pertama dikembangkan oleh Frederick W. Fayol dan Frank dan Lillian Gilbreth,
sedangkan teori adminiatrasi umum dikembangkan oleh Henri Fayol dan Max
Weber.
Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah, menelaah penerapan
metode-metode ilmiah dalam berbagai pekerjaan manual, ia menyusun sebuah
panduan untuk memperbaiki efisiensi produksi demi menemukan satu cara
terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan. Kontribusi terbesar suami isteri Gilbreth
adalah menemukan gerakan-gerakan tangan dan tubuh yang paling efisien dan
merancang
berbagai
peralatan
tepat
guna
untuk
mengoptimalkan
kinerja
1|Page
I.
PENDAHULUAN
Dunia manajemen pada saat ini atau biasa disebut dengan manajemen
pertama dikembangkan oleh Frederick W. Fayol dan Frank dan Lillian Gilbreth,
sedangkan teori adminiatrasi umum dikembangkan oleh Henri Fayol dan Max
Weber.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen dengan pendekatan klasik atau lebih dikenal dengan manajemen
klasik adalah studi-studi formal awal tentang manajemen, yang berfokus pada
rasionalitas dan menjadikan organisasi dan pekerja berfungsi seefisien mungkin
(Robbins & Coulter 2009).
Adapun dua teori utama manajemen klasik antara lain:
1. Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) adalah sebuah pendekatan yang
menerapkan metode-metode ilmiah dalam rangka menemukan satu cara
terbaik untuk melakukan sebuah pekerjaan (Robbins & Coulter 2009).
Pada tahun 1911 Frederick Winslow Taylor pertama kali menerbitkan
karyanya yang berjudul Principles of scientific management (Prinsip-Prinsip
Manajemen Ilmiah). Adapun prinsip-prinsip manajemen ilmiah Taylor adalah
sebagai berikut:
2|Page
3|Page
manajemen yang baik (Robbins & Coulter 2009). Dua figur yang paling menonjol
di balik perkembangan teori administrasi umum adalah Henri Fayol dan Max
Weber.
Henri Fayol mengembangkan 14 (empat belas) prinsip manajemen yaitu
aturan-aturan dasar manajemen yang dapat diterapkan pada segala bentuk
organisasi dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah (Robbins & Coulter 2009),
berikut 14 prinsip manajemen yang dikembangkan oleh Henri Fayol:
a. Pembagian kerja
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian
sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam
penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right
place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif
yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right
man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan,
kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci
bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan
berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam
penyelenggaraan
pekerjaan,
oleh
karena
itu,
seorang
manajer
yang
dengan
wewenang
untuk
melakukan
4|Page
bukan
terletak
pada
karyawan,
tetapi
terletak
pada
puncak
kepemimpinan,
maka
wewenang
yang
ada
padanya
merupakan
bumerang.
c. Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang.
Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan
hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan
disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab
terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
d. Kesatuan perintah
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip
kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai
dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer
lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan
tanggung jawab serta pembagian kerja.
e. Kesatuan arahan
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan
perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat
dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap
kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua
perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu,
perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk
pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas
wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan
5|Page
kesatuan
pengarahan
(unity
of
directiion)
tidak
dapat
terlepas
dari
karyawan
harus
mengabdikan
kepentingan
sendiri
kepada
karyawan
dapat
mengabdikan
kepentingan
pribadi
kepada
sebenarnya
tergantung
kepada
berhasil-tidaknya
kepentingan
Oleh
karena
itu,
dalam
prinsip
penggajian
harus
dipikirkan
6|Page
i.
Rantai skala
Pembagian
kerja
menimbulkan
adanya
atasan
dan
bawahan.
Bila
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan
hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer
puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka
setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab
dan dari siapa ia mendapat perintah.
j.
Keteraturan
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama
karena
pada
dasarnya
tidak
ada
orang
yang
Ketertiban
dalam
terwujud
karyawan,
baik
apabila
seluruh
bisa
suatu
atasan
bekerja
dalam
pekerjaan
dapat
maupun
bawahan
mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin
sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
k. Keselayakan (ekuitas)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai
tujuan
7|Page
yang
telah
ditentukan.
Keadilan
dan
kejujuran
terkait
dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran
harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang
paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya
dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada
bawahannya.
l.
makhluk
sosial
keinginan,
8|Page
semangat
kesatuan
akan
lahir
apabila
setiap
karyawan
mempunyai
kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan
lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan
akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan
manajer
yang
suka
memaksa
dengan
cara-cara
yang
kasar
akan
9|Page
III.
besar
gagasan
dan
praktik-praktik
manajemen
di
masa
kurang
menghambat
populer
dikarenakan
kretaivitas
individual
struktur
para
birokratis
karyawan
semacam
dan
ini
membatasi
dinamika
dunia
bisnis
masa
kini.
Akan
tetapi
mekanisme-
IV.
KESIMPULAN
Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah, menelaah penerapan
metode-metode ilmiah dalam berbagai pekerjaan manual, ia menyusun
sebuah panduan untuk memperbaiki efisiensi produksi demi menemukan
satu cara terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan. Kontribusi terbesar
suami isteri Gilbreth adalah menemukan gerakan-gerakan tangan dan tubuh
yang paling efisien dan merancang berbagai peralatan tepat guna untuk
mengoptimalkan kinerja pekerjaan. Fayol meyakini bahwa fungsi-fungsi
manajemen secara umum sama dalam berbagai organisasi bisnis namun
sekaligus juga berbeda dari fungsi-fungsi bisnis lainnya. Ia mengembangkan
14 (empat belas) prinsip manajemen yang telah menurunkan banyak sekali
11 | P a g e
konsep manajemen hingga saat ini. Weber menggagas tentang sebuah tipe
organisasi ideal yang dinamakan birokrasi, yang merupakan cetak biru bagi
banyak organisasi besar masa kini. Para manajer masa kini memanfaatkan
konsep-konsep manajemen ilmiah dalam menganalisis suatu pekerjaan,
menggunakan hasil-hasil kajian waktu dan gerakan untuk menghilangkan
gerakan-gerakan yang sia-sia di dalam sebuah pekerjaan, mempekerjakan
orang-orang dengan kualifikasi yang paling tepat untuk pekerjaan mereka,
merancang sistem insentif berdasarkan output kerja. Para manajer ini
memanfaatkan teori administrasi umum dalam menjalankan fungsi-fungsi
manajemen dan dalam menata organisasi mereka untuk menjadikan
penggunaan sumberdaya yang efisien dan efektif.
12 | P a g e