Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhammad Ilham

Kelas : 4B

Prodi : Manajemen Dakwah

Matkul : Teori dan Perilaku Organisasi

 Teori-Teori menurut para ahli:

Teori Organisasi klasik adalah teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari tahun
1800 (abad 19) yang mendefinisikan organisasi adalah sebagai struktur hubungan, kekuasaan-
kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor lain
ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi serta pemberian petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak kreatif
yang digambarkan oleh para teoritisi. Teori Klasik disebut juga dengan teori tradisional. Teori
klasik berkembang dalam 3 jenis aliran antara lain sebagai berikut :

1. Teori Birokrasi
Teori birokrasi dikemukakan oleh Max Weber, Max Weber (1864-1921)
merupakan sosiolog dari Jerman yang menciptakan model tipe birokrasi ideal dimana
suatu birokrasi menurutnya mempunyai suatu bentuk pasti ketika semua fungsi
dijalankan dalam cara-cara yang rasional. Max Weber sendiri mungkin salah seorang
yang paling berpengaruh di dunia atas ide dan pemikirannya dalam ilmu pengetahuan
sosial. Teori birokrasi miliknya dianggap sebagai teori ideal karena merumuskan
sesuatu yang abstrak menjadi suatu bentuk ideal dari organisasi yang seharusnya
dijalankan secara profesional dan rasional. Istilah “rasional” tersebut yang menjadi
kunci dari konsep birokrasi ideal oleh Max Weber.
Menurut Max Weber, birokrasi seharusnya dijalankan dalam sistem hierarki
vertikal yang ketat dan komunikasi antar pekerja yang terbatas. Layaknya mesin yang
memiliki suku cadang yang berbeda fungsi, maka sistem birokrasi harus dirancang
berdasarkan pembagian kerja dengan spesifikasi kerjanya masingmasing. Birokrasi
juga harus memiliki karakteristik bahwa alur kekuasaannya terpusat karena dianggap
menjadi lebih efektif dalam proses pengambilan keputusan dan spesifikasi para
pekerja. Menurutnya juga birokrasi adalah sistem yang tertutup karena lingkungan
dianggap dapat mengganggu kinerja organisasi. Dan yang paling penting, menurutnya
peraturan adalah hal utama dalam sistem birokrasi.

2. Teori Administrasi
Teori administrasi dikembangkan atas sumbangan dari Henry Fayol dan Lyndall
Urwick dari Eropa serta Mooeny dan Reliey dari Amerika. Henry Fayol
mendefinisikan administrasi dalam 5 unsur:
1. Untuk meramalkan (forcast) dan untuk merencanakan (planning/
prevoyance).
2. Untuk mengorganisir (organizing/organization).
3. Untuk memimpin (commanding/commandement).
4. Untuk mengkoordinir (coordinating/coordination).
5. Untuk mengawasi (controlling/controle).

Menurut Fayol administrasi itu bukan privileges semata atau bukan


pertanggungjawaban semata dari kepala atau anggota pimpinan sendiri, tetapi tersebar
ke seluruh organisasi, bahkan pekerja atau buruh ikut serta sesuai dengan
tingkatannya dalam kegiatan administrasi. Seperti halnya pada skala hirarki dari atas
ke bawah dalam organisasi.

Menurut Fayol, administrasi merupakan bagian kegiatan dalam badan usaha.


Badan usaha adalah yang melaksanakan ke arah suatu tujuan atau obyektif dengan
usaha mendapatkan keuntungan yang optimum dai semua sumber-sumber yang
tersedia. Untuk melaksanakan maksud tersebut fungsi utama, dimana administrasi
hanyalah salah satu fungsi kegiatan.

3. Manajemen Ilmiah
Teori ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor yang dimulai pada tahun
1900.
Taylor adalah seorang insinyur mesin yang terutama tertarik pada jenis
pekerjaan yang dilakukan di pabrik dan bengkel mekanik. Ia mengamati bahwa para
pemilik dan manajer pabrik hanya mengetahui sedikit tentang apa yang sebenarnya
terjadi di bengkel-bengkel tersebut. Taylor percaya bahwa sistem tersebut dapat
diperbaiki, dan dia mencari insentif. Dia memilih uang. Ia percaya bahwa seorang
pekerja harus mendapatkan “upah yang adil untuk pekerjaan sehari yang adil”—tidak
lebih, tidak kurang. Jika pekerja tidak dapat bekerja sesuai target, maka orang tersebut
tidak boleh bekerja sama sekali. Taylor juga percaya bahwa manajemen dan pekerja
harus bekerja sama dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dia adalah orang
pertama yang menyarankan bahwa fungsi utama manajer haruslah perencanaan dan
pelatihan.
Pada tahun 1909, Taylor menerbitkan Prinsip Manajemen Ilmiah . Dalam
buku ini, ia mengemukakan bahwa produktivitas akan meningkat jika pekerjaan
dioptimalkan dan disederhanakan. Dia juga mengusulkan untuk mencocokkan
seorang pekerja dengan pekerjaan tertentu yang sesuai dengan tingkat keterampilan
orang tersebut dan kemudian melatih pekerja tersebut untuk melakukan pekerjaan itu
dengan cara tertentu. Taylor pertama kali mengembangkan gagasan untuk memecah
setiap pekerjaan menjadi beberapa bagian dan mengatur waktu setiap bagian untuk
menentukan metode kerja yang paling efisien.
Manajemen ilmiah pada intinya mempunyai empat prinsip inti yang juga
berlaku pada organisasi saat ini. Ini termasuk yang berikut:
1. Lihatlah setiap pekerjaan atau tugas secara ilmiah untuk menentukan “satu
cara terbaik” untuk melakukan pekerjaan itu. Ini merupakan perubahan dari
metode “rule of thumb” sebelumnya yang mana para pekerja merancang cara
mereka sendiri dalam melakukan pekerjaan.
2. Pekerjakan pekerja yang tepat untuk setiap pekerjaan, dan latih mereka untuk
bekerja dengan efisiensi maksimum.
3. Pantau kinerja pekerja, dan berikan instruksi dan pelatihan bila diperlukan.
4. Bagilah pekerjaan antara manajemen dan pekerja sehingga manajemen dapat
merencanakan dan melatih, dan pekerja dapat melaksanakan tugas secara
efisien.

 Pengertian 6 komponen manajemen organisasi


1. Manajemen Diri
Manajemen diri adalah salah satu keterampilan penting yang mampu
menunjang produktivitas dan keberhasilan karier seseorang. Pengertian manajemen
diri secara sederhana adalah kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri.
Mengutip buku Guru Penggerak, Merdeka, dan Memesona, Ananta Vidya &
Erwin Widiasworo (2023: 111), manajemen diri atau self management merupakan
kemampuan dalam mengelola pikiran, emosi, dan perilaku dengan cara yang efektif
dan efisien. Artinya, orang yang menerapkan manajemen diri mampu menjalankan
tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin untuk kepentingan diri sendiri maupun
orang lain.
Selain itu, orang yang memiliki manajemen diri baik cenderung mampu
membuat keputusan yang rasional dan bereaksi dengan bijak saat menghadapi
berbagai macam kondisi. Mereka dapat membaca situasi, sehingga lebih mudah untuk
mengetahui hal yang benar dan salah.

2. Manajemen Sistem
Berdasarkan Organisasi Standarisasi Internasional (ISO), pengertian sistem
manajemen adalah suatu metode yang diterapkan oleh suatu organisasi untuk
mengelola berbagai bagian yang terkait dengan bisnis agar bisa mencapai tujuan.
Tujuan adanya sistem manajemen tersebut bisa berbeda-beda tergantung dari
perusahaan tersebut. Ada yang ingin meningkatkan kualitas produk atau layanannya.
Ada pula yang ingin meningkatkan sistem K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
untuk produktivitas karyawan yang lebih baik dan masih banyak lagi tujuan lainnya.
Sistem tersebut dibuat dengan tingkat kesulitan sistem yang disesuaikan dengan
keinginan perusahaan.
Adanya sistem tersebut akan menunjukkan sejauh mana pemimpin perusahaan
kompeten dibidangnya. Hal ini karena jika sistem tersebut berjalan dengan baik, itu
artinya leadership yang dimiliki oleh pemimpin perusahaan dinilai bagus.
Pemimpin tersebut bisa memberikan dengan jelas perintah yang diinginkan
kepada karyawannya demi kepentingan perusahaan. Dalam menjalankan sistem
manajemen yang baik, Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat, diantaranya adalah:
 Sumber daya perusahaan menjadi lebih efisien karena terkontrol dengan baik.
 Manajemen risiko menjadi lebih ditingkatkan.
 Perlindungan kepada tenaga kerja.
 Berusaha meningkatkan kepuasan pelayanan dan produk kepada para pelanggan.

3. Manajemen Lingkungan
Manajemen Lingkungan secara umum adalah suatu sistem manajemen yang
berkaitan dengan kebijakan organisasi/perusahaan yang terkait atau berpotensi
mendatangkan dampak bagi lingkungan di sekitar wilayah operasional, dimana sistem
manajemen tersebut harus meliputi keseluruhan proses mulai dari perencanaan,
penelitian, penerapan,penanggungjawaban, peninjauan dan peninjauan ulang serta
pembuatan dan pemeliharaan kebijakan yang telah dihasilkan.
Manajemen Lingkungan merupakan program yang harus diterapkan oleh
setiap pemilik usaha atau perusahaan dan organisasi dibidang apapun sebagai jaminan
bahwa usaha yang dijalankan tidak akan mendatangkan potensi merusak bagi
lingkungan dalam operasinya. Agar setiap perusahaan atau usaha memiliki standar
yang sama dalam hal menjalankan sistem operasional dengan standar ramah
lingkungan, sistem manajemen lingkungan yang diterapkan masing-masing
perusahaan harus berdasarkan standar resmi internasional atau nasional yaitu ISO
14001 dan SNI.

4. Manajemen Komunikasi
Manajemen komunikasi pada dasarnya adalah kombinasi antara ilmu komunikasi
dengan teori manajemen yang diterapkan dalam banyak konteks komunikasi yang
berbeda.
Manajemen komunikasi juga dapat dipahami sebagai perencanaan sistematis,
implementasi, pemantauan, dan peninjauan semua saluran komunikasi dalam suatu
perusahaan atau organisasi dan juga antar organisasi termasuk pengorganisasian dan
penyebaran pedoman untuk komunikasi baru yang terhubung ke jaringan, organisasi,
atau teknologi komunikasi.
Dalam pengertiannya, manajemen komunikasi adalah proses bolak-balik
pertukaran sinyal untuk menginformasikan, membujuk, atau memberi perintah,
berdasarkan makna yang sama dan diatur oleh konteks hubungan komunikator dan
konteks sosialnya.
Menurut Kaye (1994). Manajemen media lahir dari kebutuhan untuk bertindak
sebagai jembatan antara ahli teori media dan praktisi media. Para ahli teori memiliki
keterbatasan dalam menerapkan pengetahuan yang tersedia bagi mereka. Sementara
itu, praktisi media mengalami keterbatasan dalam hal referensi teori atau ilmu
komunikasi.
Menurut Parag Diwan (1999) 11, manajemen komunikasi adalah proses penggunaan
sumber daya komunikasi yang terintegrasi melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian unsur-unsur komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Antar Venus, manajemen komunikasi adalah proses mengelola sumber daya
komunikasi untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang
terjadi dalam konteks komunikasi yang berbeda.

5. Manajemen Konflik
Manajemen konflik adalah proses yang digunakan untuk mengatasi dan
mengatur konflik yang terjadi dalam bisnis atau organisasi. Konflik adalah hal yang
rawan terjadi di dunia bisnis karena persaingan yang ketat. Namun, konflik dapat
diminimalisir dan dicegah dengan mengimplementasikan manajemen konflik yang
baik. Ini penting untuk mengelola konflik agar tidak menyebabkan perpecahan,
permusuhan, dan persaingan yang tidak sehat serta mempengaruhi produktivitas.
Manajemen konflik juga digunakan untuk menyelesaikan konflik dan menyatukan
kembali berbagai pihak melalui solusi yang sesuai.
Menurut Thomas, manajemen konflik adalah proses mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengatasi konflik yang terjadi dalam organisasi. Dalam pandangan
Thomas, manajemen konflik meliputi lima tahap, yaitu pengenalan, analisis,
pembuatan keputusan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap pengenalan, manajer
harus dapat mengidentifikasi sumber-sumber konflik yang ada dalam organisasi. Pada
tahap analisis, manajer harus dapat menganalisis konflik yang ada dan menentukan
dampak yang ditimbulkan oleh konflik tersebut. Pada tahap pembuatan keputusan,
manajer harus dapat menentukan tindakan yang akan diambil untuk mengatasi
konflik. Pada tahap implementasi, manajer harus dapat mengeksekusi tindakan yang
telah ditentukan dan melakukan perubahan yang diperlukan. Pada tahap evaluasi,
manajer harus dapat mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah diambil dan
melakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan.

6. Manajemen Kepemimpina
Manajemen Kepemimpinan berasal dari 2 kata, manajemen dan kepemimpinan.
Dalam setiap lini, kedua kata ini memiliki makna yang mendalam dan pengaruh yang
kuat.
 Mary Parker Follet
Manajemen adalah suatu seni, setiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang
lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
 Jacobs dan Jacques (1990:281)
Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif dan
mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk
mencapai sasaran.
Menurut Rocketmanajemen.com, merangkum dari pengertian manajemen dan
kepemimpinan, maka Manajemen kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu seni
untuk mengelola kemampuan seseorang dalam memimpin, mengarahkan dan
mengajak orang lain menuju tujuan dengan cara yang efisien dan efektif.

 Adapun Komponen Manajemen Organisasi lainnya menurut wibesite Aksaragama:


o Perencanaan
- Menyiapkan rencana bisnis yang efektif sangat penting untuk memutuskan
tindakan yang akan datang untuk menghindari kebingungan di kemudian hari.
- Meencanakan bagaimana Anda berniat melakukan sesuatu.
o Pengorganisasian
- Pengorganisasian mengacu pada penggunaan sumber daya secara bijaksana
untuk mencapai yang terbaik dari karyawan.
- Menyiapkan anggaran bulanan untuk arus kas yang lancar.
o Kepegawaian
- Manajemen organisasi yang buruk menyebabkan karyawan tidak bahagia yang
pada akhirnya menciptakan masalah bagi diri mereka sendiri dan juga
organisasi.
- Merekrut bakat atau karyawan yang tepat untuk organisasi.
o Kepemimpinan
- Manajer atau atasan harus menetapkan target yang jelas untuk anggota tim.
- Seorang pemimpin harus memastikan anggota timnya bekerja bersama-sama
menuju tujuan bersama. Dialah yang memutuskan apa yang benar dalam situasi
tertentu.
o Kontrol
- Atasan harus menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka.
- Hierarki harus didefinisikan dengan baik untuk manajemen yang efektif.
- Atasan pelapor harus meninjau kinerja dan kemajuan bawahan mereka dan
membimbing mereka kapan pun diperlukan.

o Manajemen Waktu
- Manajemen waktu yang efektif membantu karyawan melakukan hal yang benar
pada waktu yang tepat.
- Untuk mengelola waktu secara efektif dan selalu bermanfaat untuk jangka
panjang.
o Motivasi
- Motivasi sangat membantu dalam mengikat karyawan bersama.
- Menghargai karyawan atas kerja bagus mereka atau skema insentif yang
menguntungkan sangat membantu dalam memotivasi karyawan dan membuat
mereka bekerja untuk rentang waktu yang lebih lama.

Saya mengerjakan tugas dengan mengambil kutipan dari beberapa website, antaramya:

- http://eprints.pknstan.ac.id/422/5/06.%20Bab%20II_Aqzal%20Maulana
%20Yunandi_4301190246.pdf
- https://spada.uns.ac.id/mod/assign/view.php?id=188340
- https://courses.lumenlearning.com/wm-introductiontobusiness/chapter/
scientific-management-theory/
- https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-manajemen-diri-dan-
manfaatnya-dalam-pendidikan-karakter-217AezH2fMd/full
- https://ppmschool.ac.id/sistem-manajemen/#Pengertian_Sistem_Manajemen
- https://wqa-apac.com/manajemen-lingkungan-tujuanproses-dan-manfaatnya/
- https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-komunikasi/
#Pengertian_Manajemen_Komunikasi
- https://pasla.jambiprov.go.id/manajemen-konflik-pengertian-dan-fungsinya/
#Pengertian_Manajemen_Konflik
- https://www.finansialku.com/lifestyle/manajemen-kepemimpinan/
- https://aksaragama.com/pengertian-manajemen-organisasi-lengkap/
#Komponen_Penting_dalam_Manajemen_Organisasi

Anda mungkin juga menyukai