Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Disusun Oleh:
Nabilla Pia Nurmariska (01031382227194)

Dosen Pengampu:
DR. SHELFI MALINDA, S.E., M.M., CIFM, CWM.
NIA MEITISARI, S.E., M.SI

Fakultas Ekonomi
Prodi Akuntansi
Universitas Sriwijaya 2023
A. Pengertian Ilmu Manajemen
Manajemen sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena manajemen dapat
mempermudah pekerjaan manusia dengan spesialisasi pekerjaan serta berkembangnya skala
operasi yang ada di era sekarang ini. Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen, yaitu
untuk mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Keberhasilan suatu kegiatan atau
pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya
baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan
proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai
awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau
pekerjaan. Secara etimologi manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur.
Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga
pengertian; Manajemen sebagai suatu proses, Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia,
Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Dengan adanya manajemen, suatu pekerjaan akan lebih mudah karena manajemen
berkutat dengan pembagian kerja berdasarkan keahlian serta bekerja sama dengan orang lain.
Karena hal itu lah manajemen menjadi lebih berkembang karena adanya fungsi-fungsi dari
manajemen tersebut. Fungsi dari manajemen sangatlah beragam, termasuk pendapat dari para
ahli yang mengungkapkan fungsi manajemen menjadi beberapa bagian yang berbeda antara
seorang ahli dengan yang lain. Para ahli manajemen berbeda pendapat dalam menentukan
fungsi-fungsi manajemen, selain itu istilah yang digunakan juga berbeda-beda. Perbedaan
tersebut kiranya disebabkan oleh latar belakang kehidupan, kondisi lembaga atau organisasi
dimana para tokoh bekerja, filsafat hidup dan pesatnya dinamika kehidupan yang
mengiringnya, seperti cepatnya kemajuan informasi, teknologi, dan media.

B. Perkembangan Ilmu Manajemen


IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick
W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan.
Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku
berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya
manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang
mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana
fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap
organisasi. Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu
organisasi, yaitu :
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi
manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti
bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk
melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti
seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam
kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner
mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
"Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan".
Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata "proses", bukan
"seni". Mengartikan manajernen sebagai "seni" mengandung arti bahwa hal itu adalah
kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu "proses" adalah cara sistematis untuk
rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa
harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan
kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-
tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling). Sampai sekarang belum
ada suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan
menjumpai banyak pandangan tentang manajemen.
Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Ada
tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
a) Aliran klasik
b) Aliran hubungan manusiawi
c) Aliran manajemen modern
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan
yang berbeda :
1. Manajer lini pertama
Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan menagwasi
tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
2. Manajer menengah
Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam suatu organisasi.
Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak
Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi. Manajemen puncak
bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
C. Teori Manajemen Klasik
1. Henry Fayol (1841-1925)
Henry Fayol adalah seorang industriawan Perancis yang kemudian terkenal sebagai
bapak manajemen operasional mengembangkan manajemen sebagaimana yang
dikemukakannya dalam bskunya yang terkenal yang berjudul Administration Industrielle
et generale. Fayol berpendapat bahwa dalam perusahaan industri kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan manajemen dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok tugas, yaitu:
• Technical
Merupakan kegiatan memproduksi dan membuat produk. Kegiatannya meliputi
merencanakan dan mengorganisir produk.
• Commercial
Meliputi kegiatan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan menjual barang
(hasil produksi).
• Finacial
Kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal dan bagaimana
menggunakan modal tersebut.
• Security.
Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan (keselamatan kerja dan harta
benda yang dimilki perusahaan).
• Akuntansi
Meliputi kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung, mengkalkulasi biaya
yang dilaksanakan, menghitung dan menentukan keuntungan yang diperoleh,
mengetahui hutang-hutang yang menjadi kewajiban perusahaan menyajikan
neraca, laporan rugi laba, dan mengumpulkan datadata dalam bentuk statistik.
• Tugas manajerial
Melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen

2. James D. Mooney
Menurut James D. Mooney, kaidah-kaidah yang diperlukan untuk menetapkan
organisasi manajemen adalah sebagai berikut:
• Koordinasi
Kaidah yang menghendaki adanya wewenang, saling melayani, perumusan tujuan
dan kedisiplinan yang tinggi.
• Prinsip scalar
Suatu prinsip yang mendefinisikan tentang hubungan kepemimpinan,
pendelegasian dan antar fungsi-fungsi tertentu yang dibutuhkan.
• Prinsip fungsional
Suatu prinsip yang mendefinisikan berbagai macam tugas yang harus diselesaikan
serta dalam usaha mencapai tujuan bersama.
• Prinsip staf
Prinsip yang membedakannya sebagai manajer staf dan lini lainnya
3. Mary Parker Follet (1868-1933)
Tokoh lain vang memberikan sumbangan terhadap pandangan prinsip-prinsip
administrasi adalah Mary Parker Follet, yang nada saat kematiannya pada tahun 1933
dianggap sebagai salah satu dari wanita terpenting yang dihasilkan oleh Amerika Serikat
di bidang sosiologi dan kewarganegaraan. Dalam tulisannva tentang perusahaan dan
organisasi-organisasi yang lain, Folletymengulas pemahaman tentang kelompok dan
tentang komitmen yang tinggi terhadap kerja sama antar manusia. Menurutnya,
kelompok merupakan suatu mekanisme di mana individu yang beraneka ragam dapat
menggabungkan bakat-bakat yang dimiliki untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
Organisasi dianggapnya sebagai sesuatu komunitas tempat manajer dan karyawan
bekerja secara harmonis, tanpa salah satu pihak menguasai pihak yang lain, serta mampu
menyelesaikan segala perbedaan dan pertentangan yang ada melalui diskusi. Dia juga
menganggap bahwa tugas manajer adalah membantu karyawan dalam organisasi untuk
saling bekerja bersama mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi.
Arti penting yang lebih jauh dari pandangan Follet terlihat dalam Dynamic
Administration: The Collected Papers of Mary Parker Follet. Follet berpendapat bahwa
dengan membuat karyawan merasa memiliki perusahaan akan tercipta rasa tanggung
jawab kolektif. Dewasa ini, kita memunculkan isu serupa dengan istilah employee
ownership, profit sharing, dan gain-sharing plans. Follet juga berpendapat bahwa
permasalahan dalam bisnis melibatkan berbagai macam faktor yang harus
dipertimbangkan dalam kaitannya dengan hubungan antar masing-masing faktor.
Sekarang ini, kita sering berbicara tentang sistem pada saat menggambarkan fenomena
yang serupa. Follet yakin bahwa perusahaan seharusnya memberikan pelayanan dan
keuntungan yang diperoleh perusahaan harus dikaitkan dengan kesejahteraan umum.
Saat ini, kita sering membicarakan hal semacam itu dengan istilah etika manajerial dan
tanggung jawab sosial perusahaan
4. Chaster I. Barnard (1886-1961)
Chaster memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan.
Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Bernard adalah perumusan tujuan
dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Barnard menekankan pentingnya peralatan komunikasi untuk pencapaian tujuan
kelompok. Dia juga mengemukakan teori penerimaan pada wewenang. Menurut
teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan mampu
serta berkeinginan untuk menuruti atasan. Barnard adalah pelopor dalam penggunan
pendekatan sistem untuk pengelolaan organisasi.

D. Pendekatan Hubungan Manusiawi


Perkembangan berikutnya dalam manajemen dimulai sejak 1930 dan menjadi populer
pada tahun 1950-an, yaitu manajemen yang banyak memberikan perhatian terhadap hubungan
kemanusiaan kepada para karyawan. Pandangan ini muncul sebagai akibat dari kelemahan-
kelemahan pada manajemen yang berorientasi tugas (klasik) yang kemudian menimbulkan
banyak kritik terhadapnya. Dengan gaya ortodoks dan otokratis itu, maka pekerjaan menjadi
monoton dan membosankan sehingga menimbulkan stres serta produktivitas menjadi mandeg
atau bahkan menurun. Dalam cabang-cabang tersebut termasuk studi Hawthorne yang terkenal
dan teori kebutuhan manusia dari Maslow, serta beberapa teori yang dibangun oleh Douglas
McGregor, Chris Argyris, dan lainnya. Pendekatan sumber daya manusia menyatakan bahwa
manusia pada dasarnya bersifat sosial dan ingin mengaktualisasikan dirinya. Menurut
pendekatan ini, di tempat kerja orang berusaha

E. Aliran Manajamen Modern


Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation
Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika,
pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalahmasalah yang lebih kompleks.
Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan
sebutan "OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-
masalah ruwet yang memerlukan "OR Tim" ini antara lain di bidang transportasi dan
komunikasi.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi
aliran IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-
masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi
pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat
putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi
dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hat penganggaran modal, manajemen cash
flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya
manusia dan sebagainya.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada
hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan
pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu seperti motivasi,
organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para
manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak
terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.

F. Perkembangan Teori Manajemen


Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan sebelumnya ternyata sampai sekarang
berkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan
pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalahmasalah
manajemen. Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-
hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut
pendekatan sistem dan kontingensi. Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan
operasi manajemen. Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara
berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan
antara aliran-aliran ini. Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat
ini yang dilihat dari lima sisi yaitu :
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari
masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori
manajemen
2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri
tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas
antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun
bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari
satu rnazhab terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-
aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya
teori-teori manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu
permasalahan manajemen tertentu.

Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis nlerupakan penciptaan pengetahuan dan
menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana
perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan
berkembang karena keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara
keseluruhan menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.
Adanya inovasi yang terns menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individual dan
interaksi datam kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil dari pengalaman,
penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan pengetahuan baru. Seperti yang dikatakan oleh
Ikuijiro Nanoka dakam bukunya Knowledge Creating Company (1995), yang dikutip dari
Dirlanudin (hal. 10, 1996) bahwa pengembangan kerangka kelja teori khususnya teori
manajemen adalah :
"pengembangan kerangka kerja teori, dengan menjelaskan pada dua dimensi,
epistemological dan ortological mengenai kreasi pengetahuan organisasional. Dimensi
epistemological yang digambarkan pada garis vertikal, yang mana konversi pengetahuan
tacit dan pengetahuan eksplisit. Sedangkan dimensi ortologi yang mewakili garis
horisontal, dimana pengetahuan diciptakan melalui individu-individu yang kemudian
ditransformasi pada pengetahuan tingkat kelompok, organisasi dan antar organisasi dan
berinteraksi secara terus-menerus".

Sumber Buku: PENGANTAR MANAJEMEN (PRIYONO)

Anda mungkin juga menyukai