Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN

(PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN)

Oleh Kelompok 2:

ABDUL WAHAB

FITRIANI

A . SRI REZKY Z

NURFAIZA

AZZAH SAJIDAH

DOSEN PEMBIMBING:

MUKHSIN, S.Pd.I., M.Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

AL-FURQON MAKASSAR

JURUSAN TARBIYAH PRODI PGMI

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANATAR

Alhamdulillah…

Segala puji dan syukur hanya milik Allah Ta’ala yang telah melimpahkan
rahmat, taupik dan hidayahnya sehigga penulisan makalah ini dimudahkan dan
dilancarkan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.

Makalah dengan judul “Pengelolaan Biaya Pendidikan” ini merupakan


tugas yang diamanhkan oleh dosen pengampu mata kulia Manajement pendidikan
kepada kelompok 1, sebagai salah satu materi perkuliahan yang harus di bahas
pada semester 6 ini.

Penulis menyadari atas kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan


makalah ini, hal ini karena pemahaman penulis yang masih sagat terbatas.
Sehingga kami dari pihak penulis sangat mengharapkan taggapan dan saran atas
penyusunan makalah ini baik isi maupun prosedur penulisannya dari semua pihak
yang sempat membaca makalah kami ini, sehigga bisa menjadi tambahan
pengetahuan bagi kami dalam penulisan karya tulis kedepannya.

Kami harap apa yang telah kami tuangkan dalam makalah kami ini bisa
memberikan mamfaat dan tambahan ilmu penegtahuan mengenai pengelolaan
biaya pendidikan bagi semua pihak yang sempat membaca makalah ini.

Makassar,27 Juni 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

KATA PENGANTAR.................................................................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI................................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I..........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH...........................................................................................
BAB II........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................
A. PENGERTIAN PENGELOLAAN BIAYA PENIDIDKAN.......................................................
B. PERENCANAAN BIAYA PENDIDIKAN..................................................................................
C. PELAKSAAN PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN.......................................................
D. EVALUASAI PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN........................................................
BAB III.....................................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................................
A. KESIMPULAN............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam
pelaksanakan aktivitas yang ada disekolah,karena biaya pendidikan merupakan
instrumental input. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik
tujuanyang berifat khusus maupun umum,dan kuantitatif maupun
kualitatif, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat penting. Hampir
tidak ada upaya pendidikan yang dihasilkan tanpa biaya pendidikan. Sekolah
sebagai insitusi (lembaga) pendidikan, merupakan wadah tempat proses
pendidikan dilakukan, memiliki system yang kompleks dan dinamis.

Dalam kegiatannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya


sekedar tempat berkumpul guru dan murid, melainkan berada dalam satu
tatanan system yangrumit dan saling berkaitan, oleh karena itu sekolah
dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan.Sekolah
merupakan lingkungan yang sangat kompleks. Pertama, karena konsep
sekolah itu sendiri sukar untuk dipahami jika menggunakan perspektif
tunggal. Kedua,karena terdapat beberapa perbedaan acuan yang dapat
mengakibatkan kesulitan dalam mendefinisikan sekolah. Ketiga,karena
sekolah selalu berkaitan dengan unsur manusia, yaitu guru dan siswa.
Karena faktor manusia itulah maka sekolah sukar untuk dikelola secara efektif
dan efisien.

Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen adalah


manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Sedikitnya
ada tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam
rangka manajemen berbasis sekolah, yaitu Manajemen Kurikulum dan
program Pengajaran,Manajemen Tenaga Kependidikan, Manajemen
Kesiswaan, Manajemen Keuangan, Manajemen Sarana Prasarana

1
pendidikan, Manajemen Pengelolaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
(Humas), Manajemen Pelayanan Khusus LembagaPendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pengelolaan biaya pendidikan


2. Bagaimana perencanaan biaya pendidikan
3. Bagaimana pelaksanaan biaya pendidikan
4. Bagaimana evaluasi pengelolaan biaya pendidikan

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian biaya pendidikan


2. Untuk mengetahui perencanaan baiaya pendidikan
3. Untuk mengetahui pelaksanaan biaya pendidikan
4. Untuk mengetahui evaluasi pengelolaan biaya pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pengelolaan biaya pendidikan


Pengelolaan berasal dari kata manajemen (administrasi). Manajemen
berasal dari kata tomanage yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola.
Banyak definisi yang telahdikemukakan oleh para ahli. Yang keseluruhannya
mengarah pada pengertian bahwamanajemen merupakan sebuah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Manajemen menurut
Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa manajemen yaitu:Proses untuk
mencapai tujuan tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat
fungsiutama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing),
memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian,
manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan.

Manajemen pendidikan merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan


proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikansecara berencana dan sistematis yang diselenggarakan pada lingkungan
tertentu, terutamadalam bentuk lembaga pendidikan yang bersifat
formal.Sedangkan pembiayaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan interval
sistem pendidikaanuntuk mengelola dana pendidikan dengan efisien. Pembiayaan
muncul sebagai input yangdigunakan untuk setiap kegiatan pendidikan. Tidak
hanya terkait dengan mengetahui ataupunmenganalisa sumber dana, melainkan
juga bagaimana cara penggunaan dana yang efektif danefisien. Maka dapat
didefinisikan bahwa manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenapkegiatan
yang berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban
dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Keungan dan pembiayaan
merupakan salahsatu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas
dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dalam pengimplementasiannya
sangatmenuntut kemampuan untukmerencanakan, melaksanakan, dan

3
mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaandana secara transparan
kepada masyarakat dan pemerintah.

Keuangan dan pembiayaaan sangat menentukan ketercapaian tujuan


pendidikan yangmemerlukan sejumlah investasi dari anggaran pemerintah dan
dana masyarakat. Investasitersebut harus dikelola secara efektif dan efisien serta
diarahkan langsung terhadap pencapaiantujuan. Hal ini merupakan kegiatan
manajemen keuangan yang mengatur penerimaan, pengalokasian, dan
pertanggungjawaban keuangan untuk menunjang pelaksanaan program
pengajaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam pengelolaan biaya pendidikan
mencakup tigahal, yakni: Perencanaan biaya pendidikan, Pelaksanaan pengelolaan
biaya pendidikan, danevaluasi pengelolaan biaya pendidikan.Sekolah merupakan
sistem yang terdiri atas serangkaian komponen yang saling terkait,
danmembutuhkan masukan dari lingkungan untuk melakukan proses transformasi
sertamengeluarkan hasil. Kebutuhan terhadap masukan dan pengeluaran
sudahmenjadi hal yangtidak dapat dipisahkan lagi. Hal tersebut disebabkan karena
adanya ketergantungan antara sekolah dengan masyarakat serta lingkungannya.
Masukan terhadap sistem sekolah mencakup perangkat lunak, keras, danmanusia
yang selaras dengan perkembangan lingkungan. Hal inilahyang akan memberikan
konsekuensi dalam proses transformasi sistem sesuai denan tuntutanlingkungan
terhadap keluaran.1

1. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan

Pengelolaan keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.


Undang-undang No 20Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat

https://www.academia.edu/34929735/PENGERTIAN_PENGELOLAAN_BIAYA_PENDIDIKAN
, diakses padatanggal 27 juni 2023 pukul 21:47

4
penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi,
akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

a. Transparansi

Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang pengelolaan


berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga
pendidikan, bidang pengelolaan keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan
sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggung
jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan
dalam rangkameningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah
dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah.

Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaantimbal balik


antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui
penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi
yang akuratdan memadai.Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh
semua warga sekolah dan orang tuasiswa misalnya rencana anggaran pendapatan
dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru
atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yangmembutuhkan
informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa
bisamengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa
dan digunakanuntuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah
kepercayaan orang tua siswaterhadap sekolah.

b. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang

5
menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti
penggunaan uang sekolahdapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah
ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolahmembelanjakan uang
secara bertanggung jawab. Pertanggung jawaban dapat dilakukan kepadaorang
tua, masyarakat dan pemerintah.
Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas,
yaitu :
1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima
masukan dan mengikut sertakan berbagai komponen dalam mengelola
sekolah.
2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam
melaksanakan tugas, fungsidan wewenangnya.
3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif
dalammenciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah,
biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.

c. Efektivitas

Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah


ditetapkan. Efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak
berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan
dengan pencapaian visi lembaga, Pengelolaan keuangan dikatakan memenuhi
prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
dan kualitatifnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

d. Efisiensi

6
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antaramasukan (input) dan keluaran (output) atau
antara daya dan hasil. Daya yang dimaksudmeliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.
B. Perencanaan Biaya Pendidikan
Manajemen keuangan meliputi perencanaan finansial. Financial planning
is called budgeting merupakan kegiatan mengkoordinasikan semua sumber dana
yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa
terjadi efek samping yang merugikan banyak pihak. Dalam manajemen keuangan
perencanaan merupakan kegiatan untuk merencanakan sumber dana untuk
menunjang kegiatan pendidikan serta tercapainya tujuan pendidikan. Hal tersebut
dilakukan guna menghimpun seluruh sumber daya yang diarahkan untuk
mencapai suatu tujuan yang berhubungan dengan anggaran atau budget, sebagai
sebuah penjabaran suatu rencana ke dalam bentuk danan untuk setiap komponen
kegiatan pedidikan. Dalam hal ini Gordon mengemukakan perencanaan
penyusunan anggaran pendidikan dalam dua pendekatan yang umum digunakan,
yaitu pendekatan tradisional dan Planning Programming Budgeting System
(PPBS)

Penganggaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu prakiraan pendapatan dan


pengeluaran. Prakiraan dan penyajian pendapatan harus dapat
dipertanggungjawabkan sehingga bisa untuk direalisasikan. Terkait denganpen
yusunan anggaran, terdapat tiga cara pandang, diantaranya (1) comparative
Approach; penganggaran yang dilakukan dengan membandingkan besarnya
penerimaan dan pengeluaran untuk setiap mata anggaran untuk setiap tahun; (2)
The Planning Programming Budgeting Evaluation System (PPBES);
Pengangguran yang berorientasi pada rencana dan sasaran program secara khusus
dan umum. Pendekatan analisis dana pelaksanaan, serta penilaian PPBES
didasarkan atas zero-based budgeting; (3) functional approach; penganggaran
dalam bentuk gabungan antara unsur PPBES dengan comparative approach.

7
Salah satu cara berfikir, berkaitan dengan pengelolaan dana di sekolah,
adalah kreatif dan dinamis selaras dengan kebutuhan perkembangan yang terjadi
di masyarakat dan lingkungan.hal tersebut juga dikenal dengan manajemen
strategis, yang menyangkut orientasi ke masa depan, berhubungan dengan unit-
unit kegiatan yang kompleks. Perhatian terhadap manajemen puncak, pengaruh
jangka panjang, dan alokasi sember-sumber daya. Dengan berfikir stategik, maka
akan banyak cara alternatif yang bisa digunakan untuk pemecahan masalah
pengelolaan biaya. Terdapat tiga langkah utama pendekatan strategis dalam
konteks manajemen, diantaranya (1) strategic planning sebagai dokumen formal,
(2) strategic management sebagai upaya untuk mengelola proses perubahan, dan
(3) strategic thinking sebagai kerangka dasar untuk merumuskan tujuan dan hasil
yang dicapai secara berkesinambungan.

Manajemen strategis berfungsi mengarahkan operasi internal organsasi


berupa alokasi sumber daya manusia, saranafisik dan keuangan, untuk
mewujudkan interaksi optimal dengan lingkungan sekitarnya. Strategi sekolah
dalam menggali dana pendidikan secara administratif sangat tepat karena
berkaitan dengan bagaimana seorang kepala sekolah melakukan upaya-upaya
pengelolaan sumber daya dan sumber dana yang terdapat di dalam lingkungan
sekolah. Strategi tersebut dapat direalisasikan melalui penyelenggaraan berbagai
kegiatan berikut ini :

1. Melakukan analisis internal dan eksternal terhadap berbagai potensi


sumber dana.
2. Mengidentifikasi, mengelompokkan dan memperkirakan sumber-sumber
dana yang dapat digali dan dikembangkan.
3. Menetapkan sumber-sumber dana melalui:

a. Musyawarah dengan orangtua siswa baru pada awal tahun ajaran,


b. Musyawarah dengan para guru untuk mengembangkan koperasi sekolah,
c. Menggalang partisipasi masyarakat melalui dewan sekolah,

8
d. Menyelenggarakan kegiatan olahraga dan kesenian peserta didik untuk
mengumpulkan dana dengan memanfaatkan fasilitas sekolah.

Perencanaan biaya pendidikan merupakan kegiatan mengidentifikasi


tujuan, menentukan prioritas, menjalankan tujuan ke dalam penampilan
operasional yang dapat diukur, menganalisis alternatif pencapaian tujuan dengan
analisis cost-efectiveness, dan membuat rekomendasi alternatif pendekatan untuk
mencapai sasaran. Selanjutnya dilakukan persiapan anggaran, yaitu menyesuaikan
kegiatan dengan mekanisme anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusi, dan
sasaran program pengajaran perlu dirumuskan dengan jelas. Melakukann
inventarisasi kelengkapan peralatan dan bahan-bahan yang telah tersedia.

Dalam pembiayaan sekolah, lebih utama pembiayaan difokuskan pada


dana langsung, dan tak langsung, sumber-sumber dana pendidikan, kriteria
keputusan, kriteria kesejahteraaan sosial maksimum, kriteria keputusan, dan
beberapa masalah dalam analisis keuangan atau biaya. Analisis terhadap dana
langsung, bisa dilakukan dengan mengidentifikasi di antaranya:

a. Perbelanjaan untuk penyelenggaraan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.


b. Rata-rata anggaran penidikan untuk tiap peserta didik
c. Biaya sarana-sarana pendukung seperti ransportasi, buku, dan lain
sebagainya.

Adapun pengklasifikasian dana pendidikan mencakup


1. Dana langsung dan tidak langsung.
2. Dana masyarakat dan dana pribadi.

Dana langsung merupakan dana yang digunakan untuk operasional sekolah


serta langsung dikeluarkan untuk kepentingan pelaksanaan proses belajar
mengajaran. Dana pembangunan, merupakan dana yang digunakan untuk
pembeliaan tanah bangunan ruangan kelas, perpustakaan, lapangan olahraga,

9
konstruksi bangunan, sertaa penggantian dan perbaikan. Dalam menghitung
besarnya dana pembangunan maka digunakan konsep capital cost per student
place. Dana pembangunan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu untuk siswa di
sekolah, asrama siswa, dan tempat tinggal guru. Dana rutin, merupakan dana yang
digunakan dalam pembiayaan kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun
anggaran. Digunakan untuk menunjang progrm belajar-mengajar, pembayaran
gaji gurudan personil seekolah, administrasi kantor, pemeliharaan serta perawatan
sarana prasarana sekolah. Konsep yang digunakan dalam menghtung dana rutin
ialah menggunakan konsep unit cost.

Unit cost merupakan biaya yang digunakan atau dikeluarkan untuk


memberi pelayanan kepada seorang siswa per tahun dalam suatu jenjang
pendidikan. Menghitung unit adalah membagi jumlah dana yang tersedia dalam
program anggaran dengan jumlah kredit yang diambil siswa pertahun dari
program tersebut. Biaya program pengajaran akan dipengaruhi oleh :

a. Gaji guru dan tenaga administrasi


b. Dana ruangan
c. Dana perlengkapan dan alat
d. Dana bahan pelajaran.

Sedangkan dana tidak langsung adalah dana yang berupa keuntungan yang
hilang dalam bentuk kesempatan yang hilang yang dikorbankan oleh peserta didik
selama mengikuti kegiatan belajar-mengajara. Dana tidak langsung adalah dana
yang mencakup dana penunjang siswa untuk dapat hadir ke sekolah, diantaranya
ialahbiaya hidup, transportasi, serta catatan resmi. Berdasarkan pengelolaannya
dana jenis ini tidak perlu untuk dimasukkan ke dalam anggaran perencanaan
sekolah.

Sedangkan dana masyarakat ialah dana yang dikeluarkan masyarakat


untuk kepentingan pendidikan yang berupa uangs ekolah, uang buku, dan dana

10
lainnya. Dana tidak langsung seperti pajak dan retribusi dana pribadi ialah dana
langsung yang dikeluarkan dalam bentuk uang sekolah, uang kuliah, pembelian
buku, dan dana hidup setiap siswa.

C. PELAKSANAAN PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN


Mengelola pelaksaan anggaran ialah mempersiapkan pembukuan,
melaksanakan pembelanjaan dan membuat transaksi, membuat perhitungan,
mengawasi pelaksanaan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku, serta
membuat laporan dan pertanggung jawaban keuangan. Dana yang diperolehdari
berbagai sumber perlu digunakan untuk kepentingan sekola, khususnya kegiatan
belajar mengajar secara efektif dan efisien. Maka setiap perolehan dana, maupun
pengeluarnnya harus didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang telah
disesuaikan dengan rencana anggaran pembiayaan sekolah (RAPBS). Sekolah
sebagai suatulembaga pemdidikan dalam melaksanakan tugasnya menerima dana
dari berbagai sumber. Dana tersebut perlu dikelola dengan sebaik-baiknya.

Sumber dana pendidikan antara lain meliputi anggran rutin (DIK),


anggaran pembangunan (DIP), dan penunjang pendidikn (DPP), dana BP3,
donatur, dan lainya yaang dianggap sah oleh semua pihak terkait. Pendanaan
pendidikn pada dasarnya bersumber dari pemerintah, orang tua, serta masyarakat.
(Pasal 33 No. 2 Tahun 1989). Di samping itu, sejalan dengan semangat
manajemen berbasis sekolah, maka sekolah dapat menggali dan mencari sumber-
sumber dana dari pihak masyarakat, bbaik secara perorangan maupun lemabag,
baik di dalam maupun luar negeri yang sejalan dengan semangat globalisasi.

Dana yang berasal dari SPP dan DPP pada umumnya digunakan untuk
proses belajar mengajar, pengadaan sarana danprasarana, pemeliharaan
saranadanprasarana, kesejahteraan pegawa, kegiatan belajar, penyelenggaraan

11
ujian, pengiriman atau penulisan SKHU/Ijasah, perjalanan dinas supervisi,
pengelolaan pelaksaan pendidikan, serta pendataan. Demi kemajuan sekolahnya,
seorang kepala sekoah berwenang penuh untuk mengatur masalah pendanaaan
pendidikan yang ada di sekolah dengan tetap memperhatikan seperangkat aturan
yang sesuai dengan rincian pengeluaran.

D. EVALUASI PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN


Evaluasi atau yang sering disebut evaluation involves auditing, merupakan
pertanggung jawaban terhadap keuangan sekolah menyangkut seluruh
pengeluaran dana sekolah yang berkaitan dengan apa yang telah dicapai sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam implementasi manajemen berbasis
sekolah setiap akhir tahun anggaran sekolah dituntut untuk mempertanggung
jawabkan setiap dana yang dikeluarkan selama tahun anggaran. Pertanggung
jawaban ini dilakukan di dalam rapat dewan sekolah, yang diikuti komponen
sekolah, komponen masyarakat dan pemerintah daerah.2

2
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/07/konsep-dasar-pengelolaan-biaya-
pendidikan2/#:~:text=Perencanaan%20biaya%20pendidikan%20merupakan%20kegiatan,alternatif
%20pendekatan%20untuk%20mencapai%20sasaran. Diakses pada tanggal 27 juni 2023, pukul
22:29.

12
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen pengelolaan pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan
yang berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban
dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Keungan dan pembiayaan
merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas
dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dapat disimpulakan bahwa pengelolaan
biaya pendidikan haruslah melalui proses sebagai berikut, diantaranya
perencanaan biaya pendidikan, pelaksanaan pengelolaan biaya pendidikan, dan
evaluasi pengelolaan biaya pendidikan.

Untuk mencapai tujuan bersama, perlu diadakan kerjasama yang baik


dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan. Dengan tetap memperhatikan
keterkaitan antar pihak-pihak yang terkait dalam terbentuknya pendidikan,
pemerintah, sekolah, guru, siswa, masyarakat, dan orang tua. Dengan adanya
pengelolaan pembiayaan pendidikan yang tepat sasaran, maka hal tersebut akan
menentukan tingkat kemajuan dan keberhasilan tujuan pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/07/konsepdasarpendidikan2/
#:~:text=Perencanaan%20biaya%20pendidikan%20merupakan
%20kegiatan,alternatif%20pendekatan%20untuk%20mencapai
%20sasaran.Diakses pada tanggal 27 juni 2023, pukul 22:29.

https://www.academia.edu/34929735/
PENGERTIAN_PENGELOLAAN_BIAYA_PENDIDIKAN, diakses
padatanggal 27 juni 2023 pukul 21:47

14

Anda mungkin juga menyukai