Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN PESERTA DIDIK

KONSEP DASAR MANAJEMEN PESERTA DIDIK


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik
Dosen Pengampu : Muhammad Irfan,M.Ag.

OLEH KELOMPOK 1 :
KUSUMA NANDA SETIAJI (8210011)
TISATUL AULIYA (8210093)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) PEMALANG
Jl. D.I. Pandjaitan, Km. 3, Paduraksa, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, 52319
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konsep dasar
manajemen peserta didik ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak dosen pada bidang studi manajemen
peserta didik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
konsep dasar manajemen peserta didik bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Pak Muhammad Irfan,M.Ag. Yang selaku dosen
mata kuliah Manajemen Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pemalang, 16 Februari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................5
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik.......................................................................................5
B. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik.................................................................................6
C. Fungsi Manajemen Peserta Didik..............................................................................................8
D. Peranan Manajemen Peserta Didik...........................................................................................8
E. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik..................................................................................9
F. Pendekatan Manajemen Peserta Didik....................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
D. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata manajemen mungkin bukan lagi kata yang asing bagi kita, sebab hampir
setiap kegiatan sehari-hari kita perlu yang namanya manajemen baik itu disadari
ataupun tidak disadari. Salah satu hal yang membutuhkan sentuhan manajemen ialah
sekolah, karena sekolah merupakan lembaga yang mengemban tugas untuk
menghasilkan generasi muda penerus bangsa yang berkualitas, cerdas, beriman dan
bertanggung jawab.

Banyak hal yang harus diatur dalam lingkungan sekolah, diantaranya tenaga
pengajar, administrasi, kurikulum, sampai ke peserta didik yang merupakan salah satu
komponen utama kegiatan pendidikan di sekolah. Pada era saat ini, masing-masing
sekolah harus berjuang untuk mengatur, mengarahkan, membimbing siswa/peserta
didiknya agar menjadi lulusan yang berkualitas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat diatas, maka yang menjadi fokus utama makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen peserta didik?
2. Apa ruang lingkup manajemen peserta didik?
3. Apa saja fungsi manajemen peserta didik?
4. Apa peranan manajemen peserta didik?
5. Apa prinsip manajemen peserta didik?
6. Bagaimana pendekatan manajemen peserta didik?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen peserta didik


2. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen peserta didik.
3. Untuk mengetahui fungsi manajemen peserta didik.
4. Untuk mengetahui peranan manajemen peserta didik.
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen peserta didik.
6. Untuk mengetahui pendekatan manajemen peserta didik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik berasal dari gabungan kata “manajemen” dan
“peserta didik”. Dalam bahasa, manajemen berarti ketatalaksanaan dan tata pimpinan.
Selain itu manajemen juga berarti kepemimpinan terhadap suatu kelomppok guna
mencapai tujuan. Sedangkan dalam makna teoritk, manajemen berarti ilmu atau seni
mengatur pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya lain secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

Peserta didik, menurut ketentuan umum Undang-Undang RI tentang Sistem


Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Pada taman kanak-kanak, menurut ketentuan pasal 1 Peraturan Pemerintah RI Nomor
27 Tahun 1990, disebut dengan anak didik. Sedangkan Pendidikan Dasar dan
Menengah, menurut ketentuan pasal 1 peraturan pemerintah RI Nomor 28 dan Nomor
29 tahun 1990 disebut dengan siswa. Sementara pada perguruan tinggi, menurut
Ketentuan Peraturan Pemerintah RI Nomor 30 tahun 1990 disebut mahasiswa.

Dengan menggabungkan dua kata dasar yakni “manajemen" dan "peserta


didik” maka manajemen peserta didik dapat di artikan sebagai penataan dan
pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari masuk
sampai keluarnya peserta didik tersebut dari lembaga pendidikan. Pengaturan
tersebut, bertujuan untuk memberikan layanan sebaik-baiknya untuk peserta didik,
agar mereka merasa nyaman dan betah dalam mengikuti seluruh program sekolah.

B. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik


Secara umum manajemen kesiswaan atau manajemen peserta didik sedikitnya
memiliki tigatugas utama yang harus diperhatikan yaitu penerimaan murid baru, kegiatan
kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin. Secara rinci, ruang lingkup
peserta didik sebagai berikut:

1. Perencanaan peserta didik

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam manajemen kesiswaan yaitu


mengadakan perencanaan. Peserta didik harus direncanakan karena dengan adanya
perencanaan segala sesuatunya dapat dipikirkan dengan matang.

2. Penerimaan peserta didik baru

Penerimaan peserta didik baru adalah salah satu kegiatan manajemen peserta didik
yang sangat penting. Dalam penerimaan peserta didik baru ini meliptu beberapa tahapan
yaitu: kebijaksanaan penerimaan peserta didik, sistem peneriman peserta didik, kriteria
penerimaan peserta didik baru, prosedur penerimaan peserta didik baru, problema
penerimaan peserta didik baru.

3. Orientasi peserta didik

Meliputi pengaturan hari-hari pertama peserta didik di sekolah, pekan orientasi


peserta didik, pendekatan yang di gunakan dalam orientasi peserta didik, dan orientasi
peserta didik. Alasan dan batasan orientasi peserta didik, Tujuan fungsi orientasi didik,
hari-hari pertama disekolah, Pekan orientasi peserta didik.

4. Mengatur kehadiran dan ketidak hadiran peserta didik

Kehadiran peserta didik disekolah sangat penting, karena jika peserta didik tidak hadir
disekolah, maka aktivitas dalam pembelajaran di sekolah tidak dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Kehadiran peserta didik disekolah adalah suatu keadaan yang
memungkinkan terjadinya interaksi belajar mengajardalam proses pembelajaran.

5. Pengelompokan peserta didik

Mengatur pengelompokan peserta didik, baik yang berdasarkan pada fungsi


persamaan, maupun yang berdasarkan fungsi perbedaan.

6. Mengatur evaluasi hasil belajar peserta didik

Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar
mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk kepentingan promosi peserta didik.
Dalam pendidikan evaluasi sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui baik atau buruknya
suatu sistem dalam pendidikan nantinya dapat menjadi acuan dalam melakukan
pengembangan maupun perbaikan.

7. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik

Kenaikan kelas dapat diatur sesuai dengan kebijakan dari tiap-tiap sekolah. Dalam
kenaikan kelas sering terjadi permasalahan yang membutuhkan penyelesaian secara bijak.
Masalah ini dapat diminimalisir jika data-data tentang hasil evaluasi siswa dinilai secara
obyektif dan menggunakan fungsi sebagaimana mestinya, para guru juga harus lebih
berhati-hati dalam memberikan nilai hasil evaluasi belajar kepada para siswanya.

8. Mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out


Mutasi dan drop out merupakan permasalahan yang sering kali terjadi pada dunia
pendidikan. Oleh karena itu, keduanya ditangani dengan baik, agar tidak mengakibatkan
timbulnya masalah baru, sehingga pada akhirnya akan mengganggu aktivitas dalam
pendidikan.

9. Kode etik, pengadilan, hukum dan disiplin peserta didik

Pendidikan disini didasarkan pada norma-norma tertentu bagi peserta didik. Norma-
norma dan aturan-aturan tersebut, mengharuskan kepada peserta didik 6 untuk
mengikutinya. Selain itu, para pendidik seharusnya juga dapat menjadi contoh dalam hal
menaati tradisi dan aturan yang dikembangkan dilembaga pendidikan tersebut.

C. Fungsi Manajemen Peserta Didik


1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah
agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa
banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum
(kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah
agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang
tua dan keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial
masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai
makhluk sosial.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik,
ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi, kesenangan
dan minat peserta didik demikian patut disalurkan, oleh karena ia juga dapat
menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta
didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian
sangat penting karena dengan demikian ia akan juga turut memikirkan
kesejahteraan sebayanya.

D. Peranan Manajemen Peserta Didik


Peran manajemen peserta didik (MPD)diantaranya ialah:

1. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin kelangsungan proses


pendidikan.
2. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta
didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku.

Peranan peserta didik menurut beberapa aliran filsafat pendidikan adalah


sebagai berikut:

1. Aliran idealisme: bebas mengembangkan bakat dan kepribadiannya.

2. Aliran realisme: peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang


dapat berubah-ubah. Dalam hubungannya dengan disiplin, tata cara yang baik
sangat penting dalam belajar. Peserta didik perlu mempunyai disiplin mental
dan moral untuk setiap tingkat kebijakan.

3. Aliran scolatisisme: peserta didik berperan pasif, karena pengajaran


berpusat pada guru.

4. Aliran empirisme: peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat


pada guru.

5. Aliran pragmatism: peserta didik adalah sebuah organisasi yang mapu


tumbuh.

6. Aliran neopositivisme: peserta didik kurang dilengkapi dengan insting,


tetapi mempunyai kemampuan terpendam yang memungkinkan dirinya untuk
berpikir pada tingkatan yang tertinggi. Peserta didik tidak hanya pasif
menerima bantuan, tetapi aktif melakukan latihan dan peniruan.

E. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik


Prinsip adalah suatu pedoman yang harus diikuti dalam melaksanakan
tugasnya. Prinsip manajemen peserta didik adalah pedoman yang harus diikuti dalam
melakukan pengelolaan peserta didik, prinsip-prinsip tersebut adalah:

1. Dalam mengembangkan program manajemen kepeserta didikan, penyelenggaraan


harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen
sekolah, oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung
terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
3. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi
pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang dan
memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang ada pada peserta didik tidak
diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk
mempersatukan, saling memahami dan saling menghargai. Sehingga setiap peserta
didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
5. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap pembimbingan peserta didik.
6. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya ketika disekolah,
melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
7. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta
didik, baik disekolah lebih-lebih di masa depan

F. Pendekatan Manajemen Peserta Didik


Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik(Yeager
1994). Pertama, pendekatan kuantitatif (the quantitative approach). Pendekatan ini
lebih menitik beratkan pada segi-segi adminitratif dan biokratik lembaga
pendidikan. Dalam pendekatan demikian, peserta didik banyak memenuhi
tuntutantuntutan dan harapan-harapan lembaga pendidikan di tempat pesarta didik
tersebut berada. Asumsi pendekatan ini adalah bahwa peserta didik akan dapat
matang dan mencapai keinginannya, manakala dapat memenuhi aturan-aturan,
tugas-tugas, harapan-harapan yang diminta oleh lembaga pendidikannya. Wujud
pendekatan ini dalam manajemen peserta didik secara operasional adalah:
mengharuskan kehadiran secara yang mutlak bagi peserta didik disekolah,
memperketat presensi, penuntutan disiplin yang tinggi, menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan keduanya. Pendekatan demikian memang teraksentuasi pada upaya
agar peserta didik menjadi mampu.

Kedua, pendekatan kualitatif (the qualitative approach). Pendekatan ini lebih


memberikan perhatian kepada kesejahteraan peserta didik. Jika pendekatan
kualitatif di atas diarahkan agar peserta didik mampu, maka pendekatan kualitatif
ini lebih diarahkan agar peserta didik senang. Asumsi dari pendekatan ini adalah,
jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik
serta senang juga untuk mengembangkan diri mereka sendiri dilembaga
pendidikan seperti sekolah. Pendekatan ini juga menekankan perlunya penyediaan
iklim yang kondusif dan menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.

Diantara kedua pendekatan tersebut, tentu dapat diambil jalan tengahnya atau
sebutlah dengan pendekatan padu. Dalam pendekatan padu demikian peserta didik
diminta memenuhi tuntutan-tuntutan birokralik dan administratif sekolah disatu
pihak, tetapi di sisi lain Sekolah juga menawarkan insentif-insentif lain yang dapat
memenuhi kebutuhan dan kesejahteraannya. Disatu pihak siswa diminta
menyelesaikan tugas-tugas berat yang berasal dari lembaganya, tetapi di sisi lain
juga disediakan iklim yang kondusif untuk menyelesaikan tugasnya, pemberian
layanan-layanan yang andal adalah dalam rangka mendisiplinkan peserta didik,
penyelesaian tugas-tugas peserta didik.
BAB III

PENUTUP

D. Kesimpulan
Manajemen peserta didik dapat di artikan sebagai penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari masuk sampai keluarnya peserta
didik tersebut dari lembaga pendidikan. Ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi:
perencanaan peserta didik, penerimaan peserta didik baru, orientasi peserta didik, mengatur
kehadiran dan ketidak hadiran peserta didik, pengelompokan peserta didik, mengatur evaluasi
hasil belajar peserta didik, mengatur kenaikan tingkat peserta didik, mengatur peserta didik
yang mutasi dan drop out, kode etik, pengadilan, hukum dan disiplin peserta didik.

Fungsi manajemen peserta didik diantaranya ialah: yang berkenaan dengan


pengembangan individualitas peserta didik, pengembangan fungsi sosial peserta didik,
penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, menuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta
didik. Sedangkan peranannya dalam Pendidikan ialah: (a) Menjaga norma-norma pendidikan
untuk menjamin kelangsungan proses pendidikan, (b) Ikut menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban
tersebut sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Imran, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012).

John Adair, Membina Calon Pemimpin, Terjemahan Soedjonotrimo, (Jakarta: Bumi Aksara,

1993). Malayu, S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000).

John E. Chols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Grafindo, 1998).

Meilina, Bustari, Manajemen Peserta Didik (Yogyakarta: FIP UNY. 2005).

Anda mungkin juga menyukai