Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Administrasi dan
Manajemen Sekolah yang diampu oleh Bapak La Ode Ahmad Jazuli, S.Pd., M.Pd. dan Ibu
Era Maryanti, S.Pd., M.Pd.
Oleh Kelompok 4:
1. Dian A1I120087
2. Elen Riska A1I121088
3. Insan Fikma Sari A1I121092
4. Risna A1I121108
5. Sakina Tul Arabia A1I121111
6. Rostia A1I122068
7. Wa Ode Sitti Azna Muhiknar A1I122074
8. Marhani A1I122093
9. Mumin Rahayu A1I122096
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hamba-
Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemuliaan. Shalawat serta salam selalu
kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. sebagai Rahmatan
lil”alamin yang telah membawa manusia dari jalan kegelapan menuju kehidupan yang
mendapat sinar ilahi seperti sekarang ini.
Untuk itu kami dari kelompok 1 selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima
kasih kepada Bapak La Ode Ahmad Jazuli, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Administrasi dan Manajemen Sekolah yang telah memberikan dan
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Aamiin. Terima kasih.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan keuangan merupakan
potensi yang sangat menentukan keberhasilan layanan pendidikan dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan.
Urgensi komponen keuangan dan pembiayaan pendidikan merupakan
komponen produktif dan strategis yang menentukan terlaksananya layanan
pendidikan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Sudarmanto (2009, 1)
menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang positif yang digunakan untuk
membiayai pendidikan terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran, dan
prestasi belajar siswa.
1. Perencanaan financial
Perencanan yaitu kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang
tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematik tanpa
efek samping yang merugikan. Adapun dalam perencanaan keuangan
sekolah sedikitnya mencangkup dua kegiatan yaitu penyusunan anggaran
keuangan sekolah dan pelaksanaan rencana anggaran pendapatan belanja
sekolah (RAPBS).
3
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak
dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksud untuk mengatur
sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Penyusunan anggaran merupakan langkah-langah positif untuk
merealisasikan penggunaan pembiayaan. Pada dasarnya, penyusunan
anggaran merupakan negosiasi atau kesepakatan antara pucuk pimpinan
dengan bawahannya untuk menentukan besarnya alokasi biaya untuk suatu
penganggaran. Hasil akhir dari suatu negosiasi merupakan suatu
pernyataan tentang pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan dari
sumber dana.
Dalam kaitannya dengan proses penyusunan anggaran ini, Lipham
(1985) mengungkapkan empat fase kegiatan pokok sebagai berikut:
a. Merencanakan anggaran, yaitu kegiatan mengidentifikasi tujuan,
menentukan prioritas, menjabarkan tujuan ke dalam penampilan
operasional yang dapat diukur, menganalisis alternatif pencapaian
tujuan dengan analisis cost-efectiveness, dan membuat rekomendasi
alternatif pendekatan untuk mencapai sasaran.
b. Mempersiapkan anggaran, yaitu menyesuaikan kegiatan dengan
mekanisme anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusi, dan sasaran
program pengajaran perlu dirumuskan dengan jelas. Melakukkan
inventarisasi kelengkapan peralatan dan bahanbahan yang telah
tersedia.
c. Mengelola pelaksanaan anggaran, yaitu mempersiapkan pembukaan,
melakukan pembelanjaan dan membuat transaksi, membuatn
perhitungan, mengawasi pelaksanaan, sesuai dengan prosedur kerja
yang berlaku, serta membuat laporan dan pertanggungjawaban
keuangan.
d. Menilai pelaksanaan anggaran, yaitu menilai pelaksanaan proses
belajar mengajar, menilai bagaimana pencapaian sasaran program,
serta membuat rekomendasi untuk perbaikan anggaran yang akan
datang.
4
2. Pelaksanaan (implenmentation involves accounting)
5
3. Evaluasi
Sebelum melakukan proses evaluasi atau penilaian, maka dilakukan
pengawasan dan pemeriksaan dalam pelaksanaan pembiayaan sekolah. .
Kegiatan pengawasan pembiayaan dikenal dengan istilah auditing yaitu
kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan pertanggungjawaban
penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan uang yang
dilakukan Bendaharawan kepada pihak-pihak yang berwenang.
Menurut Nanang Fatah pengawasan pembayaan pendidikan bertujuan
untuk mengukur, membandingkan, menilai alokasi biaya dan tingkat
penggunaannya. Secara sederhana proses pengawasan terdiri dari :
1. Memantau (monitoring)
2. Menilai
3. Malampirkan hasil temuan, baik pada kinerja aktual maupun hasilnya
6
2.3 Sumber Keuangan dalam Pembiayaan Sekolah
7
2) Dana BSM
Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan wujud kepedulian
pemerintah terhadap siswa miskin. Tujuan pemberian dana ini
adalah untuk mencegah siswa miskin dari kemungkinan putus
sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan di sekolah dan juga
memberi peluang/kesempatan yang lebih besar kepada siswa miskin
untuk terus bersekolah hingga menyelesaikan pendidikannya.
Sasaran pemberian bantuan dana BSM ini dikhususkan bagi siswa
yang kurang mampu/miskin saja.
c. Masyarakat
Pembiayaan yang bersumber dari perorangan atau kelompok masyarakat
seperti organisasi, Yayasan atau badan usaha milik pemerintah mauapun
swasta. Dalam kaitan ini, Thomas, H. Jones mengatakan “Sometimes called
public cost, the include cost of educations financed through taxation. Most
public school expenses are examples of sosial costs”. Dengan kata lain,
biaya masyarakat adalah biaya sekolah yang dibayar oleh masyarakat.
8
d. Alumni
Pembiayaan yang bersumber dari alumni bersifat sukarela dan tidak
mengikat bagi siapapun guna membantu peningkatan mutu sekolah yang
tidak selalu dalam bentuk uang. Misalnya buku-buku atau alat untuk
perlengkapan sekolah.
e. Peserta Kegiatan
Dana yang bersumber dari siswa sekolah itu sendiri atas anggota masyarakat
yang menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan kegiatan atau
biasa kita kenal sebagai ekstrakurikuker, seperti praktek bahasa inggris,
pelatihan komputer atau kursus lainnya.
a. Biaya rutin
Biaya rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun, seperti
gaji pegawai (guru dan non guru), serta biaya operasional, biaya
pemeliharaan Gedung, fasilitas dan alat pengajaran (barang-barang habis
pakai).
9
b. tidak rutin
Biaya ini biasa dikenal dengan biaya pembangunan. Pengeluaran biaya tidak
rutin berupa biaya pembangunan gedung, biaya pemeliharaan, perawatan,
pengadaan sarana prasarana pendidikan serta pengeluaran lain unutk
barang-barang yang tidak habis pakai.
Dalam mengukur biaya pendidikan ada yang dinamakan sebagai total cost
dan unit cost. Total cost merupakan biaya pendidikan secara keseluruhan.
Sedangkan, unit cost adalah biaya satuan per peserta didik. Untuk menentukan
biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan makro dan mikro.
Pendekatan makro mendasarkan perhitungan pada keseluruhan jumlah
pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana kemudian
dibagi jumlah murid. Sedangkan pendekatan mikro berdasar pada alokasi
pengeluaran per komponen pendidikan yang digunakan peserta didik.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem pengelolaan
yang baik, untuk itu satuan pendidikan harus pandai, efektif dan efisien dalam
memanajemen biaya ditingkat sekolah. Untuk itu diperlukan kepemimpinan
dan manajemen pengelolaan yang efektif menuju keseimbangan antara sistem
yang ada dalam mendistribusikan sumber-sumber dana pendidikan di
Indonesia.
11
DAFTAR PUSTAKA
12