Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. karena atas limpahan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantiasa kita curah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.

Alhamdulillah atas izin Allah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Landasan
Manajemen” yang dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Landasan
Pendidikan.

Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen yang telah membimbing selama
proses pembuatan makalah ini.

Penulis berharap dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi semuanya dan penulis menyadari
bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu penulis berharap adanya
saran dan kritik yang membangun demi kebaikan kedepannya.

Akhir kata dari penulis adalah mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangannya, karena penulis masih dalam proses belajar.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................3

a. Latar Belakang Masalah...............................................................................3

b. Rumusan Masalah........................................................................................3

c. Tujuan..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5

a. Pengertian Landasan Manajemen................................................................5

b. Manajemen sebagai Landasan pendidikan...................................................5

c. Fungsi Manajemen Pendidikan....................................................................8

d. Hubungan Organisasi, Administrasi, dan Manajemen dalam


Pendidikan..................................................................................................10

e. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan......................................................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam sejarah perkembangannya, manajemen telah dipengaruhi faktor agama, tradisi, dan adat
serta lingkungan sosial budayanya. Berpikir secara manajemen adalah berpikir mengendalikan,
mengarahkan, dan memanfaatkan segala faktor-faktor ataupun sumber-sumber yang menurut
perencanaan diperlukan untuk menyelesaikan ataupun mencapai suatu tujuan tertentu.

Pada saat sekarang dan masa yang akan datang, sesuai dengan masyarakat serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi manajemen diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan dan
kelembagaan, seperti di bidang ekonomi, pemerintah, militer, kemasyarakatan, dan pendidikan.

Dalam rangka untuk membantu peningkatan mutu pendidikan, para pengelola pendidikan dituntut
untuk selalu memperkaya wawasan pengetahuan serta kemampuan yang relevan dengan
pekerjaannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diturut menentukan arah
perkembangan masyarakat dewasa ini, yang secara langsung berkaitan erat dengan dunia
pendidikan. Namun persoalan yang sering muncul adalah menyangkut lulusan yang apabila
dihadapkan pada kebutuhan tenaga kerja, sangat terasa betapa rendahnya kualitas sumber daya
manusia di negara kita. Sebagai masyarakat dari dunia pendidikan mengclaim bahwa faktor
penyebabnya adalah menyangkut sistem manajemen penyelenggaraan.

2. Rumusan Masalah

- Apa itu pengertian landasan manajemen?

- Apa itu manajemen sebagai landasan pendidikan?

- Apa fungsi manajemen pendidikan?

- Apa hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen dalam pendidikan?

- Apa konsep dasar manajemen pendidikan?

3. Tujuan

- Memahami pengertian landasan pendidikan

- Mengetahui manajemen sebagai landasan pendidikan

- Mengetahui fungsi manajemen pendidikan

- Mengetahui hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen dalam pendidikan

- Mengetahui konsep dasar manajemen pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Landasan Manajemen

Landasan secara bahasa dapat diartikan sebagai pondasi, dasar, asas, patokan, dan standar.
Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu: to manage, berarti mengatur, mengelola,
melaksanakan, dan memperlakukan (Hamid). Menurut George R. Terry, manajemen merupakan
suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan,
serta penilaian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Menurut Siagian, manajemen
adalah suatu aktivitas menggerakan orang lain, suatu kegiatan memimpin atas dasar esuatu yang
telah diputuskan. Sedangkan menurut Jonson, manajemen adalah suatu proses untuk
mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk
menyelesaikan suatu tujuan. Maksud dari sumber ini adalah mencakup orang-orang, alat-alat,
media, bahan-bahan, uang, sarana, dan lain-lain. Semuanya diarahkan dan dikoordinasikan agar
terpussat dalam rangka menyelesaikan tujuan.

Manajemen adalah kekuatan utama dalam organisasi yang mengatur dan mengorganisasi kegiatan-
kegiatan sub-sistem serta menghubungkannya dengan lingkungan.

Jadi, landasan manajemen adalah suatu proses untuk mengorganisasi dan memakai sumber-sumber
dalam rangka menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan dan dijadikan sebagai dasar pendidikan.

2. Manajemen sebagai Landasan Pendidikan

Dalam pendidikan, manajemen diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan


agar terpusat dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen dipilih sebagai aktivitas kerja, bukan sebagai individu agar konsisten dengan istilah
administrasi dengan administrator sebagai pelaksanaanya dan supervisi dengan supervisor sebagai
pelaksanaanya.

Secara umum istilah supervisi berarti mengamati, mengawasi, membimbing, dan menstimulir
kegiatan-kegiatan orang lain dengan maksud untuk perbaikan. Dalam bidang pendidikan, supervisi
mengandung konsep umum yang sama, namun harus disesuaikan dengan aktivitas-aktivitas
pengajaran.

Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pengajaran adalah dengan melaksanakan supervisi
pendidikan. Dalam supervisi, kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
memajukan pengajaran dengan melalui peningkatan profesi guru secara terus menerus.

Kembali pada fungsi supervisi, maka kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam:

1. Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas persoalan-persoalan dan kebutuhan-
kebutuhan peserta didik serta membantu guru dalam mengatasi persoalan tersebut.

2. Membantu guru dalam mengatasi kesukaran dalam mengajar

3. Memberi bimbingan dan arahan yan bijaksana terhadap guru baru

4. Membantu guru memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik dengan menggunakan
berbagai metode mengajar yang sesuai dengan sifat materinya
5. Membantu guru memperkaya pengalaman belajar, sehingga suasana pembelajran
bisa menggembirakan peserta didik

6. Memberikan pimpinan yang efektif dan demokratis

Manajemen dijadikan landasan dalam pendidikan karena: pertama, manajemen pendidikan


mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan itu adalah
merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan kompleks, tergantung lingkup dan
tingkat pengertian pendidikan mana yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam waktu satu jam
pelajaran di kelas satu sekolah lanjutan tingkat pertama, misalnya lebih mudah dirumuskan dan
dicapai dibandingkan denga tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara
mencapai tujuan itu komplek, dan seringkali tujuan itu tidak dapat dicapai satu orang saja, tetapi
harus melalui kerjasama melalui orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.

Kedua, manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian.
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, berapa
lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum
suatu tindakan dilaksanakan.

Ketiga, manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah
keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses
untuk mengubah masukan manjadi keluaran.

Keempat, manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Manajemen
pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana
dengan kemampua yang dimiliki administrator pendidikan itu, ia dapat melaksanakan tut wuri
handayan, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian pendidikan.
Dengan kata lain bagaimana ia menggerakkan orang lain untuk bekerja lebih giat dengan
mempengaruhi dan mengawasi, bekerja bersama-sama dan memberi contoh. Sudah barang tentu
manajemen yang ingin berhasil harus memahami teori praktek kepemimpinan, serta mampu dan
mau untuk melaksanakan pengetahuan dan kemauannya itu.

Kelima, manajemen pendidikan jga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan
secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan
kita juga mngerti apa yang dimaksudkan orang lain itu. Jika dalam kerja sama pendidikan tidak ada
komunikasi, maka orang yang bekerja sama itu saling tidak mengetahui apa yang dikerjakan atau apa
yang diinginkan teman sekerjaannya.

3. Fungsi Manajemen Pendidikan

Dalam proses mengelola pendidikan, fungsi pokok manajemen pendidikan sangat diperlukan, supaya
proses pendidikan dapat berjalan seara efektif dan efisien. Adapun fungsi pokok manajemen
pendidikan, yaitu: perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Perencanaan merupakan fungsi pertama yang sangat penting dalam manajemen. Perencanaan akan
menentukan fungsi-fungsi manajemen yang lain. Dapat dikatakan bahwa fungsi perencanaan
merupakan fungsi pengarah bagi fungsi manajemen yang lainnya.

Perencanaan merupakan aktifitas memilih, menentukan, dan menghubungkan fakta-fakta serta


membuat asumsi mengenai mana yang akan datang yang dianggap penting untuk mencapai hasil-
hasil yang diinginkan. Perencanaan adalah memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan
dari beberapa alternatif yang kemudia diputuskan.

Adapun menurut Hasibuan, tentang pentingnya perencanaan yaitu:

1. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang akan dicapai

2. Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak
pemborosan

3. Rencana adalah dasar pengendalian, tanpa ada rencana perencanaan tidak dapat dilakukan

4. Tanpa perencanaan dan rencana bearti tidak ada keputusan dan proses manajemen pun tidak
ada

Jika dihubungkan dengan pendidikan, perencanaan adalah fungsi pertama dan utama dalam
manajemen pendidikan yang merupakan proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan
tentang tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.

Menurut Combs, perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis
sistematis proses perkembangan pendidikan denga tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan
efesien sesuai kebutuhan dan tujuan para murid serta masyarakat. Lebih jauh Combs
mengemukakan lima ciri perencanaan pendidikan:

1. Perencanaan pendidikan harus berpandangan jangka panjang

2. Perencanaan pendidikan harus terinci

3. Perencanaan pendidikan harus diintegrasikan dengan rencana ekonomi yang lebih luas dan
perkembangan masyarakat

4. Perencanaan pendidikan harus merupakan suatu bagian integral pengelolaan pendidikan

5. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan bagian kualitatif, karena perkembangan


pendidikan bukan perluasan secara kuantitatif saja.

Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian sangat berkaitan


dengan fungsi perencanaan. Pengorganisasian sering berhubungan dengan organisasi. Organizing
berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang
diintegrasikan, sehingga hubungan yang satu dengan yang lainnya saling terkait. Sedangkan
organisasi diartikan sebagai gambaran tentang pola-pola, skema, bagan yang menunjukkan garis-
garis perintah, keududukan karyawan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pengorganisasian
merupakan pengatur seluruh sumber daya pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan.

Fungsi ketiga adalah pelaksanaan atau actuating, yaitu fungsi manajemen yang terpenting dan paling
dominan dalam proses manajemen. Dalam pelaksanaan tidak dapat dilepaskan dari fungsi manajer
sebagai pemimpin, maka diperlukan sebuah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses kegiatan
kelompok dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan.

Fungsi keempat adalah pengawasan. Pengawasan merupakan salah satu kunci akan keberhasilan
dalam keseluruhan proses pendidikan. Pengawasan merupakan monitoring terhadap kegiatan-
kegiatan. Tujuannya adaah untuk menentukan harapan-harapan yang nyata dicapai dan dilakukan
perbaikan-perbaikan terhadap segala penyimpangan yang terjadi. Pengawasan merupakan proses
dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimana pun rumit dan luasnya suatu organisasi.
Proses dasarnya terdiri dari tiga tahap, yaitu: menetapkan standar pelaksanaan, pengukuran
pelaksanaan dibandingkan dengan standar dan menentukan kesenjangan antara pelaksanaan dan
standar.

Manjemen pendidikan merupakan aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat


dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Sumber-sumber yang
dimaksud adalah kepala sekolah, gedung tempat belajar, alat-alat pengajaran, media materi,
metode, dan lainnya. Menurut Mulyasa manajemen pendidikan sebagai segala yang berkenaan
dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan
jangka pendek, maupun tujuan jangka panjang. Manajemen merupakan komponen integral dan
tidak dapat dipisahkan dari komponen pendidikan secara keseluruhan. Alasannya tanpa manajemen
tidak mungkin tujuan pendidikan di sekolah dapat dicapai secara efektif dan efesien.

4. Hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen dalam pendidikan

Organisasi adalah sekumpulan orang dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk
mencapai cita-cita mereka, mula-mula mereka mengintegrasikan sumber-sumber materi maupun
sikap para anggota yang dikenal sebagai manajemen dan akhirnya baru mereka melaksanakan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai cita-cita tersebut. Baik manajeme maupun pelaksanaan kegiatan
itu disebut administrasi.

Hubungan organisasi, administrasi, dan manajemen dalam pendidikan sebagai berikut:

1. Pada tingkat tertinggi

- Administrasi bertugas untuk melaksanakan keputusan-keputusan dari atasan dalam bentuk


aktifitas manajemen dan prosessing

- Manajemen bertugas untuk memadukan sumber-sumber pendidikan secara keseluruhan dan


mengontrol atau mengawas agar tepat dengan tujuan pendidikan

- Prosessing adalah melaksanakan alokasi sumber-sumber pendidikan untuk masing-masing unit


tingkat madya yang sudah diputuskan oleh manajer tertinggi

2. Pada tingkat madya

- Administrasi bertugas untuk melaksanakan keputusan-keputusan dari unit tertinggi dalam


bentuk aktivitas manajemen dan prosessing

- Manajemen bertugas untuk memadukan sumber-sumber pendidikan yang diberikan oleh unit
tertinggi dan ditambah hasil usaha pengadaan sendiri serta mengontrol/ mengawas, agar bisa tepat
dengan tujuan pendidikan di unitnya

- Prosessing adalah melaksanakan alokasi sumber-sumber pendidikan untuk masing-masing unit


tingkat terdapat yang sudah diputuskan oleh manajer madya

3. Pada tingkat terdepan

- Administrasi bertugas untuk melaksanakan keputusan-keputusan dari unit madya dalam


bentuk aktifitas manajemen dan prosessing

- Manajemen bertugas untuk memadukan sumber-sumber pendidikan yang diberikan oleh unit
madya ditambah dari hasil usaha pengadaan sendiri dan mengontrol atau mengawas agar tepat
dengan tujuan pendidikan di unitnya
- Prosessing adalah mendidik, mengajar, dan melatih para siswa

Walaupun gambar struktur itu nampak bersifat otoriter, tidak berarti para manajer bawahan
menerima begitu saja tanpa kritik-kritik tugas dan kebijakan-kebijakan dari manajer di atasnya.
Melainkan ketiga manajer itu bekerja sama melakukan aktifitasnya agar ada sinkronisasi antara
pendidikan, prosessing, pengawasan, dan kebutuhan.

5. Konsep dasar manajemen pendidikan

Memahami sebuah pengertian atau hakikat sesuatu perlu berawal, salah satunya dari konsep
sesuatu itu. Dengan demikian akan lebih dapat dimengerti tentang yang dibahas itu. Berhubungan
dengan landasan manajemen, maka peru dipahami juga tentang konsep dasar manajemen itu
sendiri. Dengan memahami konsep dasar dari manajemen, diharapkan akan lebih memberikan
gambaran dan hubungan antara manajemen dan pendidikan

1. Kerangka konsep

Untuk seorang manajer, suatu teori tentan manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan
masalah-masalah yang timbul. Oleh karena itu, falsafah, asumsi, prinsip-prinsip, dan teori tentang
manajemen merupakan landasan manjerial yang haru dipahami dan dihayati oleh manajer.
Keterkaitan cara pandang tentang falsafah, asumsi, dan prinsip, serta teori-teori dijadikan dasar
kegiatan manajerial.

2. Deskripsi konsep

a. Esensi falsafah manajemen

Setiap jenis pengetahuan termasuk pengetahuan manajemen mempunyai ciri-ciri yang spesifik
mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistimologi), dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan
manajmen tersebut disusun. Ketiganya berkaitan satu sama lain. Ontologi ilmu terkait dengan
epistimologi, dan epistimologi terkait dengan aksiologi dan begitu pun seterusnya

Dalam manajemen, falsafah manajemen pada hakikatnya menyediakan seperangkat pengetahuan


untuk berpikir efektif dalam memecahkan segala permasalahan manajemen. Ini merupakan hakikat
manajemen sebagai suatu disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan
pendekatan yang intelegen.

b. Esensi teori manajemen

Teori manajemen mempunyai peran atau membantu dalam menjelaskan perilaku organisasi yang
berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan. Karakteristik teori manajemen secara garis
besar harus mengacu pada pengalaman empirik, adanya keterkaitan antara satu teori denagn teori
lain, dan adanya pendekatan.

c. Esensi prinsip manajemen

Pentingnya prinsip dasar manajemen dalam praktek manajemen antara lain:

1. Menentukan cara atau metode kerja

2. Pemilihan pekerja dalam pengembangan keahliannya

3. Pemilihan prosedur kerja

4. Menentukan batas-batas tugas


5. Membuat spesifikasi tugas

6. Melakukan pendidikan dan pelatihan

7. Menentukan sistem dan besarnya imbalan

Semuanya dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas, efesiensi, dan produktifitas kerja.

Menurut Henry Fayol, prinsip yaitu pemabagian kerja, kejelasan dalam wewenang dan tanggung
jawab, kesatuan komando, kesatuan arah, lebih mempriorotaskan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi, pemberian sentralisasis, rantai skalar, tertib, pemerataan stabilitas dalam
menjabat, inisiatif, dan semangat kelompok. Prinsip-prinsip tersebut dijadikan patokan dalam
praktek manajerial untuk melakukan manajemen yang berorientasi kepada sasaran, orang, struktur
dan manajemen berdasarkan kepada informasi.

d. Kegiatan praktek manajerial

Praktek manajerial adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer. Apabila manajemen dipandang
sebagai serangkaian kegiatan, maka proses itu akan mencakup bagaimana cara mengkoordinasikan
dan mengintegrasikan berbagai sumber untuk mencapai tujuan organisasi dengan melibatkan orang,
teknik informasi dan struktur yang telah dirancang. Kegiatan manjerial itu meliputi banyak aspek,
namun aspek yang paling utama dan esensial yaitu: aspek perencanaan, pengorganisasian,
pimpinan, dan pengawasan.

e. Sumber daya pendidikan

Sumber daya yang paling penting adalah sumber daya manusia. Bagaimana manajer menyediakan
tenaga bakat, kreatifitas, dan semangat bagi organisasi kalau sumber dayanya tidak memadai dan
bahkan tidak tersedia. Karena itu tugas terpenting dari seorang manajer adalah menyeleksi,
menempatkan, melatih, dan mengembangkan sumber daya manusia.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Landasan manajemen adalah suatu proses mengorganisasikan dan memakai sumber-sumber untuk
menyelesaikan tujuan-tujuan yang sudah ditentukan yang dijadikan sebagai dasar dan patokan
dalam suatu bidang, misalnya pendidikan. Dalam pendidikan manajemen dapat diartikan sebagai
aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Manajemen dijadikan landasan dalam pendidikan
karena manajemen mempunyai pengertian kerja sama, mengandung proses untuk mencapai tujuan
pendidikan, dapat dilihat dengan kerangka berpkir sistem, dapat dilihat dari segi kepemimpinan, dan
dilihat dari segi komunikasi.

Adapun fungsi pokok manajemen pendidikan, diantaranya yaitu: perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, dan pengawasan.

Organisasi adalah kumpulan ornag dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai
cita-cita mereka, mula-mula mereka mengintegrasikan sumber-sumber materi maupun sikap para
anggota, yang dikenal sebagai manajemen dan pelaksanaannya disebut administrasi.

Untuk seorang manajer, suatu teori tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan
segala permasahan yang timbul. Oleh karena itu, falsfah, asumsi, prisip-prinsip, dan teori tentang
manajemen merupakan landasan manajerial yang harus dipahami dan dihayati oleh seorang
manajer. Sehingga diharapkan seorang manajer mengetahui bagaimana konsep dasar manajemen
pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Uus Rusnawandi, A. Heris Hermawan, Nurhamzah “Landasan Pendidikan”. Bandung: CV. Insan
Mandiri

Pidarta Made “Landasan Kependidikan”. Jakarta: PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai