Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN

Di susun oleh :

Aulia Nurhanifah

Aa Farid Muslim Ramadhani

Daffa Akhdan Aryasatya

Kamila Amalia

Kayla Chairunisyah

Maritsa Rizkya Putri Syahrani

Najmira Nurul Azizah

Rayana Adzikra

Yasmin Bobsaid

Kelas X IPS 1

SMA Muhammadiyah 4 Jakarta

1
2

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah


SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini kami beri judul
“PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN”. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Ekonomi.
Selain itu, makalah ini juga memiliki tujuan untuk memberikan ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi kami khususnya dan bagi para
pembaca.

Terakhir, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih


terdapat kekurangan dan keterbatasan. Maka dari itu kami sangat
terbuka pada kritik dan saran yang bisa meningkatkan kemampuan
kami, agar pada tugas berikutnya dapat menyusun makalah dengan
lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
3

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................... 1

KATA PENGATAR..................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah ....... 6

2.2 Analisis SWOT dalam Manajemen Sekolah.......................... 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................... 15
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan menjadi sangat penting saat ini karena pendidikan
merupakan social elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang
efektif agar seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya di
masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan kunci pembangunan
masyarakat, terutama di bidang sumber daya manusia. Melalui
pendidikan, kita bisa menimba ilmu karena Pendidikan adalah proses
mengubah sikap dan perilaku, atau sekelompok orang yang berusaha
menjadi dewasa melalui pembelajaran dan pelatihan. Untuk mewujudkan
pendidikan yang berkualitas tentunya diperlukan Manajemen yang baik.
Manajemen yang baik itu tentunya mengacu pada fungsi-fungsi
manajemen itu sendiri, dimana fungsi-fungsi yang dimaksudkan adalah
POAC.
Manajemen pada umumnya merupakan proses menentukan tujuan
atau sasaran yang mencapai dan menentukan jalur serta sumber daya
yang digunakan dengan tujuan yang seefisien dan seefektif mungkin.
dengan demikian halnya, jika dikaitkan dengan pendidikan. Untuk
mencapai tujuannya, Pendidikan Nasional berupaya memperbaiki sistem
pendidikan Indonesia berupa reformasi kurikulum, penataan guru,
peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan
prasarana pendidikan. Dengan adanya pembahasan untuk meningkatkan
fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah ini, diharapkan dapat membina
para penggerak di bidang pendidikan agar menjadi orang yang berkreatif
yang dapat memenuhi kebutuhan zaman sekarang, sehingga pada
akhirnya mutu pendidikan di Indonesia dapat meningkat.
5

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan dibatasi
pada permasalahan sebagai berikut :
1. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah.
2. Analisis SWOT dalam Manajemen Sekolah.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk :
1. Mengetahui penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah.
2. Mengetahui analisis SWOT dalam manajemen sekolah.
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Manajemen yang dilakukan di sekolah adalah manajemen sekolah.


Dalam hal ini, manajemen sekolah harus memastikan bahwa sekolah
berpotensi memberikan kontribusi yang terbaik untuk pencapaian tujuan
sekolah. Sebagai orang yang biasa bertanggung jawab, kepala sekolah
adalah seseorang yang sedapat mungkin mengelola pekerjaan guru dan
pegawai lainnya maupun siswa dan siswinya dengan menggunakan sarana
dan prasarana yang ada di sekolah untuk membantu mewujudkan potensi
prestasi sekolah untuk memajukan sekolah tersebut.

Dalam melaksanakan kegiatan sekolah, ada beberapa fungsi


manajemen dalam kegiatan sekolah yaitu, Perencanaan, Pengorganisasian,
Pelaksanaan , dan juga evaluasi kegiatan sekolah dan hasil belajar.

1. Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah awal untuk menentukan
tujuan. setiap kegiatan pasti memiliki sebuah tujuan, untuk
mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi yang baik dan
tepat. Dalam proses perencanaan kegiatan sekolah, bisa
meliputi analisis pekerjaan di sekolah, perencanaan
penerimaan peserta didik baru, mengidentifikasi hasil
pembelajaran awal dan persiapan mereka untuk belajar atau
analisis materi pembelajaran, penyusunan tugas dan fungsi
7

pengorganisasian, penyusunan program tahunan dan semester


sekolah, dan sebagainya.

2. Pengorganisasian
Di dalam pengorganisasian ini menentukan siapa saja yang
akan terlibat untuk menggerakan setiap kegiatan yang ada di
sekolah dan untuk menunjukan setiap orang yang ada di
sekolah pada posisi tertentu. Struktur organisasi yang dibentuk
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan juga sesuai
kemampuan. Dalam proses pengorganisasian dalam kegiatan
sekolah ini bisa meliputi menyusun atau menentukan struktur
organisasi dan kepanitian seperti stuktur organisasi di dalam
kelas menentukan siapa yang menjadi ketua, wakil ketua,
sekretaris, bendahara, seksi kelas, dan sebagainya.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan suatu fungsi manajemen untuk
menggerakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
sekolah agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam perencanaan juga dalam pengorganisasian.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan sekolah ini bisa meliputi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan
tahun ajaran baru, pelaksanaan tugas sesuai dengan struktur
organisasi, pembinaan profesionalisme guru-guru dan pegawai
sekolah, dan sebagainya.
4. Evaluasi kegiatan sekolah dan Hasil Belajar
Evaluasi ini merupakan tahapan fungsi manajemen yang
sangat penting karena dengan adanya evaluasi ini bisa
mengetahui kemajuan atau hasil yang dicapai sekolah dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan rencana yang sudah
disusun oleh masing-masing pelaksana kegiatan di sekolah.
Evaluasi ini juga dilakukan untuk menentukan sejauh mana
8

siswa dan siswi mencapai tujuan belajarnya atau pemantauan


peserta didik. Peserta didik perlu dievaluasi dengan
menggunakan berbagai teknik untuk mendapatkan sistem
pelaporan hasil proses belajar siswa dan siswi tersebut.

Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah terdapat di


berbagai bidang seperti Bidang OSIS, Bidang Pengajaran, Bidang
Kesiswaan, Bidang Sarana dan Prasarana.
1. Bidang OSIS
Tentu saja dalam kegiatan OSIS, fungsi manajemen harus
diperhatikan. Misalnya, OSIS mempunyai rencana untuk
melakukan kegiatan gerakan penghijauan sekitar sekolah.
Dalam perencanaan beberapa pertanyaan mendasar harus
dijawab, antara lain, Apa yang hendak dicapai dengan gerakan
penghijauan? Mengapa perlu ada gerakan penghijauan?, Di
mana gerakan penghijauan diadakan? Kapan gerakan
penghijauan diadakan? Siapa yang terlibat dalam gerakan
penghijauan itu? Serta Bagaimana gerakan penghijauan itu
dilaksanakan?
Setelah perencanaan ini tersusun dengan matang, OSIS
perlu menerapkan fungsi pengorganisasian. Hal ini dilakukan
dengan membentuk panitia dengan pembagian tugas yang
jelas. Pembagian tugas yang jelas tentu saja memudahkan
pelaksanaan gerakan penghijauan. Dalam pelaksanaan, orang-
orang yang terlibat digerakkan agar bekerja sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan tentu saja
perlu diawasi. Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan
sesuai dengan rencana, mencegah adanya kesalahan,
menciptakan kondisi agar para siswa bertanggung jawab
dalam melaksanakan pekerjaan, mengadakan koreksi terhadap
9

kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu


kesalahan.

2. Bidang Pengajaran
Bidang pengajaran ini berhubungan dengan kurikulum
yang akan diajarkan di sekolah. Bidang pengajaran ini
berkenaan dengan proses pembelajaran disekolah. Prinsip
dasar manajemen dalam bidang kurikulum ini adalah untuk
mecapai sistem pembelajaran yang baik. Tahapan manajemen
yang dapat diterapkan dibidang pengajaran antara lain:
a. Perencanaan (Planning)
Lagkah-Langkah yang dapat dilakukan dalam
tahapan ini adalah:
1. Menentukan Rancangan kurikulum yang akan
diterapkan disekolah.
2. Membuat rencana pengembangan kurikulum.
3. Membuat rencana pelaksanaan kurikulum.
4. Membuat rencana penilaian atau evaluasi dari
hasil penerapan kurikulum.
b. Pengorganisasian
Langkah-Langkah yang dapat dilakukan dalam
tahapan ini adalah:
1. Meluruskan visi, misi, dan tujuan pembelajaran
di sekolah.
2. Merumuskan struktur dan program pembelajaran.
3. Pengorganisasian materi pembelajaran di sekolah.
4. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran di
sekolah.
5. Pemilihan alat , sumber dan sarana belajar di
sekolah.
6. Penentuan cara mengukur hasil belajar.
10

c. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran


Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini dapat
diterapkan setelah membuat perencanaan dan
pengorganisasian. Adapun Langkah Langkah yang
dilakukan sebagai berikut:
1. Menyusun program pembelajaran atau biasanya
disebut dengan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2. Penjabaran materi pembelajaran kepada peserta
didik.
3. Menentukan metode pembelajaran.
4. Menyediakan alat, sumber, dan sarana
pembelajaran di lingkungan sekolah.
d. Tahap penilaian
Tahap ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengukur kelebihan dan kekurangan kurikulum yang
telah diterapkan. Tahap penilaian dalam bentuk
formatif maupun sumatif.
3. Bidang Kesiswaan
Penerapan fungsi manajemen dalam bidang kesiswaan
dilaksanakan berdasarkan 4 prinsip dasar, antara lain:
a. Mengikutsertakan siswa dalam setiap pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan kegiatan
kesiswaan.
b. Sekolah harus memperhatikan kondisi siswa dalam
membuat kegiatan ekstrakulikuler.
c. Kegiatan belajar mengajar harus dapat memotivasi
siswa karena siswa akan termotivasi untuk belajar
jika menyenangi pelajaran tersebut.
d. Kegiatan pembelajaran harus dapat mengembangkan
potensi siswa.
11

4. Bidang Sarana dan Prasarana


Penerapan fungsi manajemen dalam bidang sarana dan
prasarana ini dilakukan secara berkala dan terencana,
misalnya merawat gedung sekolah, peralatan sekolah,
perlengkapan sekolah. Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar disekolah.
Untuk meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar yang
harus dilakukan adalah:

a. Pengarahan kepada tim pelaksana bidang sarana dan


prasarana.
b. Menyebarluaskan informasi tentang program
perawatan sarana dan prasarana disekolah.
c. Membuat perlombaan perawatan sarana dan
prasarana sekolah.
2.2 Analisis SWOT dalam Manajemen Sekolah

SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness


(kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). SWOT adalah
alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal
yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan suatu kegiatan.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini terbagi atas empat
komponen dasar yaitu :

1. Strength (Kekuatan); yaitu faktor internal atau dalam yang


cenderung memiliki efek positif (atau menjadi mampu
untuk) mencapai tujuan suatu lembaga pendidikan.
12

2. Weakness (Kelemahan); yaitu faktor internal atau dalam


yang mungkin memiliki efek negatif (atau menjadi
penghalang untuk) mencapai tujuan suatau lembaga
pendidikan.
3. Opportunity (Peluang); yaitu faktor eksternal atau luar
yang cenderung memiliki efek positif pada pencapaian atau
tujuan sekolah, atau tujuan yang sebelumnya tidak
dipertimbangkan.
4. Threat (Ancaman); yaitu faktor eksternal atau kondisi yang
cenderung memiliki efek negatif pada pencapaian tujuan
suatu lembaga pendidikan, atau membuat tujuan sulit untuk
dicapai.
Analisis SWOT jika digunakan dalam pendidikan kemungkinan
sekolah tersebut dapat mengetahui sebuah gambaran menyeluruh
mengenai situasi sekolah tersebut dalam hubungannya dengan masyarakat
sekitar. Dengan analisis SWOT ini diharapkan lembaga pendidikan dapat
melakukan langkah-langkah yang strategis, dimana organisasi atau
lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan
ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya
dan kemampuan internal.
Analisis SWOT dilakukan dalam manajemen sekolah dengan
maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan
fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat
kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka
analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi,
baik faktor internal maupun eksternal. faktor internal yang di miliki oleh
sekolah yaitu Strenght (kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), sedangkan
faktor eksternal yang di miliki oleh sekolah yaitu Opportunity (Peluang)
dan Threat (Ancaman). Berikut ini contoh dari analisis SWOT dalam
Lembaga Pendidikan:
13

1. Strenght (kekuatan) :
a) Lulusan dihasilkan atau pelayanan yg unik.
b) Lokasi tempat lembaga pendidikan berada.
c) Kualitas lulusan atau proses.

2. Weakness (Kelemahan) :
a) Kurangnya pengetahuan sosialisasi lembaga
pendidikan.
b) Lulusan yang tidak dapat dibedakan dengan lulusan.
lembaga pendidikan atau lembaga pendidikan lainnya.
c) Lokasi lembaga pendidikan yang terpencil.
d) Kualitas lulusan yang jelek.
e) Reputasi yang buruk.
3. Opportunity (Peluang) :
a) Lembaga yangterus berkembang dan pendidikan
merupakan kebutuhan bagi masyarakat.
b) Adanya pendidikan berbasis internasional.
c) Peluang karena lembaga pendidikan yang tidak
sanggup memenuhi permintaan masyarakat.
4. Threat (Ancaman) :
a) Adanya lembaga pendidikan baru di area yang sama.
b) Persaingan harga dengan lembaga pendidikan lain.
c) Lembaga pendidikan lain mengeluarkan lulusan baru
yang inovatif.
14

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen sangatlah di perlukan dalam sebuah organisasi karena


fungsi-fungsinya yang sangatlah berguna, ini merupakan salah satu contoh
dari fungsi manajemen, yaitu dalam kegiatan sekolah. Dalam kegiatan
sekolah harus adanya manajemen yang baik dan maksimal agar sekolah
tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Fungsi manajemen
dalam kegiatan sekolah yaitu Perencanaan, Pengorganisasian,
Pelaksanaan, Evaluasi kegiatan sekolah, dan Hasil belajar. Serta penerapan
fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah terdapat pada Bidang OSIS,
Bidang Pengajaran, Bidang Kesiswaan, dan Bidang Sarana dan Prasarana.

Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisa yang bersifat


situasional yang digunakan dalam rangka mendalami kondisi internal
maupun eksternal sebuah lembaga, dalam hal ini adalah lembaga
pendidikan. Dengan mengetahui lebih dalam tentang kedua kondisi
tersebut, diharapkan lembaga pendidikan tersebut akan mampu
mengintrospeksi diri atas data-data yang telah didapatkan dalam penelitian
SWOT. Analisis SWOT yang dilakukan ini dapat menjadi cerminan atau
refleksi dari lembaga pendidikan itu sendiri sehingga dapat mengetahui
sisi baik maupun sisi buruk yang dimilikiya dan dapat menemukan cara
untuk memperbaiki diri dari mengetahui hal-hal tersebut.
15

DAFTAR PUSTAKA

Internet

https://prezi.com/l83keetpjyfh/penerapan-fungsi-manajemen-dalam-kegiatan-
sekolah/

https://belajarmanagement1.wordpress.com/penerapan-fungsi-manajemen-
dalam-kegiatan-sekolah-di-bidang-osis/

https://fungsi.co.id/penerapan-fungsi-manajemen-dalam-kegiatan-sekolah/

https://www.kelaspintar.id/

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/analisis-swot-dalam-
pendidikan-3/amp/

Anda mungkin juga menyukai