Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : STRUKTUR KEILMUAN PAI


B. Kegiatan Belajar : PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DI SEKOLAH (KB4)

C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
RASIONAL PENGEMBANGAN PAI
Tantangan Pengembangan
Perubahan zaman telah berubah lebih lanjut di era globalisasi saat ini.
menghadirkan tantangan tersendiri bagi pendidikan umum dan pendidikan
Islam harus mampu beradaptasi dan menjawab kebutuhan dan tuntutan
zaman, terutama di era Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0 saat ini yang
menuntut pekerjaan berbasis teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan
memperkuat dampak globalisasi dan kemajuan teknologi tersebut.
Kebobrokan akhlak yang dihadapi para santri dan generasi muda
dalam realitas kehidupan menjadi dasar untuk menilai perlunya perbaikan di
beberapa bidang pendidikan Islam. Degradasi moral yang melanda peserta
didik sulit dibendung dengan perubahan budaya yang serba teknologi
merubah world view dari peserta didik sehingga berdampak pada pola fikir
dan karakter.
Secara tidak langsung menunjukkan bahwa pendidikan Islam saat ini
menghadapi tantangan tidak hanya dari internal pendidikan Islam tetapi juga
Konsep dari faktor eksternal dalam pendidikan Islam. Pada saat yang sama, ini
(Beberapa merupakan prasyarat untuk perbaikan dalam bentuk pengembangan dan
1
istilah dan promosi lebih lanjut dari kurikulum saat ini. Pengembangan kurikulum
definisi) di KB merupakan suatu hal yang mendesak yang harus mencerminkan suatu
tindakan yang menghasilkan pemecahan masalah guna memenuhi tujuan
pengembangan kurikulum.
Berdasarkan hal tersebut, perencanaan konseptual dan kontekstual
untuk perbaikan kurikulum merupakan suatu keniscayaan yang harus
dipersiapkan dengan matang. Dirjen Pendidikan Islam memaparkan aspek-
aspek yang terkait dengan pengembangan kurikulum dan penguatan
implementasi kurikulum satuan pendidikan melalui gagasan kurikulum,
perencanaan kurikulum, implementasi kurikulum dan penilaian kurikulum.
Kerangka Dasar
• Landasan Filosofis
Landasan filosofis pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik melalui kurikulum, sumber dan isi kurikulum, proses
pembelajaran, posisi siswa, penilaian hasil belajar, hubungan siswa
dengan masyarakat dan alam sekitar. Kurikulum PAI 2013
dikembangkan menggunakan filosofi berikut:
➢ Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa Sekarang dan Masa Depan
➢ Mahasiswa adalah pewaris budaya kreatif tanah air
➢ Tujuan pendidikan adalah pengembangan kecerdasan intelektual
dan keunggulan akademik melalui pelatihan disiplin
➢ Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
keterampilan intelektual, keterampilan komunikasi, sikap sosial,
kepedulian dan keterlibatan dalam membangun masyarakat dan
kehidupan bangsa yang lebih baik (Experimentalism and Social
Reconstructionism)

• Landasan Teoritis
Kurikulum PAI (2013) dikembangkan “berdasarkan teori pendidikan
berbasis standar dan kurikulum berbasis kompetensi”. Pendidikan
berbasis standar mensyaratkan adanya standar nasional seperti standar
kualitas minimal warga negara, yang terbagi atas standar isi, standar
proses, standar kualifikasi kelulusan, standar guru dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
keuangan. , dan rencana kurikulum berbasis kompetensi untuk memberi
siswa pengalaman belajar sebanyak mungkin dalam pengembangan
perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan keterampilan operasional.
• Landasan Yuridis (Undang – Undang Kurikulum
PAI K13)
Arah Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah
Pengembangan aspek Ideologis-Filosofis PAI
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi permasalahan
yang sedikit banyak menyulitkan pemeluk agama itu sendiri, dalam hal ini
umat Islam. Filsuf rasionalis, pelopor peradaban modern, menolak semua
yang disebut kebenaran tidak rasional, tidak terkendali. Al-Ghazali
berpendapat bahwa Kebanyakan ilmu agama bersifat rasional bagi yang
paham, dan ilmu yang paling umum adalah ilmu agama (syar'iyyah) bagi yang
paham. Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita tidak lagi menemukan kata
Tuhan sebagai sesuatu selain nama dalam wacana sains dan teknologi. al-
Attas mencoba untuk menggagas sebuah konsep Islamisasi yang diharapkan
dari konsep ini akan menemukan dan meraih kembali peradaban Islam yang
pernah diraih. Konsep tersebut dinamakan islamisasi science.
Pengembangan PAI Aspek Budaya Religius Sekolah
Pendidikan agama Islam hanya dipandang sebagai pelengkap, apalagi
ketika paradigma dualistik disiplin ilmu begitu mendominasi. Sebelum kita
berbicara tentang mengajar PAI, perlu diciptakan kondisi yang
menguntungkan. Hal ini untuk mencegah timbulnya konflik nilai di sekolah.
Ketika ini terjadi, perpecahan kepribadian yang serius terjadi. Betapapun
sulitnya menghentikan laju perubahan di era globalisasi ini, sepertinya tidak
berhasil dan hanya sia-sia. Oleh karena itu, dibutuhkan kearifan untuk
menjembatani perubahan yang terjadi di masyarakat dan menyikapinya secara
bijak agar tidak menimbulkan ekses-ekses yang tidak diinginkan.
Pengembangan Aspek Kompetensi PAI
Wacana Bloom menunjukkan bahwa manusia terdiri dari aspek fisik
dan mental. Aspek fisik dilihat melalui aspek psikomotor dan aspek mental
melalui aspek kognitif dan afektif. Hakikatnya juga orang dalam wacana
Islam meliputi aspek fisik dan mental. Aspek fisik juga terlihat pada area
psikomotorik. Saat ini manifestasi spiritual harus terlihat dari “alam” al-Aql,
al-Nafs dan al-Qalb.
Menurut al-Farabi, kemampuan akal dapat mencapai tingkat mustafadi
(kecerdasan yang diperoleh), di mana akal dapat digunakan untuk
berhubungan dengan malaikat (akal sepuluh). -Ghazali menekankan bahwa
bagian dari metode adalah mencapai ilmu Ladunni dengan banyak membaca
untuk menarik abstraksi dan menarik kesimpulan yang dapat
digeneralisasikan.
Jika ingin berhasil mengajarkan nilai-nilai agama dalam proses
pembelajaran, maka harus mengantisipasi dan mengendalikan situasi yang
menyenangkan bagi siswa. Menurut Isami, proses pembelajaran harus mampu
mengembangkan dayanya sehingga nafsu dapat dikendalikan dengan akal dan
dengan pertimbangan hati. Dalam pembelajaran, perhatikan guru yang harus
sungguh-sungguh memperhatikan keharmonisan tatanan spiritual siswa.
Hanya ketika Anda menjadikan hati sebagai raja dan pikiran sebagai penguasa
semua hasrat dan agresi seksual, siswa menjadi baik dalam arti sebenarnya
dari kata tersebut. Tidak hanya bagus dalam kinerja kognitif
Pendekatan Multidisipliner sebagai Alternatif Pengembangan PAI
Sampai saat ini, hanya pendekatan rasional yang dominan yang
cenderung digunakan dalam kurikulum pengajaran Islam. Masalah kurikulum
ini sangat penting karena ini adalah aturan main yang harus diikuti
diterapkan dalam proses pendidikan. Jadi jika ada masalah dengan platform,
pasti akan sangat sulit untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Masalah
kurikulum harus diselesaikan melalui diskusi serius dengan para ahli,
memperhatikan pemangku kepentingan dan "pasar". Selain itu juga, strategi
pembelajaran merupakan suatu masalah yang diharapkan dapat memberikan
solusi atas segala keterbatasan yang ada. Terlepas dari keadaan dan situasi
pendidikan agama Islam, strategi pembelajaran harus dipilih dengan tepat
untuk meminimalisir segala keterbatasan tersebut.
Kurikulum merupakan perubahan buatan manusia, maka tidak lepas
dari kekurangan dan keterbatasannya, oleh karena itu memerlukan perhatian
semua pihak untuk terus berusaha memperbaiki dan mengendalikannya, agar
niat baik pemerintah yang dihormati untuk pendidikan dapat terwujud.
menjadi orang yang sukses. dilakukan Perlu adanya monitoring dan evaluasi
terhadap kemajuan perubahan kurikulum dan mengukur keberhasilan
sosialisasi implementasi kurikulum. Yang terpenting adalah mencari tahu
kendala di lapangan untuk segera dicarikan solusinya.

Daftar materi
2 pada KB yang
sulit dipahami
Daftar materi
yang sering
mengalami
3
miskonsepsi
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai