Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Pembiayaan dan Keuangan Sekolah

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan)

Dr. H. Nurochim, M.M.

(Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan)

Disusun Oleh

Kelompok 12

Kamila nurul hidayati 11210150000018

Ardhina Salsabila 11210150000112

SEMESTER 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDATATULLAH JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen Pembiayaan
dan Keuangan sekolah” tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Memahami dan menganalisis manajee
pembiayaan dan keuangan sekolah dengan tepat, menyusun RAPBS dengan benar,
mengevaluasi keuangan sekolah dengan tepat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Nurochim, M.M. selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan materi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Serta terima kasih juga kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta,16 September 2022

Penulis

Kelompok 12
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2


Daftar Isi .................................................................................................................................... 3

Bab I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................. 5

Bab II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6

2.1 Manajee Pembiayaan ............................................................................................... 6

2.2 Menganalisis Manajee Keuangan Sekolah .............................................................. 7

2.3 Menyusun dan Mengembangkan RAPBS ............................................................. 10

2.4 Evaluasi keuangan Sekolah.................................................................................... 13

Bab III PENUTUP ................................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 14

3.2 Daftar Pustaka ........................................................................................................ 15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Administrasi Pembiayaan merupakan salah satu substansi administrasi
Pendidikan yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan Pendidikan di sekolah.
Kegiatan administrasi pembiayaan dilakukan melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, atau pengendalian.
Kegiatan administrasi pembiayaan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber
pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban.
(Lipham 1985, Keith 1991).
Didalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan
makro dan pendekatan mikro, menganalisis biaya Pendidikan berdasarkan pengeluaran
total (total cost) dan jumlah biaya satuan (unit cost) menurut jenis dan tingkat
Pendidikan. Biaya total merupakan gabungan-gabungann biaya per komponen input
Pendidikan di tiap sekolah. Satuan biaya Pendidikan merupakan biaya rata-rata yang
dikeluarkan untuk melaksanakan Pendidikan disekolah per murid per tahun anggaran.
Satuan biaya ini merupakan fungsi dari besarnya pengeluaran sekolah serta banyaknya
murid sekolah (Fattah 2000:27).
Di setiap kegiatan pembelajaran dengan segala hal yang terkait di dalamnya,
misalnya sarana dan prasarana, media pembelajaran, dan lain sebagainya, kurang tepat
apabila diartikan sebagai kegiatan tanpa biaya. Kegiatan pembelajaran sebagai bagian
dari proses pendidikan memang tergolong kegiatan sosial. Walaupun demikian, bukan
berarti sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah dalam operasionalnya tidak
menggunakan biaya sama sekali, lembaga pendidikan diperkenankan menarik iuran
kepada para peserta didiknya. Hal itu sejalan dengan pendapat Mulyasa (2011), “...
Setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari maupun
tidak disadari...”. Terutama sekali jika sebuah lembaga pendidikan, dalam penelitian ini
adalah sekolah, telah memenuhi seluruh standar pendidikan yang ditetapkan, misalkan
kurikulum pembelajaran yang aplikatif dan pelayanan yang prima, maka dapat
dipastikan bahwa sekolah tersebut beroperasi dengan pengelolaan keuangan yang
efektif dan efisien serta mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan, (Mulyasa, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
a. Menganalisis Manajee pembiayaan dengan tepat.
b. Menganalisis Manajee keuangan sekolah dengan benar.
c. Menyusun dan mengembangkan RAPBS dengan benar.
d. Melaksanakan evaluasi keuangan sekolah dengan tepat.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penulis membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat menganalisis
Manajee pembiayaan dengan tepat, mahasiswa mampu menganalisis Manajee
keuangan sekolah, mahasiswa mampu menyusun dan mengembangkan RAPBS dengan
benar, dan mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi keuangan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Pembiayaan


Manajemen Pembiayaan adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya yang dilakukan oleh suatu badan
yang menjalankan kegiatan usahanya. Manajemen keuangan merupakan bagian dari
tugas pimpinan perusahaan dengan tanggung jawab utama berupa keputusan penting
menyangkut investasi dan pembiayaan perusahaan. Jika dihubungkan dengan prinsip
manajemen, aktivitas perolehan dan penggunaan dana untuk investasi dan pembiayaan
perusahaan tersebut harus dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan
berbagai fungsi manajemen; fungsi perencanaan, pengarahan, dan pengendalian dalam
menggunakan dan memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan. Adapun aktivitas
investasi, pembiayaan, dan kebijakan deviden dari perusahaan ditangani oleh manajer
keuangan.1

Menurut Jones (1985), manajemen pembiayaan meliputi:


1. Perencanaan finansial, yaitu kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang
tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematik tanpa efek
samping yang merugikan.
2. Pelaksanaan (implenmentation involves accounting), yaitu kegiatan berdasarkan
rencana yang telah dibuat.
3. Evaluasi, yaitu proses penilaian terhadap pencapaian tujuan.

Pembiayaan menurut Indra Bastian (2006:160) bahwa ditinjau dari sudut human
capital (modal manusia) sebagai unsur modal pendidikan diperhitungkan sendiri
sebagai faktor penentu keberhasilan seseorang, baik secara sosial maupun ekonomi.
Nilai pendidikan merupakan asset moral, dimana pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dalam pendidikan dianggap sebagai upaya pengumpulan dana untuk
membiayai operasional dan pengembangan sektor pendidikan.
Tujuan pembiayaan pendidikan dalam kehidupan sehari-hari bahwa biaya
pendidikan merupakan sebuah investasi yaitu tindakan untuk memperoleh nilai asset

1
https://www.slideshare.net/desmitaratriana1/makalah-manajemen-pembiayaan
yang dikuasai. Sekolah memiliki peran yang sangat sentral dan strategis dalam
pembangunan suatu bangsa karena disebabkan oleh dua hal yaitu pertama, lulusan
sekolah akan memposisikan diri atau diposisikan masyarakat sebagai kaum terpelajar,
baik dalam keluarga ataupun dimasyarakat; kedua, produk jasa sekolah dianggap
berperan dalam menentukan konsep kerakter bangsa.

2.2 Menganalisis Manajee Keuangan Sekolah


Manajemen keuangan adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk menentukan
berjalannya kegiatan pendidikan sekolah. Sementara itu dalam pelaksanaanya juga
harus memperhatikan pada prinsip manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan juga pengendalian. Beberapa kegiatan
yang berhubungan dengan manajemen keuangan seperti mendapatkan dan menetapkan
sumber pendanaan, pemanfaatan, pelaporan, pemeriksaan sampai
pertanggungjawabannya.2

Manajemen keuangan perlu diterapkan oleh institusi pendidikan agar:


• Pemanfaatan dana sekolah bisa lebih efektif dan efisien.
• Penggunaan keuangan sekolah bisa lebih transparan dan akuntabilitas nya terjamin.
• Anggaran bisa digunakan dengan semestinya dan penyalahgunaan anggaran bisa
diminimalisir.
• Supaya bisa menjalankan manajemen keuangan sekolah yang baik, membutuhkan
SDM yang berpengetahuan dan kompeten. Kepala sekolah adalah sosok sentral
dalam hal ini.
Kepala sekolah harus memahami secara utuh tentang manajemen keuangan di institusi
pendidikan. Perannya juga cukup krusial dalam menerapkan strategi pengelolaan
keuangan sekolah.

Dalam pengelolaan keuangan harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.


Prinsip dalam pengelolaan dana pendidikan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
penyelenggara dan satuan pendidikan yang didirikan oleh masyarakat terdiri atas prinsip
umum dan prinsip khusus (PP No. 48 Tahun 2008 Pasal 59). Prinsip umum adalah
prinsip keadilan, prinsip efisiensi, prinsip transparansi, dan prinsip akuntabilitas publik.

2
https://pojokpendidikan.or.id/manajemen-keuangan-sekolah-pengertian-tujuan-dan-prinsip/
Prinsip keadilan dilakukan dengan memberikan akses pelayanan pendidikan
yang seluas-luasnya dan merata kepada peserta didik, tanpa membedakan latar
belakang suku, ras agama, jenis kelamin, dan kemampuan atau status sosial-ekonomi.
Prinsip efisiensi dilakukan dengan mengoptimalkan akses, mutu, relevansi, dan daya
saing pelayanan pendidikan. Prinsip transparansi dilakukan dengan memenuhi asas
kepatutan dan tata Kelola yang baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat. Prinsip akuntabilitas publik
dilakukan dengan memberikan pertanggung-jawaban atas kegiatan yang dijalankan
oleh penyelenggara. Prinsip khusus pengelolaan dana pendidikan oleh pemerintah pusat
dan pemerintah daerah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Menurut Thomas H. Jones, ada enam model pembiayaan pendidikan


a. Flat grant merencanakan bahwa setiap sekolah memiliki sejumlah dana yang
sama yang dihitung per satu peserta didik.
b. Power equalizing dibebankan kepada distrik-distrik yang sangat kaya untuk
membayarkan sebagian pajak sekolah yang mereka pungut kembali ke kantong
negara bagian.
c. Complete state rencana pembiayaan Pendidikan yang dirancang untuk
menghapus semua perbedaan local.
d. Foundation plan dirancang untuk menggali empat masalah besar dalam
Pendidikan dan keuangan, yaitu kesetaraan pembelanjaan, penetapan standar
pajak dan pembelanjaan sekolah minimum, pemisahan wewenang politik antara
distrik-distrik sekolah local dengan negara bagian, dan provinsi untuk perbaikan
berkesinambungan atas proses Pendidikan.
e. Guaranteed percent equalizing dimaksudkan bahwa negara membayar
presentase tertentu dari total biaya Pendidikan yang diinginkan oleh tiap distrik
sekolah local.
f. Complete local support model semua sumber dana dari pemerintah negara
bagian atau dana dari provinsi diharapkan seluruh biaya Pendidikan menjadi
tanggung jawab pemerintah lokal atau daerah.

Perencanaan menentukan untuk apa, dimana, kapan dan beberapa lama akan
dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya. Pengorganisasian menentukan
bagaimana aturan dan tata kerjanya. Pelaksanaan menentukan siapa yang terlibat, apa
yang dikerjakan, dan masing-masing bertanggung jawab dalam hal apa. Pengawasan
dan pemeriksaan mengatur kriterianya, bagaimana cara melakukannya, dan akan
dilakukan oleh siapa. Umpan balik merumuskan kesimpulan dan saran-saran untuk
kesinambungan terselenggaranya Manajemen Operasional Sekolah.

Menurut Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana


(planning) di dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan
rencana pengeluaran keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan
erat dengan pola perencanaan anggaran yang didasarkan pertimbangan kondisi
keuangan, line of business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan
skill para pejabat pengelola.
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi :
1. Perencanaan anggaran.
2. Strategi mencari sumber dana sekolah.
3. Penggunaan keuangan sekolah.
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran.
5. Pertanggungjawaban

Pemasukan dan pengeluaran keuangan lembaga pendidikan/sekolah diatur


dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), hal yang ada
hubungannya dengan RAPBS adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan (pemasukan/penerimaan)
2. Pengunaan (pembelanjaan)
3. Pertanggungjawaban (pelaporan)3

Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu lembaga pendidikan/sekolah


secara garis besar dapat dikelompokan atas tiga sumber, yaitu :
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat atau daerah, maupun kedua-duanya yang
bersifat umum atau khusus yang diperuntukkan bagi kepentingan Pendidikan.
2. Orang tua peserta didik.

3
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snpe/article/download/10646/7892
3. Masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat atau sekolah juga bisa
mendapat pendanaan dari masyarakat umum yang bukan termasuk orang tua
atau wali siswa. Contohnya seperti bantuan dari lembaga keuangan, sponsorship
dari perusahaan, donasi dari lembaga sosial, donasi dari alumni.
4. Dana swadaya, Sekolah juga bisa mendapatkan dana dari usaha mandiri
sekolah. Beberapa contoh usaha mandiri sekolah yang bisa menghasilkan dana
seperti kantin yang dikelola sekolah secara mandiri, koperasi sekolah, panen
kebun sekolah, lomba, dan event kesenian.4

2.3 Menyusun dan Mengembangkan RAPBS

RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) adalah anggaran


terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta pengelolaannya dalam
memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun pelajaran berjalan. Dimana
sumber dananya berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan
orangtua / wali peserta didik. Sumber dana perolehan dan pemakaian dana dipadukan
dengan kondisi objektif kepentingan sekolah dan penyandang dana. Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus berdasarkan pada rencana
pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari rencana operasional tahunan.
RAPBS setidaknya meliputi penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas,
pengembangan profesi guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku, meja dan
kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan kepala sekolah, guru, komite
sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. RAPBS perlu disusun pada setiap tahun ajaran
sekolah dengan memastikan bahwa alokasi anggaran bisa memenuhi kebutuhan
sekolah secara optimal.

Prinsip penyusunan RAPBS, antara lain :

1. RAPBS harus benar-benar difokuskan pada peningkatan pembelajaran murid


secara jujur, bertanggungjawab, dan transparan.
2. RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan dipajang
ditempat terbuka di sekolah.

4
“Pentingnya Manajemen Keuangan Sekolah Agar Pembelajaran Berjalan Optimal! – Pintek Blog,” n.d.,
accessed September 16, 2022, https://pintek.id/blog/apa-itu-manajemen-keuangan/.
3. Dalam menyusun RAPBS, sekolah sebaiknya secara saksama memprioritaskan
pembelanjaan dana sejalan dengan rencana pengembangan sekolah.

Proses penyusunan RAPBS meliputi :

1. Menggunakan tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek yang


ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.
2. Menghimpun, merangkum dan mengelompokkan isu-isu dan masalah utama ke
dalam berbagai bidang yang luas cakupannya.
3. Menyelesaikan analisis kebutuhan.
4. Memprioritaskan kebutuhan.
5. Mengkonsultasikan rencana aksi yang ditunjukkan atau dipaparkan dalam
rencana pengembangan sekolah.
6. Mengidentifikasi dan memperhitungkan seluruh sumber pemasukan.
7. Menggambarkan rincian (waktu, biaya, orang yang bertanggung jawab,
pelaporan).
8. Mengawasi serta memantau kegiatan dari tahap perencanaan menuju tahap
penerapan hingga evaluasi.

Bentuk-bentuk Anggaran dalam RAPBS :

A. Anggaran Pendapatan

Sumber keuangan atau pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi beberapa sumber, yaitu:

1) Dana dari Pemerintah

Baik dana dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun keduanya. Dan
dana tersebut diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan.

2) Dana dari Orang Tua Siswa

Pendanaan dari orang tua siswa ini dikenal dengan istilah iuran Komite.
Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh
rapat Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas :

a) Dana tetap tiap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua
setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah
b) Dana insidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali
selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur).
c) Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang
dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu
ikatan apapun.

3) Dana dari Masyarakat

Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari
anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan
pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan
wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu kemajuan
pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari
yayasan ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta.

4) Dana dari Alumni

Dana ini merupakan bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan
mutu sekolah yang tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan
perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni
merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa
terpanggil untuk turut mendukung kelancaran kegiatankegiatan demi kemajuan dan
pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi ada
juga yang dihimpun melalui acara reuni atau lustrum sekolah.

5) Dana dari Peserta Kegiatan

Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati
pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan
komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.

6) Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah

Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk mendapatkan


dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang
pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya koperasi,
kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.
B. Anggaran Belanja (Pengeluaran)

Secara garis besar, pengeluaran dari suatu sekolah/madrasah dapat dibagi


menjadi dua, yaitu:

1) Pembiayaan rutin

Pembiayaan rutin adalah biaya (anggaran) yang harus dikeluarkan secara rutin
dan pasti dari tahun ke tahun, seperti gaji pegawai (guru dan non-guru), biaya
operasional, biaya pemeliharaan gedung, fasilitas dan alat pengajaran.

2) Pembiayaan pembangunan

Pembiayaan pembangunan misalnya biaya pembelian atau pengembangan


tanah, pembangunan gedung, perbaikan gedung, penambahan furniture, dll.

Selain penggunaan dua macam dana di atas, ada satu lagi yang harus
dialokasikan, yaitu anggaran untuk kebutuhan atau kepentingan sosial, baik bantuan
sosial ke dalam maupun ke luar. Bantuan ke dalam dapat berupa dana untuk warga
sekolah sendiri. Sementara itu, bantuan sosial ke luar seperti untuk bencana alam,
perayaan HUT RI, permohonan sumbangan dari luar, dan sebagainya

2.4 Evaluasi Keuangan Sekolah atau Madrasah

Tahap evaluasi anggaran dimaksudkan untuk melihat efektivitas anggaran


dalam membiayai berbagai kegiatan dan aktivitas yang ada. Evaluasi bukan
dimaksudkan untuk menemukan gagasan baru atau mekanisme keuangan, tetapi untuk
menganalisis hasil dan melakukan perbaikan gagasan pada periode berikutnya,
terutama yang berkenaan dengan peserta didik, program pengajaran, dan personalia.
(Jones:1985)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Pembiayaan adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya yang dilakukan oleh suatu badan
yang menjalankan kegiatan usahanya. Manajemen keuangan merupakan bagian dari
tugas pimpinan perusahaan dengan tanggung jawab utama berupa keputusan penting
menyangkut investasi dan pembiayaan perusahaan. Jika dihubungkan dengan prinsip
manajemen, aktivitas perolehan dan penggunaan dana untuk investasi dan pembiayaan
perusahaan tersebut harus dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan
berbagai fungsi manajemen; fungsi perencanaan, pengarahan, dan pengendalian dalam
menggunakan dan memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan. Adapun aktivitas
investasi, pembiayaan, dan kebijakan deviden dari perusahaan ditangani oleh manajer
keuangan.
Manajemen keuangan adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk menentukan
berjalannya kegiatan pendidikan sekolah. Sementara itu dalam pelaksanaanya juga
harus memperhatikan pada prinsip manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan juga pengendalian. Beberapa kegiatan
yang berhubungan dengan manajemen keuangan seperti mendapatkan dan menetapkan
sumber pendanaan, pemanfaatan, pelaporan, pemeriksaan sampai
pertanggungjawabannya.
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus
berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari rencana
operasional tahunan. RAPBS setidaknya meliputi penganggaran untuk kegiatan
pengajaran, materi kelas, pengembangan profesi guru, renovasi bangunan sekolah,
pemeliharaan, buku, meja dan kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan
kepala sekolah, guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. RAPBS perlu
disusun pada setiap tahun ajaran sekolah dengan memastikan bahwa alokasi anggaran
bisa memenuhi kebutuhan sekolah secara optimal.
Evaluasi keuangan sekolah untuk menganalisis hasil dan melakukan perbaikan
gagasan pada periode berikutnya, terutama yang berkenaan dengan peserta didik dan
program pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Andiawati, E. (n.d.). Retrieved from Pengelolaan Keuangan Lembaga Pendidikan Sekolah :


https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snpe/article/download/10646/7892

Anonym. (2018, Oktober 2). Retrieved from Manajemen Keuangan Sekolah Pengertian
Tujuan dan Prinsip: https://pojokpendidikan.or.id/manajemen-keuangan-sekolah-
pengertian-tujuan-dan-prinsip/

Desmita. (2019, Oktober 9). Retrieved from Makalah Manajemen Pembiayaan:


https://www.slideshare.net/desmitaratriana1/makalah-manajemen-pembiayaan

Nurochim. (2016). Administrasi Pendidikan. Bekasi: Gramata.

Pintek, P. (2021, Agustus 16). Retrieved from Pentingnya Manajemen Keuangan Sekolah
Agar Pembelajaran Berjalan Optimal : https://pintek.id/blog/apa-itu-manajemen-
keuangan/#:~:text=Secara%20garis%20besar%2C%20manajemen%20keuangan,pem
belanjaan%2C%20pengawasan%20dan%20terakhir%20pertanggungjawaban.

Anda mungkin juga menyukai