TENGAH
A. PENDAHULUAN
dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, dalam istilah lain Strategi adalah
rencana umum atau serangkaian rencana yang dimaksudkan untuk mencapai sesuatu,
Tanpa strategi yang baik dan matang maka segala sesuatu tidak akan terarah
dengan baik, untuk itulah untuk menerapkan Prinsip-prinsip manajemen Pendidikan Islam
Peneliti perlu menyiapkan strategi yang pas dan sesuai dengan problem-problem yang
telah digariskan dalam al-Qur‘an dan Sunnah. Alkrdem dan Alqahtani menjelaskan
pertama, prinsip shura, Kedua, prinsip ikhlas Ketiga, prinsip sidq. Keempat, prinsip
tema yang sangat menarik untuk dikaji. Setidaknya ada dua alasan yang dapat
1
Wina Sanjaya, 2006, Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana), Hal. 128
2
Alkrdem, M. S., & Alqahtani, A. S. (2016). Educational Management in the Light of Islamic
Standards. Journal of Education, Society and Behavioural Science, 1–9.
https://doi.org/10.9734/BJESBS/2 016/22671
mendasari sehingga pendidikan penting untuk dikaji. Pertama, kebutuhan akan
pendidikan Islam memang pada hakikatnya sangat krusial karena bersinggungan langsung
dengan ranah serta pandangan hidup dan kehidupan manusia. Mengkaji pendidikan
berarti memenuhi kebutuhan utama manusia. Kedua, pendidikan juga merupakan sarana
efektif dan strategis bagi upaya penjaminan mutu kehidupan manusia yang lebih baik,
mengaktualisasikan arah pergerakan diri di masa depan dengan bekal keilmuan dan
ditentukan oleh peran pendidikan itu sendiri sebagai vitalitas bagi proses transformasi
peran yang mampu mendorong ke arah perubahan yang lebih baik. Namun dalam tataran
Islam sebagai lembaga amal dan sosial, kini dipandang sebagai suatu lahan usaha dan
pengelolaan tersebut harus seirama dan senada dengan tuntutan zaman yang semakin
kompleks. Sehingga filter budaya perlu untuk dilakukan agar tetap sesuai dengan ajaran
Islam yang murni. Situasi, kondisi dan tuntutan pasca era reformasi telah membawa
di masa mendatang. Maka dalam hal ini pengelola pendidikan mengambil langkah
antisipatif untuk bertahan mempersiapkan diri pada zamannya. Bertahan dan tetap
mengacu pada pembenahan mutu pendidikan Islam yang berkaitan erat dengan
dewasa ini, maka para pemangku kepentingan dalam sebuah organisasi berusaha untuk
terus melakukan berbagai inovasi yang tertata dengan baik dan benar. Kebutuhan
ilmu manajemen dalam sebuah lembaga pendidikan Islam menjadi mutlak adanya.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah umat Islam terbesar di
dunia tentu tidak lepas dari pencitraan umat Islam itu sendiri, sebab bagaimanapun
perilaku umat Islam di Indonesia juga menjadi salah satu fokus perhatian masyarakat dunia.
Pasca kejatuhan orde baru yang melahirkan orde reformasi, umat Islam di Indonesia dituntut
untuk dapat berkiprah dalam melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa Indonesia
yang sedang terpuruk. Pemahaman secara benar. tentang arti reformasi patut dicermati
secara bijak agar tidak melahirkan kebebasan berdemokrasi yang kebablasan yang
Gerakan reformasi yang telah berlangsung selama lebih dari 13 tahun di Indonesia
keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam berbagai sendi kehidupan
mengobati krisis multi dimensi yang kini tengah melanda perikehidupan bangsa, sebab
pendidikan diyakini merupakan wahana ampuh dan obat yang mujarab untuk membawa
bangsa dan negara Indonesia terlepas dari krisis multi dimensi yang berkepanjangan dan
menjadi negara maju dan terpandang dalam pergaulan bangsa-bangsa dan dunia
internasional.
Keyakinan akan hal tersebut senada dengan apa yang dilontarkan Malik
Fajar dalam tulisannya yang dimuat dalam Mimbar Pendidikan yang menyatakan:
Keyakinan bahwa pendidikan merupakan wahana ampuh untuk membawa bangsa dan
negara menjadi maju dan terpandang dalam pergaulan bangsa-bangsa dan dunia
internasional, boleh dikatakan tidak ada keraguan lagi. Sampai-sampai John Nasbit
dan Particia Aburdence, melalui “Megatrend 2000”, mengatakan: Tepi “Asia Pasifik”
telah memperlihatkan, negara miskin pun bangkit, tanpa sumber daya alam melimpah
asalkan negara melakukan investasinya yang cukup dalam hal sumber daya manusia.
Oleh karena itu, katanya lebih lanjut : “terobosan yang paling menggairahkan dari
abad ke-21 bukan karena teknologi, melainkan karena konsep yang luas tentang apa
bangsa”, meskipun terasa “klise” namun tetap menarik dan penuh makna. Lebih-lebih
telah membawa hikmah, yaitu kita belajar dari kekeliruan-kekeliruan masa lalu. Salah
satu hikmah yang kita peroleh dari masa krisis adalah munculnya kesadaran betapa
Diakui atau tidak, salah satu Kasus yang peneliti temukan di Beberapa Pondok
Pesantren di Desa Sisik salah satu faktor yang yang menghambat kinerja guru adalah adalah
3
Malik Fajar. “Pendidikan sebagai Praksis Pembangunan Bangsa”.Mimbar Pendidikan. (XX).2001. hlm. 41-44
karena krisis mental, moralitas, dan etika Peserta didik yang pada sasarnya hal ini tidak
terjadi di sebuah Pondok Pesantren. Dan ketika kita berbicara tentang mental, moralitas
dan etika, maka kita tidak bisa melepaskan diri dari pendidikan, sebab pendidikan
sebagai salah satu elemen pembangunan di Pondok Pesantren, adalah yang secara langsung
berkaitan dengan pembangunan mental, moralitas dan etika masyarakat (peserta didik). 4
Berangkat dari pemikiran di atas, maka pada dasarnya seorang guru pada Pondok
Pesantren dituntut memiliki prinsip yang kokoh dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. Guru sebagai orang yang terdepan dalam melaksanakan proses
pembelajaran haruslah memiliki prinsip yang kokoh agar tidak mudah tergoda oleh moral
atau akhlak siswa yang tidak baik. Oleh karena itu, disinilah pentingnya bagi para guru,
diterapkan dalam konteks Pondok Pesantren. Karena Tema ini Penting untuk Peneliti teliti
B. RUMUSAN MASALAH
4
Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional. (Jakarta : Rineka Cipta) . 2000. Hlm.1-5, dan hasil Observasi yang
dilakukan oleh peneliti DI bulan Februari 2023.
2. Bagaimana Strategi dan penerapan Prinsip-prinsip manajemen Pendidikan Islam dalam
Lombok Tengah?