KELAS PBA A
PENDAHULUAN
1
Wa Muna , Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Suksees Offset,2011).hlm:
135-136
2
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. (malang: Misykat, 2012), hlm. 109
PEMBAHASAN
3
Abdullah al-Ghali dan Abdul Hamid Abdullah, Menyusun Buku Ajar Bahasa
Arab.(Padang:Akademia Permata,2012).hlm:23.
Dalam teknik ini, pembelajaran tidak dimulai dengan pengenalan nama huruf,
tapi langsung pada bunyi. Ada dua cara yang lazim digunakan , yaitu cara sintesis
(merangkai) dan cara analitis (mengupas). Yang pertama berangkat dari bagian-
bagian (suku kata dalam bahasa Indonesia atau bunyi huruf syakal dalam bahsa
Arab ) menuju keutuhan (kata) , sedangkan yang kedua berangkat dari keutuhan
(kata) menuju bagian-bagian.
ض ر ب ﺿﺮب ب-ر-ض
2. Metode Analisis
Metode ini dalam pembelajaran bunyi huruf Arab dimulai dengan kata,
kemudian dilanjutkan menjadi bunyi huruf-huruf. Atau dimulai dari kata,
kemudian dilanjutkan menjadi kata-kata dan kata-kata itu dipisah-pisah lagi
menjadi huruf-huruf. Contoh :
Metode analisis ini biasanya dimulai dengan penyajian kata yang telah dikenal
oleh sisiwa atau untuk bhasa asing dengan bantuan gambar.
4
Ibid.,hlm:20-22
ف-ر-ح ﻓﺮ ح
رحف رحف
ﻓﺮ ح ح-ر-ف
حرف فرح
ح-ر-ف ﻓﺮ ح
Dimulai dari yang utuh (satu kesatuan) lalu dianalisis menjadi bagian-bagian
kemudian kembali menjadi utuh (satu kesatuan) lagi. Yang kedua dimulai
daribagian-bagian kemudian digabung (berangkai) menjadi satu kesatuan
kemudian kembali ke bagian-bagian lagi. 5
Kosa kata merupakan salah satu unsur bahasa yang harus di kuasai oleh
pembelajar bahasa asing untuk dapat memperoleh kemahiran berkomuikasi
dengan bahasa tersebut.
Makna sebuah kata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makna denotatif
(ashli) dan makna konotatif (idhai). Makna denotatif adalah makna yang terdapat
dalam kamus. Ada dua macam makna denotatif yaitu makna hakiki dan makna
kiasan. Kata al-Umm makna hakikinya “ibu yang melahirkan”. Sedangkan kata al-
Umm dalam “umul al-kitab” mengandung makna kiasan. Makna denotatif juga
bisa didekatkan antara makna asal dan makna istilah kata al-Hatif, makna asalnya
adalah “orang yang berbisik”, sedang makna istilahnya adalah “telepon”.
5
Wa Muna .op.cit.,hlm: 135-136
Dari segi fungsi, kosa kata dibedakan menjadi dua: mufrodat mu’jamiyah
dan mufrodat wazhifiyah. Yang pertama adalah kosa kata yang mempunyai makna
dalam kamus seperti bayt, qalam, sayyarah (rumah, pena, mobil). Sedangkan
yang kedua adalah kosa kata yang mengemban suatu fungsi, misalnya huruf al-
jar, asma, al-maushul, dhomir, dan sejenisnya.
6
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. (malang: Misykat, 2012), hlm. 126-
127
a) Konteks (al-siyaq)
Kata-kata bisa juga dijelaskan dengan cara menempatkannya
pada konteks kalimat yang tepat. Konteks tersebut dapat
mengungkap makna yang terkandung pada kata-kata tersebut.
Seperti dalam menjelaskan kata-kata : ﺣﻠﻢ, ﻛﺮﯾﻢ,ﺻﺒﺮ
b) Definisi (ta’rif)
Definisi bisa juga digunakan sebagai cara untuk menjelaskan
suatu kata, seperti kata “ “ ﺣﻮتdijelaskan sebagai binatang yang
paling besar dan hidup di laut. “ “ طﯿﺮdijelaskan sebagai hewan
yang mempunyai sayap dua yang digunakan untuk terbang.
7
Ibid., hlm: 128-132
8
Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelaran Bahasa Arab.( bandung: Zein Al- Bayân, 2008) hlm:
85-87
9
Ahmad Fuad Efendy, op.cit.,hlm: 132-133
2. Guru menulis kata-kata pada papan tulis dengan tulisan yang jelas dan
sempurna.
3. Guru menjelaskan makna kata dengan cara yang dia anggap cocok.
4. Guru menggunakan kata pada sebuah kalimat atau lebih untuk memberikan
kejelasan fungsi kata tersebut pada struktur kalimat.
5. Para pembelajar mengulangi salah satu kalimat yang mengandung kata tertentu
secara bersama-sama, kemudian per kelompok, dan kemudian secara
perorangan.
6. Guru mengarahkan perhatian para pembelajar untuk mencoba cara menulis kata
apabila mengandung kesulitan dalam penulisannya.
7. Guru menulis makna kata pada papan tulis, sebagaimana dia menulis kalimat
yang menjelaskan penggunaan suatu kata.
10
Fuad Efendy,op.cit., hlm:129-134
11
Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelaran Bahasa Arab.( bandung: Zein Al- Bayân, 2008) hlm:
95
Metode pembelajran bunyi yaitu ada dua cara sintesis (merangkai) dan cara
analitis (mengupas). Yang pertama berangkat dari bagian-bagian (suku kata dalam
bahasa Indonesia atau bunyi huruf syakal dalam bahsa Arab ) menuju keutuhan
(kata) , sedangkan yang kedua ber angkat dari keutuhan (kata) menuju bagian-
bagian.
Al-Ghali, Abdullah dan Abdullah, Abdul Hamid. 2012. Menyusun Buku Ajar
Misykat .
Offset.
Al- Bayân.