Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : SUSIPAH, M.Pd

NAMA: YENI SRI MULIANI

NIM:13042100359

FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIDKAN (FKIP) SI PG PAUD

UNIVERSITAS BINA BANGSA (UNIBA)

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini

masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi untuk

menyelesaikan makalah tentang “Manajemen Pendidikan”. Makalah ini ditulis untuk

memenuhi syarat nilai mata kuliah Manajemen Pendidikan.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap

pihak yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses penyelesaian tugas akhir

ini hingga selesainya makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada Ibu

Susipah,M.Pd. selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan tugas yang diberikan.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai pentingnya Manajemen Pendidikan. Manajemen

Pendidikan memiliki peran yang signifikan dalam membangun masyarakat yang cinta tanah

air. Makalah ini berisi paparan peran secara keseluruhan Manajemen Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna serta

kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis dengan

senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap

karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Serang, 01 Juli 2022


 
Penulis

ii
Daftar Isi

Judul Utama .................................................................................................... i

Kata Pengantar................................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang................................................................................................ 1

Rumusan Malasah........................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

Hakikat Manajemen ....................................................................................... 3

Manajemen Pendidikan .................................................................................. 11

Koordinasi Manajemen Dan Kepemimpinan ................................................. 12

Konsep Dasar Menejemen .............................................................................. 16

Tugas dan Tanggung jawab Manajemen ........................................................ 21

Bab III Penutup

Penutup dan Kesimpulan ................................................................................ 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dalam mengatur
kegiatan yang dikerjakan individu atau kelompok. Sistem atau manajemen harus
dilakukan untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh individu atau kelompok
tersebut dalam sebuah kerjasama dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Manajemen Pendidikan adalah proses merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dengan
menggunakan sumber daya organisasi pendidikan berdasarkan pada standar yang
ditetapkan oleh lembaga atau satuan pendidikan. Oleh karena itu Pendidikan perlu akan
manajemen untuk memperoleh hasil maksimal dengan biaya atau usaha seminimal
mungkin, dengan mendayagunakan seluruh aspek pendukung berupa SDM, aset, dan
finansial yang telah diatur sesuai perencanaan
Fungsi pendidikan sebagai pengembang dan pembentuk kemampuan,
kepribadian, watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan lingkungan hidup terhadap generasi penerus bangsa. Perubahan pendidikan
kearah yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya dengan
menciptakan tempat yang baik dan ideal untuk memperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan
penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut
bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli
dan berbudaya lingkungan. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara
lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi
lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu:
partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi
keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan

1
peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan
terus menerus secara komperehensif.

2. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat disampaikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Manajemen Pendidikan?
2. Bagaimana prinsip- prinsip Manajemen pendidikan?
3. Bagaimana fungsi Manajemen Pendidikan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. HAKIKAT MANAJEMEN
Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage Mengatur. jadi manajemen itu Merupakan
suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Semua unsur-unsur
manajemen yang terdiri dari 6M, yaitu money, methods, materiels. machines, man, and
market.
urutan fungsi-fungsi manaje mer. (Planning, organizing, directing, and controlling.
Manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu
yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian tersebut, terdapat tiga
faktor yang terlibat, yaitu pengguna sumber daya organisasi (sumber daya manusia,
sumber daya alam, sumber daya keuangan serta informasi), proses yang bertahap dari
mulaiperencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga
pengendalian dan pengawasan, dan seni dalam menyelesaikan spekerjaan (Emie
Tisnawati Sule dan Kumiawan Saefullah, 2006).

A. Aspek Dan Karakteristik Manajemen


Manajemen mengandung berbagai aspek dan karakteristik, sebagai berikut (Silalahi
dalam Iay Kekeh Marthan, 2fi)7)
a. Manajemen sebagai proses, yaitu rangkaian tahapan kegiatan untuk mencapai
tujuan dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada seoptimal mungkin
b. Manajemen sebagai fUngsl, yaitu rangkaian kegiatan atas dasar fungsi-fungsi
tertentu
c. Manajemen sebagai kolektiuitas orang-orang, yaitu pejabat yang bertanggung
jawab dalam melaksanakan aktivitas manajemen
d. Manajemen sebagai suatu sistem yaitu suatu kerangka kerja yang terdiri dari
berbagai bidang yang senantiasa berkaitan dan bergantung satu sama lain
e. Manajemen sebagai ilmu, yuttt yang bersifat interdisipliner dalam hal konsep-
konsep, teori-teori, metode-metode dan analisisnya menggunakan bantuan dari
berbagai ilmu, seperti: Ekonomi, sosiologi, matematika dan statistik
3
f. Manajemen sebagai seni yaitu keterampilan dalam mendayagunakan sarana,
prasarana dan menggerakkan, mengarahkan orang- orang dalam kegiatan
manajerial
g. Manajemen sebagai profesi, yaitu bidang pekerjaan yang esoteris atas dasar
spesialisasi tertentu

B. Fungsi manajamen
G.R. Terry (dalam Mukminin Amirul, 2011) mengenai fungsi-fungsi
manajemen pendidikan dalam perspektif persekolahan meliputi: (1) perencanaan
(planning; (2) pengorganisasian (organizing); 6) pelaksanaan {actuating ; dan (4)
pengawasan (controlling)

a) Perencanaan (Planning)
T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa: "Perencanaan (planning
adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam
fungsi ini." Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi
setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien
dan seefektif mungkin.

b) Perorganisasian (organizing)
Fungsi manajemen berikutnya adaiah pengorganisasian (organizing. George
R. Terry (1986) mengemukakan, "Pengorganisasian adalah Tindakan Mengusahakan
hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka
dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalar-n
melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai
tujuan atau sasaran tertentu.“ dapat dipahami bahwa pengorganisasian Pada Dasarnya
Merupakan upaya untuk melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan
susunan organisasi pelaksananya. HaL yang penting untuk diperhatikan dalam
pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan,
kapan dikerjakan, dan apa targetnya.

c) Pelaksanaan (Actuating)
4
`Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) adalah
fungsi manajemen yang paling utama. Fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih
banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan
fungsi (atuating) justru Iebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung
dengan orang-orang dalam organisasi. Dalam hal ini, George R. Terry (1986)
mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota
kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para
anggota itu juga ingin mencapai sasaran-silsaran tersebut. Dari pengertian di atas,
pelaksanaan (actuating tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan
menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara opti mal sesuai dengan peran, tugas
dan tanggung jawabnya
● Hal yang pen ting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating ini adalah
bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika:
● 1) Merasa yakin akan mampu mengerjakan.
● 2) Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya.
● 3) Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih
penting, atau mendesak.
● 4) Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan.
● 5) Hubungan antarteman dalam organisasi harmonis.

d) Pengawasan
Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani
Handoko (1995) mengemukakan definisi pengawasan yang didalamnya memuat unsur
esensial proses pengawasan, bahwa: "Pengawasan manajemen adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin
bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan-rujuan perusahaan." Dengan demikian, pengawasan
merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi
5
tercapai. Apabila terjadi penyimpangan, maka dapat dilacak dan ditemukaa di mana
letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk
mengatasinya.

C. Asas-asas Manajemen
Asas (prinsip) adalah suatu pernyataan fundamentai atau kebenaran yang dapat
dijadikan pedoman pemikiran darr tindakan. Berikut asas-asas umum manajemen
menurut beberapa tokoh manajemen.
menurut beberapa tokoh manajemen.
a. HenryFayol
1) Division of work (asas pembagian kerja), yaitu adanya keterbatasan
manusia dalam mengerjakan semua pekerjan, yaitu keterbatasan waktu,
keterbatasan dalam pengetahuan, kemampuan, dan keterbatasan perhatian.
2) Authority and responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab).
Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang, wewenang menimbulkan
hak dan tanggung jawab menimbulkan kewajiban. Hak dan kewajiban
menyebabkan interaksi/komunikasi antara atasan dan bawahan.
3) Discipline (asas disiplin), yaitu adanya perjanjian, peraturan yang telah
ditetapkan.
4) Unity of command (asas kesatuan pemerintah). Setiap bawahan hanya
menerima perintah dari atasan dan bertanggung jawab hanya kepada
seorang atasan pula
5) Unity of direction (asas kesatuan jurusan/ arah) .
6) Subordination of indiuidual interest into general interest (asas kepentingan
umum di atas kepentingan pribadi).
7) Renumeration of personnel (asas pembagian gaji yang wajar).
8) Centralization (asas pemusatan wewenang).
9) Scalar of chain (asas hierarki atau asas rantai berkala).
10) Order (asas keteraturan)
11) Eufry (asas keadilan)
12) Initiative (asas inisiatiO
13) Esprit de corps (asas kesatuan)
14) Stability of fifin-ouer personnel (asas kestabilan masa jabatan)

6
b. F.W.loylor
1. Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik.
2. Pemilihan serta pengembangan para pekerja.
3. Usaha untuk menghubungkan dan mempersatukan metode kerja
4. yang terbaik dengan para pekerja yang terpilih dan terlatih.
5. Kerja sama yang harmonis antara manajer dan pekerja

D. Perkembangan teori manajemen


1. Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen terjadi sangat pesat, oleh karena itu perlu diketahui
proses perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen. Ada tiga aliran
pemikiran manajemen, yaitu aliran klasik, aliran hubungan manusiawi, dan aliran
manajemen modem.

a. Aliran Klasik
Disebut zaman manajemen ilmiah (evolusi pada abad ke-19) yang menyebabkan
meningkatnya kebutuhan akan pendekatan manajemen yang sistematik Robert
Owen (1771-1858), seorilng manajer beberapa pabrik kapas di New Ianark,
Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Charles
Babbge (1792-l87f), seorang profesor matematika di Inggris, menganjurkan
Pertama kali prinsip pembagian kerja meialui spesialisasi dan juga menciptakan
alat perhitungan (kalkulator) mekanisme pertama, serta mengembangkan
program-program pertama bagi komputer. Selanjutnya muncul aliran manajemen
ilrrriah (1870-1930), yang di tandai dengan kontribusi-kontribusi dari antara lain:

1) FrederlckW. Taylor (1856- l9l5), Ia telah memberikan prinsip-prinsip


dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen dan
mengembangkan sejumlah teknik untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip
dasar tersebut adalah:
 Pengembangan metode ilmiah dalam manaiemen.
 Seleksi ilmiah untuk karyawan.
 Pendidikan dan pengembangart ilmiah karyawan.
 Kerja sama yang baik antara manajemen dan karyawan.

7
2) Frank dan llli6l Qilfuff1 (186f-1919), seorang pelopor Pengembangan
studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen yang
diilhami Taylor. Kontribusi Henry L. Gantt adalah penggunaan metode
grafik (bagan Gantt) untuk perencanan, koordinasi, dan pengawasan
produksi. Teknik scheduling modern dikembangkan atas dasar
schedulingproduksi dari Gantt.

3) Harrlngton Ernerson (1853-1931), kontribusinya adalah masalah


pemborosan dan ketidakefisienan. Emerson mengemukakan 12 prinsip
efisien, sebagai berikut:
 Tujuan dirumuskan dengan jelas.
 Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
 Adanya staf yang cakap.
 Disiplin.
 Balas jasa yang adil.
 laporan yang tepercaya, seSera, akurat, dan sistem informasi, serta
akuntansi.
 Pemberian perintah perencanan.
 Adanya standar dan skedul metode waltu setiap kegiatan.
 Kondisiyangdistandarkan.
 Operasiyangdistandarkan.
 Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
 Balas jasa efisien.

4) Henrl Fayol (184f- 1925), Ia seorang industrialis Perancis, yang


mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi
pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks. Dalam teori
administrasinya Fayol memerinci lima unsur:
 Perencanaan
 Pengorganisasran
 Pemberian perintah
 Pengkoordinasian
8
 Pengawasan.

5) Iarnes D. Mooney, Ia seorang eksekutif general motor yang


mendefinisikan organisasi sebagai kelompok dua atau lebih yang
bergabung unruk tujuan tertentu. Menurut Mooney ada empat kaidah dasar
dalam merancang organisasi, yaitu:
 Koordinasi; wewenang, saling melayani, doktrin/perumusan tujuan,
dan disiplin.
 Prinsip skalar; mempunyai prinsip, prospek.
 Prinsip fungsional; macam-macam tugas.
 Prinsip stat kejelasan perbedaan antara staf dan lini.

6) Mary Parker Follett (1868-1933), yang mengemukakan pemikiran


berdasarkan kerangka klasik, tetapi memperkenalkan beberapa unsur-
unsur baru tentang aspek-aspek hubungan manusiawi. Follett adalah orang
yang pertama kali menerapkan psikologi pada perusahaan, industri, dan
pemerintah.

7) Chaster I. Barnard (1886-1961), seorang Presiden Bell Telephone di New


fersey, Ia memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan
pada tujuan.

b. Aliran Hubungan Manusiawi (Perilaku manusia atau Neohtosf)


Aliran ini ditandai oleh kontribusi-kontribusi dari:
1) Hugo Munsterberg (1863-1916), sebagai pencetus psikologi industri/bapak
spikologi industri. Ia mengemukakan tiga cara mencapai tingkat
produktivitas:
 Penemuan best pssible person
 Penciptaan best pssible person
 Penemuan best pssible persoz untuk memotivasi karyawan.
2) Elton Mayo (1880-1949), Percobaan-percobaan Hawthorne Hubungan
manusiawi" yang mana menggambarkan cara di mana manajer berintegrasi

9
dengan bawahannya. Elton Mayo dan asisten risetnya Fritz I.
Roettrlisberge serta Wiliiam J. Dickson (1927 -1932) mengadakan studi
tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja, produktivitas, dan
kenaikan upah.

c. Aliran manajemen modern


Aliran ini berkembang melalui dua jalur, yaitu:
1) Perilaku organisasi (aliran hubungan rnanusiawi)
Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi:
 Manajernen tidak dapat dipardang sebagai suatu proses teknik secara
ketat (peranan, prosedur, prinsip)
 Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus
dengarr pertimbangan secara hati-hati
 Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajemen
individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi
 Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerjan
terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan

2) Aliran kuantitatif (atas dasar manajemen ilmiah)


 langkah-langkah pendekatan aliran kuantitattf (management science),
yaitu:
 Perumusan masalah
 Penyusunan suatu model matematis
 mendapatkan penyelesaian dari model
 Pengujian model dan hasil model yang didapatkan
 Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
 Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

2. Pendekatan Sistem dan Pendekatan Kontingensi


a. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini bermaksud memandang organisasi sebagai suatu kesatuan,
yang murni terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Sebagai suatu
pendekatan manajemen, "sistem" mencakup sistem-sistem umum/khusus dan
analisis tertutup maupun terbuka.
10
b. PendekatanKontingensi
Pendekatan kontingensi dikembangkan oleh para manajer, konsultan, dan
peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran
manajemen dalam situasi kehidupan nyata.

3. Perkembangan Teori manajemen di masa mendatang


Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa
mendatang, Yaitu:
a. Dominan, salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling
berguna.
b. Diuergence, setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
c. Conuergence, aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan di
antara mereka cenderung kabur.
d. Sintesis,masing-masingaliranberintegrasi.
e. Proliferation.

2. MANAJEMEN PENDIDIKAN
Lembaga pedidikan adalah wadah yang menghantarkan seseorang ke dalam alur
berpikir yang teratur dan sistematis. pendidikan adalah usaha sadar dan direncanakan
untuk mewujudkan Suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Akhlak mulia‘ serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Manajemen pendidikan berkaitan erat dengan organisasi, administrasi, dan
pengelolaan pendidikan. Organisasi pendidikan terdiri dari sekelompok orang yang
bersama-sama mengelola lembaga pendidikan, yang merupakan wadah untuk
mencapai cita-cita pendidikan.
Manajemen pendidikan didefinisikan sebagai "proses merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dengan
menggunakan sumber daya organisasi pendidikan berdasarkan pada standar yang
ditetapkan oleh lembaga atau satuan pendidikan.
Dapat dipahami sebagai pembimbingan, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan
dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan. Administrasi merupakan
keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pelaksanaan itu
11
pada umumnya dilakukan oleh pengelola dan penyelenggara pendidikan pada suatu
lembaga atau unit pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan.
Manajemen Pendidikan dapat dikelompokan sebagai berikut. mengelompokkannya ke
dalam tiga bidang garapan, yaitu:
1) Administasi material" yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang
materi/benda-benda, sepeni ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan,
gedung, dan alat-alat perlengkapan sekolah.
2) Admintstrasi personal, mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan
pegawai sekolah, juga administrasi muriti. Dalam hal ini masalah
kepemimpinan dan supervisi atau kepengawasan me meganS peranan yang
sangat penting.
3) Administrasi kurikulum, seperti tugas mengajar guru-guru, penyusunan silabus
atau rencana pengajaran tahunan, persiapan harian dan mingguan dan
sebagainya.
Manajemen pendidikan di Indonesia menetapkan bahwa manajemen pendidikan harus
berdasarkan pada delapan standar pendidikan sesuai dengan standar satuan
pendidikan masing-masing, yaitu standar kelulusan, standar isi, standar proses,
standar pengelolaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar keuangan, dan standar penilaian.

3. KOORDINASI MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


A. Pengertian
Koordinasi secara umum adalah suatu kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan
mengoordinasikan unsur-unsur manajemen (6M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan
dalam mencapai tujuan organisasi. E.F.L Brech menyebutkan koordinasi adalah
"mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang
cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan
keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri. R Terry mendefinisikan
koordinasi sebagai "usaha yang sin-kron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan wakru
yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan tindakan yang seragam dan
harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.“ Koordinasi adalah untuk mencegah
terjadinya kekacauan, perselisihan, Dan kekosongan pekerjaan agar orang-orang dan

12
pekerjaannya selaras serta diarahkan untuk pencapaian tujuan; supaya semua
tugas/kegiatan terintegasi kepada sasaran yang diinginkan.

B. Mekanisme Pengkoordinasian Dasar


1) Hierarki manajerial:Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formal,
hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas, akan dapat menumbuhkan
integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang
tepat.
2) Aruran dan prosedur: aturan-aturan dan prosedur-prosedur adalah keputusan-
keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga
dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.
3) Rencana dan penetapan tuiuan: Pengembangan rencana dan tujuan dapat digunakan
unnrk pengoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan organisasi terhadap
sasaran-sasaran yang sama

C. Meningkatkan Koordinasi Potensial


1) Sistem informasi vertikal: Yaitu peralatan untuk menyalurkan data melewati
tingkatan-tingkatan organisasi.
2) Hubungan-hubungan lateral (horizontal): Ada beberapa hubungan lateral yang dapat
dirinci, yaitu: ]
 Kontak langsung, antara individu-individu yang dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kerja.
 Peranan perhubungan, yang menangani komunikasi antar departemen sehingga
mengurangi panjangnya saluran komunikasi Panitia dan satuan fugas, panitia
biasanya diorganisasi secara formal dengan pertemuan yang dijadwalkan teratur.
 Pengintegrasian peranan-peranan, yang dilakukan oleh manajer produk/proyek,
yang perlu diciptakan bila suatu produk/jasa khusus memerlukan tingkat
koordinasi yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
 Perencanaan perhubungan manajerial, yang mempunyai kekuasaan menyetujui
perumusan anggaran oleh satuan-satuan yang diintegrasikan dan
implementasinya.
 Organisasi matrik

13
D. Pengurangan Kebutuhan Akan Koordinasi
1) Penciptaan sumber daya tambahan: Memberikan kelonggaran bagi satuan kerja.
Penambahan tcnaga kerja, bahan baku atau waktu, tugas diperingan dan masalah-
masalah yang timbul berkurang.
2) Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri: Teknik ini mengurangikebutuhan
koordinasi dengan mengubah karakter satuan-satuan organisasi.
Pertimbangan penting dalam penentuan pendekatan yang paling baik untuk
koordinasi adalah menyesuaikan kapasitas organisasi untuk koordinasi dengan
kebutuhan koordinasi. Dapat dilihat dari berapa banyak Informasi yang dibutuhkan
organisasi untuk melaksanakan operasi-operasinya? Berapa besar kemampuan
pemrosesan informasi?.

E. Personalia, Motivasi Dan Komunikasi


1) Personalian
Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah SDM/orang-orangyang
memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.
Penyusunan persorwlia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan,
penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi.Ada
tiga perencanaan personalia, yaitu penentuan jabatan-jabatanyang harus diisi,
keurampuan yang dibutuhkan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, dan
berapa Jumlah karyawan yang dibutuhkan. Memberikan pemahaman pasar tenaga
kerja di mana karyawan potensial ada. Mempertimbangkan kondisi permintaan dan
penawaran karyawan.

2) Motivasi
Berasal dari kata latin mavere, yarng berarti dorongan/daya penggerak, motivasi
adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan. Harold Koontz mendefinisikan
Motivasi sebagai "pemacu dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau
suanr tujuan." Menurut
I4'ayne F. Cascio, "Motivasi adalah kekuatan yang dihasilkan dari keinginan
seseorang untuk memuaskan kebutuhannya."
Teori-teori motivasi di antaranya
14
a. Teori petunjuk (prescriptiue theories), yang mengemukakan bagaimana Cara
memotivasi karyawan. Teori-teori ini berdasarkan pengalaman coba-coba.
b. Teori isi (content theories) atau disebut juga dengan teori kepuasan/teori
kebutuhan (need theories), berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-
penyebab perilaku.
Teori-teori yang termasuk kategori teori ini, yaitu:
1). teori hierarki kebutuhan dalam psikologi;
2). Teori motivasi menurut Frederick Herzberg-pemeliharaan atau motivasi
higienis;
3) teori prestasi dari penulis dan peneliti David McClelland.
c. Teori proses (process theories), berkaitan dengan bagaimana perilaku dimutai
dan dilaksanakan berdasarkan motivasi. Teori-teori yang termasuk kategori
teori ini, yaitu:
l) teori pengharapan;
2) Pembentukan perilaku;
3)Teori Porter-Lawler;
4) teori keadilan.

3) Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain. Dalam organisasi sering terjadi masalah-
masalah komunikasi dan sulit mencapai komunikasi efektif. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan manajer untuk meningkatkan efektMtas komunikasi, yaitu:
1. Kesadaran akan keburuhan komunikasi efektif
2. Penggunaan umpan-balik
3. Menjadi komunikator yang lebih efektif

F. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi
orang-orang lain agiar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Mereka yang dalam
posisi ini antara lain manajer, kepala, ketua, direktur, dan presiden direktur. Drs. H.
Malayr S.P. Hasibuan menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni memengaruhi
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk
mencapai tujuan organisasi. Harold Koontz & Cyrill O'Donnel mengemukakan bahwa
15
kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya
dengan semangat keyakinan. Salah satu teori kepemimpinan yang penting adalah teori
silat (The trait theory of lead.ership). Teori ini mengemukakan bahwa untuk
menentukan sifat-sifat kepemimpinan yang baik, perlu diteliti secara induktif,
mengamati mereka yang diakui sebagai pemimpin yang berhasil dan menyebu&an
sifat-sifat yang dimilikinya masing-masing. Para ahli manajemen yang menganut teori
sifat ini antara lain: E.E.Ghizeli: 1) kecerdasan; 2) kemampuan mengendalikan; 3)
inisiatif; 4) ketenangan diri; 5) kepribadian. Thomas W. Harrell: 1) kemauan keras; 2)
tingkah laku yang ditentukan sifat lahiriah; 3) keinginan kekuasaan; 4) keinginan
prestasi. Keith Davis: l) kec:rkapan; 2) kematangan dan luwes pergaulan; 3) motivasi
dan rangsangan prestasi; 4) sikap hubungan manusiawi.

4. KONSEP DASAR MENEJEMEN


A. Pengertian
Manajemen berasal dari bahasa latin dari kata manus yang artinya tangan dan
agere yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabung menjadi managere yang
bermakna menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti apa yang
diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada (Asmendri 2012:
1). Manajemen menurut Terry (1986) adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai
hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber lainnya.
Menurut Harsey dan Blanchard (1988: 4) manajemen adalah proses bekerja sama
antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan
organisasi adalah sebagai aktivitas manajerial.
Pendidikan (education) secara semantik berasal dari bahasa yunani
paidagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Pedagogos adalah seorang
nelayan atau bujang dalam zaman yunani kuno yang pekerjaannya menjemput dan
mengantar anak-anak ke dan dari sekolah. Selain itu, di rumahnya anak tersebut selalu
dalaM pengawasan dan penjagaan para paedagogos. Istilah ini berasal dari kata
paedos yang berarti anak, dan agogos yang berarti saya membimbing atau memimpin.
Menurut Langeveld (1971: 5) pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan
anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup, cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri.

16
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal
dan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasaan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Nawawi (1983: 11) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah
ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau
keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di
lingkungan tertentU terutama lembaga pendidikan formal.
Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa Manajemen
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya,
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungi
manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

B. Unsur Manajemen Pendidikan


Unsur manajemen terdiri dari M+ ) menurut Usman (2009) dan Henry Fayol 7 M
yaitu sebagai berikut:
1) Man (Manusia), berperan sebagai man power dalam organisasi atau perusahaan,
diperlukan untuk memimpin, menggerakkan karyawan/bawahan, serta
memberikan tenaga dan pikiran untuk kemajuan dan kontinuitas lembaga.
Sumbangan tenaga manusia di sini dapat pula dinamakan sebagai leadership atau
kewirausahaan;
2) Material (Barang), material digunakan sebagai proses produksi dalam suatu
perusahaan atau organisasi, dapat terdiri dari bahan baku, bahan setengah jadi,
atau barang jadi;
17
3) Machine (Mesin), merupakan kebutuhan pokok dalam melancarkan jalannya
suatu organisasi. Mesin berupa peralatan yang digunakan oleh suatu instansi atau
lembaga. Baik itu peralatan yang modren maupun peratan yang masih bersifat
konvensional;
4) Money (Uang), Money/modal dibagi menjadi 2, yaitu modal tetap berupa tanah,
gedung/bangunan, mesin dan modal kerja berupa kas, piutang
5) Method (Metode), pemilihan dan penggunaan metode yang tepat digunakan
sebagai aturan atau cara-cara tertentu yang bertujuan untuk menghindari
terjadinya inefisiensi dan pemborosan. Dalam lembaga pendidikan, metode
pembelajaran yang dibentuk oleh seorang guru sangat diperlukan dalam
menerangkan pelajaran. Karena metode yang dipakai akan memengaruhi peserta
didik dalam memahami pelajaran;
6) Market (Pasar), adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
mengadakan transaksi, dalam lembaga pendidikan market berupa tempat
terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik maupun dengan
stakeholders yang ada dalam lingkup Lembaga tersebut.
7) Minute (Waktu), merupakan waktu yang dipergunakan dan dimanfatkan dalam
pencapaian visi dan misi suatu lembaga secara efektif dan efisien.

C. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan


Menurut Fattah (2012: 123) manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan. Bidang
garapan manajemen pendidikan
meliputi semua kegiatan yang menjadi saran penunjang proses belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah tetapkan. Menurut Baharuddin (2010:
55) ruang lingkup manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut.
1) Manajemen Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran dalam mencapai Kegiatan manajemen kurikulum yang
terpenting adalah (a) kegiatan yang erat kaitannya dengan tugas guru; dan (b)
kegiatan yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan pengajaran
(Asmendri, 2012: 32).
2) Manajemen Personalia
18
Manajemen personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang
personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien sehingga semua personil sekolah menyumbang secara optimal bagi
pencapaiantujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Personalia sekolah meliputi
guru, dan pegawai lainnya. Personalia sekolah dapat dibedakan atas tenaga
kependidikan dan non kependidikan a) tenaga kependidikan terdiri atas tenaga
pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, dan
pengembang di bidang pendidikan pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar,
dan pengajar; b) tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih;
dan c) pengelola satuan pendidikan terdiri atas Kepala Sekolah, direktur, ketua,
rektor, dan pemimpin satuan pendidikan luar sekolah.
3) Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik merupakan upaya penataan peserta didik mulai dari
masuk sampai dengan mereka lulus sekolah, dengan cara memberikan layanan
sebaik mungkin pada peserta didik (Baharuddin, 2010: 67). Tujuan manajemen
peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan
tersebut menunjang proses pembelajaran sehingga dapat berjalan lancar, tertib
dan teratur serta dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan yang
ditetapkan. Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta
didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik dari segi
individualitas, sosial, aspirasi, kebutuhan atau potensinya.
4) Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan bagaimana
mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan
efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum,
proses kegiatan manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan,
pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, penghapusan dan
penataan. Proses ini penting dilakukan agar pengadaan sarana dan prasarana
tepat sasaran dan efektif dalam penggunaannya.
5) Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan/pembiayaan adalah serangkaian kegiatan perencanaan,
melaksanakan dan mengavaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan
dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2005: 47).
19
Pengelolaan keuangan yang baik dalam lembaga akanmeningkatkan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan. Dengan tersedianya biaya, pencapaian tujuan
pendidikan yang lebih produktif, efektif, efisien dan relevan memungkinkan
kebutuhan akan segera terwujud. Adapun sumber keuangan dan pembiayaan
pada suatu sekolah/madrasah, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian yaitu a) pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan
pendidikan; b) orang tua atau peserta didik; dan c) masyarakat baik mengikat
maupun tidak.
6) Manajemen Administrasi
Administarsi secara etimologis berasal dari bahasa latin terdiri dari kata ad dan
ministrate. Kata-kata tersebut dalam Bahasa inggris memiliki arti yang sama ad
to, administrate = to serve/to conduct, yang berarti melayani, membantu atau
mengarahkan (Purwanto, 2006: 1). Administrasi dalam perspektif manajemen
dipandang mempunyai peran penting sebagai prevoyange atau kemampuan
melihat masa depan. Hal ini berarti administrasi dinilai mampu melihat keadaan
masa yang akan datang dan mempunyai kesiapan
7) Manajemen Humas
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan
menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi
atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat
(Hassbullah, 2006: 124). Kegiatan kehumasan di sekolah tidak hanya cukup
menginformasikan fakta-fakta tertentu dari sekolah, melainkan juga harus
mengemukakan beberapa hal di antaranya (Baharuddin, 2010: 90) a)
melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang
masalah pendidikan; b) membantu Kepala Sekolah bagaimana usaha untuk
memperoleh bantuan dan kerja sama; c) menyusun rencana bagaimana cara-cara
memperoleh bantuan; dan d) membantu pemimpin karena tugastugasnya tidak
dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak yang
memerlukannya (Asmendri, 2012: 96). Untuk melaksanakan tugas-tugas
tersebut,
8) Manajemen Layanan Khusus
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan
dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh
20
pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar (Asmendri, 2012: 108). Jenis layanan khusus di
lembaga pendidikan terdiri atas a) perpustakaan sekolah, perpustakaan pada
sebuah sekolah dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan
tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan
pendiidkan pada umumnya; b) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), UKS
merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat,
yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang
optimal; c) Kafetaria/ Warung/Kantin, tujuan pengadaan kantin sekolah adalah
menyediakan tempat belanja makan yang terjamin kebersihannya dan makan
yang bergizi; d) Tempat Ibadah/Masjid; dan e) Unit Keamanan Sekolah
(Security).

D. Prinsip Manajemen
Douglas (1963: 13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai
berikut 1) memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan
mekanisme kerja; 2) mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab; 3)
memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat- sifat
dan kemampuannya; 4) mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia; dan 5)
relativitas nilai-nilai. Prinsip-prinsip tersebut memiliki esensi bahwa manajemen dalam
ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas dan nilai-
nilai. Tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntunan zaman,
dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk
visi, misi, dan sasaransasarannya.

5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN


A. Konsep Dasar Kepala Sekolah
Pemimpin yang mempunyai pengaruh, kepala sekolah berusaha agar nasehat, saran,
dan perintahnya diikuti oleh guru-guru maupun semua orang yang ada di dalam
lingkungan sekolah tersebut. Secara etimologi, kepala sekolah adalah guru yang
memimpin sekolah (Poerwadarminta, 1976: 482). Kata kepala sekolah berasal dari
dua kata yaitu kepala dan sekolah. Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau
pemimpin dalam suatu organisasi sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga di
mana tempat terjadinya penerimaan dan pemberian penjelasan.
21
Menurut Syafaruddin (2005), tugas kepala sekolah adalah mempengaruhi,
mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang
tua dan pihak yang terkait untuk bekerja dan dan berperan guna mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Wahjosumidjo (2005: 83) mengungkapkan bahwa kepala sekolah adalah tenaga
fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di
mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi
antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Hal-hal yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
kepala sekolah menurut Depdiknas (1999) antara lain sebagai berikut.
1) Kepribadian yang kuat, yakni pribadi yang percaya diri, berani, bersemangat,
murah hati, dan memiliki kepekaan sosial;
2) Memahami tujuan pendidikan dengan baik, karena dengan pemahaman yang
baik, kepala sekolah dapat menjelaskan kepada guru, staf, murid-murid dan
pihak yang terkait tentang strategi pencapaian tujuan sekolah;
3) Memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang tugasnya maupun bidang lain
yang terkait; dan
4) Memiliki keterampilan yang profesional, yaitu keterampilan yang terkait dengan
tugasnya sebagai kepala sekolah yaitu keterampilan teknis (menyusun jadwal
pelajaran, memimpin rapat, melakukan supervisi), keterampilan hubungan
kemanusiaan (memotivasi, mendorong guru dan staf untuk berprestasi),
keterampilan konseptual (mengembangkan konsep pengembangan sekolah,
mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengantisipasi masalah yang
akan timbul dari semua kemungkinan).

B. Syarat-syarat Menjadi Kepala Sekolah


Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007,
syarat-syarat menjadi kepala sekolah adalah sebagai Berikut:
1) Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah
 Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau Diploma empat (D-IV)
kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tingggi yang
terakreditasi;

22
 Pada waktu diangkat menjadi kepala sekolah berusia setinggi tingginya
56 tahun;
 Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun, menurut
jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman
Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 3 tahun; dan
 Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/C bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan bagi non PNS disetarakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang bersangkutan.
2) Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah/Madrasah
1) Berstatus sebagai guru TK/RA;
2) Memiliki sertifikat sebagai guru TK/RA; dan
3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang dikeluarkan oleh lembaga yang
ditetapkan pemerintah.

C. Ciri-ciri Kepala Sekolah Efektif


Sergiovanni dkk (1984), mengidentifikasi lima ciri kepala sekolah yang
mengagumkan yaitu,
1) memiliki pemahaman yang luas terhadap sekolah yang dipimpinya terutama
mengenai keteraturan sekolah, kesesuaian situasional, dan perubahan-perubahan
yang terjadi;
2) sulit mengatakan tidak untuk membantu para siswa dan guru agar tumbuh dan
berkembang;
3) memiliki kemampuan mendengarkan;
4) senang bekerjasama dengan orang lain sehingga orang lain tersebut dapat
berhasil; dan
5) toleran terhadap situasi ambiguitas, dan memahami bahwa budaya sekolah terus
berkembang sepanjang waktu.

D. Tugas dan Tanggung jawab Kepala Sekolah


Menurut Purwanto (1970: 102) tugas dan tanggung jawab kepala sekolah/manajer
pendidikan yaitu harus mengalami perkembangan dan perubahan, baik sifat maupun
luasnya sesuai dengan pendidikan di Negara Indonesia yang bersifat Nasional

23
demokratis, maka sifat kepemimpinan manajemen sekolah pun harus berubah
dengan mengarah pada kepemimpinan pendidikan yang demokratis. Tugas dan
tanggung jawab kepala sekolah semakin luas dan makin banyak bidangnya. Kepala
sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara
teknis-akademis saja, benar hal itu adalah tugas dan tanggung jawab yang pokok
bagi seorang kepala sekolah atau manajemen pendidikan.

BAB II

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen pendidikan di Indonesia menetapkan bahwa manajemen pendidikan harus


berdasarkan pada delapan standar pendidikan sesuai dengan standar satuan pendidikan
masing-masing, yaitu standar kelulusan, standar isi, standar proses, standar pengelolaan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar keuangan,
dan standar penilaian.
Guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab
inti dari proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya
yang langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, Manajemen Sumber
Daya Manusia pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana
kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuanr yang harus
mendapat perhatian dari pihak manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus
berkembang dan meningkat kompetensinya. Dengan peningkatan tersebut kinerja mereka pun
akan meningkat, sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas
pendidikan

24

Anda mungkin juga menyukai