Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN TENTANG

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

Dosen pengampu : Ibu Liya Yulia, SHI., M. Kesos.

Disusun oleh :
Yunisa Nur Hafizah

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BUDI PERTIWI


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayan, segala puji
hanya baginya . semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada
jungjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya,
dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji syukur
alhamdilillah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmelimpahkan
rahmat dan karunia nya . Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik dan lancar. Makalah dengan judul “SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
TEORI EKONOMI” sebagai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen. Dalam penulisan
makalah ini saya banyak menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
1. Ibu Liya Yuliy, SHI., M.Kesos selaku dosen mata kuliah pengantar manajemen
2. Orang tua saya yang telah memberikan bantuan materil dan spiritual
3. Teman-teman saya khusus nya di kelas ekonomi pembangunan 3 atas segala
bantuannya. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka saya menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Dengan
makalah ini saya harap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya
bagi saya umumnya bagi pembaca .

Karawang, Januari 2023


Penyusun

Yunisa Nurhafizah
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………ii
BAB 1 Pendahuluan……………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………....1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………...3
1.3 Tujuan………………………………………………………………………..3
BAB 2 Pembahasan ……………………………………………………………………….4
2.1 Fase Perkembangan pemikiran Manajemen………………………………4
2.2 Teori Manajemen kuno / pra ilmiah……………………………………….5
2.2.1 Analisa kekuatan dan kelemahan teori……………………………...5
2.3 Teori Manjemen klasik / ilmiah………………………………………….....6
2.3.1 Analisa kekuatan dan kelemahan teori………………………………7
2.4 Teori Manajemen Neoklasik…………………………………………………7
2.4.1 Analisa kekuatan dan kelemahan teori……………………………..8
2.5 Teori Manajemen modern…………………………………………………..9
2.5.1 Teori kuantitatif……………………………………………………….9
2.5.2 Analisa kekuatan dan kelemahan teori………………………………10
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………….11
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………11
3.2 Saran………………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………12
AB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti diketahui ilmu
manajemen berkembang terus
hingga saat ini. Ilmu
manajemen
memberikan pemahaman
kepada kita tentang
pendekatan ataupun tata cara
penting dalam
rneneliti, menganalisis dan
memecahkan masalah-masalah
yang berkaitan dengan
manajer.
IImu manajemen merupakan
salah satu disiplin ilmu
sosial. Pada tahun 1886
Frederick W.
Taylor melakukan suatu
percobaan time and motion
study dengan teorinya ban
berjalan. Dari
sini lahirlah konsep teori
efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku
berjudul The
Principle of Scientific
Management (1911) yang
merupakan awal dari lahirnya
manajemen
sebagai ilmu. Di samping itu
ilmu manajemen sebagai ilmu
penegtahuan mempunyai ciri-
ciri
sebagai berikut:
1. Adanya kelompok manusia,
yaitu kelompok yang terdiri
atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari
kelompok terse but.
3. Adanya
kegiatan/proses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen
merupakan kumpulan disiplin
ilmu sosial yang mempelajari
dan
melihat manajemen sebagai
fenomena dari masyarakat
modem. Dimana fenomena
masyarakat
modem itu merupakan gejala
sosial yang membawa
perubahan terhadap
organisasi. Pada
kenyataannya manajemen
sulit dedifenisikan karena
tidak ada defenisi manajemen
yang
diterima secara universal. Mary
Parker Follet mendefenisikan
manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Defenisi ini
rnengandung arti bahwa para
manajer
untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pengaturan
orang lain untuk melaksanakan
berbagai
tugas yang mungkin dilakukan.
Manajemen memang bisa
berarti seperti itu, tetapi bisa
juga
mempunyai pengertian lebih
dari pada itu. Sehingga dalam
kenyataannya tidak ada
defenisi
yang digunakan secara
konsisten oleh semua orang.
Stoner mengemukakan suatu
defenisi yang
lebih kompleks yaitu
sebagaiberikut:“Manajemen
adalah suatu proses
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan, usaha-usaha
para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi
lainnya agar rnencapai tujuan
organisasi
yang telah ditetapkan”.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting
dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
manajer. IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886
Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban
berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis
buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari
lahirnya manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok terse but.
3. Adanya kegiatan/proses/usaha
4. Adanya tujuan Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang
mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem.
Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa
perubahan terhadap organisasi. Pada kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena
tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet
mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.
Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih
dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara
konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu
sebagaiberikut:“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan”. Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata
“proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai “seni” mengandung arti bahwa
hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara
sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua
manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan. Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-
beda. Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
b. Aliran Neoklasik
c. Aliran manajemen modern
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan permasalahkan sebagai


berikut:
1. Bagaimana perkembangan teori manajemen?
2. Bagaimana prinsip teori aliran klasik?
3. Bagaimana prinsip aliran manajemen neoklasik?
4. Bagaimana prinsip aliran manajemen modern?
1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu pemenuhan tugas dari mata
kuliah Pengantar Manajemen agar kita memahami tentang Perkembangan Teori
Manajemen bagi para mahasiswa .

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Fase perkembangan pemikiran Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses mengatur yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan maksud, mencapai tujuan yang diinginkan melalui pemberdayaan sumber daya
manusia yang ada dan sumber daya lainnya . Sebagian ahli mendefinisikan manajemen sebagai
seni mengatur orang, sebagai sebuah proses pengelolaan, dan sebagian yang lain mengartikan
sebagai ilmu dan profesi . Manajemen diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu
ketika terdapat pembangunan projek tertentu yang melibatkan banyak orang .
Dalam perkembangan nya, pemikiran manajemen secara umum terbagi dalam empat fase, yaitu
: perkiraan awal manajemen, era manajemen ilmiah, era manusia sosial, dan era manusia
modern .

2.2 Teori Manajemen kuno / pra ilmiah


Teori Manajemen Kuno menekankan adanya koordinasi, kerja sama, pencatatan,
komunikasi, dan pengendalian.
Tokoh - tokoh manajemen kuno / pra ilmiah
1. Robert Owen (1771 - 1858)
Manajer dan pemilik pabrik kapas di Inggris
Kontribusi :
Manajer harus jadi reformer.
Peran pekerja cukup penting sebagai asset perusahaan dan sebagai sumber daya perusahaan
yang signifikan.
Memperbaiki kondisi kerja para pekerja dengan memberi fasilitas dan hak hak perkerja
seperti : perumahan untuk pekerja, toko untuk kebutuhan pekerja dengan harga murah
(koperasi ), pengurangan jam kerja. Kondisi pekerja yang baik merupaakn investasi sumber
daya perusahaan yang akan memberi output / keuntungan pada perusahaan.

2. Charless Babbage (1729-1871)


Profesor Matematika di universitas Cambridge
Kontribusi :
• Prinsip ilmiah dalam metode kuantitatif diterapkan untuk meningkatkan efisiensi produksi.
• Jika produktivitas naik maka biaya produksi turun.

•Buku “on the economyc of machienery and manufactures”.


• Pembagian kerja (division of labour)

3. James Watt Junior dan Mathew Robinson Boulton (1796 -1848)


Kontribusi :

• Rencana produksi
• Standarisasi komponen
• Pemeliharaan
• Tata letak mesin yang direncanakan
• Penyediaan kesejahteraan personel
• Skema pengembangan eksekutif.
• Riset pemasaran
• Catatan statistiuk yang rumit.
2.3 Teori Manjemen klasik / ilmiah

Teori Manajemen Klasik pertama kali diperkenalkan oleh Frederick W. Taylor dan pada
hakekatnya teori manajemen klasik menekankan pada pentingnya pendekatan proses dan
produksi. Teori Klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia sifatnya rasional,berfikir
logik, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan.

Tokoh-tokoh Manajemen klasik/ ilmiah :

1. F.W Taylor (1856 -1915)


Kontribusi :
• Scientific management sebagai bapak manajemen ilmiah.
• Manajemen harus mengadopsi pendekatan ilmiah melalaui pengamatan, pengukuran,
eksperimen dan inferensi untuk mencapai efisiensi.
• Focus pada studi waktu di setiap pekerjaan (time and motion study).
• Pembagian kerja berdasar fungsi.
• System pengendalian biaya
• Intruksi kerja
• Perencanaan
• Standarisasi peralatan.
2. Henry Fayol (1841)
Kontribusi :
• Eksponen dari teori manajemen administrative.
• Menekankan pada pentingnya kesatuan komando.

• Pekerja focus pada aspek social dari pekerjaannya,


• Gagasan keadilan dalam organisasi.

3. Max Weber (1890-1904)


Kontribusi :
• Manajemen dalam pengembangan dan pemahaman model rasionalisme hokum
kepemimpinan.
• Revolusi industry dan transportasi memungkinkan perluasan wilayah untuk dikelola
sehingga butuh birokrasi.
• Pengembangan model birokrasi berdasarkan ; hierarki otomatis, pembagian kerja berdasar
spesialisasi, system aturan, impersonalitas, system prosedur kerja, penempatan pegawai
berdasar kompetensi, kewenangan dan kekuasaan hokum.

2.3.1 Analisa kekuatan dan kelemahan teori Manajemen Klasik

>Kelebihan :

1.Memberi format atau bentuk organisasi

2. Memberi kontribusi tentang konsep organisasi yang berupa birokrasi yang berdasarkan
hierarki .

>Kelemahan

Peningkatan produktivitas sering mengakibatkan pemberhentian kerja atau perubahan yang


terjadi perubahan upah. Teori ini kurang memiliki kebutuhan sosial. Manajer selalu
menganggap remeh individu yang ada dibawahnya.

2.4 Teori Manajemen Neoklasi


Teori manajemen yang diperuntukan untuk manajer agar lebih memerhatikan tingkat
psikologi dan hubungan antar manusia dalam lapangan pekerjaan. Teori ini dibuat akibat
mucul ketidakpuasan terhadap teori manajemen klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan
efisiensi dan keharmonisan dalam lingkungan kerja. Tingkat psikologi dan hubungan antar
manusia dalam dunia pekerjaan dianggap penting untuk mendongkrak hasil efektifitas kerja
yang lebih optimal. Teori ini juga sangat mementingkan hubungan manusiawi antara atasan
dan seorang bawahan.
Tokoh-tokoh teori manajemen neoklasik :
1. Hugo Munsterberg (1863-1916)

Sebagai pencetus psikologi industri, Hugo terkenal dengan sebutan “bapak psikologi industri”.
Hugo mengungkapkan bahwa untuk mencapai peningkatan produktivitas dalam pekerjaan,
dapat dilakukan melalui 3 cara:

• Penemuan best possible person (orang yang terbaik)

• Penciptaan best possible work

• Penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan

George Elton Mayo (1880 – 1949)


Lahir di Australia, Pendidikan logika dan Filsafat di St. Peter’s Collage, Adelaide.
Peneliti di universitas Harvard.
Kontribusi Eksperiman Hawthorne :
•Organisasi bisnis pada dasarnya system social.
•Manajer dapat dimotivasi oleh keingina psikologis, dan social Karen aperilaku dipengaruhi
oleh perasaan, emosi dan sikap.
•Manajer harus kooperatif
•Partisipasi merupakan instrument penting dalam hubungan manusia.
•Produktivitas berkaitan dengan kepuasan karyawan.
•Psikologi memegang peranan penting dalam organisasi bisnis.
•Produktivitas pada semangat karyawan akan menghasilkan output yang lebih tinggi.

2.4.1 Analisa kekuatan dan kelemahan teori Manajemen Neoklasik

>Kekuatan

•Aliran hubungan manusiawi mementingkan adanya kebutuhan sosial

•Menekankan kehidupan yang lebih ekonomis dan rasional manusia

•Perhatian terhadap ketrampilan sebuah manajemen semakin ditingkatkan disampingnya


ketrampilan manusia karena hubungan sosial

•Jika aliran ini dipakai akan membuat hubungan atasan dengan bawahan lebih harmonis dan
akan membuat kinerja kerja semakin membaik.
>Kelemahan

•Konsep makhluk sosial tidak menggambarkan secara lengkap antar individu dalam tempat
kerja, Hal ini adalah salah satu keterbatasan teori hubungan manusiawi.

•Perbaikan – perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak berhasil meningkatkan
produktivitas yang dramatis seperti yang diharapkan

•Lingkungan sosial ditempat kerja hanya salah satu dari beberapa faktor

2.5 Teori Manajemen modern


Teori manajemen modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup
yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka
yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.

Teori prilaku :

•Douglas McGregor melalui teori X dan Y


•Abraham Maslow melalui teori hierarki kebutuhan.
•Frederich Herzberg melalui teori dua factor.
•Robert Blake dan Jane mouten dengan kondisi manajerial menjelaskan gaya kepemimpinan
•Chris Argyris melihat organosasi sebagai suatu system social atau system hubungan antar
budaya.
•Edgar Schein meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
•Ransis Likert meneliti empat system manajemen.
•Fred Fiedler penedekatan kontingensi pada studi kepemimpinan.

2.5.1 Teori Kuantitatif


Proses pemecahan masalah, perlu ada identifikasi dengan riset ilmiah dan operasional dengan
menggunakan pendekatan ilmu manajemen (Science management) ;
•Perumusan masalah.
•Penyusunan model sistematis
•Penyelesaian model

•Penganalisisan model dan hasil dari model tersebut.


•Pengawasan terhadap hasil.
•Pengimplementasian kegiatan.

2.5.2 Analisa kekuatan dan kelemahan teori

>Kekuatan :
•Banyaknya variabel yang hanya bisa dilakukan dengan teori seperti penganggaran modal dan
perencanaan maupun produk.

•Pada pergerakan lebih dinamis dan fleksibel dikarenakan mempunyai pusat komando yang
bisa disesuaikan dengan kondisi pada organisasi maupun perkembangan dunia

•Membuat suatu pekerjaan lebih cepat selesai (efektif)

•Dapat melakukan pengiriman pada suatu pesan yang memiliki jarak kurang lebih jauh
dengan waktu yang telah ditentukan atau yang amat sangat singkat.

•Mempermudah untuk komunikasi dengan teman atau saudara yang berada di negara lain
maupun di daerah lain

•Akses pendidikan yang dapat dicari dengan mudah

•Dapat melakukan promosi ke suatu produk dengan mudah

•Akses tidak berbatas waktu selama (24 jam)

>Kelemahan

•Konsep pada manajemen modern sulit sekali untuk dipahami karena melakukan perhitungan
yang amat sulit.

•Masih dinilai dari kurang dan dalamnya pengelolaan pada aspek sosial SDM.

•Dapat memiliki banyak informasi negatif (kekerasan, pembulian, dll) yang dapat di akses
dengan bisa terbilang mudah

•Membuat kita cenderung malas dengan terbiasa dengan informasi yang instan

•Kekurangan quality time (misalnya jika memiliki waktu yang senggang dapat diisi dengan
berorganisasi

•Membaca buku atau kegiatan lain juga bisa, tetapi dengan memiliki teknologi yang terbilang
kurang terkontrol, kita dapat Menghabiskan banyak waktu yang tersisa dengan melakukan
refreshing dengan bermain game dan hiburan lainnya yang disenangi.

•Maraknya penipuan via online (biasanya terjadi pada pebisnis online seperti penjual hp,
laptop, kamera, motor dan lain sebagainya).
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertumbuhan teori manajemen diawali dari teori manajemen klasik dengan pemikiran
manajemen ilmiah dari Taylor serta teori organisasi klasik dari Mayo . Manajemen ilmiah
menekankan pada upaya menciptakan tata cara terbaik buat melaksanakan tugas
manajemen secara ilmiah . Sebaliknya teori organisasi klasik menekankan pada
kebutuhan mengelola organisasi yang lingkungan yang mefokuskan pada upaya
menetapkan serta mempraktikkan prinsip serta ketrampilan yang mendasari manajemen
yang efisien . Pertumbuhan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen
klasik diucap teori manajemen neoklasik yang diisyarati dengan pergantian fokus
manajemen yang lebih menekankan pada sikap baik pada sikap manusia ataupun sikap
organisasi . Manajemen yang baik bagi teori neo klasik ini merupakan manajemen yang
mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efisien yang didasari hendak uraian yang
mendalam dari segi sosiologis ataupun psikologis . Pertumbuhan berikutnya ialah dengan
menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan serta ditunjukan dari bagian - bagian
ataupun komponen - komponen yang silih berkaitan . Tetapi dikala ini pelaksanaan
manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi yang memadukan antara aliran ilmiah
dengan sikap dalam sesuatu sistem yang diterapkan bagi suasana serta area yang dihadapi.

3.2 Saran

Bersumber pada modul makalah pengantar Manajemen di atas , hingga terdapat 4


faktor pokok. Ialah induk sejarah sehingga terbentuklah ilmu tentang manajemen .

DAFTAR PUSTAKA

Dosen Pengantar Manajemen

Mu'Tashim Abdil Haqq (Universitas Muhammadiyah)

Ahmad Sukron (feenance.web.id)


Marry Dwika Larasati (id.scrib.com)

Ulty 28 Agustus 2020 (lancanguning.media)

Anda mungkin juga menyukai