Anda di halaman 1dari 14

TINJAUAN FILSAFAT DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

ISLAM DILIHAT DARI ASPEK PENDEKATAN


MANAJEMEN

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata


Kuliah Bimbingan Konseling Prodi Manajemen
Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah

Oleh:

NURAYNI
862312021060

FADILAH ASYURAH
862312021069

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


BONE
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

“Manajemen Pendidikan Islam”.

Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas kewajiban kami

sebagai mahasiswa. Dalam tugas ini kami membahas mengenai “Tinjauan Filsafat

dalam Manajemen Pendidikan Islam Dilihat Dari Aspek Pendekatan Manajemen”.

Kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu

usaha kami, untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Arisal A, ,S.PD.,M.PD selaku Dosen pengajar.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan oleh karena itu, kami mengharap kepada semua pihak agar

memberikan berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami

dapat memperbaiki kesalahan kami.

Kami ucapkan terima kasih semoga semua tugas ini bermanfaat dan

berguna bagi kita semua.

Watampone, 05 Desember 2022

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Macam macam Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan 3

B. Macam macam Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan Islam 4

C. Tantangan dan Solusi Terhadap Pendekatan Manajemen Pendidikan dan

Manajemen Pendidikan Islam 7

BAB III PENUTUP 10

A. Kesimpulan 10

B. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen pada hakikatnya merupakan cara-cara pengelolaan

suatu lembaga agar lembaga tersebut efektif dan efisien. Manajemen

merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan

dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi, oleh

karena itu dalam menjalankan kepemimpinan harus berpikir “sistem”

artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen

komponen terkait seperti guru, staf TU, orang tua siswa/masyarakat,

pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang di

pengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.

Rumusan tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-undang

nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi dan

bertanggungjawab.

Salah satu manusia berkualitas dalam rumusan undang-undang No.

20 Tahun 2003 diatas adalah mereka yang beriman dan bertaqwa serta

memiliki akhlak mulia. Dengan demikian salah satu ciri kompetensi

1
2

keluaran pendidikan nasional adalah ketangguhan dalam iman,

taqwa serta akhlak mulia.

Menurut tafsir, bagi umat islam dan khususnya dalam Pendidikan

Islam, kompetensi iman dan taqwa serta memiliki akhlak mulia tersebut

sudah lama disadari kepentingannya, dan sudah diimplementasikan dalam

lembaga pendidikan islam. Dalam pandangan Imtaq dan Iptek, juga akhlak

mulia diperlukan manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah

di bumi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Macam-macam Pendekatan Pendekatan dalam Manajemen

Pendidikan

2. Apa Saja Macam-macam Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan

Islam

3. Apa Saja Tantangan-tantangan dalam Manajemen Pendidikan dan

Solusi dalam Mengatasi Tantangan Tersebut ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pendekatan Pendekatan dalam Manajemen

Pendidikan.

2. Untuk Mengetahui Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Islam.

3. Untuk Mengetahui Tantangan-tantangan dalam Manajemen

Pendidikan dan Solusi dalam Mengatasi Tantangan Tersebut.


3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan-Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan

1. Pendekatan Permintaan Masyarakat

Pendekatan permintaan masyarakat adalah suatu pendekatan yang

bersifat tradisional dalam pengembangan pendidikan. Pendekatan ini

didasarkan kepada tujuan untuk memenuhi tuntutan atau permintaan seluruh

individu terhadap pendidikan pada tempat dan waktu tertentu dalam situasi

perekonomian, sosial, politik, dan kebudayaan yang ada

pada waktu itu. Dengan menggunakan pendekatan perencanaan seperti ini,

maka perencanaan pendidikan pada umumnya harus memperkirakan

kebutuhan pada masa yang akan datang dengan mengadakan analisis

terhadap :

a. Pertambahan penduduk, penduduk usia sekolah

b. Persentase penduduk yang bersekolah

c. Arus murid dari tingkat yang satu ke tingkat yang lebih tinggi dan dari

satu jenjang pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

d. Pilihan atau keinginan masyarakat dan individu tentang jenisjenis

pendidikan.

2. Pendekatan Ketenagakerjaan

Di dalam pendekatan ketenagakerjaan ini kegiatankegiatan

pendidikan diarahkan kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional

akan tenaga kerja. Dalam keadaan seperti ini kebanyakan negara


4

mengharapkan supaya pendidikan mempersiapkan

dan menghasilkan tenaga kerja yang terampil untuk pembangunan di sektor

pertanian, perdagangan, industri, dan lain sebagainya dan juga untuk calon

pemimpin yang cerdas dalam profesinya. Untuk itu perencana pendidikan

harus mencoba membuat perkiraan jumlah dan kualitas tenaga kerja yang

dibutuhkan oleh setiap kegiatan pembangunan nasional. Dalam hal ini

perencan pendidikan dapat meyakinkan bahwa penyediaan fasilitas dan

pengarahan arus murid benarbenar didasarkan atas perkiraan kebutuhan

tenaga kerja perlu ditetapkan atau dibuat terlebih dahulu sesuai

dengan kepentingan dan kondisi.

3. Pendekatan Nilai Imbalan

Dalam pendekatan ini dipertimbangkan penentuan besarnya

investasi dalam dunia pendidikan sesuai dengan hasil, keuntungan atau

efektifitas yang akan diperolehnya. Dalam hal ini bukan hanya biaya

keseluruhan pendidikan, tetapi juga biaya suatu jenjang dan jenis

pendidikan selalu dibandingkan dengan nilai hasil, misalnya kenaikan

pendapatan atau kenaikan produktivitas dari orang orang yang

sudah memperoleh pendidikan. Pendekatan seperti ini mempunyai harapan

bahwa kegiatan pendidikan yang tidak produktif dapat ditiadakan melalui

proses pendekatan efisiensi investasi atau nilai imbalan ini.

B. Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Islam

1. Pendekatan Kontekstual
5

Salah satu unsur terpenting dalam penerapan pendekatan

kontekstual adalah pemahaman guru untuk menerapkan strategi

pembelajaran konstektual di dalam kelas.

Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian

John Dewey (1961) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan

baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang terjadi di

sekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi.

Transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisa data,

memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun

kelompok.

2. Pendekatan Sains

Pendekatan sains yaitu suatu pengkajian pendidikan untuk

menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan

menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Cara kerja

pendekatan sains dalam pendidikan yaitu dengan menggunakan prinsip-

prinsip dan metode kerja ilmiah yang ketat, baik yang bersifat kuantitatif

maupun kualitatif.

Melalui pendekatan sains kemudian dihasilkan sains

pendidikan atau ilmu pendidikan dengan berbagai cabangnya seperti :

- Sosiologi pendidikan

- Psikologi pendidikan

- Administrasi atau manajemen pendidikan

- Teknologi pendidikan

- Evaluasi pendidikan

- Bimbingan dan konseling


6

3. Pendekatan Filosofis

Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk menelaah

dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan

metode filsafat. Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan melalui

metode berfikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh tentang

pendidikan yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 model :

- Model filsafat spekulatif adalah cara berpikir sistematis tentang gejala

yang ada, merenungkan secara rasional spekulatif seluruh persoalan

manusia.

- Model filsafat preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran

(standar) penilaian tentang nilai-nilai, penilaian tentang perbuatan menusia

menguji apa yang disebut baik, jahat, benar, salah, bagus dan jelek.

- Model filsafat analitik memusatkan pemikirannya pada kata : istilah-

istilah dan pengertian-pengertian dalam bahasa menguji suatu ide ada

gagasan untuk menjernihkan dan menjelaskan istilah-istilah yang

dipergunakan secara hati dan cenderung untuk tidak membangun suatu

mazhad dalam sistem berfikir

4. Pendekatan Religius

Pendekatan religius yaitu suatu pendekatan untuk menyusun teori-

teori pendidikan dengan bersumber dan berlandaskan pada ajaran agama

didalammnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang

dapat dijadikan sebagai sumber untuk menentukan tujuan. Metode bahkan

sampai dengan jenis-jenis pendidikan pendekatan religi titik tolaknya adalah


keimanan.
7

C. Tantangan-tantangan dalam Manajemen Pendidikan dan Manajemen

Pendidikan Islam serta Solusi dalam Mengatasi Tantangan Tersebut

Menurut Ali Idrus, (2011:4) dunia pendidikan Indonesia, saat ini,

setidaknya menghadapi empat tantangan besar yang kompleks, yaitu:

1. Tantangan untuk meningkatkan nilai tambah (added value), yaitu:

bagaimana meningkatkan nilai tambah dalam rangka meningkatkan

produktivitas, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, sebagai upaya untuk

memelihara dan meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan.

2. Tantangan untuk melakukan pengkajian secara komprehensif dan

mendalam terhadap terjadinya transformasi (perubahan) struktur

masyarakat, dari masyarakat yang agraris ke masyarakat industri yang

menguasai teknologi dan informasi, yang implikasinya pada tuntutan dan

pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

3. Tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu

bagaimana meningkatkan daya saing bangsa dalam meningkatkan karya-

karya yang bermutu dan mampu bersaing sebagai hasil penguasaan Ilmu

Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS).

4. Munculnya kolonialisme politik. Dengan demikian kolonialisme kini

tidak lagi berbentuk fisik, melainkan dalam bentuk informasi.

Manajemen pendidikan tidak akan pernah bisa lepas dari empat

tantangan besar yang kompleks ini. Keputusan manajemen harus

mempertimbangkan factor-faktor ini, dan karenanya memahami isu-isu

globalisasi dalam dunia pendidikan menjadi kemestian bagi setiap para

pengambil kebijakan di bidang pendidikan, baik itu di tingkat birokrat-


8

administrator seperti menteri pendidikan, para kepala dinas, dan para

manajer teknis seperti rektor, dekan, dan para kepala sekolah, dan bahkan

para guru yang mengelola pembelajaran di kelas.

Tantangan Manajemen Pendidikan Islam

Menyusul derasnya arus globalisasi ada 2 tantangan besar

yang harus dihadapi oleh pendidikan islam.

a. Tantangan Inovasi Kurikulum dan Khususnya Pembelajaran

Lembaga pendidikan islam di Indonesia saat ini mengalami kritis

dalam menghadapi permasalahan yang timbul karena perkembangan sosial

politik dan budaya, terutama menyusul merebaknya globalisasi.

Pendidikan Islam dihadapkan pada persoalan kesiapan dalam merespon

tuntunan dan tantangan inovasi, khususnya dalam kaitannya dengan

kurikulum digunakan praktek pendidikan islam. Sejauh ini masih

menggunakan metode-metode yang lama yang dalam banyak kasus lemah

dalam merespon isu-isu actual.

b. Tantangan Desentralisasi dan Otonomi Pendidikan

Menurut Abdur Rahman Shaleh desentralisasi adalah pemberian

pendelegasian kewenangan, umumnya dari pemilik wewenang (atasan) pada

pelaksana (penguasa dibawahnya) dalam mengambil keputusan. Sedang otonomi

adalah kemandirian dalam wujud memiliki yang disertai adanya kemampuan.

Solusi Terhadap Tantangan Manajemen Pendidikan tersebut Yaitu:

Dalam menghadapi tantangan tersebut kita harus menyediakan banyak tenaga

pengajar yang profesional yang tidak hanya memiliki pengetahuan namun juga
memiliki keterampilan agar mampu bersaing dalam era globalisasi saat ini.
9

Kemudian menyediakan banyak sarana belajar dan memberikan pemerataan

pendidikan bagi seluruh masyarakat.Dengan adanya pendidikan, seluruh

masyarakat di harapkan dapat mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi agar

dapat menghasilkan produk yang bermutu dan memiliki daya saing yang

tinggi.Kemudian mengatur kembali sistem manajemen dari lembaga pendidikan

yang bekerjasama dengan pemerintah.

Apabila pendidikan dasar sebagai basis pembangunan nasional diserahkan

kepada tanggung jawab daerah maka program/program pelatihan yang dibutuhkan

oleh daerah haruslah diserahkan juga pada daerah. Daerah yang persis mengetahui

potensi/potensi pembangunan,kesempatan kerja serta kemampuan/kemampuan

yang dibutuhkan oleh daerah di dalam pembangunannya

Kebijakan pemerintah melalui desentralisasi dan otonomi

pendidikan sejatinya memberikan peluang yang sangat besar dan luas kepada

pendidikan islam di Indonesia untuk melakukan akselerasi kualitas

penyelenggaraan pendidikannya. Pendidikan islam semestinya merespon

kebijakan desentralisasi dan otonomi ini dengan penuh semangat kemajuan,

namun bila peluang yang muncul dari kebijakan ini tidak dimanfaatkan dengan

baik, pendidikan islam akan gagal bersaing dengan pendidikan lainnya. Karena itu

pembenahan yang lebih kooperatif perlu dilakukan, mulai dari pengembangan

kurkulum tenaga pendidik, hingga sarana prasarana keberhasilan penyelenggaraan

pendidikan di suatu daerah patut menjadi masukan dan pelajaran bagi pendidikan

islam untuk melakukan hal yang sama guna mencapai kesuksesan yang serupa

pula. Proses replikasi seperti ini sudah menjadi hal yang sangat umum di era

desentralisasi dan otonomi pendidikan.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen pendidikan tidak akan pernah bisa lepas dari empat

tantangan besar yang kompleks yaitu Tantangan untuk meningkatkan nilai

tambah, Tantangan untuk melakukan pengkajian secara komprehensif dan

mendalam terhadap terjadinya transformasi (perubahan) struktur

masyarakat, Tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, dan

munculnya kolonoalosme politik.

Dalam menghadapi tantangan tersebut kita harus menyediakan

banyak tenaga pengajar yang profesional yang tidak hanya memiliki

pengetahuan namun juga memiliki keterampilan agar mampu bersaing

dalam era globalisasi saat ini.Apabila pendidikan dasar sebagai basis

pembangunan nasional diserahkan kepada tanggung jawab daerah maka

program/program pelatihan yang dibutuhkan oleh daerah haruslah

diserahkan juga pada daerah.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menjadi acuan untuk kemajuan dan

perbaikan dalam kualitas pendidikan di negara ini dan makalah selanjutnya

menjadi lebih baik dengan menoleh dari memperbaiki kesalahan dalam

makalah ini dengan harapan menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin, Sutiah, Probowo, Listyo, Sugeng. Manajemen Pendidikan, Jakarta

Kencana Prenada Media Group 2011

http://glenphysics.blogspot.co.id/2016/03/pendekatan-dalam-manajemen-

pendidikan_30.html

http://indahnurulw.blogspot.co.id/2013/12/pendekatan-dalam-menejemen-

pendidikan.html

http://www.academia.edu/20121614/Beberapa_Tantangan_dalam_Manajemen_Pe

ndidikan

11

Anda mungkin juga menyukai