Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Dasar- Dasar Study Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing : Zulhamri, S.Pd.I, M.Pd

Oleh :
1. Ummi Alan Harahap
2. Nina Yuhana Siregar

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


PADANG LAWAS ( STIT-PL )
GUNUNGTUA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Gunungtua, September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan pentingnya study manajemen ........................ 3
2.2 Beberapa peran manager ........................................................ 5
2.3 Fungsi-fungsi manajemen....................................................... 5
2.4 Tingkat manajemen ................................................................ 7
2.5 Manajemen menurut islam ................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................. 13
3.2 Saran ....................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi,
maka diperlukan pendidikan yang bermutu, berperadaban, efektif dan efisien.
Karena SDM yang bermutu hanyalah dapat dibentuk, dikembangkan segala
potensi dan kemampuannya melalui pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya.
Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan
yang amat penting dalam mewujudkan system pendidikan yang bermutu dan
berkelanjutan. Manajemen system pendidikan amat penting karena proses
penataan sumber daya pendidikan (pengelolaan tenaga kependidikan, kurikulum
dan pembelejaran, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan, serta
keterlibatan secara terpadu dan simultan antara pemerintah, sekolah dan
masyarakat) perlu dimenej secara professional.
Artinya seluruh sumber daya pendidikan yang ada, tidak akan
berpengaruh dalam pembangunan SDM yang bermutu, apabila manajemen
pendidikannya lemah. Dengan demikian, manajemen pendidikan yang
professional merupakan salah satu kunci penting dalam membangun system
pendidikan Nasional, dengan demikian akan dijelaskan lebih lanjut dalam
makalah ini mengenai Dasar- Dasar Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.
.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian dan pentingnya study manajemen ?
2. Apa saja peran manager ?
3. Apa Fungsi-fungsi manajemen ?
4. Bagaimana Tingkat manajemen ?
5. Bagaimana Manajemen menurut islam ?

1.3 Tujuan
Untuk dapat mengetahui dan memahami tentang :

1
1. Pengertian dan pentingnya study manajemen
2. Beberapa peran manager
3. Fungsi-fungsi manajemen
4. Tingkat manajemen
5. Manajemen menurut islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Pentingnya Study Manajemen


A. Definisi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.1
Manajemen merupakan ilmu, kiat, seni dan profesi. Dikatakan sebagai
ilmu, menurut Gulick (1965) dalam Satori (2006:10), karena manajemen
dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematisberusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. Dikatakan sebagaikiat,
menurut Follett, karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk
mencapai suatu prestasi manajer dan para profesionalnya dituntun oleh suatu kode
etik .sifat khusus yang utama manajemen adalah integrasi dan penerapan ilmu
serta pendekatan analisis yang dikembangkan oleh banyak disiplin ilmu.
Manajemen sebagai seni karena dalam melaksanakan fungsi dan prinsip
manajemen dihadapkan kepada masalah-masalah yang kompleks yang
membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki seni memimpin yang dapat
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen sebagai profesi dilandasi
oleh nilai-nilai etik organisasi yang membutuhkan keahlian khusus yang tidak
sembarangan orang dapat melekukan pekerjaan manajerial secara professional
seperti yang digariskan dalam kerangka ilmu manajemen pendidikan.
Hersey dan Blandchard (1982:3) mendefinisikan manajemen sebagai
proses kerjasama melalui orang-orang atau kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi yang diterapkan pada semua bentuk dan jenis organisasi. Gulick
(1965), ahli administrasi public Amerika, mengemukakan bahwa manajemen
menjadi suatu ilmu jika teori-teorinya mampu menuntun manajer dengan
kejelasan apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu memungkinkan mereka
meramalkan akibat-akibat dari tindakannya. Dalam perjalanannya sebagai suatu
manajemen diuji dengan pengalaman. Robert Owen (1800-1828), seorang pionir

1
Malayu S.P. Hasibuan,2009.”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Bumi Aksara.PP.1-2

3
manajemen personalia modern terkemuka, mengatakan bahwa manajemen
perusahaan yang baik menguntungkan bagi sang majikan dan merupakan bagian
pokok dari setiap pekerjaan manajer.2

B. Pentingnya Study Manajemen


Manjemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, da masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsure-
unsur manajemen akan dapat ditingkatkan.3
Selain itu, manajemen merupakan suatu cara meningkatkan performansi
secara terus menerus pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area
fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya
manusia dan modal yang tersedia.4
Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri dari: man, money, methode
machines, materials, dan market. Disingkat 6 M.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Timbul
pertanyaan tentang: apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur,
siapa yang mengatur dan bagaimana mengaturnya.
1. yang diatur adalah semua unsure manajemen, yakni 6 M.
2. Tujuannya diatur adalah agar 6 Mlebih berdaya guna dalam
mewujudkan tujuan.
3. Harus diatur supaya 6 M itu bermanfaat optima, terkoordinasi dan
terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan
organisasi.
4. Yang mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu
pimpinan puncak, manajer madya, dan supervise.

2
Diding, Nurdin. (2007).”Manajemen Pendidikan”, Dalam
Ali,M.,Ibrahim,R.,Sukmadinata.N.S.,dan Rasjidin, W (penyunting) Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.
Bandung: Pedagogiana Press.P.225.
3
Malayu SP. Hasibuan. Op. cit. P.1
4
Widiarti dan Suranto. 2009. “Konsep Mutu Dalam Manajemen Pendidikan Vokasi”. Semarang:
Sindur Press. P.13

4
5. Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urut-urutan fungsi
manajemen tersebut.5

2.2 Beberapa Peran Manager


Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggungjawab atas
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah
gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan
bekerja efektif sesuai dengan perintahnya. Asas-asa kepemimpinan adalah
bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur.6
Selanjutnya, manajer memiliki peranan tertentu dalam menjalankan
organisasi. Menurut HenriMintberg seperti dikutip D.Sujana dari Sumidjo bahwa
peranan manajer itu ada tiga, yaitu peranan yang bersifat interpersonal,
informasional, dan pengambil keputusan.
1. Peranan yang bersifat interpersonal mencakup tiga hal,yaitu sebagai Figur,
pemimpin dan penghubung.
2. Peranan manajer yang bersifat, informasial yaitu sebagai Monitor,
Desiminator, dan Juru bicara.
3. Peranan manajer sebagai pengambil keputusan mencakup empat subperan ,
yaitu sebagai entrepreneur, penghadang kesulitan, pengatur sumber, dan
wakil organisasi dalam membina hubungan kerja.7

2.3 Fungsi –fungsi Manajemen


Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama,
tergantung pada sudut pendekatan dan pandangan mereka. Untuk bahan
perbandingan di kemukakan pembagian fungsi-fungsi manajemen pada tabel 1.1
di bawah ini
TABEL 1.1
FUNSI-FUNGSI MANAJEMEN
G.R. Terry John F.Mee Louis A.Allen MC. Namara

5
Malayu SP. Hasibuan. Loc. Cit.
6
Ibid. P.2
7
Ibid. p.13

5
1. Planning Planning Leading Planning
2. Organizing Organizing Planning Programming
3. Actuating Motivating Organizing Budgeting
4. Controlling controlling controlling System

Henry Fayol Harold Koontz Drs.P.Siagian Prof. Drs. Oey


Cyril Liang Lee
O’Donnel
1. Planning Planning Planning Perencanaan
2. Organizing Organizing Organizing Pengorganisasian
3. Commanding Staffing Motivating Pengarahan
4. Coordinating Directing Controlling Pengkoordinasian
5. Controlling Controlling Evaluation pengontrolan
W.H. Newman Luther Gullick Lyndall F. John. D.Millet
Urwick
1. Planning Planning Forecasting Directing
2. Organizing Organizing Planning
3. Assembling Staffing Organizing facilitating
Resources
4. Directing Directing Commanding
5. Controlling Coordinating Coordinating
6. Reporting Controlling
7. budgeting

Fungsi-fungsi ini pada dasarnya harus dilaksanakan oleh setiap manajer


secara berurutan supaya proses manajemen itu diterapkan secara baik.8
Berdasarkan beberapa rumusan fungsi manajemen yang dikemukakan oleh
para ahli, menunjukkan ada beberapa kata yang berbeda. Namun demikian, kalau
kita pahami dalam implementasinya pendapat-pendapat tersebut memiliki tujuan
yang sama yaitu agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien

8
Mujamil ,Qomar.”Manajemen Pendidikan Islam” Jakarta: Erlangga. PP.231-232

6
dengan melibatkan berbagai potensi yang ada. Fungsi dan prinsip manajemen
pendidikan membutuhkan keterlibatan semua unsure organisasi baik secara
individu maupun kelompok dibawah wewenang dan koordinasi pimpinan insti
tusi pendidikan. Kepemimpinan pendidikan harus mampu memberdayakan semua
sumber daya pendidikan menuju perbaikan yang terus menerus sesuai dengan
tuntutan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan.9

2.4 Tingkat Manajemen


Sesuai dengan fungsi dan tugas manajer, manajemen dibagi menjadi tiga
tingkatan sebagai berikut:
1. Manajemen Tingkat Atas (Top Management)
Manajemen tingkat atas merupakan tingkatan tertinggi dalam piramida
manajemen, yang terdiri dari eksekutif puncak dalam organisasi. Termasuk
kedalam top management, antara lain direktur utama, presiden, wakil presiden,
gubernur, wali kota, dan rektor. Manajemen puncak menggunakan waktunya
untuk membuat rencana jangka panjang perusahaan.
2. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management)
Manajemen tingkat tengah berada di tengah-tengah hierarki organisasi.
Mereka bertanggung jawab atas manajer lain yang memiliki tingkatan lebih
rendah dan kadang-kadang terhadap beberapa karyawan operasional. Manajemen
tingkat menengah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana yang telah
ditetapkan oleh manajemen puncak. Beberapa tugas manajemen tingkat
menengah, antara lain menentukan berapa banyak jumlah salesman untuk suatu
wilayah, menentukan peralatan untuk pabrik baru perusahaan atau menilai hasil
kerja karyawan yang berada dibawah mereka. Mereka juga bertanggung jawab
terhadap manajer yang lebih senior. Termasuk dalam manajemen tingkat
menengah, antara lain kepala divisi, kepala bagian, kepala seksi, kepala cabang
dan dekan.
3. Manjemen Lini Pertama (First Line Management)
Tingkatan paling rendah dalam sebuah organisasi yaitu orang yang
bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain yang disebut manajemen lini

9
Malayu, SP. Hasibuan. Op.Cit. PP.3-4

7
pertama atau tingkat pertama. Mereka tidak perlu mengawasi manajer lain.
Mereka bertanggung jawab secara terperinci atas hasil kerja karyawan yang
berada dibawah mereka dan harus mengevaluasi setiap hari bahkan setiap jam.
Mereka juga bertanggung jawab untuk menerapkan rencana manajemen tingkat
menengah di lapangan. Termasuk dalam manajemen lini pertama, antara lain
supervisor, pengawas, pelatih, dan foreman.
Pada tingkatan manapun, manajer harus memiliki kemampuan untuk
berhasil, termasuk kemampuan bekerja di dalam tim, kemampuan untuk membuat
rencana dan melaksanakan rencana jangka panjang, keberanian mengambil risiko,
dan keahlian interpersonal.
Secara mendasar, keahlian dalam manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut:
1. Keahlian Teknis (Technical Skill)
Keahlian teknis merupakan kemampuan manusia untuk menggunakan
prosedur, teknik, dan pengetahuan dalam bidang khusus. Keahlian teknis sangat
dibutuhkan oleh manajer di lini pertama karna mereka sering terlibat dengan para
pekerja yang mengoperasikan mesin, para salesman, atau bahkan para
programmer yang membutuhkan pegarahan untuk menyelesaikan tugas yang
kompleks.
2. Keahlian Interpersonal (Interpersonal Skill)
Keahlian interpersonal berarti keahlian untuk bekerja sama, memahami,
dan memotivasi orang lain sebagai individu atau dalam kelompok. Termasuk
dalam keahlian ini, antara lain kemampuan untuk berkomunikasi, memimpin,
memberi motivasi kepada pekerja lain untuk menyelesaikan tugas. Mereka juga
harus berinteraksi dengan atasan mereka serta orang lain di luar wilayah kerjanya.
3. Keahlian Konseptual (Conseptual Skill)
Keahlian konseptual mengacu pada kemampuan untuk mengkordinasikan
dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas organisasi. Keahlian ini
sangat penting bagi manjemen puncak. Kemampuan seorang manajer untuk naik
ke puncak yang lebih tinggi juga tergantung pada kemampuannya untuk
memahami peran kerja departemen lain seperti keuangan, marketing, personalia,
dan lain-lain.

8
Selain keahlian teknis, keahlian interpersonal dan keahlian konseptual, ada
empat keahlian tambahan lain yang harus dimiliki oleh seorang manajer. Empat
keahlian tersebut adalah sebgai berikut.
1. Keahlian Diagnosis
Seorang manajer harus bisa menganalisis suatu masalah dalam organisasi
dan mengembangkan solusinya. Apabila seorang manajer tidak bisa mendiagnosis
suatu masalah maka ia bukanlah manajer yang baik.
2. Keahlian Komunikasi
Seorang manajer harus mampu menyalurkan ide dan informasi kepada
orang lain serta menerima ide dan informasi dari orang lain dengan baik
sehinngga ia mampu mengkoordinasikan pekerjaan kepada rekan kerjanya. Tanpa
komunikasi yang baik, tidak akan bisa terjalin kerja sama yang baik.
3. Keahlian Manajemen Waktu
Manajer yang baik biasanya memiliki pengaturan waktu yang baik juga.
Seorang manajer harus bisa memprioritaskan pekerjaan untuk bekerja secara
efisien dan untuk membagikan pekerjaan ke anak buah secara tepat.
4. Keahlian Pengambilan Keputusan
Manajer yang baik adalah manajer yang mampu mengambil keputusan.
Setelah mendiagnosis suatu permasalahan, seorang manajer harus bisa mengambil
keputusan yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah.

2.5 Manajemen Menurut Islam


Manajemen modern yang berasal dari Barat cenderung mengasingkan
manusia dari manusia di sekitarnya. Manajemen modern juga menganggap tenaga
kerja merupakan faktor produksi belaka sehingga menciptakan manusia-manusia
yang semakin hari semakin terasing dari kodratnya sebagai manusia sosial.
Manajemen modern menghasilkan manusia-manusia yang bekerja sampai larut
malam tanpa ada lagi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga atau
melaksanakan kehidupan sosial dengan masyarakat di sekitarnya.
Melihat perkembangan tersebut, para pakar manajemen mencoba menggali
dan mencari referensi-referensi konsep dan ide manajemen berdasarkan nilai-nilai
yang terkandung dalam sumber-sumber Islam. Menurut Ketua Dewan Penasihat

9
Majelis Ulama Indonesia, Prof KH Ali Yafie, dalam Islam manajemen dipandang
sebagai perwujudan amal sholeh yang harus bertitik tolak dari niat baik. Niat baik
tersebut akan memunculkan motivasi aktivitas untuk mencapai hasil yang bagus
demi kesejahteraan bersama.
Ada empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut
pandangan Islam, yaitu: kebenaran, kejujuran, keterbukaan, dan keahlian. Seorang
manajer harus memiliki empat sifat utama itu agar manajemen yang dijalankannya
mendapatkan hasil yang maksimal. Yang paling penting dalam manajemen
berdasarkan pandangan Islam adalah harus ada jiwa kepemimpinan.
Kepemimpinan menurut Islam merupakan faktor utama dalam konsep
manajemen.
Manajemen menurut pandangan Islam merupakan manajemen yang adil.
Batasan adil adalah pimpinan tidak ''menganiaya'' bawahan dan bawahan tidak
merugikan pimpinan maupun perusahaan yang ditempati. Bentuk penganiayaan
yang dimaksudkan adalah mengurangi atau tidak memberikan hak bawahan dan
memaksa bawahan untuk bekerja melebihi ketentuan. Seyogyanya kesepakatan
kerja dibuat untuk kepentingan bersama antara pimpinan dan bawahan. Jika
seorang manajer mengharuskan bawahannya bekerja melampaui waktu kerja yang
ditentukan, maka sebenarnya manajer itu telah mendzalimi bawahannya. Dan ini
sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Mohammad Hidayat, seorang konsultan bisnis syariah, menekankan
pentingnya unsur kejujuran dan kepercayaan dalam manajemen Islam. Nabi
Muhammad SAW adalah seorang yang sangat terpercaya dalam menjalankan
manajemen bisnisnya. Manajemen yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW,
adalah menempatkan manusia bukan sebagai faktor produksi yang semata diperas
tenaganya untuk mengejar target produksi.
Nabi Muhammad SAW mengelola (manage) dan mempertahankan
(mantain) kerjasama dengan stafnya dalam waktu yang lama dan bukan hanya
hubungan sesaat. Salah satu kebiasaan Nabi adalah memberikan reward atas
kreativitas dan prestasi yang ditunjukkan stafnya.
Menurut Hidayat, manajemen Islam pun tidak mengenal perbedaan
perlakuan (diskriminasi) berdasarkan suku, agama, atau pun ras. Nabi Muhammad

10
SAW bahkan pernah bertransaksi bisnis dengan kaum Yahudi. Ini menunjukkan
bahwa Islam menganjurkan pluralitas dalam bisnis maupun manajemen.
Hidayat mengungkapkan, ada empat pilar etika manajemen bisnis menurut
Islam seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Pilar pertama, tauhid artinya memandang bahwa segala aset dari transaksi
bisnis yang terjadi di dunia adalah milik Allah, manusia hanya mendapatkan
amanah untuk mengelolanya.
Pilar kedua, adil artinya segala keputusan menyangkut transaksi dengan
lawan bisnis atau kesepakatan kerja harus dilandasi dengan akad saling setuju.
Pilar ketiga, adalah kehendak bebas artinya manajemen Islam
mempersilahkan umatnya untuk menumpahkan kreativitas dalam melakukan
transaksi bisnisnya sepanjang memenuhi asas hukum ekonomi Islam, yaitu halal.
Dan keempat adalah pertanggungjawaban artinya Semua keputusan
seorang pimpinan harus dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan.
Keempat pilar tersebut akan membentuk konsep etika manajemen yang
fair ketika melakukan kontrak-kontrak kerja dengan perusahaan lain atau pun
antara pimpinan dengan bawahan.
HJM Anowar, konsultan manajemen internasional, melihat ciri manajemen
Islami adalah amanah. ''Jabatan merupakan amanah yang harus
dipertanggungjawabkan kepada Allah,'' katanya.
Seorang manajer, lanjutnya, harus memberikan hak-hak orang lain, baik
mitra bisnisnya ataupun karyawannya. ''Pimpinan harus memberikan hak untuk
beristirahat dan hak untuk berkumpul dengan keluarganya kepada bawahannya.
Ini merupakan nilai-nilai yang diajarkan manajemen Islam,'' katanya.
Ciri lain manajemen Islami yang membedakannya dari manajemen ala
Barat adalah seorang pimpinan dalam manajemen Islami harus bersikap lemah
lembut terhadap bawahan. Contoh kecil seorang manajer yang menerapkan
kelembutan dalam hubungan kerja adalah selalu memberikan senyum ketika
berpapasan dengan karyawan karena senyum salah satu bentuk ibadah dalam
Islam dan mengucapkan terima kasih ketika pekerjaannya sudah selesai. Namun
kelembutan tersebut tidak lantas menghilangkan ketegasan dan disiplin. Jika

11
karyawan tersebut melakukan kesalahan, tegakkan aturan. Penegakkan aturan
harus konsisten dan tidak pilih kasih.
Untuk aspek keadilannya, Anowar menekankan pentingnya reward control
dalam suatu hubungan kerja. ''Islam mengajarkan kita harus bersyukur kepada
manusia sebelum bersyukur kepada Allah,'' ujarnya. Artinya, seorang karyawan
yang berprestasi tinggi mendapat penghargaan khusus. Bentuk penghargaan bukan
hanya berupa materi, tapi juga berupa perhatian. Berapa diantara manajer yang
ada di Indonesia yang mengetahui tanggal lahir karyawannya terdekatnya?
Selain itu, setiap pekerjaan harus dilandasi dengan niat yang baik. Karena,
niat baik akan menuntun kita melakukan pekerjaan dengan baik untuk hasil yang
baik pula. ''Islam mengajarkan sesuatu harus diawali dengan niat baik,'' tegasnya.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen merupakan suatu
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia, sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri atas 6 M yakni Man, Money,
Methode, Machines, Materials, dan Market. Pada dasarnya fungsi manajemen
adalah Perencanaan, Pengorganisasian dan Evaluasi. Namun terdapat berbagai
perbandingan dari para Ahli yang merujuk pada tujuan yang sama yakni
tercapainya mutu pendidikan nasional.
Maka keefektifan aktivitas manajemen dapat di pahami dari keefektifan
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan. Selain itu,
manajemen merupakan proses yang mengintegrasikan sumber- sumber yang
semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnyamenjadi suatu system yang
menyeluruh untuk mencapai tujuan organisasi.
Lebih lanjut bahwa Manajemen Pendidikan Islam merupakan suatu proses
pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami dengan cara menyiasati
sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan
pendidikan islam secara efektif dan efisien.

3.2 Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalanm
makalah kami.Sehingga kami mengharapkan keritikan dan saran dari para
pembaca yang sifatnya membangun untuk penbuatan makalah kami berikutnya.
Harapan kami semoga makalah kami dapat memberi manfaat bagi penulis
pada khususnya dan pada pembaca umumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Qomar, Mujamil. “Manajemen Pendidikan Islam”. Jakarta :Erlangga.


Apriliya, Seni.2007. “Manajemen Sekolah Untuk Menciptakan Iklim Yang
Kondusif”. Jakarta :Visindo Media Persada.
Nurdin, Diding. (2007).”Manajemen Pendidikan “.Dalam Ali,M.,Ibrahim,R.,
Sukmadinata ,NS.,Sudjana,D., dan Rasjidin , W (penyunting) Ilmu Dan
Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana press.
Rachim, Abd’.2008.”Manajemen Produksi” Jakarta: Perca.
SP Hasibuan, Malayu. 2009.”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Bumi
Aksara.
Widiarti dan Suranto. 2009. “Konsep Mutu Dalam Pendidikan Vokasi”.
Semarang: Sindur press.
http://hyrra.wordpress.com/2011/01/07/tingkatan-dalam-manajemen/- diakses
pada tanggal 16 oktober 2012
http://www.ruangihsan.net/2009/09/manajemen-menurut-islam-
beserta.html diakses pada tanggal 16 oktober 2012

14

Anda mungkin juga menyukai