Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN DAN ORGANISASI DALAM

MANAJEMEN BISNIS

Dosen Pengampu:
Bapak Drs. Arif Sasmoko, M.M.

Disusun oleh:

1. Asma Hanan Kamilah (202214501673)


2. Dinda Nur Amalia (202214501653)
3. Maria Nelcisuriani (202214501649)

MANAJEMEN BISNIS
Universitas Indraprasta (UNINDRA)
Jl. Raya Tengah No.80, RT.6/RW.1, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13760
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang sudah melimpahkan
rahmat, karunia, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun makalah dengan judul
“MANAJEMEN DAN ORGANISASI DALAM MANAJEMEN BISNIS” dapat diselesaikan
dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis, pada
program studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Indraprasta PGRI.

Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh
sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Arif
Sasmoko, M.M., dosen mata pelajaran Manajemen Bisnis. Kepada pihak yang sudah turut
dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak
terima kasih.

Jakarta, 9 Oktober 2022

Kelompok 3

iii
ii
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
MANAJEMEN.........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Manajemen.....................................................................................................2
2.2 Manfaat Manajemen.........................................................................................................3
2.3 Fungsi-Fungsi Manajemen...............................................................................................4
2.4 Bidang-Bidang Manajemen..............................................................................................6
ORGANISASI DALAM MANAJEMEN BISNIS...............................................................10
2.5 Pengertian Organisasi.....................................................................................................10
2.6 Membangun Sebuah Organisasi: Proses Pengorganisasian...........................................10
2.7 Mengelola Struktur Organisasi.......................................................................................10
2.8 Bentuk-Bentuk Organisasi..............................................................................................10
BAB III....................................................................................................................................15
PENUTUP...............................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang waktu.
Seiring dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan akan semakin berkembang dan
meluas. Pendidikan adalah salah satu faktor penunjang dalam pengembangan sebuah ilmu
pengetahuan. Adapun faktor tersebut adalah faktor ekonomi yakni status sosial ekonomi.
Dimana faktor sosial ekonomi orang tua tersebut akan berpengaruh terhadap motivasi belajar
anak.

Status sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi motivasi belajar anak karena
tidak terpenuhinya sarana dan prasarana untuk belajar, hal tersebut tidak bisa dipandang
sebelah mata, karena secara sadar atau tidak hal tersebut akan memberikan dampak bagi
perkembangan anak khususnya dalam motivasi belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa yang ingin dicapai manajemen dalam organisasi
2. Mengapa manajemen sangat penting dalam organisasi?
3.Bagaimana proses pengorganisasian yang harus dilakukan?
4. Apa dampak yang akan terjadi apabila fungsi manajemen tidak diterapkan dalam suatu
organisasi atau badan usaha?
5. Jelaskan lingkungan apa saja yang memengaruhi manajemen?

1.3 Tujuan
Membangun hubungan serta koordinasi yang baik antara divisi dan karyawan.
Meningkatkan kinerja karyawan agar lebih efektif dengan mengadakan penyediaan
keamanan dan persatuan antara karyawan. Menjaga lingkungan kerja agar tetap damai,
nyaman dan menularkan aura yang positif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

MANAJEMEN
2.1 Pengertian Manajemen
Istilah manajemen mengacu pada kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus,
atau mengelola. Seperti yang terjadi pada banyak bidang studi lainnya yang menyangkut
human, maka manajemen tergolong yang sulit didefinisikan. Beberapa referensi yang penulis
peroleh untuk memaparkan definisi manajemen dari para pakar manajemen adalah sebagai
berikut:

1. Mary Parker Follett:


“Management is the art of getting things done through people”. Manajemen merupakan
seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para
manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan.

2. James A.F. Stoner:


“Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the effort of
organization member and using all other organizational resources to achieve stated
organizational goals”. Manajemen ialah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan
dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan semua
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

3. Luther Gulick:
Manajemen menjadi suatu bidang pengetahuan (ilmu) yang secara sistematik berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.

4. Robert L. Kats
Manajemen merupakan suatu profesi yang menuntut persyaratan tertentu. Seorang
manajer harus memiliki tiga keahlian (skills), yaitu
- Kompetisi konseptual (conceptual skills)

2
- Kompetisi sosial (humanity skills)
- Kompetisi teknikal (technical skills)

1
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sebagai
sebuah seni mengindikasikan bahwa dibutuhkan suatu keterampilan khusus untuk
melakukannya, sehingga keterampilan perlu dikembangkan melalui pelatihan manajemen,
seperti halnya seniman. Hal yang serupa juga dikatakan oleh Henry M. Botinger, manajemen
sebagai suatu seni membutuhkan tiga unsur, yaitu: pandangan, pengetahuan teknis, dan
komunikasi. Meskipun banyak aspek manajemen telah menjadi ilmiah, akan tetapi masih
banyak unsur-unsur manajemen yang tetap merupakan kiat tersendiri bagi seorang manajer,
misalnya menyangkut perilaku hubungan antarmanusia atau kemampuan interpersonal.
Manajemen sebagai suatu proses adalah cara sistematis melakukan pekerjaan bagi seorang
manajer dengan tidak memperdulikan kecakapan tertentu yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan manajemen dapat juga diartikan sebagai
ilmu, karena teori-teori yang terdapat di dalamnya mampu menuntun manajer dengan
memberikan kejelasan akan apa yang harus mereka lakukan pada situasi tertentu dan mampu
memprediksi akibat-akibat dari keputusan yang diambilnya. Sedangkan manajemen
dipandang sebagai profesi karena seorang manajer profesional harus memiliki kompetensi
sebagai dasar keahlian khusus, diakui dan dihargai oleh masyarakat dan pemerintah, memiliki
kode etik, serta berkomitmen dan berdedikasi dalam menekuni pekerjaannya.

2.2 Manfaat Manajemen


Menurut T. Hani Handoko dalam Yuli Eko (2009 : 109), ada tiga alasan utama mengapa
manajer dibutuhkan:

1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan, baik


perusahaan maupun pribadi.
2. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Tujuan
yang terdapat dalam satu organisasi tidak hanya satu melainkan mencakup banyak
tujuan, baik tujuan pribadi maupun kelompok. Manajemen membantu menciptakan
keseimbangan diantara tujuan-tujuan tersebut.
3. Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Sementara efektivitas adalah
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2
2.3 Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen merupakan rangkaian tahapan-tahapan atau fase-fase yang
dilakukan oleh seorang manajer yang tidak terpisahkan dan saling berhubungan satu dengan
lainnya. Fungsi tersebut diantaranya:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan.
Supaya efektif, maka perencanaan harus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
2. Merumuskan kebijakan dan prosedur.
3. Melakukan peninjauan secara periodik untuk mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi, apakah sesuai rencana atau tidak, dan mencari alternatif lain untuk mencapai
tujuan perusahaan.

Tujuan perencanaan (planning):


a) Mengurangi resiko dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang
b) Memusatkan perhatian pada target
c) Mendapatkan/menjamin proses pencapaian tujuan agar dapat terlaksanakan secara
ekonomis
d) Memudahkan pengawasan

b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah pembagian struktur tugas yang akan dilaksanakan, dan
pengembangan struktur organisasi atau struktur perusahaan yang sesuai, agar pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik. Fungsi pengorganisasian meliputi kegiatan berikut:
1. Penentuan dan penelitian kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-
tujuan perusahaan
2. Penggolongan kegiatan-kegiatan perusahaan
3. Penugasan setiap kegiatan pada kelompok-kelompok yang telah ditentukan, sesuai
dengan keahlian masing-masing

3
Langkah pengorganisasian:

a) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan


b) Membagi beban kerja ke dalam kegiatan yang dapat dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang
c) Mengkombinasikan pekerjaan anggota secara efisien
d) Menetapkan mekanisme kerja dan mengkoordinasikan pekerjaan menjadi satu kesatuan
yang utuh
e) Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
meningkatkan efektivitas.

c. Penyusunan Personalia (Staffing)


Penyusunan Personalia merupakan cara pengolahan sumber daya manusia agar para
karyawan dapat dimanfaatkan secara efektif.
Kegiatan-kegiatan penyusunan personalia dalam perusahaan antara lain:
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
2. Penarikan (Recruitmrnt)
3. Seleksi
4. Pengenalan dan Orientasi
5. Penilaian Pelaksanaan Kerja
6. Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan
7. Perencanaan dan Pengembangan Karier

d. Pelaksanaan (Actuating)
Menggerakkan atau actuating merupakan tindakan yang mengusahakan agar semua
kelompok mau dan memulai bekerja dengan senang hati untuk menyelenggarakan tugas
pekerjaannya sehingga selesai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Actuating dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Upaya orang lain dapat mengikuti perintah manajer/pimpinan sesuai tujuan
2. Untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan seseorang
3. Agar orang lain menyukai tugas atau pekerjaannya
4. Supaya orang lain dapat memelihara dan meningkatkan kesetiaannya
5. Agar orang lain dapat menanam, memelihara, dan memupuk rasa tanggung jawab

4
e. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa
rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Fungsi pengawasan mencakup empat unsur berikut:
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan
3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar
4. Pengambilan tindakan koreksi bila pelaksanaanmenyimpang dari standar

f. Pengarahan (Directing)
Pengarahan merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan dengan usaha
manajer untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan perintah atau instruksi kepada
bawahan, dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Tujuannya adalah agar tugas yang
diberikan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

2.4 Bidang-Bidang Manajemen


Sebuah perusahaan terbagi-bagi dalam berbagai macam bidang dalam
menjalankan usahanya. Setiap bidang perusahaan saling berkaitan antara satu dengan
yang lainnya, guna mencapai satu tujuan.

A. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka menciptakan dan
menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

Pada prinsipnya kegiatan produksi meliputi hal berikut.


a) Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi mencakup antara lain, jenis barang yang diproduksi, jumlah
barang yang akan diproduksi, desain produksi, bahan baku yang dibutuhkan, cara
pengolahan. Adapun factor-faktor yang perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan di
dalam perencanaan produksi adalah sifat dari proses produksi, jenis dan kualitas dari
barang-barang yang akan diproduksi

5
6
b) Seleksi dan Desain Produk
Dalam pembuatan suatu produk, perusahaan harus memerhatikan selera konsumen.
Oleh sebab itu, haruslah diupayakan desain produk yang diperkirakan disukai oleh
konsumen. Keputusan mengenai desain produk ini akan diperoleh melalui riset dan
pengembangan yang dilakukan perusahaan secara terus menerus.

c) Seleksi dan Perancangan Proses dan Peralatan


Penentuan proses produksi yang akan digunakan dalam menghasilkan produk akan
menentukan jenis peralatan yang dipakai dalam proses produksi. Dalam hal ini terdapat
dua jenis proses produksi yang biasa dipakai, yaitu:
1) Produksi terus menerus
Jenis produksi ini biasanya dipakai dalam produksi massal. Dalam jenis proses
produksi ini, perubahan model tidak akan mengubah susunan dan fungsi alat atau mesin
2) Produksi terputus-putus
Jenis produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan. Dalam proses produksi ini operasi
perusahaan seringkali terhenti guna mengubah alat-alat dan mesin-mesin.

B. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan
harga, promosi, serta distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Kegiatan manajemen pemasaran:
a) Menganalisis Kesempatan Pasar
Meliputi upaya-upaya pelaksanaan riset pemasaran dan sistem informasi, pemahaman
lingkungan pemasaran, pemahaman atas pasar konsumen dan pasar organisasi
b) Memilih Target Pasar
Meliputi upaya pengukuran permintaan konsumen, pemilihan segmen pasar, penentuan
sasaran pasar, dan penempatan pasar
c) Mengembangkan Pemasaran
Meliputi perancangan produk, penetapan harga, produk, penempatan produk dan
promosi produk
d) Mengelola Kegiatan
Membuat strategi, perencanaan, dan pengendalian pemasaran

7
C. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap personalia sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat
ditingkatkan secara maksimal.

Kegiatan manajemen personalia yaitu sebagai berikut:

1) Pengadaan Tenaga Kerja


Pengadaan tenaga kerja adalah menyediakan personalia yang dibutuhkan dalam organisasi
secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif ditentukan melalui analisis beban kerja
dan tenaga kerja dan secara kuantitatif melalui analisis jabatan dan spesifikasi jabatan.

2) Pengembangan Tenaga Kerja


Sarana yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a) Pendidikan dan Latihan
b) Mutasi Jabatan
c) Delegasi
d) Promosi
e) Konseling

3) Pemanfaatan Personalia
Pemanfaatan personalia adalah mendayagunakan karyawan yang masih produktif dan
mengaktifkan karyawan yang tidak berprestasi. Kegiatan ini meliputi:
a) Pemberhentian
b) Pemensiunan
c) Motivasi

D. Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah sebuah proses didalam kegiatan yang berhubungan dengan
tanggung jawab atas dana, baik pengumpulan dana (intern dan ekstern) maupun
penggunaannya dan pengelolaannya agar dapat dicapai efisiensi dana dalam perushaan.
Beberapa aspek yang termasuk kegiatan manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
1) Pengumpulan Dana
Data yang dikumpulkan bisa berbentuk data harian, mingguan dan bulanan yang diperoleh
dari setiap bagian perusahaan

8
2) Pencatatan Dana
Data yang telah dikumpulkan dicatat secara sistematis, berurutan, dan terperinci
3) Pengelompokan Data
Setelah dicatat, data dikelompokkan menurut golongan, rekening atau penggolongan
yang lain menurut kebutuhan
4) Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodic agar terdapat kesinambungan agar manajemen bisa
membandingkan laporan-laporan untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami
kemajuan atau kemunduran.

9
ORGANISASI DALAM MANAJEMEN BISNIS
2.5 Pengertian Organisasi
Istilah organisasi berasal dari Bahasa Yunani “Organon” berarti alat, bagian, anggota atau
badan. Seperti diketahui bahwa segala macam bentuk kegiatan membutuhkan wadah, yaitu
organisasi, baik untuk tujuan komersil atau bisnis maupun untuk tujuan sosial.
Berikut akan dijelaskan pengertian istilah organisasi dari beberapa ahli.
Menurut James D. Mooney “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai suatu tujuan bersama”. Menurut Chester I. Barnard “Organisasi sebagai suatu
sistem dari pada aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih”.

2.6 Membangun Sebuah Organisasi: Proses Pengorganisasian


Para manajer membangun dan memodifikasi organisasinya dengan menjalankan proses
pengorganisasian. Secara umum ada lima tahap yang harus dilakukan dalam membangun
sebuah organisasi yang baik, yaitu:
1) Mempertimbangkan rencana dan tujuan perusahaan
2) Menentukan jenis kegiatan yang diperlukan
3) Mengklasifikasi dan mengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut
4) Menugaskan pekerjaan dan mendelegasikan otoritas (kewenangan)
5) Merancang hirarki organisasi yang saling terhubung

2.7 Mengelola Struktur Organisasi


Dalam mengelola struktur organisasi, seorang manajer harus benar-benar mengetahui dan
memahami serta mampu menjalankan konsep-konsep seperti wewenang (authoritu), delegasi
(delegation), tanggung jawab (responsibility), akuntabilitas (accountability), rentang kendali
(span of control), serta sentralisasi dan desentralisasi (centralization and decentralization).

2.8 Bentuk-Bentuk Organisasi


Dalam suatu organisasi, makin kompleks kegiatan di dalam organisasi maka makin
kompleks pula hubungan dan interaksi yang ada di antara komponen/divisi di dalam
organisasi. Sehingga bentulk dari bagan organisasi pun berbeda sesuai dengan karakteristik
organisasi tersebut. Setidaknya terdapat lima bentuk bagan organisasi secara umum, yaitu:

10
1. Organisasi Garis
Pemilik saham
(Stockholder)
Garis Tanggung Jawab Garis Kekuasaan

Direktur

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Produksi Pemasaran Pemasaran

Penjual Penjual Penjual


Bentuk ini menunjukkan adanya garis komando sentral dari atasan kepada bawahan,
seperti pada organisasi tentara. Setiap bawahan harus memberikan pertanggungjawaban
kepada atasan sesuai dengan jalur komandonya masing-masing, dan setiap pimpinan
memberi perintah kepada bawahanya masing-masing sesuai dengan jalur komandonya. Pucuk
pimpinan memiliki wewenang untuk melimpahkan sebagian kekuasaannya kepada
bawahannya atau kepada satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya, sehingga ia tidak
perlu secara langsung berhubungan dengan bawahanya, kemudian bawahan yang terdekat
dengan pimpinannya diberi kewenangan memberikan perintah kepada bawahanya lagi, dan
demikian seterusnya, sehingga terbentuk jaringan komando yang berantai.

Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah dapat menekan biaya operasional
perusahaan, dan memudahkan tim manajerial untuk melakukan pengawasan dan
evaluasi pada kinerja karyawan. Namun sayangnya, menerapkan jenis organisasi ini
dapat berdampak pada kesulitan dalam berdiskusi dan berkomunikasi antara unit kerja
yang satu dengan lainnya. Selain itu, pelatihan manajemen umum bagi karyawan juga
memiliki keterbatasan.

2. Organisasi
Garis dan Staff

11
Bentuk organisasi garis dan staf merupakan penyempurnaan dari bentuk organisasi garis.
Pada bentuk organisasi ini pucuk pimpinan memiliki staf sebagai pembantu yang tidak
memiliki kewenangan untuk memberi komando. Staf adalah orang kepercayaan atasan dalam
bidang keahliannya. Pada bentuk organisasi ini, pucuk pimpinan yang membuat keputusan,
kemudian memberi komando kepada bawahannya serta meminta pertanggungjawaban kepada
bawahannya dalam pelaksanaannya.
Struktur organisasi garis dan staff sangat cocok diterapkan pada perusahaan berskala
kecil karena memiliki kelebihan yaitu pada tingginya disiplin moral para karyawan sesuai
dengan deskripsi tugasnya masing-masing. Akan tetapi, solidaritas para karyawannya masih
kurang karena banyak dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain.

3. Organisasi Fungsional

Struktur Organisasi Fungsional merupakan struktur organisasi yang paling umum


digunakan sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam struktur organisasi fungsional,
pembagian kerja dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan,
Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Setiap karyawan yang memiliki skill
dan keterampilan yang sama, akan dikelompokkan ke dalam satu unit kerja. Inilah
yang menyebabkan jenis struktur organisasi ini sangat tepat diterapkan pada sebuah
organisasi maupun perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk atau
jasa layanan.
Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan
yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi

12
bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi antar unit kerja.

11
4. Organisasi Komite

Struktur Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan


dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa
komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen. Dalam struktur
organisasi ini, setiap tugas kepemimpinan dan tugas-tugas khusus lainnya harus
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara kolektif oleh sekelompok pejabat
yang berupa dewan atau komite.
Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah pelaksanaan pengambilan keputusan
yang berlangsung dengan baik karena melalui musyawarah bersama antara pemegang
saham dengan dewan. Sedangkan kelemahannya terletak biaya operasional rutin dan
cukup sangat tinggi. Selain itu jika ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa
yang bertanggung jawab.

5. Organisasi Matriks

12
Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan nama struktur organisasi
proyek karena setiap karyawan pada unit kerja struktur organisasi fungsional harus
mengerjakan proyek-proyek organisasi yang dibebankan kepadanya. Penerapan jenis
struktur organisasi ini menyebabkan terjadinya sistem komando dimana seorang
karyawan diharuskan memberikan laporan kepada dua orang pimpinan yaitu
pimpinan pada unit kerja divisional dan fungsional.
Struktur organisasi matriks sangat cocok diterapkan pada perusahaan berskala
besar hingga perusahaan-perusahaan tingkat multinasional karena kemampuannya
mencapai tingkat koordinasi yang sangat diperlukan dalam menjawab tuntutan ganda
pada lingkungan perusahaan. Namun sayangnya, struktur organisasi matriks juga
memiliki kelemahan, dimana terkadang karena adanya tuntutan ganda tersebut malah
menimbulkan adanya kebingungan.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusun,
pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.
Organisasi merupakan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang berada
dalam sebuah sistem. Definisi lain menyebutkan, organisasi adalah wadah untuk
sekelompok individu berinteraksi dengan wewenang tertentu.

3.2 Saran
Penulis menyusun makalah laporan ini agar para pembaca lebih mudah dalam
memahami materi yang penulis susun mengenai materi manajemen dan organisasi. Penulis
mengambil dari berbagai sumber agar teruji keberaniannya. Untuk itu penulis berharap
pembaca dapat dengan mudah belajar menggunakan laporan makalah ini. Belajar dengan
membaca adalah salah satu sarana memperoleh ilmu karena ilmu adalah jalan menuju
keberhasilan.

1.

14
Daftar Pustaka
Khoirul Umam, SE., M.I.Kom, Rudy Susanto, SE., M.M, dan Indra Setiawan Purba, SE.,
M.Si. Manajemen Bisnis, Edisi Revisi. Unindra Press.Jakarta,2019

Iman Widhiatmoko.2019.Ekonomi 3 Kelas 12. Yuli Eko.Jakarta,2009


https://id.scribd.com/document/378315923/Ekonomi-3-Kelas-12-Yuli-Eko-2009

PT. Bima Sakti Alterra, (2021), “Jenis dan Bentuk Struktur Organisasi pada Perusahaan”,

https://smartpresence.id/blog/hr/jenis-bentuk-struktur-organisasi-pada-perusahaan

PPM School of Management, (2022), “Fungsi Manajemen”


https://ppmschool.ac.id/fungsi-manajemen/

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_3AI0230456.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/struktur-organisasi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

15

Anda mungkin juga menyukai