Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Manajemen dan Kelembagaan Pendidikan Islam”

Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam

DOSEN PENGAMPU : Dr.Elfi Monalisa, M.A

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
REFKI ALRIDO : 2523278

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SJECH M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

T.A 2023/2024.M
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum wr.wb,,

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Ilmu Pendidikan
Islam, Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad
SAW. Semoga syafaatnya mengalir kepada kita di hari akhir kelak. Kami mengucapkan
terima kasih kepada ibu Dr.Elfi Monalisa, M.A selaku Dosen pengampu pada mata
kuliah ini

Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Saya berharap dengan penulisan makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada
umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan meningkatkan prestasi
di masa yang akan datang.

Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih dan permohonan maaf saya atas
kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga dari makalah ini, kita dapat
menambah pengetahuan dan memberi manfaat bagi semua.

Wassalamua’laikum wr.wb

Bukittinggi, 2 Maret 2024

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1

B. Rumusah Masalah ............................................................................................................... 1

C. Tujuan .................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 2

A. Pengertian Manajemen Dan Kelembagaan......................................................................... 2

B. Jenis Kelembagaan Pendidikan Islam ................................................................................. 4

C. Manajemen Kelembagaan Pendidikan Islam ..................................................................... 5

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 7

B. Saran .................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen dan Kelembagaan Pendidikan Islam adalah bidang studi yang berkaitan
dengan pengelolaan lembaga-lembaga pendidikan berbasis Islam. Ini melibatkan
pengembangan strategi, kebijakan, dan praktik pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam. Latar belakangnya meliputi sejarah panjang pendidikan Islam, teori-teori pendidikan
yang dikembangkan oleh pemikir Islam terkenal, serta praktik pendidikan Islam yang
bervariasi di seluruh dunia. Tantangan dan peluang dalam bidang ini termasuk pembaruan
kurikulum, integrasi teknologi, peningkatan akses pendidikan, dan peran pendidikan Islam
dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi.

B. Rumusah Masalah
1. Bagaimana meningkatkan efektivitas manajemen dan kelembagaan pendidikan Islam
dalam konteks perkembangan zaman modern?

2. Bagaimana mengembangkan kurikulum pendidikan Islam yang relevan dengan tuntutan


zaman modern serta memperkuat identitas dan nilai-nilai keislaman?

3. Bagaimana menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik dalam manajemen


lembaga-lembaga pendidikan Islam untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal?

C. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas dan relevansi kurikulum pendidikan Islam sesuai dengan tuntutan
zaman.

2. Mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan sesuai dengan prinsip-prinsip


Islam.

3. Meningkatkan kualitas pengelolaan lembaga pendidikan Islam untuk memastikan


efisiensi dan efektivitas operasional.

4. Memperkuat peran lembaga pendidikan Islam dalam mempromosikan nilai-nilai moral,


etika, dan toleransi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Dan Kelembagaan


Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu
oleh karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik
berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama (Luther Gulick, 2016).
Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui caracara
dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Selanjutnya Fattah mengatakan,
dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai
suatu prestasi manajer dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik.

Sementara itu, pendapat lain mengemukakan bahwa manajemen pada hakikatnya


berkenaan dengan cara-cara pengelolaan suatu lembaga agar supaya lembaga tersebut efisien
dan efektif (H.A.R. Tilaar, 2012). Suatu lembaga akan efisien apabila investasi yang
ditanamkan di dalam lembaga tersebut sesuai atau memberikan provit sebagaimana yang
diharapkan. Selanjutnya, suatu institusi akan efektif apabila pengelolaannya menggunakan
prinsip-prinsip yang tepat dan benar sehingga berbagai kegiatan di dalam lembaga tersebut
dapat mencapai tujuan sebagaimana yang telah direncanakan. Meskipun cenderung mengarah
pada satu fokus tertentu, para ahli masih berbeda pandangan dalam mendefinisikan
manajemen dan karenanya belum dapat konsensus bahwa manajemen menyangkut derajat
keterampilan tertentu.

Untuk memahami istilah manajemen, pendekatan yang dipergunakan di sini adalah


berdasarkan pengalaman manajer. Meskipun pendekatan ini mempunyai keterbatasan, namun
hingga kini belum ada perbaikan. Manajemen di sini dilihat sebagai suatu sistem yang setiap
komponennya menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen merupakan
suatu proses sedangkan manajer dikaitkan dengana spek organisasi (orang, struktur, tugas dan
teknologi) dan bagaimana mengaitkan aspek yang satu dengan yang lain, serta bagaimana
mengaturnya sehingga tercapai tujuan sistem. Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi
pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer pimpinan, yaitu: Perencanaan (Planning).
Pengorganisasian (Organizing), Pemimpinan (Leading), dan Pengawasan (Controlling) Oleh
karena itu, manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai
secara efektif dan efisien. Sudjana mengatakan bahwa manajemen merupakan rangkaian
berbagai kegiatan wajar yang dilakukan seseorang berdasarkan norma norma yang telah

2
ditetapkan dan dalam pekiksanaanya memiliki hubungan dan saling keterkaitan dengan yang
lainnya. Hal tersebut dilaksanakan oleh orang atau beberapa orang yang ada dalam organisasi
dan diberi tugas untuk melaksanakan tugas tersebut.

Berdasarkan definisi manajemen dari beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa manajemen merupakan suatu proses yang kontiniu yang bermuatan kemampuan dan
keterampilan khusus yang dilaksanakan oleh orang atau beberapa orang yang ada dalam
organisasi dan diberi tugas untuk melaksanakan tugas tersebut.

Berdasarkan definisi manajemen dari beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa manajemen merupakan suatu proses yang kontiniu yang bermuatan kemampuan dan
keterampilan khusus yang dimiliki oleh seorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara
perorangan ataupun bersama orang lain dalam mengkoordinasi dan menggunakan segala
sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien. 1

Manajemen dan kelembagaan adalah dua konsep yang saling terkait dalam konteks
pengelolaan organisasi atau entitas tertentu, baik itu perusahaan, lembaga pemerintahan,
organisasi nirlaba, atau entitas lainnya. Penjelasan mengenai kedua konsep ini secara lengkap
adalah sebagai berikut:

a. Manajemen

Manajemen merujuk pada proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan


pengendalian sumber daya (baik itu manusia, keuangan, material, atau teknologi) untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan efektif. Manajemen melibatkan aktivitas
seperti pengambilan keputusan, perencanaan strategis, alokasi sumber daya, koordinasi,
dan evaluasi kinerja.2

b. Kelembagaan

Kelembagaan mengacu pada struktur, proses, dan norma-norma yang mengatur tata
kelola organisasi atau lembaga. Ini termasuk peraturan, kebijakan, prosedur, dan budaya
organisasi yang memengaruhi bagaimana organisasi beroperasi dan berinteraksi dengan
pemangku kepentingan internal dan eksternalnya. 3

1
Buku "manajemen pendidikan" oleh amiruddin tumanggor., se., m.si., james ronald tambunan, s.pd., s.e., m.m., pandapotan
simatupang, se., mm.

2
Robbins, S. P., Coulter, M., & DeCenzo, D. A. (2017). Fundamental of Management: Essential Concepts and Applications
(10th ed.). Pearson.

3
North, D. C. (1991). Institutions. The Journal of Economic Perspectives, 5(1), 97-112.

3
Keduanya, manajemen dan kelembagaan, saling terkait karena manajemen bertindak
sebagai alat untuk menerapkan dan menjalankan kelembagaan dalam praktik sehari-hari.
Kelembagaan memberikan kerangka kerja dan aturan main yang mengatur tindakan
manajemen, sedangkan manajemen memberikan cara untuk mengelola sumber daya
organisasi sesuai dengan kelembagaan tersebut. 4

Dalam praktiknya, manajemen dan kelembagaan sering kali dipelajari dan diterapkan
bersama-sama dalam bidang seperti manajemen organisasi, manajemen strategis, manajemen
sumber daya manusia, dan bidang-bidang terkait lainnya.5

B. Jenis Kelembagaan Pendidikan Islam


Ada beberapa Jenis Kelembagaan Pendidikan Islam diantaranya:

1. Madrasah

Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal yang khusus menyediakan


pendidikan agama Islam di samping mata pelajaran umum. Madrasah biasanya tersedia
dari tingkat dasar hingga menengah atas dan dapat berupa madrasah ibtidaiyah, madrasah
tsanawiyah, dan madrasah aliyah. 6

2. Pondok Pesantren

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang berpusat di


pesantren atau asrama. Di sini, para santri (peserta didik) tinggal dan belajar secara intern
di bawah bimbingan seorang kyai (pemimpin pesantren) untuk mempelajari agama Islam,
serta materi-materi pendidikan umum. 7

3. Sekolah Islam Terpadu (SIT)

4
Scott, W. R. (2014). Institutions and Organizations: Ideas, Interests, and Identities (4th ed.). SAGE Publications.

5
Mintzberg, H., Ahlstrand, B., & Lampel, J. (2008). Strategy Safari: A Guided Tour Through The Wilds of Strategic
Management. Profile Books.

6
Ahmad, A. (2013). A Comparative Study of Islamic Education in Nigeria and India: The Role of the Madrasah.
International Journal of Humanities and Social Science, 3(14), 192-197.

7
Geertz, C. (1960). The Religion of Java. The University of Chicago Press .

4
Sekolah Islam Terpadu (SIT) adalah lembaga pendidikan yang menggabungkan
kurikulum nasional dengan kurikulum agama Islam. SIT menyediakan pendidikan formal
mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas dengan penekanan pada pembelajaran
agama Islam.8

4. Universitas Islam

Universitas Islam adalah lembaga pendidikan tinggi yang menawarkan program


sarjana, magister, dan doktor dengan penekanan pada studi agama Islam dan ilmu-ilmu
terkait. Universitas Islam juga menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dalam konteks Islam. 9

5. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN)

Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) adalah lembaga pendidikan tinggi
yang fokus pada studi agama Islam dan ilmu-ilmu terkait. PTAIN merupakan institusi
pendidikan tinggi yang didukung oleh pemerintah untuk memberikan pendidikan tinggi
berkualitas dalam bidang keislaman.10

C. Manajemen Kelembagaan Pendidikan Islam


Manajemen Kelembagaan Pendidikan Islam adalah bidang studi yang mengkaji
pengelolaan dan pengaturan lembaga-lembaga pendidikan Islam dengan tujuan meningkatkan
efisiensi, efektivitas, dan kualitas pendidikan Islam. Berikut adalah Manajemen Kelembagaan
Pendidikan Islam beserta hadis yang merujuk ke judul tersebut:

1. Pengelolaan Kurikulum: Ini mencakup perencanaan, pengembangan, implementasi, dan


evaluasi kurikulum pendidikan Islam agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
prinsip-prinsip pendidikan Islam.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia: Termasuk rekruitmen, seleksi, pelatihan,


pengembangan, evaluasi kinerja, dan motivasi para tenaga pendidik dan pegawai
administratif dalam lembaga pendidikan Islam.

8
Hasyim, M. F. (2018). The Role of Integrated Islamic Schools (Sekolah Islam Terpadu) in Educating Muslim Generation.
The International Journal of Social Sciences and Humanities Invention, 5(1), 4768-4772.

9
Malik, J. (2017). Islamic Education and Indoctrination: The Case in Indonesia. Amsterdam University Press.

10
Rakhmat, J. (2013). Strategies in Indonesian Islamic Higher Education: A Case Study of Universitas Islam Negeri
Bandung. Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies, 51(1), 1-30.

5
3. Manajemen Keuangan: Meliputi perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan penggunaan
dana dan anggaran lembaga pendidikan Islam secara efektif dan transparan.

4. Manajemen Sarana dan Prasarana: Merupakan pengelolaan aset fisik dan fasilitas
pendidikan Islam, termasuk perawatan, perbaikan, dan pengembangan sarana
pembelajaran.

5. Manajemen Kualitas: Meliputi pengawasan dan penjaminan mutu pendidikan Islam


dengan memastikan bahwa proses pendidikan dan hasil pembelajaran sesuai dengan
standar yang ditetapkan. 11

Seperti dalam Hadis dibawah ini :

"Sesungguhnya Allah akan mempermudah jalan menuju surga bagi orang yang mencari
ilmu." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan pentingnya pendidikan dalam Islam dan bagaimana pencarian
ilmu akan mendatangkan kemudahan dari Allah dalam mencapai kebaikan. Dalam konteks
Manajemen Kelembagaan Pendidikan Islam, hadis ini menegaskan bahwa mencari ilmu
adalah bagian penting dari pengelolaan kelembagaan pendidikan Islam untuk mencapai
kesuksesan dan keberkahan. 12

11
Hasyim, M. F. (2018). The Role of Integrated Islamic Schools (Sekolah Islam Terpadu) in Educating Muslim Generation.
The International Journal of Social Sciences and Humanities Invention, 5(1), 4768-4772.

12
Ahmad, A. (2013). A Comparative Study of Islamic Education in Nigeria and India: The Role of the Madrasah.
International Journal of Humanities and Social Science, 3(14), 192-197.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Pendidikan Islam mengacu pada pengelolaan organisasi pendidikan
Islam, termasuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya
untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efisien dan efektif.

Kelembagaan Pendidikan Islam merujuk pada struktur, proses, dan norma-norma


yang mengatur tata kelola lembaga-lembaga pendidikan Islam, termasuk aturan, kebijakan,
dan budaya organisasi yang memengaruhi bagaimana lembaga-lembaga tersebut beroperasi
dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan.

Manajemen dan kelembagaan pendidikan Islam saling terkait dan penting untuk
dikelola dengan baik guna meningkatkan kualitas pendidikan Islam serta memastikan
pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan dalam konteks nilai-nilai Islam.

B. Saran
Materi dalam makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Dalam
penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan didalamnya baik dalam hal
sistematika penulisan maupun isi. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak.

7
DAFTAR PUSTAKA

[1] Buku "manajemen pendidikan" oleh amiruddin tumanggor., se., m.si., james ronald tambunan,
s.pd., s.e., m.m., pandapotan simatupang, se., m .

[2] Robbins, S. P., Coulter, M., & DeCenzo, D. A. (2017). Fundamental of Management: Essential
Concepts and Applications (10th ed.). Pearson.

[3] North, D. C. (1991). Institutions. The Journal of Economic Perspectives, 5(1), 97-112.

[4] Scott, W. R. (2014). Institutions and Organizations: Ideas, Interests, and Identities (4th ed.). SAGE
Publications.

[5] Mintzberg, H., Ahlstrand, B., & Lampel, J. (2008). Strategy Safari: A Guided Tour Through The
Wilds of Strategic Management. Profile Books.

[6] Ahmad, A. (2013). A Comparative Study of Islamic Education in Nigeria and India: The Role of
the Madrasah. International Journal of Humanities and Social Science, 3(14), 192-197.

[7] Geertz, C. (1960). The Religion of Java. The University of Chicago Press.

[8] Hasyim, M. F. (2018). The Role of Integrated Islamic Schools (Sekolah Islam Terpadu) in
Educating Muslim Generation. The International Journal of Social Sciences and Humanities
Invention, 5(1), 4768-4772.

[9] Malik, J. (2017). Islamic Education and Indoctrination: The Case in Indonesia. Amsterdam
University Press.

[9] Rakhmat, J. (2013). Strategies in Indonesian Islamic Higher Education: A Case Study of
Universitas Islam Negeri Bandung. Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies, 51(1), 1-30.

[10] Hasyim, M. F. (2018). The Role of Integrated Islamic Schools (Sekolah Islam Terpadu) in
Educating Muslim Generation. The International Journal of Social Sciences and Humanities
Invention, 5(1), 4768-4772.

[11] Ahmad, A. (2013). A Comparative Study of Islamic Education in Nigeria and India: The Role of
the Madrasah. International Journal of Humanities and Social Science, 3(14), 192-197.

Anda mungkin juga menyukai