Disusun oleh:
Muhammad Dennis Prasetyo 63040210162
Rizky Umar Al Faruk 63040220168
Devita Syavira Ariyanti 63040220171
Maulana Nur Muhamad 63040220193
Alhamdulillahi robbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
yang telah menganugerahkan nikmat iman, islam, sehat, dan sempat sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam kepada
Baginda Nabi Besar Muhammad ﷺyang senantiasa menjadi sumber inspirasi
dan teladan terbaik untuk umat manusia.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Pengertian Manajemen........................................................................................5
B. Sejarah Manajemen................................................................................................5
C. Perkembangan Awal Teori Manajemen................................................................7
D. Prinsip dan Fungsi Manajemen.............................................................................8
E. Sarana Manajemen................................................................................................11
F. Aliran Manajemen.................................................................................................12
BAB III...........................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari
cabang ilmu sosial pasti mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena
ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan zaman.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa
lalu, maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah
termasuk juga manajemen. Sebelum kita mempelajari manajemen
alangkah baiknya kita mempelajari sejarah perkembangan manajemen agar
kita lebih senang dalam mempelajari manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen ?
2. Bagaimana proses sejarah manajemen ?
3. Bagaimana perkembangan awal manajemen?
4. Apa saja prinsip dan fungsi manajemen?
5. Apa saja sarana manajemen?
6. Apa saja aliran yang ada dalam manajemen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen.
2. Untuk mengetahui proses sejarah manajemen.
3. Untuk mengetahui perkembangan awal manajemen.
4. Untuk mengetahui prinsip dan fungsi manajemen.
5. Untuk mengetahui sarana manajemen.
6. Untuk mengetahui aliran yang ada dalam manajemen.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker
Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
B. Sejarah Manajemen
Beberapa orang melihat sejarah manajemen sebagai
konseptualisasi modern yang terlambat. Dalam istilah tersebut manajemen
tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa
orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip manajemen di masa pra-modern
akhir. Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang
Sumeria dan pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama
berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak
yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas),
namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang kecil,
tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen
secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-
Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda
6
(1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali
manajemen.
1. Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam
abad 19 . Pelaku ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill
memberikan teori teori pengaturan sumber daya, produksi dan
penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli
Whitney,James Watt dan Matthew Boulton mengembangkan teknik
produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi
biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan
M.Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan
teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan
pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan
Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks
ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori
mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
2. Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar
tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church
menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu
sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang
manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation),
diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan
(chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang
organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan
teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick
Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikro
7
ekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal
dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk
menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang
logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang
terpisah, termasuk:
Manajemen sumber daya
Manajemen operasi atau produksi
Manajemen strategi
Manajemen pemasaran
Manajemen keuangan
Manajemen informasi teknologi
8
oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan,kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh
situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.Atas hasil penelitiannya Robert
Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792-1871 )
Charles Babbge, seorang profesor matematika dari inggris,
mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik
menjadi lebih efisien. Babbge adalah penganjur pertama prinsip
pembagian kerja melalui spesifikasinya.Dia percaya bahwa aplikasi
prinsip prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas
dari tenaga kerja,karena pekerjaan dilakukan dengan efektif dan
efisien.Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman
dalam penerapan prinsip prinsip manajemen.Pembagian kerja (devision
of labour) mempunyai beberapa keunggulan,yaitu:
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman
pengalaman yang baru,
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat
kemajuan dan ketrampilan pekerja,
3. kecakapan dan keahlian orang bertambah karena bekerja
terus menerus dalam tugasnya,
4. Adanya perhatian pada pekerjaanya sehingga dapat meresapi
alat alatnya karena perhatiannya pada itu itu saja.
9
1. Pembagian kerja (Devision of Work) dengan adanya spesialisasi dalam
pekerjaan.
10
Fungsi Manajemen
11
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk
menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
E. Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-
alat sarana (tools). Toolsmen, money, materials, machines, method, dan
markets. merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang
ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu
1. Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada
proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh
karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja
sama untuk mencapai tujuan.
2. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Oleh karena itu
uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli
serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3. Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi. Untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli
dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi
12
sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat
dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan.
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja.
Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman
maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan
utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab
bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang
akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab
itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
F. Aliran Manajemen
Berdasarkan teori manajemen terdapat tiga aliran pemikiran
manajemen dan dua pendekatannya. Tiga aliran pemikiran manajemen
sebagai berikut :
1. Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik.
2. Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau
pasca klasik.
3. Aliran manajemen modern.
13
Adapun penjelasan dari masing-masing aliran pemikiran dan
pendekatan manajemen sebagai berikut :
a) Aliran Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya
manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771-1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai manajer pabrik
pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen
mencurahkan perhatiannya pada penggunaan factor produksi mesin
dan factor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya
disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu
perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila
tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian
baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh
pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas
hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstren dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai
Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang professor matematika dari
Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang
manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah
pada proses kerja akan menaikan produktivitas dari tenaga kerja
menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara
efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar
pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen.
Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu :
Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-
pengalaman yang baru.
Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari
satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan
dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi
dalam pekerjaannya.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang
pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi
alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan
kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan
14
pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian
keuntungan.
Dari aliran klasik ini, maka, muncullah pemikiran (mazhab)
atau teori manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
Adapun tokoh-tokoh dari aliran manajemen ilmiah antara lain
Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L.
Gantt dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang
menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun
1900-an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan
merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor
dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientific
management).
Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa
prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu system coba-
coba atau yang lebih dikenal dengan nama system trial and
error. Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A
great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer
dan karyawan. Hakekat yang kedua yaitu penerapan ilmu
pengetahuan untuk menghilangkan system coba-coba dalam
setiap unsure pekerjaan.
15
unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya.
Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
a. Kerjasama yang saling menguntungkan antara manajer dan
tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
b. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c. Pembayaran upah pegawai dengan menggunakan system
bonus.
d. Menggunakan instruksi kerja yang terperinci.
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan
manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori klasik tapi
memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia
menerapkan psikologi dalam perusahaan, industry dan
pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat
dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
Sedangkan teori organisasi klasik merupakan bagian dari
aliran klasik lainnya yang lebih mendasarkan pada penerapan
operasional suatu organisasi. Tokoh-tokoh teori organisasi
klasik antara lain yaitu : Henry Fayol, James D. Mooney, Mary
Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seoarng industrialis Perancis. Fayol
mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan
dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini
diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration
Industrielle et General atau General and Industrial
Management, yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance
Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu :
perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasikan dan pengawasan, fungsi ini dikenal
sebagai fungsi onalisme. Fayol selanjutnya membagi enam
kegiatan manajemen, yaitu: Teknik Produksi dan
Manufakturing Produk, Komersial, Keuangan, Keamanan,
Akuntansi dan Manajerial. Henry Fayol juga
mengemukakan 14 prinsip manajemen
2. Mary Parker Follett (1868-1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan
manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori klasik tapi
memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia
menerapkan psikologi dalam perusahaan, industru dan
pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat
dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
16
b. Aliran Hubungan Manusiawi/Neo Klasik
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efisiensi produksi dan keselarasan kerja. Para pakar
mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi
dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain
Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862-1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industry sehingga dikenal
sebagai bapak psikologi industry. Bukunya yaitu Psikology dan
Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan
produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best
possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga
penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howt-horne, dimana
hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau
berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja
memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan
buruk.
c. Aliran Hubungan Modern/Ilmu Pengetahuan
Aliran hubungan modern dalam pengembangannya dibagi
menjadi dua. Pertama, aliran hubungan manusiawi (perilaku
organisasi), dan kedua, berdasar pada manajemen ilmiah dan operasi.
17
c. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer
individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
d. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja
terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang sudah
dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efesien dengan mengunakan beberapa sarana,Adapun fungsi dan prinsip
umum agar tujuan manajemen dapat terealisasikan.Sejarah manajemen
sendiri berkembang pada abad ke-19, dengan pelaku ekonomi klasik Adam
Smith dan John Stuart Mill yang memberikan teori pengaturan sumber
daya, produksi dan penetapan harga. Ada 3 aliran di dalam manajemen
yaitu: (1) Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik; (2) Aliran hubungan manusiawi, disebut juga aliran
neoklasik atau pasca klasik; dan (3) Aliran manajemen modern/ilmu
pengetahuan.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_um
um/Bab_2.pdf
http://repository.ut.ac.id/4533/1/EKMA4116-M1.pdf
20