Anda di halaman 1dari 4

D.

Teori-Teori manajemen
Jika manajemen merupakan sebuah seni untuk mencapai tujuan dengan
pemimpinnya sebagai senimannya, maka teori manajemen merangkum seni-seni
tersebut. Teori manajemen memberikan wadah untuk bertemunya ide-ide dalam
mengelola pekerjaan. Berikut ini merupakan teori-teori manajemen:
1. Teori Manajemen Ilmiah
Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya telah dimulai sekitar akhir
abad yang lalu, dimana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa mencari dan
mengembangkan cara-cara baru untuk mengelola suatu perusahaan. Beberapa
variable yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah adalah sebagai berikut:
Pentingnya peranan manajer dalam menggerakan dan
meningkatkan produktivitas perusahaan.
Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan
persyaratan-persyaratannya.
Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan.
Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Peran manajer (pimpinan) dalam mnentukan pilihan kebijaksanaan


perusahaan adalah sangat penting. Selain itu, manajer harus dianggap sebagai
reformis dalam memperbarui persyaratan-persyaratan kerja, hari standar kerja,
tanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan dan lain lain. Dari
perbaikan/pembaharuan dalam manajemen, aspek-aspek manajemen ilmiah
mempunyai tujuan agar dapat tingkat produktivitas perusahaan efisien, dan
efektivitas perusahaan dapat ditingkatkan. Selain itu dalam manajemen ilmiah
juga memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja diantara para pegawai
pada suatu perusahaan. Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain:

 Freederick Winslow Taylor

Taylor adalah manajemen dan penasihat perusahaan dan


merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor juga
dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick
management). Taylor mengemukakan empat prinsip scientific
management, yaitu:
1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-
metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. Memilih pekerjaa terbaik untuk setiap tugas tertentu,
memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan
di dalam menjalankan tugasnya.
4. Harus dijalin kerja sama yang baik dengan pekerja.

Manajer adalah pelayan bagi bawahannya yang bertentangan dengan


pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bahwahan adalah
pelayan manajer. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu
(time and a motion study).

2. Teori Manajemen Klasik


Teori Manajemen Aliran Klasik mendefinisikan sesuia dengan fungsi-
fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat dibutuhkan
pada penerapan fungsi-fungsi tersebut. Dalam Fattah (2000:22) teori
manajemen klasik berasumsi bahwa manusia itu sifatnya rasional, berfikir
logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Beberapa tokoh di
manajemen klasik yaitu:
 Henry Fayol (1841-1925)
Henry fanyol terkenal sebagai bapak manajemen operasional
sebagaiana yang dikemukakannya dalam bukunya yaang berjudul
Administration Industrielle et generale. Fanyol berpendapat
bahwa, dalam perusahaan industri kegiatan manajemen dapat
dibagi ke dalam beberapa tugas, yaitu:
1. Technical
Merupakan kegiatan memproduksi dan membuat produk.
2. Commercial
Kegiatan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan.
3. Financial
Kegiatan mencari modal dan bagaimana menggunakan
modal tersebut.
4. Security
Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan.

5. Akuntansi
Kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung,
mengkalkulasi biaya yang dilaksanakan, menentukan
keuntungan dan kerugian yang diperoleh.
6. Tugas manajerial
Melaksanakan fungsi-fungdi yang ada di manajemen.

 James D. Mooney
Menurut James, kaidah-kaidah yang diperlukan unuk
meenetapkan organisasi manajemen adalah sebagai berikut:
1. Koordinasi
Kaidah yang menghendaki adanya wewenang, saling
melayani, perumusan tujuan, dan kedisiplinan.
2. Prinsip skalar
Suatu prinsip yang mendefinisikan tentang hubungan
kepemimpinan, pendelegasian, dan antar fungsi tertentu.
3. Prinsip fungsional
Suatu prinsip yang mendefinisikan berbagai macam tugas
yang harus diselesaikan dalam usaha mencapai tujuan
bersama.
4. Prinsip staf
Prinsip yang membedakannya sebagai manajer, staf dan lini
lainnya.

 Marry Parker Follet (1868-1933)


Dalam tulisannya tentang perusahaan dan organisasi-
organisasi yang lain, Follet mengulas pemahaman tentang
kelompokdan tentang komitmen yang tinggi terhadap kerja
sama antar manusia. Menurutnya, kelompok merupakan suatu
mekanisme dimana individu yang beraneka ragam dapat
menggabungkan bakat-bakat yang dimiliki untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik.
Arti penting lebih jauh dari pandangan Follet terlihat
dalam Dynamic Administration: The Colled Papers of Mary
Parker Follet. Follet berpendapat bahwa dengan membuat
karyawan merasa memliki perusahaan akan tercipta rasa
tanggung jawab kolektif.

 Chaster I. Barnard (1886-1961)


Chaster memandang organisasi sebagai sistem kegiatan
yang diarahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen,
menurut pandangan Bernard adalah perumusan tujuan dan
pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Bernard menekankan pentingnya peralatan komunikasi
untuk pencapaian tujuan kelompok. Dia juga mengemukakan
teori penerimaan pada wewenang. Menurut teorinya, bawahan
akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan
mampu serta berkeinginan untuk menuruti atasan. Barnard
adalah pelopor dalam penggunaan poendekatan sistem untuk
pengelolaan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai