mempertanyakan

bahkan menolak kebenaran Al-Qur’an. Dalam hal ini qasam dalam Al-Qur’an ditun-

jukkan untuk menghilangkan keraguan, menegakkan argumentasi dan menguatkan

hujjah yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

Di samping itu, pemilihan pendahuluan surat yang dimulai dengan sumpah


didasarkan pada pertimbangan bahwa permulaan surat mengandung arti penting ter-

sendiri bagi isi yang akan dibahas di dalam surat secara keseluruhan.
Menurut Al-Qusyairi, qasam digunakan dalam Al-Qur’an guna menyem-

purnakan dan memperkuat hujjah yang disampaikan. Sumpah dalam Al-

Qur’an juga untuk memperkuat pemberitaan yang disampaikan oleh Allah


kepada manusia, baik mengenai hal-hal yang ghaib maupun mengenai

kejadian-kejadian yang akan datang, sehingga mereka itu mau menerima


dan meyakini kebcnarannya.
Ilmu Fawatih
As-Suwar Wa
Khawatimuha
Pengertian Ilmu Fawatih As-Suwar Wakhawatimuha

Pengertian Fawatih As-Suwar Pengertian Khawatim As-Suwar

Istilah Khawatim bentuk jamak dari Khati-


Istilah Fawatih adalah jama’ dari kata Fatih
mah yang berarti penutup atau penghabisan.
yang secara bahasa berarti pembuka, sedang-
Menurut bahasa Khawatim As-Suwar berarti
kan Suwar adalah jama’ dari kata Surah seba
penutup surah-surah Al-Qur’an. Sedangkan
gai sebutan sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an
menurut istilah Khawatim As-Suwar adalah
dengan nama tertentu.Jadi Fawatih As-Suwar
ungkapan yang menjadi penutup dari surah-
berarti pembukaan-pembukaan surah karena
surah al-Qur’an yang memberi isyarat bera-
posisinya di awal surah-surah AlQur’an.
khirnya pembicaraan.
Macam-Macam dan Hikmahnya
A. Fawatih As-Suwar
Fawatih As-Suwar secara umum di pandang sebagai pembuka surat, macam-macamnya
sebagai berikut:
1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah (Al-Istiftah bi Al Tsana) ada 2 macam:
a. Menetapkan sifat-sifat terpuji dengan menggunakan lafadz. Pertama, Alhamdulillah
yang terdapat dalam 5 surah yaitu Al-Fatihah, Al-An’am,Al-Kahfi, Saba dan Fathir.
 ِ ‫”أ َ ْل َح ْمد ِ َُّللِ َر‬
Surah Al-Fatihah dengan lafal ” َ‫ب ا ْلعَالَ ِم ْين‬
 َ ‫ت َواأل َ ْر‬
Surah Al- An’am dengan lafal ” ‫ض‬ ِ ‫موا‬
َ ‫س‬ ْ ‫”أ َ ْل َح ْمد ُِّللِ الَذ‬
َ ‫ِي َخلَقَ ال‬
 َ ‫ع ْب ِد ِه ا ْل ِك‬
Surah Al- Kahfi dengan lafal ” ‫تب‬ َ ‫ِي أ َ ْن َز َل‬
َ ‫علَى‬ ْ ‫”أَل َح ْمد ُِّللِ الَذ‬
 ِ ‫ت َواأل َ ْر‬
Surah As-Saba’ dengan lafal ” ‫ض‬ ِ ‫موا‬
َ ‫س‬ ْ ‫” أ َ ْل َح ْمد ُِّللِ الَذ‬
َ ‫ِي لَهُ َمافِى ال‬

Kedua, menggunakan lafadz Tabarak yang terdapat dalam 2 surah yaitu Al-Furqan dan
Al-Mulk.
َ ‫علَى‬
Surah Al-Furqan dengan lafal ” ‫ع ْب ِد ِه‬ َ ‫ذي نَ َز َل ا ْلفُ ْر‬
َ ‫قأن‬ ْ َ‫اركَ ال‬
َ َ‫” تَب‬
Surah Al-Mulk dengan lafal ” ُ‫ِي ِبيَ ِد ِه ا ْل ُم ْلك‬
ْ ‫اركَ الَذ‬
َ َ‫”تَب‬

b. Mensucikan Allah dari sifat negatif dengan menggunakan lafadz tasbih yang
terdapat pada 7 surah yaitu Al-Isra’, Al-’Ala, Al-Hadiid, Al-Hasyr, As-Shaff,
Al-Jumu’ah dan At-Thaghabun.

2. Pembukaan dengan huruf yang terputus-putus (Al-Ahruf Al-Muqatha’ah),


pembukaan dengan huruf ini terdapat pada 29 surah dengan memakai 14
huruf tanpa diulang yakni: Alif, ha’, siin, shad, tha’,’ain, qaf, kaf, lam,mim,
nun, ha,dan ya’.
3. Pembukaan dengan panggilan (Al-Istiftah bi Al-Nida’) yang terbagi menjadi tiga
macam yaitu untuk nabi, orang beriman dan manusia pada umumnya, terdapat
dalam 9 surah:
a. Nida’ untuk Nabi dengan term Ya ayyuha an-Nabiiyu pada surat At-Tahrim dan
At-Thalaq.
b. Nida’kepada Nabi dengan term Ya ayyuha al-Muzammil pada surah Al-Muzammil.
c. Nida’ kepada Nabi dengan term Ya ayyuha al-Mudatstsir yang terdapat pada surah
Al-Mudatstsir.
d. Nida’ untuk orang beriman dengan term Ya ayyuha alladiina amanuu pada surah
Al-Ma’idah, Al-Hujurat, dan Al-Mumtahanah.
a. Nida’ untuk manusia secara umum dengan term Ya ayyuha annaasu pada surah
An-Nisa dan Al- Hajj.
4. Pembukaan dengan kalimat-kalimat berita (Al-Istiftah bi Al-Jumlah
Al-Khabariyah),kalimat berita dalam pembukaan surah ada 2 macam
yaitu:
a. Kalimat nomina (Jumlah Al-Ismiyah) terdapat pada 11 surah yaitu:
At-Taubah, An-Nur, Al-Zumar, Muhammad, Al-Fath, Ar-Rahman,
Al-Haqqah, Nuh, Al-Qadr, Al-Qari’ah, dan Al-Kautsar.

b. Kalimat verba (Jumlah Al-Istiftah bi Al-Qasam Fi’liyah) terdapat


pada 12 surah yaitu: Al-Anfal, An-Nahl, Al-Qamar, Al-Mu’minun,
Al-Anbiya’, Al-Mujadalah, Al-Ma’arij, Al-Qiyamah, Al-Balad,
‘Abasa, Al-Bayyinah, dan At-Takatsur.
5. Pembukaan dengan sumpah (Al-Istiftah bi Al-Qasam), Sumpah yang di-
gunakan dalam pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 3 macam dan
terdapat dalam 15 surah.
6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftah bi Al-Syarat) syarat-syarat yang di-
gunakan dalam pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 2 macam dan di-
gunakan dalam 7 surah yakni surah At-Takwir, Al-Infithar, Al-Insyiqaq,
Al-Waqi’ah, Al-Munafiqun, Al-Zalzalah, dan An-Nashr.
7. Pembukaan dengan kata kerja perintah (Al-Istiftah bi Al-Amr)berdasarkan
penelitian para ahli ada sekitar 6 kata kerja perintah yang menjadi pem-
bukaan surah-surah Al-Qur’an yaitu surah Al-‘Alaq, Al- Jin,Al-Kafiiruun,
Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
8. Pembukaan dengan kata kerja perintah (Al-Istifham bi Al-Istifham) ada 2
bentuk pertanyaan:

 Pertanyaan positif, yaitu pertanyaan dengan kalimat positif, yang digunakan


pada 4 surah yaitu: surah Ad-Dahr, An-Naba’,Al-Ghasyiyah, dan Al-Ma’un.
 Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan dengan kalimat negatif yang digunakan
pada 2 surah yaitu surah Al-Insyirah dan Al-Fiil.

9. Pembukaan dengan do’a (Al-Istiftah bi Al-Du’a) yang terdapat pada 3 surah,


yaitu Al-Muthaffiifin, Al-Humazah, dan Al-Lahab.

10. Pembukaan dengan alasan (Al-Istiftah bi Al-Ta’lil),pembukaan dengan alasan


ini hanya terdapat pada surat Al-Quraisy.
Khawatim As-Suwar
Khawatim As-Suwar secara umum di pandang sebagai penutup surat, macam-macamnya
sebagai berikut:
a. Penutup surat dengan do’a. Do’a ini menjadi penutupan dari 4 surat, yaitu Al-Baqarah,
Al-Mukminun, Nuh, dan Al-Falaq.
b. Penutupan dengan wasiat. Penutupan dengan wasiat ini ada dalam 7 surat, yaitu
Ar-Rum, Ad-Dukhan, As-Shaff, Al-A’la, Al-Fajr, Ad-Dhuha, dan Al-‘Ashr.
c. Penutupan dengan perintah/masalah taqwa. Penutupan ini ada dalam 3 surat, yaitu
Ali Imran, An-Nahl, dan Al-Qomar.
d. Penutupan dengan keterangan soal faraidh, hanya ada dalam satu surat saja yakni
An-Nisa’.
e. Penutupan dengan Ta’dhim kepada Allah SWT. banyak sekali surat-surat yang ditutup
dengan ta’dhim, yaitu ada 18 surat sebagai berikut: Al-Maidah, Al-Anfal, Al-Anbiya’,
An-Nur, Luqman, Fathir, Fusshilat, Al-Hujurat, Al-Hadid, Al-Hasyr, Al-Jumu’ah, Al-
Munafiqun, At-Taghabun, At-Thalaq, Al-Jinn, Al-Muddatsir, Al-Qiyamah, dan At-Tin.
f. Penutupan dengan anjuran ibadah dan tasbih. Anjuran bertasbih menjadi
akhiran dari 6 surat, yaitu: Al-A’raf, Hud, Al-Hijr, Ath-Thur, An-Najm,
dan Al-‘Alaq.
g. Penutupan dengan hiburan bagi Nabi Muhammad SAW.Nabi dihibur
Allah di akhir 4 surat,yaitu surat Yunus, Az-Zukhruf, Al-Kautsar,dan
Al-Kafirun.
h. Penutupan dengan sifat-sifat Al-Quran. Sifat-sifat Al-quran ini dipakai
sebagai penutupan 4 surat, yaitu surat Yusuf, Shaad, Al-Qalam, dan Al-
Buruj.
i. Penutupan dengan bantahan hanya terdapat dalam 1 surat yakni Ar-Ra’d.
j. Penutupan dengan ketauhidan, penutupan dengan ketauhidan ini terdapat
di khiran 7 surat, yaitu At-Taubah, Ibrahim, Al-Kahfi,Al-Qashash,Al-Lail,
Al-Insyirah, dan Al-Ikhlas.
k. Penutupan dengan tahmid/pujian, terdapat di akhir 10 surat Al-quran,yaitu Al-Isra, An-
Naml, Yasin, As-Shaffat, Az-Zumar, Al-Jaatsiyah, Ar-Rahman, Al-Waqi’ah, Al-Haaqqah,
dan An-Nashr.
l. Penutupan dengan kisah, kisah yang menjadi penutup 4 surat Al-qur’an yaitu surat
Maryam, At-Tahrim, ‘Abasa, dan Al-Fiil.
m. Penutupan dengan anjuran jihad hanya terdapat di akhir satu surat yakni Al-Hajj.
n. Penutupan dengan perincian maksud. Ada 7 surat yang diberi penutupan berupa perinci-
an terhadap maksud ayat yang sebelumnya yaitu Al-Fatihah, Asy-Syura, At-Takwir, Al-
Qadr, Al-Qari’ah, Al-Quraisy, dan An-Nas.
o. Penutupan dengan pertanyaan, ada di akhir 2 surat yakni Al-Mulk dan Al-Mursalat.
p. Penutupan dengan keterangan hari kiamat, ini dijadikan penutup bagi 4 surat yaitu: Al-
Ma’arij, An-Naba’, An-Nazi’at, dan Al-Infithar.
q. Penutupan dengan peringatan. Ada 7 surat yang ditutup dengan peringatan, yaitu surat
Thaha, Asy-Syu’ara, As-Sajadah, Saba’, Qaaf, Al-Mumtahanah dan At-Takatsur.
Hikmah Fawatih As-Suwar Wakhawatimuha

Adapun hikmah dari Fawatih As-Suwar dengan sumpah ini yaitu :

oPertama, agar manusia meneladani sikap bertanggung jawab, ber-


bicara harus benar dan jujur dan berani berbicara untuk menegakkan
keadilan.
oKedua, agar dalam bersumpah manusia harus senantiasa memakai
nama-nama Allah bukan selain-Nya.
oKetiga, digunakannya beberapa benda sebagai sumpah Allah dima
ksudkan agar benda-benda itu diperhatikan manusia dalam rangka
mendekatkan diri keapda Allah, karena pada dasarnya, benda-benda
itu ciptaan Allah.
Pendapat Para Ulama Tentang
Makna Huruf Muqatha’ah
Huruf Muqatha’ah adalah huruf-huruf terpisah yang berfungsi sebagai Fawa-
tih As-Suwar (Pembuka Surat). Dalam kitab Tafsir al-Mizan karya Thaba’tabai
disebutkan bahwa ada 10 perbedaan pendapat ulama’ kontemporer dan klasik
dalam menafsiri huruf Al-Muqatha’ah:
1. Huruf Al-Muqatha’ah termasuk ayat mutasyabihat yang hanya diketahui
oleh Allah semata.
2. Huruf Al-Muqatha’ah termasuk nama-nama Al-Qur’an.
3. Huruf Al-Muqatha’ah menunjukkan nama nama Allah SWT.
4. Huruf Al-Muqatha’ah menunjukkan nama Allah yang terpotong, jika
manusia menyusunnya maka akan menjadi rangkaian nama Allah yang
Agung.
5. Huruf Al-Muqatha’ah termasuk huruf sumpah Allah dengan
huruf-huruf karena sesungguhnya Al-Qur’an adalah kalam
Allah yang mulia, pokok bahasa umat-umat dan tidak ada
yang menandinginya.
6. Huruf Al-Muqatha’ah termasuk isyarah usia, masa, musibah,
sebuah kaum.
7. Menunjukkan tentang isyarah ketetapan sebuah ummah yang
menunjukkan hitungan jumlah.
8. Huruf ini mengandung maksud untuk tidak memerlukan me-
yebut huruf-huruf yang lain,atau bisa dikatakan efisiensi atau
menghemat kata, misal ketika menyebut alif-ba’ maka yang
dimaksud adalah keseluruhan huruf.
9. Huruf Al-Muqatha’ah dimaksudkan untuk menarik perhatian
kaum musyrik dan kafir karena selama itu mereka tidak meng
hiraukan dan tidak mendengarkan Al-Qur’an, maka Allah me-
nurunkan huruf-huruf ini agar mereka berfikir dan mendengar
kan.
10. Huruf Al-Muqatha’ah dimaksudkan untuk melemahkan ang-
gapan kaum musyrik dan kafir bahwa huruf-huruf ini diulang-
ulang untuk memperjelas dalam hujjah.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai