Anda di halaman 1dari 15

WAWASAN DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

Oleh
Widia Astuti
Nim. 22200011144

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Sari Hernawati, S. Ag., M. Pd

PROGRAM MAGISTER STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta
hidayahnya sehingga penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan mini riset ini dengan
judul “Urgensi Struktur Organisasi dalam Mewujudkan Efektivitas Sekolah MI Darul Ulum
02 Kudus”. Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari belenggu kebodohan. Pada pembuatan
makalah ini penulis telah mengupayakan semaksimal mungkin mulai dari pencarian referensi
untuk mengumpulkan materi hingga sampai penyusunan sampai selesai. Tentunya tidak ada
yang sempurna di dunia ini, begitupun makalah yang penulis susun sehingga membutuhkan
banyak saran dan kritik membangun dari para pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis
berharap agar makalah yang disajikan dapat bermanfaat dan membantu para pembaca.

Semarang, 9 April 20233

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................................i
Daftar isi ................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II Pembahasan...............................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Pendidikan............................................................................3
B. Karakteristik Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan..........................5
C. Fungsi Manajemen Pendidikan terhadap Mutu Pendidikan......................................7
D. Urgensitas Manajemen Pendidikan............................................................................8
E. Relevansi Organisasi, Administrasi dan Manajemen Pendidikan.............................9
BAB III Penutup....................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
Daftar Pustaka........................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia saat ini berada pada zaman perkembangan teknologi yang pesat,
akibatnya membuat pendidikan juga harus ikut bertransfromasi untuk bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, tuntutan akselerasi perubahan itu tidak
mudah dilakukan di dunia pendidikan. Oleh karena itu, untuk memudahkan hal
tersebut diperlukan manajemen yang sesuai dengan zamannya tanpa meninggalkan
konsep dasarnya. Manajemen dalam dunia pendidikan tentunya sangat berpengaruh
terhadap mutu pendidikan dalam persaingan globalisasi seperti di waktu sekarang.
Mutu pendidikan Indonesia secara umum masih berada sangat jauh dari yang
diharapkan di level internasional.
Indonesia merupakan negara berkembang dengan SDA yang amat kaya
dengan populasi penduduk yang sangat tinggi serta georafis yang berada pada garis
katulistiwa ini, sumber daya manusia yang kurang berkompetensi dapat dilihat dari
hasil survei Programme for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2018.
Survei tersebut menunjukkan kemampuan matematika, sains, dan membaca Indonesia
berada peringkat rendah yaitu peringkat 75 dari 81 negara dunia, dengan skor 379.
Peringkat tersebut sangant jauh dibandingkan negara ASEAN lain seperti Singapura
yang menduduki peringkat 2 dengan skor 569 (Tribunnews.com, 2022).
Kondisi yang ada di Indonesia yang menuntut adanya perubahan disegala lini
pendidikan mulai dari regulasi, pelaksana, evaluasi yang mampu mengubah pola pikir
dan budaya belajar. Manajemen menjadi satu sistem yang paling tepat dan mendasar
untuk memperoleh mutu pendidikan yang mampu bersaing dikancah internasional.
Eksistensi manajemen pendidikan ini sangat berpengaruh terhadap lulusan ataupun
SDM yang dihasilkan dan outcomenya.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur semua proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yaitu perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan
efisien. Hal tersebut terjadi karena masyarakat yang semakin maju dengan kebutuhan
yang beragam. Maka manajemen diperlukan dalam segala bidang untuk saling
bekerjasama mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan permasalahan tersebut
maka pada berdasarkan permasalahan tersebut makalah ini akan mengelaborasi lebih
lanjut mengenai wawasan atau konsep dasar dari manajemen pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana wawasan atau konsep dasar manajemen pendidikan?
2. Bagaimana pentingnya manajemen pendidikan bagi peningkatan mutu
pendidikan?
3. Bagaimana relevansi organisasi, administrasi dan manajemen pendidikan?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini sesuai dengan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami wawasan atau konsep dasar manajemen
pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya manajemen pendidikan bagi
peningkatan mutu pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami relevansi organisasi, administrasi, dan
manajemen pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definis Manajemen Pendidikan


1. Pengertian Manajemen dan Pendidikan
Manajemen berasal dari Bahasa latin yaitu manus dan agere yang artinya
tangan dan melakukan. Kedua kata tersebut kemudian disatukan menjadi
managere yang berarti menangani, mengatur, atau membuat sesuatu berubah
menjadi seperti apa yang diinginkan dengan memanfaatkan semua sumber daya
yang tersedia (Suhelayanti, dkk, 2020: 2). Ilmu dan seni merupakan manajemen
dalam mengendalikan, mengatur, mengkomunikasikan dan memanfaatkan semua
sumber daya yang ada dalam suatu lembaga dengan memanfaatkan fungsi-fungsi
manajemen (Planing, Organizing, Actuating, Controling) agar dapat dicapai
tujuan yang efektif dan efisien dalam sebuah lembaga atau organisasi (Kristiawan,
dkk, 2017).
Manajemen sebagai ilmu bahwa manajemen telah dipelajari lama dan telah
dikaji, diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan
disiplin-disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai
tujuan. Sedangkan manajemen sebagai seni artinya bahwa manajer dalam
mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan pribadi,
bakat dan karakternya (Pangabean, dkk, 2021: 27). Manajemen diartikan pula
sebagai kerjasama orang-orang, secara internal sekolah membutuhkan orang-
orang yang memiliki keahlian seperti kepala sekolah sebagai direktur, guru yang
memiliki keahlian manajemen kelas yang baik, tenaga bimbingan konseling,
ketatausahaan yang memiliki keterampilan dalam sistem manajemen informasi
dan administrasi, laboran yang harus bisa mengelola waktu serta memanfaatkan
alat dengan berdaya guna.
Manajemen adalah sebuah sistem, maksudnya adalah suatu keseluruham yang
terdiri atas bagian-bagian yang saling berinteraksi dalam suatu proses untuk
mengubah masukan menjadi keluaran. Sistem disini yakni input-proses-outcome
(purba, 2021). Manajemen sebagai pengelolaan, terdapat pengaturan atau
pengelolaan sumber daya yang dimiliki dalam sekolah atau sumber daya yang

3
harus ada untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya tersebut
harus dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin

Gambar 1.1 Bagan konsep pemikiran Terry tentang manajemen


(Kristiawan, dkk: 2017)
Gambar konsep tersebut memberikan gambaran bahwa dalam mencapai
sebuah tujuan terdapat sumber daya dasar yang harus dikelola atau diproses
dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu leader/pemimpin menjadi tokoh
yang sangat krusial dan fundamental dalam mewujudkan tujuan yang efisien dan
efektif. Dalam melaksanakan fungsi manajemen seorang manajer harus memiliki
kemahiran manajemen yang berguna dalam menggerakkan orang-orang,
memanfaatkan sumber daya dan fasilitas untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen dipengaruhi oleh pemimpin. Pemimpin bisa kepala sekolah, guru,
atau kepala tata usaha di mana seorang pemimpin bisa memengaruhi orang-orang
untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi secara
verbal dan nonverbal, mengambil keputusan dan pelaksana keputusan (widyastuti,
2021: 24).
Pendidikan menurut Langeveld adalah setiap usaha, dampak, perlindungan,
dan bantuan yang diberikan kepada anak untuk pendewasaan dan cakap
melaksanakan tugas. Pendidikan dikaji secara terminologi juga memiliki arti kata
yang merepresentasikan maksud pengertian pendidikan tersebut yaitu anak dari
kata pais dan membimbing dari kata again. Kedua kata tersebut berasal dari
bahasa yunani paedagogie yang artinya bimbingan diberikan kepada anak
(Sholichah, 2018).
Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 1 dan 3 memberikan pengertian bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan

4
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dapat dilihat bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan di
Indonesia sangatlah kompleks sehingga diperlukan sebuah manajemen
pendidikan.

2. Pengertian Manajemen Pendidikan

Gambar 1.2 Skema pengertian manajemen pendidikan


Manajemen pendidikan sesuai dengan alur pengertian tersebut adalah
rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada dan menggunakan fungsi-fungsi manajemen agar tercapainya tujuan secara
efektif dan eifisien. Singkatnya manajemen pendidikan adalah skill dalam
mewujudkan visi dan misi pendidikan dengan mengoptimalkan segala sumberdaya
dengan mengupdate kebutuhan outcome dan berbasis kepada mutu (Suhelayanti, dkk,
2020:5,6).

B. Karakteristik Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan


1. Karakteristik Konsep Manajemen
Dimensi manajemen berdasarkan The encyclopedia of the social science
terdapat tiga sifat manajemen seperti metode, efek gabungan dari upaya manusia,
dan manajer serta karyawan yang terkait. Pada pemeriksaan manajemen sendiri
terdapat beberapa karakteristik manajemen menurut Kuttyta sebagai berikut
(Pangabean, dkk, 202: 12):
a. Universalitas, manajemen dengan karakter universal artinya elemen umum
dan esensial dalam semua perusahaan. Manajer melakukan fungsi yang kurang
lebih sama terlepas dari jabatannya atau sifat organisasi. Prinsip-prinsip dasar

5
manajemen juga dapat diterapkan dalam semua situasi manajerial terlepas dari
ukuran, sifat, dan lokasi organisasi.
b. Berorientasi pada tujuan, manajemen selalu bertujuan untuk mencapai sasaran
dan tujuan organisasi. Keberhasilan manajemen diukur oleh sejauh mana
efektivitas dan efisiensi tujuan dicapai.
c. Proses sosial, manajemen melibatkan pengelolaan orang yang diorganisasikan
ke dalam kelompok kerja. Termasuk mempertahankan, mengembangkan dan
memotivasi orang di tempat kerja, serta memperhatikan kepuasan mereka
sebagai mahluk sosial dan utuh. Banyaknya hubungan dan interaksi
antarpribadi ini menjadikan manajemen sebagai proses sosial.
d. kekuatan koordinasi, manajemen mengoordinasikan upaya anggota organisasi
melalui pengaturan teratur sehingga kegiatan saling terkait dengan tujuan
mengintegrasikan sumber daya manusia dan fisik.
e. Intangible, manajemen tidak berwujud adalah kekuatan yang tidak terlihat.
Kehadirannya dapat dirasakan di mana-mana sebagai hasil dari usahanya yang
dating dalam bentuk ketertiban, hasil kerja yang memadai, iklim kerja yang
aman dan mendukung.
f. Proses berkelanjutan, manajemen adalah proses yang dinamis dan
berkelanjutan. Siklus manajemen terus beroperasi selama ada tindakan
terorganisir untuk pencapaian tujuan kelompok.
g. Proses komposit, fungsi manajemen tidak dapat dilakukan secara berurutan,
independent satu sama lain. Manajemen adalah proses komposit yang terdiri
dari banyak bahan individu dan tumpang tindih. Semua proses integratife dan
dilakukan dengan cara jaringan.
h. Organ kreatif, manajemen menciptakan efek energik dengan menghasilkan
hasil, yang lebih dari sekedar jumlah upaya individu anggota kelompok. Ini
memberikan ide-ide kreatif dan imajinasi dan visi baru untuk upaya kelompok.
Ini bukan kekuatan pasif yang disesuaikan dengan lingkungan eksternal tetapi
elemen pemberian kehidupan yang dinamis di setiap organisasi.
2. Ruang Lingkup Manajemen
Ruang lingkup manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut (Pangabean,
dkk, 202: 12):
a. Manajemen kurikulum, seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
6
kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien.
b. Manajemen personalia, serangkaian proses kerja sama mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang
personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien sehingga semua personil sekolah menyumbang secara optimal bagi
pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
c. Manajemen peserta didik, upaya penataan peserta didik mulai dari masuk
sampai dengan mereka lulus sekolah dengan cara memberikan pelayanan
sebaik mungkin pada peserta didik.
d. Manajemen sarana dan prasarana, merupakan suatu kegiatan yang mengatur
dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
e. Manajemen keuangan/pembiayaan adalah serangkaian kegiatan perencanaan,
melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan
dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
f. Manajemen administrasi, Purwanto (2006) mengklasifikasikan administrasi
pendidikan ke dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut: administrasi tata
laksana sekolah, administrasi personalia guru dan pegawai sekolah,
administrasi peserta didik, administrasi supervisi pengajaran, dan lain-lain.
g. Manajemen humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk
menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan
prosedur instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan
masyarakat.
h. Manajemen layanan khusus, adalah suatu usaha yang tidak secara langsung
berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus
diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal
dalam melaksanakan proses belajar.

C. Fungsi Manajemen Pendidikan terhadap Mutu Pendidikan


Fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Terry dan Liesli W. Rue adalah
sebagai berikut:

7
Gambar 1.3 lingkup fungsi manajemen

1. Planning
Proses dari rangkaian kegiatan untuk menetapkan terlebih dahulu tujuan yang
diharapkan pada suatu jangka waktu tertentu atau periode waktu yang telah
ditetapkan, serta tahapan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Organizing
Organizing berarti mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan
penting dan memberikan kekuasan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tersebut.
3. Staffing
Fungsi staffing berarti menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia,
pengarahan, penyaringan, latihan, dan pengembangan tenaga kerja.
4. Motivating
Motivating dalam fungsi manajemen mengarahkan, mendorong dan
memberikan semangat kepada karyawan untuk dapat melakukan suatu kegiatan
sebagaimana yang diharapkan.
5. Controlling
Controlling suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar
suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
dan tahapan yang harus dilalui. Dengan demikian, apabila ada kegiatan yang tidak
sesuai dengan rencana dan tahapan maka diadakan perbaikan (corrective action)
(Engkoswara, dkk, 2012: 93).

D. Urgensitas Manajemen Pendidikan


Pendidikan yang baik tidak hanya tentang hal yang bersifat fisik seperti ruang
kelas, guru, dan buku pembelajaran tetapi juga mengarah pada pengajaran dan

8
pembelajaran yang lebih baik. Menyadari bahwa kita tidak akan memiliki sekolah
yang lebih baik tanpa guru yang lebih baik, tetapi kita tidak akan memiliki guru yang
lebih baik tanpa sekolah yang lebih baik di mana guru dapat belajar, berlatih dan
mengembangkan lebih penting daripada sebelumnya bahwa sekolah dikelola dengan
baik. Dalam mengejar membangun sekolah yang lebih baik, maka dari itu diperlukan
sebuah manajemen dalam sekolah/organisasi. Berikut ini beberapa fungsi atau hasil
penting dari manajemen pendidikan yang baik sebagai berikut:
1. Membangun tim yang efektif
2. Membantu dalam mengevaluasi prestasi siswa
3. Membantu menciptakan iklim sekolah yang sehat dan kondusif
4. Membantu dalam memelihara catatan sekolah serta pembiayaan dan
penganggaran
5. Berkaitan dengan efektivitas material dan kelembagaan
6. Membantu dalam manajemen komunikasi dan informasi
7. Membantu dalam pembuatan kurikulum dan mengelola perencanaan, jadwal, dan
disiplin ko-kurikuler
8. Membantu memotivasi para staf dan siswa
9. Mengelola konflik dan stres
10. Meningkatkan proses belajar dan mengajar

Lebih penting lagi bahwa administrator atau manajer pendidikan harus menciptakan
kesimbangan antara efektivitas, kesetaraan, dan efisiensi (Aziz, dkk, 2020: 12).

E. Relevansi Organisasi, Administrasi dan Manajemen Pendidikan


1. Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan adalah control, pengarahan dan pengelolaan urusan
yang berkaitan dengan lembaga pendidikan yang mengacu pada manajemen
institusi pendidikan seperti pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah atau
perguruan tinggi. Administrator pendidikan bertugas dalam memastikan
pendidikan dan pengajaran yang diperoleh siswa berkualitas. Kemudian
administrator juga bertanggung jawab dalam memantau kemajuan pendidikan
siswa dan membuat penyesuaian untuk proses pembelajaran yang diperlukan.
Administrasi pendidikan tentunya memiliki tujuan seperti: menjalankan
rencana dan prosuder, untuk mengambil tindakan langsung dalam implementasi
rencana dan prosedur, mengawasi pekerjaan yang dilakukan di bidang yang di

9
identifikasi, saran untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang tepat,
merangsang pekerjaan untuk memotivasi dan efisiensi kerja mereka, menjelajahi
ide dan visi baru untuk mengembangkan rencana yang lebih baik untuk
administrasi kelembagaan dan berkomitmen pada kelancaran fungsi organisasi.
2. Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem. Suatu sistem dapat berfungsi dengan lebih
baik dengan rencana dan prosuder yang lebih baik dalam hal manajemen dan
administrasi. Contohnya sekolah sebagai organisasi, tentunya tidak ada organisasi
yang lengkap dengan sendirinya karena membutuhkan manajemen dan
administrasi yang efektif untuk membuat sistem produktif dan efisien dalam
melajutkan pekerjaan. Lembaga adalah organisasi dan manajemen adalah konsep
konkret contohnya manajemen pemerintah atau swasta (Lembaga pendidikan
dapat dikelola oleh pemerintah atau dikelola secara pribadi) dan dalam setiap
manajemen memerlukan administrasi. Maka dapat diartikan bahwa administrasi
berarti pejabat resmi sekolah (kepala sekolah, guru, kepala lainnya). Ketiga
konsep tersebut (organisasi-manajemen-administrasi) saling terkait satu sama lain,
sehingga menentukan kualitas output yang dihasilkan. Output yang lebih baik dari
sistem tergantung pada sifat administrasi dan kualitas kepemimpinan
administrator. Sebuah organisasi menjadi hasil dari penyelarasan pekerjaan dan
pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai tujuan yang
tepat. Berikut ini gambaran relevansi antara organisasi, manajemen, dan
administrasi (17):

Gambar 1.3 hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen berasal dari Bahasa latin yaitu manus dan agere yang artinya
tangan dan melakukan. Kedua kata tersebut kemudian disatukan menjadi managere
yang berarti menangani, mengatur, atau membuat sesuatu berubah menjadi seperti apa
yang diinginkan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia. Pendidikan
menurut Langeveld adalah setiap usaha, dampak, perlindungan, dan bantuan yang
diberikan kepada anak untuk pendewasaan dan cakap melaksanakan tugas.
Pendidikan dikaji secara terminologi juga memiliki arti kata yang merepresentasikan
maksud pengertian pendidikan tersebut yaitu anak dari kata pais dan membimbing
dari kata again. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa yunani paedagogie yang
artinya bimbingan diberikan kepada anak. Maka manajemen pendidikan dapat
diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja
sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungsi manajemen
agar tercapainya tujuan secara efektif dan eifisien.
Manajemen pendidikan mempunyai karakteristik seperti universalitas,
Berorientasi pada tujuan, Proses sosial, kekuatan koordinasi, Intangible, Proses
berkelanjutan, Proses komposit, dan Organ kreatif. Manajemen pendidikan penting
diterapkan dalam suatu sekolah karena memiliki fungsi yang dapat membantu dalam

11
mencapai tujuan sekolah yang efisien dan efektif seperti Planning, Organizing,
Staffing Motivating dan Controlling. Mengelola suatu organisasi tentunya
memerlukan manajemen untuk menata pelaksanaan organisasi tersebut, sehingga
dalam manajemen pendidikan dibutuhkan administrasi untuk mewujudkan tujuan
yang akan dicapai dalam suatu organisasi seperti sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). Manajemen Pendidikan (Tinjauan Pada Lembaga
Pendidikan Formal) (Vol. 21, Issue 1). Widina Media Utama. http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203.

Machali, I., & Hamid, N. (2017). Pengantar Manajemen Pendidikan Islam (Perencanaan,
Pengorganisasian, dan Pengawasan dalam Pengelolaan Pendidikan Islam). In MPI-FTK-
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur
Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul 55702 Yogyakarta (Vol. 1).

Panggabean, S., Widyastuti, A., Subakti, H., Rosadi, T., Salim, N. A., Saputro, A. N. C.,
Avicenna, A., Cecep, H., Karwanto, K., & Salamun, S. (2022). Pengantar Manajemen
Pendidikan (Y. K. Menulis (ed.)).

Rachman, T. (2018). Managemen Pendidikan Islam. In Angewandte Chemie International


Edition, 6(11), 951–952. Widina Bhakti Persada Bandung.

Rouf, A. (2017). Transformasi Dan Inovasi Manajemen Pendidikan Islam. Jurnal


Kependidikan, 3(2), 138–162. https://doi.org/10.24090/jk.v3i2.904

Suhelayanti, dkk. (2020). Manajemen Pendidikan. (Jakarta: Yayasan Kita Menulis).

12

Anda mungkin juga menyukai