Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan
Dosen Pengampu : Bapak Muhammad Mustofa, M. Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 13
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebijakan Penelitian” ini. Sholawat
beserta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita semua dari alam kejahilia ke alam yang terang benderang
yang disinari oleh ilmu pengetahuan, iman dan islam.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebijakan Penelitian” ini. Kami sadar,
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tatanan kehidupan manusia semakin melaju dengan pesatnya seiring dengan
perkembangan zaman dan era globalisasi saat ini. Tatanan kehidupan modern
memungkinkan munculnya berbagai konsep penelitian yang bersinergi dengan
berbagai gejala kehidupan modern tersebut dengan serasi. Penelitian yang dilakukan
dapat bermacam-macam sesuai dengan keinginan dari para peneliti yang akan
melakukan penelitian. Salah satunya adalah penelitian kebijakan yang dapat disebut
sebagai penelitian ilmiah karena didukung dari berbagai teori yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian, Urgensi dan Fokus Penelitian Kebijakan?
2. Bagaimana Karakteristik dan Metode Penelitian Kebijakan?
3. Bagaimana Format Penelitian Kebijakan?
4. Bagaimana Contoh Kerangka Isi Penelitian Kebijakan?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami Pengertian, Urgensi dan Fokus Penelitian Kebijakan?
2. Memahami Karakteristik dan Metode Penelitian Kebijakan?
3. Memahami Format Penelitian Kebijakan?
4. Megamati Contoh Kerangka Isi Penelitian Kebijakan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kebijakan merupakan terjemahan dari kata policy yang berasal dari bahasa
Inggris. Kata policy diartikan sebagai sebuah rencana kegiatan atau pernyataan
mengenai tujuan-tujuan, yang diajukan atau diadopsi oleh suatu pemerintahan,
partai politik, dan lain-lain. Kebijakan juga diartikan sebagai pernyataan-pernyataan
mengenai kontrak penjaminan atau pernyataan tertulis. Dengan demikian,kebijakan
merupakan suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-
cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan
tertentu.
1
Bob Susanto, “Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli,” diakses 10 Desember 2021,
http://www.seputarpengetahuan.com/2014/12/8-pengertian-penelitian-menurutpara.html.
2
hasil penelitian, namun hingga mana hasil penelitian punya aplikabilitas atau
kemamputerapan dalam rangka memecahkan masalah sosial.2
2
HAR Tilaar dan Riant Nugroho, Kebijakan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016). Hal. 241.
3
Sudarman Danim, Pengantar Studi Penelitian Kebijakan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005). Hal. 23.
4
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2009).
3
B. Urgensi Dan Fokus Penelitian Kebijakan
Para perumus kebijakan merumuskan kebijakan atas dasar prioritas yang paling
urgen, khususnya yang berkenaan dengan pemecahan masalah sosial atau pun
masalah publik. Semakin kompleks dan luas tugas-tugas keorganisasiannya, maka
semakin banyak pula masalah yang dihadapi, sehingga tidak dapat dipecahkan
sendiri tanpa pendapat atau informasi yang memadai, baik kuantitatif maupun
kualitatif.
5
Nehru Meha, “Studi Penelitian Kebijakan,” diakses 10 Desember 2021, http://mehas3paudunj2010.
blogspot.co.id/2011/01/studi-penelitian-kebijakan.html.
4
instrumen-instrumen teknisnya.
c. Policy research harus menghasilkan kebijakan publik.6
Penelitian kebijakan memiliki sifat yang sangat khas. Kekhasan penelitian ini
terletak pada fokusnya. Sudarwan Danim7 menjelaskan fokus penelitian kebijakan
secara umum adalah: berorientasi kepada tindakan untuk memecahkan masalah
sosial yang unik, yang jika tidak dipecahkan akan memberi efek negatif yang
sangat luas. Tidak ada ukuran pasti mengenai luas atau sempitnya suatu masalah
sosial. Sebagai contoh tentang analisis kebijakan yaitu, rendahnya kualitas
pendidikan dapat dipersepsi dari banyak sisi yang menyebabkan rendahnya kualitas
itu, seperti: Kualitas guru, Kualitas proses belajar mengajar, Kualitas kurikulum,
Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan serta sumber belajar, Kualitas raw
input lembaga pendidikan, Kondisi lingkungan sosial budaya dan ekonomi. Nehru
Meha menyebutkan kekhasan penelitian kebijakan antara lain adalah rendahnya
ketertiban ilmiah akibat kuatnya pengaruh lingkungan sosio-politik (sociopolitical
environtment) dan kemauan pembuat kebijakan (user) hasil penelitian, serta lebih
menekankan kepada sintesis terfokus dan data sekunder. Arah penelitian kebijakan,
diwarnai oleh political will pembuat kebijakan. Sehingga pengaruh lingkungan
sosio-politik mewarnai proses perumusan hasil penelitian kebijakan sangat
ditentukan oleh budaya politik suatu negara.
6
Sun Un, “Penelitian Kebijakan,” diakses Juni 6, 2018, http://ilmumetodepenelitian.blogspot.com
/2009/11/penelitian-kebijakan.html,.
7
Danim, Op. Cit., hal.
5
Oleh karena penelitian kebijakan berorientasi kepada fokus, maka pengkajian
atau penelitian mengenai rendahnya kualitas pendidikan, misalnya, akan
dititikberatkan kepada fokus mana kualitas guru, kualitas proses belajar mengajar
dan sebagainya. Jika penelitian kebijakan difokuskan kepada kualitas proses belajar
mengajar, misalnya, maka fokus kajian dapat menyangkut masalah yang luas,
seperti: Intensitas proses belajar siswa di kelas, Intensitas proses belajar siswa di
luar kelas, Kualitas guru dalam mengajar, Kualitas interaksi guru dengan siswa,
Kualitas jaringan-jaringan belajar, Kualitas menu sajian dalam proses belajar
mengajar, Kualitas kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung kegiatan inti di
lembaga pendidikan.8
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa fokus penelitian kebijakan pada
dasarnya adalah beorientasi pada solusi dari permasalahan yang muncul akibat
diterapkannya sebuah kebijakan.
8
Ibid.,
6
sarana kesehatan dan olahraga serta sarana ibadah, Tempat hunian guru dari
luar daerah. Fokus multidimensional ini sangat bermanfaat bagi pengkajian
terhadap masalah yang kompleks. Artinya, masalah-masalah sosial yang
kompleks itu dipersepsi dari banyak sisi.
7
d. Berorientasi kepada pemakai hasil studi
Penelitian kebijakan dimaksudkan untuk merespon kebutuhan calon
pemakai hasil studi. Karakteristik kritis penelitian kebijakan adalah
mengidentifikasi dan mengenal calon pemakai hasil studi (study user), hal ini
merupakan fase tersendiri dalam keseluruhan proses kerja penelitian kebijakan.
Pemakai hasil studi kebijakan banyak dan bervariasi, bisa dalam bentuk
individu/kelompok dan bisa juga dalam bentuk lembaga/organisasi. Oleh karena
itu, beberapa hal yang harus di identifikasi atau dikenal oleh peneliti kebijakan
berkenaan dengan study user adalah :
1. Status lembaga pemakai,
2. Peran yang ditampilkan oleh lembaga pemakai,
3. Harapan-harapan lembaga pemakai mengenai hasil akhir studi (biasanya
diketahui melalui diskusi awal untuk merumuskan masalah penelitian,
4. Karektiristik individu/kelompok pemakai, kepribadian dan asumsi-asumsi
individu/kelompok pemakai, disposisi kebutuhan individu/kelompok
pemakai,
5. Masyaratkan kerja sama.9
9
“Karakteristik Studi Penelitian Kebijakan,” diakses 10 Desember 2021, http://dokumen.tips/docum
ents/ karakteristik-studi-penelitian-kebijakan.html.
8
masalah sosial lokal yang bersifat khas. Pendekatan harus dirancang secara baik,
rekomendasi yang dibuat harus dianalisis ulang untuk kemungkinan dimodifikasi,
hasil penelitian harus dikomunukasikan secara tepat. Dan dapat dinyatakan bahwa
nilai special karakteristik penelitian kebijakan adalah pada penekanan-penekanan
khusus dari masing-masing karakteristik tersebut serta kepaduannya.
10
Ibid., hal. 175-201
9
pemahaman mengenai perbedaan antara data primer dengan data sekunder
dapat dijelaskan, bahwa setiap data yang bukan diperoleh dari sumber utamanya
disebut dengan data sekunder.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa metode analisis data
sekunder hanya mungkin dilakukan jika data dasar yang diinginkan diperoleh
secara mencukupi. Apabila tidak mencukupi maka perlu membangun data dasar
baru (new database) yang diseleksi dari kombinasi data dasar yang berbeda.
Jika data dasar tidak tersedia, peneliti harus memakai metode lain.
c. Eksperimen lapangan
Eksperimen lapangan yaitu suatu metode megumpulkan data primer dengan
jalan melakukan eksperimen lapangan. Metode eksperimen lapangan diartikan
juga sebagai field experiments and quasi-experiments investigate the effect or
change as a result of policy implementation. Because experimental approaches
attempt to explain existing educational conditions, the result may not be useful
in projecting into the future. Policy conditions may be so dynamic that the
result are confined to that particular period of implementation.
e. Metode kualitatif
Metode kualitatif yaitu penelitian dengan ciri menggunakan setting alami,
bersifat deskriptif, menekankan kepada proses, menggunakan pendekatan
induktif, dan memberikan perhatian kepada makna.
10
dimana individu dicari secara terseleksi dalam kelompok dan diarahkan kepada
diskusi yang terfokuskan pada topik pra spesifik. Kelompok semacam ini sangat
baik untuk membangun isu dan menjejaki faktor-faktor potensial sebagai
penyebab suatu peristiwa.
Aplikasi metode kualitatif dalam penelitian kebijakan dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1) Merumuskan masalah sebagai fokus studi penelitian kebijakan.
2) Mengumpulkan data lapangan.
3) Menganalisis data.
4) Merumuskan hasil studi.
5) Menyusun rekomendaasi untuk pembuatan kebijakan.
d. Metode survei
Metode survei yaitu metode untuk mengumpulkan data primer baik secara
sensus maupun sampling. Secara umum aplikasi metode survai dalam penelitian
kebijakan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1) Perencanaan dan perancangan survai.
2) Memilih subjek.
3) Menyusun instrument.
4) Menentukan prosedur pengumpulan data.
5) Melatih pewawancara atau pengumpul data.
6) Pengumpulan data.
7) Pengolahan dan analisis data.
8) Penyusunan laporan dan rekomendasi hasil peneltian untuk pembuatan
kebijakan.
e. Penelitian kasus
Penelitian kasus yaitu penelitian yang dilakukan secara mendalam terhadap unit
sosial tertentu dengan metode penelitian yang cepat, baiya efisien, dan ada
ruang yang memungkinkan bagi analisis impresionistik dari sebuah situasi.
11
Penelitian kasus atau studi kasus seringkali digunakan dalam metode penelitian
kebijakan sebagai studi yang cepat, biaya efisien dan ada ruang yang
memungkinkan untuk mendalami sebuah situasi. Beberapa langkah-langkah
studi kasus dalam konteks penelitian kebijakan adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan tujuan penelitian yang ingin dicapai
2) Menentukan atau merancang pendekatan yang akan digunakan.
3) Mengumpulkan data yang relevan.
4) Menganalisis data.
5) Membuat laporan dan rekomendasi hasil penelitian.
12
h. Analisis kombinasi,
Analisis kombinasi yaitu kombinasi antara analisis biaya-keuntungan dan
efektivitas biaya Kombinasi analisis biaya keuntungan dengan analisis
keefektifan biaya dipandang cocok bagi usaha untuk merumuskan kebijakan,
mengingat pada kedua analisis tersebut dimensi biaya dinilai dari variable
sejenis. Ada tiga jenis variable biaya dalam analisis kombinasi, yaitu:
1) Biaya-biaya langsung, seperti untuk keperluan personalia dan fasilitas fisik.
2) Biaya-biaya tidak langsung.
3) Biaya-biaya oportunitas, seperti apa yang akan dicapai jika sumber-sumber
digunakan secara berbeda.
Menganalisi biaya dari sudut keefektifanya relatif mudah dilakukan, namun
untuk menganalisis variasi biaya yang muncul sebagai dampak kebijakan itu
tidak jarang sangat sulit. Disinilah diperlukannya peranan para peneliti dari
sebuah kebijakan melalui penelitian kebijakan.
13
empiris dan lemah ketertiban ilmiahnya, sama-sama berpijak pada acuan
teoretis yang tajam. Sebagai salah satu metode dalam penelitian kebijakan,
penelitian tindakan harus diakhiri dengan rekomendasi yang aplikatif bagi
pembuat kebijakan untuk memecahkan masalah sosial.
j. Penelitian grounded
Penelitian grounded yaitu proses pencariandata sebanyak-banyaknya tanpa
berbekal hipotessis, dengan tujuan mendeskripsikan peristiwa dan
memformulasikan penjelasan perihal munculnya peristiwa itu atas dasar
observasi.
14
F. Contoh Kerangka Isi Penelitian Kebijakan
Garis besar isi penelitian kebijakan dan contoh aplikasinya dapat disimak pada
paparan berikut ini.
1. Judul Penelitian
Judul penelitian dirumuskan dengan singkat dan jelas, menncerminkan
permasalahan kebijakan yang akan diteleti dan rekomendasi yang akan
dihasilkan.
2. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah. Bagian ini menguraikan latar belakang kasus
aktual, konseptual ideologik, isu-isu kebijakan yang menunjukkan adanya
permasalahan kebijakan. Kriteria permasalahan kebijakan yang paling
menonjol adalah adanya keinginan masyarakat untuk mencari alternatif baru
yang dapat meningkatkan atau memperbaiki kebijakan yang sedang
diimplementasikan.
b. Rumusan Masalah. Permasalahan penelitian kebijakan dirumuskan untuk
menghasilkan rekomendasi yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan
15
demi tercapainya tujuan kebijakan.
c. Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian kebijakan menggambarkan berbagai
alternatif rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan dan layak untuk
memecahkan permasalahan kebijakan tertentu. Tujuan penelitian ditulis
secara konsisten dengan rumusan masalah penelitian.
d. Manfaat Penelitian. Oleh karena penelitian kebijakan berorientasi pada
pencairan alternatif rekomendasi kebijakan, maka perumusan manfaat
penelitian harus dapat menunjukkan sasaran strategik yang akan
memanfaatkan hasil penelitian tersebut. Sasaran strategik pengguna hasil
evaluasi kebijakan terdiri dari: perancang, penentu (decision making),
pelaksana dan sasaran kebijakan.
e. Ruang Lingkup. Ruang lingkup ditulis mengacu kepada Rencana Strategis
Pendidikan Nasional 2010-2014 yang sedang berlaku. Ruang lingkup
Rencana Strategis Kemendiknas 2010-2014 meliputi:
1) Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia
industri;
2) Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah perbatasan, tertinggal
dan bencana;
3) Koordinasi antar Kementerian/Lembaga serta pusat dan daerah;
4) Reformasi birokrasi;
5) Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal (PNFI);
6) Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha;
7) Rasionalisasi pendanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat;
8) Penyediaan buku teks murah;
9) Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK);
10) Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan;
11) Pengembangan metodologi pendidikan yang membangun manusia
berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha;
12) Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia dan karakter bangsa;
13) Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawasan sekolah;
14) Peningkatan mutu LPTK dan lulusannya;
15) Sertifikasi dan kualifikasi guru
3. Kajian Pustaka
Kajian pustaka diperlukan untuk: (a) mempertajam permasalahan
16
kebijakan, (b) mendasari pengembangan strategi dan rancangan penelitiannya,
(c) mendasari penyusunan instrumen dan penafsiran makna dari data yang akan
diperoleh, dan (d) mendasari analisis dan perumusan alternatif kebijakan.
4. Metode Penelitian
Metode penelitian kebijakan bertujuan menghasilkan saran alternatif
rekomendasi kebijakan. Penetapan metode disesuaikan dengan hasil yang ingin
dicapai. Komponen penting dalam usulan penelitian kebijakan sebagai berikut:
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian kebijakan pada umumnya menggunakan berbagai pendekatan
penelitian seperti deskriptif eksploratoris, eksplanatoris, analisis dokumen
dan evaluative. Pendekatan penelitian yang dipilih tergantung pada peran
penelitian dalam proses pengembangan kebijakan, jumlah sampel yang
akan diteliti dan jenis data yang dikumpulkan. Jika sampel penelitian
banyak (>100) maka pendekatan penelitian survei tepat untuk digunakan.
Jika penelitian hanya bekerja dengan data sekunder dan dokumen maka
jenis penelitian analisis dokumen tepat untuk dipilih.
b. Populasi dan Sampling
Pada bagian ini perlu disebutkan secara eksplisit populasi sasaran
penelitian dan teknik penentuan sampelnya. Hasil penelitian yang akan
digeneralisasikan menuntut teknik pengambilan sampel secara acak, bisa
menggunakan stratified atau cluster sampling. Apabila penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif, maka subjek yang menjadi sumber
data penelitian perlu disebutkan siapa saja. Pertimbangan yang diambil
untuk menetapkan sumber data /subjek penelitian juga perlu dijelaskan
alasannya.
17
c. Metode Pengumpulan Data
Data penelitian kebijakan dapat berasal dari berbagai sumber data dan tidak
tertutup kemungkinan suatu penelitian kebijakan menggunakan berbagai
metode dan alat pengumpulan data. Dalam penelitian kebijakan harus jelas
data yang diperlukan, sumber data, metode serta alat pengumpulan datanya.
Keterkaitan antara jenis data satu dengan lainnya dapat ditata dalam suatu
kerangka sistemik yang diturunkan berdasarkan kajian teoretik. Mengenai
alat pengumpulan data dalam penelitian kebijakan, harus dapat menjamin
bahwa informasi yang dihasilkan sahih dan handal, sehingga dapat menjadi
dasar untuk perumusan alternatif rekomendasi kebijakan. Triangulasi antar
metode dilakukan untuk memenuhi kualitas yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Jika sumber data dan metode pengumpulan data yang digunakan bervariasi,
peneliti dapat menuliskannya dalam bentuk matriks. Dalam matriks ditulis
sumber data, jumlah sumber data, jenis data/informasi yang dikumpulkan
dan metode pengumpulan data yang digunakan.
f. Analisis Data
Penelitian kebijakan memuat rencana analisis data secara rinci, sesuai
dengan tujuan dan fokus permasalahannya. Pada umumnya analisis data
dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis data deskriptif
kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi,
diagram dan persentase. Analisis data deskriptif kualitatif dilaporkan
berdasarkan kelompok data dan sesuai dengan urutan rumusan masalahnya.
18
fakta yang ditemukan dengan standar terbaik yang diperlukan untuk
mengimplementasikan kebijakan. Rekomendasi kebijakan dapat berisi alternatif
untuk memperbaiki kebijakan, melanjutkan atau bahkan menghentikan
kebijakan yang tidak layak diimplementasikan. Rumusan alternatif rekomendasi
kebijakan harus disampaikan dengan kata-kata yang operasional dapat
ditindaklanjuti oleh pejabat yang berwenang mengambil keputusan kebijakan.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun sesuai dengan bahan acuan yang dipakai dalam
penyusunan usulan penelitian, baik yang mengenai substansi isi maupun
metodologi penelitiannya.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelitian kebijakan adalah termasuk ke dalam kelompok penelitian terapan atau
didalam lingkup penelitian sosial yang dalam aplikasinya mengikuti prosedur
umum penelitian yang berlaku, disertai dengan sifat spesifiknya. Secara
sederhana penelitian kebijakan dapat didefinisikan sebagai kegiatan penelitian
yang dilakukan untuk mendukung kebijakan.
2. Urgensi dari penelitian kebijakan ini berkenaan dengan pemecahan masalah
sosial atau pun masalah publik. Semakin kompleks dan luas tugas-tugas
keorganisasiannya, maka semakin banyak pula masalah yang dihadapi, sehingga
tidak dapat dipecahkan sendiri tanpa pendapat atau informasi yang memadai,
baik kuantitatif maupun kualitatif.
3. Karakteristik Penelitian Kebijakan adalah fokus penelitian bersifat
multidimensional atau banyak dimensi, orientasi penelitian bersifat empiris-
induktif, berfokus pada variabel-variabel lunak, berorientasi kepada pemakai
hasil studi.
4. Metode penelitian kebijakan dalam penelitian kebijakan yaitu; sintesis terfokus,
analisis data sekunder, eksperimen lapangan, metode kualitatif, metode survei,
penelitian kasus, analisis biaya keuntungan, analisis keefektifan biaya, analisis
kombinasi, penelitian tindakan, penelitian grounded.
5. Kerangka Isi Penelitian Kebijakan. Garis besar isi penelitian kebijakan dan
contoh aplikasinya dapat disimak pada paparan berikut ini. Judul penelitian,
pendahuluan (latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, ruang lingkup), kajian pustaka, metode penelitian, hasil
penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi, daftar pustaka.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bermafaat dan menambah referensi
pengetahuan kita. Terimakasih.
20
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarman. 2005. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tilaar, HAR, dan Riant Nugroho. 2016. Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
21