Dosen:
Oleh:
ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS ANDALAS
KOTA PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Dari zaman dulu hingga sekarang seperti diketahui ilmu manajemen berkembang
terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang
pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer. Berbicara mengenai manajemen tentu
harus mengerti tentang apa itu manajemen, Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
ménagement, yg memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yg mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebag ai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, & pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yg ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, & sesuai dengan jadwal.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, karena. Manajemen sebagai suatu ilmu
pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu
teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-
gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk
prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai
suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. bagaimana cara memerintahkan pada
orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah
managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain
memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Banyak kesulitan yg terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu
manajemen telah ada sejak ribuan tahun yg lalu. Perkembangan manajemen berevolusi sejak
manusia ada dan secara ilmiah berlangsung dalam hampir satu abad, yaitu dari awal hingga
akhir abad 20. Praktek-praktek manajerial dan manajer-manajer ahli serta perhatian terhadap
efisiensi dan efektifitas kerjasama organisasional sudah ada jauh sebelum revolusi industri di
inggris. Baik itu ada pada zaman babilonia, Mesir, Cina, Syria, Persia, Mesopotamia.
Piramida di Mesir contohnya sampai sekarang belum dapat di buat duplikatnya dengan
teknologi modern, dalam pembuatannya pasti ada rencana, organisasi,pemimpin dan
pengontrolan. revolusi industri yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang
efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan
manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.
manajemen adalah satu disiplin terapan yang berhubungan dengan hasil-hasil praktis dan
memerlukan teori didalamnya,kemudian kapan teori manajemen itu ada? Teori manajemen
ada sejak para pelaku usaha berkecimpung memikirkan upaya terbaik dalam aktifitas
manajemen tertuang dalam sejarah perkembangan manajemen dalam kurun waktu tertentu.
Manajemen adalah praktik melaksanakan usaha terbaik sehingga dari sejarah pemikiran
manajemen kita dapat belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang-orang terdahulu yang
menerapkan konsep manajemen berdasarkan pemikiran pada kurun waktu tertentu dengan
kasus tertentu pula. Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang
dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun
berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai
situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-
pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Untuk itu perlu kita mengkaji dan mengetahui perkembangan dalam ilmu manajemen
dari masa ke masa, sehingga nantinya dapat memahami sejarah dan perkembangan apa yang
muncul dan terjadi dalam ilmu manajemen. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
dalam memenuhi tugas kuliah azaz-azaz manajemen.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah
yang penulis angkat yaitu: bagaimana perkembanga ilmu manajemen, ruanglingkup serta
konsep ilmu manajemen
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad
19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara
keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen
seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang
menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja.
Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara
mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya
pembagian kerja dan perlunya penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas
dan material produksi (Ernie dan Saefullah: 2005). Dengan demikian bisa dikatakan Robert
Owen dan Charles Babbage adalah pionir dalam ilmu manajemen.
Namun sesungguhnya kehadiran manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu
bukti adalah Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa
pada zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti
tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di
tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh dunia dari dulu hingga
kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam
pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan
kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah
melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut
sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini. Selain itu juga
Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang
sangat rumit bisa dibangun oleh nenek monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat
bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari
lima sisi yaitu :
a. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari
manajemen.
c. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga
batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah
kontingensi.
Dalam bab ini akan dikupas tiga aliran pemikiran manajemen, yaitu :
2. Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau pasca klasik.
1. Pendekatan sistem.
2. Pendekatan kontingensi.
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New
Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan
bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja
dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan
dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi
oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal
sebagai Bapak Manajemen Personalia.
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh
perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya,
karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para
manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian
kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling
menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema
perencanaan pembagian keuntungan.
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor,
Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena
hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu
pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi
manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan
pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh
Taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (Time and a motion study).
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan,
dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya.
Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
a) kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan bersama.
b) mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c) pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
d) penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
b. Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney,
Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik
administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam
bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial
Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs.
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. pemberian perintah
4. pengkoordinasian
5. dan pengawasan
1. Pembagian kerja
2. Wewenang
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum
7. Balas jasa/imbalan
8. Sentralisasi
9. Rantai scalr/khirark
10. Order/susunan
11. Keadilan
12. Stabilitas staf organisasi
13. Inisiatif
14. Esprit de corps (semangat korps)
Fayol percaya bahwa melalui penguasaan keterampilan dan prinsip dasar manajemen orang
yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang baik.
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran
Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia
menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi
dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi
menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi
kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
3. McGregor
Ia emandang perlu adanya perhatian pada kebutuhan sosial dan aktualisasi diri
karyawan dengan menjunjukan dua kategori manusia yaitu manusia X dan manjusia Y atau
lebih dikenal dengan teori X dan teori Y. Manusia tipe X adalah manusia yang harus selalu
diawasasi agar mau melakukan usaha dalam pekerjaan mereka. Sedangkan manusia Y
sebaliknya, ia bersemangat bekerja sebagai kesempatan untuk mengaktualisasikan diri tanpa
ada pengawasan sekalipun.
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan
konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
a. Aliran Kuantitatie
3. penyelesaian model
b. Pendekatan Sistem
Sinergi berarti bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah dari bagian-bagiannya.
System yang sinergi adalah tiap-tiap unti atau bagian-bagian bekerja dengan serius dalam
tatanannya dan menyadari secara penuh dan bertanggung jawab terhadap kemajuan system
secara umum.
1. suatu system terdiri atas bagian-bagian yang saling terkait satu dengan yang lainnya,
2. bagian-bagian yang saling hubung itu dapat berkerja dan berfungsi secara independent
atau bersama-sama
3. berfungsinya bagian-bagian tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan umum dari
keseluruhan (sinergi)
4. suatu system yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung tersebut berada
dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Pendekatan sistem dalam manajemen dipandang sebagai satu cara berpikir tentang
pekerjaan manajemen yang menggambarkan satu cara kerangka kerja untuk
memvisualisasikan elemen-elemen lingkungan internal dan eksternal sebagai suatu
keseluruhan yang terintegrasi dengan organisasi dan dalam pekerjaan manajer. Memandang
elemen-elemen sebagai satu keseluruhan merupakan kunci efektifitas pencapaian tujuan. Jadi
teori sistem dalam manajemen memeberitahukan bahwa kegiatan bagian manapun dari
sebuah organisasi mempengaruhi kegiatan dari setiap bagian yang lainnya.untuk
mempertautkan bagian-bagian organisasi secara keseluruhan manajer harus berkomunikasi
dengan para pegawai serta bagian-bagian lainnya termasuk dengan organisasi lain dan
lingkungannya.
Banyak konsep-konsep teori sistem menjadi bahasa manajemen. Karena itu dalam
aplikasi sistem modern manajer harus mengenal serta terbiasa dengan konsep-konsep sistem
antara lain:
a. Sistem terbuka yaitu sistem yang berhubungan atau melakukan interaksi dengan
lingkungan.berhubungan berarti ada pengaruh timbal balik antara sistem dan
lingkungannya dan semua organisasi berhubungan dengan lingkungannya meskipun
tingkatannya berbeda. Sebagai sistem terbuka, maka organisasi akan sangat
bergantung kepada lingkungannya.
b. Sistem tertutup, adalah satu sistem yang tidak berhubungan atau berinteraksi dengan
lingkungannya, artinya, sistem tidak menerima dan tidak memberikan enerji dari dan
luar sistem.
c. Subsistem, bagian-bagian yang membentuk keseluruhan suatu sistem . oragnisasi
adalah sistem, tetapi juga menjadi subsistem dari lingkungan yang lebih besar.
d. Sinergi, berarti keseluruhan itu lebih besar daripada penjumlahan dari bagian-
bagiannya, sinergi berarti bahwa organisasi yang secara kooperatif berinterkasi
sebagai satu tim kerja.
e. Batas, dalah titik dimana satu organisasi bertemu dengan lingkungan luar.
c. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek
senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen
yang berbeda.
Jadi Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori
manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak seluruh
metode manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi begitupun tidak selalu
hubungan manusiawi yang perlu ditekankan karena adakalanya pemecahan yang efektif
melalui pendekatan kauantitatif. Itu semua sangat tergantung pada karakteristik situasi yang
dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.
a. Lingkungan luar
Lingkungam umum meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio cultural (budaya),
teknologi, dimensi internasoional seperti globalisasi dan paham ekonomi dan
kondisi lingkungan Alam
Lingkungan khusus(tugas) meliputi pemilik (stockholder), customer, klien
pemasok(suplier), pesaing, suplaitenaga kerja, badan pemerintah, lembaga
keuangan media, dan serikat pekerja.
b. Lingkungan dalam
Manusia (specialized dan manajerial personal), financial (sumber, alokasi, dan
kontrol dana.
KESIMPULAN
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19
Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan
adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang pembaru
dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya
sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage
seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya
efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya
penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi.
Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan pemikiran
manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen ilmiah
menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas manajemen
secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan mengelola
organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya menetapkan dan menerapkan prinsip
dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang efektif . perkembangan yang memberik
focus yang sangat berbeda dari teori manajemen klasik disebut teori manajemen neoklasik
yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen yang lebih menekankan pada perilaku
baik pada perilaku manusia maupun perilaku organisasi. Manajemen yang baik menurut teori
neo klasik ini adalah manajemen yang mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif
yang didasari akan pemahaman yang mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan
dan diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan. Namun
saat ini penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi yang memadukan
antara aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu sistem yang diterapkan menurut situasi dan
lingkungan yang dihadapai.
DAFTAR PUSTAKA
Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-asas Manajemen. Bandung : Mandar Maju,
Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada
Media Group.
Harold Koontz / Cyril O’Donnell /Heinz Weihrich, Management, Edisi Kedelapan, Jakarta :
PT. Gelora Aksara Pratama.
Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta.
Siagian, Sondang P., 1989. Filsafat Administrasi . Jakarta: Haji Mas Agung.