Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN DAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

BIDANG KEUANGAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Microleading
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Nurul Hidayah, M. Ag.

Disusun Oleh:
Kelompok 2 MPI 6B

1. Lilis Niswatul Afifah A (126207211017)


2. Tsabita Aulya Putri (126207211045)
3. Rahmahayu Pangesti (126207213136)
4. Ahmad Chaiz Mubarok M (126207213137)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2024
PRAKATA

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Manajemen Mutu Pendidikan yang berjudul “Pengelolaan Dan Administrasi
Pendidikan Bidang Keuangan” dalam bentuk makalah. Sholawat serta salam semoga
senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW. Ucapan
terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I., selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.

2. Bapak Dr. Sutopo, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Dr. Indah Komsiyah, S. Ag., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah

4. Ibu Dr. Siti Khoirun Nisak, S.Pd.I., M.Pd selaku Koordinator Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam.

5. Ibu Dr. Hj. Nurul Hidayah, M. Ag., selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Microleading.

6. Pihak Perpustakaan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah


memberikan izin dan fasilitas kepada penulis untuk mencari dan mendapatkan sumber
referensi dalam menyelesaikan makalah ini.

7. Orang tua dan teman-teman MPI 6B tahun 2024 yang telah memberikan dukungan
dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang


terbatas maka makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Tulungagung, 10 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Pengertian Pengelolaan Keuangan Pendidikan .................................. 3
B. Pengertian Administrasi Keuangan Pendidikan ................................. 6
C. Sumber Pembiayaan Pada Satuan Pendidikan.................................... 8
D. Proses Administrasi Keuangan ......................................................... 10
E. Peran Guru Dalam Administrasi Keuangan Pendidikan .................. 13

BAB III PENUTUP .................................................................................. 14


A. Kesimpulan ...................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................. 15
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan pilar fundamental pembangunan masyarakat
dan bangsa. Untuk memastikan kualitas dan kelangsungan pendidikan,
pengelolaan dan administrasi keuangan menjadi elemen krusial. Keberhasilan
institusi pendidikan tidak hanya bergantung pada visi dan misi pendidikan, tetapi
juga pada kemampuan efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya
keuangan yang tersedia.
Kondisi ekonomi yang dinamis, tuntutan teknologi, serta kebutuhan
masyarakat yang terus berkembang menambah kompleksitas dalam pengelolaan
keuangan pendidikan. Institusi pendidikan, baik itu tingkat dasar hingga
perguruan tinggi, harus mampu mengalokasikan sumber daya dengan bijak
untuk mendukung proses pembelajaran, fasilitas, dan pengembangan staf
pengajar.
Pengelolaan dan administrasi keuangan dalam pendidikan juga
menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan peningkatan mutu
pendidikan. Investasi yang tepat dalam pelatihan tenaga pendidik, pembaruan
kurikulum, dan pengadaan teknologi pendidikan memerlukan pemahaman yang
baik tentang alokasi dan penggunaan dana pendidikan.
Dalam konteks globalisasi, kompetisi, dan perkembangan teknologi
informasi, pengelolaan dan administrasi keuangan pendidikan tidak hanya
terkait dengan pengaturan anggaran, tetapi juga melibatkan transparansi,
akuntabilitas, dan inovasi keuangan.
Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas secara mendalam
mengenai aspek-aspek kunci dalam pengelolaan dan administrasi keuangan di
dunia pendidikan. Fokus utamanya adalah memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang peran keuangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,
mencari solusi untuk mengatasi tantangan finansial, dan mengidentifikasi model

1
pengelolaan keuangan yang dapat diterapkan untuk mendukung tujuan dan
inovasi dalam pendidikan modern. Dengan demikian, makalah ini diharapkan
dapat memberikan wawasan yang berharga dalam mengoptimalkan pengelolaan
keuangan pendidikan demi meningkatkan efektivitas dan efisiensisistem
pendidikan.
Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menyelidiki praktik
terbaik, tantangan, dan strategi dalam pengelolaan dan administrasi keuangan
pendidikan, dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dalam
menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan dan berkualitas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian pengelolaan keuangan pendidikan?
2. Bagaimana pengertian administrasi keuangan pendidikan?
3. Bagaimana sumber pembiayaan pada satuan pendidikan?
4. Bagaimana proses administrasi keuangan?
5. Bagaimana peran guru dalam administrasi keuangan pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan dalam
penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian pengelolaan keuangan pendidikan
2. Untuk mendeskripsikan pengertian administrasi keuangan pendidikan
3. Untuk mendeskripsikan sumber pembiayaan pada satuan pendidikan
4. Untuk mendeskripsikan proses administrasi keuangan
5. Untuk mendeskripsikan peran guru dalam administrasi keuangan
pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Keuangan Pendidikan


Pengelolaan keuangan lembaga pendidikan/sekolah tidak bisa lepas
dari yang disebut dengan manajemen. Pada dasarnya manajemen berasal dari
to manage yang berarti mengatur, mengelola atau mengurusi. Manajemen
sering diartikulasikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Sebagai ilmu, manajemen
dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematis berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai
tujuan dan membuat system kerjasama yang lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan.
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan akan sangat bergantung
kepada manajemen yang digunakan dalam suatu lembaga pendidikan yang
bersangkutan. Manajemen tersebut akan efektif dan efisien apabila didukung
oleh Sumber Daya Manusia yang profesional untuk mengoperasikan lembaga
pendidikan tersebut, kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
karakteristik siswa, kemampuan dan komitmen tenaga kependidikan yang
handal, sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-
mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta
partisipasi masyarakat yang tinggi.1
Bila salah satu hal di atas tidak sesuai dengan yang diharapkan
dan/atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi
pengelolaan lembaga pendidikan/sekolah tersebut kurang optimal. dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Dan semua
manajemen dalam tiap-tiap bagian tersebut haruslah diatur sebaik-baiknya dan
serapi mungkin agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Namun fenomena yang

1
Etty Andiawati, Pengelolaan Keuangan Lembaga Pendidikan/Sekolah, Jurnal
Pendidikan Ekonomi, 2017, Vol. 3, No. 1, hal. 2

3
terjadi sekarang ini ialah kurangnya perhatian manajer/pimpinan mengenai
manajemen keuangan yang ada di suatu sekolah.
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajemen
lembaga pendidikan/sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi
manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian pengawasan dan
pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan
menetapkan sumber-sumber pendanaan pemanfaatan dana, pelaporan,
pemeriksaaan dan pertanggungjawaban.
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan
tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan
demikian, manajemen keuangan lembaga pendidikan/sekolah dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan lembaga pendidikan/sekolah
mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan, dan
pertanggungjawaban keuangan lembaga pendidikan/sekolah. Sumber
keuangan dan pembiayaan pada suatu lembaga pendidikan/sekolah secara garis
besar dapat dikelompokan atas tiga sumber, yaitu:
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat atau daerah, maupun kedua-duanya yang
bersifat umum atau khusus yang diperuntukkan bagi kepentingan
pendidikan.
2. Orang tua peserta didik.
3. Masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat.
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pandanaan
kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaanya, dibukukan
secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program
sekolah secara efektif dan efisien. Dengan tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

4
Untuk mencapai tujuan itu, maka dibutuhkan kreativitas kepala
sekolah dalam menggali sumber-sumber dana menempatkan bendaharawan
yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan serta
memanfaatkan secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun
pelajaran, para kepala sekolah bersama semua pemegang peran di sekolah pada
umumnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang
diinginkan pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
2. Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan
kebutuhan dana penunjang.
3. Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan
tersedianya dana pendukung yang dapat dihimpun.
4. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun
pelajaran yang bersangkutan.
5. Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia untuk
masing-masing kegiatan.
6. Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu format
yang telah disepakati untuk digunakan oleh setiap sekolah.
7. Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenang.
Dengan tersedianya dokumen tertulis mengenai RAPBS tersebut
Kepala Sekolah dapat mengkomunikasikannya secara terbuka kepada semua
pihak yang memerlukan. Sumber dana yang tersedia di dalam RAPBS di
manfaatkan untuk membiayai berbagai kegiatan manajemen operasional
sekolah pada tahun pelajaran yang bersangkutan. Pada umumnya pengeluaran
dana yang dihimpun oleh sekolah mencakup 5 kategori pembiayaan sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan, rehabilitasi dan pengadaan sarana/prasarana pendidikan.
2. Peningkatan kegiatan dan proses belajar mengajar.
3. Peningkatan kegiatan pembinaan Kesehatan.

5
4. Dukungan biaya kegiatan sekolah dan peningkatan personal.
5. Kegiatan rumah tangga sekolah.
Dana yang tersedia di dalam RAPBS dapat sekaligus mencakup
kegiatan untuk pengembangan sekolah. Namun demikian dana untuk
keperluan pengembangan sekolah dapat disediakan secara khusus, sebagai
tambahan dari RAPBS yang telah disusun. Untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang telah diprogramkan sekolah dalam satu tahun pelajaran,
diperlukan tersedianya sejumlah dana tertentu pula.
Berapa besarnya dana yang diperlukan oleh sekolah agar tujuan itu
dapat dicapai telah dihitung secara cermat oleh setiap sekolah melalui
penyusunan RAPBS. Apabila jumlah dana yang diperlukan pada satu tahun
pelajaran dibagi dengan jumlah semua siswa di sekolah itu, maka akan
ditemukan Satuan Harga Per Siswa (SHPS).
Jumlah dana yang diperlukan oleh setiap sekolah sangat beragam.
Jumlah siswa pada setiap sekolah pun berbeda-beda. Oleh karena itu SHPS
pada masing-masing sekolah dengan sendirinya akan berbeda pula. Meskipun
demikian sebenarnya harus ada suatu patokan SHPS minimal agar suatu mutu
pendidikan tertentu dapat dicapai secara nasional.2

B. Pengertian Administrasi Keuangan Pendidikan


Administrasi keuangan pendidikan adalah disiplin ilmu yang
mencakup perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi sumber daya keuangan yang
berkaitan dengan lembaga pendidikan. Fokus utamanya adalah
mengoptimalkan penggunaan dana untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dan memastikan kelancaran operasional institusi pendidikan.3
Pertama-tama, perencanaan keuangan pendidikan menjadi langkah
kritis dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkelanjutan. Ini melibatkan
identifikasi sumber daya finansial yang diperlukan untuk mendukung berbagai

2
Syaifullah MS, Manejemen Keuangan Pendidikan, Journal of Pedagogy, Vol. 4, No.1,
2021, hal. 15
3
Fazira Maharani, dkk, Administrasi Keuangan Dan Sarana Prasarana Administrasi,
Keuangan, Sarana Prasarana, Journal of STAI Nurul Ilmi Tanjungbalai Vol. 2, No. 2, 2023, hal. 4

6
aspek pendidikan, termasuk gaji guru, pembelian buku, fasilitas fisik, dan
program pengembangan kurikulum. Rencana keuangan yang cermat
membantu lembaga pendidikan mengalokasikan dana dengan efisien dan
menyesuaikan prioritas untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal.
Pengelolaan sumber daya keuangan merupakan tahap lanjutan dari
administrasi keuangan pendidikan. Ini mencakup pelaksanaan rencana
keuangan, pengawasan pengeluaran, dan pemantauan kinerja keuangan
institusi. Pengelolaan yang efektif memastikan bahwa dana dialokasikan sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan lembaga pendidikan. Selain itu, pengelolaan
yang transparan juga mendukung akuntabilitas dan membangun kepercayaan
stakeholder, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat.4
Evaluasi keuangan pendidikan merupakan aspek penting lainnya
yang memungkinkan lembaga pendidikan untuk menilai dampak penggunaan
dana terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Evaluasi ini melibatkan analisis
data keuangan, kinerja siswa, dan efektivitas program pendidikan. Dengan
memahami hasil evaluasi, lembaga pendidikan dapat membuat perubahan
strategis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan.
Peran administrasi keuangan pendidikan tidak hanya terbatas pada
manajemen anggaran rutin, tetapi juga mencakup manajemen risiko finansial.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil atau perubahan kebijakan dapat
memengaruhi sumber daya keuangan lembaga pendidikan. Oleh karena itu,
administrasi keuangan pendidikan juga mencakup pengembangan strategi
untuk mengatasi risiko keuangan yang mungkin timbul.
Dalam konteks globalisasi, administrasi keuangan pendidikan juga
mencakup pengelolaan sumber daya keuangan dari berbagai sumber, termasuk
bantuan internasional dan mitra kerja sama. Pemanfaatan sumber daya
eksternal ini memerlukan koordinasi yang efektif dan transparan untuk
memastikan bahwa dana tersebut digunakan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.

4
Ibid, hal. 5

7
Keberlanjutan keuangan adalah elemen krusial dalam administrasi
keuangan pendidikan. Pencarian sumber daya yang berkelanjutan, seperti
pengembangan dana pendidikan jangka panjang atau kerja sama dengan sektor
swasta, menjadi penting untuk mendukung lembaga pendidikan dalam jangka
waktu yang lebih panjang.
Dalam era digital, teknologi informasi juga menjadi bagian integral
dari administrasi keuangan pendidikan. Sistem informasi keuangan yang
canggih memfasilitasi pelaporan keuangan real-time, analisis data yang lebih
akurat, dan pengelolaan dana yang lebih efisien. Integrasi teknologi ini dapat
meningkatkan transparansi, akurasi, dan efektivitas dalam administrasi
keuangan pendidikan.
Secara keseluruhan, administrasi keuangan pendidikan bertujuan
untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berkualitas,
memastikan keberlanjutan institusi pendidikan, dan memenuhi standar
akuntabilitas. Dengan memahami pentingnya administrasi keuangan
pendidikan, lembaga pendidikan dapat mengelola sumber daya dengan
bijaksana untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.5

C. Sumber Pembiayaan Pada Satuan Pendidikan


Sumber pembiayaan pada satuan pendidikan melibatkan sejumlah
elemen krusial yang bersama-sama mendukung keberlangsungan operasional
lembaga pendidikan. Dalam memahami sumber pembiayaan ini, kita dapat
mengidentifikasi berbagai aspek, termasuk pendanaan publik, swasta, dan
mandiri, serta dampaknya terhadap kualitas pendidikan.6
Pendanaan publik adalah salah satu elemen utama dalam sumber
pembiayaan satuan pendidikan. Dalam banyak kasus, pemerintah menyediakan
anggaran untuk mendukung lembaga pendidikan, termasuk sekolah dasar,
menengah, dan perguruan tinggi. Dana ini digunakan untuk membiayai

5
Ibid
6
Sudarmono, dkk, Pembiayaan Pendidikan, Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu
Sosial Vol 2, No 1, 2020, hal. 268

8
berbagai kegiatan, seperti penggajian guru, pengadaan fasilitas, dan
penyediaan materi ajar. Pentingnya pendanaan publik dalam konteks
pendidikan adalah untuk memastikan akses pendidikan yang merata dan
berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.
Selain itu, pendanaan swasta juga memegang peranan penting dalam
menyokong satuan pendidikan. Sumber pendanaan ini berasal dari donasi
individu, perusahaan, yayasan, atau organisasi non-pemerintah. Dukungan
keuangan dari sektor swasta dapat membantu lembaga pendidikan mengatasi
kekurangan dana publik dan meningkatkan kualitas pendidikan dengan
menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, pelatihan guru, atau
program pendidikan khusus.7
Pendanaan mandiri adalah sumber pembiayaan yang berasal dari
kegiatan atau inisiatif yang dilakukan oleh satuan pendidikan itu sendiri. Ini
bisa melibatkan pengelolaan dana dari penerimaan sekolah, seperti biaya
pendaftaran, uang sekolah, atau kegiatan penggalangan dana. Pada tingkat
perguruan tinggi, pendanaan mandiri juga dapat berasal dari riset, penelitian,
dan pengembangan yang dihasilkan oleh institusi.
Konsep pendanaan pendidikan juga semakin terkait dengan inovasi
dalam model bisnis pendidikan. Pergeseran menuju model pendidikan online
atau blended learning memberikan peluang baru untuk mendiversifikasi
sumber pendanaan. Lembaga pendidikan dapat memanfaatkan platform daring
untuk menjangkau lebih banyak siswa dan menyediakan akses pendidikan
berkualitas tanpa batasan geografis.
Pentingnya diversifikasi sumber pembiayaan terletak pada ketahanan
lembaga pendidikan terhadap perubahan kondisi ekonomi, politik, atau sosial.
Model pendanaan yang terlalu tergantung pada satu sumber dapat menjadi
risiko jika terjadi perubahan dalam kebijakan pemerintah atau fluktuasi
ekonomi yang signifikan.

7
Ibid, hal. 269

9
Dalam menyusun strategi pendanaan, lembaga pendidikan perlu
melakukan perencanaan yang matang, mengidentifikasi kebutuhan finansial,
dan mengelola dana dengan efisien. Evaluasi periodik terhadap efektivitas
penggunaan dana dan keberlanjutan model pendanaan menjadi kunci untuk
memastikan bahwa pendidikan yang diselenggarakan tetap relevan dan
berdaya saing.
Secara keseluruhan, sumber pembiayaan pada satuan pendidikan
merupakan aspek kompleks yang mencakup interaksi antara pendanaan publik,
swasta, dan mandiri. Dalam menghadapi tantangan dan peluang di era
pendidikan modern, keberagaman sumber pembiayaan menjadi kunci untuk
mencapai tujuan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.8

D. Proses Administrasi Keuangan


1. Perencanaan (RPS, RKAS)
Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan untuk menentukan masa depan sekolah yang tepat melalui urutan
pemilihan, dengan memperhitungkan sumbwrdaya yang tersedia. RPS
adalah gambaran tentang kegiatan sekolah dimasa depan dalam rangka
untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.9
Rancangan Pengembangan sekolah (RPS) merupakan salah satu
wujud dari manajemen sekolah yang sangat penting yang harus dimiliki
sekolah sebagai paduan dalam menyelenggarakan pendidikan sekolah baik
dalam jangka panjang, menengah, maupun jangka pendek. RPS disusun
untuk:
1. Menjamin agar perubahan tujuan sekolah yang diotetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil,
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah,

8
Ibid
9
Putri, Administrasi Keuangan, (Sumatera Barat: Universitas Negeri Padang, 2016), hal.
25-25

10
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
pelaku sekolah, antar sekolah, dan dinas pendidikan kabupaten/kota
dan antar waktu.
Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) pada
dasarnya memuat tentang berbagai program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan sekolah selama I kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah,
keuangan untuk membiayai program tersebut selam I tahun anggaran.
Penyusunan RAPBS dapat menempuh beberapa langkah yaitu sebagai
berikut:10
1. Penetapan Tujuan, merupakan suatu keharusan dalam penyusunan
anggaran yang efektif.
2. Penjabaran tujuan kedalam program pendidikan.
3. Penentuan sumber daya manusia dan materil yang
berimplementasikan. program-program pendidikan yang ditetapkana.
Pengeluaran biaya sekolah meliputi aspek:
a. Pengawasan umum
b. Pengajaran
c. Pelayanan bantuan
d. Pemeliharaan Gedung
e. Operasi
f. Pengeluaran tetap, jasa hutang
RKAS harus disetujui dalam rapat dewan pendidik setelah
memperhatikan. pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan oleh
Dinas Pendidikan. kabupaten/kota (untuk sekolah negri) atau yayasan
(untuk sekolah swasta). Secara rinci diatur dalam peraturan Mendiknas
Nomor 19 tahun 2017 tentang Standar pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendididkan Dasar dan Menengah.
2. Pelaksanaan (penggunaan, pencatatan dana)

10
Syadiah,dkk, Administrasi Keuangan Sekolah, (Jakarta: Cv Tamita Utama, 2015), hal.
102

11
Depdagri dan depdikbud 1996 menyatakan bahwa dalam
administrasi keuangan harus ada pemisahan tugas dan fungsi otorisator,
ordonator dan pembendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi
wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan terjadinya
penerimaan atau pengeluaran keuangan.11
Ordonator adalah pejabat yang berwenang yang melakukan
pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang
dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan
adalah pejabat yang berwenang yang melakukan penerimaan dan
pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya, yang dapat dinilai
dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung
jawaban.
Penggunaan uang mestinya sesuai dengan alokasi anggaran yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu pengaturan penggunaan dan
pembukuan 6 keuangan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang dan
smuanya harus melalui proses dan prosedur yang berlaku.12
3. Pelaporan dan Pertanggung Jawaban
Penerimaan dan pengeluaran sekolah harus dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku
Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran rutin dan pembangunan
dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang telah disepakati yaitu:
a. Selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan, bendaharawan mengirim
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) kepada walikota bupati melalui
bagian. Keuangan Sekretariat Daerah.
b. Apabila tanggal 10 bulan berikutnya SPJ belum diterima oleh Bagian
Keuangan Sekretariat Daerah maka tanggal 11 dikirimkan Surat
Peringatan 1.

11
Hendiyat Soetopo, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Pers, 1989), hal. 33
12
Ibid

12
c. Apabila sampai dengan tanggal 20 bulan berikutnya SPJ belum dikirim
juga ke bagian Keuangan Sekretariat Dacrah, maka dibuatkan Surat
Peringatan II.
d. Kelengkapan lampiran SPJ dan Bukti Pendukung Lampiran SPJ.13

E. Peran Guru Dalam Administrasi Keuangan Pendidikan


Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun
demikian, guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini
meskipun menambah beban mereka, juga memberikan kesempatan untuk ikut
serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan proses belajar mengajar.
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan,
pencatatan data, pelaporan dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan
untuk penyelenggaraan pendidikan.14
Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib
administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggung jawaban
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beberapa peran guru dalam administrasi
keuangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Membuat file keuangan sesuai dengan dana Pembangunan.
2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
4. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah
(RAPBS).
6. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
7. Menyetorkan pajak PPN dan PPH.
8. Membagikan gaji atau rapel.
9. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

13
Muhammad Alfafa F, Peran Guru Dalam administrasi Pendidikan, (Bali: Universitas
Ganesha Singaraja, 2015), hal 26
14
Rahmat Hidayah, Abdillah, Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan Aplikasinya”,
(Medan: LPPPI, 2019), hal. 29

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengelolaan keuangan pendidikan adalah suatu usaha dan kegiatan
pengaturan uang yang meliputi kegiatan perencanaan, sumber keuangan,
pengalokasian, penganggaran, pemanfataan dana, pembukuan,
penyimpanan, pemeriksaan dan pengawasan, pertanggung jawaban dan
pelaporan uang yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. Administrasi keuangan pendidikan adalah disiplin ilmu yang mencakup
perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi sumber daya keuangan yang
berkaitan dengan lembaga pendidikan. Fokus utamanya adalah
mengoptimalkan penggunaan dana untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dan memastikan kelancaran operasional institusi pendidikan.
3. Sumber pembiayaan pada satuan pendidikan merupakan aspek kompleks
yang mencakup interaksi antara pendanaan publik, swasta, dan mandiri.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang di era pendidikan modern,
keberagaman sumber pembiayaan menjadi kunci untuk mencapai tujuan
pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
4. Beberapa proses administrasi keuangan, meliputi:
a. Perencanaan.
b. Pelaksanaan (penggunaan, pencatatan dana).
c. Pelaporan dan Pertanggung Jawaban.
5. Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Membuat file keuangan sesuai dengan dana Pembangunan.
b. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
c. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
d. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.

14
e. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah
(RAPBS).
f. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
g. Menyetorkan pajak PPN dan PPH.
h. Membagikan gaji atau rapel.
i. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk kedepannya penulis akan terus memperbaiki susunan
makalah dengan menggunakan sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
Oleh sebab itu, penulis mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini.

15
DAFTAR RUJUKAN

Abdillah, Rahmat Hidayah. (2019). Ilmu Pendidikan Konsep, Teori dan


Aplikasinya. Medan: LPPPI.

Alfafa F, Muhammad. (2015). Peran Guru Dalam administrasi Pendidikan. Bali:


Universitas Ganesha Singaraja.

Andiawati, Etty. (2017). Pengelolaan Keuangan Lembaga Pendidikan/Sekolah,


Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol. 3, No. 1.

Maharani Fazira, dkk. (2023). Administrasi Keuangan Dan Sarana Prasarana


Administrasi, Keuangan. Journal of STAI Nurul Ilmi Tanjungbalai Vol
2, No 2.

Putri. (2016). Administrasi Keuangan. Sumatera Barat: Universitas Negeri Padang

Soetopo, Hendiyat. (1989). Administrasi Pendidikan. Malang: IKIP Pers.

Sudarmono, dkk. (2020). Pembiayaan Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan


Dan Ilmu Sosial Vol. 2, No. 1.

Sutisna, Oteng. (1985). Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Syadiah, dkk. (2015). Administrasi Keuangan Sekolah. Jakarta: Cv Tamita Utama.

Syaifullah MS. (2021). Manejemen Keuangan Pendidikan. Journal of Pedagogy


Vol. 4, No.1.

16

Anda mungkin juga menyukai