Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Metode Langsung/Direct Method (‫)الّطريقة المباشرة‬

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“Metode Pengajaran Bahasa Arab”

Dosen pengampu : Dr. Nana Jumhana, M.Ag

Disusun oleh Kelompok 3

Siti Mela Ismawati 171220009


Fitra Aini 171220010
Desi Herani 171220013
Siti Mabruroh 171220019
Risti Zaenal 171220032

FAKULTAS TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA-A V)

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN 2018-2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda kita, yakni Rasulullah
SAW. Sebagai panutan umat, pembawa wahyu illahi dan ajakan yang hak kepada
keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya, hingga akhir zaman.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang bersangkutan
karena telah memberikan waktu untuk menyelesaikan makalah ini, dan dengan limpahan
rahmat dan karunia Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah
Metode Pengajaran Bahasa Arab yang berjudul Thariqah Mubasyarah / Direct Method untuk
memenuhi tugas mata kuliah MPBA.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan
dan kekurangan dalam penulisan maupun penguasaan materi. Kami sangat berharap kepada
seluruh pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kemajuan berfikir
untuk penulis, agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih baik lagi .

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita. Aamiin.

Serang , 17 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Thariqah Mubasyarah .......................................................................... 3

B. Tujuan dan Proses Pembelajaran Thariqah Mubasyarah ....................................... 3

C. Karakteristik Thariqah Mubasyarah ...................................................................... 5

D. Langkah-Langkah Penyajian Thariqah Mubasyarah ............................................ 5

E. Kelebihan dan Kekurangan Thariqah Mubasyarah ............................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu proses pembelajaran sangat diperlukan unsur-unsur pembelajaran,
diantaranya adalah peserta didik, guru, metode pembelajaran dan materi pembelajaran.
Unsur-unsur tersebut sangat berperan dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Pun halnya
dengan metode pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran yang ideal akan
memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Terdapat berbagai
macam metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran bahasa asing, terkhusus
pembelajaran Bahasa Arab. Diantaranya yaitu metode tata bahasa dan terjemah (thariqah
qawa’id wa tarjamah), metode langsung (thariqah mubasyarah), metode audio lingual
(thariqah sam’iyyah syafawiyah), metode membaca (thariqah qira’ah) dan lain-lain.
Munculnya Thariqah Mubasyarah didasari pada asumsi bahwa bahasa adalah
sesuatu yang hidup. Oleh karena itu harus dikomunikasikan dan dilatih terus sebagaimana
anak kecil belajar bahasa. Dengan demikian, metode menempati peranan yang penting
sekali dalam pelaksanaan pembelajaran untuk keberhasilan pencapaian kompetensi yang
dimaksud. Bahkan kedudukan metode dipandang lebih penting dibanding materi
pelajaran itu sendiri.
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang metode langsung
(thariqah mubasyarah / direct method). Metode langsung berbeda dengan metode tata
bahasa terjemah, karena metode ini lebih menekankan unsur kalam yang difungsikan
sebagai alat komunikasi sehari-hari. Metode langsung memposisikan bahasa Arab
selayaknya bahasa ibu yang proses pembelajarannya melalui pembiasaan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Pengertian Thariqah Mubasyarah !


2. Jelaskan Tujuan dan Proses Pembelajaran dari Thariqah Mubasyarah !
3. Jelaskan Karakteristik Thariqah Mubasyarah !
4. Jelaskan Langkah-Langkah Penyajian Thariqah Mubasyarah !
5. Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Thariqah Mubasyarah !

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Pengertian Thariqah Mubasyarah.
2. Menjelaskan Tujuan dan Proses Pembelajaran Thariqah Mubasyarah.
3. Menjelaskan Karakteristik Thariqah Mubasyarah.
4. Menjelaskan Langkah-Langkah Penyajian Thariqah Mubasyarah.
5. Menjelaskan Kelebihan dan Kekurangan Thariqah Mubasyarah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Thariqah Mubasyarah


Metode adalah cara atau teknik yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan
bahan pelajaran agar tujuan dan kompetensi dasar dapat tercapai. 1
Sedang menurut Ahmad Fuad Effendi, metode adalah rencana menyeluruh
penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang dilakukan.2
Jadi, Thariqah Mubasyarah adalah metode pembelajaran Bahasa Arab yang dalam
pelaksanaannya menolak pemakaian bahasa ibu. Jadi dalam menyampaikan materi
pelajaran dengan menggunakan Thariqah Mubasyarah semaksimal mungkin
menghindarkan menerjemahkan arti kosa kata dari Bahasa Arab ke dalam Bahasa
Indonesia.
Dari pengertian lain mengatakan,
‫الطريقة المباشرة وهي طريقة تهدف إلى إكساب التالميذ قدرة علي التفكير في المحادثة أو القراءة أو الكتابة باستعمال‬
‫ وإبعاد عن استعمال اللغة أل ّم في شرح المادة الدراسية ال في‬, ‫اللغة اللمدروسة استعماال مباشرا بين المعلّم و التّلميذ‬
3
.‫التر جمة‬
Metode langsung atau at thariqah al mubasyarah yakni metode yang
memprioritaskan pada keterampilan berbicara.4

B. Tujuan Thariqah Mubasyarah dan Proses Pembelajarannya

‫أحداف الطريقة و مالمحمها‬

.‫إن الهدف األساسي لهذه الطريقة في تعليم العربيةهو تنمية قدرة الدرس على أن يفكر بالعربية و ليس بلغة األولى‬ .1

.‫ هو االتصال بها مع الناس بشكل طبعي عفوي‬،‫ و فقا لهذه الطريقة‬،‫الهدف من تعليم اللغة الثنية‬ .2

.‫ينبغي تعليم اللغة العربية من جخالل العربية ذاتها‬ .3

.‫ و تأجخير الجوانب المكتولة منها‬،‫االهتمام كثيرا باللجوانب الشفهية من اللغة‬ .4

1
Dra. Masyitoh M.Pd. dkk, Strategi Pembelajaran, Dirjen Pendidikan Islam, Departemen Agama RI, 2009) hlm. 41
2
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2005),. hlm.6
3
33 ‫ ص‬, ‫ طرق التعليم اللغة‬, ‫عبد الحليم حنفي‬
4
Radiyah Zaenudin, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, (Cirebon : Pustaka Rihlah
Group, 2005),h.39

3
‫بناء على ذلك‪ ,‬فإن المهارات اللغوية األربع ينبغي أن تقدم لمتعلم اللغة الهدف مرتبة في مراحل زمانية مشابهة لترتيب‬ ‫‪.5‬‬

‫مراحلها لدى األطفال في اكسابهم لغاتهم األصلية‪ ،‬بحيث تبدأ بفهم المسموع فترة كافية‪ ،‬يليه الكالم‪ ،‬ثم القراءة فاكتابة في مرحلة‬
‫متأخرة‪.‬‬

‫‪ .6‬االعتقاد الجازم بأن اللغة الثانية يمكن تغلمها بطريقة طبعية مباشرة مثلها تكتسب اللغة األم من خالل المواقف االجتماعية‬
‫التى يمر بها المتعلم‪.‬‬

‫‪ .7‬ينبغي البدء في دروس العربية كلغة ثانية جوار بين شخصين أو أكثر‪ ،‬و أن يستمل هذا الحوار على المفردات و التراكيب‬
‫اللغوية امرادتعليمها للدرس‪.‬‬

‫‪ .8‬يتعرض الدارس في البدايات األولى لتعلم العربية لمواقف يستمع فيها جمل كاملة ذات معنى واضحة‪ ،‬ودالت يستطيع‬
‫الداريس إدراكها‪،‬‬

‫يتم تعليم النحو العربي بأسلوب غير مباشير من خلجال التعبيرات و الجمل التى يرد ذكرها في الحوار‪.‬‬ ‫‪.9‬‬

‫ال يتعرض الدارس لنص مكتوب بالعربية قبل أن يكون قد ألف مافيه من أصوات و مفردات و تراكيب‪.‬‬ ‫‪10 .‬‬
‫وال يبدأ الدارس في كتابة نص قبل أن يجيد قؤاءاته و فهمهقراءته و فهمه‪.‬‬

‫الترجمة من و إلى العربية أمر ارفضه هذه الطريقة‪.‬‬ ‫‪.11‬‬

‫‪Terjemahan dari dan ke dalam bahasa Arab ditolak dengan metode ini.‬‬

‫إن تنمية المهارات العقلية عند الدراسين مثل القدرة على القيايس‪ ،‬االستقراء‪ ،‬و استنتاج األفكار أمور ال‬ ‫‪.12‬‬
‫تشغل بال هذه الطريقة‪.‬‬

‫‪Pengembangan keterampilan mental siswa seperti kemampuan untuk mengukur, induksi,‬‬


‫‪dan deduksi ide tidak menyangkut metode ini.‬‬

‫يتم شرح الكلمات والتراكيب الصعبة باللغة العربية و حدها من خالل أساليب مثل‪ :‬شرح معناها‪ ،‬أو ذكر‬ ‫‪.13‬‬
‫مرادف لها‪ ،‬أو ما يقابلها من كلمات أو ذكرها سياق اخر‪.‬‬

‫‪Kata-kata dan struktur yang sulit dijelaskan dalam bahasa Arab hanya melalui metode‬‬
‫‪seperti: menjelaskan artinya, atau menyebutkan sinonim, atau kata-kata yang sesuai‬‬
‫‪atau menyebutkan konteks lain.‬‬

‫يستعرق المعلم الوقت في طرح أسئلة على الدارسين في اإلجابة على أسئلتهم‪.‬‬ ‫‪.14‬‬

‫‪Guru membutuhkan waktu untuk mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk menjawab‬‬
‫‪pertanyaan mereka.‬‬

‫يقضي معظم الوقت في تدريبات لغوية مثل‪ :‬االبدال‪ ،‬و اإلمالء‪ ،‬والبسرد القصصي‪ ،‬و التعبير الحر‪.‬‬ ‫‪.15‬‬

‫‪4‬‬
Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk pelatihan bahasa seperti: substitusi,
pengejaan, pengisahan cerita, dan kebebasan berekspresi.

‫ و اكتساب مهارات الكالم يفوق‬،‫و أخيرا تهتم هذه الطريقة بتنمية قدرة الدارس على نطق األصوات‬ .16
5
‫اهتمامها بجواب أخرى تهتم بها طريقة النحو والترجمة‬

Akhirnya, metode ini berkaitan dengan pengembangan kemampuan siswa untuk mengucapkan
suara, dan memperoleh keterampilan berbicara melebihi perhatian terhadap jawaban lain yang
tertarik pada tata bahasa dan terjemahan.

C. Karakteristik Thariqah Mubasyarah

a. Target utama yakni penguasaan bahasa secara lisan, agar siswa terbiasa
berkomunikasi dengan bahasa tersebut.
b. Materi pelajaran berupa kosa kata yang ada di sekitar siswa dan yang biasa
dipraktekan setiap hari.
c. Kaidah bahasa diajarkan lewat contoh-contoh dan pada akhirnya siswa
menyimpulkan sendiri.
d. Kosa kata diajarkan melalui demonstrasi, peragaan benda langsung atau
menggunakan media tiruan.
e. Kemampuan bicara dan menyimak selalu dilatihkan.
f. Guru dan siswa harus sama-sama aktif dalam bermuhaddasah ketika berada di kelas.

5
31-28 .‫ ص‬٢٠٠٦: ‫ (جاكرتا‬,‫ طرائق تدريس اللغة العربية للنا طقين بغيرها‬,‫أموير‬

5
‫‪D. Langkah-Langkah Penyajian Thariqah Mubasayarah‬‬

‫‪Langkah-langkah dalam penyajian metode ini secara garis besar besarnya sebagai‬‬
‫‪berikut :‬‬
‫‪a. Guru mengucapkan satu kata sambil menunjukkan bendanya atau memperagakan‬‬
‫‪dengan gerakan.‬‬
‫‪ dan sebagainya.‬هل ‪ ,‬ما ‪ ,‬اين ‪b. Latihan berikutnya berupa tanya jawab dengan kata tanya‬‬
‫‪c. Apabila siswa telah menguasai materi yang disajikan, siswa disuruh membuka buku‬‬
‫‪teks dan guru memberikan contoh bacaan yang benar kemudian siswa disuruh‬‬
‫‪membaca dan berbicara bergantian.‬‬
‫‪d. Selanjutnya siswa disuruh menjawab secara lisan pertanyaan yang ada di dalam buku,‬‬
‫‪dilanjutkan dengan mengerjakan secara tertulis.‬‬

‫‪E. Kelebihan dan Kekurangan Thariqah Mubasyarah‬‬

‫المزايا و العيوب في الطريقة المباشرة‬

‫)المزايا( ‪a. Kelebihan‬‬


‫‪ ،١‬اكدت هذه الطريقة على الجوانب السمعية الشفهية في تعليم اللغة‪،‬كما حرصت على استخدام الوسائل البصرية‬
‫المعينة في داخل الفصل‪.‬‬
‫‪ ،٢‬اهتمت بالمعنى والجانب الطبعى من اللغة‪ ،‬ونبهت إلى التي ال تؤدي الى تعلم حقيقي‪.‬‬
‫‪ ،٣‬نادت بتكثيف االنشطاة داخل حجرة الدراسة‪ ،‬ونحويل الفصل إلى جوشبية با لجو العام في بيئة اللغة الهذف‪.‬‬
‫‪ . ٤‬شجعت الطالب على التفكير باللغة الهدف ‪ ،‬الذى هو أرقى مستويات التعلم‪ ،‬وحذرت من الترجمة التى غالبا‬
‫ماتقود إلى التداخل اللغوي ‪ ،‬كما قللت من الشرح الممل ‪ ،‬واستبدال به إعادة صيغ الجمل و العبارت واالستعانه‬
‫بالوسائل المعينة‪ ،‬واستخدام الحركات الجسمية والتمثيل‪.‬‬
‫‪ ،٥‬كثير من انشطة هذه الطريقة يساعد على بناء الكفاية اللغوية ‪ ،‬اذا طبق تطبيقا سالما‪.‬‬
‫‪ ،٦‬االهتمام با النحو الوظيفي واختيار الكلمات والعبارات في فهم اللغة واستعمالها بطريقة سليمة ويشجع المتعلمين‬
‫على االستمرار في البرنامج‬
‫‪ ،٧‬يعتقد أن عدم تصحيح االخطاء في أثناء الوقوع فيها جانب ايجابي ومطلوب في مرحلة تعلم اللغة؟ النه يشجع‬
‫المتعلم على التعليم و التواصل با اللغة الهدف ويقود الى مزيد من الطالقة اللغوية‪.6‬‬

‫‪6‬‬
‫عبدالعزيز بن إبراهيم العصيلي‪ ,‬طرائق تدريس اللغة العربية للناطقين بلغات أخرى ‪ ٣٢٤١( ,‬ه ‪ ٢٠٠٢‬م ) ‪ ,‬ص ‪٧٠‬‬

‫‪6‬‬
1. Metode ini menekankan aspek pendengaran lisan ,pengajaran bahasa dan
memastikan penggunaan alat bantu visual tertentu di dalam kelas.
2. Tertarik pada arti dan sisi alami bahasa, dan mengingatkan akan bahaya bahasa
dan sosial, yang mana itu tidak mengarah pada pembelajaran yang sebenarnya
3. Membuat kegiatan di dalam kelas menjadi suasana yang mirip dengan suasana pada
umumnya dalam berbahasa dengan tingkat pembelajaran tertinggi.
4. Mendorong siswa untuk berfikir tentang tujuan bahasa,yang merupakan tingkat
pembelajaran terbaik,dan memperingatkan dari penerjemahan yang sering
mengarah pada kesalahan bahasa (koherensi linguistik). Dan juga mengurangi
penjelasan yang membosankan,menggantikannya dengan mengulang kalimat dan
kata. Penggunaannya dengan alat bantu menggunakan gerakan tubuh dan
5. Dalam banyak nya kegiatan metode ini membantu membangun kompetensi bahasa,
jika di terapkan dengan benar.
6. Minat dalam tata bahasa fungsional, pemilihan kata kata frasa dan kalimat di
jadikan dalam metode bertahap. Membantu dalam memahami bahasa dan
penggunaanya dengan cara yang tepat dan benar. Dan mendorong peserta didik
untuk melanjutkan program .
7. Meyakini bahwa kegagalan untuk memperbaiki kesalahan dalam membuat aspek
positif dan di perlukan dalam pembelajaran bahasa? Karena peserta didik di dorong
untuk belajar komunikasi dalam bahasa target, dan mengarahkan ke bahasa yang
lebih bagus.

b. Kekurangan (‫)العيوب‬

‫ لعل أبرز عيوب هذه الطريقة االعتقاد بأن األجنبي يستطيع تعلم اللغة الثانية بالطريقة التي يكتسب‬١
‫ وقد ذكرنا بعض هذه‬,‫ وإغفال للفروق بين المتعلمين في الحالتين‬, ‫ وتلك صريحة‬.‫بها الطفل لغته األم‬
.‫الفروق في أثناء حديثنا عن الطريقة الطبيعية‬

7
‫‪ ٢‬افترضت الطريقة أن مجرد تقديم اللغة الهدف باألساليب التي رس ّمتها ‪ ,‬ومنع المعلمين والطالب‬
‫من الترجمة أو الحديث باللغة األ ّم ‪ ,‬يكفل تعلم الطبعي‪ ,‬ويمنع تدخل اللغة األ ّم في اللغة الهدف‪.‬‬
‫‪ ٣‬بالغة في مفهوم العالقة المباشرة بين الكلمة و ال ّ‬
‫شيء وبين العبارة و الفكرة ‪ ,‬واهتمت بالمفردات ‪,‬‬
‫وأهملت دراسة التراكيب النحوية وهذا مما يؤدي إلي فقدان التوازن بين عناصر اللغة‪.‬‬
‫‪ ٤‬اعتمدت علي النماذج المقدمة في الحوار‪ ,‬وهذا ربما يؤدس إلي لجوء الطالب غلي الحفظ‬
‫والترديد ‪ ,‬الذي تتبعه طريقة القواعد والترجمة ‪.‬‬
‫‪ ٥‬أكد أصحاب هذه الطريقة على تجنب الترجمة ‪ ,‬ما يجعل المعلم محصورا في المفردات وعبارات‬
‫مجردة ‪.‬‬
‫ّ‬ ‫وتراكيب محدودة ومحسوسة ‪ ,‬ال يتعداها إلى مفردات و عبارات ذات مفاهيم‬
‫‪ ٦‬التعليم بهاذ الطريقة يحتاج إلى معلم ذي كفاية عالية في اللغة الهدف‪ ,‬مع مهارة في التعامل مع‬
‫الطالب ‪ ,‬وقدرة على توزيع األدوار عليهم ‪ ,‬وال شك في ّ‬
‫أن هذا عبء ثقيل ينوء به المعلم الكفء‪,‬‬
‫فضال عن غيره‪.‬‬
‫‪ ٧‬على الزغم من األعباء التي يقوم بها المعلم ‪ ,‬فإنّه ال يشعر بالحرية في التصرف في المواد اللغوية‬
‫‪7‬‬ ‫واألنشطة الصفية‪ّ ,‬‬
‫ألن هذه األمور محددة له في المنهج والكتاب المقرر‪.‬‬

‫‪BAB III‬‬

‫‪PENUTUP‬‬

‫‪A. Kesimpulan‬‬
‫‪pemilihan metode pembelajaran yang ideal akan memudahkan tercapainya tujuan‬‬
‫‪pembelajaran yang diharapkan. Terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan‬‬
‫‪dalam proses pembelajaran bahasa asing, terkhusus pembelajaran Bahasa Arab. Metode‬‬
‫‪adalah cara atau teknik yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan bahan pelajaran‬‬
‫‪agar tujuan dan kompetensi dasar dapat tercapai. Metode langsung atau at thariqah al‬‬
‫‪mubasyarah yakni metode yang memprioritaskan pada keterampilan berbicara. juga‬‬
‫‪didasari atas beberapa tujuan dari metode mubasyarah, karakteristik, langkah-langkah‬‬
‫‪penyajian thariqah mubasyarah.‬‬
‫‪di samping itu,dalam penerapan metode ini banyak kelebihan dan kekurangannya.‬‬
‫‪Diantara kelebihan-kelebihan tersebut yaitu siswa menjadi lebih terampil dalam‬‬

‫‪7‬‬
‫عبدالعزيز بن إبراهيم العصيلي‪ ,‬طرائق تدريس اللغة العربية للناطقين بلغات أخرى ‪ ٣٢٤١( ,‬ه ‪ ٢٠٠٢‬م ) ‪ ,‬ص ‪٧١‬‬

‫‪8‬‬
menyimak dan berbicara bahasa Arab, siswa menguasia pelafalan kosa kata dengan baik,
siswa memiliki keberanian berkomunikasi dalam bahasa Arab, dan lain sebagainya. Sisi
kekurangannya diantaranya siswa lemah dalam membaca pemahaman karena materi
latihan ditekankan pada bahasa lisan, memerlukan guru yang ideal yakni yang terampil
bahasa Arab, dan lain-lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mushtofa Bishri dan Abdul Hamid, 2012. Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab.
(Malang : UIN Maliki Press).

Masyitoh, 2009. Strategi Pembelajaran. (Dirjen Pendidikan Islam, Departemen Agama RI)

Fuad Effendi, Ahmad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. (Malang : Misykat)

Zaenudin Radiyah, 2005. Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab.
(Cirebon : Pustaka Rihlah Group)

‫ طرق التعليم اللغة‬, ‫عبد الحليم حنفي‬

٢٠٠٦(: ‫ (جاكرتا‬,‫ طرائق تدريس اللغة العربية للنا طقين بغيرها‬,‫أموير‬

) ‫ م‬٢٠٠٢ ‫ ه‬٣٢٤١( , ‫ طرائق تدريس اللغة العربية للناطقين بلغات أخرى‬,‫عبدالعزيز بن إبراهيم العصيلي‬

Anda mungkin juga menyukai