Disusun Oleh :
Kelompok 3
PRODI S2 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
PENDAHULUAN
Perkembangan teori manajemen terjadi sangat pesat. Oleh karena itu, agar
pembahasan dan pemahaman tentang manajemen mengenai sasaran, perlu
diketahui terlebih dahulu proses perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip
manajemen yang akan memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan
selanjutnya. Begitu juga teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen membuat lebih mudah
bagi manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukan agar dapat menjalankan
fungsinya secara efektif.
Teori Manajemen adalah seperangkat aturan umum yang yang memandu para
manajer untuk mengelola suatu bisnis atau organisasi agar dapat mencapai tujuan
organisasi yang ditetapkan. Teori-teori Manajemen ini merupakan penjelasan untuk
membantu karyawan supaya dapat berhubungan secara efektif dan menerapkan cara yang
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam perkembangannya, teori manajemen
dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu manajemen klasik, modern dan
kontemporer. Namun, dalam bab ini akan membahas mengenai manajemen
keontemporer.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang manajemen kontemporer
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pendekatan Sistem
Sistem berarti kumpulan bagian-bagian yang saling terkait dan berfungsi
bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Sehingga teori sistem dalam manajemen
kontemporer yakni perluasan perspektif kemanusiaan yang menjelaskan organisasi
sebagai sistem terbuka dengan karakter entropi, sinergi, dan ketergantungan antar sub-
sistem. Berdasarkan teori ini berarti antara sub-sub ataupun devisi mempunyai
hubungan yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Organisasi sebagai suatu sistem akan dipandang secara keseluruhan, yang
terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan, dan organisasi tersebut akan berinteraksi
dengan lingkungan.
b. Pendekatan Situasional (Contingency)
Pendekatan ini berasumsi bahwasannya penyelesaian persoalan organisasi
yang berhasil dianggap bergantug pada identifikasi manajer mengenai persoalan yang
dihadapi. Ketika manajer belajar untuk mengidentifikasi pola dan karakteristik
organisasi maka mereka dapat menemukan solusi yang tepat dengan karakteristik
tersebut. Hal ini bisa dikatakan pula bahwasannya dibutuhkan teknik manajemen yang
berbeda untuk organisasi dengan kondisi, waktu dan situasi yang berbeda. Sedangkan
fenomena organisasi yang muncul dalam pola logis manajer yaitu menyusun dan
menerapkan respon yang serupa untuk jenis masalah yang sama. Pendekatan ini
menganggap bahwa efektivitas manajemen tergantung pada siatuasi yang melatar
belakanginya. Prinsip manajmen yang sukses pada situasi tertentu belum tentu efektif
apabila digunakan disituasi lainnya. Tugas manajer adalah mencari teknik yang paling
baik untuk mencapai tujuan organisasi dengan melihat situasi, kondisi, dan waktu
tertentu.
c. Pendekatan Hubungan Manusia Baru (New Human Relation)
Human Relation berarti berkaitan dengan hubungan antara manusia.
Pendekatan ini melihat bahwa manusia merupakan makhluk yang emosional, intuitif
dan kreatif sehingga konsep ini memfokuskan pada pengelolaan organisasi secara
keseluruhan untuk memberikan kualitas kepada pelanggan. Dalam hal ini, ditekankan
pada kontrol kualitas yang mengarah pada pendekatan yang menekankan keterlibatan
pada karyawan dalam pencegahan masalah.
Dalam pendekatan hubungan manusia baru ini dikenal dengan pola TQM
(Total Quality Manajemen) yaitu sebuah konsep yang memfokuskan pada
pengelolaan organisasi secara keseluruhan untuk mmeberikan kualitas kepada
pelanggan. Terdapat empat elemen penting dalam TQM antara lain keterlibatan
pelanggan, fokus kepada pelanggan, penentuan acuan serta perbaikan terus-menerus.
d. Pandangan Integratif
Pandangan ini meruapakan penggabungan dalam semua pendekatan yang ada.
Dalam hal ini organisasi dipandang sebagai suatu sistem. Kemudian dalam
pelaksanaan, manajemen, prinsip atau pendekatan manajemen dipilih sesuai dengan
situasi yang dihadapi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Pendekatan Sistem
b. Pendekatan Situasional
c. Pendekatan Hubungan Manusia Baru, dan
d. Pandangan Integratif