Disusun Oleh :
Ketentuan yang berkaitan dengan penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 26 adalah :
1. PPh Pasal 26 yang telah dipotong harus disetorkan selambat-lambatnya
tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak.
2. Pemotong PPh Pasal 26 diwajibkan untuk menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa selambat-lambatnya 20 hari setelah masa pajak berakhir.
3. Pemotong PPh Pasal 26 harus memberi tanda bukti pemotongan PPh Pasal 26
kepada orang pribadi atau badan yang dibebani membayar Pph yang dipotong.
4. Pemotongan PPh Pasal 26 atas penghasilan berupa PKP sesudah dikurangi
pajak dari semua bentuk usaha tetap di Indonesia, terutang dan harus dibayar
lunas selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak atau
bagian tahun pajak berakhir, sebelum SPT disampaikan.