Anda di halaman 1dari 9

Problematika Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum

Pendahuluan

Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 secara tegas menyatakan bahwa pendidikanagama
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional. Setiap lembagapendidikan
mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi wajib memasukkan pendidikanagama sebagai muatan
kurikulum. Pasal 37 ayat (1) menjelaskan bahwa pendidikan agama

dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwakepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia ¹. Pendidikan agama Islam yangdimasukkan dalam
kurikulum pendidikan umum mulai dari tingkat dasar sampai perguruantinggi, merupakan bagian dari
pendidikan Islam yang sarat dengan nilai-nilai moral dan spiritual.Pendidikan Islam mempunyai misi
esensial untuk membangun karakter muslim yangmemahami ajaran agamanya serta mempunyai
kesadaran imani yang diwujudkan ke dalamsikap dan perilaku sehari-hari sebagai bentuk pengamalan
ajaran agama. Menurut SyedMuhammad Naquib Al-Attas, hasil yang ingin dicapai dari pendidikan Islam
adalahmenciptakan manusia beradab dalam pengertian yang menyeluruh meliputi kehidupan spiritual
dan material ². Begitu juga menurut al-Abrasyi, mencapai suatu akhlak yang sempurna(fadhilah) adalah
tujuan utama pendidikan Islam. jadi dari semua pendapat diatas dapatdisimpulkan bahwa pendidikan
agama islam adalah usaha sadar dan terencana melalui sebuahproses pembelajaran secara islami.
Sedangkan problematika menurut bahasa inggris yaitu “problematic” yang artinya persoalan atau
masalah. Sedangkan ahli lain mengatakan bahwa definisi problematika adalah suatukesenjangan antara
harapan dan kenyataan yang diharapkan dapat menyelesaikan atau dapatmengurangi kesenjangan itu,
dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa problematikayaitu berbagai persoalan-persoalan
sulit yang dihadapi baik oindividu ataupun kelompok.

Adapun rumusan masalah yang diusung dalam tulisan ini yaitu

a).pengertian problematika pendidikan agama Islam?

b).problematika PAI di sekolah umum?

c).cara mengatasi problematika PAI di sekolah umum?Sedangkan tujuan penulisan disini adalah

a). untuk mengetahui pengertian problematika pendidikan agama Islam

b). untuk mengetahui apa saja problematika PAI di sekolah umum

c). untuk mengetahui cara mengatasi problematika PAI di sekolah umum.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2

Wan Mohd. Nor Wan Daud, Filsafat dan Praktek Pendidikan Islam Syed Muhammad Naquib al-Attas
(Bandung: Mizan,1998) hlm. 174.

Metode Penelitian

Di dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

libraryresearch

dengan menelaah beberapa buku yang mendukung terhadap penelitian ini, jugamenganalisis pada
jurnal-jurnal yang terdapat di kampus-kampus yang ada di Indonesia.

Libraryresearch

merupakan penelitian pustaka dengan maksud menelaah, menganalisis, mencarikelebihan dan


kekurangan dari pustaka yang mendukung. Disamping itu, menggunakan jurnalyang relevan dengan
penelitian ini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkandata

library research

ini adalah terlebih dahulu mencari referensi yang relevan dengan penelitian,membaca berbagai
referensi yang bersangkutan, menganalisis kelebihan dan kekurangan pustakadan mengambil beberapa
argumentasi yang cocok terhadap penelitian yang dilakukan. Kemudian,mengkorelasikannya dengan
materi yang di usung

Hasil dan Pembahasan

A.

Pengertian Problematika Pendidikan Agama Islam

Problematika menurut bahasa inggris yait

u “problematika” yang artinya persoalan atau

masalah. Sedangkan ahli lain mengatakan bahwa definisi problematika adalah suatu kesenjanganantara
harapan dan kenyataan yang diharapkan dapat menyelesaikan atau dapat mengurangikesenjangan itu,
dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa problematika yaitu berbagaipersoalan-persoalan
sulit yang dihadapi baik individu ataupun kelompok.Pendidikan dalam arti bahasa adalah sebuah proses
pengubahan sikap dan perilakuseseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajarandan pelatihan.

Pendidikan Agama merupakan salah satu materi yang bertujuan meningkatkan akhlakmulia serta nilai-
nilai spiritual dalam diri anak. Dalam peraturan pemerintah Nomor 55 Tahun 2007tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan, bahwa pendidikan agama adalahpendidikan yang memberikan
pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilanpeserta didik dalam mengamalkan
ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnyamelalui mata pelajaran/kuliah pada semua
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Pendidikan agama secara spesifik mengungkapkan bahwa tujuannya adalah membentuksikap yang
mana harapannya adalah psikomotorik yang terbentuk pada diri peserta didik. Sangat

Ummi Chulsum dan Windy Novia,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 195.

Kelembagaan.ristekdikti.go.id/2016/08

PP_55_2007-Pendidikan Agama Keagamaan.pdf Diakses pada 29Maret 2018. Jam 21.29

jelas secara definitif bahwa pendidikan agama fungsinya adalah membentuk sikap yang
dapatteraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Peraturan Pemerintah fungsi dari
PendidikanAgama adalah membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YangMaha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan hubungan antar
umatberagama. Adapun tujuan dari pendidikan agama adalah untuk berkembangnya
kemampuanpeserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama
yangmenyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.Pendidikan semestinya
dijadikan sebagai upaya untuk menjadikan manusia lebihbermartabat dan dijadikan sarana untuk
menyadarkan manusia akan arti penting nilai-nilaikemanusiaan. Oleh sebab itu, menurut Sudarwan
Danim.
5

agenda utama pendidikan adalahproses memanusiakan manusia menjadi manusia. Proses pemanusiaan
tersebut dapat diupayakanmelalui berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong tumbuh
kembangnyakesadaran nilai-nilai kemanusiaan, di antaranya melalui pendidikan agama. Dalam Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 ayat 1 dijelaskan bahwasebagai
agenda proses kemanusiaan dan pemanusiaan, pendidikan dapat dipandang dari 2 sisi,yaitu: pertama,
sebagai proses pendewasaan peserta didik untuk hidup pada alam demokrasi dan,kedua, sebagai proses
penyiapan peserta didik memasuki sektor ekonomi produktif.Memposisikan pendidikan sebagai sarana
untuk menyiapkan peserta didik memasuki wilayahekonomi produktif merupakan hal semu, karena
proses pembelajaran di sekolah tidak mendorongterbentuknya semangat dan kesadaran peserta didik
tentang arti penting kemandirian danketerampilan dalam menghadapi kehidupan nyata. Sementara itu
dunia industri menuntut profillulusan pendidikan yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi sesuai
dengan kebutuhanperusahaan. Sebagai akibatnya banyak dunia pendidikan di Indonesia yang berpikir
secara

pragmatis dengan mengikuti logika “kapitalisme” dan mengabaikan pentingnya membangun

kesadaran yang humanis.Jadi dari sekian definisi di atas dapat disimpulkan bahwa PAI adalah suatu
upaya sadardan terencana dalam memberikan bantuan guna menyiapkan peserta didik untuk
mengenal,memahami, menghayati hingga mengimani dan bertakwa dan berakhlakul karimah
dalammenjalankan ajaran Agama Islam dari sumber utamanya yaitu Al-

Qur’an dan Al

-Hadits yangmelalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan serta penggunaan pengalaman.

Sudarwan Danim, Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2003),hlm.4.

mencukupi apabila pembelajaran al-

Qur’an di tambah

c.

Kurangnya materi hadits yang ada di dalam kurikulumd.

Bersifat hafalan2.
Aqidah akhlaka.

Lebih bersifat pendoktrinanb.

Lebih menekankan pada bidang kognitifc. Contoh-contoh yang diberikan lebih bersifat ideal lama3.

Fiqiha.

Penilaian sering kali menekankan pada kemampuan kognitifb.

Kurangnya sarana prasarana4.

SKIa.

Seringkali hanya bersifat narasi dan hafalanb.

Kurangnya minat siswa dalam mempelajari sejarah agama islamMenurut perspektif Islam problematika
PAI ada tiga yaitu:1.

Problematika Ontologi Pendidikan Islam2.

Problematika Epistemologi Pendidikan Islam3.

Problematika Aksiologi Pendidikan Islam

6
6

Moh. Wardi, Probleatika Pedidika Isla da “olusi Alteratifya.

Tadrîs

, 1 (Juni, 2013)hlm., 56-60.

C.

Cara Mengatasi Problematika PAI di Sekolah Umum

Untuk mengatasi problematika pelaksanaan pendidikanagama islam di sekolah dapatdiupayakan


beberapa solusi yang diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapisebagaimana yang
akan diuraikan ini:1.

Upaya mengatasi problematika peserta didik dalam PAIUntuk mengatasi berbagai problem peserta didik
dalam pelaksanaan pendidikan agama disekolah, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:a.

Solusi terhadap problem yang terdapat pada peserta didik sangat dipengaruhi olehkesiapan individu
sebagai subjek yang melakukan kegiatan belajar baik siap dalamkondisi fisik atau psikis (jasmani atau
mental) individu yang memungkinkan dapatmelakukan belajar.b.

Adanya motivasi terhadap peserta didik baik motivasi intrinsik yaitu motivasi yangdatang dari peserta
didik atau motivasi ekstrintik yaitu motivasi yang datang darilingkungan di luar diri peserta didik. Dalam
hubungan ini motivasi dapat dilakukandengan jalan menimbulkan atau mengembangkan minat peserta
didik dalammelakukan kegiatan belajarnya. Para pendidik diharapkan mampu menumbuhkan
danmengembangkan minat peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar.Dengan demikian
peserta didik akan memperoleh kepuasan dan unjuk kerja yangbaik. (Muhammad Surya, 2003) Untuk
dapat menjamin belajar dengan baik pesertadidik harus memiliki perhatian terhadap mata pelajaran
yang dipelajarinya. Sebaliknya jika bahan pelajaran tidak menarik, maka akan membosankan. Hal itu
akanmengakibatkan prestasi belajar peserta didik di sekolah akan jadi turun. Karena itupendidik harus
mengusahakan agar bahan pelajaran yang diberikan dapat menarikperhatian siswanya. Jika perlu diberi
selingan dengan humor, agar peserta didik tidakmerasa jenuh menerima mata pelajaranc.

Mengingat adanya hambatan terhadap peserta didik tersebut maka sebaiknyapendidik mengadakan test
untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Apabilamayoritas peserta didik memiliki kemampuan
intelegensi tinggi, maka bagi pesertadidik yang intelegensi rendah perlu diusahakan memberikan
pelajaran tambahan ataupeserta didik yang intelegensi rendah perlu diusahakan dengan cara jalan lain
yaitudengan menempatkan peserta didik pada kelas yang memiliki kemampuan rata ratayang sama

2.

Upaya Mengatasi Problem Pendidik dalam PAI.

a.

Penghasilan pendidik dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Karena rendahnya gajipendidik akan
mengakibatkan terhambatnya usaha dalam meningkatkanprofesionalitas kualitas pendidik.

b.

Seorang pendidik memahami tabiat, kemampuan dan kesiapan peserta didik.

c.

Seorang pendidik harus mampu menggunakan variasi metode mengajar dengan baik,sesuai dengan
karakter materi pelajaran dan situasi belajar mengajar.3.

Upaya Mengatasi Problem Manajemen dalam PAI.Dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah,
seharusya terjalin hubungan antarasekolah dengan orang tua peserta didik dimaksudkan agar orang tua
mengetahui berbagaikegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan di sekolah untuk kepentingan
peserta didikdan juga orang tua peserta didik mau memberi perhatian yang besar dalam
menunjangprogram program sekolah.Terjalinnya sekolah dengan masyarakat bertujuan memelihara
kelangsungan hidupsekolah dan memproleh bantuan dan dukungan dari masyarakat dalam
rangkamengembangkan pelaksanan program program sekolah.4.

Upaya Mengatasi Problem Sarana dan Prasarana dalam PAI.Sarana pendidikan sangat menunjang dalam
proses belajar mengajar, hal ini akanmenunjang tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dimadrasah.diantaranya adalah Gedung sekolah yang memadai sehingga membuat pesertadidik
senang dan bergairah belajar di dalam sekolah. Sekolah harus memiliki perpustakaandan dimanfaatkan
secara optimal baik oleh pendidik atau peserta didik. Adanya alat alatperaga yang lengkap akan sangat
membantu pencapaian tujuan pendidikan. Adanya alatsarana untuk ibadah.Jadi dari sekian banyak
problema maka disitu pasti ada solusi yang dimana akan dapatmengatasi permasalahan-permasalahan
yang ada, tinggal kemauan dari hati mau tidakuntuk berubah dan mengatasi masalah yang ada dalam
lingkup pendidikan di sekolah

Kesimpulan

Problematika menurut bahasa inggris yaitu “problematika” yang artinya persoalan atau

masalah. Sedangkan pendidikan agama islam adalah suatu upaya sadar dan terencana
dalammemberikan bantuan guna menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayatihingga mengimani dan bertakwa dan berakhlakul karimah dalam menjalankan ajaran Agama
Islamdari sumber utamanya yaitu Al-

Qur’an dan Al

-Hadits yang melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,dan latihan serta penggunaan pengalamanProblem
atau masalah ada dua yaitu: yang bersifat internal maupun eksternal, problemyang bersifat internal
misalnya seperti kurangnya sarana prasarana, problem tentang siswamaupun guru dan lain sebagainya,
adapun juga yang dari factor eksternal yatu salah satunya tidakadanya hubungan yang baik antara
sekolah dengan masyarakat sekitar ataupun wali murid yangdimana akan terjadi diskomunikasi antara
pihak sekolah dengan masyarakat,

Daftar pustaka

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Wan Mohd. Nor Wan Daud,
Filsafat dan Praktek Pendidikan Islam Syed MuhammadNaquib al-Attas. Bandung: Mizan,1998.Ummi
Chulsum dan Windy Novia,

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Moh. Wardi, Probleatika Pedidika Isla da “olusi Alteratifya.


Tadrîs

, 1.Juni, 2013.

Kelembagaan.ristekdikti.go.id/2016/08

PP_55_2007-Pendidikan Agama Keagamaan.pdf.Sudarwan Danim, Agenda Pembaruan Sistem


Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2003

Anda mungkin juga menyukai