Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH DAN EVOLUSI MANAJEMEN


Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah
“DASAR-DASAR ILMU MANAJEMEN”
Dosen Pengampu:
Fakhruddin Al Farisy, M.Pd

Kelas:MPI(Manajemen Pendidikan Islam)

Disusun Oleh
Kelompok:01
1.Teuku Aziz Saputra (20229001029)
2.Ismail Hasan (20229001012)
3.M.Robert Falakhi Sulaiman (20229001018)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM STAI


KH.MUHAMMAD ALI SHODIQ TULUNGAGUNG 2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah Swt .atas betkat dan
lompahan rahmatnya makalah dapat terselesaikan dengan tepat waktu.Shalawat serta salam
tidak lupa selalu dihaturkan untuk junjungan kita nabi agung Nabi Muhammad Swt yang telah
menyampaikan petunjuk dari Allah Swt untuk kita semua,tidak lupa kita sampaikan rasa
terimakasih yang sebanyak banyaknya kepada Bapak Fakhruddin Al Farisy, M.Pd selaku
dosen pengampu.
Berikut ini penulis mempersembahkan makalah dengan judul “Sejarah Dan Evolusi
Manajemen”.Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Penulis sadar bahwa makalah ini belum sempurna.Oleh karena itu penulis
mengharapkan masukan dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.Penulis
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa syukur dan terimakasih.

Tulungagung 04 Oktober 2022

Penulis
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..……………………...…………….i

KATA PENGANTAR …………..……………………………………….…………….………………………..ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..………..……………………………iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….……………..………………….………1

A. Latar Belakang……………………….………………….………………………………………….…….1
B. Rumusan Masalah …………………………………………..……………………………….…..……..1
C. Tujuan penulisan……………………………………………………………………….………………...1

BAB II PEMBAHASAN….. …………………………………………………………………..…………….….2

1. Sejarah manajemen……………………………………………………………………….………….…………2
2. Evolusi teori manajemem……………………………………………………………………………………3

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………….8

• Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………..8
• DAFTAR PUSTAKA …………………………….……………………………………….……………9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam
rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teori
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa
lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan
perkembangan ilmu manajemen.
Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan (evolusi) ilmu manajemen.
Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran
yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern
yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran
lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi
sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia
yang berada dalam organisasi.
Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang
perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori manajemen yang
muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai
untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer menghadapi situasi
bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanai sejarah manajemen
2. apasaja teori teori manajemem

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejarah manajemen


2. Mengetahui teori teori manajemem

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Manajemen
Beberapa orang melihat sejarah manajemen sebagai konseptualisasi modern yang
terlambat.Salam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra modern, hanya
merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip manajemen di masa
pra modern akhir. Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan
pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi
permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan,
namun banyak perusahaan pra industri dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong
untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun,inovasi seperti
penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan
entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dankendali
manajemen.

• Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku
ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber
daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli
Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti
penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan,dan
perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen,Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain
memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan
kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan
lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an
manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.

• Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang
seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen
dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan “Konsep
Korporasi” (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide
Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
H. Dodge,Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan Teknik statistika
kedalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistica
dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi.
2
Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”,mencoba pendekatan sains
untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan
operasi.Mendekati akhir abad 65.
B. Evolusi Teori Manajemen
Daft (2003 dalam Krisnandi dkk, 2019, hlm. 18) menyatakan bahwa perspektif
sejarah terhadap manajemen mencerminkan perspektif atau lingkungan untuk
menerjemahkan peluang dan masalah yang timbul. Meskipun demikian, sejarah tidak hanya
menyusun peristiwa dalam suatu urutan secara kronologis, tetapi juga mengembangkan suatu
pemahaman mengenai dampak dari suatu kekuatan sosial terhadap suatu organisasi.
Mempelajari sejarah merupakan suatu cara untuk menciptakan pemikiran yang
strategis, melihat gambaran yang luas dan benar, serta memperbaiki keterampilan konseptual.
Kekuatan sosial itu sendiri mengacu pada berbagai aspek budaya yang turut mempengaruhi
hubungan antar-orang. Kekuatan orang ini membentuk apa yang dikenal sebagai kontrak sosial,
yang merupakan aturan dan persepsi umum tidak tertulis mengenai hubungan antar orang dan
antar karyawan dengan manajemen.
Teori itu sendiri merupakan asumsi-asumsi yang saling berhubungan dan
diungkapkan dalam rangka menjabarkan suatu keterkaitan di antara berbagai fakta yang bisa
diobservasi. Misalnya apabila cuaca sore hari mendung, maka malam hari atau sebentar lagi
hujan akan turun. Kalimat ini merupakan sebuah hipotesis atau dugaan sementara, dan
apabila berdasarkan penelitian ternyata mendukung hipotesis yang dibuat, maka hipotesis
tersebut menjadi sebuah teori.
Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya telah dimulai sekitar akhir abad yang lalu, di
mana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa mencari dan mengembangkan cara-cara baru
untuk mengelola suatu perusahaan. Beberapa variabel yang diperhatikan dalam manajemen
ilmiah adalah sebagai berikut.

• Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan produktivitas

• Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-persyaratannya.

• Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan.

• Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Berbagai kegiatan dalam jejak rekam sejarah, di mana variabel-variabel di atas diperhatikan
dapat dikatakan sebagai aktivitas manajemen. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa
kronologis sejarah perkembangan ilmu manajemen menurut perintisnya

❖ Aliran-Aliran Manajemen

3
Pada sekitar abad ke-17 terjadi perubahan besar dalam bidang produksi. Barang-
barang konsumsi dapat dihasilkan dalam jumlah yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
Peningkatan produksi barang ini disebabkan banyak ditemukan peralatan-peralatan
pengolahan barang. Pada saat itu peran tenaga kerja dapat sebagian telah digantikan dengan
mesin-mesin baru.

• Aliran Manajemen Ilmiah


Manajemen ilmiah lahir seiring dengan perkembangan teknologi yang dihasilkan oleh
para ahli teknik yang bekerja pada perusahaan-perusahaan besar di Eropa dan Amerika
Serikat. Pada masa ini dikenal oleh kalangan usahawan sebagai revolusi industri. Para
insinyur di Eropa dan Amerika Serikat berupaya untuk mengembangkan berbagai cara baru
untuk mengelola perusahaan. Teori Manajemen Ilmiah itu sendiri dikembangkan berkat
adanya kebutuhan terhadap peningkatan produktivitas. Dalam hal ini, produktivitas dapat
ditingkatkan dengan cara meningkatkan efisiensi pekerja. Beberapa variabel dalam
manajemen ilmiah dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Peningkatan produktivitas perusahaan.

2. Pemanfaatan tenaga kerja beserta persyaratannya.

3. Peningkatan kesejahteraan karyawan.

4. Lingkungan yang baik untuk peningkatan produktivitas kerja.

5. Tokoh-tokoh yang memberikan sumbangan terhadap manajemen ilmiah di antaranya


adalah sebagai berikut.

• Robert Owen (1771-1858)


Robert Owen merupakan manajer dari beberapa pabrik pemintal kapas di New
Lanark, Scotlandia sejak tahun 1800-an. Dalam teorinya, Owen menekankan peranan sumber
daya manusia sebagai kunci kesuksesan dari suatu perusahaan (Krisnandi dkk, 2019, hlm.
19). Sebagai perintis manajemen ilmiah, Owen melihat pada saat itu kondisi kerja dan
kehidupan pekerja di pabrik-pabriknya sangatlah buruk, di mana banyak anak-anak di bawah
umur sudah dipekerjakan, serta jam kerja yang melebihi kemampuan pekerja untuk
melakukannya.
Owen kemudian menerapkan kebijakan untuk membatasi usia kerja seseorang yang
bekerja di pabriknya di atas 10 tahun, dan menolak pekerja di bawah 10 tahun
Di samping itu, Owen juga menetapkan suatu prosedur kerja yang mampu meningkatkan
produktivitas kerja, selanjutnya juga menetapkan kebijakan insentif agar kesejahteraan
karyawan meningkat.
4
• Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbage merupakan profesor matematika yang sering memperhatikan
berbagai cara kerja di pabrik. Ia beranggapan bahwa pengaplikasian berbagai prinsip ilmiah
pada serangkaian proses pekerjaan akan mampu meningkatkan produktivitas kerja dan lebih
efisien. Babbage menganjurkan bahwa setiap pekerjaan dapat dibagi ke dalam berbagai
macam keterampilan, sehingga pekerja dapat dilatih dengan keterampilan tertentu yang
spesifik.
Dengan demikian, pekerja hanya dituntut untuk bertanggung jawab atas tugas
pekerjaannya sendiri. Tugas pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dapat
meningkatkan keterampilannya, sehingga produktivitas dan efisiensi dapat dicapai
perusahaan.

• Frederick Wilson Taylor (1856-1915)


Taylor adalah seorang manajer pabrik di Amerika Serikat yang melakukan penelitian
mengenai studi waktu kerja (time and motion studies) di bagian produksi. Dengan studi waktu
sebagai dasarnya, Taylor mampu memecah setiap pekerjaan ke dalam berbagai komponen dan
merancang cara kerja yang terbaik dan tercepat untuk setiap pekerjaan tersebut. Dalam
penelitian tersebut ditentukan berapa kemampuan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya
dengan menggunakan bahan dan alat yang tersedia di dalam perusahaan.
❖ Aliran Manajemen Klasik
Aliran manajemen klasik (teori administrasi klasik) dikenal dengan fokus pada
kebutuhan menyistemisasikan kegiatan manajemen. Berikut adalah beberapa tokoh
yang turut berkontribusi pada teori manajemen klasik.

• Henry Fayol (1841-1925)


Henry Fayol merupakan industrialis Prancis yan sering disebut sebagai bapak aliran
manajemen klasik karena upaya menyistematisasi studi manajerial. Pokok pikirannya ditulis
dalam bukunya yang berjudul General and Industrial Management. Menurut Fayol, praktik
manajemen dapat dikelompokkan dalam beberapa pola yang dapat diidentifikasi dan
dianalisis. Selanjutnya, analisis tersebut dapat diajarkan kepada manajer lain atau calon
manajer.
Fayol membagi kegiatan bisnis dalam enam kegiatan pokok yang saling berkaitan.Teknis,
memproduksi produk;

5
Komersial, membeli bahan baku dan menjual produk;
1. Keuangan, mencari dan menggunakan dana

2. Keamanan, menjaga karyawan dan kekayaan perusahaan;

3. Akuntansi , mencatat dan mengukur transaksi; dan Manajemen.

• Max Weber (1864—1920)


Max Weber merupakan ahli sosiologi Jerman yang mengembangkan teori birokrasi.
Menurutnya, suatu organisasi yang terdiri atas ribuan anggota membutuhkan aturan yang
jelas untuk anggota organisasi tersebut. Adapun organisasi yang ideal adalah birokrasi saat
aktivitas dan tujuan diturunkan secara rasional dan pembagian kerja disebutkan dengan jelas.
Birokrasi didasarkan pada aturan yang rasional dan yang dapat dipakai untuk mendesain
struktur organisasi yang efisien. Keahlian teknis dan evaluasi berdasarkan prestasi
ditekankan.
Model birokrasi Weber dipakai untuk memahami pengelolaan organisasi besar,
seperti perusahaan multinasional yang mempunyai karyawan ribuan orang. Perhatikan bahwa
birokrasi Weber berlainan dengan pengertian birokrasi populer. Orang cenderung
mengartikan kata birokrasi dengan konotasi negatif, yaitu organisasi yang lamban dan tidak
responsif terhadap perubahan.

Mary Parker Follet (1868-1933)

Follet mengemukakan pemahaman mengenai kelompok dan tingginya komitmen


terhadap kerja sama antarmanusia. Menurut Follet, kelompok ialah suatu mekanisme di mana
berbagai individu dapat mengkombinasikan bakatnya untuk mencapai sesuatu yang baik.
Menurutnya, organisasi merupakan komunitas tempat manajer dan karyawan bekerja secara
harmonis tanpa adanya dominasi dari salah satu pihak terhadap pihak lainnya, serta dapat
menyelesaikan berbagai perbedaan dan konflik yang timbul melalui diskusi. Follet
beranggapan bahwa manajer bertugas untuk membantu karyawan agar saling bekerja sama
dalam rangka mencapai berbagai kepentingan yang terintegrasi. Menurut Follet, tanggung
jawab kolektif dapat ditimbulkan oleh upaya membuat karyawan merasa memiliki
perusahaan.

6
❖ Aliran Hubungan Manusiawi
Perkembangan lanjutan dalam manajemen kembali dimulai pada 1930 dan popular
sejak 1950-an, yakni berupa manajemen yang memperhatikan karyawannya. Pandangan ini
timbul dari berbagai kelemahan manajemen klasik yang berorientasi pada tugas dan
menimbulkan stres serta pelambatan dan penurunan produktivitas akibat monotonnya
pekerjaan.
Aliran Hubungan manusiawi (human relations) pada umumnya mengacu pada suasana
kerja yang berasal dari hubungan antara manajer dan karyawan. Jika hubungan manusia pada
suatu organisasi efektif, suasana kerja akan mendorong semangat kerja dan keharmonisan
suasana kerja. Efektivitas kerja diharapkan akan terjadi dari suasana kerja atau hubungan
manusiawi yang baik.
❖ Aliran Manajemen Modern
Aliran manajemen modern di dasari oleh asumsi bahwa manusia memiliki berbagai
kebutuhan dan mengalami perubahan yang cepat, sehingga tidak ada pendekatan yang bisa
digunakan pada kondisi tersebut (Krisnandi, dkk, 2019, hlm. 25). Akan tetapi, pendekatan ini
tetap mengakui gagasan teori manajemen klasik dan sumber daya manusia.1

1
Krisnandi H., Efendi S., Sugiono E. (2019). Pengantar manajemen. Jakarta: LPU-UNAS
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang sejak akhir abad ke-19. Lahirnya
konsep manajemen digejolak masyarakat sebagai konsekuensi akibat tidak seimbangnya
pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Meskipun pada kenyataannya,
perkembangan ilmu manajemen sangat terlambat jauh dibandingkan peradaban manusia
dimuka bumi sejak keberadaan Adam dan Hawa. Barulah lebih kurang pada abad ke-20
kebangkitan para teoretisi maupun para praktisi sudah mulai tampak .
Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh sebagai pihak dengan perspektif yang
berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurus, ketata laksanaan, kepemimpinan,
pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya. Masing-masing pihak dalam
memberikan istilah diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka.

8
DAFTAR PUSTAKA

Krisnandi H., Efendi S., Sugiono E. (2019). Pengantar manajemen. Jakarta: LPU-
UNAS

Anda mungkin juga menyukai