MAKALAH
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga merupakan wadah atau tempat orang-orang berkumpul, bekerja
sama secara berencana terorganisasi, terkendali, ter pimpin dengan memanfaatkan
sumber daya untuk satu tujuan yang sudah ditetapkan. Salah satu Lembaga yang ada
di Indonesia adalah Lembaga pendidikan, dimana dalam Lembaga ini ada sebuah
kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Dalam sebuah Lembaga, semua hal di
dalamnya akan terkalsana dengan baik apabila direncanakan dan diatur pula dengan
baik. Pengaturan sebuah lembaga/manajemen lembaga merupakan hal yang sangat
penting untuk dipahami oleh seluruh komponen dalam lembaga tersebut. Seperti
halnya pengaturan lembaga sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk
dipelajari oleh seluruh komponen yang ada dalam sekolah tersebut.
Manajemen di sekolah: meliputi beberapa hal seperti manajemen
pembelajaran, manajemen peserta didik/kesiswaan, manajemen tenaga
kependidikan, manajemen sarana dan prasarana pendidikan, manajemen keuangan,
manajemen kelas, manajemen hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen
layanan khusus pendidikan.1
Di antara manajemen- manajemen tersebut, manajemen kesiswaan menjadi
yang terpenting karena pusat layanan pendidikan di sekolah ada pada peserta didik.
Semua kegiatan yang ada di sekolah, baik yang berkenaan dengan manajemen
pengajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan, hubungan sekolah
dengan masyarakat maupun layanan khusus pendidikan ditujukan untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta didik.2
Maka dari itu, makalah ini disusun untuk mengupas sedikit banyak
mengenai manajemen kesiswaan yang merupakan salah satu hal penting untuk
dipahami bagi pendidik maupun calon pendidik.
1
Hufron, Mustiningsih, Manajemen Kesiswaan pada Sekolah Inklusi, Jurnal Pendidikan Humaniora,
2016,95.
2
Bayu Candra, Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Kualitas Peserta Didik melalui Program
Karya Tulis Ilmiah, Jurnal administrasi pendidikan islam, vol 3 no 1, 2021,16.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebuah rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan ruang lingkup manajemen kesiswaan?
2. Bagaimana peran pendidik dalam manajemen kesiswaan?
3. Apa urgensi mempelajari manajemen kesiswaan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami pengertian dan ruang lingkup manajemen kesiswaan
2. Memahami peran pendidik dalam manajemen kesiswaan
3. Memahami urgensi mempelajari manajemen kesiswaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
John M. Echol dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : Gramedia, 1996,372.
4
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta:Rajawali, 1986,11.
5
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 2007,14.
6
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2008,17.
3
2. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan
Ruang lingkup manajemen kesiswaan merupakan hal yang juga harus
dipahami oleh calon pendidik. Karena, ketika pendidik memahami apa saja yang
menjadi ruang lingkup pembahasan manajemen kesiswaan, maka calon pendidik
ini akan tahu mana yang menjadi ruang lingkupnya dan mana yang bukan. Karena,
manajemen kesiswaan ini merupakan tugas urusan/bagian kesiswaan, dan bukan
tanggungjawab pendidik. Adapun ruang lingkup manajemen kesiswaan adalah
sebagai berikut :
a Kebutuhan peserta didik
Meliputi menetapkan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan
baik dalam merencanakan jumlah siswa yang akan diterima maupun menyusun
program kegaitan kesiswaan.
b Penerimaan Siswa Baru
Merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang
mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan tersebut. Dalam hal
ini biasanya dibentuk sebuah panitia penerimaan siswa baru untuk melakukan
tugas tersebut.
c Seleksi penerimaan siswa baru
Merupakan kegaitan pemilihan calon siswa untuk menentukan apakah
diterima atau tidak untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan tersebut.
Dalam hal ini seleksi, kadangkala dilakaukan bervariasi, karena ada yang
melalui tes ataupu berdasarkan nilai UASBN.
d Masa Orientasi
Suatu kegiatan pengenalan kepada siswa baru terhadapa lingkungan
sekolahnya. Masa orientasi ini sangat penting karena sebagai jembatan
penghubung dan pengantar siswa dari tingkat SD ke SMP memerlukan
pemahaman yang mendalam terutama yang perlu ditanamkan adalah mental
para siswa
e Pembagian Kelas
Adalah pengelompokan siswa dalam kelompok belajarnya dan dibagai
dengan menggunakan sistem kelas.
f Pembinaan dan Pengembangan peserta didik
4
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan bermacam-macam pengalaman
belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang yang biasanya
disebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
7
Gunawan, Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik, Bandung: Alfabeta, 2017,89
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kesiswaan adalah pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir (lulus) dari
lembaga pendidikan. Manajemen kesiswaan dikelola oleh urusan atau bagian
kesiswaan yang ditunjuk oleh Lembaga.
Ruang lingkup manajemen kesiswaan meliputi semua hal terkait siswa mulai
dari awal masuk (pendaftaran) sampai kelulusan. Hal hal tersebut meliputi:
1. Kebutuhan peserta didik
2. Penerimaan Siswa Baru
3. Seleksi penerimaan siswa baru
4. Masa Orientasi
5. Pembagian Kelas
6. Pembinaan dan Pengembangan peserta didik
7. Pencatatan dan Pelaporan
8. Kelulusan dan Alumni
`
Tugas pendidik atau guru dalam manajemen kesiswaan adalah membantu
bagian kesiswaan untuk mengontrol anak didik dalam kelas. Selain itu, guru juga
dilibatkan dalam manajemen kesiswaan secara tidak langsung, seperti menjadi panitia
dalam penerimaan anak baru dan MOS.
Salah satu urgensi mempelajari manajemen kesiswaan adalah kita dapat
mengatur segala kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat
menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan dapat berjalan dengan lancar,
tertib dan teratur sehingga dapat memberikan sautu kontribusi bagi pencapaian tujuan
sekolah dan tujaun pendidikan pada umumnya
7
DAFTAR PUSTAKA