Anda di halaman 1dari 18

Manajemen Ilmiah dan Pengaplikasiannya Pada Perusahaan

Agribisnis

Disusun Oleh :
Farhan Fauzul Azhim (J0410221128)
Marizka Yukabad (J0410221096)
Nur Azizah (J0410221219)
Risa Dwi Ramadhani (J0410221315)
Muhammad Iqbal (J0410221061)

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

1.3 Tujuan............................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

2.1 Penjelasan Teori.............................................................................................5

2.2 Kelebihan dari metode manajemen ilmiah...................................................12

2.3 Kelemahan dari Metode Manajemen Ilmiah...............................................14

2.4 Pengaplikasian Teori Manajemen Ilmiah Terhadap Perusahaan Agribisnis15

BAB III..................................................................................................................17

PENUTUP..............................................................................................................17

3.1 Kesimpulan..................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu manajemen merupakan suatu proses di mana seseorang dapat
mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok.
Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu
ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya
yang tersedia. Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan
sebagai kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai
dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata.
Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak
langsung setiap harinya. Selain itu, manajemen juga dapat diartikan menurut
etimologinya. Manajemen berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan,
berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga dapat diartikan sebagai
usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada demi
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli memandang ilmu
manajemen dengan pengertian beragam. Menurut Mary Parker Follet,
manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui perantara. Dalam
hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan. Scientific
Management, atau dalam Bahasa Indonesia disebut Manajemen Ilmiah,
pertama kali dicetuskan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang
berjudul “Principles of Scientific Management” pada tahun 1911. Dalam
bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai suatu
penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Teori ini muncul akibat rasa kurang puasnya
Taylor terhadap ketidakefisienan pekerja pada perusahaannya.
Ketidakefisienan itu disebabkan karena para pekerja menggunakan berbagai
macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama dan juga para pekerja
yang cenderung menganggap remeh pekerjaannya.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori Manajemen Ilmiah?
2. Bagaimana sejarah dari Teori Manajemen Ilmiah?
3. Apa saja Kelebihan dari Teori Manajemen Ilmiah?
4. Apa saja Kelemahan dari Teori Manajemen Ilmiah?
5. Bagaimana pengaplikasian Teori Manajemn Ilmiah pada Perusahaan
Agribisnis?

1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian dari Teori Manajemen Ilmiah, Sejarah Teori
Manajemen Ilmiah, Prinsip dari Teori Manajemn Ilmiah, Kelebihan dan
kelemahan dari Teori Manajemen Ilmiah, dan pengaplikasiannya pada
perusahaan agribisnis.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan Teori
Scientific Management, atau dalam Bahasa Indonesia disebut Manajemen
Ilmiah, pertama kali dicetuskan oleh Frederick Winslow Taylor dalam
bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management” pada tahun
1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai
suatu penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Teori ini muncul akibat rasa kurang puasnya
Taylor terhadap ketidakefisienan pekerja pada perusahaannya.
Ketidakefisienan itu disebabkan karena para pekerja menggunakan berbagai
macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama dan juga para pekerja
yang cenderung menganggap remeh pekerjaannya.

Atas dasar itu kemudian Taylor membuat sebuah pedoman atau prinsip dasar
dalam penerapan teori manajemen ilmiah. Pedoman itu meliputi :

1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi setiap unsur pekerjaan seseorang, yang


akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan. Maksudnya
adalah dalam penerapannya kita sebagai pekerja memiliki peran yang tetap
dan konkret dalam menjalankan sebuah sistem manajemen. Hal ini bertujuan
agar seluruh kegiatan perusahaan berjalan secara efektif dan efisien karena
kegiatan manajemen yang terjadi berjalan secara teratur serta meninggalkan
metode lama yang menghambat proses produksi pada perusahaan. Hal ini bisa
dicapai dengan pendidikan yang dimilki oleh para pekerja. Diperlukannya
kegiatan pelatihan atau sekarang lebih sering disebut dengan workshop.

2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau


kembangkanlah pekerja tersebut. Hal ini dimaksudkan agar seluruh pekerja
5
ini terlatih dan mampu dalam menjalankan kewajiban dan peran dirinya
sebagai seorang pekerja, namun sebelum suatu perusahan itu melatih para
pekerjannya alangkah baiknya untuk perusahaan itu melakukan seleksi pada
pekerja yang hendak masuk ke dalam perusahaannya. Hal ini agar peran dan
fungsi ia sebagai pekerja dapat dimaksimalkan, sehingga perusahaan akan
mendapatkan untung akibat dari proses tersebut.

3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk


menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
ilmu yang telah dikembangkan tadi. Sebagai seorang manajer yang baik
kolaborasi dan kerja sama adalah hal yang wajib untuk diterapkan. Hal ini
merupakan human skill yang harus dimiliki bagi seorang manajer. Dengan
kerja sama inilah maka para pekerja akan bekerja sesuai prinsip dan standar
yang ada pada perusahaan itu.

4. Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, sehingga misalnya


metode yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
Maksudnya adalah untuk menciptakan sebuah efisiensi dalam perusahaan
maka dibutuhkan seorang manajer yang memiliki kemampuan yang
mumpuni. Hal ini agar seorang manajer mampu mengatur para pekerja dan
menghasilkan metode terbaik untuk menjalankan sistem dalam sebuah
perusahaan. Selain itu perkembangan dari teori ini sifatnya adalah
berkelanjutan yang memungkinkan teori ini cakupannya akan semakin
meluas dan terus berkembang.

Pedoman ini mengubah paradigma pekerja yang mana sebelumnya para


pekerja bisa bebas memilih pekerjaan dan melatih diri mereka sendiri.
Dengan adanya pemikiran dari Taylor ini maka manajer-lah yang saat ini
memiliki tanggung jawab untuk memilih dan melatih para pekerjannya.
Manajer juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai
dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
6
dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana
pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.
Dalam teori ini pembagian tugas disederhanakan kembali ke bentuk -
bentuk yang lebih sederhana. Ini dilakukan untuk menjamin bahwa suatu
pekerjaan dapat diselesaikan secara cepat dan terciptanya sebuah efisiensi
kerja. Teori ini menggambarkan secara gamblang bahwa pekerja adalah
sebuah alat dan faktor produksi pada sebuah perusahaan. Dengan demikian
perusahaan wajib memberikan pelatihan, pendidikan, dan motivasi agar para
pekerja mampu menjalankan kewajibannya itu secara baik dan mewujudkan
sebuah produktivitas dalam perusahaan. Perusahaan juga wajib menetapkan
standar kerja yang harus dipenuhi oleh pekerjanya. Hal ini sangat
menguntungkan untuk perusahaan karena para pekerjannya sudah diberikan
sistem yang harus dikerjakannya setiap hari namun dampak negatif dari
standar yang diterapkan ini adalah para pekerja jadi sulit memiliki
kesempatan untuk mengembangkan diri dan mengasah keahlian pribadinya.
Menjadi seorang manajer merupakan peran vital dalam teori ini. Manajer
dituntut untuk bisa memikul tanggung jawab dari para pekerja yang ada
dibawahnya. Hal ini terjadi karena dengan diterapkannya teori ini seorang
manajer harus mampu mengkoordinasikan seluruh pekerja agar bekerja sesuai
dengan aturan dan standar yang berlaku.
Teori manajemen ilmiah bukan hanya semata – mata teori yang membahas
mengenai bagaimana cara sebuah perusahaan mencapai produktivitas
maksimalnya. Teori ini juga membahas mengenai cara perlakuan majikan
kepada pekerjanya.
Hal ini didukung atas pendapat Taylor yang mengusulkan adanya insentif,
gaji, dan bonus bagi para pekerja. Hal ini bertujuan untuk memotivasi para
pekerja agar lebih giat lagi dalam melaksanakan kewajibannya. Usulan ini
kemudian didukung oleh Henry L. Gantt yang mengembangkan sistem bonus
bagi pekerja yang berhasil menuntaskan kewajibannya dalam waktu yang
lebih pendek.
7
Perkembangan dari teori ini berlanjut kepada pendapat Frank B. Gillberth
dan istrinya Lilian M. Gillberth mereka berpendapat bahwa penguraian suatu
pekerjaan menjadi sebuah elemen pekerjaan atau motion study dapat
dianalisis melalui 17 gerakan atau sering disebut juga Therblig yang dapat
didefinisikan sebagai berikut :
1. Mencari
Mencari merupakan sebuah dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi
suatu obyek. Gerakan dimulai ketika mata kita mulai bergerak untuk
menemukan sebuah obyek. Mencari termasuk dalam gerakan Therblig yang
tidak efektif untuk dilakukan secara terus menerus. Oleh karena itu inilah
beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi atau menghilangkan
elemen kegiatan ini :
a. Mengetahui ciri - ciri obyek yang akan diambil;
b. Mengatur tata letak area pekerjaan untuk memudahkan proses kita dalam
mencari;
c. Merapihkan setiap benda yang telah kita pakai ketempat yang telah
disediakan.

2. Memilih
Memilih merupakan sebuah elemen dimana kita terpaksa harus bisa
menentukan pilihan kita diantara dua barang atau lebih. Memilih merupakan
sebuah gerakan yang tidak efektif untuk dilakukan. Oleh karena itu solusi
yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakefektifan itu adalah :
a. Obyek-obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan
dan terpisah;
b. Obyek yang digunakan sudah sesuai standar, sehingga dapat dipertukarkan
antara yang satu dengan yang lain;
c. Mempergunakan suatu tempat material yang mampu mengatur posisi
obyek sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pada saat mengambil
tanpa harus memilih.
8
3. Memegang
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup
jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja.
Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen
gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa
hal dapat diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen gerak ini dapat digunakan:
a. Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara bersamaan;
b. Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek dapat
dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak obyek yang berserakan;
c. Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan untuk
memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota badan yang pada
akhirnya dapat memperlambat datangnya kelelahan.

4. Menjangkau / Membawa Tanpa Beban.


Menjangkau adalah sebuah Gerakan perpindahan tangan atau diri kita dari
satu tempat ketempat lainnya. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen
Therblig yang efektif dan sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari
suatu siklus kerja. Meskipun demikian gerakan ini dapat kita perbaiki dengan
memperpendek jarak jangkauan atau memberikan lokasi yang tetap bagi
obyek yang harus dicapai selama siklus kerja berlangsung.

5. Membawa Dengan Beban.


Membawa beban merupakan sebuah gerakan perpindahan yang dilakukan
oleh tangan dengan kondisi membawa sebuah objek. Elemen gerak membawa
termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk dihindarkan. Tetapi
waktu yang digunakan untuk elemen kegiatan ini dapat dihemat dengan cara
mengurangi jarak perpindahan, meringankan beban yang harus dipindahkan,
serta membuat sebuah mesin untuk membantu perpindahan barang.

6. Memegang untuk Memakai


Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan obyek
9
tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen kerja yang efektif
yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu untuk memegang obyek.

7. Melepas
Elemen ini terjadi pada saat pekerja melepaskan kembali obyek yang
dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen therblig yang
efektif yang bisa diperbaiki. Elemen kegiatan ini dapat diperbaiki dengan cara
:
a. Mengusahakan kegiatan ini dapat dilaksanakan sekaligus dengan elemen
gerakan membawa;
b. Mendesign tempat untuk melepas obyek sedemikian rupa sehingga elemen
melepas dapat dilaksanakan secara singkat dan mempercepat proses
pelepasan;
c. Mengusahakan agar setelah melepas posisi tangan langsung berada pada
kondisi kerja untuk elemen berikutnya.

8. Mengarahkan
Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari menempatkan
obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen gerak ini termasuk
Therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu harus diusahakan untuk
dihilangkan. Waktu untuk mengarahkan dapat diefisiensikan dengan
mempergunakan alat bantu atau mesin yang sudah memiliki akurasi yang
tepat untuk menempatkan objek

9. Mengarahkan Awal
Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang
mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat kerja
mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan
mudah dapat dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki. Usaha
yang dapat dilakukan untuk menghindari elemen gerakan ini adalah :
a. Mengabungkan elemen gerakan memeriksa dengan kegiatan yang lain;
10

b. Mempergunakan peralatan inspeksi yang mampu melakukan inspeksi


untuk beberapa obyek sekaligus;
c. Penambah faktor pencahayaan terutama untuk obyek - obyek yang kecil.
10. Memeriksa
Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa obyek telah
memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen ini termasuk elemen
Therblig yang tidak efektif. Untuk menghindari kegiatan ini kita harus
memiliki standar pasti yang harus dijalankan selain itu salah satu cara modern
yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat sebuah mesin yang mampu
mendeteksi kecacatan pada produk yang dibuat.

11. Merakit
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan antar objek
menjadi satu kesatuan utuh. Elemen ini merupakan elemen Therblig yang
efektif yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tetapi dapat diperbaiki dan
ditingkatkan lagi efisiensi waktu perakitannya.

12. Mengurai Rakit


Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek tergabung
satu menjadi obyek-obyek yang terpisah. Ini termasuk gerakan Therbligh
yang efektif.

13. Memakai
Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu atau
kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat untuk tujuan-
tujuan tertentu selama kerja berlangsung.

14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan


Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan
11
merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. Ini
termasuk gerakan Therbligh yang tidak efektif. Gerakan ini bisa diatasi
dengan memberi peraturan yang ketat dan mampu.
15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan
Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh
operator sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan lebih
ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya.
Ini termasuk gerakan Therbligh yang tidak efektif.

16. Merencanakan
Elemen ini adalah sebuah gerakan secara mental yang dilakukan oleh pekerja.
Gerakan ini dilakukan oleh pekerja yang berhenti sejenak lalu memikirkan
sesuatu. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.

17. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah


Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung
secara periodik. Ini termasuk gerakan Therbligh yang tidak efektif.

2.2 Kelebihan dari metode manajemen ilmiah


1. Terciptanya perusahaan yang berproduksi secara maksimal atau produksi
masal
Berdasarkan pemahaman dari pemikiran Taylor ini aktifitas produksi
sangat ditekankan untuk menciptakan sistem produksi yang berkelanjutan
dan efisien. Selain itu tenaga kerja yang terlatih sangat berpengaruh untuk
proses peningkatan produktivitas perusahaan. Hal ini tentunya akan
menciptakan sebuah kondisi yang mana sebuah perusahaan mencapai
produktivitas yang maksimal yang tentunya akan meningkatkan
pendapatan yang diperoleh oleh sebuah perusahaan.

12
2. Terdapat aturan yang jelas dalam proses berjalannya sebuah perusahaan.
Dengan adanya sebuah kegiatan manajemen yang jelas maka akan tercipta
pula sebuah aturan yang jelas. Hal ini diperoleh melalui sebuah standar
kerja yang telah ditentukan atau kerap kita sebut sebagai standar
operasional perusahaan. Peraturan yang jelas ini akan sangat membantu
dalam kegiatan produksi karena pekerja tidak perlu lagi diarahkan karena
sudah terbiasa untuk melakukan aktivitas yang sama setiap harinya.

3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sebuah perusahaan karena adanya


pendekatan rasional dalam pemecahan masalah.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dengan adanya
keteraturan dalam sebuah sistem kerja maka akan tercipta sebuah ruang
lingkup kerja yang bekerja sesuai standar. Tiap – tiap pekerja memiliki
peran tersendiri untuk melakukan tugasnya, oleh karena itu efisiensi dan
efektivitas akan tercipta.

4. Pembagian tugas pekerjaan menjadi lebih jelas


Dengan diberlakukannya sebuah sistem yang berlanjut dan juga pelatihan
serta seleksi yang dilakukan bagi para pekerja. Sehingga kompetensi yang
telah dihasilkan melalui kegiatan itu akan memperjelas kembali mengenai
peran seorang pekerja.

5. Terciptanya karyawan yang pandai dan terlatih.


Melalui seleksi dan pelatihan serta motivasi dari manajer maka akan
tercipta seorang karyawan yang terlatih dan pandai dalam melaksanakan
aktivitasnya dalam perusahaan.

6. Terjadinya sebuah kolaborasi yang terstruktur.


Dengan adanya hierarki dalam sebuah kultur manajemen yang tersusun
maka akan tercipta sebuah kolaborasi antara manajer terhadap manajer
lainnya, manajer terhadap atasannya, dan manajer terhadap para anak

13
buahnya.

2.3 Kelemahan dari Metode Manajemen Ilmiah


1. Pekerja menjadi mudah lelah karena dituntut untuk cepat.
Dengan tuntutan untuk mencapai produktivitas maksimal maka
para pekerja dituntut untuk bisa beradaptasi dengan ruang lingkup kerja
yang cepat. Hal ini menyebabkan para pekerja akan mudah lelah dengan
segala macam tuntutan yang ada

2. Tuntutan perusahaan yang tinggi.


Dalam teori ini para pekerja dianggap sebagai factor produksi
utama dalam berjalannya sebuah aktivitas perusahaan. Dengan adanya hal
ini maka para pekerja harus terbiasa oleh tuntutan perusahaan ataupun
atasan. Tuntutan kerja itu bisa berupa kecepatan waktu kita dalam
menyelesaikan sebuah aktivitas perusahaan. Tekanan ini bisa
menyebabkan mental kita terganggu. Selain itu tekanan ini juga
merupakan salah satu bentuk dari eksploitasi tenaga kerja.

3. Terjadinya persaingan atau kompetisi sesama pekerja.


Dengan adanya intensitas produksi dan juga tekanan dari
perusahaan maka secara tidak langsung akan terjadi sebuah persaingan
antar pekerja. Persaingan ini bisa berupa pencapaian untuk mendapatkan
bonus atau insentif bisa juga berupa persaingan untuk mencapai jabatan
tertentu.

4. Banyaknya pengangguran akibat tidak memiliki kualifikasi untuk masuk


kedalam perusahaan.
Dalam prinsip yang diterapkan dalam teori ini dijelaskan bahwa
pekerja yang bekerja hanyalah pekerja yang sesuai kriteria perusahaan,
karena itu diadakan sebuah seleksi untuk menyaring kompetensi yang
dimiliki oleh pekerja. Maka dari itu makin banyaknya pengangguran baru
akibat tidak memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk bekerja.
14
5. Pekerja yang tidak bisa mengembangkan kemampuan pribadinya akibat
dituntut standar perusahaan.
Akibat dari standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan,
maka pekerja dituntut untuk melakukan hal yang sama berulang kali. Hal
ini jelas tidak akan mengembangkan potensi lebih yang ada pada pekerja.
6. Teori ini menganggap bahwa pekerja hanya bisa dipuaskan dengan uang.
Hal ini berdasarkan sebuah pendapat yang menyatakan bahwa
setiap pekerja yang mampu menyelesaikan tugasnya lebih cepat maka ia
akan mendapatkan bonus. Ini mengansumsikan bahwa para pekerja ini
hanya mampu dipuaskan oleh uang saja padahal masih banyak aspek lain
yang menjadi pemuas bagi pekerja seperti jaminan hidup yang layak dan
lingkungan kerja yang suportif.

2.4 Pengaplikasian Teori Manajemen Ilmiah Terhadap Perusahaan


Agribisnis
Dalam pengaplikasian kali ini kami mencari dari berbagai sumber
mengenai perusahaan agribisnis yang melakukan praktek berdasarkan teori
Manajemen Ilmiah oleh Taylor. Berdasarkan analisis kami yang berdasar
pada pengetahuan kami mengenai teori manajemen ilmiah, kami
menyimpulkan bahwa Kellogg Company adalah perusahaan yang
mempraktekan teori itu.
Kellogg Company merupakan perusahaan yang sudah besar dan
menjadi salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang
agribisnis. Kellogg Company merupakan perusahaan multinasional yang
menjadi produsen dari produk sereal dari gandum seperti Corn Flakes,
Frosted Flakes, Pringles, Eggo, dan Cheez-It. Perusahaan ini sangat terkenal
di Amerika dan sekitarnya. Produk ini sudah dipasarkan di 180 negara di
dunia.
Alasan mengapa Kelloggs Company kami kategorikan sebagai pelaku
dari teori manajemen ilmiah ini adalah karena terjadi sebuah demontrasi yang
15
dilakukan oleh pekerja dari perusahaan ini. Tuntutan yang diajukan oleh para
pekerja dari perusahaan ini berupa kenaikan gaji sebesar 15%. Tuntutan itu
berhasil dimenangkan setelah 1.400 pekerja melakukan aksi mogok kerja
selama hampir tiga bulan. Para pekerja menuntut kenaikan upah ini atas dasar
mereka menjaga pabrik tetap beroperasi selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan alasan itulah kami bisa katakan bahwa Kelloggs
Company menerapkan teori manajemen ilmiah karena mereka memberikan
tuntutan lebih terhadap pekerja untuk menjaga pabrik agar tetap beroprasi
selama pandemi. Memang produktivitas yang dihasilkan tidak berkurang
namun kita juga perlu melihat aspek lain karena sebagaimana kita tahu ketika
pandemic terjadi banyak perusahaan yang melakukan kegiatan Work From
Home ( WFH ). Kegiatan WFH memang tidak bisa diterapkan oleh
perusahaan yang memproduksi sereal tersebut. Namun alangkah baiknya
sebuah perusahaan sekelas Kelloggs Company menaikkan upah gaji bagi
karyawan yang siap untuk bekerja dikala pandemic sehingga demontrasi
seperti ini tidak akan terjadi.
Hal ini sesuai dengan analisis kami mengenai kelemahan yang ada
pada teori manajemen ilmiah. Yang mana salah duanya terjadi pada kasus ini
yaitu pekerja yang lelah karena dituntut untuk tetap beroprasi dikala
pandemic dan juga para pekerja yang mengalami tekanan dari perusahaan
untuk menjaga produktivitas.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Manajemen Ilmiah pertama kali dicetuskan oleh Frederick Winslow
Taylor dalam bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management” pada
tahun 1911 yang memiliki arti sebagai suatu penggunaan metode ilmiah untuk
menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Memiliki
beberapa prinsip yaitu mengembangkan suatu ilmu bagi setiap unsur pekerjaan
seseorang, pilihlah, latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut,
bekerja sama secara sungguh-sungguh. Teori manajemen Ilmiah juga memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu terciptanya perusahaan yang
berproduksi secara maksimal, terdapat aturan yang jelas, meningkatkan efisiensi
dan efektivitas sebuah perusahaan, pembagian tugas pekerja menjadi lebih jelas,
terciptanya karyawan yang pandai, terjadi kolaborasi yang terstruktur. Kelemahan
teori ini adalah pekerja menjadi mudah lelah, tuntutan perusahaan yang tinggi,
terjadi persaingan atau kompetisi, pekerja tidak bisa mengembangkan kemampuan
pribadinya, banyaknya pengangguran.

17
DAFTAR PUSTAKA
Aini Nur, Zakaria Shabrina.(2022).Protes dan Mogok Kerja Buahkan
Hasil,Pekerja Kelloggs Naik Gaji.New York.Republika.co.id.
https://www.republika.co.id/berita/r9m85d382/protes-dan-mogok-kerja-buahkan-
hasil-pekerja-kelloggs-naik-gaji

Ariyanti Fikri.(2022).Manajemen, Pengertian Manajemen, Fungsi, dan Jenis


Keilmuan yang Harus Kamu Tahu.Cermati.com.
https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-
jenis-keilmuanyang-harus-kamu-tahu

Mulyono Sri, Sari Puspita A, Sudirman A, Silalahi Valentina I, Maulida E, Aprilia


Darmayanti H, Tenrisau Akhsan M, Susanto E, Hendrayani E, Taufik M,
Husniadi, Hardjono B.(2021).Pengantar Manajemen.Bandung.Media Sains
Indonesia.https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=ocs3EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA19&dq=henry+laurence+gantt
+teori+manajemen+ilmiah&ots=DSTO0Swg6o&sig=xOos-2N
ZmbIIhsDbTfjbKbNFKg&redir_esc=y#v=onepage&q=henry%20laurence
%20gantt%20teori%20manajemen%20ilmiah&f=false

Setiawan DRS.(2016).Penjualan Sereal Legendaris Kellogg’s Kian Merosot, Ada


apa.London.Kompas.com.https://money.kompas.com/read/2016/11/02/11451412
6/penjualan.sereal.legendaris.kellogg.s.kian.merosot.ada.apa.

Teori manajemen Ilmiah dari Fredirick W.Taylor.(2012).Studi Manajemen.


https://www.studimanajemen.com/2012/08/teori-manajemen-ilmiah-dari-
frederick-w.html
Universitas Bina Darma.Pengukuran Waktu Kerja.Modul Pengukuran waktu
kerja.http://eprints.binadarma.ac.id/1614/1/PRAKTEK%20ANALISIS
%20PERANCANGAN%20KERJA%20II%20MATERI%201.pdf
18

Anda mungkin juga menyukai