Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAB III

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen

Dosen Pengampu : Dr.Pebi Kurniawan, SE., M.M.

Disusun Oleh :

1. Alisa Kamila Rahmi (200121058)


2. Nabila Safitri (200121055)
3. Sunita (200121062)
4. Wita Rusniawati (200121012)

Akuntansi Reguler 2B

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang sederhana ini. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembaca.

Makalah BAB III dengan judul ”Sejarah dan Perkembangan Manajemen” disusun
dalam rangka melaksanakan tugas dari dosen Pak Dr. Pebi Kurniawan, SE., M.M. selaku
mengampu materi mata kuliah Pengantar Manajemen.

Didalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kendala dan saya bersyukur ada
pihak yang telah membantu saya untuk mengatasi dan menyelesaikan tugas ini. Untuk itu
saya berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.

Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang dimiliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada
pembaca dapat memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Cirebon, 2 April 2021

Hormat Kami

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1
D. Manfaat ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Sejarah Manajemen .............................................................................................. 2
B. Perkembangan Teori Manajenemen ..................................................................... 5
BAB III PENUTUPAN....................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Kritik dan Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu sosial pasti
mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu
mengikuti perkembangan zaman.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa lalu,
maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk juga
manajemen. Sebelum kita mempelajari manajemen alangkah baiknya kita mempelajari
sejarah perkembangan manajemen agar kita lebih senang dalam mempelajari manajemen.
Sejarah Perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan
manusia itu sendiri. Artinya, dalam manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada
di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pada zaman pura atau zaman batu, manusia juga menggunakan
keterampilan dan keahliannya untuk membuat alat- alat dari batu guna merealisasikan
tujuan hidupnya. Manajeman kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan
keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh manusia itu.
Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu
juga sekaligus mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia.
Mempelajari sejarah manajeman sangat penting bagi kita untuk dapat memperoleh
gambaran tentang bagaimana manajeman itu telah berlangsung pada masa lalu,bagaimana
kemudian manajeman tersebut berkembang,prinsip-prinsip apa yang dikembangkan paa
masa lalu dan bagaimana manajemen tersebut berlangsung dewasa ini .
Akhirnya kita harus pula mempelajari an mengantisipasi perkembangan di masa
mendatang yang tentu saja juga akan menentukan arah pertumuhan manajemen itu sendiri.
Dengan mengetahui arah perkembangan manajemen tersebut maka kita akan apat
mempersiapkan diri kita untuk memekaali iri kita masing masing dengan keterampilan –
keterampilan manajerial yang diperlukan I masa mendatang.
B. Runusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang muncul dapat di identifikasi
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah manajemen?
2. Bagaimana perkembangan teori manajemen?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini dibuat yaitu :
1. Mengetahui sejarah manajemen
2. Mengetahui perkembangan teori manajemen
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran
di bidang pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Manajemen


Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui
bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan
adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang
selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa
memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus
dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para
pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya
dikerjakan sesuai rencana. Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin
terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan
menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya. Daniel Wren membagi
evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen
sains, era manusia sosial, dan era moderen.
 Pemikiran Awal
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah
doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of
labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.
Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa
dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti
dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap
orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila
mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa
pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan: 
1) Meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja
2) Menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas
3) Menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen
adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya
penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya
kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." 
Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori
yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya
persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan
sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para
ahli.
 Era Manajemen Sains
Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari
kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A.

2
Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick
Winslow Taylor dalam bukunya, Principles of Scientific Management, pada tahun
1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai "penggunaan metode ilmiah
untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa
penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun
lahirya teori manajemen moderen.
Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru
dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt. yang pernah bekerja bersama
Taylor di Midvale Steel Compan, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor
mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) dan
kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut
sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan.
Sementara itu, pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth berhasil menciptakan
micromotion, sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh
pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa
yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik
manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama
Henri Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu
kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada
pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry
Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang
menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber
menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagaibirokrasi bentuk
organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan
jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal.
Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam
realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya
sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam
kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak
organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett
melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan
teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba
pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di
bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker sering disebut sebagai
Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide
Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang
organisasi
 Era Manusia Sosial

3
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school)
dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains. Mahzab perilaku tidak
mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran
mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen
Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik
Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois.. Kajian ini
awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu
terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif
seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit
pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok,
penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan
bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku
kerja individu.
Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang
mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah
menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924.Follet mengajukan
suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi
konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang
pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya
dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa
organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan
demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra,
bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The
Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka
untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan
antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien".
Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah
sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal
sebagai sistem terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi
sebagai elemen universal, sementara itu pada organisasi informal, komunikasi,
kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga
mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa
atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.
 Era Moderen
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total
quality management TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru
manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and
Joseph Juran (lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.
Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal
dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan

4
kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila
kualitas dapat ditingkatkan, 
1) Biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan,
minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material.
2) Produktivitas meningkat.
3) Pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga.
4) Profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis.
5) Jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk
meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
B. Teori Perkembangan Manajemen
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan
pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun
berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam
berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai
pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
1. Terori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
 Robert Owen (1771 1858) 
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di
New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan
faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya
disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga
kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik
kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa
kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia.
 Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang
menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi
prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga
kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan
efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam
penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour),
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
o Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
o Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu
diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
o Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja
terus menerus dalam tugasnya.

5
o Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang
saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga
membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
2. Teori Manajemen Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain :
 Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu
pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan
penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen.
Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Hasil
penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip
lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and
error. Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution,
karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu
penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap
unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu
:
o Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
o Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
o Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam
menjalankan tugasnya.
o Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi
manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan
dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan
manajer. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion
study).
 Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang
konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan
produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
o Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan bersama.
o Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
o Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
o Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
3. Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik :
 Henry Fayol (1841-1925)

6
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan
teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini
diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General
atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh
Constance Storrs. Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan
pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Fayol. Selanjutnya membagi
enam kegiatan manajemen, yaitu :
o Teknik Produksi dan Manufakturing Produk
o Komersial,
o Keuangan,
o Keamanan,
o Akuntansi dan
o Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
o Devision of Work , Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
o Uathority and Responsibility, Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan
kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
o Dicipline , Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
o Unity of Command , Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang
atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
o Unity of Direction One head and one plan or a group or activities having the same
objective., Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus
diarahkan oleh seorang manajer.
o Subordination of Individual Interest to Generale Interest , Kepentingan seseorang
tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
o Renumeration, Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang
diberikan, kompensasi.
o Centralization, Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
o Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi
yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.
o Order , Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada
tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
o Equity, Persamaan perlakuan dalam organisasi.
o Stability of Tonure of Personel, Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk
mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.
o Initiative, Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan
pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
o Esprit the Corps, Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi
perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya
yang tercermin dalam semangat korps.
 Mary Parker Follett (1868 1933)

7
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana
pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan
manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan.
Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan
menggunakan proses integrasi.
4. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi
dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi
klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan
manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.
o Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak
psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan
bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama
penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga
penggunaan best possible effect.
o Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan
manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan.
Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam
organisasi juga akan buruk.
5. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi
(perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen
operasi. Perilaku Organisasi : Douglas McGregor, Frederick Herzberg, Chris Argiris,
Edgar Schein, Abraham Maslow, Robert Blak dan Jane Mounton, Rensistlikert, Fred
Feidler. Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
o Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur dan prinsip).
o Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan
konservatif.
o Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
o Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
6. Aliran Kuantitatie
Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset operasi
dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting
sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan
pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya
dikenal sebagai aliran manajemen science. Langkah-langkah pendekatan manajemen
science yaitu :
o Perumusan masalah dengan jelas dan terperinci

8
o Penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
o Penyelesaian model
o Pengujian model atas hasil penggunaan model
o Penetapan pengawasan atas hasil
o Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
7. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan
eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi
sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka. Pendekatan
sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan
sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain
pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.
8. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan
praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan
lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan
teknik manajemen yang berbeda.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal
abad 19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen
secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871).
Owen seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama
yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan
pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama
kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi.
Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan
pemikiran manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo.
Manajemen ilmiah menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan
tugas manajemen secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada
kebutuhan mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya menetapkan
dan menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang efektif .
perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen klasik
disebut teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen
yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun perilaku
organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen yang
mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman yang
mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis. Perkembangan selanjutnya yaitu
dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-
bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan. Namun saat ini penerapan
manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi yang memadukan antara aliran ilmiah
dengan perilaku dalam suatu sistem yang diterapkan menurut situasi dan lingkungan yang
dihadapai.
B. Kritik dan Saran
Mungkin didalam makalah yang kami buat ini, sungguh banyak kesalahan yang
membuat pembaca ataupun yang mendengar bacaan makalah ini tidak efektif itu adalah
kesalahan kam, yang sewajarnya kami di berikan kritikan dan diberikan saran untuk
membuat atau memperbaiki makalah kedepannya. Dan juga di dalam makalah ini banyak
sekali yang kurangnya, baik dari segi tulisan ataupun dari segi penyusunan kata-kata,
karena kami masih belajar, mohon saran dari kawa-kawan untuk memperbaikinya.  

10
DAFTAR PUSTAKA
http://ophiiciiduduth.blogspot.com/2013/04/makalah-sejarah-perkembangan-
manajemen.html
http://blog.unnes.ac.id/ikaasri/2015/11/19/makalah-sejarah-perkembangan-ilmu-
manajemen-5/
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Sejarah
http://dizhakatray.blogspot.com/2010/10/sejarah-perkembangan-manajemen.html?
m=1#:~:text=Ilmu%20manajemen%20ilmiah%20timbul%20pada,produksi%20yang
%20efektif%20dan%20efisien

11

Anda mungkin juga menyukai