Anda di halaman 1dari 21

Sistem Informasi Manajemen

“Manajemen Modern”

Dosen

Pak Septia lutfi

Disusun Oleh

Ferry Febrianto

NIM : 12150376

STIE BANK BPD JATENG

SEMARANG

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA, sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. saya bisa menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah sistem informasi
manajemen (SIM), yaitu makalah yang berjudul “Manajemen Modern”.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Diantaranya:

1. Dosen mata kuliah (SIM) sistem informasi manajemen pak septia lutfi

2. Orang tua yang selalu memotivasi untuk selalu bersemangat menghadapi kesulitan.

3. Teman – teman yang selalu menyuport saya dalam pembuatan makalah ini

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Daftar isi

· Kata pengantar

· Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

· Pengertian manajemen

· Pengertian manajemen menurut para ahli

· Sejarah manajemen

· Tujuan manajemen

BAB II PEMBAHASAN

· Pengertian manajemen modern

· Pengertian manajemen modern menurut para ahli

· Pendekatan pendekatan manajemen modern

· Fungsi manajemen modern menurut para ahli

· Kelebihan dan kelemahan manajemen modern

· Pengertian organisasi modern

· Prinsip prinsip manajemen modern


· Tokoh tokoh aliran modern

BAB III PENUTUP

· Kesimpulan

· Saran

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

· https://www.scribd.com/doc/283218296/

BAB I

PENDAHULUAN

PENGERTIAN MANAJEMEN

Pengertian manajemen secara dasar adalah suatu seni didalam sebuah proses dan ilmu
pengorganisasian contoh diantaranya adalah seperti pergerakan, pengendalian, pengawasan,
pengorganisasian, serta perencanaan. Pengertian manajemen didasari sebagai suatu seni karena
seni itu sendiri memiliki beberapa fungsi, diantaranya untuk mewujudkan tujuan yang nyata dengan
cara memberikan manfaat, sedangkan pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dikarenakan ilmu
mempunyai fungsi untuk menerangkan serta menjelaskan secara rinci dan mudah dimengerti
tentang berbagai macam fenomena atau kejadian sehingga kajian tersebut dapat memberikan
penjelasan yang benar-benar kongkrit dan jelas.

Manajemen memiliki arti yaitu memimpin, mengusahakan, mengendalikan, mengurus, serta


mengelola. Pengertian manajemen secara etimologis adalah suatu seni melaksanakan serta
mengatur. Pengertian manajemen secara ilmu dapat disebut sebagai bagian dari disiplin ilmu yang
mengenalkan serta mengajarkan tentang proses untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan
organisasi baik itu tujuan usaha bersama dengan orang secara pribadi ataupun sumber milik
organisasi. Adapun orang yang melaksanakan tugas keseharian ataupun tugas yang berkaitan
tentang manajemen itu sendiri disebut manajer.
Pengertian manajemen menurut para ahli

· Encylopedia of the Social Science Manajemen adalah proses yang dalam pelaksanaan
tujuanya ,direncanakan, dilaksanakan serta diawasi.

· George.R.Terry Pengertian manajemen adalah kerangka kerja atau proses yang didalamnya
melibatkan pengarahan atau bimbingan dari sekelompok orang ke arah tujuan organisasional
dengan maksud yang jelas dan telah ditentukan sebelumnya.

· James A.F Stoner Manajemen adalah suatu proses dari merencanakan, penggunaan sumber
daya, dan pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

· Mary Parker Follet Manajemen adalah seni. Setiap pekerjaan dapat dituntaskan oleh orang lain.

· Luther Gulick Pengertian manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang berupaya
secara sistematis bertujuan untuk memahami bagaimana serta mengapa manusia bekerja sama
dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

· Wilson Bangun Manajemen adalah serangkaian berbagai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
oleh tiap anggota organisasi untuk meraih tujuan organisasi tersebut.

· Koontz Manajemen adalah suatu seni paling produktif yang pelaksanaannya didasarkan pada
pemahaman mengenai ilmu yang mendasarinya.

· Oey Liang Lee Manajemen adalah seni perencanaan dan ilmu, pengorganisasian, penyusunan,
pengendalian, dan pengarahan yang didasari dari sumber daya perusahaan itu sendiri untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Sejarah manajemen

Beberapa orang melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern yang
terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki
sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas
mirip-manajemen di masa pra-modern akhir. Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-
pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad
menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka
melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang
kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis.
namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi
kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan
kendali manajemen.

Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi klasikAdam
Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya, produksi dan
penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan
Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol
kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.

Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain
memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol
pengembangan pekerja.

Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginalAlfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya
memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba
mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.

Abad 20

Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry
Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu
sama lain.

Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi”
(Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan
(chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen.
Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi
dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba
pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan
operasi.

Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:

Manajemen Sumber daya manusia

Manajemen operasi atau produksi

Manajemen strategi

Manajemen pemasaran

Manajemen keuangan

Manajemen informasi teknologi

Tujuan manajemen

Manajemen merupakan hal vital dalam suatu organisasi. Tujuan dari diberlakukannya proses
manajemen di dalam sebuah organisasi antara lain:

1. Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah direncanakan agar dapat berjalan secara
efektif.
2. Melakukan peninjauan kembali terhadap implementasi fungsi manajemen serta kinerja para
anggota dalam melaksanakan tugasnya.

3. Memperbaharui strategi pelaksanaan fungsi manajemen agar tetap dapat mencapai target jika
dalam pelaksanaannya ditemukan tantangan-tantangan tertentu.

4. Melakukan peninjauan kembali terhadap kekuatan, kelemahan, serta ancaman pada organisasi.

Merancang inovasi yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja para anggota yang juga berimbas
pada tercapainya tujuan dan sasaran organisasi.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian manajemen modern

Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari
manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan
ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian tentang manajemen yang
menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen. Teori-teori ini pertama kali dirintis oleh;
Robert Owen, Adam Smith, Charles Babbage dan Max Weber.

Manajemen modern dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan
manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen
operasi.

Pengertian manajemen modern menurut para ahli

1. Thomas H Nelson

Ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan
barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.

2. James A.F Stoner

Proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha)


anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Pendekatan pendekatan manajemen

1. Pendekatan Proses

Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional, operasional, universal,
tradisional, atau klasik.Para pencetus pendekatan ini bermaksud untuk mengidentifikasikan fungsi-
fungsi manajemen dan kemudian menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan
manajemen.Dalam bukunya yang berjudul The Elements of Administration, Lyndall Urwick
menyebutkan dua puluh sembilan prinsip, sedangkan Fayol mengemukakan empat belas prinsip.
Prinsip-prinsip ini dinyatakan kedua tokoh ini hamper mencakup semua prinsip pendekatan klasik.

Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah :

1. kesatuan perintah.

2. persamaanwewenang dan tanggung jawab.

3. rentang kendali yang terbatas.

4. delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.

2. Pendekatan Keperilakuan

Pendekatan keperilakuan muncul karena terhadap pendekatan klasik.Pendekatan ini sering disebut
pendekatan hubungan manusiawi, mengemukakan bahwa pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja, Karena mengabaikan factor prilaku masing-
masing individu yang berbeda-beda dalam organisasi.Pendekatan keperilakuan menekankan
pentingnya kooperasi dan moral karyawan.

3. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif sering dinyatakan dengan istilah management science atau opertions
research (OR).Pendekatan ini terutam memandang manajemen dari perspektif model-model
matematis dan proses-proses kuantitatif.Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah
manajemen dapat dirumuskan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis, dan
kemudian dianalisa serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau metoda kuantitatif
untuk memperoleh hasil optimum.Pendekatan ini menganalisa masalah menajemen secara logic dan
mengembangkan berbagai alternative keputusan pemecahannya.

4. Pendekatan Sistem

Merupakan pendekatan yang ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan
teori sistem umum atau analisis sistem.Pendekatan sistem terutama menekankan saling
ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini
memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai
bagian lingkungan eksternal yang lebih luas.

5. Pendekatan Situasional (Contingency)

Pendekatan Situasional muncul Karen ketidak puasan atas tanggapan keuniversalan dan kebutuhan
memasukkan berbagai variable lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen.Pendekatan ini
menggunakan hubungan-hubungan fungsional “bilamaka” (if-then).Dimana “bila” menunjukkan
variable-variabel lingkungan dan “maka” terdiri atas konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen,
yang mengarahkan ke pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga komponen pokok dalam kerangka
konseptual untuk pendekatan situasional : lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen
dan hubungan kontingensi antara keduanya

Fungsi manajemen modern menurut para ahli

1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan

Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan mengkoordinasikan unsure-unsur


manajemen (6 M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.

2. E.F.L. Breach

Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakan tim dengan memberikan lokasi kegiatan
pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatans itu dilaksanakan dengan
keseluruhan yang semestinya diantara para anggota itu sendiri.

3. G.R. Terry

Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang
tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan
harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Definisi G. R. Terry ini berarti bahwa koordinasi adalah
pernyataan usaha dan meliputi cirri-ciri sebagai berikut:

a) Jumlah usaha, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif

b) Waktu yang tepat dari usaha-usaha ini


c) Pengarahan usaha-usaha ini.

4. Dr. Awaluddin Djamin, M.P.A

Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-
tugas tertentu sedemikian rupa, sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling
melengkapi. Manajer yang sukses adalah yang dapat melakukan koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi (KIS) dengan baik.

5. Charles Worth

koordinasi adalah integrasi dari beberapa bagian ke dalam lubang teratur untuk mencapai tujuan.

6. Pengkoordinasian menurut The Liang Gie

Rangkaian aktivitas menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan


pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya
tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran kerja atau kekosongan kerja.

7. Oteng Sutisna

Merumuskan koordinasi ialah mempersatukan sumbangan sumbangan dari orang-orang, bahan, dan
sumber-sumber lain ke arah tercapainya maksud yang ditetapkan.

8. Purwanto

Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, materiil, pikiran-pikiran, teknik-teknik, dan


tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.

9. Richard L. Daft (2003: 7-10)

a . Perencanaan (planning); berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan
serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.

b . Pengorganisasian (organizing) meliputi : di seluruh organisasi; penentuan dan pengelompokkan


tugas kedalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya diantara organisasi.

c . Kepemimpinan (leading); merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi


kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

d . Pengendalian (controlling); berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah


organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi bila diperlukan.
1 10. Koontz dan Weihrich (1993):

a. Planning (perencanaan); suatu proses mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta


memilih serangkaian tindakan (strategi) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

b. Organizing (pengorganisasian); suatu proses dimana karyawan dan pekerjaannya saling


dihubungkan untuk mencapai tujuan perusahaan.

c. Staffing (pengisian staf); suatu proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten
dapat dipilih, dikembangkan, dan diberi imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan.

d. Leading (memimpin); suatu proses memotivasi individu atau kelompok dalam suatu aktivitas
hubungan kerja (task related activities) agar mereka dapat bekerja dengan sukarela, dan harmonis
dalam mencapai tujuan perusahaan.

e. Controlling (pengendalian); merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja yang
efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Kelebihan dan Kelemahan Manajemen

1. Kelebihan Manajemen Modern :

Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan


produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.

2. Kelemahan Manajemen Modern :

Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.

Pengertian Organisasi Modern

Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang
diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.Organisasi ialah suatu wadah atau tempat
untuk melakukan kegiatan bersama agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Jadi
secara sederhana, pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.

Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan


sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-
sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Pengertian organisasi menurut berbagai para ahli antara lain:

a. Organisasi Menurut Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

b. James D. Mooney (1974)

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

c. Ralp Currier Davis (1951)

Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di
bawah kepemimpinan.

d. Daniel E. Griffths (1959)

Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling
berhubungan dengan yang dikoordinasikan agar sebuah tugas dapat diselesaikan.

e. Chester I. Bernard

Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Struktur Organisasi Modern

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.Struktur


organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal
organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:

1. Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran
wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran
kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga
berubah.

2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-
barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi, sebagai contoh perusahaan
mobil yang mempergunakan teknologi industri massal akan memerlukan tingkat standarisasi dan
spesialisasi yanglebih tinggi dibandingkan perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan
perubahan mode.

3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan mereka
untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer
dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan
hubungan di antara satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan,
supplier dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.

4. Ukuran organisasi besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya


akan sangat mempengaruhi struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih bentuk
struktur yang tepat.

Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:

1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja
dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan
kerja (departementalisasi).

2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi


untukmenjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan .
3. Koordinasi kegiatan menunjukan prosedurprosedur yangmengintegrasikan fungsi-fungsi
satuan-satuan kerja dalam organisasi .

4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan yangmenunjukan lokasi (letak)


kekuasaan pembuatan keputusan.

5. Ukuran satuan kerja menunjukan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.

Fungsi Koordinasi dan Fungsi Manajemen Lainnya

1. Perencanaan dan koordinasi (planning and coordination)

Perencanaan akan mempengaruhis koordinasi, artinya semakin baik dan terincinya rencana, maka
akan semakin mudah untuk melakukan koordinasi tersebut.

2. Pengorganisasian dan koordinasi (organizing and coordination)

Pengorganisasian berhubungan dengan koordinasi, artinya jika organisasi baik, maka pelaksanaan
koordinasi akan lebih mudah. Organisasi yang baik, apabila hubungan-hubungan antara individu
karyawan baik, hubungan pekerjaan baik, job description setiap pejabat jelas.

3. Pengarahan dan koordinasi (directing and coordination)

Pengarahan mempengaruhi koordinasi, artinya dengan menggunakan bermacam-macam variasi


dalam intensitas directing force akan membantu menciptakan koordinasi.

4. Pengisian jabatan dan koordinasi (staffing and coordination)

Penempatan karyawan membantu koordinasi, artinya jika setiaps pejabat sudah ditempatkan sesuai
dengan keahliannya maka koordinasi akan lebih mudah.

5. Pengendalian dan koordinasi (controlling and coordination)

Pengendalians berhubungan langsung dengan koordinasi. Penilaian yang terus menerus atas
kemajuan pekerjaan akan membantu menyelarasikan usaha-usaha, sehingga tujuan yang
ditentukans semula dihasilkan, diperoleh dan tercapai dengan baik. Dengan demikian, maka
tindakan-tindakan perbaikan yang terjadi, karena control membantu dalam mendapatkan
koordinasi yang dibutuhkan.
Prinsip manajemen modern

Prinsip-prinsip dasar Perilaku Organisasi yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikut :

1. Manajeman tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur,
dan prinsip).

2. Manajemen harus sitematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan
secara hati-hati.

3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.

4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi


sangat dibutuhkan.

Tokoh tokoh aliran modern

Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari
aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran kedua dibangun atas
dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau
manajemenOperasi.

Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang
perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :

· Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan Hirarki
Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika motivasi.

· Douglas McGregor, yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.

· Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.

· Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi
manajerial (managerial grid).

· Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem hubungan antar
budaya.

Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik


Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para
pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu
di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain,
Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.

1. Robert Owen (1771 -1858)

Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau
6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan
itu, beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.

Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya,
Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak,
mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-
toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki
lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan,
sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal
Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya,
investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan
kondisi kerja, beliau juga membuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur
penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

2. Charles Babbage (1792 -1871)

Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi
pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud
peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya
pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu,
sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator.
Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah
dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip-prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung
hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical
Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga
beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.

Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the EconomyOf Machinery and
Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas,
bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage
sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian
keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian
keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau
menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan
mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka
berikan dalam peningkatkan produktivitas.

3. Frederick W. Taylor (1856 -1915)

Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas.
Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang
menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan
turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja
karyawan.

Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :

1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.

2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu
pekerjaan.

3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.

4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.

Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan
manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah:

1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.

2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.

3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.

4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.

5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat


kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.

Buku-buku Taylor yang terkenal adalah “Shop management (1930)”, Principles Of Scientific
Management (1911)”, dan “Testimory Before Special House Comittee (1912)”. Dan pada tahun 1947,
ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific Management.

4. HenryL Gant (1861 -1919)

Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para
mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan
para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat
penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang
sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah
manajemen.

Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan
memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya
waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang
menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut.

5 Henry Fayol (1841 -1925)

Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan
sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja,
disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau
menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol
berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena
adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.

Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami
prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan
operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :

1. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.

2. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual
hasil produksi.

3. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan
menggunakan modal.

4. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-
barang kekayaan perusahaan.

5. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca,
serta berbagai data statistik.

6. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi:

1. Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi


mencapai tujuan-tujuannya.

2. Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya
manusia guna melaksanakan rencana.

3. Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan
tugas pekerjaan mereka.
4. Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan
organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.

5. Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu
sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.

Aliran Hubungan Manusiawi

Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya adalah
sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang
mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja.
Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena
sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia,
melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi.

Ada tiga orang pelopor aliran perilaku yaitu:

1. Hugo Munsterberg (1863 -1916)

Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-
tujuan produktivitas sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya “Psychology and
Indutrial Efficiency”, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas: a. Menempatkan
seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya. b.
Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan
produktivitas. c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat
dalam mendorong karyawan.

2. William Ouchi (1981)

William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challen ge
(1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas
perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam
organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -
disebut perusahaan tipe Amerika. Berikut adalah perbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang.

Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini terlihat dalam peningkatan
pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku kelompok, ataupun hubungan antara pribadi
dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer diharapkan semakin peka dan terampil
dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul berbagai jenis konsep
yang lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan, penyelesaian perselisihan, memperoleh
dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep komunikasi. Walaupun demikian
aliran ini tidak bebas dari kritikan, karena di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar
sekali bagi manajer untuk menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar
memilih nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di dalam
perusahaan.

Aliran Manajemen Modern

Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan
Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta
lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di
Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang
dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara
lain di bidang transportasi dan komunikasi.

Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu
Manajemen Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah
manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah
yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-
teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting,
seperti dalam hat penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi
pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.

Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada hubungan manusia.
Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat
menjawab masalah-masalah sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep
dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif
sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu
manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.

Perkembangan Teori Manajemen

Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai sekarang berkembang terus.
Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam
meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajemen. Demikian pula aliran klasik
yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh
menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi.

Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan terjadinya proses
perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk
terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.

Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi
yaitu:

1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing
aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.

2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa


memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.

3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara
aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk
pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab
terhadap yang lain.

4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran
seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.

5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori


manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.

Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis merupakan penciptaan pengetahuan dan menjadi
sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana perusahaan-
perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena
keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara keseluruhan menciptakan
pengetahuan baru, service, system, produk.

Adanya inovasi yang terus menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individual dan interaksi
dalam kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan,
diskusi, dialog yang menciptakan pengetahuan baru.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari
manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan
ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian tentang manajemen yang
menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen.
2. Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang
diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat
untuk melakukan kegiatan bersama agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Jadi
secara sederhana, pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.

S Saran

1. tugas sudah saya kerjakan kurang lebihnya saya mohon maaf karena keterbatasan wawasan
jika ada yang kurang mohon di tambahkan.

2. Dalam memberikan sebuah tugas dan nilai, Dosen tidak boleh membeda-bedakan antara
mahasiswa yang satu dan yang lainnya, harus di sama ratakan dan nilai harus tergantung dari tugas
yang dia buat. Berapapun nilai yang di dapat, maka segitulah nilai yang di berikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/283218296/

Anda mungkin juga menyukai