Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Disusun Oleh :
Siti Maryam Mukhlisoh
Sri Wahyuni
Ahmad Fadilah

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


STAI MUHAMMADIYAH GARUT
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmatnya, sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah yang
berjudul Manajemen Peserta Didik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang telah
memberikan banyak pengetahuan kepada Penulis dalam menyusun tugas ini,
serta kepada semua pihak yang sudah membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca, khususnya dari dosen pembimbing

Talegong, 03 Mei 2023


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Pengkajian Makalah.................................................................1
BAB II MANAJEMEN PESERTA DIDIK .................................................2
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik.....................................................2
B. Konsep Manajemen Peserta Didik..........................................................2
C. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik.............................................4
a. Tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru.........................................4
b. Tahapan Kegiatan Kemajuan Belajar...............................................6
c. Tahapan Bimbingan Dan Pembinaan Disiplin.................................8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen peserta didik adalah suatu proses pengelolaan yang bertujuan


untuk mencapai tujuan pendidikan dengan memaksimalkan potensi peserta didik
secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, manajemen peserta didik merupakan
suatu konsep dan proses yang penting bagi setiap lembaga pendidikan.
Manajemen peserta didik yang baik akan memberikan dampak positif pada
kualitas pendidikan dan prestasi peserta didik. Makalah ini akan membahas
konsep dan aspek-aspek penting dari manajemen peserta didik.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen peserta didik?


2. Apa konsep dari manajemen peserta didik?
3. Apa saja aspek yang harus diperhatikan dalam manajemen peserta didik?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian manajemen peserta didik.
2. Untuk mengetahui konsep dari manajemen peserta didik.
3. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
penerapan manajemen peserta didik.

1
BAB II
MANAJEMEN PESERTA DIDIK

A. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Manajemen adalah pencapaian sesuatu melalui usaha yang dilaksanakan


bersama-sama dengan orang-orang. Manajemen adalah suatu rangkaian tindakan
dengan maksud untuk mencapai hubungan kerjasama yang rasional dalam suatu
system administrasi. Dalam pencapaian tujuan pendidikan, maka ditentukan
keberhasilan manajemen semua komponen kegiatan Pendidikan termasuk
manajemen peserta didik. Peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai
objek didik di suatu lembaga pendidikan.
Manajemen peserta didik atau manajemen kesiswaan merupakan proses
pengurusan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik, pembinaan sekolah
mulai dari perencanaan penerimaan peserta didik, pembinaan selama peserta didik
berada di sekolah, sampai dengan peserta didik menamatkan pendidikannya
melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar
mengajar yang efektif. Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara
kontinyu terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar
mengajar secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga
keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
peserta didik/kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan
dengan peserta didik mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya
peserta didik dari suatu sekolah.

B. Konsep Manajemen Peserta Didik

Sebelum mempelajari teori konsep manajemen peserta didik lebih dalam,


perlu adanya untuk memahami konsepnya secara terperinci. Manajemen Peserta
didik merupakan gabungan dari dua kata yang terpisah dari kata manajemen dan
peserta didik. Dua kata ini memiliki makna yang berbeda namun saling

2
3

terintegrasi satu dengan yang lain. Apabila dua kata ini disatukan menjadi satu
kesatuan yang memiliki makna sebuah aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok
orang “organisasi” dalam mengelola peserta didik mulai dari perencanaan dan
pendaftaran sampai kepada menetapkan peserta didik lulus dari lembaga tempat
mereka mendapatkan ilmu pengetahuan.
Jika ditinjau lebih jauh lagi seperti dari segi bahasa atau etimologi, kata
manajemen merupakan adaptasi dari istilah bahasa inggris management yang
berasal dari kata dasar manage, to manage yang artinya adalah mengurus,
mengatur, menggerakkan dan mengelola. Menurut Malayu S.P. Hasibuan yang
dikutip oleh Saefullah mengemukakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif yang didukung
oleh sumber-sumber lain dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu yang
dimana dalam manajemen terdapat dua sistem, yaitu sistem organisasi dan sistem
administrasi. Dari segi etimologi tersebut dapat dipahami bahwa manajemen
merupakan kegiatan mengelola dan mengatur sesuatu agar dapat mencapai tujuan
yang diinginkan dengan memanfaatkan kerjasama antar rekan kerja. Apabila
ditarik pada konteks pendidikan, maka manajemen pendidikan adalah kegiatan
mengelola serta mendayagunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin
sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas.
Menurut Haerana menyimpulkan juga bahwa manajemen pendidikan adalah suatu
upaya penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam lingkup pendidikan dengan
memberdayakan segala sumber daya di lembaga pendidikan seperti guru selaku
tenaga pendidik, peserta didik selaku pebelajar, sarana dan prasarana lembaga
pendidikan.
Kemudian yang dimaksud peserta didik jika merujuk kepada Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Sedangkan peserta didik menurut kamus besar bahasa Indonesia peserta
didik berarti orang, anak didik, siswa atau anak sekolah yang sedang mengikuti
proses pendidikan. Istilah lainnya yang berhubungan dengan peserta didik yaitu
muta’alim. Kata ini berasal dari bahasa Arab, yaitu ‘allama, yu’allimu, ta’liman
4

yang berarti orang yang mencari ilmu pengetahuan. Istilah muta’alim


menunjukkan pengertian peserta didik sebagai orang yang menggali ilmu
pengetahuan. Jadi dapat diketahui bahwa peserta didik merupakan orang atau anak
didik yang sedang menuntut ilmu pengetahuan yang berusaha untuk
mengembangkan diri dalam sebuah pendidikan baik pendidikan formal maupun
pendidikan non formal.
Berdasarkan uraian diatas maka manajemen peserta didik merupakan
usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan pengaturan atau
pengelolaan terhadap peserta didik mulai peserta didik itu masuk sekolah sampai
dengan lulus sekolah yang berkaitan dengan pengurusan siswa atau peserta didik.
Sebagaimana uraian lainnya menurut Knezevich yang dikutip oleh Ali Imron,
mengartikan manajemen peserta didik atau pupil personnel administration adalah
suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan
layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan
individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan
sampai ia matang sekolah.

C. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Manajemen Peserta Didik bila dilihat dari segi tahapan dalam masa studi
di sekolah/madrasah dapat dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu penerimaan peserta
didik baru, kegiatan kemajuan belajar, dan bimbingan dan pembinaan disiplin.
Semua tahapan ini membutuhkan pengelolaan secara maksimal agar mendapatkan
hasil yang maksimal pula.
a. Tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru
Pada tahap penerimaan peserta didik baru, ada beberapa langkah yang
perlu ditempuh yaitu sebagai berikut:
1. Promosi atau publikasi yang dilakukan sepanjang tahun, terutama
pada momen-momen penting
2. Mengalokasikan dana yang memadai untuk publikasi tersebut.
3. Memiliki media promosi pribadi, seperti radio, untuk lebih
memaksimalkan publikasi.
5

4. Membentuk grup khusus sesuai dengan kecenderungan


masyarakat sekitar.
5. Melakukan pembinaan terhandal sekolah/madrasah di level yang
lebih rendah yang kelak diharapkan menjadi basis calon peserta
didik.
6. Menjalin hubungan baik dengan tokoh-tokoh kunci (key people).
7. Memberi beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan lemah secara
ekonomi.
8. Bagi lembaga yang cukup maju, seharusnya mau mencari
beberapa siswa yang sangat pandai dengan memberikan
pembebasan semua iuran belajar, bahkan mereka diberikan
berbagai fasilitas tambahan, seperti buku, seragam, dan pelajaran
tambahan privat. Mereka inilah yang diproyeksikan mampu
meraih prestasi terbaik dalam Ujian Akhir Negara (UAN), lomba
cerdas cermat, atau olimpiade.
9. Sebaiknya lembaga pendidikan Islam menerima
siswa/mahasiswa/santri dari semua lapisan intelektual, sosial, dan
budaya meskipun masing-masing lapisan itu tetap perlu
pembatasan. Dengan meningkatkan proses pembelajaran secara
maksimal, kemampuan siswa dari semua lapisan tersebut
diupayakan bisa berkembang secara maksimal. Jika ini bisa
diwujudkan, maka lembaga pendidikan tersebut benar-benar
berhasil mendidik dengan cara yang jauh dari motif kapitalistis.
Manajer lembaga pendidikan Islam tidak perlu mengikuti manajer
lembaga pendidikan lain yang cenderung menekankan input, yaitu dengan hanya
menerima siswa atau mahasiswa yang berkualitas baik. Manajer lembaga
pendidikan Islam, baik yang berada di lembaga yang baru berkembang maupun
yang sudah maju, harus menekankan proses untuk mewujudkan hasil yang
maksimal. Oleh karenanya, para siswa yang diterima berasal dari berbagai lapisan
intelektual dapat diberdayakan secara maksimal untuk mencapai hasil yang
maksimal pada ranah kognitif, afektif, psikomotorik, bahkan metakognitif. Inilah
misi pendidikan Islam yang sebenarnya yaitu mengubah keadaan
6

siswa/mahasiswa/santri menjadi keadaan yang positif-konstruktif, dinamis-


emansipatoris, dan potensial-kompetitif.
Berkaitan dengan tahap penerimaan siswa baru, ada beberapa pendekatan
yang perlu ditempuh: pendekatan formal, sosial, cultural, rasional professional,
dan ideologis. Pendekatan formal ditempuh dengan cara menyebarkan brosur,
memasang spanduk dan baliho, serta siaran di radio, televisi, dan media massa.
Pendekatan sosial ditempuh dengan kepedulian sosial seperti pemberian santunan
pada anak yatim piatu pada saat peringatan hari besar Islam. Pendekatan cultural
ditempuh dengan menyesuaikan kultur masyarakat sekitar, seperti membentuk
grup sepak bola yang kuat bagi lembaga pendidikan Islam yang berada di tengah-
tengah masyarakat pecandu sepakbola. Pendekatan rasional-profesional ditempuh
dengan menunjukan kelebihan-kelebihan lembaga pendidikan Islam yang sedang
dikelola. Pendekatan idiologis ditempuh dengan menggunakan “bahasa agama”
untuk menentukan lembaga pendidikan yang dipilih bagi umat Islam.
b. Tahapan Kegiatan Kemajuan Belajar
Kegiatan kemajuan belajar merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa.
Dalam hal ini, kemajuan belajar mencakup berbagai aspek seperti keterampilan
akademik, keterampilan sosial, keterampilan non-akademik, dan keterampilan
berpikir kritis. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai materi tentang kegiatan
kemajuan belajar.
1. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran


yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Beberapa strategi
pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain pembelajaran aktif, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan
pembelajaran berbasis teknologi. Dalam mengimplementasikan strategi
pembelajaran ini, guru dapat memperhatikan gaya belajar siswa sehingga
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.
7

2. Pemberian Tugas

Pemberian tugas merupakan kegiatan yang penting dalam meningkatkan


kemajuan belajar siswa. Tugas-tugas yang diberikan dapat berupa tugas individu
atau tugas kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja
sama, keterampilan analisis, dan keterampilan presentasi siswa. Pemberian tugas
yang dilakukan secara teratur dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan
belajar mereka.
3. Penilaian Pembelajaran

Penilaian pembelajaran merupakan kegiatan yang penting dalam


mengevaluasi kemajuan belajar siswa. Penilaian pembelajaran dilakukan secara
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai jenis tes dan pengukuran lainnya
untuk menilai kemampuan akademik dan keterampilan siswa. Dengan penilaian
yang tepat, guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan siswa sehingga
dapat memberikan bantuan atau arahan yang diperlukan.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat membantu siswa


dalam meningkatkan kemajuan belajar mereka. Kegiatan ekstrakurikuler yang
dilakukan di luar jam pelajaran, seperti klub olahraga, klub bahasa, dan klub
musik, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan non-akademik
seperti keterampilan sosial dan keterampilan kepemimpinan. Kegiatan
ekstrakurikuler juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan
akademik, seperti keterampilan riset dan penulisan.
5. Konseling

Konseling merupakan kegiatan yang penting dalam membantu siswa yang


mengalami masalah dalam kemajuan belajarnya. Konseling dilakukan oleh guru
atau konselor yang terlatih dalam memberikan bantuan kepada siswa yang
memerlukan. Dalam proses konseling, siswa dapat diberikan bantuan dalam
8

mengatasi kesulitan dalam belajar dan juga membantu siswa mengembangkan


keterampilan yang diperlukan dalam meningkatkan kemajuan belajarnya.

c. Tahapan Bimbingan dan Pembinaan Disiplin


Bimbingan dan Pembinaan Disiplin merupakan serangkaian kegiatan yang
bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami dan menjalankan aturan dan
norma yang berlaku di lingkungan sekolah. Disiplin sendiri merupakan salah satu
kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif. Dalam
makalah ini, akan dibahas materi tentang bimbingan dan pembinaan disiplin.
1. Pendidikan Disiplin

Pendidikan disiplin merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan


di awal masa sekolah untuk membantu siswa memahami aturan dan norma yang
berlaku di sekolah. Pendidikan disiplin meliputi penjelasan mengenai nilai-nilai
dan prinsip yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta konsekuensi
yang akan dihadapi jika melanggar aturan tersebut.
2. Pengembangan Budaya Sekolah

Budaya sekolah yang baik dapat membantu siswa dalam memahami


pentingnya disiplin dan menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah.
Pengembangan budaya sekolah meliputi pengenalan nilai-nilai dan norma-norma
yang dipegang oleh sekolah, serta pembentukan sistem aturan dan sanksi yang
jelas dan tegas.
3. Pembinaan dan Pengawasan

Pembinaan dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan
pengawas sekolah untuk memastikan bahwa siswa menjalankan aturan dan norma
yang berlaku di sekolah. Pembinaan dan pengawasan meliputi pemberian arahan
dan bimbingan kepada siswa dalam memahami aturan dan norma, serta
pemantauan terhadap perilaku siswa di lingkungan sekolah.
9

4. Pelaksanaan Sanksi

Pelaksanaan sanksi merupakan tindakan yang dilakukan jika siswa


melanggar aturan dan norma yang berlaku di sekolah. Sanksi yang diberikan harus
jelas, proporsional, dan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Sanksi dapat
berupa hukuman ringan, seperti peringatan, hingga hukuman berat seperti
penangguhan atau pemecatan.
5. Konseling

Konseling merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membantu siswa


yang mengalami kesulitan dalam menjalankan disiplin di lingkungan sekolah.
Konseling dilakukan oleh guru atau konselor yang terlatih dalam memberikan
bantuan kepada siswa yang memerlukan. Dalam proses konseling, siswa dapat
diberikan bantuan dalam mengatasi masalah yang menyebabkan mereka
melanggar aturan dan norma yang berlaku di sekolah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan
manajemen sekolah Manajemen peserta didik/kesiswaan merupakan proses
pengurusan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari penerimaan
peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Manajemen
peserta didik adalah: mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-
kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar sehingga dapat berjalan
lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian
tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Ada dua pendekatan
yang digunakan dalam manajemen peserta didik yaitu pendekatan kuantitatif (the
quantitative approach) dan pendekatan kualitatif (the qualitative approach).
B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini,akan tetapi pada kenyataan masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis, Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi orang banyak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Badruddin, Manajemen Peserta didik. Cet. I, Jakarta : Permata Putri Media, 2014.
Departemen Pendidikan Nasional, Modul Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik),
2008.
Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Cet. 4; Jakarta: Bumi
Aksara, 2016.
Machali , Imam dan Ara Hidayat, Hand Book of Education Management : Teori
dan Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia. Cet. II, Jakarta
: Premadia Group, 2018.
Mantja, W. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan, Manajemen Pendidikan dan
Supervisi Pengajaran. Malang : Elang Mas, 2007.
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2007.
Mustari, Mohammad. Manajemen Pendidikan. Cet. II, Jakarta : Rajawali Perss,
2015.
Suharsimi, Arikunto. Pengelolaan Kelas dan Siswa; Sebuah Pendekatan Edukatif.
Jakarta : Rajawali press, 1986.

Anda mungkin juga menyukai