Rosida Abdullah
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Arab merupakan pembelajaran bahasa asing yang belum di kenal oleh peserta
didik sejak kecil. Meskipun belajar bahasa Arab sebagai bahasa asing,namun mempunyai berbagai
prinsip . Diantaranya prinsip adanya kesamaan dengan bahasa ibu. Hal ini akan memberikan pengaruh
terhadap kemudahan dalam pembelajaran bahasa asing tersebut. Namun demikian ada pula perbedaan
antara bahasa ibu dan bahasa asing yang menyebabkan timbulnya kesulitan-kesulitan dalam
mempelajari bahasa Arab.
Pembelajaran bahasa Arab senantiasa di hadapkan pada berbagai situasi yang kompleks salah satu
problematika metodologos adalah terkait dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
dalam proses belajar dan mengajar.
Pembelajaran bahasa Arab bertujuan untuk memahami ilmu-ilmu yang ditulis menggunakan bahasa
Arab atau memahami dan mengusai keterampilan berbahasa yang terdiri dari keteramoilan mendengar
(istima’), membaca (qira’ah), berbicara (kalam),dan menulis (kitabah).
Rumusan Masalah
Manfaat penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Metode ini menggunakan gramatika terjemah dikaitkan dengan tuntunan kebutuhan yang nyata
masyarakat menjelang pertengan abad ke-19.metode ini disebut metode langsung. Diantara
para ahli itu adalah francois gouin (1880-1992).
Metode yang kemudian dinamai dengan “metode membaca “dan itu dilakukan disekolah
seluruh Eropa dan Amerika.
e. . Metode Audiolingual (al Thari:qah as-Sam’iyah as-syafahiyah)
Metode Audiolingual didasarkan atas beberapa asumsi, antara lain bahwa bahasa yang pertama-tama
adalah ujaran. Oleh karna itu harus dimulai dengan pendengarkan bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk
kata, kalimat kemudian mengucapkannya,sebelum pembelajaran membaca dan menulis. Asumsi lain
dari metode ini adalah bahwa merupakan kebiasaan. Suatu perilaku akan menjadi kebiasaan apabila
siulang berkali-kali. Oleh karna itu pengajaran bahasa harus dilakukan dengan teknik pengulangan atau
repetisi. Metode ini juga didasarkan atas asumsi bahwa bahasa-bahasa di dunia ini berbeda satu lain.
f. Metode Kognitif
Metode Kognitif didasarkan atas asumsi bahwa pembelajaran bermakna dan bahwa pengetahuan yang
sadar tentang tata bahasa adalah penting. Kognitif muncul sebagai reaksi dari ketidakpuasaan terhadap
hasil dari metode Audiolingual.
Metode Eklektik merupakan salah satu metode yang memanfaatkkan bagian-bagian yang penting dari
metode-metode yang sudah ada. Metode ini berdasarkan atas asumsi bahwa tidak ada merode ynag
ideal karna masing-masing mempunyai sisi yang kekuatan dan kelemahan.
Metode eklektik ini bisa menjadi metode yang ideal apabila didukung oleh penguasaan guru secara
memadai terhadap berbagai macam metode, sehingga dapat mengambil secara tepat segi-segi kekuatan
dari setiap metode dan menyesuaikannya dengan kebutuhan program pengajaran yang ditanganinya,
kemudian menerapkan secara proporsional.
Metode yang berpusat pada pembelajaran ini muncul sekitar tahun 1970. Metode ini muncul dirangsang
oleh perkembangan riset pengajaran bahasa kedua dan merupakan semangat untuk memunculkan
pembelajaran yang inovatif.
Total pysical respon mengunakan teori bahasa aliran strukturalis yang memandang bahasa sebagai
bagian dari grammar, selain itu pembelajaran bahasa kedua sama dengan pembelajaran bahasa
pertama,dimana siswa memahami bahasa sebelum mampu mengungkapakan bahasa itu sendiri.
Metode diam atau silent way didasarkan atas asumsi bahwa setiap bekerja dang sumber-sumber
kecapan diri sendirinya (emosi,pengetahuan dunia) dan tidak dari lainmereka bertanggung jawab untuk
apa mereka belajar. Karakteristik utama metode diam adalah bahwa pengajaran menjadi bagian
(subordinat) dari belajar dan bahwa belajar bukanlah imitasi atau drill melainkan bekerja
sendiri,eksperimentasi,trial and error, perbaikan dan penyimpulan.Pencetus dari metode ini adalah
celeb gategno (1972).
Ø Melatih keterampilan para pelajar dalam menggunakan bahasa asing yang dipelajari secara lisan.
Metode Alamiah didasarkan atas asumsi bahwa suatu hal yang mungkin bagi siswa dalam setuasi kelas
untuk belajar komunikasi dalam suatu bahasa kedua. Prinsip metode ini adalah bahwa permulaan
pembelajaraan bahasa dipokuskan pada memperolehan kemampuan daripada kesempurnaan
gramatikal dan bahwa guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh bahasa ketimbang menekan mereka untuk
mempelajarinya.
Suggestopedia adalah metode yang menerapkan segesti kedalam ilmu pendidikan, di kembangkan oleh
seorang ahli psikiatri dan pendidikan dari Bulgaria Eropa Timur bernama George Lazanov.
Metode suggestopedia atau disebut juga dengan Akseleratif-sugestifdidasarkan atas asumsi bahwa
teknik relaksasi dan konsetrasi akan membantu siswa membangkitkan sumber-sumber bahwa sadar dan
menyimpan sejumlah stuktur dan kosa kata yang lebih besar.
Metode ini adalah komonikatif,metode ini muncul akibat ketidak puasaan dengan hasil pengajaran
bahasa dengan metode audiolingual yang digunakan secara luas. Seorang tokoh lingluistik terkemukan
dari amerika serikat Noam chomsky, ia berpendapat bahwa kemampuan berbahasa tidak hanya
ditentukan oleh faktor eksternal melainkan juga faktor internal.
Metode kominikatif ini didasarkan atas asumsi bahwa setiap manusia memiliki kemampuan bawaan
yang disebut dengan alat pemerolehan bahasa,oleh karna itu kemampuan berbahasa bersifat kreatif
dan lebih ditentukan oleh faktor internal.
Asumsi berikutya iyalah bahwa pengunaan bahasa tidak hanya berdiri atas empat keterampilan
berbahasa (menyimak,berbicara,membaca,dan menulis),tapi mencakup beberapa kemampuan dalam
kerangka komunikasi yang luas,sesuai dengan peran dari partisipasi adan tujuan interaksi.Asumsi ialah
bahwa belajar bahasa asing sama seperti belajar bahasa pertama,yaitu berangkat dari kebutuhan dan
minat pelajar. Oleh karna itu analisis kebutuhan dan minat pelajar merupakan landasan dalam
pengembangan materi pembelajaran.
2. Dalam proses belajar mengajar siswa bertindak sebagai komunikator yang berperan aktif dalam
aktifitas komunikatif sesunggunya sedangkan guru menrancang berbagai pola interaksi antar siswa dan
berperan sebagai fasilitator
3. Aktivitas dalam kelas diwarnai seccara nyata dan dominan oleh kegiatan-kegiatan komnikatif bukan
peniruan tanpa makna
5. Materi disajikan berpriasi tidak hanya mengandalkan buku tekstapi lebih ditekankan kepada
bahan-bahan kotentif seperti berita koran,iklan,menu, KTP, SIM