PENTINGNYA MANAJEMEN
Apa dan mengapa manajemen itu penting?
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam
penyelesaiannya
2. Perusahaan akan dpat berhasil baik, jika manajemen diterapkan dengan baik
3. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki
4. Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan
5. Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan dengan memanfaatkan 6M dalam proses manajemen tersebut
6. Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan
7. Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur
8. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan
9. Mananjemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama sekelompok orang
1
1.2.2. Aliran Manajemen Ilmiah
Teori ini muncul karena sebagian dari kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas dengan menaikkan efisiensi para pekerja dimana
di awal abad 20 (USA), tenaga kerja terampil masih dirasa kurang. Oleh karena itu, Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt, dan Frank serta
Lilian Gillberth memikirkan prinsip-prinsip utama yang dikenal sebagai Teori Manajemen Ilmiah.
A. Frederick W. Taylor (bapak manajemen ilmiah, 1856-1915)
1. Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, jadi metode terbaik untuk melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan
2. Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga setiap pekerja akan diberi tanggung jawab melakukan tugas yang paling cocok dengannya
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pekerja
Taylor percaya bahwa manajemen dan tenaga kerja mempunyai kepentingan bersama dalam meningkatkan produktivitas. Taylor juga
mendasari sistem manajemen pada studi waktu lini produksi dengan memecah setiap pekerjaan menjadi komponen-komponen dan
mendesain metode tercepat dan paling baik untuk melaksanakan setiap komponen sehingga dapat ditetapkan berapa banyak seorang
pekerja mampu mengerjakan dengan peralatan dan material yang ada di tangan. Dia juga mendorong para majikan membayar pekerja
yang lebih produktif dengan upah yang lebih tinggi jadi pekerja didesak untuk melewati standar prestasi kerjanya yang terdahulu yang
disebut sebagai sistem tarip berbeda.
b. Henry L. Gantt (1861-1919)
Henry dengan mempertimbangkan sistem insentif dari Taylor, mulai membuat ide baru yaitu setiap pekerja yang dalam sehari
berhasil menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya akan menerima bonus sebesar 50 sen, supervisor juga kan mendapat bonus
untuk setiap pekerja ysng mencapai standar harian, ditambah bonus tambahan bila semua pekerja maencapai standar tersebut. Setiap
kemajuan pekerja akan dicatat dalam suatu bagan yang dikenal dengan istilah Bagan Gantt.
2
Dimana, sebuah tim campuran spesialis dari disiplin yang relevan dipanggil untuk menganalisis masalah dan mengusulkan
serangkaian tindakan kepada manajemen dengan menyusun model matematika yang menunjukkan dalam arti simbolik, semua faktor
relevan yang ada dalam masalah tersebut dan bagaimana keterkaitan semua faktor tadi sampai didapat pengaruh dari setiap perubahan.
Akhirnya, tim ilmu manajemen menyajikan dasar tujuan kepada manajemen untuk membuat keputusan. Namun, aliran ini kurang
memperhatikan hubungan manusia dalam organisasi.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science biasanya adalah sbb:
1. perumusan masalah
2. penyusunan suatu model matematis
3. mendapatkan penyelesaian dari model
4. pengujian model dan hasil yang didapat dari model
5. penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Selain lima aliran manajemen tersebut di atas, juga dikembangkan pula pendekatan lain yaitu :
1.2.5.2. Aliran Perilaku Organisasi (Pendekatan Sistem, Pendekatan Kontingensi dan Keterlibatan Dinamik)
1.2.6. Teori Manajemen (Manajemen Kontemporer)
Kita tidak mungkin meramalkan apa yang akan dipelajari oleh generasi masa depan, di sini kita dapat menentukan paling sedikit 3
perspektif (pendekatan sistem, kontingensi, dan pendekatan keterlibatan dinamik) tambahan mengenai teori manajemen yang mungkin
menjadi semakin penting, yaitu :
a. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem untuk manajemen memandang organisasi sebagai satu kesatuan, sistem dengan tujuan yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berkaitan. Pendekatan ini memberikan kemungkinan para manajer untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan
sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.
b. Pendekatan Kontingensi dan Keterlibatan Dinamik
Tugas :
1. Jelaskan tentang 3 perspektif (pendekatan sistem, kontingensi, dan pendekatan keterlibatan dinamik) dalam teori manajemen!
2. Sebutkan pengertian Asas-asas manajemen dan apa saja yang termasuk didalamnya!
1.3. Manajemen Sebagai Seni, Ilmu, dan Profesi
Ilmu (science) adalah sekumpulan pengetahuan yang telah disistematisasikan, dikumpulkan, dan diterima menurut pengertian
kebenaran umum mengenai keadaan suatu subjek dan objek tertentu.
Science management (manajemen ilmiah) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang disistematisasi, dikumpulkan, dan diterima
menurut pengertian kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen.
Scientific management adalah manaemen yang menggunakan ilmu (science) dan Scientific method.
Scientific method adalah suatu pendekatan yang tepat terhadap suatu objek ilmu dan tujuan utamanya ialah untuk menambah
pengetahuan yang sudah ada.
Scientific management memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tersusun secara sistematis/teratur
b. Dapat dipelajari dan diajarkan
c. Menggunakan metode-metode ilmiah
d. Dapat dijadikan suatu teori
e. Objektif dan rasional
1.4. Manajemen Sebagai Seni, Ilmu, dan Profesi
Ilmu (science) adalah sekumpulan pengetahuan yang telah disistematisasikan, dikumpulkan, dan diterima menurut pengertian
kebenaran umum mengenai keadaan suatu subjek dan objek tertentu.
Science management (manajemen ilmiah) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang disistematisasi, dikumpulkan, dan diterima
menurut pengertian kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen.
Scientific management adalah manaemen yang menggunakan ilmu (science) dan Scientific method.
Scientific method adalah suatu pendekatan yang tepat terhadap suatu objek ilmu dan tujuan utamanya ialah untuk menambah
pengetahuan yang sudah ada.
Scientific management memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tersusun secara sistematis/teratur
b. Dapat dipelajari dan diajarkan
c. Menggunakan metode-metode ilmiah
d. Dapat dijadikan suatu teori
e. Objektif dan rasional
Scientific manager ialah manajer yang menggunakan science dan scientific method dalam usaha memimpin kegiatan-kegiatan
bawahannya melalui fungsi-fungsi manajemen.
Seni (art) adalah sesuatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan.
science mengajarkan kepada orang suatu pengetahuan, sedangkan art (seni) mendorong orang untuk berpraktek.
Seni manajemen meliputi kecakapan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kecakapan untuk
menciptakan sesuatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan visi tersebut dengan skills (keterampilan) atau
kecakapan yang efektif.
Manajer adalah seorang ilmuwan dan sekaligus seniman, yang mengandalkan diri pada ilmu, ia pun harus mempunyai firasat,
keyakinan-keyakinan, kreativitas dan mengusai cara-cara penerapannya. Karena itu seorang yang mempunyai pengetahuan luas
tentang manajemen bisa saja gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang manajer yang kompoten, jika ia kurang menguasai art
of manajement (seni manajemen).
Jabatan manajer cenderung seperti peran seorang artis dan bukan seorang scientist, namun dalam praktek kedua hal ini tidak dapat
dipisah-pisahkan.
Perbedaan Antara Science dan Art
Science/Ilmu Art/Seni
1. Berkembang secara teoretis 1. berkembang secara praktis
2. Membuktikan 2. merasa
3. Meramalkan 3. menerka
4. Memberikan definisi 4. menguraikan/mengajarkan
5. Memberikan kepastian/ukuran 5. memberikan pendapat
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu mengajarkan kita tentang sesuatu , sedangkan seni/art
mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal dilakukan.
Pendekatan ilmu yang dilakukan oleh para ahli dikenal atas pendekatan klasik dan pendekatan modern. Kedua cara
pendekatan ini mempunyai perbedaan yang sifatnya gradual saja, sebagai berikut :
1. Pendekatan klasik lebih memfokus analisis spesialisasi dan penguraian yang sifatnya mikro. Sedangkan pendekatan modern lebih
memfokuskan teori dengan penguraian kepada perpaduan dan perencanaan, penyajian seluruh (generalis) pandangan yang
dibutuhkan, jadi sifatnya makro (generalis).
3
2. Pendekatan klasik (ilmu klasik) penggunaanya (sifatnya) unidimensi, jadi cenderung kepada hal-hal yang terbatas, sedangkan
Pendekatan modern cenderung pandangannya multidimensi jadi penggunaannya kepada hal-hal yang luas.
Misalnya pda Pendekatan klasik, kursi hanya digunakan untuk tempat duduk, sedangkan pada pendekatan modern kursi dapat
digunakan untuk beberapa hal seperti tempat duduk, tangga, pemukul, dan lain sebagainya.
3. Pendekatan klasik terhadap manajemen/organisasi lebih memfokuskan pada internal (metode dan prosedur kerja), sedangkan
pendekatan modern generalis meliputi metode, prosedur, dan sistem (internal dan eksternal)-nya.
Prosedur kerja adalah tata kerja yang merupakan suatu rangkaian , sehingga menunjukkan suatu urutan tahap demi tahap serta jalan
yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang tugas. (Penulis)
Sistem adalah suatu rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang kemudian membentuk suatu kebulatan yang teratur dalam rangka
melaksanakan suatu bidang pekerjaan. (Penulis)
Sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau komponen yang satu sama lain berkaitan secara struktural dan
fungsional, saling menunjang dan mengisi, sesuai dengan peranan dan kedudukan masing-masing, namun keseluruhannya secara
mutlak didukung oleh setiap komponen betapapun kecilnya. (Prof. Dr. Didi Admadilaga)
Sistem dapat dianggap sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan dengan cara
tertentu dan yang ditujukan ke arah tujuan tertentu. (G.R. Terry)
Jadi, setiap sistem mengandung masukan, proses, output, dan merupakan suatu kesatuan yang bekerja sendiri. Akan tetapi
setiap sistem berkaitan pula dengan suatu sistem yang lebih luas dan lebih tinggi tingkatnya maupun dengan subsistem-subsistemnya
sendiri yang mewakili integrasi berbagai sistem dari tingkat yang lebih rendah.
Misalnya : Manajer harus menyadari dan menghayati bahwa tujuan yang dicapainya itu berkat peranan semua karyawannya
(bawahannya), betapapun kecilnya nilai yang diberikan masing-masing pekerja pada bidangnya. Jadi, hasil yang dicapai merupakan
totalitas nilai yang diberikan oleh individu-individu karyawan pada bidangnya masing-masing.
Manajemen sebagai Profesi
Edgar H. Schein telah menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria untuk menentukan sesuatu sebagai
profesi yang dapat diperinci berikut :
1. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. Adanya pendidikan, kursus-kursus dan program-program
latihan formal menunjukkan bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan.
2. Para profesional mendapatkan status mereka karena mancapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favoritisme atau karena
suku bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau sosial lainnya.
3. Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya.
Manajemen berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui perkembangan yang menyolok program-
program latihan manajemen di universitas-universitas/lembaga-lembaga manajemen swasta, melalui perkembangan para eksekutif
organisasi (perusahaan).
1.4. Sebab-sebab Gagalnya Perusahaan
Faktor penentu kegagalan perusahaan (Survei yang dilakukan oleh majalah Computer World)
Organisasi proyek yang dibentuk (42%)
Metode yang digunakan (41%)
Training dan pengawasan (38%)
Prosedure dan aturan (35%)
Perencanaan Implementasi (23%)
Dukungan eksekutif (22%)
Survey dilakukan pada proyek, Konstruksi danTeknik
Akhirnya kegagalan atau sukses suatu organisasi (perusahaan) sangat bergantung pada kemampuan manajer untuk melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen dengan efektif.
George R. Terry, dalam bukunya Principles of Management memuat kesalahan-kesalahan yang menyebabkan gagalnya perusahaan di
Amerika Serikat. Kesalahan tersebut adalah sbb:
1. Memulai secara besar-besaran, tanpa mencoba dahulu apakah ide-idenya itu berhasil di bidang yang kecil dan terbatas.
2. Pesaing tidak dinilai sebagaimana mestinya.
3. Harga barang dan jasa salah dinilai.
4. Memulai usaha dengan modal terlalu kecil dan mengharapkan pinjaman.
5. Salah menggunakan modal yang besar sehingga pemborosan saja yang dilakukan.
6. Memasuki lapangan usaha tanpa pengalaman yang bermanfaat.
7. Meminjam uang terlalu gampang dan bekerja tanpa budget.
8. Kemauan tidak sesuai dengan kemampuan.
9. Sanak keluarga dipekerjakan dalam perusahaan tanpa melihat keahlian dan keterampilannya (nepotisme)
1.5. Masalah Manajemen
Menurut Prof. Dr. Matthias Aroef (1997), masalah manajemen mencakup :
1. Ketidakpastian
Manajemen berorientasi ke masa depan. Manusia tidak pernah memiliki informasi yang lengkap atas masa yang akan datang. Jika
orientasi ke masa depan makin jauh, ketidak pastian akan semakin besar.
2. Keterbatasan
Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan misi pada umumnya tersedia dalam jumlah yang terbatas. Manajemen harus
berusaha untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas ini untuk memperoleh hasil yang terbaik. Jika sumber daya makin
terbatas, kebutuhan organisasi atas manajemen akan bertambah besar.
Berbagai masalah Manajemen menurut George R. Terry yaitu :
1. Financing : yang meliputi pembiayaan dan pembelanjaan
Biaya yang akan dipergunakan untuk proses produksi dalam perusahaan diperoleh dari mana? Demikian juga tentang pembelian
input, harus diatur agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan kemampuan perusahaan .
2. Cost (biaya) : dengan permasalahan bagaimana menekan biaya? Dalam perusahaan harus selalu dipikirkan usaha efesiensi terhadap
biaya yang digunakan. Namun demikian efisiensi bukan berarti pengeluaran harus seminim mungkin. Pengeluaran yang besar dapat
juga dibenarkan asal sesuai dengan kemampuan produksi atau sering disebut dengan skala produksi. Artinya jika perusahaan tersebut
hendak memproduksi barang dalam jumlah yang besar, maka biaya yang digunakan juga mengikutinya.
3. Personel Management : permasalahannya adalah bagaimana meningkatkan keahlian pegawai atau karyawan? Meniningkatkan
keterampilan karyawan akan meningkatkan pula daya produktivitas kerja karyawan tersebut. Selanjutnya akan diikuti peningkatan
produksi baik secara kuantitas maupun kualitas.
4. Mempertinggi moril pegawai/buruh : rasa tanggung jawab atas usaha bersama atau pencapaian tujuan perusahaan harus dimiliki
oleh seluruh karyawan. Jika sifat ini tertanam dalam setiap karyawan dapat diartikan bahwa karyawan tersebut memiliki moral yang
baik. Sikap mementingkan kepentingan perusahaan dari pada kepentingan pribadi adalah cerminan dari tanggung jawab moril yang
tinggi terhadap perusahaan.