Anda di halaman 1dari 56

MAKALAH

“KETATA LAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu oleh : Paulus Ariantje, S.E, M,E.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Ketua kelompok : Julandari Islamirisya (NIM. 22220560)

Anggota kelompok : Dian Bhekti Arviyanti (NIM. 22220554)

Hana Shifa Zhikrina (NIM. 22220557)

Erniawati (NIM. 22220556)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH YAMRA MERAUKE

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
makalah Sifat-sifat Tuhan untuk memenuhi mata kuliah MANAJEMEN
PENDIDIKAN.
Sholawat beserta salam selalu penulis ucapkan kepada baginda
Muhammad SAW. Yang menjadi suritauladan dan panutan untuk hidup, agar
kehidupan yang kita jalankan bisa terarah sesuai dengan tuntutan agama.
Penulis juga berterimakasih kepada dosen pembimbing, orangtua, rektor,
keluarga, dan teman-teman yang selalu menyemangati penuis untuk
menyelesaikan makalah ini.
Didalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan belum
dikatakan sempurna, maklumlah penulis masih dalam tahap belajar. Jika berkenan
mohon maafkan penulis atas kesalahan tersebut. Penulis juga berharap agar
makalah yang penulis buat ini agar bisa bermanfaat bagi oenulis sendiri dan
pembaca.

Merauke, 1 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….............. 3
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….... 5
A. Konsep Dasar Manajemen Tatalaksana Lembaga Pendidikan………….. 5
B. Ruang Lingkup Manajemen Tatalaksana Lembaga Pendidikan…........... 8
C. Fungsi, Peranan,Tujuan, Manajemen Tatalaksana Lembaga Pendidikan. 15
D. Prosedur Penataan Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan………............ 21
E. Kegiatan Tatalaksana Lembaga Pendidikan…………………………….. 28
F. Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan………………......... 33
G. Ruang Lingkup Kegiatan dalam Urusan Ketatalaksanaan Pendidikan…. 42
H. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan………………….......... 43
BAB III PENUTUP……………………………………………………….... 49
A. KESIMPULAN …………………………………………......................... 49
B. SARAN ……………………………………………………………......... 52
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..... 53

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perbaikan mutu pendidikan di semua tingkatan dan semua bidang
keilmuan harus terus dilakukan untuk mutu pendidikan pada masa depan dan
meningkatkan daya saing Negara dibelahan dunia lainnya. Manajemen pendidikan
merupakan aktivitas organisasi dalam peningkatan sistem pendidikan yang
meliputi sistem administrasi siswa, sistem kurikulum, metode pembelajaran,
penilaian, pelatihan, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengadaan saran dan
prasarana. Pendekatan tersebut dalam sistem manajemen pendidikan merupakan
satu kegiatan dari berbagai unsur yang saling berhubungan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab yang bertujuan mencapai mutu pendidikan yang baik.
Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha
pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan
sebelumnya. Di lingkungan lembaga pendidikan formal, terlibat sejumlah manusia
yang harus bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Usaha pembinaan,
pengembangan dalam pengendalian lembaga tersebut tidak dapat dilepaskan dari
masalah metode dan alat serta maslah manusianya sendiri yang harus mampu
menerapkan kerja secara efektif. Oleh karena itulah maka di dalam usaha
pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan formal
sangat diperlukan penerapan ilmu administrasi.
Antara kegiatan administrasi pendidikan, manajemen pendidikan.
kepemimpinan pendidikan dan supervisi pendidikan pada dasarnya saling
menjalin satu dengan lainya, sabagai kegiatan yang dapat menunjang
keprofesionalan para petugas pendidikan dalam mewujudkan tujuan di lingkungan
lembaga pendidikan masing-masing.

1
Oleh karena itulah perlu ditekankan kembali bahwa setiap petugas
pendidikan terutama guru tidak cukup hanya dibekali kemampuan profesionalitas.
Mereka juga harus dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan dan
keahlian dalam berbagai bidang agar mampu mewujudkan kerjasama yang efektif
bagi pencapaian tujuan.
Pelaksana manajemen pendidikan adalah orang yang paham dunia
pendidikan, dan tidak semua orang dapat melakukan manajemen yang baik,
pimpinan yang tidak berasal dari latar belakang pendidikan tidak memahami
dunia pendidikan, tidak dapat melakukan dan menerapkan manajemen pendidikan
yang sesuai dengan aturan pendidikan. Kemudin tercapainya visi, misi, tujuan
dan sasaran pendidikan tidak lepas dari pimpinan yaitu kepala sekolah untuk
meningkatkan pendidikan pada sekolah yang dipimpinnya.
Untuk memajukan Negara pastilah di mulai dari generasi bangsa. Generasi
bangsa tentu harus dididik sebaik mungkin. Selain dari orang tua, mereka
diterjunkan dalam dunia pendidikan atau sekolah. Karena dalam segi kebutuhan
untuk mendidik terbutuhi akan kenyamanan, fasilitas ataupun perabotan, maupun
kebersihan. sehingga dalam sekolah, lembaga pendidikan maupun Negara menjadi
maju akan penggerak Negara (para generasi selanjutnya). Untuk meningkatkan
mutu para anak bangsa dimulai dari manajemen ketatalaksanaan lembaga
pendidikan.
Dalam sebuah lembaga pendidikan pastinya ada sebuah manajemen untuk
merencanakan, menganggarkan, mengorganisasikan, mengarahkan,
melaksanakan, mengawasi, mengatur, mengelola semua dalam garis besar agar
langkah dalam lembaga berjalan dengan efisien. Manajemen tentu sangat
dibutuhkan dengan tata usaha, dalam pertimbangan sekolah untuk kedepan
sangatlah matang. kegiatan pelaksana pendidikan sangat kompleks yang meliputi
administrasi kurikulum, dan kegiatan yang menyangkut siswa-siswi dalam
sekolah.
Sebagai calon guru tentu harus memahami manajemen tatalaksana
lembaga pendidikan. Permasalahan-permasalahan dalam lembaga teratasi dengan
terencana dengan hasil dipastikan dengan sebaik mungkin. Sehingga sebagai

2
individu (guru) dituntut untuk benar-benar terkuasai akan ilmu, pengalaman,
maupun pendidikan yang akan dibutuhkan dalam tatalaksana lembaga pendidikan.
Ilmu administrasi sebagai ilmu yang membahas tentang usaha-usaha
manusia dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di dalam suatu
kelompok, disamping diarahkan untuk mencari metode dan alat kerja yang tepat,
ternyata menaruh perhatian yang besar pula terhadap pembinaan dan pengaturan
tenaga manusia sebagai unsur pelaksana.
Di lingkungan lembaga pendidikan formal, terlibat sejumlah manusia yang
harus bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Usaha pembinaan,
pengembangan dalam pengendalian lembaga tersebut tidak dapat dilepaskan dari
masalah metode dan alat serta maslah manusianya sendiri yang harus mampu
menerapkan kerja secara efektif. Oleh karena itulah maka di dalam usaha
pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan formal
sangat diperlukan penerapan ilmu administrasi.
Antara kegiatan administrasi pendidikan, manajemen pendidikan,
kepemimpinan pendidikan dan supervisi pendidikan pada dasarnya saling jalin-
menjalin satu dengan lainya, sabagai kegiatan yang dapat mennjang
keprofesionalan para petugas pendidikan dalam mewujudkan tujuan di lingkungan
lembaga pendidikan masing-masing. Oleh karena itulah perlu ditekankan kembali
bahwa setiap petugas pendidikan terutama guru tidak cukup hanya dibekali
kemampuan profesionalitas. Mereka juga harus dibekali dengan berbagai
pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam berbagai bidang agar mampu
mewujudkan kerjasama yang efektif bagi pencapaian tujuan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dasar manajemen tatalaksana lembaga pendidikan?
2. Bagaimana fungsi manajemen tatalaksana lembaga pendidikan?
3. Bagaimana ruang lingkup manajemen tatalaksana lembaga pendidikan?
4. Bagaimana kegiatan tatalaksana lembaga pendidikan?

3
C. TUJUAN PENULISAN
Dari penulisan makalah ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian tatalaksana pendidikan.
2. Untuk mengetahui "fungsi, peranan, dan tujuan administrasi tatalaksana
pendidikan.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup tatalaksana pendidikan dan kepengurusan
warkat dan surat-surat dalam ketatusahaan.
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis dan kegiatan pelaksanaan
ketatusahaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR MANAJEMEN TATALAKSANA LEMBAGA


PENDIDIKAN
Tata laksana atau disebut juga tata usaha pendidikan yaitu segenap proses
kegiatan menghimpun (menerima), mencatat, mengolah, menggandakan,
mengirim, dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh
organisasi.
Secara morfologis, “tata usaha” terdiri dari dua patah kata yaitu tata dan
usaha. Tata yaitu teratur, tertib, tersusun rapi dan usaha yaitu kegiatan pekerjaan.
Jadi, tata usaha berarti kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan secara teratur,
tertib, dan tersusun rapi.
Istilah “tata usaha” diterjemahkan dari perkataan Belanda “Administrarie”
(baca; Administrasi), pada umumnya diartikan sebagai kegiatan “penyusunan
keterangan-keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan
maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu
dalam keseluruhannya dan dalam hubungannya satu sama lain.
Manajemen adalah berasal dari kata kerja to manage (bahasa inggris),
yang artinya mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen
sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh
Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan
yang secara sistematik berusaha mamehami dan bagaimana mencapai sasaran
melalui cara-cara dengan mangatur orang lain menjalankan dalam tugas.
Manajemen adalah sebagai kelompok pimpinan dalam organisasi. Secara
operasional manajemen dapat diartikan sebagai pelaksanaan fungsi unit dalam
organisasi untuk merencanakan, menganggarkan, mengorganisasikan,
mengarahkan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pekerjaan unit
masing-masing untuk mencapai tujuan keseluruhan organisasi secara efisien dan
efektif.

5
Menurut bahasa, tata usaha terdiri dari dua kata, yaitu “tata” dan “usaha”
yang masing-masing kurang lebih mempunyai pengertian sebagai berikut. Tata
adalah suatu peraturan yang harus ditaati, dan usaha ialah suatu usaha dengan
mengharapkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi menurut arti
kata, tata usaha adalah suatu aturan atau peraturan yang terdapat dalam suatu
proses penyelenggaraan kerja.
Tatalaksana (tata saha) merupakan unit kegiatan pendukung dalam suatu
organisasi (sekolah) yang mempunyai kedudukan penting dan strategis dalam
pencapaian tujuan suatu lembaga. Sedangkan manajemen tata usaha adalah
kegiatan pengelolaan teknis surat-menyurat sesuai dengan fungsinya yaitu mulai
dari menerima (menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim,
menyiapkan semua bahan informasi yang diperlukan organisasi atau sekolah)
Dalam hubungan ini perlu dicamkan, bahwa Tata Usaha sebagaimana
dimaksudkan, merupakan salah satu sektor dari pada “Administrasi”. Sebab istilah
“Administrasi” yang diinterpretasikan dari Bahasa Inggris “Adminidtration”
adalah:“the total of the processes through which appropriate human and material
resources are made available and made effective for accomplishing the purposes
of an onterprice”.
Jadi, Administrasi (dalam arti luas) adalah suatu proses pemanfaatan
semua sumber manusia dan material secara efefktif untuk mencapai tujuan
tertentu. Adapun tujuan yang dimaksudkan dalam ketatausaha kelas, adalah
keterangan-keterangan (informasi) tentang sesuatu kelas. (Ametembun. 1981:
79-81).
Tata laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan
pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima),
mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan semua bahan
keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Dengan pengertian ini, maka tata
laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapi semua bahan
keterangan atau informasi yang berwujud warkat. (Drs. B. Suryosubroto. 1980.
Hal : 65).

6
The Liang Gie, merumuskan pengertian tatausaha sebagai “segenap
rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, menggirim,
dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi”.
Dalam buku dasar-dasar administrasi pendidikan yang di susun oleh staf pengajar
FIP IKIP Padang (1986;61) dikemukakan bahwa “administrasi ketatausahaan
meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan, pengelolaan, penataan sampai
dengan penyimpanan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi”.
Menurut (Kadari, 1981, hal:54), menyatakan bahwa tata usaha adalah
mengadakan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam suatu
organisasi untuk dipergunakan sebagai bahan keterangan (data) bagi pemimpin
dalam mengambil keputusan. Berdasarkan fungsi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun,
mencatat, mengadakan, mengirim dan menyimpan berbagai bahan keterangan
untuk keperluan suatu organisasi. Kegiatan tata usaha harus menunjang kegiatan
administrasi managemen. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatannya harus
direncanakan, diarahkan, dikoordinasikan, dikontrol dan dikomunikasikan agar
benar-benar berguna daya.
Tata Usaha Sekolah merupakan bagian dari unit pelaksana teknis
penyelenggaraan bidang administrasi dan informasi data pendidikan,
keberadaannya perlu dikelola oleh tenaga administrasi yang terampil sesuai
ketentuan yang berlaku.
Menurut Hadari Nawawi, menyatakan bahwa kegiatan tata usaha secara
luas disebut juga office administration atau administari perkantoran. Kegiatanya
tidak sekedar menyangkut tugas tulis menulis diatas meja saja, akan tetapi
menyangkut pula aspek-aspek penyediaan dan pengaturan tempat kerja yang
menyenangkan, mencari sistem kerja yang efektif dan murah dan lain-lain.
Menurut Joko Prayogo, tugas dan fungsi kepala tata usaha adalah
mengarahkan tenaga administrasi sekolah agar mampu memberikan pelayanan
administratif secara prima serta melaksanakan pelayanan 7 K, yaitu Kebersihan,
Kesehatan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan.
Untuk melaksanakan kegiatan itu semua perlu dibuat program kerja yang

7
sistimatis, terarah, jelas, realitistis, dan dapat dilaksanakan oleh petugas
ketatausahaan agar pelayanan kepada guru, karyawan, siswa, orang tua siswa,
instransi terkait, dan masyarakat lainnya dapat berjalan seoptimal mungkin.
Pada umumnya diartikan sebagai kegiatan “langkah atau proses yang
terstruktur maupun secara tertulis dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan
yang keterkaitan antara satu sama lain. Dengan kata lain ketatalaksanaan yakni
proses pemanfaatan berbagai sumber dalam mencapai tujuan tertentu. Tata
laksana atau tata usaha pendidikan yaitu proses kegiatan terkait surat-menyurat
dalam hal ini mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan
admistrasi yang diperlukan oleh instansi atau organisasi pendidikan baik formal
maupun non formal. Tata usaha sekolah merupakan tugas administrasitif serta
data informasi pendidikan dalam menjalankan pada menyelenggarakan
pendidikan sehingga pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh berjalan efektif
sesuai ketentuan yang berlaku.

B. RUANG LINGKUP MANAJEMEN TATA LAKSANA LEMBAGA


PENDIDIKAN
Administrasi Tata Laksana merupakan serangkaian kegiatan mencatat,
menyimpan, menggandakan, menghimpun, mengolah, dan mengirim benda-benda
tertulis serta warkat yang pada hakikatnya menunjang seluruh garapan
administrasi sekolah/pendidikan.
Pekerjaan ketata usahaan bukan monopoli petugas administrasi saja, tetapi
pegawai-pegawai edukatif juga memerlukan kegiatan yang bersifat
ketatalaksanaan tersebut. Bagian ketatausahaan sekolah dimaksudkan untuk dapat
mempermudah proses penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah. Secara
rinci kegiatan sekolah yang dibantu kemudahannya adalah kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Kegiatan yang menyangkut manajemen kurikulum, antara lain berkenaan
dengan kegiatan pendokumentasian buku kurikulum, pencatatan pengaturan
jadwal, pencatatan pembagian tugas mengajar, pencatatan kegiatan evaluasi
hasil belajar.

8
2. Kegiatan yang menyangkut manajemen murid, misal berkaitan dengan
kegiatan pencatatan penerimaan murid baru, pencatatan murid baru ke dalam
Buku Induk Siswa, Buku Klapper, pencatatan mutasi siswa.
3. Kegiatan yang menyangkut manajemen personil atau tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan, antara lain terlihat dalam kegiatan pencatatan keadaan
personel, mutasi personel, promosi personel, pemutusan hubungan kerja
personel.
4. Kegiatan mengenai surat-menyurat, mencangkup pencatatan,
pendokumentasian, penemuan kembali, penyampaian surat masuk maupun
surat keluar.
Berbicara tentang surat, maka dapat kita tinjau melalui jenis surat dan
berbagai macam bentuk uraian dari surat-surat tersebut :
a. Surat Dinas
Pada dasarnya membuat surat sama dengan mengarang karenanya maka
semua ketentuan mengenai karangan dan komposisinya berlaku untuk
surat. Ketentuan-ketentuan itu antara lain :
 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus dilakukan.
 Gaya bahasa dalam surat hendaknya sederhana, tegas and menarik.
 Sejauh mungkin dikurangi penggunaan kata asing, kecuali yang
memang belum ada pada namanya dalam bahasa Indonesia.
Susunan surat dinas terdiri sari 3 bagian, yaitu :
1) Kepala surat
a) Kepala surat untuk surat-surat yang dibuat oleh sekolah terdiri atas
tiga baris yaitu :
 Baris pertama : tulisan “Departemen Pendidikam dan
Kebudayaan” (ditulis dengan huruf besar semua)
 Baris kedua : tulisan “Sekolah diikuti dengan jenis dan
tingkatannya”
 Baris ketiga : Alamat

9
Kepala surat ini dapat dicetak pada blangko kertas surat paling atas.
Di sebelah kiri diberi dengan symbol Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, yaitu yang bertuliskan “Tut Wuri Handayani”.

b) Nomor Surat
Nomor surat untuk sekolah terdiri dari :
1. Nomor urut surat
2. Nomor kode sekolah, yaitu terdiri atas : nomor kode kantor
wilayah, kantor kabupaten atau kantor kecamatan. Nomor kode
urut wilayah dimana sekolah itu bernaung. Kode urut sekolah,
yang lebih jauh ditetapkan oleh kantor wilayah yang
bersangkutan.
3. Kode perihal surat
4. Kode tahun

c) Sifat Surat
Sifat surat dapat dibedakan menjadi :
1. Surat Rahasia
2. Surat Penting
3. Surat Biasa

d) Lampiran
Lampiran merupakan lembaran atau berkas yang diikutsertakan
bersama surat dan untuk menunjukkan jumlah maca, nama dari
bahan yang di sertakan atau mungkin juga permasalahan.

e) Hal / Perihal
Hal adalah isi singkat yang mencerminkan inti surat keseluruhan
secara ringkas dan jelas.

10
f) Alamat
Alamat adalah nama pihak atau instansi yang dituju pengirim surat.
Pada kertas surat unsur-unsur alamat yang ditulis hanya pejabat,
jabatan, dan kota tempat pejabat instansi yang bersangkutan.
Pada amplop unsur-unsur tersebut dilengkapi dengan jalan,
gang, nomor, gedung, lantai berapa dan sebagainya, dan yang
terakhir kota dan provinsinya. Kota dan provinsi pada amplop
dibutuhkan dengan huruf besar semua. “Untuk perhatian”
dipergunakan apabila masalahnya cukup dapat diselesaikan oleh
pejabat yang tersebut tanpa memerlukan penentuan kebijaksanaan
langsung dari pimpinannya.

2. Isi Surat
Isi surat terdiri dari :
 Pendahuluan, yaitu kalimat pembukaan isi surat dan ditulis secara
singkat dan jelas.
 Isi pokok, yakni uraian dari inti surat
 Penutup, yakni kalimat yang mengakhiri isi surat.

3. Penutup Surat
Bagian terakhir dari sebuah surat, yang biasanya juga disebut dengan
istilah kaki surat. Ketentuan tentang cara penulisannya diatur sebagai
berikut :
a. Nama instansi dan nama jabatan pejabat penandatangan yang
bersangkutan.
b. Nama terang penandatangan diketik dengan huruf besar tanpa diberi
tanda kurung dan tidak diberi garis bawah.
c. Nomor Induk Pegawai (NIP), ditulis dengan huruf besar dibawah
nama terang penandatangan.

11
d. Kata “ Tembusan” yakni tindasan dari surat asli, diketik dengan
huruf besar semuanya dan tidak diberi garis bawah, kemudian diikuti
dengan titik dua (:) jika yang ditembusi lebih dari satu alamat.
e. Sedang cap dinas dibubuhkan dengan menyinggung sedikit pada
tanda tangan.
f. Pengiriman tembusan surat dibatasi hanya kepada pejabat atau
instansi yang benar-benar memerlukan dalam rangka penyelesaian
permasalahan yang tercantum dalam surat tersebut.
g. Surat dinas yang terdiri dari satu halaman, lembaran pertamanya
menggunakan kertas berkepala, halaman berikutnya menggunakan
kertas tidak berkepala.
b. Nota Dinas
Nota dinas merupakan salah satu alat komunikasi kedinasan antarpejabat
atau unit organisasi di lingkungan intern departemen yang sifatnya
meminta penjelasan dan keputusan.
Susunan nota dinas terdiri dari tiga bagian :
1. Kepala nota dinas terdiri atas :
a. Kata “Nota Dinas”
b. Nomor
c. Kepada
d. Dari
e. Hal
f. Tanggal, bulan, dan tahun
2. Isi nota
Isi nota pada dasarnya sama dengan surat dinas hanya lebih singkat
tetapi jelas.
Kaki nota terdiri dari :
a. Nama jabatan yang mengirim nota, disusul dengan tanda
tangannya.
b. Nama terang ( tidak perlu disusul dengan NIP)
c. Tembusan

12
c. Memorandum (memo)
Memorandum merupakan salah satu alat komunikasi di lingkungan
lembaga, yang sifat penyampainnya tidak resmi, dapat ditulis atau diketik.

d. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah surat yang dipergunakan untuk mengantarkan
sesuatu. Adapun bentuknya dapat berupa surat-surat biasa atau lembar
formulir.

e. Surat Edaran
Surat edaran merupakan pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada
pejabat tertentu tanpa memuat sesuatu kebijaksanaan pokok, melainkan
hanya memberikan penjelasan tentang atau petunjuk-petunjuk tentang cara
pelaksanaa sesuatu peraturan atau perintah yang telah ada.

f. Surat Undangan
Surat undangan merupakan surat pemberitahuan yang meminta agar yang
bnersabgkutan datang pada waktu, tempat dan acara yang ditentukan.

5. Kegiatan yang menunjang manajemen keuangan, akan berkenaan dengan


pencatatan pemasukan dan penggunaan keuangan sekolah, pencatatan
pertanggung jawaban keuangan sekolah.
6. Kegiatan yang menunjang manajemen sarana dan prasaran, mencangkup
inventarisasi sarana dan prasarana sekolah antara lain pencatatan pengadaan,
pemeliharaan, distribusi, penggunaan, dan penghapusan barang.
7. Kegiatan yang menunjang hubungan sekolah dengan masyarakat, berkait
dengan pencatatan kegiatan husemas baik internal maupun eksternal.

Sesuai dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),


pekerjaan-pekerjaan tata laksana sekolah dapat dibantu dengan pemanfaatan

13
teknologi yang sesuai. Pada saat ini, dapat dikatakan semua kantor sekolah dalam
menyelesaikan perkerjaan kantor (tata usaha) memanfaatkan computer untuk
mempercepat dan mempermudah semua aktivitas yang dilakukannya.
Dalam penerapan TIK untuk kegiatan tata usaha di lingkungan pendidikan,
akan berjalan seiring dengan kemampuan lembaga atau sekolah dalam
menyiapkan perangkat otak (brainware), perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), dan organisasi atau manajemen. Salah satu wujud penerapan
TIK dalam dunia pendidikan adalah dikembangkannya sistem informasi
manajemen (SIM) sebagai upaya untuk menyediakan data dan informasi yang
bermanfaat untuk pengambilan keputusan di semua level manajemen (bawah,
menengah, dan atas).
Di sekolah atau lembaga pendidikan memerlukan kegiatan tata usaha yang
tertib dan terarah. Pada lembaga pendidikan yang belum ada bagian tata usaha,
maka kegiatan tehnis persekolahan biasanya diserahkan kepada masing-masing
guru kelas dan bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah. Ruang
lingkup kegiatan tata usaha sekolah secara global meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1. Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah
2. Pengelolaan keuangan sekolah
3. Pengurusan manajemen ketenagaan dan peserta didik
4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
5. Penyusunan manajemen perlengkapan sekolah
6. Penyusunan dan penyajian data/statistic sekolah
7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K (Kebersihan, Kesehatan,
Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan Keseimbangan)
8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketatausahaan secara
Berkala
9. Pengurusan manajemen persuratan
10. Pengelolaan persuratan
11. Pengelolaan laboratorium
12. Pengelolaan tugas pokok pesuruh atau penjaga sekolah

14
C. FUNGSI, PERANAN, TUJUAN, MANAJEMEN TATALAKSANA
LEMBAGA PENDIDIKAN
1. Fungsi Manajemen Tatalaksana Lembaga Pendidikan
Manajemen Tata Laksana lembaga Pendidikan memiliki fungsi sebagai
kegiatan dalam perencanaan dan peningkatan kinerja sumber daya manusia dalam
sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah. Kepala sekolah menerapkan
manajemen tata laksana lembaga pendidikan yang sistematis dan sesuai dengan
aturan bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dibawah kepemimpinannya
untuk bekerja sesuai dengan bidang kemampuan lulusannya.
Secara umum, fungsi manajemen dapat dibagi menjadi 10 bagian, yaitu :
(1) planning, (2) organizing, (3) staffing, (4) directing, (5) leading, (6)
coordinating, (7) Motivating, (8) Controling, (9) reporting, dan (10) forecasting.
(Mustari 2014:7).
1. Planning, adalah suatu proyeksi yang dilakukan guna mencapai target dan
tujuan, seperti program kerja yang disusun secara sistematis dilaksanakan
untuk tujuan pendidikan. Proses seorang manajemen mengantisipasi masa
yang akan datang dan merumuskan alternatif terbaik dengan serangkaian
tindakan. (Soebagio. 2000:14)
2. Organizing, adalah pengelompokkan kegiatan yang diperlukan yaitu
penetapan susunan organisasi seta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit
yang ada dalam organisasi. Organizing dapat pula dikaitkan sebagai
keseluruhan aktivitas manajemen dalam pengelompokkan orang-orang serta
penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing
dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berguna dan berhasil dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian terdiri dari :
(a) menyediakan fasilitas-fasilitas fasilitasfasilitas perlengkapan, dan tenaga
kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
(b) mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara
teratur.
(c) membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
(d) merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.

15
(e) memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari
sumber-sumber lain yang diperlukan. (Mustari. 2014:8)

3. Staffing, merupakan proses seorang manajemen memilih, melatih,


mengangkat dan memberhentikan bawahannya. (Soebagio. 2000:14)
4. Directing, merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi-intruksi kepada
bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar
tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya (Mustari. 2014:8).
5. Leading Adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang
menyebabkan orang lain bertindak.
6. Coordinating Merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan dan menyelaraskan
pekerjaanpekerjaan bawahan sehingga terjadi kerja sama yang terarah dalam
usaha mencapai tujuan bersama atau ujuan organisasi.
7. Motivating Merupakan salah satu fungsi manajemen berupaa pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan
kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan tersebut.
(Mustari. 2014:9)
8. Controlling Proses mengukur pelaksanaan yang sedang berjalan dan
merupakan petunjuk terhadap beberapa tujuan yang sebelumnya telah
ditetapkan. (Soebagio. 2000:15)
9. Reporting Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai
segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang
lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan. (Mustari. 2014:10)
10. Forecating Adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan
taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

16
Fungsi tata usaha kesiswaan yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui secara umum kondisi siswa yang sedang mengikuti
pembelajaran pada setiaptahun pembelajaran.
2. Merencanakan jumlah siswa yang dapat direkrut untuk tahun pembelajaran
berikutnya.
3. Mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa
keingintahuannyaterhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan
pelaksanaan suatu tugas pokok danfungsi ketatalaksanaan pendidikan
4. Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-kegiatan
sekolah
5. Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai
dengan pedomanpersuratan yang berlaku
6. Mampu mengelola administrasi sekolah yang meliputi administrasi akademik,
kesiswaan.

Tenaga tata usaha memiliki tiga peranan pokok yaitu:


1. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai
tujuan dari suatuorganisasi,
2. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi
itu untuk membuatkeputusan atau melakukan tindakan yang tepat, dan
3. Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

Fungsi Administrasi Kesiswaan yaitu :


1. Mengetahui secara umum kondisi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran
pada setiap tahun pembelajaran,
2. Merencanakan jumlah siswa yang dapat direkrut untuk tahun pembelajaran
berikutnya. Komponen keuangan sekolah merupakan ketatausahaan dan
tindakan keuangan meliputi pencatatan data, perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan. Keuangan merupakan faktor
penting untuk melakukan kegiatan hal. Mampu secara mandiri
mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa keingintahuannya

17
terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu
tugas pokok dan fungsi ketatalaksanaan pendidikan. Mampu mengelola
ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-kegiatan sekolah: Mampu
mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai dengan pedoman
persuratan yang berlaku; Mampu mengelola administrasi sekolah yang meliputi
administrasi akademik, kesiswaan; Sebagai pengelola, kepala sekolah secara
operasional melaksanakan pengelolaan kurikulum, peserta didik, ketenagaan,
keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah-masyarakat, dan
ketatausahaan sekolah. Kepala sekolah adalah salah satu stake-holder dalam
dunia pendidikan yang memangku amanah penting sebagai nahkoda bahtera
sebuah unit pendidikan.

Berdasarkan pengertian tatalaksana maka fungsi tatalaksana tidak lain


mencakup 6 kegiatan yang berkaitan dengan clerical work atau
pekerjaan tulis-menulis yaitu :
1. Menghimpun : yaitu kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan
tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada, sehingga siap untuk
dipergunakan bilamana diperlukan.
2. Mencatat : yaitu kegiatan membubuhkan dengan berbagai peralatan yang
diperlukan sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan
disimpan. Dalam perkembangan teknologi modern, mak dapat termasuk alat-
alat perekam suara.
3. Mengolah : bermacam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan
maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna.
4. Menggandakan : yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat.
5. Mengirim : yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari
satu pihak kepada pihak lain.
6. Menyimpan : yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat
tertentu yang aman.

18
2. Peranan Manajemen Tatalaksana Lembaga Pendidikan
1. Membantu pelaksanaan pekerjaan pokok dalam setiap organisasi.
2. Menyediakan keterangan untuk memimpin.
3. Melancarkan perkembangan organisas

3. Tujuan Tata Laksana Lembaga Pendidikan


Secara umum, tujuan tata laksana lembaga pendidikan adalah tercapainya
lembaga pendidikan yang berkualitas dengan lulusan yang memiliki
kompetensi seperti yang diharapkan (Shykuis, 2020). Sebagai lembaga
pendidikan, tujuan tata laksana lembaga pendidikan adalah keberhasilan
peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat (Fareel, Hatcher dan diamond.
2022).
Adapun tujuan administrasi tata laksana dalam menunjang garapan-
garapan administrasi sekolah adalah sebagai berikut
1. Terhadap Administrasi peserta didik
Sejak dari kegiatan penerimaan peserta didik baru, mengisi buku induk
dan buku klaper, penataan peserta didik dalam kelas, sampai peserta
didik keluar dari sekolah, semuanya banyak dilakukan kegiatan tulis
menulis yang melancarkan seluruh kegiatan administrasi peserta didik.
2. Terhadap Administrasi Personal
Tidak banyak berbeda dengan kegiatan administrasi peserta didik, maka
sejak pendaftaran, lamaran, pengumpulan berkas administrasi,
pengusulan kenaikan pangkat/ jabatan, sampai pensiun, dan sebagainya,
maka bantuan / tunjangan kegiatantata laksana sangat besar demi
kelancaran administrasi.
3. Terhadap Adminstrasi Kurikulum
Seperti pembuatan satpel merupakan tugas guru sepenuhnya, tetapi
penulisan dan penggandaannya adalah termasuk kegiatan dari tata
laksana. Juga tugas evaluasi adalah tugas guru, tetapi pengisiannya
kedalam legger dan raport adalah tugas tulis!menulis yang biasa

19
dilakukan oleh guru sendiri, tapi dapat diserahkan kepada tatausaha dan
sebagainya.
4. Terhadap Administrasi Sarana dan Prasarana
Tugas-tugas perencanaan pengadaan, prakuali"ikasi, pengadaan,
penyimpanan, dan seterusnya sampai penghapusan adalah tugas
administrasi sarana yang kegiatannya lebih di tekankan pada kegiatan
tata laksana, seperti inventaris, penyaluran, pemeliharaan, rehabilitasi,
dan seterusnya.
5. Terhadap Administrasi Biaya
Pembuatan rencana anggaran, pembukuan, serta pengisian buku kas
adalahtugas dari bendahara, tetapi pengetikan daftar gaji, dan seterusnya
adalah kegiatan tatalaksana.

6. Terhadap TataLaksana
Tugas dari tata laksana adalah menerima surat, mengagenda, memproses,
menggandakan, mengarsip, sampai mengirim surat keluar merupakan
tugas daritatalaksana sendiri.
7. Terhadap Administrasi
Kegiatan pengorganisasian struktural dan tata jenjang memang erat
hubungannya dengan tugas pembuatan kebijakan, namun semuanya itu
jelas tidak lepas dari kegiatan tulis- meulis, seperti mengambarkan
struktural organisasi di tingkat sekolah, regional sampai nasional.
Demikian juga organisasi tata jenjang pendidikan sebagai alat pelaksana
kebijakan pendidikan, disebarkan dengan jasa tata laksana dan
seterusnya.
8. Terhadap Administrasi Humas
Pembuatan program pelaksanaan program sampai evaluasi program
humas seta tindak lanjut merupakan tugas administrasi humas, namun
penjabaran kegiatannya tak dapat lepas dari kegiatan tulis menulis seperti
penulisan program, pembuatan dan pengiriman surat!surat, pembuatan
surat izin dan sebagainya.

20
9. Terhadap Suvervisi Pendidikan
Tidak hanya terhadap kedelapan bidang garapan saja, tetapi kepada
kegiatan suvervisi pendidikan pun selalu mendapat tunjangan yang tidak
sedikit dari kegiatantata laksana. Tiada kegiatan yang tanpa
ditulis/diketik, diproses, digandakan, dikirim,dan sebagainya. Juga
pembuatan format-format supervisi, undangan rapat, pengetikandan
penempelan, pengumuman dan seterusnya

D. PROSEDUR PENATAAN KETATALAKSANAAN LEMBAGA


PENDIDIKAN
Adapun prosedur penataan ketatalaksanaan lembaga pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Surat Dinas Sekolah dan Buku AgendaSemua surat menyurat yang dilakukan
dalam rangka kepentingan kehidupan dan realisasiprogram sekolah, disebut
surat dinas. Surat masuk maupun surat keluar harus dicatat disertaiarsp-
arsipnya. Pencatatan tersebut dibedakan dalam buku agenda surat
masuk dengan bukuagenda surat keluar.
2. Buku EkspedisiBuku ekspedisi berfungsi sebagai bukti bahwa suatu surat
yang dikirimkan sudah sampaikepada alamat atau petugas yang diserahi
tanggung jawab.
3. Buku Catatan Rapat Sekolah (notulen)Notulen berfungsi sebagai catatan
proses, hasil, atau keputusan yang diambil pada saat rapatsekolah, biasa
disebut Rapat Dewan Guru atau Rapat Guru. Berdasarkan materi yang
dibicarakandalam rapat sekolah, rapat tersebut antara lain:
a. Rapat kenaikan kelas.
b. Rapat kelulusan (ujian).
c. Rapat penerimaan murid baru.
d. Rapat pembagian tugas mengajar.

21
4. Buku Pengumuman
Buku pengumuman ini berasal dari kepala sekolah, dimaksudkan sebagai
media informasi (pemberitahuan) yang ditujukan kepada para guru. Adapun
isi pengumumannya (dapat bersifat intruksi) bermacam-macam. Pada intinya
selalu menyangkut masalah pembinaan sekolah. Setiap guru yang sudah
membaca pengumuman tersebut diwajibkan membubuhkan tanda tangannya
(sebagai tanda bahwa ia telah membacanya). Dengan demikian, buku
pengumuman ini lebih tepat, dibanding papan pengumuman.

5. Kegiatan Administrasi yang Didindingkan


Yang dimaksud kegiatan ini adalah kegiatan pencatatan atau pendataan, yang
kemudian hasil pencatatan tersebut dipasang atau ditempel pada dinding, baik
dinding kelas, maupun dinding kantor guru, atau Tata Usaha sekolah.
Kegiatan semacam ini lebih dikenal dengan administrasi yang didindingkan.

6. Administrasi Keuangan Sekolah


Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan,
demikian pula sekolah. Perihal keuangan sekolah, pada garis
besarnya berkisar pada uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP),
uang kesejahteraan personil, gaji, serta keuangan yang berhubungan langsung
dengan penyelenggaraan sekolah, seperti perbaikan sarana.
Nilai penting sistem informasi manajemen pendidikan adalah:
1. Sistem informasi yang berbasis komputer memungkinkan pendelegasian
kegiatan rutin.
2. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat
dan andal
3. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih
objektif dengan data pendukung yang lengkap
4. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat
dan efesian.

22
Menurut (Hadari Nawawi, hal:55, 1981), di lingkungan lembaga pendidikan
dari unit yang terendah sampai yang tertinggi diperlukan dan diselenggarakan
kegiatan tata usaha yang terarah dan tertib.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan dan Pencatatan Murid/Mahasiswa
Kegiatan ini bersifat khusus karena hanya ada dilingkungan lembaga
pendidikan. Pada setiap permulaan tahun ajaran, di lingkungan sekolah
atau perguruan tinggi dihadapi tugas menerima murid atau mahasiswa
baru yang memerlukan pencatatan. Disamping itu, mahasiswa lamapun
harus dicatat kembali secara keseluruhan dan menurut kelas atau tingkat
dan semester masing-masing. Demikian pula dengan murid yang
meninggalkan studinya baik karena sudah tamat atau sebab lain. Dengan
kata lain, semua murid atau mahasiswa yang masuk dan keluar (termasuk
yang drop out) serta yang mengulang, harus dicatat secara teliti dan
sistematis.
Dalam pencatatan perlu dicantumkan data pribadi murid tersebut
satu persatu, karena akan sangat membantu dalam proses belajar-
mengajar untuk meningkatakan efisiensi penyelengaaran kegiatan. Untuk
keperluan tersebut, biasanya dalam sekolah atau perguruan tinggi telah
disediakan blanko atau daftar isian, baik yang harus diisi oleh murid yang
bersangkutan dan orang tuanya maupun oleh lembaga pendidikan itu
sendiri. Data dari balnko digunakan untuk keperluan buku induk
(stambuk) sebagai kumpulan data dari murid/mahasiswa secara
keseluruhan sejak berdirinya lembaga tersebut. Di dalam buku stambuk,
setiap murid/mahasiswa memperoleh nomor pokok agar tidak terjadi
pertukaran data di antara mereka bilamana ditemukan yang namanya
sama.
Data yang diperlukan dari murid/mahasiswa atau orang tuanya,
yaitu:
 Nama murid/mahasiswa
 Tanggal dan tempat lahir

23
 Jemis kelamin
 Nama, alamat, pekerjaan dan agama orang tua/wali.
 Ijazah terakhir atau asal sekolah, kecuali bagi murid yang tidak
berasal dari Taman Kanak-Kanak
 Beberapa keterangan tentang jumlah saudara, keluarga lainnya di
rumah, kesehatan, minat, hobbi dan lain-lain.
Lembaga pendidikan yang bersangkutan perlu membuat catatan terutama
dalam buku induk, tentang:
 Nomor induk pendaftaran dan nomor pokok
 Tahun ajaran yang diikuti menurut kelas/tingkat atau semester
 Tanggal masuk dan tanggal keluar
 Sebab-sebab meninggalkan sekolah dan tanggal kenaikan atau
tanggal tinggal kelas
 Bila alamat murid/mahasiswa dan alamat orang tua/wali tidak sama,
terutama untuk tingkat SMP keatas, maka perlu disediakan tempat
mencatat kedua alamat tersebut.

2. Daftar Hadir atau Absensi


Menurut (Hadari Nawawi, hal:56-57, 1981), di lingkungan suatu lembaga
pendidikan setiap hari hadir sejumlah besar manusia, terdiri dari
Pimpinan Sekolah, guru-guru, para murid dan karyawan pegawai tata
usaha. Jumlah yang banyak tersebut tidak memungkinkan untuk
mengetahui kehadiran atau ketidak hadiran, baik sepanjang hari maupun
jam-jam tertentu selama kegiatan lembaga pendidikan berlangsung.
Untuk itu perlu diadakan daftar hadir yang biasanya dibedakan menjadi:
a. Daftar hadir murid
b. Daftar hadir guru/pegawai
Dari segi administratif, daftar tersebut memberikan data yang sangat
berharga bagi pimpinan dalam menilai partisipasi setiap personal
dalam kejasama, baik secara keseluruhan maupun dalam kegiatan-

24
kegiatan tertentu. Dengan kata lain, daftar hadir berfungsi sebagai
alat bantu dalam mengadakan kontrol. Dari segi pendidikan, daftar
hadir tidak kalah pentinganya, baik untuk pembinaan mutu
pendidikan secara profesional maupun pembinaan tata tertib atau
disiplin secara kontinu.
c. Data kelas dan sekolah
Data kelas dan sekolah serta perubahan dan perkembangannya harus
dicatat, dihimpun, dan disimpan sebagai dokumen sekolah secara
lengkap, rapi/sistematis dan terpelihara. Data tersebut antara lain
mengenai kemajuan hasil proses belajar-mengajar yang dicapai
setiap murid/mahasiswa, pembagian tugas antar guru, data
kepegawaian guru dan personil yang lain, nomor dan tangga ijazah
yang diberikan kepada murid/mahasiswa setelah lulus belajar.
Penyimpanan bahan dokumentasi dan penyampaian laporan
tentang data yang terdapat di lingkungan suatu lembaga pendidikan
sangat penting, karena:
1. Data yang lengkap tentang perkembangan lembaga pendidikan
dapat dipergunakan untuk menilai realisasi program dalam rangka
meningkatkan pembinaan lembaga tersebut.data yang lengkap
merupakan petunjuk yang penting dalam mengambil keputuasan
untuk melakukan perubahan dan perbaikan yang diperlukan.
2. Data yang lengkap untuk murid akan sangat berguna dalam
membantu perkembangannya atau mengatasi kesulitan yang
dihadapi, baik yang akan dilakukan oleh personal di sekolah yang
memikul tugas tersebut maupun oleh orang tua murid yang harus
terus mendorong ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan
anak-anaknya di sekolah.

25
3. Pengaturan Proses Belajar Mengajar
Kegiatan ini merupakan kegiatan utama di lingkungan suatu lembaga
pendidikan. Oleh karena itu, tanggung jawab ada di pimpimnan. Petugas
tata usaha berkewajiban membantu pimpinan agar kebijaksanaanya dapat
terwujud secara operatif. Badan kerja yang termasuk dalam bidang ini
antara lain: mengatur jadwal pelajaran, mengatur penggunaan kelas,
mengatur penggunaan peralatan belajar-mengajar, menyelenggarakan
ulangan dan ujian sekolah. Tugas demikian biasaya diserahkan pada
suatu unit khusus sebagai pelaksana tugas manajemen admonistratif,
yang dipimpin langsung oleh pejabat pimpinan bidang edukatif dibantu
bagian pengajaran.

4. Agenda, Arsip dan Ekspedisi


Menurut (Hadari Nawawi, hal:59, 1981) menjelaskan bahwa setiap
lembaga pendidikan formal sebagai organisasi kerja tidak dapat
melepaskan diri dari keharusan berkomunikasi dengan pihak luar.
Komunikasi tertulis berupa surat menyurat. Usaha penertiban dalam
proses surat menyurat sangat membantu kelancaran kegiatan manajemen
administratif.
Surat menyurat sebagai realisasi komunikasi tertulis dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a. Surat-surat ke luar, yakni surat yang dikirim oleh lembaga
pendidikan/kantor tertentu pada seseorang/lembaga/kantor lainnya.
b. Surat-surat masuk, yakni surat-surat yang diterima oleh lembaga
pendidikan/kantor tertentu dari seseorang/lembaga/kantor lain
termasuk juga dari murid-murid, orang tua atau guru-guru di
lingkungannya.
Semua surat menyurat yang dilakukan dalam rangka kepentingan
kehidupan dan realisasi program sekolah dapat kita sebut surat dinas.
Baik surat masuk maupun surat keluar harus diifentarisir dan

26
didokumenkan (dicatat) disertai arsip-arsipnya. Pencatatan surat biasanya
menggunakan buku agenda dan agenda surat keluar.
Menurut (Hadari Nawawi, hal:60, 1981), secara etimologis, kata
arsip berasal dati Bahasa Belanda “archief” yang berarti penyimpanan
surat-surat, pengumuman, catatan-catatan lain yang telah selesai
dipergunakan. Dengan demikian, setiap surat keluar dan surat masuk
harus disimpan sebagai dokumen, baik yang bersifat sementara maupun
yang bersifat tetap. Beberapa surat yang diarsipkan mungkin masih akan
diperlukan dalam tenggang waktu yang tidak lama, disebut arsip hidup.
Sebaliknya, banyak pula surat-surat yang seolah-olah tidak diperlukan
lagi untuk jangka waktu lama, akan tetapi tetap harus disimpan disebut
arsip mati. Penyimpanan arsip harus sesuai dengan buku agenda, baik
mengenai klasifikasi maupun urutannya.
Secara garis besar, tata usaha sebagai salah satu kegiatan
manajemen operatif, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Menerima, mencatat, memproses surat keluar dan surat masuk.
2. Mengurus penyimpanan, pemeliharaan, pengawetan arsip.
3. Mengatur dan melayani kebutuhan arsip bagi penjabat pimpinan dan
pihak lain yang memerlukan secepat-cepatnya.
4. Mengatur pemakaian buku agenda, buku ekspedisi dan mengirimkan
surat keluar
5. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pemakaian cap/stempel
6. Mempersiapkan dan mengolah rancangan surat-surat
7. Mengurus percetakan/pengadaan formulir-formulir, kartu-kartu dan
menyediakan alat tulis menulis lainya.
8. Mengatur penyelenggaraan rapat dinas
9. Mengatur komunikasi dan hubungan dengan pihak luar
10. Memperhatikan pendapat umum untuk disampaikan pada pimpinan
dan melakukan pencatatan tentang pemberitaan.

27
E. KEGIATAN TATALAKSANA LEMBAGA PENDIDIKAN
Berdasarkan ruang lingkup tatalaksana lembaga pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi tugas pokok atau job description masing-masing bagian
diantaranya :
1. Tugas pokok bendaharawan sekolah
Melaksanakan seluruh manajemen keuangan sekolah, meliputi keuangan rutin
atau UYHD (Usaha Yang Harus Dipertanggungjawabkan) atau BOPS (Biaya
Operasional Penyelenggaraan Sekolah), Dana BOS, Dana Komite
Sekolah dan Dana dari sumber lainnya, bertanggung jawab langsung kepada
kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank keuangan sekolah
b. Mengajukan pembayaran
c. Membuat laporan penggunaan keuangan BOPS, BOS, Komite
Sekolah dan sumber lainnya
d. Melaksanakan pengambilan dan pengembalian serta pembayaran
keuangan negara sesuai petunjuk
e. Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ Keuangan
f. Membuat Laporan posisi anggaran (daya serap)
g. Membuat lembar hasil waskat
h. Menjadi/melaksanakan tugas kebendaharaan dari setiap kepanitiaan yang
di bentuk sekolah. Membentuk keuangan berdasarkan sumber keuangan
pada buku kas umum, pembantu dan tabelaris.
Pada kas buku tabelaris memiliki lajur yang banyak sesuai dengan
jenis pemasukan dan pengeluaran uang. Hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan melihat uraiam tiap jenis pemasukan dan
pengeluaran serta mudah membuat perhitungan sisa kurang atau lebih.
Setiap halaman buku kas ini dijumlahkan kemudian dipindahkan ke
halaman berikutnya. Biasa buku ini ditutup setahun sekali.

28
2. Tugas pokok urusan inventarisasi dan perlengkapan
Melaksanakan manajemen inventarisasi dan kelengkapan sekolah
bertanggung jawab kepada kepala tata usaha, dengan rincian tugas sebagai
berikut :
a. Mencatat penerimaan barang inventaris dan non inventaris
Barang inventaris sekolah adalah seluruh barang yang dimiliki oleh
Pemerintah Daerah yang penggunaannya lebih dari satu tahun dan dicatat
serta didaftarkan pada buku inventaris.
b. Mengisi buku induk inventaris
c. Mengisi buku golongan inventaris
d. Membuat buku penerimaan dan pengeluaran barang non inventaris
e. Membuat kode/sandi pada barang inventaris
f. Membuat laporan keadaan barang inventaris
g. Mengisi kartu barang inventaris
h. Membuat berita acara penghapusan barang inventaris
i. Menyimpan dokumen kepemilikan barang-barang inventaris dan
dokumen lainnya
j. Membuat daftar kebutuhan sarana atau prasarana atau ruang
k. Membuat daftar pengumuman barang inventaris pada setiap ruangan

3. Tugas pokok urusan manajemen kepegawaian


a. Mengisi buku induk pegawai
b. Membuat DUK. R7/R6 (F-3) dan DSO (F-1,2) guru atau pegawai
Daftar Urut Kepangkatan ( DUK) adalah suatu daftar yang memuat nama
pegawai negeri sipil dari suatu satuan organisasi negara yang
disusun menurut tingkatan kepangkatan.
c. Membuat daftar prediksi kenaikan tingkat atau golongan gaji
berkala guru/pegawai
d. Membuat dan mengajukan berkas usul permohonan kenaikan gaji berkala
guru atau pegawai
e. Membuat daftar hadir guru dan pegawai

29
f. Menyimpan berkas data atau arsip kepegawaian
g. Membuat SK pembagian tugas dan surat tugas
h. Membuat daftar gaji
i. Membuat daftar pembayaran honorarium dan kesejahteraan

4. Tugas pokok urusan manajemen peserta didik


Melaksanakan manajemen peserta didik bertanggung jawab kepada
kepala tata usaha, dengan perincian tugas sebagai berikut :
a. Membuat daftar nomer induk peserta didik
b. Mengisi buku klaper peserta didik
Buku klaper berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid
yang penting penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk itu.
Disini daftar nilai juga tercatat. Kegunaan utama buku klaper adalah
untuk memudahkan mencari data murid, apalagi yang belum
diketahui nomer induknya. Hal ini mudah di ketemukan dalam buku
klaper karena nama murid disusun menurut abjad.
c. Mengisi buku induk peserta didik
Buku induk merupakan kumpulan daftar nama murid sepanjang masa
dari sekolah itu. Disamping identitas murid, dalam buku induk juga berisi
prestasi belajar anak (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama ia
belajar di sekolah tersebut. Catatan pada buku induk harus bersih dan
jelas.
d. Mengisi mutase peserta didik
e. Membuat daftar keadaan peserta didik
f. Membukukan daftar keadaan peserta didik
g. Mencatat pendaftaran peserta didik
h. Membuat usulan peserta ujian
i. Menyimpan daftar lulusan
j. Menyimpan daftar penerimaan atau penyerahan STTB
k. Menyimpan daftar kumpulan nilai (leger)
l. Menyediakan blanko pengambilan orang tua peserta didik

30
m. Membuat surat keterangan dan surat mutasi peserta didik
n. Menyediakan blanko izin keluar masuk kelas
o. Mengisi papan data keadaan peserta didik

5. Tugas pokok urusan manajemen persuratan


Melaksanakan manajemen persuratan, bertanggung jawab kepada kepala tata
usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Membuat nomor agenda surat masuk dan keluar
b. Mengisi buku agenda surat masuk dan keluar
Buku agenda surat masuk dan surat keluar merupakan buku yang dapat
digunakan untuk menuliskan atau mengagendakan setiap surat yang
diterima dan diberikan oleh sekolah. buku agenda tersebut perlu dimiliki
oleh setiap sekolah karena ini penting dan termasuk salah satu
administrasi sekolah untuk pengarsipan. Buku agenda surat
masuk berfungsi sebagai media penulisan berbagai jenis surat yang
diterima oleh sekolah, misalnya surat edaran dari dinas pendidikan,
undangan rapat kepala sekolah dan sebagainya. Adapun kegunaan buku
agnenda surat keluar yaitu untuk mencatat atau menuliskan setiap surat
yang telah dibuat dan dikeluarkan oleh sekolah ke berbagai pihak
penerima, misalnya guru, orang tua, komite sekolah dan sebagainnya.
c. Menggandakan surat atau dokumen sekolah
d. Mengisi buku ekspedisi
Buku ekspedisi sangat berguna untuk membuktikan bahwa suatu surat
yang dikirimkan sudah sampai kepada alamatnya atau petugas yang
diserahi tanggung jawab. Yang perlu dicatat adalah : nomor surat, alamat
yang dituju, tanggal penerimaan, dan tanda tangan dan nama terang
penerima.
e. Menyimpan arsip dan menyampaikan surat
f. Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat
keputusan, laporan dan lainnya
g. Membantu kelancaran manajemen sekolah

31
h. Menyimpan dan menjaga kerahasiaan data sekolah

6. Tugas pokok pengelola perpustakaan


Melaksanakan manajemen perpustakaan, bertanggung jawab kepada
kepala tata usaha, degan rincian tugas sebagai berikut :
a. Mengisi buku induk perpustakaan dan buku paket
b. Membuat nomor/kode klarifikasi buku
c. Membuat buku pengunjung perpustakaan
d. Membuat kelengkapan kartu, date due slip, katalog anggota peminjam
e. Membuat statistic/grafik pengunjung dan peminjam
f. Membuat laporan keadaan buku
g. Membuat daftar penggunaan barang inventaritas dari perpustakaan

7. Tugas pokok pengelola laboratorium


Melaksanakan manajemen laboratorium, bertanggung jawab kepada
kepala tata usaha, dengan rincian sebagai berikut :
a. Mencatat/membukukan barang-barang laboratorium
b. Menyediakan buku penggunaan barang laboratorium
c. Membuat daftar penggunaan laboratorium
d. Melayano kebutuhan alat-alat praktikum
e. Menata, menjaga, dan merawat alat-alat praktikum
f. Membuat daftar laporan keadaan dan mutase alat-alat
g. Membuat daftar kebutuhan bahan praktikum

8. Tugas pokok pesuruh atau penjaga sekolah


Melaksanakan kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah, bertanggung
jawab kepada kepala tata usaha dengan rincian sebagai berikut :
a. Menjaga dan melaksanakan kebersihan ruang seluruh bangunan
sekolah
b. Membantu menyediakan kebutuhan guru/pegawai
c. Menyiapkan air minum

32
d. Membuka dan mengunci seluruh ruangan
e. Kebersihan toilet
f. Kebersihan dan kerapihan taman sekolah
g. Melaksanakan piket malam, dan sebagainya
Kegiatan tata usaha harus menjunjung fungsi manajemen, sehingga perlu
direncanakan, diarahkan, dikoordinasikan, dikontrol dan
dikomunikasikan secara efektif dan efisien. Demikian pula, kegiatan tata
usaha sering disebut sebagai manajemen perkantoran (office
management), namun tidak sekedar berkaitan dengan tugas tulis-menulis,
akan tetapi, menyangkut pula unsur-unsur pengaturan dan
penyediaan tempat kerja, lokasi belajar yang nyaman dengan
sistem kerja yang efektif.

F. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN


Sistem informasi manajemen bukan merupakan hal yang baru dalam
komputerisasi yaitu dalam perkembangan dunia usaha zaman sekarang. Sebelum
ada komputer, teknik sistem informasi manajemen telah ada dan berfungsi untuk
memberikan informasi bagi manajer yang memungkinkan mereka merencanakan
serta mengendalikan operasi. Dengan adanya komputer telah menambah satu atau
dua dimensi seperti ketelitian, penyimpanan data yang lebih baik yang
memungkinkan pertimbangan alternatif yang lebih banyak dalam mengambil
suatu keputusan. Komputer dapat bekerja dengan cepat maka dalam mengolah
data, menganalisa data. mengklasifikasikan data, menyimpan data dan mengambil
data dari tempat penyimpananya bagi komputer perlu tersedia volume data
informasi untuk dikerjakan.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat

33
komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu
komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi
telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan dengan mudah diakses
secara global.
1. Manajemen Pada Aspek Informasi
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai
berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal,
secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi
yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan
keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya
seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem
Informasi dan Pengambil Keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit atau
badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya
menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai
prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar
dalam berbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses
oleh satu badan yang kemudian akan dapat dirumuskan menjadi suatu
kesatuan yang biasa disebut informasi.
Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya
menjadi sebuah disiplin ilmu secara mandiri. Davis menawarkan konsensus,
bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri
khusus bidang SIM :
a. Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi
sistem informasi, dan seterusnya.
b. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem,
dan seterusnya.
c. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas,
dan seterusnya.
d. Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan
seterusnya.

34
e. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan
seterusnya.

SIM sebagai suatu badan memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas-


tugas tertentu. Bagian-bagian itu ialah:
1. pengumpulan data,
2. penyimpan data,
3. pemroses data, dan
4. pemrogram data.

Masing-masing bagian tersebut dibutuhkan petugas yang ahli dalam


bidangnya. Di negara-negara yang kaya, SIM sudah menggunakan alat yang
canggih, yaitu komputer sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap
dan benar. Di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia,
pemakaian komputer ini sedang dirintis. Meski demikian, data dapat saja
diproses dengan pikiran dan keterampilan petugas dengan memakai model
berpikir deduktif dan induktif. Berpikir deduktif bersumberkan dari
kebutuhan manajer sedangkan berpikir induktif terjadi ketika menyusun
informasi dari fakta-fakta yang menyangkut kebutuhan manajer.

2. Sistem Informasi sebagai pendukukng Proses Manajerial


Teori-teori kepemimpinan diketahui bahwa manajemen suatu organisasi
memainkan tiga ketegori peranan, yaitu peranan yang bersifat interpersonal,
peranan informasional, dan peranan selaku pengambil keputusan. Peranan
yang bersifat interpersonal dimaksudkan untuk menumbuhkan iklim
solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi. Peranan ini dapat terlihat
dalam tiga bentuk, yaitu
1. peranan yang bersifat simbolis, dimana ia akan berakibat pada kesediaan
manajemen untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan seremonial.
2. Peranan selaku pimpinan, dimana kemampuan memimpin yang efektif
akan turut menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi.

35
3. Peranan sebagai penghubung, yakni manajemen menerima informasi dari
pihak luar dan sebaliknya memberikan informasi kepada pihak luar
tentang organisasi yang dipimpinnya.

Peranan yang kedua adalah peranan informasional. Yakni, dalam


kedudukannya sebagai pimpinan dalam organisasi, manajemen menjadi
pemantau arus informasi, selain sebagai penerima dan pembagi informasi.
Peranan yang terakhir adalah selaku pengambil keputusan, baik yang sifatnya
strategis, fungsional dan teknis operasional. Seluruh peranan yang telah
disebutkan tadi akan dapat dimainkan oleh manajemen dengan tingkat
efektivitas yang tinggi apabila sebelum dan selama memainkan peranan
tersebut tersedia semua jenis informasi yang diperlukan oleh manajemen
suatu organisasi.
Budi Sutedjo Dharma Oetomo menyimpulkan bahwa, organisasi
apapun yang dikelola, manajemen selalu terlibat dalam serangkaian proses
manajerial yang pada intinya berkisar pada penentuan tujuan dan sasaran,
perumusan strategi, perencanaan, penentuan program kerja, pengorganisasian,
penggerakan sumber daya manusia, pemantauan kegiatan operasional,
pengawasan, penilaian, serta penciptaan dan penggunaan sistem umpan balik.
Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti memerlukan berbagai jenis
informasi dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Penentuan Tujuan dan Sasaran
Dapat dinyatakan secara aksiomatis bahwa suatu organisasi
dibentuk dan dikelola untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam rangka penentuan juga pencapaian tujuan tersebut
maka dibutuhkan informasi-informasi yang dapat memberikan gambaran
kasar atau global tentang kecenderungan-kecenderungan yang mungkin
terjadi, baik secara internal organisasi itu sendiri maupun pada
lingkungan di mana organisasi bergerak. Informasi-informasi yang
dibutuhkan tersebut secara eksternal dapat mencakup bidang politik,
keamanan, ekonomi, sosial budaya, serta arah perkembangan ilmu

36
pengetahuan dan teknologi. Secara internal informasi yang diperlukan
adalah tentang produk yang akan dihasilkan dikaitkan dengan
kemampuan organisasi dalam penyediaan dan penguasaan berbagai
sarana, prasarana, dana dan sumber daya manusia.

b. Perumusan Strategi
Keseluruhan upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi
memerlukan strategi yang mantap dan jelas. Salah satu instrumen ilmiah
yanng umum digunakan dalam penentuan strategi organisasi ialah
analisis SWOT, yaitu: Strenght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan),
Opportunities (Peluang), danThreats (Ancaman). Agar analisis SWOT
benar-benar ampuh sebagai instrumen pembantu dalam penentuan dan
pelaksanaan strategi organisasi, diperlukan informasi menngenai
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang mungkin dihadapi
oleh organisasi tersebut.

c. Perencanaan
Strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan memerlukan penjabaran
melalui penelenggaraan fungsi perencanaan. Karena perencanaan
merupakan salah satu hal yang penting dalam organisasi, perlu diketahui
secepat mungkin berbagai resiko dan faktor-faktor yang dapat menjadi
penyebab kegagalan pelaksanaan tujuan dan strategi organisasi.
Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam proses perencanaan adalah 5
W 1 H, yaituwhat (apa), when(kapan), where (di mana), who(siapa), why
(mengapa), dan how (bagaimana).

d. Penyusunan Program Kerja


Penyusunan program kerja merupakan rincian sistematis dari rencana
kerja jangka waktu menengah. Keenam pertanyaan di atas harus terjawab
dalam penyusunan program kerja dimana ia harus bersifat kuantitatif,
menyatakan secara jela dan konkrit hasil yang diharapkan, standar

37
kinerja jelas, mutu hasil pekerjaan ditetapkan secara pasti, dan program
kerja disusun sedemikian rincinya sehingga dapat dijadikan pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan operasional.

e. Pengorganisasian
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terikat
secara formal dan hierarkis serta bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi dapat menjadi
wadah dimana sekelompok orang bergabung dan menempati wilayah-
wilayah tertentu untuk melakukan berbagai kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya. Organisasi dapat pula menjadi tempat berinteraksi
antar anggota organisasi tersebut maupun dengan anggota organisasi
lainnya. Tolak ukur keberhasilan suatu organisasi tidak dilihat secara
inkremental dari apa yang dicapai oleh masing-masing satuan kerja
melainkan dari sudut pandang yang bersifat holistik dalam arti
keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Penyelesaian tugas yang
menjadi tanggung jawab fungsional satuan kerja tertentu memerlukan
interaksi, interdependensi dan interrelasi dengan semua satuan kerja
lainnya. Dan tentunya proses seperti ini memerlukan suatu sistem
informasi yang baik.

Menurut Budi Sutedjo, Penjelasan di atas membuktikan bahwa informasi


sangat dibutuhkan dalam pengembangan suatu organisasi. Untuk membangun
informasi yang handal dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang
mampu menampung dan mengolah data serta menghasilkan informasi yang
tepat dan akurat setiap saat. Tanpa dukungan SIM yang tangguh, maka akan
sulit organisasi yang baik akan terwujud, karena SIM menolong lembaga-
lembaga bidang apapun dalam mengintegrasikan data, mempercepat dan
mensistematisasikan pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi,
mendorong terciptanya layanan-layanan baru, meningkatkan kontrol,

38
mengotomatisasikan sebagian pekerjaan rutin, menyederhanakan alur
registrasi atau proses keuangan, dan lain sebagainya.

3. Pembangunan SIM dalam Bidang Pendidikan


Budi Sutedjo mengatakan, meskipun Teknologi Informasi (TI) telah
berkembang pesat serta memungkinkan mewujudkan impian-impian suatu
organisasi, utamanya bidang pendidikan, namun tidak mudah dalam
membangun atau menggunakan SIM, atau dalam dunia pendidikan dikenal
dengan e-education. Hal ini dikarenakan banyak sekali tantangan yang harus
dihadapi dalam bidang pendidikan, antara lain:
a. Tantangan strategi pendidikan, seperti strategi lama masa pendidikan,
konsentrasi materi pelajaran, fokus kurikulum, dan lain-lain. Strategi ini
harus dirumuskan dengan baik karena akan menentukan model dan
bentuk SIM yang dibangun.
b. Tantangan globalisasi. Ini menyangkut bagaimana organisasi pendidikan
dapat memahami seluk beluk pendidikan dalam masyrakat global.
Lingkup peserta pendidikan dapat berubah menjadi luas, tidak sekedar
siswa lokal tetapi siswa dari berbagai penjuru dunia.
c. Tantangan arsitektur informasi. Lembaga pendidikan harus merumuskan
arsitektur informasi yang dapat diakses secara bebas dan aman dari
manapun.
d. Tantangan investasi. Tantangan investasi TI yang dapat memberikan
layanan akses dengan skala luas. Hal ini sangat kompleks dan
membutuhkan perhatian yang cukup serius.
e. Tantangan kemampuan respon dan kontrol. Bagaimana lembaga
pendidikan merancang sistem yang mudah untuk memberikan respon dan
mengontrol pengakses.
f. Tantangan operasional. Tidak banyak lembaga yang mampu dengan
sempurna mengatasi persoalan operasional, khususnya pemeliharaan
informasi yang disajikan dalam berbagai media.

39
g. Tantangan menghadirkan suasana sekolah. Tantangan ini memang sulit
dijawab. Selain belum ada standar yang jelas, ukuran suasana sekolah
yang dirasakan satu orang dengan lainnya tentu berbeda.

Pembangunan SIM bertujuan untuk membangun aliran data dan informasi


sehingga mampu mengintegrasikan data dan mendistribusikan informasi dari
dan ke berbagai terminal dengan cepat, akurat dan aman. Pembentukan SIM
pendidikan mempunyai beberapa tahapan, yaitu:
a. Membangun sistem pemrosesan transaksi melalui pembangunan kantor
elektronik seoptimal mungkin. Artinya, organisasi pendidikan harus
mampu mendorong terciptanya otomatisasi dan komputerisasi.
b. Membangun SIM pendidikan berbasis jaringan komputer yang akan
mengolah database organisasi, menghasilkan laporan-laporan atau
informasi-informasi serta mendistribusikannya kepada pihak-pihak
pengambil keputusan dengan tepat waktu dan akurat.
c. Membangun sistem pendukung keputusan untuk mengolah database yang
ada guna membantu dalam menemukan alternatif-alternatif keputusan
manajerial.
d. Mengembangkan SIM yang bersifat lintas platform, yaitu SIM yang
mampu menjembatani perbedaan antar platform SIM pendidikan yang
meliputi perbedaan sistem operasi, waktu, mata uang, juga aplikasi-
aplikasi yang digunakan oleh pengakses sistem.

4. Peran Teknologi dalam Bidang Pendidikan


Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan
dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih
terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis
proyek “Flexible Learning. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich
awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)”
yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989)
meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes

40
(flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan
tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan
sebelumnya.
1. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih
ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan
kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan
memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
2. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan
kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan
latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan
ekonomi. Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan
pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on
Time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan
inter-disipliner.
3. Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-
based Multimedia Communication (CMC) yang bersifat sinkron dan
asinkron. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat
disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan
masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam,
multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan
kompetitif.
4. Menurut Tim Koordinasi Telematika Indonesia, suatu pendidikan jarak
jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
a. Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance
learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat
kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah
kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan
sebagainya.
b. Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama
lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen.

41
Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan
tentang materi yang diberikannya.
c. Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat
melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa
dan sebagainya.
d. Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan
kuis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa
yang telah diajarkan serta melakukan tes pada akhir masa belajar.
Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance
learning.
e. Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi
kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan
digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat
sebagai penunjang dan berbentuk database.
f. Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan,
diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada
bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk
memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa
lainnya melalui web.

G. RUANG LINGKUP KEGIATAN DALAM URUSAN


KETATALAKSANAAN PENDIDIKAN
Bagian ketatausahaan sekolah dimaksudkan untuk dapat mempermudah
proses penyelanggaraan kegiatan pendidikan di sekolah. Secara rinci kegiatan
sekolah yang dibantu kemudahannya adalah kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan yang menyangkut manajemen kurikulum
b. Kegiatan yang menyangkut manajemen murid.
c. Kegiatan yang menyangkut manajemen personil atau tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan.
d. Kegiatan mengenai pekerjaan surat menyurat.
e. Kegiatan yang menunjang manajemen keuangan.

42
f. Kegiatan yang menunjang manajemen sarana prasarana.
g. Kegiatan yang menunjang hubungan sekolah dengan masyarakat

Sesuai dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),


pekerjaan tata laksana sekolah dapat dibantu dengan pemanfaatan teknologi yang
sesuai.dalam penerapan TIK untuk kegiatan tatausaha di lingkungan pendidikan,
akan berjalan seiring dengan kemampuan lembaga atau sekolah dalam
menyiapkan perangkat otak (brainware), perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), dan organisasi atau manajemen. Salah satu bentuknya yaitu
pengembangan sistem informasi managemen (SIM) sebagai upaya menyediakan
data dan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan di semua level
managemen (bawah, menengah, dan atas). Implementasi SIM ini membutuhkan
jaringan computer yaitu LAN (local area network) dan WAN (wide area network)
jaringan telepon agar dapat dengan mudah diakses.

H. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) PENDIDIKAN


1. Konsep Dasar SIM
Posisi SIM sering disamakan dengan TIK atau bahkan dianggap lebih luas
dibandingkan dengan TIK sehinggga sering salah dalam menentukan posisinya.
TIK memiliki bidang kajian yang bermacam-macam karena dalam TIK tidak
hanya membahas masalah teknologi informasi dan komputer tetapi juga
membahas teknologi komunikasi/telekomunikasi. Adapun bidang kajian TIK
sebagai berikut :
a. E-learning
b. Manajemen informasi
c. Teknologi informasi
d. Teknologi komputer
e. SIM
f. Internet
g. Teknologi komunikasi

43
h. Teknologi jaringan komputer
i. Sistem keamanan jaringan komputer
j. Sistem basis data.

Jika melihat bidang kajian TIK maka SIM adalah bagian kajian dari Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Dalam tataran teknis atau implementasi di
sekolah-sekolah kedua hal ini (TIK dan SIM) saling terkait.
1. Konsep Dasar Informasi
Data adalah fakta-fakta, simbol-simbol dan angka-angka yang relatif tidak
berarti sebelum diadakan proses selanjutnya terhadap data tersebut.
Sedangkan definisi informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Berdasarkan ciri-ciri
informasinya, terdapat perbedaan anatara data dan informasi. Data adalah
sebagai bahan baku yang akan diolah menjadi suatu informasi yang berarti
bagi penerimanya. Sedangkan informasi dapat digunakan dalam rangka
mengambil keputusan.
Davis (1999: 31)10 mengatakan ciri-ciri informasi dalam lingkup sistem
informasi manajemen sebagai berikut:
a. Benar atau salah
b. Baru
c. Tambahan
d. Korektif
e. Penegas
Dengan melihat perkembangan diatas, menurut Sondang P. Siagian,
(2001:15) dapat ditempuh 8 tahap penting dalam penanganan informasi yaitu:
a. Penciptaan informasi
b. Pemeliharaan saluran informasi
c. Transmisi informasi
d. Penerimaan informasi
e. Penyimpanan informasi
f. Penelusuran informasi

44
g. Penggunaan informasi
h. Penilaian kritis dan umpan balik.

2. Definisi SIM
Definisi SIM adalah suatu sistem yang diperlukan oleh suatu organisasi untuk
menyediakan informasi yang penting dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Dengan adanya SIM yang baik maka pengembangan dan
kelangsungan hidup suatu organisasi dapat dicapai dengan baik. Dalam
rangka mengikuti perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat,
maka keberadaan SIM berbasis komputer dalam suatu organisasi sangat
diperlukan.
Gordon B. Davis (1995), bahwa sistem informasi manajemen
merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Pengertian lain SIM Pendidikan adalah suatu sistem yang dirancang
untuk informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan
manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian)
dalam lembaga pendidikan
Sistem informasi manajemen pendidikan saat ini baru sebatas wacana,
dihaeapkan pada waktu yang tidak terlalu lama, SIM Pendidikan ini tidak
hanya sebatas wacana tetapi sudah mengarah ke aplikasi yang betul-betul
sudah menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya. Untuk
menerapkan SIM Pendidikan yang terpadu, dan memiliki kapabilitas dalam
mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan
keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya
manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan teknologi
informasi seperti komputer dan ketersediaan dana untuk pengadaan
perangkat komputer yang sudah semakin canggih.
Peranan SIM berbasis komputer dalam organisasi sangat penting dalam
rangka mencapai tujuan organisasi tersebut, karena setiap kebijakan atau

45
keputusan yang diambil jika didasarkan pada informasi yang akurat dan
relevan akan menghasilkan keputusan yang baik. Tugas dari SIM adalah
memberikan kemudahan informasi yang digunakan dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap kegiatan suatu
organisasi sehingga tujuan organisasi tersebut dapat dicapai.

3. Unsur-Unsur SIM Berbasis Komputer


SIM berbasis komputer memiliki beberapa unsur yang menjadi bagian dari
sistem, sehingga sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Unsur dasar dari
SIM berbasis komputer terdiri dari 3 unsur yaitu:
a. Hardware(perangkat keras)
b. Software(perangkat lunak)
c. Brainware (personalia)

4. Mekanisme Kerja SIM Berbasis Komputer


Sebuah SIM, baik sistem informasi manual maupun yang dilengkapi dengan
dengan perlengkapan sistem komputer memiliki komponen dasar yang sama,
yaitu masukan berupa bahan informasi/data, pengolahan data, instruksi dan
prosedur, keluaran serta catatan-catatan dan arsip. Bahan informasi ini yang
akan diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi manusia. Proses
pengolahan data ini dilakukan dalam suatu mekanisme kerja SIM.
Murdick (1997: 98)15 menyatakan komponen-komponen SIM dibagi menjadi
lima bagian, yaitu:
a. Input data
b. Pengolah data
c. Catatan dan arsip
d. Intruksi dan prosedur
e. Output

46
Mekanisme kerja SIM ini dapatdi gambarkan dalam bagansebagai berikut:

Instruksi dan Prosedur

Input Data Pengolah Data Output laporan

Catatan dan Arsip

5. Implementasi SIM Berbasis Komputer dalam Pendidikan


Implementasi SIM berbasis komputer sangat diperlukan dalam
pengembangan dunia pendidikan. Peran tersebut dapat dilihat dari
banyaknya manfaat dan keunggulan yang dapat diambil dari implementasi
SIM berbasis komputer untuk mendukung pengembangan pendidikan,
seperti kecepatan, akurasi informasi, tampilan yang menarik, kudahan
dalam pelacakan data, dan lainnya. Implementasi SIM berbasis komputer
dapat berupa: sistem informasi akademik, sistem informsi keuangan
disekolah-sekolah, pemanfaatan LAN, internet dan lainnya.

47
Peranan SIM berbasis komputer dalam bidang pendidikan antara
lain sebagai berikut:
a. Implementasi sistem informasi akademik (Siakad)
b. Implementasi sistem informasi keuangan (Sikeu)
c. Implementasi sistem informasi kepegawaian (Sikep)
d. Sistem basis data
e. Implementasi WAN dan LAN
f. Implementasi sistem informasi perpustakaan Implementasi

48
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan,pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan
supaya dapat mencapai tujuan pendidikanyang telah di tetapkan sebelumnya. Tata
laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan pengelolaan
surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat,
mengolah, menggandakan,mengirim dan menyimpan semua bahan keterangan
yang diperlukan oleh organisasi. Dengan pengertian ini, maka tata laksana atau
tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapisemua bahan keterangan
atau informasi.
Sistem informasi manajemen adalah sebuah metode formal untuk
menyediakan informasiyang akurat dan tepat waktu bagi manajemen yang
diperlukan untuk mempermudah prosespengambilan keputusan, dan
memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan,pengendalian,
dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.
Secara morfologis, “tata usaha” terdiri dari dua patah kata yaitu tata dan
usaha. Tata yaitu teratur, tertib, tersusun rapi dan usaha yaitu kegiatan pekerjaan.
Jadi, tata usaha berarti kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan secara teratur,
tertib, dan tersusun rapi. Tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas
menghimpun, mencatat, mengadakan, mengirim dan menyimpan berbagai bahan
keterangan untuk keperluan suatu organisasi. Kegiatan tata usaha harus
menunjang kegiatan administrasi managemen. Oleh karena itu, kegiatan-
kegiatannya harus direncanakan, diarahkan, dikoordinasikan, dikontrol dan
dikomunikasikan agar benar-benar berguna daya.

49
Tata usaha memiliki tiga peranan pokok yaitu:
1. melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan
dari suatu organisasi,
2. menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu
untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat, dan
3. membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Secara garis besar, Tata Usaha sebagai salah satu kegiatan manajemen
operatif, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Menerima,
mencatat, memproses surat keluar dan surat masuk, mengurus penyimpanan,
pemeliharaan, pengawetan arsip, mengatur dan melayani kebutuhan arsip bagi
penjabat pimpinan dan pihak lain yang memerlukan secepat-cepatnya,
mengatur pemakaian buku agenda, buku ekspedisi dan mengirimkan surat
keluar, bertanggung jawab atas penyimpanan dan pemakaian cap/stempel,
mempersiapkan dan mengolah rancangan surat-surat, mengurus
percetakan/pengadaan formulir-formulir, kartu-kartu dan menyediakan alat
tulis menulis lainya, mengatur penyelenggaraan rapat dinas, mengatur
komunikasi dan hubungan dengan pihak luar, memperhatikan pendapat umum
untuk disampaikan pada pimpinan dan melakukan pencatatan tentang
pemberitaan, dan melakukan aktivitas-aktivitas yang lain atas perintah atasan.
Sistem Informasi Manajemen lembaga Pendidikan. Manajemen suatu
organisasi, dalam bidang apapun, akan berkembang dengan sangat baik serta
dapat menghasilkan serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
dengan maksimal apabila proses manajerial organisasi tersebut dapat
menggunakan juga memanfaatkan informasi secara sistem dengan sebaik-
baiknya. Keberhasilan seorang manajer memimpin suatu organisasi
bergantung pada terampil atau tidaknya dia beserta perangkat kerja yang
terlibat di dalamnya dalam menggunakan fasilitas informasi yang tersebar,
baik di dalam organisasi tersebut ataupun di lingkungan sekitar organisasi.
Dalam bidang pendidikan pun semakin perlu kehadiran SIM yang
canggih. Hal ini guna menjawab tantangan-tantangan pendidikan dalam

50
meningkatkan kualitas serta kuantitas pendidikan di Indonesia yang saat ini
terbilang masih rendah bila dibanding negara-negara berkembang lainnya.
Ketatalaksanaan atau tata usaha adalah kegiatan pengelolaan surat-
menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengolah,
menggandakan, mengirim dan menyimpan semua bahan keterangan yang
diperlukan oleh organisasi. Rangkaian pelaksanaan ketatalaksanaan
pendidikan meliputi menghimpun, mencatat, mengelola, menggandakan,
mengirim dan menyimpan.
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan subsistem yang saling
berhubungan, berkumpul, bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling
berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan cara-cara tertentu
untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input), berupa
data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran
(output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang
berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada
saat ini juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
Manajemen ketatalaksanaan dan Sistem informasi Lembaga
Pendidikan berupaya untuk mencapai hal tersebut, dengan kegiatan yang
meliputi pencatatan, pengolahan, penggandaan, pengiriman, dan penyimpanan
semua bahan atau informasi yang temasuk dalam data lembaga pendidikan.
ketatalaksanaan atau ketatausahaan mempunyai manfaat bagi sekolah
dalam berbagai kegiatan yang dalam kajian kami terdapat tujuh kegiatan.
seiring dengan perkembangan TIK(Teknologi Informasi dan Komunikasi)
ketatalaksanaan pendidikan telah mengadopsi teknologi-teknologi yang tepat
dalam pengembangannya. Antara lain adalah digunakannya SIM(Sistem
Informasi Managemen) dalam pendidikan yang berbasis pada komputer.
Penggunaan SIM(Sistem Informasi Managemen) pendidikan yang
berbasis komputer dalam implementasinya bermanfaat dalam pengembangan
pendidikan. Manfaat-manfaat ini seperti: kecepatan, akurasi informasi, desain

51
tampilan yang menarik dan kemudahan dalam melacak data. Sedang peranan
SIMatau information management system (IMS) berbasis komputer dalam
dunia pendidikan yaitu:
1. implementasi sistem informasi akademik (Siakad)
2. implementasi sistem informasi keuangan (sikeu)
3. implementasi sistem informasi kepegawaian (Sikep)
4. sistem basis data
5. implementasi LAN (local area network) dan WAN (wide area network);
dan
6. implementasi sistem informasi perpustakaan. Pada gilirannya kegiatan-
kegiatan dalam ketatalaksanaan lembaga pendidikan akan semakin efektif
dan efisien.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan
didalamnya, baik itu dari segi bahasanya maupun dari segi penulisannya dan
penulis mengharapkan kritik dan sarannya untuk memperbaiki segala
keterbatasan. Semoga makalah ini senantiasa menambah wawasan serta
pengetahuan, bagi penulisnya maupun yang lainnya.
Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah ia yang mudah
menerima nasehat dan senang mencari serta menambah ilmu. Dapatlah
makalah ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam kehidupan kita sehari-
hari karena didalamnya ada ilmu serta nasehat-nasehat yang insyaallah dapat
berguna di dunia maupun diakhirat.

52
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen AP. (2010). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press


https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-indonesia/teknik-kimia/
ketatalaksanaan-lembaga-pendidikan/44654589
https://www.studocu.com/id/document/institut-agama-islam-negeri-kudus/
manajemen-pendidikan/kelompok-8-manajemen-ketatalaksanaan-
lembaga-pendidikan/44856360
https://www.academia.edu/35870047/MAKALAH_PAK_ELBA_SMT_6
https://sunjanishan.wordpress.com/about/ketatalaksanaan-pendidikan/
http://chibimandala.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://pdfdokumen.com_managemen-ketatalaksanaan-pendidikan.

53

Anda mungkin juga menyukai