Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

MAKALAH
Untuk memberikan kajian mengenai perbedaan manajemen dan kepemimpinan
Matakuliah Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Dasar
yang diampu oleh Dr. I Maisyaroh M. Pd.

Disusun oleh kelompok 1:


Offering A22
Ahmad Saifullah 222103800299
Amina Divina P 222103800390

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKANDASAR
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga Rahmat dan Hidayah-Nya selalu dilimpahkan kepada kita setiap saat.
Makalah yang berjudul Manajemen dan Kepemimpinan disusun untuk memenuhi
tugas matakuliah Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Dasar.
Makalah ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan manajemen dan
kepemimpinan secara konseptual dan aplikatif yang pada akhirnya diterapkan di
sekolah sesuai dengan teori dan konsep.
Penyusunan makalah telah dilakukan dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak dan sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun serta bimbingan sangat diharapkan demi tercapainya hasil yang
lebih baik sehingga dapat menjadi perbaikan dalam penyusunan makalah. Akhir
kata penyusun berharap makalah yang berjudul “Manajemen dan
Kepemimpinan” ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca serta dapat
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Dasar.

Malang, September 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dan Penerapan Manajemen...............................................3
B. Konsep dan Penerapan Kepemimpinan..........................................6
C. Perbedaan Manajemen dan Kepemimpinan...................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................10
B. Saran .............................................................................................11

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi siswa
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta tanggungjawab (UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3).
Tercapainya tujuan pendidikan nasional erat kaitannya dengan pelaksanaan,
pengelolaan, pemantauan, dan pengembangan manajerial dan kepemimpinan
lembaga sekolah yang baik. Sedangkan keberhasilan lembaga pendidikan sangat
dipengaruhi oleh peran kepala sekolah sebagai pemimpin. Kepala sekolah harus
mampu membawa lembaga yang dipimpinnya ke arah tercapainya tujuan yang
ingin dicapai.
Muhaimin, dkk (2015:5) mengemukakan bahwa manajemen dan
kepemimpinan pada dasarnya merupakan proses pemberdayaan sumber daya
secara efektif demi mencapai sasaran yang dimaksud. Selanjutnya, Hasibuan
(2010:9) menjelaskan bahwa manajemen adalah pemahaman dalam mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif
demi tercapainya tujuan. Sejalan dengan pendapat Nitisemito (2012:11)
menyatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu tentang pencapaian tujuan
melalui kegiatan orang lain. Berdasarkan pendapat sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa manajemen adalah usaha yang dilakukan untuk
memberdayakan sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara
efektif dan efisien.
Pengelolaan lembaga sekolah juga tidak luput dari peran seorang
pemimpin yang cakap dalam memberdayakan sumber daya serta kemampuan
mengatur lembaga. Menurut Muhaimin dkk (2015:29) yang menyatakan bahwa
salah satu faktor penentu baik buruknya suatu lembaga sering kali bergantung
pada peran seorang pemimpin. Selanjutnya, Sutrisno (2014: 213) menjelaskan
bahwa kepemimpinan merupakan usaha untuk menggerakkan orang lain dengan
memimpin, membimbing, dan memberikan pengaruh jeoada orang lain untuk
bersama-sama mencapai tujuan.

1
2

Manajemen dan kepemimpinan merupakan kesatuan yang sangat penting


bagi kesuksesan suatu lembaga sekolah. Kedua aspek tersebut tidak dapat
terpisahkan dan harus dikuasai oleh seorang stakeholder. Untuk itu pokok
bahasan dalam makalah ini ialah ”Manajemen dan Kepemimpinan”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, makalah ini
memiliki rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep manajemen dan penerapannya di sekolah?
2. Bagaimana konsep kepemimpinan dan penerapannya di sekolah?
3. Apa perbedaan manajemen dan kepemimpinan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah memberikan informasi kajian
tentang:
1. Konsep manajemen dan penerapannya di sekolah.
2. Konsep kepemimpinan dan penerapannya di sekolah.
3. Perbedaan manajemen dan kepemimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dan Penerapan Manajemen


1. Konsep Manajemen
Manajemen merupakan pemahaman sistematis mengenai mangapa dan
bagaimana orang bekerja sama. Secara filosofis, Fattah (2011:11) menjelaskan
manajemen ialah perangkat pemikiran mengenai efektifitas pemecahan masalah-
masalah manajemen sehingga pada gilirannya menghasilkan kepuasan dalam
pelaksanaan manajerial. Sejalan dengan pernyataan Fattah, Marini (2014:2)
mendefinisikan manajemen sebagai proses untuk mencapai tujuan melalui kerja
sama. Musfah (2017:2) dalam bukunya menjelaskan pengertian manajemen
sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang
dilakukan oleh anggota demi tercapainya tujuan organisasi. Beberapa teori yang
menjelaskan mengenai manajemen menurut Fattah (2011: 22-29) adalah sebagai
berikut.

a) Teori Klasik
Teori klasik berpandangan bahwa manajamen dilaksanaan dalam proses
yang logis dan rasional yang dijalankan berdasarkan struktur atau anatommi
organisasi. Tujuan manajemen klasik adalah mencapai kemakmuran maksimum
bagi setiap anggotanya sehingga teori klasik berprinsip agar 1) pengembangan
ilmu pengetahuan bagi setiap individu dalam organisasi, 2) pemilihan karyawan
yang tepat sesuai dengan kriteria kerja yang dibutuhksn, 3) pelatihan-pelatihan
dan berbagai stimulus harus dilaksanakan dalam manajemen dengan tujuan
meningkatkan kemampuan para pekerja, 4) setiap anggota organisasi wajib
melakukan penelitian-penelitian demi terciptanya inovasi baru dan berbagai
penyelesaian masalah yang solutif.
Max Weber (1947) menyebutkan pelaksanaan teori manajemen klasik
ditandai dengan adanya 1) adanya spesialiasai wewenang dan pekerjaan, 2)
hubungan dalam suatu organisasi adalah hubungan impersonal, 3) terdapat
hierarki wewenang, 4) administrasi dilaksanakan dengan dokumen tertulis, 5)
keahlian merupakan kriteria utama penerimaan karyawan, 6) setiap tindakan harus

3
4

memiliki kontribusi besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dapat


dilihat bahwa efisiensi organisasi manajemen klasik sangat baik, dimana setiap
individu bekerja sesuai dengan keahliannya serta pembinaan anggota sebagai
upaya pengembangan karir dengan tujuan agar setiap anggota memberikan
pelayanan terbaiknya pada organisasi.
Fattah (2100:24) meskipun teori manajemen klasik terbukti efisien dan
banyak diterapkan hingga saat ini, namun banyak yang beranggapan bahwa
manajemen klasik sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Manajemen
klasik mengharuskan manajer mempertahankan wewenang tertingginya dalam
organisasi namun dengan kondisi saat ini dimana banyak anggota organisasi yang
berpendidikan kurang menerima wewenang formal terlebih jika dilakukan
seenaknya.

b) Teori Neo-klasik
Teori manajemen neo klasik muncul karena pada penerapan manajemen
klasik manajer mengalami hambatan karena tidak semua orang mau mengikuti
pola rasional. Dasar teori neo klasik adalah hubungan manusia sebagai makhluk
sosial, sehingga hubungan tingkah laku dan lingkungan kerja memiliki pengaruh
besar dalam ketercapaian tujuan. Neo klasik beranggapan bahwa pelaksanaan
manajemen akan mencapai keberhasilan apabila memperhatikan kebutuhan sosial
dan aktualisasi diri dari setiap anggota organisasi.

c) Teori Modern
Teori modern berpandangan bahwa organisasi merupakan suatu sistem
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Untuk itu, manajemen
modern akan meninjau dan merencanakan penyelesaian masalah secara terpadu.
Untuk pencapaian tujuan organisasi, manajemen modern harus memenuhi
5 prinsip kerja, antara lain 1) service untuk lingkungan, yang menekankan pada
keterbukaan sistem sebagai suatu organisasi dimana tujuan organisasi dapat
dicapai baik secara independen atau bersama-sama, 2) optimasi, artinya organisasi
selalu berusaha mencapai prestasi secara maksimum, 3) multidimensional,
dimaknai bahwa organisasi memiliki tujuan yang beragam, 4) keharmonisan, yang
berarti bahwa setiap anggota organisasi saling ketergantungan dan bekerjasama
5

secara berkesinambungan, 5) pengurangan resiko, menginginkan agar organisasi


sedapat mungkin mengurangi resiko yang mungkin saja timbul akibat perubahan,
sehingga sistem dalam organisasi dapat berubah sesuai dengan kondisi.

2. Penerapan Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan prngorganisasian, memimpin, dan
mengendalikan organisasi dari segala aspek agar tujuan organisasi tercapai.
Penerapan manajemen menurut Fattah (2011: 1) dalam bukunya menjelaskan
bahwa terdapat fungsi-fungsi pokok yang harus ada dalam menjalankan proses
manajemen, antara lain: planning atau perencanaan, organizing atau
pengorganisasian, leaning atau pemimpin, dan controlling atau pengawasan.
Berikut merupakan rincian penjelasan tentang fungsi-fungsi manajemen menurut
Fattah (2011: 2).

a) Fungsi Perencanaan
Pratik manajeman merupakan proses yang mencakup cara
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai sumber untuk tujuan
organisasi. Fungsi manajemen yang pertama ialah fungsi perencanaan atau
planning yang berfungsi menentukan kerangka tindakan untuk mencapai tujuan
yang ingin diraih. Fungsi perencanaan dilakukan dengan cara mengkaji kelebihan
dan kekurangan suatu lembaga atau organisasi, melihat kesempatan dan ancaman,
menentukan strategi, kebijakan, praktik, dan program yang diputuskan secara
ilmiah.
Lebih lanjut Musfah (2017: 4) memerinci fungsi perencanakan adalah
untuk merencanakan program kerja, tujuan serta manfaat dari program kerja yang
dilaksanakan, biaya program, watu pelaksanaan program, penanggungjawab
program, pelaksana program, mitra kerja, dan sasaran program harus dirumuskan
secara jelas sejak awal.

b) Fungsi Pengorganisasian
Muftah (2017:4) menegaskan bahwa pengorganisasian berhubungan
dengan penentuan peranan setiap anggota yang ada dalam organisasi. Maka, dapat
diketahui bahwa fungsi pengorganisasian atau organizing meliputi penentuan
fungsi, hubungan, dan struktur organisasi yang terbagi atas pembagian tanggung
6

jawab dan wewenang yang terstruktur dengan garis horizontal dan vertical.
Pengorganisasian sumber daya bertujuan untuk mengkombinasikan peranan
masing-masing anggota dalam mengimplementasian rencana pencapaian tujuan
suatu organisasi.

c) Fungsi Pelaksanaan
Fungsi pelaksanaan merupakan kunci suksesnya suatu pekerjaan. Agar
terlaksananya program-program yang direncanakan oleh organisasi maka dalam
pelaksanaannya dibutuhkan adanya komitmen dari seluruh pihak terkait. Kunci
tumbuhnya komitmen dalam organisasi adalah seorang pemimpin, pemimpin
harus memberikan teladan dalam menjaga komitmen dalam bekerja.
d) Fungsi Pengawasan
Penentuan standar, supervise, dan mengukur pelaksanaan suatu standard
yang memutuskan tujuan organisasi telah tercapai atau tidak. Fungsi pengawasan
erat kaitannya dengan fungsi perencanaan, karena melalui informasi yang
dihasilkan oleh suatu pengawasan, maka dapat ditentukan suatu perencanaan yang
efektif dan sesuai dengan kondisi. Dapat dikatakan bahwa fungsi pengawasan
adalah mencegah kesalahan dan memperbaiki kesalahan, jika fungsi pengawan
berjalan dengan baik, maka kesalahan minim terjadi dalam organisasi.

B. Konsep dan Penerapan Kepemimpinan


1. Konsep Kepemimpinan
Hakikatnya pemimpin adalah seseorang yang berkemampuan untuk
memberikan pengaruh kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
Marini (2014: 301) menjelaskan kepemimpinan yang efektif bergantung pada
karakter sang pemimpi yang kuat, tegas, dan memiliki kemauan untuk terus
belajar. seorang permimpin harus berkarakter kuat dan tegas agar ia mampu
menggerakkan orang lain dalam bekerja dan mencapai tujuan organisasi, selain itu
pemimpin harus memiliki kemamuan untuk terus belajar agar organisasi yang
dipimpinnya senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan
zaman.
Fattah (211:88) menyebutkan jenis kepemimpinan dalam pelaksanaannya
adalah sebagai berikut, 1) kepemimpinan formal yang didasari oleh wewenang
7

formal dalam mempengaruhi perilaku orang, 2) kepemimpinan informal yang


dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu tanpa wewenang
formal. Munculnya pemimpin dapat dijelaskan dalam beberapa teori, menurut
Machali & Hidayat (2016: 87) adalah sebagai berikut.

a) Teori Genetis
Kemampuan kepemimpinan seorang pemimpin bukanlah berasal dari
pembentukan lingkungan, melainkan dari bawaan lahir dengan bakat-bakat luar
biasa.

b) Teori Sosial
Pemimpin adalah hasil dari pembentukan karakter oleh lingkungan.
Artinya, kemampuan kepemimpinan harus dilatih, dididik, dan dibentuk. Maka
pada teori ini setiap orang dapat menjadi pemimpin dengan cara penyiapan dan
pendidikan yang di dorong oleh kemampuannya sendiri.

c) Teori Ekologis
Pemimpin yang sukses berasal dari kemampuan kepemimpinan yang ada
sejak lahir yang kemudian dikembangkan melalui pengalaman dan usaha
pendidikan serta sesuai dengan lingkungan ekologisnya.

2. Penerapan Kepemimpinan
Seorang pemimpin dalam kepemimpinannya harus mampu mendorong
anggotanya untuk melaksanakan tugas-tugas serta mendorong anggota untuk terus
belajar dan mengembangkan skill yang dimiliki. Menjelaskan terdapat lima
komponen kepemimpinan agar terlaksananya program-program organisasi sesuai
dengan tujuan yang ingin diraih. Machali & Hidayat (2016: 93) menjelaskan tugas
pemimpin dalam suatu organisasi adalah mendorong anggota organisasi untuk
bekerjasama sesuai tanggung jawab dan membawa organisasi menuju
keberhasilan. Selain itu pemimpin harus mengawasi, membenarkan, meluruskan,
memandu, menetralisasi, mengorganisasikan, dan mentransformasikan keinginan
kebutuhan dan harapan anggota. Pemipin dalam melaksanakan kepemimpinan
dapat menerapkan strategi, yaitu 1) fleksibel, menjaga keseimbangan dan
menentukan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek, strategi harus
8

memberikan pelayanan terhadap lembaga, kegiatan yang sama dapat digunakan


untuk beberapa aksi dalam satu strategi.
Keberlangsungan suatu organisasi bergantung pada kepemimpinan seorang
pemimpin. Secara operasional Machali & Hidayat (2016: 94) menjelaskan fungsi
kepemimpinan adalah sebagai berikut:
a) Fungsi Intrukasi
Pemimpin sebagai komunikator berhak menentukan apa, bagaimana,
bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar pelakasanaan dapat terlaksana
secara efektif.

b) Fungsi Konsultasi
Pemimpin dapat meminta masukan dari anggotanya yang dinilai memiliki
informasi penting sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan keputusan.
Konsultasi tersebut dapat bertujuan berupa masukan atau bahkan pertimbangan
dalam menyempurnakan keputusan yang telah ditetapkan atau dilaksanakan.

c) Fungsi Partisipasi
Partisipasi bukan berarti pemimpin dapat mengambil tugas pokok anggota
lain dengan semana-mena, pemimpin tetap bertugas sebagai pimpinan bukan
pelaksana. Maka, dalam berpartisipasi pemimpin dapat memberikan dorongan
pada anggota kelompok agar turut aktif baik dalam pengambilan keputusan atau
dalam pelaksanaannya.

d) Fungsi Delegasi
Fungsi delegasi yakni pelimpahan wewenang dalam membuat atau
menetapkan keputusan oleh orang-orang yang diyakini merupakan pembantu
pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan apresiasi.

e) Fungsi Pengendalian
Pemimpin harus mempu mengatur anggotanya secara terarah dan
terkoordinasi sehingga tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi
pengendalian dapat berupa bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
9

C. Perbedaan Manajenen dan Kepemimpinan


Berdasarkan penjelasan mengenai manajemen dan kepemimpinan pada poin A
dan poin B, maka dapat diketahui bahwa perbedaan manajemen dan
kepemimpinan terletak pada esensinya. Esensi manajemen adalah mengatur
perencanaan dalam organisasi untuk mencapai tujuan sedangkan kepemimpinan
adalah kemampuan seorang pemimpin untuk menggerakkan seluruh anggota
organisasi untuk melaksanakan perencanaan yang telah direncanakan
(manajemen) untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pada pelaksanaannya,
perencanaan (manajemen) tidak dapat berjalan danpa persetujuan pimpinan, maka
dapat dikatakan bahwa manajemen dan kepemimpinan adalah dua aspek yang
harus berjalan harmonis demi tercapainya cita-cita organisasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan yang dilakukan oleh anggota demi tercapainya tujuan organisasi.
Beberapa teori yang menjelaskan mengenai manajemen, yakni: 1) teori klasik
berpandangan bahwa manajamen dilaksanaan dalam proses yang logis dan
rasional yang dijalankan berdasarkan struktur atau anatommi organisasi, 2) teori
manajemen neo klasik muncul karena pada penerapan manajemen klasik manajer
mengalami hambatan karena tidak semua orang mau mengikuti pola rasional, dan
3) teori modern berpandangan bahwa organisasi merupakan suatu sistem yang
terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Sedangkan pada
pelaksanaannya, antara lain: planning atau perencanaan, organizing atau
pengorganisasian, leaning atau pemimpin, dan controlling atau pengawasan.
Selain manajemen dalam organisasi, aspek penting lainnya adalah
kepemimpinan. Hakikatnya pemimpin adalah seseorang yang berkemampuan
untuk memberikan pengaruh kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.
sedangkan kemunculan pemimpin dapat dijelaskan dalam teori, 1) genetis, artinya
kepemimpinan berasal dari faktor bawaan lahir, 2) sosial, beranggapan bahwa
kemampuan memimpin datang dari hasil pelatihan dan proses belajar, 3) ekologis,
menganngap bahwa pemimpin lahir dari bakat-bakat bawaan seseorang yang
kemudian dikembangkan oleh pelatihan dan pendidikan.
Berdasarkan penjelasan mengenai manajemen dan kepemimpinan maka
dapat dilihat perbedaannya bahwa manajemen dalah proses perencanaannya
sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mendorong anggota
organisasi agar mau bekerja sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan
untuk tujuan organisasi.

10
11

B. Saran
Kajian manajemen dan kepemimpinan secara universal perlu dipahami
guru sebelum memahami manajeman dan kepemimpinan disekolah. Karena
konsep menajemen dan kepemimpinan secara universal adalah landasan
pelaksanaan manajemen dan kepemimpinan sekolah dasar.
DAFTAR RUJUKAN

Fattah, Nanang. 2011. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
Hasibuan, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Machali & Hidayat. 2016. The Handbook of Rducation Management. Jakarta:
Paramedia Group.
Marini, Arita. 2014. Manajemen Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin., Suti’ah., & Prabowo. L Sugeng. 2015. Manajemen Pendidikan:
Aplikasinya dalam Menyurun Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah.
Jakarta: Pranadamedia Group.
Musfah, Jejen. 2017. Manajemen Pendidikan: Teori, Kebijakan, dan Ptaktik.
Jakarta: Kencana.
Nitisemito, S. Alex. 2012. Manajemen Personalia (Manajeman Sumber Daya
Manusia), Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3
tentang Standar Nasional Pendidikan. (online).
(https://pusdiklat.perpusnas.go.id), diakses pada 1 September 2022.
Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pranada Media
Group

12

Anda mungkin juga menyukai