Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen
Dosen Pengampu : Dr. Syamsidah, M.Pd.

Oleh :
1. Adilah Zahra Fadhilah (220207600007)
2. Derma Dwi Damayanti Ilyas (220207602015)
3. Roihan Al Husain (220207601010)
4. Afriyana Nurmala (220207602016)

JURUSAN PENDIDKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI D4 TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Sejarah Perkembangan Manajemen tepat waktu.

Makalah Sejarah Perkembangan Manajemen disusun guna memenuhi tugas oleh


Ibu Dr. Syamsidah, M.Pd. pada mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen di Universitas Negeri
Makassar. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Sejarah dan Perkembangan Manajemen.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Syamsidah, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen................................................................................................3
B. Sejarah dan Perkembangan Manajemen......................................................................3
C. Perkembangan Ilmu Manajemen.................................................................................7
D. Evolusi Teori Manajemen...........................................................................................9
E. Pendekatan Pendekatan Manajemen..........................................................................14
F. Unsur Unsur Majemen...............................................................................................14
G. Fungsi Manajemen....................................................................................................17
BAB III PENUTUP................................................................................................................20
A. Kesimpulan................................................................................................................20
B. Saran..........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya adalah ilmu yang berfokus pada perilaku manusia
untuk mempelajari cara individu ataupun kelompok untuk mencapai kegiatan.
Manajemen merupakan serangkaian aktivitas (termasuk perencanaan, pengambilan
keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada
sumber-sumber daya organisasi (manusia, financial, fisik dan informasi) dengan maksud
mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif (Griffin, 2004).

Manajemen merupakan bagian terpenting dari keseluruhan kegiatan organisasi.


Memberi batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang serta
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan (Siswanto, 2005). Selain itu dalam manajemen
juga memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja dalam suatu organisasi.
Menunjukan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabaran tersebut menguraikan bagaimana
pekerjaan tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?


2. Bagaimana sejarah dan perkembangan manajemen?
3. Apa saja perkembangan ilmu manajemen?
4. Bagaimana evolusi teori manajemen?
5. Bagaimanakah pendekatan-pendekatan manajemen?
6. Apa saja unsur-unsur manajemen?
7. Apa fungsi manajemen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen.
2. Untuk mempelajari sejarah dan perkembangan manajemen.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu manajemen.
4. Untuk mengetahui evolusi teori manajemen.
5. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan manajemen.
6. Untuk mempelajari unsur-unsur manajemen.
7. Untuk mengetahui fungsi manajemen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen

1) Menurut Robert L. Trewelly dan M. Gene Newport, Manajemen didefinisikan sebagai


proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian operasi
organisasi untuk mencapai koordinasi sumber daya manusia dan material yang penting
dalam pencapaian tujuan yang efektif dan efisien.
2) Menurut Kreitner, “Manajemen adalah proses bekerja dengan dan melalui orang lain
untuk secara efektif mencapai tujuan organisasi dengan secara efisien menggunakan
sumber daya yang terbatas dalam lingkungan yang berubah.
Secara garis besar manajamen dibagi atas aspek merancang, mengatur dan
melaksanakan sebuah usaha yg bertujuan untuk mendapatkan hasil.
Jadi disimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah ilmu yang mempelajari
mengenai cara merancang, mengatur, dan melaksanakan menggunakan usaha minimal
dengan hasil yang maksimal.

B. Sejarah dan Perkembangan Manajemen

Ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Banyak kesulitan yang terjadi
dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada
sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.
Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida
Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memedulikan apa sebutan
untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan
menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan
sesuai rencana.
Daniel A. Wren seorang ahli teori bisnis amerika mengemukakan bahwa ada empat
tahapan perkembangan manajemen. Dimulai dari tahapan pemikiran awal, era
manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern
1. Pemikiran awal manajemen
Pemikiran awal manajemen, menurut Wren, terjadi sebelum abad 20. Pada waktu
itu ada 2 peristiwa penting.
a. Buku Adam Smith
Tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktorin ekonomi klasic “The Wealth of
Nation” yang dalam buku buku ia terbitkan mengemukakan tentang ke unggulan
ekonomis yang akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja.
Pembagian kerja atau division of labor ini oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian
pekerjaan pekerjaan kepada tugas yang lebih spesifik serta berulang.
Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith
mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa
memproduksi sekitar 48 ribu peniti dalam sehari.
Namun apabila tiap orang bekerja sendiri menyelesaikan pada tiap tiap bagian
dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah sangat bagus.
Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat
produktifitas dengan:

 Menghemat waktu

 Meningkatkan ketrampilan para pekerja

 Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja

b. Revolusi industri di Inggris (Britania)


Akibat kejadian ini membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang bisa
membantu dalam meramalkan permintaan, kecukupan bahan baku, memberikan tugas
tugas untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari hari dan yang lainnya sehingga
menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai dikembangkan oleh ahli.

4
2. Era Manajemen Sains
Manajemen sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen
Frederick Winslow Taylor yang ditulis dalam bukunya yang berjudul "Principles of
Scientific Management" (1911). Taylor memaparkan manajemen sains sebagai
penggunaan metode yang ilmiah dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan. Dalam perkembangannya, manajemen juga didukung oleh berbagai
pemikiran pemikiran yang baru dari Henry Gantt dan Gilberth. Henry Gantt
mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untuk memberikan
pendidikan kepada para pekerja atau karyawan untuk lebih bersifat rajin dan kooperatif.
Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk berupaya membantu manajemen yang bisa
dipergunakan dalam merancang serta mengontrol pekerjaan yang kemudian diberinama
Gantt Chart.
Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang merupakan pasangan suami istri
menciptakan alat yang bisa mencatat gerakan yang dilakukan oleh pekerja serta lama
waktu yang mereka habiskan dalam gerakan tersebut. Alat ini dipakai untuk mewujudkan
sistem produksi yang efisien yang disebut sebagai "micromotion".
Era manajemen sains juga diramaikan oleh teori administratif. Yaitu teori tentang hal apa
yang harus dilakukan oleh manajer serta bagaimana membentuk sebuah praktek
manajemen yang baik. Henry Fayol, seorang industriawan dari Prancis mengemukakan
gagasan tentang lima fungsi manajemen yang utama. Fungsi-fungsi manajemen menurut
Henry Fayol tersebut antara lain:
 Merancang
 Mengorganisasi
 Memerintah
 Mengkoordinasikan
 Mengendalikan

3. Era Manusia Sosial


Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab perilaku dalam
pemikiran tentang manajemen. mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga
tahun 1930-an. yang menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini adalah studi
penelitian yang dikenal dengan eksperimen Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan
pada tahun 1920 an hingga 1930 an yang bertempat di Pabrik Hawthrone yang dimiliki
5
Western Electric Company. Pada awalnya, kajian ini hanya bertujuan untuk mempelajari
pengaruh penerangan lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya
mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat
memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan
kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti kemudian menyimpulkan
bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang utama perilaku kerja
tiap individu
Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang berjudul “Creative
Experience” – 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yang lebih mengutamakan integrasi
sebagai suatu cara dalam mengurani konflik tanpa dominasi ataupun kompromi. Follet
berpendapat bahwa tugas pemimpin adalah menentukan tujuan sasaran organisan serta
mengintegrasikannya dengan tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus
berdasarkan pada etika kelompok daripada individualisme, Jadi dengan demikian para
manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.
Buku “The Functions of the Executive” yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh Chester
Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam upayanya merangsang orang
lain untuk memeriksa sifat sistem koperasi. Menelaah perbedaan antara motif pribadi
dengan organisasi, Barnard kemudian menjelaskan dikotomi “efektif – efisien”.
Efektivitas menurut Barnard saling berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi
merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang
organisasi formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan,
dan kominikasi sebagai elemen yang universal, sementara itu pada organisasi yang
bersifat informal, kekompakan, komuniasi serta pemeliharaan perasaan harga diri sangat
diutamakan. Barnard juga mengembankan teori “penerimaan otoritas” yang berlandaskan
pada gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang jika bawahannya menerima
otoritas.

4. Era Modern
Dalam Era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen
kwalitas total pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming
dan Joseph Juran
Deming yang di Jepang dianggap sebagai Bapak Kontrol Kwalitas mengemukakan
bahwa mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalan para
pekerja, tetapi pada sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas
6
dengan menyusun teori lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan
maka:
 Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang
sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas
waktu serta material
 Produktifitas meningkat
 Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta
penurunan harga
 Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
 Jumlah pekerjaan bertambah.

C. Perkembangan Ilmu Manajemen


Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat
hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang
pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta,
contoh : fisika, kimia dan biologi.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya
pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan
ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum,
administrasi dan lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni,
misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.

IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886
Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya
ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.

Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management


(1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu
manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
b. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
c. Adanya kegiatan Iproses/usaha
d. Adanya tujuan

7
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang
mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem.
Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa
perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :

a. Tekanan pemilik perusahaan


b. Kemajuan teknologi
c. Saingan baru
d. Tuntutan masyarakat
e. Kebijaksanaan pemerintah
f. Pengaruh dunia Internasional

Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi


manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini
rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.
Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih
dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara
konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks
yaitu sebagai berikut :

“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan


pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber
daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan
“seni”. Mengartikan manajernen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah
kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis
untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua
manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan.

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan


kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning),

8
pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Sampai sekarang belum ada suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi.
Seorang manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen.

Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Ada
tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :

1. Aliran klasik
2. Aliran hubungan manusiawi
3. Aliran manajemen modem Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi
manajer menjadi tiga golongan yang berbeda :

a) Manajer lini pertama Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin
dan menagwasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
b) Manajer menengah Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam
suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
c) Manajer puncak Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi. Manajemen
puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi

D. Evolusi Teori Manajemen


Teori merupakan kumpulan prinsip-prinsip yang saling berhubungan yang disusun
secara sistematis. Prinsip berusaha menjelaskan hubungan antara fenomena-fenomena
yang ada. Dengan adanya teori dapat bermanfaat untuk menjelaskan fenomena,
memprediksi dapat mengurangi cobacoba yang tidak efisien dan dapat merupakan
sumber ide.
Teori yaitu serangkaian variable yang saling berhubungan dengan fenomena sehingga
mampu mendeskripsikannya secara jelas.

1. Teori Manajemen Klasik

a. Pendahulu/Pioner Manajemen Klasik


Pioner teori manajemen klasik antara lain: Robert Owen (1771 – 1858), pada
awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Permintalan Kapas di New Lanark,
Skotlandia. Robert O. mencurahankan perhatian pada pengunaan faktor produksi
mesin dan tenaga kerja dan kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh

9
situasi ekstern dan intern dari pekerjaan tsb. Dari hasil penelitiannya dikenal
sebagai Bapak Manajemen Personalia. dan Charles Babbage (1792 – 1871),
seseorang Profesor Matematika dan Inggris yang menaruh perhatian dan minat
pada bidang manajemen.Perhatiannya pada operasioperasi pabrik yang dapat
dilakukan secara efisien dengan cara pembagian kerja (devision of labour).

b. Teori Manajemen Ilmiah


Frederick W. Taylor (1856 - 1915) dianggap sebagai bapak manajemen
ilmiah. Taylor menerapkan cara-cara ilmu pengetahuan dalam memecahkan
masalah diperusahaan dengan mengantikan prinsip yang lama yaitu sistem coba-
coba “ trial and error”. Ia memperkenalkan analisis kerja dan sistem pembayaran
diferensial, yang bertujuan meningkatkan produktifitas.
Tantangan yang muncul adalah anggapan bahwa bila produktifitas
meningkat maka pendapatan orang akan menurun, namun ini dibantah oleh
Taylor dalam dua bukunya “Shop Management” dan “The principles of Scientific
Management” yang diterbitkan pertama kali oleh Darmounth College Hannover
tahun 1911.

Frank (1868 – 1924) dan Lilian Gilberth (1878 – 1972) adalah pelopor
study gerak dan waktu. Frank melakukan studi pada pengerjaan suatu
pekerjaanyang memperoleh efisiensi tertinggi sedangkan Lilian tertarik pada
aspek-aspek dalam kerja, seperti penerimaam tenaga kerja baru, penempatan dan
latihan tenaga kerja baru. Dalam bukunya “The Psikology of Management”
bertujuan untuk membantu para karyawan untuk meraih potensinya sebagai
makhluk hidup.

Henry L. Gannt (1861 – 1919) asisten dari Taylor, dikenal sebagai penemu
diagram Gantt yang merupakan alat penjadwalan serta memperbaiki metode
penggajian diferensial dari Taylor. Dimana

Perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikan produktivitas kerjanya.


Gagasannya adalah : (1). Kerja sama anatara karyawan dan manajer untuk
mencapai tujuan bersama. (2). Seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja. (3).
Membayar upah dengan sistem bonus (4). Menggunaan instruksi kerja yang
terperinci.

10
c. Teori Organisasi Klasik

Memfokuskan pada usaha mensistemasi pengelolaan organisasi yang


semakin kompleks. Tokoh utama pendekatan ini adalah Henry Fayol (1841 –
1925) dan Max Weber (1864 – 1920). Fayol memperkenalkan fungsi manajemen
dan 14 prinsip manajemen, yang dipublikasikan dalam buku General and
Industrial Management.Dan membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan
pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Fayol juga membagi
kegiatan manajemen menjadi 6 yaitu : teknik produksi dan manufakturing,
komersial, keuangan, keamanan, akuntansi dan manajerial. Henry fayol, mengarah
pada aktivitas semua manajer. Bahwa praktek manajemen merupakan hal yang
berbeda dengan akuntansi, keuangan, produksi, distribusi dan fungsi – fungsi
bisnis umum lainnya.

Max Weber dikenal sebagai pencetus konsep organisasi birokrasi. Kritik


terhadap konsep ini adalah hanya dapat dipergunakan pada lingkungan yang
stabil. Sedangkan upaya untuk mensistemasi studi manajemen masih berpengaruh
hingga saat ini. model yang dikenal adalah model organisasi yang ideal birokrasi,
suatu bentuk organisasi yang dicirikan oleh adanya pembagian kerja ( division of
labour) , sebuah hierarki kepemimpinan yang jelas,arahan – arahan dan aturan
aturan yang lugas serta hubungan antar anggota yang tidak bersifat pribadi.

2. Aturan Perilaku
Mary Parker Follet (1868 – 1933) dan Chester Barnard (1886 – 1961)
merupakan dua orang “klasik” yang memasukkan unsur manusia kedalam analisa
mereka dan menjadi perintis aliran perilaku.

Ada dua pendekatan dalam menerapkan aturan perilaku:


a. Pendekatan Hubungan Manusiawi (Human Relations)
Dimulai dari studi Hawthorne yang dilakukan oleh Elton Mayo (1880 – 1949).
Hubungan manusia merupakan peranan penting dalam organisasi. Pendekatan ini
menekankan pentingnya kebutuhan sosial yang menjadi nilai positif sedangkan
keterbatasan yang dimiliki adalah sulitnya memprediksi prestasi kerja hanya
dengan melihat faktor sosial.

11
b. Pendekatan Ilmu Perilaku
Merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi yang
mencakup hal yang lebih kompleks.

Perilaku Organisasi, dikenal sebagai Organizational Behavior ( OB), dimana


banyak hal yang dikerjakan oleh para manajer saat ini dalam mengelola orang ,
memotivasi, memimpin, membangun kepercayaan, bekerja dalam tim, mengelola
konflik dsb. Pendekatan OB didukung oleh, Robert Owen, Hugo Munsterberg,
Marry parker Follet, dan Chester Bernart. Mereka meyakini bahwa manusia
meruapakan kekayaan ( aset 0 penting yang dimiliki perusahaan )

3. Pendekatan Kuantitatif
Dengan menggunakan Riset Operasional dan Manajemen Sains, serta didukung
dengan model matematik dan statistik untuk memecahkan persoalan manajemen.
Diawali dengan menjalankannya pada saat perang yang kemudian diaplikasikan pada
dunia industri. Sangat rumit untuk dimengerti oleh manajer, namun sangat efektif
dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan perencanaan dan
pengendalian. Beberapa contoh dari pendekatan ini adalah PERT, teori antrian dan
EOQ.

Pendekatan kuantitatif, ( Sains management ),penggunaan teknik – teknik


kuantitatif unyuk membantu proses pengambil keputusan. Manfaat penggunaan teknik
kuantatif, salah satunya dikenal sebagai manajemen mutu total ( TQM). Merupakan
falsafah manajemen yang sepenuhnya berfokus pada upaya perbaikan
berkesinambungan ( continous improvement )dan kemampuan berespon terhadap
kebutuhan / harapan pelanggan.

4. Teori Manajemen Kontemporer


a. Pendekatan Sistem
Sistem, sekumpulan bagian yang saling terkait dengan saling bergantunng antara
satu dengan lainnya yang diatur hingga membentuk satu kesatuan yang utuh.

Sistem ada 2:

12
1. Tertutup, sistem yang tidak dipengaruhi dan tidak berinteraksi dengan
lingkungan
2. Terbuka, sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Pendekatan Situasional (Contigency)


Anggapan bahwa efektifitas manajer tergantung pada situasi yang dihadapi, serta
dianggap memberi resep praktis pada manajer.

Pada pendekatan ini menyatakan bahwa organisasi bersifat unik, dalam


menghadapi situasi – situasi yang berlainan( contingencies)dan membutuhkan cara
pengelolaan yang berbeda – beda.

c. Pendekatan Hubungan Manusiawi Baru (Neo-Human Relation)


Mencoba untuk menggabungkan antara manajemen ilmiah dan sisi positif manusia.
Beberapa tokoh pendekatan ini adalah W. Edward Deming, Thomas J. Peterson,
Robert H. Waterman, dan Wiliam Ouchi.

d. Pandangan integratif
Memadukan semua pendekatan yang ada, Organisasi dipandang sebagai sebuah
sistem, sedangkan prinsip manajemen yang digunakan sesuai dengan situasi yang
dihadapi.

E. Pendekatan-Pendekatan Manajemen
1. Pendekatan Berdasarkan Kebiasaan, Mengembangkan pemahaman melalui
pembelajaran melalui sejumlah kasus
2. Pendekatan Berdasarkan Perilaku Individu, Mempelajari dengan jalan
memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan antar perorangan didalam
organisasi

13
3. Pendekatan Berdasarkan Perilaku Kelompok, Memusatkan perhatian pada studi
tentang pola perilaku kelompok didalam organisasi dan bukan hubungan antar
perorangan
4. Pendekatan Berdasarkan Kerjasama Sosial, Gabungan antar pendekatan individu
dan kelompok dengan jalan mempelajari perilaku antarmanusia sebagai sistem
sosial yang mengaitkan dua orang atua lebih bersama-sama dalam upaya mereka
mencapai tujuan

F. Unsur-Unsur Majemen
Manajemen merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan semua orang
untuk mengatur kegiatan apa yang akan dilakukan. Hal ini membuat seseorang
memahami terkait akan melakukan apa dan bagaimana menjalankannya. Contohnya
seperti manajemen waktu, manajemen keuangan, manajemen diri, hingga manajemen
bisnis atau perusahaan. Manajemen bisnis sendiri memiliki unsur unsur manajemen yang
sangat penting di dalamnya, yaitu man, money, material, machines, method, dan market.

Dan unsur manajemen yang perlu kita ketahui :

1. Man (manusia)

Unsur Man adalah unsur yang paling utama karena manusia memiliki bagian dalam
sistem operasi, sehingga membuat manusia menjadi salah satu yang paling penting. Oleh
karena itu, hanya manusia yang dapat menjalankan proses manajemen untuk mencapai
tujuan yang efektif dan efisien. Hal ini karena merupakan tanggung jawab manusia
sebagai makhluk kerja untuk melakukan kegiatan agar mencapai tujuan yang akan
berjalan sesuai rencana. Perlu adanya unsur manajemen manusia untuk mencapai hasil
pekerjaan yang optimal, suasana kerja yang sehat dan kondusif, dan terciptanya ide-ide
yang inovatif.

2. Money (Uang)

Uang adalah unsur dasar dari semua kegiatan, termasuk kegiatan manajemen untuk
mencapai tujuan yang sesuai. Untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien, pekerjaan

14
yang sedang berlangsung akan membutuhkan sumber daya untuk memulai proses. Tentu
saja, untuk mendapatkan sumber daya  tersebut harus memiliki modal, sehingga uang
sangat penting. Anda harus mengelola keuangan dengan bijak dan efisien. Hal penting
dalam mengatur penganggaran dan penggunaannya yaitu harus secara cermat, bijaksana,
efisien, dan akuntabel.

3. Material (Bahan)

Pasokan bahan baku merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses
mencapai tujuan. Jika akses terhadap bahan baku sulit secara otomatis akan
mengakibatkan turunnya daya pada proses produksi., sehingga akan menghambat proses
produksi baik dalam jangka pendek maupun panjang. Maka dari itu, salah satu aspek
manajemen yang paling penting adalah material yang dapat membantu mencapai
tujuan. Saat memilih dan menggunakan bahan baku, pelaku bisnis atau usaha harus
memperhatikan faktor penting yaitu menangani bahan baku sehingga efektif dan
memastikan tidak ada bahan baku yang terbuang. Bahan baku juga harus sesuai dengan
kebutuhan bisnis serta anggaran yang tersedia, sehingga dapat memperoleh bahan
berkualitas tinggi namun tetap ekonomis

4. Machine (Mesin)

Mesin adalah unsur manajemen yang membantu dalam pelaksanaan proses


mencapai tujuan yang efisien. Menggunakan mesin akan membantu mempercepat
pekerjaan. Mesin memiliki peran yang cukup penting yaitu untuk mengubah bahan baku
menjadi output berkualitas tinggi. Mesin bisa tergabung dalam bentuk peralatan logistik
atau teknologi yang sangat krusial dalam lingkup bisnis. Pembelian dan penggunaan
mesin harus direncanakan agar efektif. Ini termasuk mendapatkan alat yang layak dengan
biaya rendah sekaligus tetap membantu memberikan kinerja produksi baik.

5. Methode (Metode)

Teknik atau metode adalah aspek manajemen yang diperlukan untuk mengatur
prosedur dan standar operasional operasi suatu kegiatan. Akibatnya, strategi dapat

15
membuat proses lebih mudah dan lebih cepat untuk mencapai tujuan yang efisien.
Metode ini ada sebagai akibat dari munculnya unsur unsur manajemen di atas agar dapat
melaksanakan proses dengan lancar. Dengan menggunakan metode yang telah dibuat
sesuai dengan divisi yang ada, pekerja yang merupakan spesialis dalam profesinya dapat
didistribusikan. Metode dalam bisnis harus sebaik dan seefektif mungkin untuk
menghasilkan output  yang baik juga.

6. Market (Pasar)

Market adalah unsur manajemen berikutnya, terutama untuk perusahaan atau bisnis,
karena pasar sering dikunjungi oleh sejumlah besar orang yang akan membeli barang.
Keberadaan pasar menyebabkan produksi terjual serta dapat mengetahui kekurangan dan
keuntungan dari produk. Dalam hal ini, sebagai produsen, Anda dapat meningkatkan dan
mempertahankan kualitas. Untuk menguasai pasar, manajemen mungkin menggunakan
dapat metode cerdas untuk bersaing dan menjadi yang utama. Strategi ini menyebabkan
produk menjadi lebih cepat menyebar luas dan disukai oleh konsumen.

G. Fungsi Manajemen
Adapaun beberapa fungsi dari manajemen adalah :

1. Planing (Perencanaan)
Perencanaan merupakan fungsi fungsi manajemen berupa rangkaian proses
pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentu strategi yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.

Menurut Hani Handoko, ada empat tahap yang perlu dilalui dalam proses fungsi-
fungsi manajemen perencanaan :

a. Menetapkan serangkaian tujuan


b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan
d. Mengembangkan rencana untuk pencapaian tujuan
Dari sisi perusahaan sendiri, manfaat fungsi-fungsi manajemen perencanaan adalah :

a. Menjadi pedoman pelaksanaan tujuan


b. Menjamin tercapainya tujuan organisasi
16
c. Menghindari risiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang
d. Mudah dalam pengawasan

2. Organizing (Perorganisasian)
Organizing atau pengorganisasian adalah fungsi-fungsi manajemen berupa
rangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan dikerjakan, serta proses
pengembangan struktur organisasi yang sesuai tujuan perusahaan. Agar perusahaan
dapat berjalan dengan baik, fungsi-fungsi manajemen yang pengorganisasian meliputi
:

a. Perumusan tujuan secara jelas


b. Pembagian tugas pekerjaan
c. Mendelegasikan/pelimpahan wewenang
d. Melakukan unsur koordinasi
Tujuan organizing sendiri wajib dijalankan dengan baik agar dapat mengatur berbagai
sumber daya SDM atau sumber daya lain. Bila begitu, sumber daya di dalam
perusahaan dapat berfungsi secara optimal dan mampu melaksanakan peran serta
fungsi masing-masing dengan baik.

3. Staffing
Staffing adalah fungsi-fungsi manajemen yang hampir sama dengan organizing.
Pada intinya fungsi ini bertujuan untuk menempatkan sumber daya perusahaan di
tempat yang paling tepat sesuai bidang keahliannya. Tapi fungsi-fungsi manajemen
ini tidak hanya mengenai tenaga kerja saja, melainkan seluruh sumber daya dalam
perusahaan tersebut, termasuk peralatn, inventaris, atau sumber daya lainnya. Fungsi-
fungsi manajemen staffing sangat penting dilakukan, karena satu atau dua divisi lain
di dalam perusahaan punya kebutuhan yang berbeda, sehingga fungsi ini perlu
dilaksanakan. Adapun Fungsi manajemen staffing sendiri mencakup beberapa hal
adalah :

a. Perencanaan SDM yang sudah tersedia


b. Perekrutan tenaga kerja apabila terdapat kekosongan pada divisi tertentu
c. Proses seleksi calon tenaga kerja yang mendaftar
d. Pengenalan terkait perusahaan serta melakukan orientasi
e. Pelaksanaan kerja

17
f. Evaluasi kinerja yang telah dilakukan
g. Pemberian reward atau punishment sesuai hasil evaluasi
h. Memberi pengembangan atau jenjang karir.

4. Coordinating (Pengarahan)
Coordinating ini bertujuan mengarahkan atau mengendalikan agar pekerjaan
semakin efektif dan efisien. Terdapat beberapa aktivitas yang perlu dilakukan
perusahaan dalam fungsi-fungsi manajemen  yang coordinating adalah :

a. Menerapkan dan mengimplementasikan kepemimpinan, bimbingan atau motivasi


terhadap pekerja supaya bekerja secara nyaman, baik dan maksimal.
b. Memberi tugas dan penjelasannya secara rutin terkait dengan jobdesc atau
masalah pekerjaan.
c. Menjelaskan seluruh kebijakan yang berlaku dan sudah ditetapkan

5. Controlling (pengawasan
controling adalah untuk menilai pekerjaan yang telah dilakukan oleh seluruh
SDM yang ada di suatu perusahaan. Fungsi-fungsi manajemen pengawasan sangat
penting dilakukan karena fungsi-fungsi manajemen ini untuk menentukan kualitas
layanan atau produk yang dihasilkan perusahaan dapat berjalan dengan baik atau
tidak.

BAB III

PENUTUP

18
A. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat kami simpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah
pemahaman atau ilmu yang digunakan oleh semua orang untuk mencapai tujuan dengan
usaha seminimal mungkin tetapi dengan hasil yang maksimal. Manajemen sangat penting
bagi semua orang dikarenakan dapat membantu efisiensi dan efektifitas dalam mencapai
suatu hasil. Manajemen harus diiringi dengan sikap tepat waktu,bertanggung jawab dan
tekun sehingga terjadi hubungan timbal balik yang baik antara ilmu manejemen dengan
sifat diri sendiri.

B. Saran

Adapun saran dari kami sehubungan dengan bahasan makalah ini adalah untuk
mencapai tujuan manajemen yang efektif dan efisien sebaiknya perlu menerapkan
prinsip-prinsip, aturan, dan peran yang terdapat dalam manajemen, agar apa yang
direncanakan dan diharapkan dapat berhasil dengan baik.

19
DAFTAR PUSTAKA
1. http://susi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/65946/Evolusi+Teori+Manajemen+
%28II%29.pdf
2. https://accurate.id/marketing-manajemen/konsep-manajemen-pengertian-dan-
karateristiknya-dalam-bisnis/
3. https://s2.universitassuryadarma.ac.id/2019/06/13/4-fase-sejarah-manajemen/
4. https://www.google.com/search?
q=perkembangan+ilmu+manajemen&oq=PE&aqs=chrome.0.69i59l2j69i57j69i60l5.1
6811j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8
5. https://m.liputan6.com/hot/read/4635492/5-fungsi-fungsi-manajemen-pengertian-dan-
unsurnya
6. https://www.hashmicro.com/id/blog/unsur-manajemen/

20

Anda mungkin juga menyukai